cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 146 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2024): Februari" : 146 Documents clear
PENGENALAN DAN PELATIHAN BUDIDAYA ANGGREK DALAM RANGKA PEMANFAATAN LAHAN WANA DESA Yohana Theresia Maria Astuti; Retni Mardu Hartati; Suparman Suparman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20212

Abstract

Abstrak: Wana Desa adalah suatu ekosistem hutan buatan yang memuat berbagai jenis tanaman hutan di Sendangadi, Sleman. Di tepi lahan Wana Desa terdapat sebidang lahan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman. Kalurahan Sendangadi mempunyai rencana pemanfaatan lahan Wana Desa tersebut dengan kegiatan budidaya anggrek. Permasalahan yang timbul adalah warga sekitar Wana Desa belum mempunyai pengetahuan mengenai anggrek dan budidayanya. Oleh karena itu, PkM di Sendangadi dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan anggrek dan budidayanyameningkatkan hardskill Mitra dalam hal budidaya anggrek. . Dalam pelaksanaannya, Tim PkM bekerjasama dengan Kalurahan Sendangadi sebagai Mitra. Metode yang digunakan dengan penyuluhan dan pelatihan budidaya anggrek pada anggrek Dendrobium dan Phalaenopsis. Hasil yang diperoleh adalah anggota Evaluai outcome dan impact pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan dengan teknik questioner. Kelompok Wanita Tani Dusun Jongke Lor Sendangadi setelah pelatihan berturut-turut 100% dan 95% peserta mengenal beberapa jenis anggrek dan pengetahuan budidaya anggrek. Pemahaman teknik menanam anggrek, setelah pelatihan meningkat menjadi 95%. Setelah pelatihan, 100% peserta mempunyai keinginan untuk memperkenalkan budidaya anggrek kepada anggota/ warga lain. 100% peserta termotivasi untuk mengembangkan budidaya anggrek. Abstract: Wana Desa is an artificial forest ecosystem that contains various types of forest plants. At the edge of the Wana Desa land there is a plot of land that can be used for cultivating plants. Sendangadi Subdistrict has a plan to use the Wana Village land for orchid cultivation activities. The problem that arises is that residents around Wana Village do not yet have knowledge about orchids and their cultivation. In its implementation, the Team collaborates with the Sendangadi Village as a Partner. The method used is orchid cultivation training on Dendrobium and Phalaenopsis orchid. The results obtained are members. Evaluation of the outcome and impact of community service is carried out using a questionnaire technique. The results obtained were that after consecutive training 100% of the members of the Jongke Lor Sendangadi Hamlet Women's Farmers Group were familiar with several types of orchids and knowledge of orchid cultivation. Understanding of orchid planting techniques, after training increased to 95%. After training. After the training, 100% of participants had the desire to introduce orchid cultivation and drip irrigation to other members.
TRAINING ON THE USE OF THE ELECTRICAL PHYSICS KIT TO IMPROVE THE COMPETENCY OF SCIENCE TEACHERS Erwinsyah Satria; Gusmaweti Gusmaweti; Erman Har; M. Nursi; Darwianis Darwianis
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20069

Abstract

Abstrak: Guru IPA SMP perlu menguasai pengetahuan dan keterampilan menggunakan alat peraga berupa KIT Fisika untuk percobaan atau praktek tentang konsep Fisika yang diajarkan agar siswa dapat semakin paham akan ilmu dan konsep Fisika yang mereka pelajari. Kebanyakan alat-alat KIT Fisika yang ada di sekolah jarang digunakan guru IPA karena waktu guru terpakai lebih banyak dalam menyampaikan materi teori yang cukup banyak. Tujuan pengabdian adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan di laboratorium untuk para guru, agar mereka dapat mengenali dan menggunakan KIT Listrik SMP untuk melakukan percobaan Fisika sehingga KIT listrik yang ada di sekolah mereka dapat termanfaatkan. Metode pengabdian berupa pelatihan penggunaan KIT Listrik. Lokasi pelatihan dilakukan di laboratorium SMP Negeri 1 Painan Pesisir Selatan yang dihadiri oleh 17 orang guru IPA. Evaluasi pelatihan dengan menggunakan lembar kuesioner. Pelatihan mendapat penilaian yang sangat baik oleh guru pada aspek materi (80,88%) dan sangat baik untuk aspek penyelenggaraan (83,53%) pelatihan serta nilai baik untuk aspek kemampuan pemateri (79,41%).Abstract: Middle school science teachers need to master the knowledge and skills of using teaching aids in the form of physics KIT for experiments or practice on the physics concepts being taught so that students can better understand the physics science and concepts they are studying. Most of the Physics KIT tools in schools are rarely used by science teachers because the teacher's time is used to convey quite a lot of theoretical material. The aim of the service is to provide knowledge and skills through laboratory training for teachers, so that they can recognize and use SMP Electrical KITs to carry out physics experiments so that the electrical KITs in their schools can be utilized. The service method is training in the use of Electrical KIT. The training location was held in the laboratory of SMP Negeri 1 Painan Pesisir Selatan which was attended by 17 science teachers. Evaluation of training using a questionnaire sheet. The training received a very good assessment in the material aspect (80.88%) for the teachers and very good in the implementation aspect (83.53%) of the training as well as good marks for the aspect speaker's ability (79.41%).
EDUKASI MPASI PADA IBU BAYI USIA 0-1 TAHUN SEBAGAI UPAYA PERSIAPAN DAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI SESUAI DENGAN KURVA PERTUMBUHAN Noviyati Rahardjo Putri; Yesika Cahya Septiana; Disa Larasati; Caroline Dharmawan; Riza Amalia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20632

