cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 146 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2024): Februari" : 146 Documents clear
DISEMINASI LITERASI KEUANGAN SEBAGAI TRANSISI PENINGKATAN POTENSI UMKM MENGHADAPI INKLUSI KEUANGAN Meutia Layli; Firmansyah Firmansyah; Febrian Wahyu Wibowo; Kusumaningdiah Retno Setiorini; Nurjannah Nurjannah; Tiyas Indriyani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20776

Abstract

Abstrak: Terbatasnya pengetahuan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tentang literasi keuangan saat ini masih sangat minim. Hal ini dibuktikan dari kendala-kendala yang muncul pada beberapa UMKM. Pentingnya literasi keuangan untuk dipahami oleh pelaku UMKM akan memudahkan mereka mendapatkan permodalan sehingga dapat digunakan untuk menyejahterakan usahanya. Maka kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan luterasi keuangan bagi para pelaku UMKM, dan Hal ini menjadi motivasi dilakukannya Pengabdian Kepada Masyarakat yang ditujukan kepada UMKM Desa Sawitan - Magelang dengan metode sosialisasi terkait dengan literasi keuangan dan tentunya akan memberikan dampak positif terutama pada kemudahan inklusi keuangan. Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari beberapa dosen dan mahasiswa, dan dihadiri oleh 17 pelaku UMKM. Hasil monitoring menunjukkan tiga kendala yang dialami oleh beberapa pelaku UMKM yang mana 47% pelaku UMKM mengalami kendala tidak memahami bagaimana pencatatan yang terstruktur, lalu sebanyak 29% pelaku UMKM mengalami kendala tidak mampu membayar tenaga profesional, dan kedala ketiga dialami oleh 24% pelaku UMKM yaitu penjualan yang tidak menutup modal, sehingga mereka segan untuk mencatatkan kerugiannya. Setelah dilakukannya kegiatan ini, para pelaku UMKM tersebut merasa lebih memahami dan termotivasi untuk memperbaiki sistem keuangan yang dimilikinya Hal tersebut dibuktikan dengan para pelaku yang termotivasi untuk menyusun laporan keuangan sederhana atas transaksi keuangan agar dapat menjadi sebuah pelaporan yang sesuai dengan standar, dan dapat menjadi dasar pengajuan inklusi keuangan, maupun digitalisasi seiring dengan perkembangan finansial teknologi.Abstract: The knowledge of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) regarding financial literacy is currently still very minimal. This is proven by the obstacles that arise in several MSMEs. The importance of financial literacy for MSME players to understand will make it easier for them to obtain capital so that it can be used to make their business prosperous. So this activity aims to increase financial literacy knowledge for MSME players, and this is the motivation for carrying out Community Service aimed at MSMEs in Sawitan Village - Magelang with outreach methods related to financial literacy and of course will have a positive impact, especially on the ease of financial inclusion. This activity presented speakers from several lecturers and students, and was attended by 17 MSME players. The monitoring results show three obstacles experienced by several MSME actors, where 47% of MSME actors experience the problem of not understanding how to record records, then as many as 29% of MSME actors experience the problem of not being able to pay professional staff, and the third obstacle is experienced by 24% of MSME actors, namely sales that do not cover capital, so they are reluctant to record their losses. After carrying out this activity, the MSME actors felt more understanding and motivated to improve their financial system. This was proven by the actors being motivated to prepare simple financial reports on financial transactions so that they could become reports that were in accordance with standards, and could become the basis for proposals for financial inclusion, as well as digitalization in line with developments in financial technology.
PELATIHAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PSIKOSOSIALREMAJA Yuniske Penyami; Norma Nofianto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20090

