cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 146 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2024): Februari" : 146 Documents clear
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI SOSIALISASI PENCEGAHAN STUNTING Zahra Oktavia Misbakh; Lilis Sulistyorini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19902

Abstract

Abstrak: Stunting adalah kondisi akibat status gizi kronik yang menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usianya. Indonesia masih belum mencapai target prevalensi stunting yang ditetapkan yaitu sebesar 14% pada tahun 2024. Dalam upaya mencegah prevalensi stunting lebih tinggi, maka diperlukan kegiatan dalam rangka pencegahan stunting. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan sasaran tentang stunting pada anak. Metode yang digunakan adalah sosialisasi terkait stunting yang disampaikan oleh narasumber melalui media power point dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Kegiatan ini dilakukan oleh 9 mahasiswa kelompok KKN dengan melibatkan beberapa pihak yaitu bidan desa, perangkat desa, dan kader kesehatan di Desa Cagak Agung. Kegiatan ini dihadiri oleh 21 dari 30 peserta yang telah diundang terdiri dari ibu yang memiliki balita, ibu hamil, dan kader kesehatan. Hasil evaluasi dari kegiatan ini telah mencapai seluruh indikator keberhasilan yaitu kehadiran peserta ≥70% dari seluruh undangan yang disebar dan pengetahuan peserta mengalami peningkatan berdasarkan hasil pre-test (77,78%) dan post-test (82,22%) yang telah dilakukan sebelumnya.Abstract: Stunting is a condition due to chronic nutritional status that causes the development and growth of children not in accordance with their age. Indonesia still has not reached the stunting prevalence target set at 14% by 2024. In an effort to prevent a higher prevalence of stunting, activities are needed in the context of stunting prevention. The activity aims to increase target understanding and knowledge about stunting in children. The method used was socialization related to stunting delivered by the resource persons through power point media and followed by questions and answers. This activity was carried out by 9 students of the KKN group by involving several parties, namely village midwives, village officials, and health cadres in Cagak Agung Village. This activity was attended by 21 of the 30 participants who had been invited consisting of mothers who had toddlers, pregnant women, and health cadres. The evaluation results of this activity have achieved all success indicators, namely the attendance of participants ≥70% of all invitations distributed and the knowledge of participants has increased based on the results of the pre-test (77.78%) and post-test (82.22%) that have been carried out previously.
IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Rovila Bin Tahir; Jariyanti Jariyanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.21003

Abstract

Abstrak: Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di bengkel GRT Fakfak pada karyawan sangat penting saat melakukan aktivitas kerja. Pemeilik bengkel GRT Fakfak mempekerjakan tiga karyawan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa karyawan belum mengetahui pentingnya penerapan K3. Kondisi lingkungan kerja memiliki potensi hazard fisik dan kimia, serta karyawan yang tidak terbiasa bekerja dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dapat meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pada mitra melalui sosialisasi akan pentingnya penerapan K3 dan pemberian atribut APD. Evaluasi dilaksanakan dengan cara mitra mengisi kuesioner pada akhir penyampaian materi. Hasil evaluasi menunjukan terdapat peningkatan pemahaman tentang K3 sebesar 24,33 %.Abstract: The implementation of occupational safety and health in the GRT Fakfak workshop for employees is very important when carrying out work activities. The owner of the GRT Fakfak workshop employs three employees. Based on the results of observations and interviews, it is known that employees do not yet know the importance of implementing K3. Working environmental conditions have the potential for physical and chemical hazards, and employees who are not used to working using personal protective equipment (PPE) can increase the risk of work accidents. The aim of this service is to increase understanding among partners through socializing the importance of implementing of occupational safety and health and providing PPE attributes. Evaluation is carried out by partners filling out a questionnaire at the end of delivering the material. The evaluation results show that there is an increase in understanding of occupational safety and health by 24,33%.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK MITRA DESA DALAM PELAKSANAAN TONTHOLO UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KADER DAN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DAN MEMPERCEPAT INVOLUSI PADA IBU NIFAS Juli Gladis Claudia; Yollanda Dwi Santi; Melisawati L. Amu; Vyani Kamba
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20012