Abstract

Abstrak: Pemberian MPASI di Indonesia belum sepenuhnya tepat dilakukan. Banyak para ibu memberikan MPASI terlalu dini yang terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang MPASI yang benar. Dilakukannya pengabdian di RW 18 Ngoresan, Jebres, Surakarta yaitu edukasi MPASI pada ibu bayi usia 0-1 tahun bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang MPASI sebagai bentuk upaya persiapan dan peningkatan berat badan bayi. Edukasi melibatkan 5 ibu bayi (0-1 tahun) dan 4 kader kesehatan setempat. Penyampaian materi dilakukan dengan media power point dan buku KIA. Pemahaman tentang materi dinilai dengan memberikan pre-test dan post-test. Hasil dari edukasi diberikan terjadi peningkatan pengetahuan, tentang MPASI pada ibu dan kader yang terlihat dari peningkatan nilai post-test dengan rincian skor rata-rata pre-test 5,7 meningkat menjadi 7,3 saat post-test. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan menjadi upaya pembentukan perilaku sehat dalam rangka peningkatan berat badan bayi yang ideal atau sesuai dengan kurva pertumbuhan.Abstract: The practice of complementary feeding in Indonesia is not completely correct. A lot of mothers give complementary foods too early that occurs due to the lack of maternal knowledge about proper complementary foods. The community service in RW 18 Ngoresan, Jebres, Surakarta, which is education on complementary feeding for mothers of infants aged 0-1 year, aims to increase mothers' knowledge about complementary feeding as a preparation and increase in baby's weight. The program involved 5 mothers of infants (0-1 year old) and 4 local health cadres. The material was delivered using power point media and KIA book. The understanding of the material was evaluated by giving a pre-test and post-test. The result of the education was an increased knowledge of complementary feeding in mothers and cadres as shown by an increase in the post-test score, with the pre-test average score of 5.7 increasing to 7.3 during the post-test. Increasing knowledge is expected to be an effort to form healthy behavior in order to increase the baby's ideal weight or in accordance with the growth curve.
PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MADRASAH DINIYYAH TAKMILIYAH AWALIYAH DALAM MEMPERSIAPKAN PESERTA KALIGRAFI PORSADIN Alfurqan Alfurqan; Syafei Syafei; Rahmi Wiza; Ardi Satrial
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19861

Abstract

Abstrak: Masuknya kaligrafi pada Pekan Olah Raga dan Seni antar Diniyyah (Porsadin), mengharuskan MDTA memiliki guru yang mahir kaligrafi. Sementara guru MDTA Kota Solok belum memiliki keterampilan kaligrafi Porsadin. Tujuan pelatihan ini meningkatkan keterampilan guru dalam bidang kaligrafi, agar dapat membina peserta didiknya belajar kaligrafi yang dilombakan pada kegiatan Porsadin. Pelatihan ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan simulasi karya oleh peserta pelatihan. Mitra kegiatan ini guru MDTA Kota Solok sebanyak 20 orang. Untuk melihat pemahaman dan kepuasan peserta pelatihan dilakukan melalui google form. Hasil pelatihan ini dapat memberdayakan guru sebagai agen pembelajaran kaligrafi Porsadin pada MDTA yang mereka bina. Tahapan pelatihan yang dilakukan meliputi. (1) pemberian peralatan dan demonstrasi materi; (2) simulasi kaligrafi dan koreksi langsung (direct corection); serta (3) penugasan terbimbing. Kemampuan peserta menguasai teknis pembuatan kaligrafi Porsadin, diperoleh data 27% sangat setuju dan 73% mengatakan setuju, artinya rata-rata semua peserta memahami urutan kerja pembuatan kaligrafi Porsadin. Kemudian 87% peserta pelatihan dapat mengajarkan teknis kaligrafi Porsadin kepada peserta didiknya.Abstract: The existence of the calligraphy branch on the annual agenda of the Sports and Arts Week between Diniyyah (Porsadin), requires MDTA to have teachers who are proficient in calligraphy. Meanwhile, MDTA teachers in Solok City do not yet have calligraphy skills for Porsadin. The purpose of this training is to improve the ability of teachers in the field of calligraphy, so that they can foster their students to learn calligraphy which is contested at Porsadin activities. This training was conducted using lecture, demonstration and simulation methods by the trainees. The partners of this activity are MDTA teachers in Solok city, who were selected as many as 20 people. To see the participants' understanding and satisfaction during the training, a Google form questionnaire was used. The results of this training can empower MDTA teachers as agents of calligraphy learning in the MDTAs they foster. The training stages include. (1) provision of materials and equipment; (2) calligraphy demonstration and direct correction; and (3) guided assignments. The ability of the participants to master the technique of making Porsadin calligraphy, obtained data 27% strongly agreed and 73% said they agreed, meaning that on average all participants understood the sequence of work for making Porsadin calligraphy. Furthermore, 87% of the trainees could teach the technique of Porsadin calligraphy to their students.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS MAKANAN MELALUI KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS MULAWARMAN Riyan Ningsih; Blego Sedionoto; Ade Rahmad Firdaus
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20457