Abstract

Absytrak: Sekitar 2,3 juta remaja mengalami masalah perilaku emosional yang sering disebabkan oleh rendahnya keterampilan psikososial pada remaja. Pelatihan keterampilan psikososial berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pengetahuan, efikasi diri dan keterampilan psikososial remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining masalah emosional dan psikososial remaja dengan menggunakan kuesioner SDQdan meningkatkan keterampilan psikososial remaja melalui pelatihan 10 Keterampilan Hidup Sehat. Pelatihan keterampilan psikososial dirancang sebagai metode untuk mencapai tujuan pengabdian. Sebanyak 36 peserta pelatihan yang merupakan siswa-siswi terpilih berusia remaja dari salah satu sekolah. Kegiatan pelatihan terdiri dari skrining, pemberian materi, role play, sharing, pembuatan komitmen, pengisian kuesioner SDQ, wawancara, pembuatan essay oleh 3 perwakilan peserta. Topik materi yang diberikan terdiri dari bullying dan 10 keterampilan psikososial dalam modul Kemenkes. Peserta mampu menerapkan keterampilan yang diajarkan, membangun komitmen untuk terus berlatih, hasil SDQ menurun 16,7% dan menghasilkan karya untuk meningkatkan literasi keterampilan psikososial remaja. Monitoring evaluasi dilakukan sebulan setelah kegiatan.Abstract: Approximately 2.3 million adolescents experience emotional behavior problems. Lack of psychosocial skills is a risk factor for adolescent psychosocial problems. Adolescents are at risk of experiencing severe psychosocial problems if they are not trained. Psychosocial skills training has a significant effect on increasing knowledge, self-efficacy and psychosocial skills of adolescents. Community service activities are aimed at screening adolescent psychosocial problems and improving adolescent psychosocial skills. Psychosocial skills training is designed as a method to achieve service goals. A total of 36 training participants were selected teenage students from one of the schools. Training activities consist of screening, providing material, role play, sharing, making commitments, filling out SDQ questionnaires, interviews, writing essays by 3 participant representatives. The topic of the material provided consists of bullying and 10 psychosocial skills in the Ministry of Health module. Participants were able to apply the skills taught, build commitment to continue practicing, SDQ results decreased by 16.7% and produced work to increase adolescent psychosocial skills literacy. Monitoring evaluation is carried out a month after the activity.
LANSIA SEHAT DENGAN MENERAPKAN POLA HIDUP SEHAT Yeni Indriyani; Ameilia Nurhadiyastuti; Cynthia Agustina; Aulia Siti Nur Rahmah; Marsa Arinal Haq; A. Azfikar Nur Azhar; Marissa Usie Shania Devi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20475

Abstract

Abstrak: Faktor-faktor yang menentukan kesehatan lansia meliputi aspek fisik, mental, dan sosial. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan lansia adalah pendidikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa pendidikan lansia dapat memberikan pengaruh positif terhadap pengetahuan, perilaku, dan kualitas hidup mereka. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka mengenai pentingnya gaya hidup sehat. Metode yang digunakan dari kegiatan pengabdian ini yaitu penyuluhan yang bermitra dengan pemerintah Desa Cangkol, Puskesmas Mojolaban, Rumah Zakat setempat untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia. Peserta yang hadir dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan sebanyak 57 orang dapat dilihat dari hasil pre-test pengetahuan baik sebesar 53,93% dan hasil post-test sebesar 100% sehingga mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 46,07%. Saran yang dapat diberikan yaitu dengan melakukan pemberian pendidikan kesehatan pola hidup sehat bagi lansia, melalui pendekatan kegiatan penyuluhan dan pelatihan rutin, mengadakan kampanye menggunakan berbagai media komunikasi, memberikan pendampingan secara personal kepada lansia dalam mengadopsi pola hidup sehat, serta mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait.Abstract: The determinant factors of health among elderly include physical, mental, and social aspects. One of the important factors affecting the health of the elderly is education. Studies have shown that the education of the elderly plays a positive influence on their knowledge, behavior, and quality of life. The purpose of this community service was to increase the knowledge and awareness regarding the importance of a healthy lifestyle. The method used from this service activity was counseling in partnership with the Cangkol Village government, Mojolaban Health Center, and Rumah Zakat to improve the health status of the elderly. Participants who attended the health examination and counseling activities as many as 57 people can be seen from the pretest results of good knowledge of 53.93% and posttest results of 100% so that there was an increase in knowledge by 46.07%. Suggestions, by providing health education for healthy lifestyles for the elderly, through the approach of regular counseling and training activities, holding campaigns using various communication media, providing personal assistance to the elderly in adopting a healthy lifestyle, and developing cooperation with various related parties. 
PELATIHAN PENGOLAHAN BUAH KAKAO MENJADI BIJI KAKAO KERING TERFERMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Ngatirah Ngatirah; Danik Nurjanah; Nuraeni Dwi Dharmawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19908

Abstract

Abstrak: Kelompok Wanita tani (KWT) Mekar Tani merupakan salah satu kelompok tani yang ada di Pedukuhan Sladi, Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul yang membudidayakan tanaman kakao. Permasalah selama ini adalah sebagian besar kakao yang dihasilkan dijual dalam bentuk biji kakao basah tanpa fermentasi, sehingga harga jual dan mutunya lebih rendah. Oleh karena itu diperlukan pelatihan untuk pasca panen dan fermentasi kakao untuk meningkatkan mutu biji kakao. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah (1) meningkatan softskill dan hardskill anggota KWT Mekar Tani di dusun Sladi, desa umbulrejo dalam menerapkan teknologi fermentasi kakao, (2) untuk meningkatkan kualitas biji kakao melalui perbaikan proses pasca panen kakao dengan cara fermentasi. Mitra kegiatan pengabdian masysarakat ini adalah anggota KWT Mekar Tani berjumlah 20 orang. Metode kegiatan yang digunakan yaitu ceramah dan praktek fermentasi kakao. Sedangkan evaluasi kegiatan dilakukan melalui pengisian kuisioner yang berisi 5 buah pertanyaan. Hasil pelatihan teknologi dan fermentasi kakao menunjukkan bahwa peningkatan skill anggota KWT dalam pengolahan kakao terfermentasi dan pengetahuan tentang standar mutu biji kakao meningkat sebesar 90%. Hasil fermentasi kakao menunjukan bahwa bahwa mutu biji kakao kering terfermentasi yang dihasilkan mempunyai mutu yang lebih baik dibanding biji kakao tanpa fermentasi. Biji kakao hasil fermentasi lebih bersih berwarna coklat sedangkan biji kakao tanpa fermentasi berwarna coklat kehitaman dengan bau asam yang lebih menyengat. Hasil pengujian penggolongan biji menunjukan bahwa biji kakao yang dihasilkan oleh KWT Mekar tani termasuk dalam golongan A (jumlah biji 86-100 biji/100 gram).Abstract: The Mekar Tani Women'’s Group (KWT Mekar Tani) is one of the farmer groups in Sladi Village, Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul that cultivates cocoa plants. The problem is the low quality of cocoa beans because without fermentation the selling price is lower. Therefore, training is needed for post-harvest and fermentation of cocoa to improve the quality of cocoa beans. The aim of this community service are (1) to improve the soft skills and hard skills of KWT Mekar Tani members in Sladi hamlet, Umbulrejo village in implementing cocoa fermentation technology, (2) to improve the quality of cocoa beans by improving the post-harvest process of cocoa by fermentation. The partners for this community service activity are 20 members of KWT Mekar Tani. The activity methods used were lectures and cocoa fermentation practice. Meanwhile, activity evaluation is carried out by filling out a questionnaire containing 5 questions. The results of cocoa technology and fermentation training showed that the skills of KWT members in processing fermented cocoa and knowledge about cocoa bean quality standards increased by 90%. The results of cocoa fermentation show that the quality of fermented dry cocoa beans produced is better than cocoa beans without fermentation. Fermented cocoa beans are cleaner brown while unfermented cocoa beans are blackish brown with a more pungent sour odor. The results of the bean classification test show that the cocoa beans produced included in group A (the number of beans is 86-100 seeds/100 grams).
MENINGKATKAN POTENSI PETANI LONTAR MELALUI INOVASI PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR NIRA LONTAR Wirmando Wirmando; Asrijal Bakri; Nelson Soares; Yunita Gabriela Madu; Matilda Martha Paseno
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19549