Abstract

Abstrak: Masalah penjamah kantin Universitas Mulawarman banyak yang tidak memiliki sertifikat hygiene sanitasi makanan dan minuman padahal itu merupakan syarat jika mau mendirikan jasa makanan dan minuman salah satu penanggung jawabnya harus mempunyai sertifikat dari dinas yang berwenang. Tujuan dilaksanakan pengabdian ini adalah memberikan kursus hygiene sanitasi makanan pada penjamah kantin Unmul untuk meningkatkan kebersihan dan kualitas makanan di kantin unmul menjadi lebih baik. Pengabdian ini menggunakan metode pelatihan hygiene sanitasi makanan dan minuman kepada penjamah makanan di kantin Universitas Mulawarman sebelum dilakukan pelatihan diberikan pretest dan sesudah pelatihan diberikan posttest yang terdiri dari 10 pertanyaan pilihan ganda terkait dengan materi pelatihan. Mitra pendukung pengabdian ini adalah Dinas Kesehatan Kota Samarinda selaku pemateri 1 team yang terdiri dari 3 orang dan mitra peserta penjamah makanan kantin Unmul sebanyak 10 orang. Hasil sudah terlaksana pengabdian dengan baik dan lancar terjadi peningkatan skor pengetahuan 25,6%.Abstract: Food and beverage sanitation hygiene certificate even though it is a requirement if you want to establish a food and beverage service, one of the persons in charge must have a certificate from the authorized agency. The purpose of this service is to provide food sanitation hygiene courses to Unmul canteen handlers to improve the cleanliness and quality of food in the Unmul canteen for the better. This service uses a food and beverage sanitation hygiene training method to food handlers in the canteen of Mulawarman University before the training is given a pretest and after the training is given a posttest consisting of 10 multiple-choice questions related to the training material.this service partner is the Samarinda City Health Office as the speaker of 1 team consisting of 3 people and Unmul canteen food handlers as many as 10 people. The results have been carried out well and there has been an increase in knowledge score of 25.6%.
SEKOLAH PEREMPUAN UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSIAL PENDAPATAN PEREMPUAN DAN MENSUKSESKAN PROGRAM 5000 PEREMPUAN DI DESA BULUAGUNG KABUPATEN TRENGGALEK Laily Novitasari; Ella Rahma Nura Aziza; Puput Ariani; Annisa Aina Anjani; Ari Metalin Ika Puspita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19548

Abstract

Abstrak: Desa Buluagung merupakan desa yang berada di Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Jumlah masyarakat yang belum atau tidak bekerja yaitu 1.314 orang dan didominasi oleh perempuan sebanyak 990 orang. Faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Desa Buluagung meliputi minimnya lapangan pekerjaan dan keterampilan. Tujuan sekolah perempuan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para perempuan di Desa Buluagung Untuk mengembangkan UMKM dan mampu meningkatkan pendepatan serta mensukseskan program 5000 Perempuan Kabupaten Trenggalek. Pelaksanaan program kegiatan PPK Ormawa di Desa Buluagung, melalui beberapa metode, yaitu survei, observasi, wawancara, FGD. Hasil dari kegiatan meliputi (1) Perempuan di Desa Buluagung mampu mengembangkan usaha sendiri yaitu dengan lahirnya 50 UMKM perempuan baru; (2) Kapasitas dan kapabilitas pemberdayaan perempuan di dalam UMKM semakin meningkat yaitu sebanyak 85 %; (3) Keberhasilan program pemerintah Kabupaten Trenggalek yaitu Program 5000 perempuan; (4) Pengetahuan pelaku UMKM perempuan meningkat yaitu berkisar 90 %; dan (5) Terbentuknya paguyuban UMKM.Abstract: Buluagung Village is a village in Karangan District, Trenggalek Regency. The number of people who have not or are not working is 1,314 people and is dominated by 990 women. Factors causing the high unemployment rate in Buluagung Village include the lack of job opportunities and skills. The aim of this women's school is to increase the capacity and capability of women in Buluagung Village to develop MSMEs and be able to increase income and make the 5000 Women program in Trenggalek Regency a success. Implementation of the Ormawa PPK activity program in Buluagung Village, through several methods, namely surveys, observations, interviews, FGDs. The results of the activities include (1) Women in Buluagung Village were able to develop their own businesses, namely the birth of 50 new female MSMEs; (2) The capacity and capability of empowering women in MSMEs increased by 85%; (3) The success of the Trenggalek Regency government program, namely 5000 women program; (4) Knowledge of female MSME actors increased to around 90%; and (5) Formation of MSME associations.