Abstract

Abstrak: Sejak pandemi COVID-19, kebutuhan hand sanitizer semakin meningkat. Peluang tersebut harus segera dimanfaatkan oleh kelompok petani lontar di Dusun Popoloe melaui nira lontar yang dihasilkan oleh petani. Karena kurangnya pengetahuan, sehingga selama ini, petani hanya memanfaatkan air nira tersebut menjadi minuman tradisional beralkohol (ballo). Padahal air nira melalui proses penyulingan akan menjadi ethanol/alkohol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar produksi hand sanitizer. Oleh sebab itu tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani lontar dalam melakukan penyulingan nira lontar menjadi alkohol sebagai bahan dasar pembuatan produk hand sanitizer. Kegiatan ini dilakukan melalui metode pelatihan yaitu edukasi dan simulasi kepada petani lontar di dusun popoloe yang berjumlah 12 petani. Evaluasi yang dilakukan menggunakan kuesioner dengan hasil dari 2 (16%) peserta yang memiliki pengetahuan baik, menjadi 12 (100%) peserta telah memiliki pengetahuan yang baik dalam melakukan penyulingan. Hal tersebut berarti perlunya pelatihan-pelatihan dilaksanakan secara simultan untuk meningkatkan potensi petani lontar.Abstract: Since the COVID-19 pandemic, the need for hand sanitizers has increased. This opportunity must be immediately taken advantage of by the lontar farmer group in Popoloe Hamlet through the lontar sap produced by farmers. Due to lack of knowledge, so far, farmers only use the sap water into traditional alcoholic drinks (ballo). Even though sap water through the distillation process will become ethanol/alcohol which can be used as a basic material for the production of hand sanitizers. Therefore, the purpose of this activity is to provide training to farmers to distill palm sap into alcohol that can be produced as the basic material for hand sanitizer products. This activity was carried out through training methods, namely education and simulation to lontar farmers in Popoloe hamlet, totaling 12 farmers. The evaluation was conducted using a questionnaire with the results of 2 (16%) participants who had good knowledge, to 12 (100%) participants who had good knowledge in distilling. This means the need for trainings to be carried out simultaneously to increase the potential of palm oil farmers.
PELATIHAN KADER, IBU PKK, DAN PERANGKAT KELURAHAN TENTANG PEMBUATAN STIK KULIT SINGKONG SEBAGAI INOVASI PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN DEMBE I DAN LEKOBALO KECAMATAN KOTA BARAT KOTA GORONTALO Magdalena M. Tompunuh; Nanda Wahyudi; Eka Rati Astuti; Liean Ntau
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20128

Abstract

Abstrak: Angka stunting di Puskesmas Pilolodaa sebanyak 64 kasus pada tahun 2021. Penyebab utama dari stunting karena kurangnya asupan gizi pada ibu hamil. Karena semakin bertambahnya usia kehamilan semakin tinggi kebutuhan asupan gizi yang dibutuhkan ibu hamil. Salah satu makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi adalah singkong. Singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis seperti di Provinsi Gorontalo dan mudah didapatkan. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan balita serta cara pembuatan stik kulit singkong. Metode: berupa penyuluhan dan demonstrasi serta pendampingan tentang pembuatan stik kulit singkong untuk mencegah balita stunting kepada 20 sasaran mitra (kader kesehatan, ibu PKK dan perangkat kelurahan Dembe I dan Lekobalo), serta akan dilakukan pretest dan post test untuk menilai pengetahuan sasaran mitra mengenai pertumbuhan dan perkembangan balita serta cara pembuatan stik kulit singkong. Pengabdian masyarakat dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan pengetahuan ≥40%. Hasil: terjadi peningkatan 55% pengetahun Kader, Ibu PKK dan Perangkat Kelurahan Dember I dan Lekobalo setelah diberikan penyuluhan mengenai pertumbuhan dan perkembangan balita serta cara pembuatan stik kulit singkong.Abstract: The stunting rate at the Pilolodaa Community Health Center is 64 cases in 2021. The main cause of stunting is lack of nutritional intake in pregnant women. Because the increasing gestational age, the higher the nutritional intake required by pregnant women. One food that has high nutritional value is cassava. Cassava (Manihot esculenta Crantz) is a plant that grows in tropical areas such as Gorontalo Province and is easy to obtain. Until now, people have not been able to utilize cassava optimally, even though in reality there are many parts of cassava that can be processed into snacks, such as: cassava meat, leaves, and the most rarely processed is the skin because it is considered waste from the cassava plant. The aim of this community service is a form of higher education tridharma in the form of training cadres, PKK mothers and village officials on making cassava skin sticks to prevent stunting in toddlers. Training methods in the form of counseling and demonstrations as well as mentoring target partners. The results showed an increase in the knowledge of PKK cadres, women and village officials after being given counseling regarding the growth and development of toddlers and how to make cassava skin sticks.
PEMBERDAYAAN IBU HAMIL DALAM KEGIATAN HYPNOBIRTHING UNTUK KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN Desi Widiyanti; Yuniarti Yuniarti; Elvi Destariyani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20594

Abstract

Abstrak: Kejadian komplikasi kehamilan dan persalinan pada tahun 2018 di Puskesmas Padang Serai sebesar 81 kasus (20%) dari 404 ibu hamil, dan di Puskesmas Kandang sebesar 93 kasus (20%) dari 465 ibu hamil. Tujuan pengabdian untuk Meningkatkan peran serta ibu hamil dalam kegiatan Hypnobirthing untuk kesiapan ibu menghadapi kehamilan dan menjalani proses persalinan. Metode pengabdian berupa kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan ibu hamil di kelas hypnobirthing. Peserta yang hadir sebanyak 15 orang ibu hamil dengan kehamilan trimester III (usia Kehamilan diatas 30 minggu) dan bidan berjumlah 1 orang. Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang metode hypnobirthing sebelum diberikan sosialisasi dan pelaksanaan kelas hypnobirthing untuk kategori tingkat pengetahuan kurang sebesar 40%, cukup 46,7% dan baik 13,3%, dan setelah dilaksanakan kelas hypnobirthing tingkat pengetahuan cukup 33,3% dan baik 66,7%. Adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang hypnobirthing sehingga dapat menghadapi proses persalinan yang aman dan nyaman.Abstract: The incidence of complications of pregnancy and childbirth in 2018 at Puskesmas Padang Serai was 81 cases (20%) of 404 pregnant women, and at Puskesmas Kandang was 93 cases (20%) of 465 pregnant women. The purpose of the service is to increase the participation of pregnant women in Hypnobirthing activities for the readiness of mothers to face pregnancy and undergo the delivery process. The service method is in the form of counseling activities and empowering pregnant women in hypnobirthing classes. Participants who attended were 10 pregnant women with third trimester pregnancy (pregnancy age above 30 weeks) and 1 midwife. Based on the level of knowledge of pregnant women about the hypnobirthing method before being given socialization and implementation of hypnobirthing classes for the category of less knowledge level of 40%, 46,7% sufficient and 13,3% good, and after the implementation of hypnobirthing classes the level of knowledge is 33,3% sufficient and 66,7% good. There is an increase in maternal knowledge about hypnobirthing so that they can face a safe and comfortable birthing process.
SOSIALISASI PEMBUATAN SKALA PRIORITAS DALAM PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK MENEKAN ANGKA KORUPSI Made Ngurah Demi Andayana; I Putu Yoga Bumi Pradana; Adriana Fallo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20216

Abstract

Abstrak: Data ICW menunjukkan bahwa hingga tahun 2017 terdapat 112 kades yang terlibat dalam kasus korupsi desa. Salah satu langkah menekan angka korupsi dengan penentuan skala prioritas penggunaan dana desa yang diatur dalam Kemendesa PDTT Peraturan Menteri No 11 tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020. Tujuan sosialisasi ini untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan dana desa dalam rangka menekan angka korupsi. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Desa Baumata Barat yang diikuti oleh 30 peserta. Penyampaian materi menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, Focus Discussion Group (FDG), dan Workshop. Hasil evaluasi atas pelaksanaan dari sosialisasi dilakukan melalui metode survey pendapat dari para peserta, yang mana ini 90% dapat meningkatkan pemahaman peserta, 90% peserta berpartisipasi dengan aktif, peserta juga memperoleh peningkatan ketrampilan dalam menentukan skala prioritas sebesar 85%. Selain itu, masyarakat mengetahui sebesar 85% mengenai peranan mereka pada saat penganggaran dana desa. Peserta sosialisasi dan pemerintah desa mendukung dan mengikuti kegiatan dengan antusias. Adapun hambatan yang ditemui selama pengabdian dapat teratasi dengan baik.Abstract: ICW Data shows that until 2017 there were 112 village heads involved in village corruption cases. One of the steps to reduce the number of corruption is to determine the priority scale for the use of village funds regulated in the PDTT Ministry of Rural Affairs Ministerial Regulation No. 11 of 2019 concerning the priority use of village funds in 2020. The purpose of this socialization is to improve the ability of Village Fund Management in order to reduce corruption. This socialization activity was held in West Baumata Village which was attended by 30 participants. Material delivery using lecture and question and answer method, Focus Discussion Group (FDG), and workshop. The results of this socialization 90% can increase the understanding of participants, 90% of participants participate actively, participants also gained increased skills in determining priorities by 85%. In addition, the community knew by 85% about their role at the time of village fund budgeting. The socialization participants and the village government supported and followed the activities enthusiastically. The obstacles encountered during devotion can be overcome properly.  
PENGUATAN PERAN SOCIAL SUPPORT IBU HAMIL SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG SEHAT Fitra Duhita; Catur Anita Sari; Dian Kartikasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.21038

Abstract

Abstrak: Dukungan sosial memberikan dampak positif bagi kesehatan seseorang, termasuk juga pada ibu hamil. Ibu hamil dengan dukungan sosial yang baik cenderung lebih siap secara psikologi dan mengalami penyulit kehamilan minimal, sehingga keturunan yang dihasilkan dalam keadaan sehat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kesediaan social supporter ibu hamil melakukan pendampingan selama periode kehamilannya, guna terciptanya kehamilan dan persalinan yang sehat baik untuk bayi maupun ibu. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Klasaman. Telah dilakukan pendampingan pada social supporter ibu hamil selama 8 bulan (Maret-November) terhadap 10 ibu hamil. Kegiatan pendampingan menunjukkan hasil yang positif, baik dari kualitas ANC ibu (100% tercapai ANC K6) maupun luaran kehamilan yang ditunjukkan dengan kondisi bayi dan ibu sehat (tidak ada komplikasi neonatus maupun komplikasi pada ibu pasca salin).Abstract: Social support contributes positively to a person's health, including the influence of social support on pregnant women. Pregnant women who receive good social support tend to experience better psychological readiness and experience minimum incidence of pregnancy complications, and have healthy offspring. This community service activity is carried out to increase knowledge, awareness and willingness the social supporters of pregnant women to provide assistance during pregnancy, in order to create a healthy pregnancy and birth for both baby and mother. Community service activities was carried out in the Klasaman Community Health Center working area. Social support for pregnant women has been provided for 8 months (March-November) for 10 pregnant women. The supporting activities showed positive results, both in terms of the quality of the mother's ANC (100% achieved ANC K6) and pregnancy outcomes as indicated by the condition of the baby and mother being healthy (without neonatal maternal complications).
PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN CANTING ELEKTRIK DAN BATIK CAP SERTA BRANDING BATIK Aryo Wibisono; Anik Anekawati; Rillia Aisyah Haris; Zainal Abidin Achmad; Muchlisiniyati Safeyah; Jojok Dwirido Tjahjono; Diana Aqidatun
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20464

Abstract

Abstrak: Batik merupakan warisan dunia yang harus kita lestarikan, sehingga untuk melestarikannya kita harus menjaga dan mempertahankannya. Di Desa Gingging terdapat pengerajin batik Bernama batik tulis pajjher, mereka memiliki permasalahan dalam produksi, terutama jika ada permintaan dalam jumlah besar dan dalam pemasarannya masih yang dari mulut ke mulut sehingga penjualannya kurang maksimal. Serta di Desa Gingging ini terdapat kelompok karang taruna dimana mereka membutuhkan bantuan dalam mengembangkan keterampilan anggotanya. Oleh karena tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk melakukan pelatihan membatik dengan menggunakan canting elektrik dan batik cap, serta pembuatan branding bagi rumah batik tulis pajjher. Dan melibatkan sekitar 60 peserta pelatihan, dimana sebelum melakukan pelatihan setiap peserta diberikan kuisioner untuk melihat seberapa paham mereka tentang batik, dan setelah proses pelatihan mereka juga akan diberikan kuisioner untuk mengisi kembali yang sama dengan sebelum mereka mengikuti pelatihan. Hasil dari pengisian kuisioner sebelum melakukan pelatihan rata–rata hanya 20% dari 60 peserta yang memahami tentang penggunaan canting dan batik cap tersebut. Dan setelah diberikan pelatihan selama 5 hari dan diberikan kuisioner kembali maka didapatkan adanya peningkatan dari 20% awalnya menjadi 89% yang memahami penggunaan canting elektrik dan batik cap tersebut. Dan juga untuk batik tulis pajjher yang sebelumnya mempunyai masalah dalam bidang produksinya, sekarang dengan adanya canting elektrik dan batik cap maka akan dengan mudah untuk mempercepat proses produksi kain batiknya, dan juga mereka sekarang memiliki alat promosi berupa video yang dapat membranding kegiatan usahanya setiap ada event tertentu.Abstract: Batik is a world heritage that we must preserve, so to preserve it we must protect and maintain it. In Gingging Village there is a batik craftsman called Pajher written batik, they have problems in production because they still use traditional canting and marketing is still done by word of mouth so sales are not optimal. And in Gingging Village there is a youth group where they need help in developing the skills of their members. Because the aim of carrying out this activity is to conduct batik training using electric canting and stamped batik, as well as creating branding for the Pajher hand-written batik house. And it involves around 60 training participants, where before carrying out the training each participant is given a questionnaire to see how much they understand about batik, and after the training process they will also be given a questionnaire to fill in again, the same as before they took part in the training. The results of filling out the questionnaire before carrying out the training were only 25% of the 60 participants who understood the use of canting and stamped batik. And after being given training for 5 days and given another questionnaire, it was found that there was an increase from the initial 25% to 92% who understood the use of electric canting and stamped batik. And also for Pajher written batik which previously did not have electric canting and stamped batik, with this training they can use these tools to speed up the production of their batik cloth, and they also now have promotional tools in the form of videos that can compare their business activities every time there is a certain event.

Page 4 of 15 | Total Record : 146