Abstract

Abstrak: Kelurahan Lekobalo merupakan salah satu daerah yang mempunyai masalah jumlah stunting yang masih tinggi dan cakupan ASI ekslusif rendah. Kurangnya pengetahuan kader tentang tontholo berdampak pada ibu nifas yang tidak menyusui bayinya karena asi kurang. Tujuan pengabdian masyarakat yaitu meningkatkan pengetahuan kader tentang tontholo dengan pemberian pelatihan dan meningkatkan produksi ASI serta mempercepat involusi uterus pada ibu nifas. Metode pengabdian masyarakat yaitu membuat kelompok kader, kemudian melatih mereka tentang tontholo yang bisa mempercepat proses involusi dan meningkatkan produksi ASI, membagikan buku tontholo sebagai panduan, mendampingi kader saat pelaksanaan tontholo kepada ibu post partum, mengevaluasi hasil pelaksanaan tontholo menggunakan lembar ceklis yang telah disusun dengan mengobservasi tindakan kader apakah sesuai dengan materi pelatihan. Mitra pada pengabmas ini yaitu kader sebanyak 10 orang dengan sasarannya ibu nifas yang berjumlah 30 orang. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan bahwa pengetahuan Kader sebelum dan sesudah pelatihan meningkat dari 62% menjadi 69,30%. Dari 30 ibu nifas setelah dilakukan tontholo dan diobservasi hari 1 dan ke 2, didapatkan 23 orang (75%) ibu nifas mengatakan asinya keluar banyak setelah dilakukan tontholo, dan 29 orang (96%) setelah diperiksa TFU tidak teraba lagi.Abstract: Lekobalo is one of the areas that has the problem of a high number of stunts and low exclusive milk coverage. The lack of knowledge of the curriculum affects mothers who do not breast-feed their babies because they are less likely. The aim of community service is to increase cadres' knowledge about tontholo by providing training, increasing breast milk production, and accelerating uterine involution in postpartum mothers. The community service method is to create a group of cadres, then train them about tontholo, which can speed up the involution process and increase breast milk production; distribute tontholo books as a guide; accompany cadres during the implementation of tontholo to postpartum mothers; and evaluate the results of the implementation of tontholo using a checklist that has been prepared by observing cadre actions to determine whether they are in accordance with the training material. The partners in this community service are a cadre of 10 people, with the target being 30 postpartum mothers. The results of the public dedication obtained show that the knowledge of Kader before and after training increased from 62% to 69.30%. Of 30 mothers who breathed after doing tontolo and observed on days 1 and 2, 23 people (75%) said that the mother was out a lot after having done tontolo, and 29 people (96%) after examining the TFU were no longer in sight.
BRIKET AMPAS SAGU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR RAMAH LINGKUNGAN Nur Abu; Ponisri Ponisri; Anif Farida; Bertha Mangallo; Muhammad Fadli Hasa; La Ibal
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20470

Abstract

Abstrak: Masyarakat kampung Baingkete belum memanfaatkan ampas sagu sebagai bahan bakar briket karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Ampas sagu hanya di biarkan terbuang ke rawa - rawa dan sungai sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Terdapat dua mitra dalam kegiatan ini antara lain Kelompok Tani Kampung Baingkete dan Kelompok Persekutuan Wanita Kampung Baingkete dengan jumlah peserta 20 orang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pembuatan briket dari ampas sagu adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam pembuatan briket sehingga di harapkan kontribusi positif dengan memanfaatkan limbah ampas sagu untuk menciptakan produk yang bernilai ekonomi dan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahap yakni sosialisasi, praktek pembuatan briket, dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah kegiatan sosialisasi dan pembuatan briket ampas sagu di kampung Baingkete, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong memberikan peningkatan pengetahuan dari 25% menjadi 75 % dan keterampilan dari 20% menjadi 65%.Kegiatan ini dapat berdampak secara ekonomi yaitu masyarakat Kampung Baingkete dapat mengurangi pengeluaran harian untuk membeli minyak tanah untuk keperluan sehari-hari.Abstract: The people of Baingkete village have not yet used sago dregs as fuel for briquettes due to limited community knowledge and skills. Sago dregs are simply allowed to be thrown into swamps and rivers, causing environmental pollution. The aim of community service activities regarding making briquettes from sago dregs is to provide understanding and skills in making briquettes so that positive contributions are expected by utilizing sago dregs waste to create products that have economic value and at the same time reduce negative impacts on the environment. The method for implementing this service activity consists of several stages, namely socialization, practice of making briquettes, and mentoring. The results achieved were socialization activities and making sago dregs briquettes in Baingkete village, Makbon District, Sorong Regency, providing an increase in knowledge and skills to the community by 45%. This activity can have an economic impact, namely that the people of Baingkete Village can reduce their daily expenses for buying kerosene for their daily needs.
PELATIHAN PEMANFAATAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE UNTUK PENDIDIK IPA DALAM MEMFASILITASI MICROLEARNING Siti Nurul Hidayati; Wahono Widodo; Hasan Subekti; Ernita Vika Aulia; Dyah Permata Sari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19712

Abstract

Abstrak: Pendekatan microlearning memfasilitasi terbatasnya kemampuan kita dalam belajar dengan lebih baik. Berkembangnya kecerdasan buatan/artificial inttellingence (AI) Era digital perlu disikapi dengan bijak, terutama dalam pengembangan Pendidikan kedepannya. Sayangnya mitra pelatihan ini yakni MGMP Guru IPA yang berjumlah 41 orang guru masih belum pernah memanfaatkannggunakan AI dan juga microlearning dalam pembelajaran. Pelatihan dan pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan penggunaan AI dalam mendesain pembelajaran berorientasi microlearning. Metode dalam pelaksanaan pelatihan ini di bagi dalam tiga tahap yakni, persiapan, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi. Instrument yang digunakan dalam pemetaan hasil kegiatan ini adalah instrumen pretest posttest, angket respon dan lembar penilaian video microlearning. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil pada aspek pengetahuan dan juga keterampilan. Pada Aspek pengetahuan terlihat dari peningkatan rerasa skor pretest dan posttest sebesar 32%, sedangkan aspek keterampilan didapatkan dari skor video microlearning yang juga terdapat peningkatan 58,7%. Berdasarkan hasil respon data menunjukkan respon positif terhadap pelaksanaan pelatihan. Simpulan dari hasil pelatihan ini adalah,terdapat peningkatan rerata pengetahuan skor N-gain 0,6 dengan kategori sedang dan keterampilan skor 0,72 dengan kategori tinggi dari peserta setelah diberikan pelatihan pemanfaatan artificial intelligence untuk pendidik ipa dalam memfasilitasi microlearning.Abstract: Our limited capacity to learn better is facilitated by the microlearning approach. It is important to respond to the rise of artificial intelligence in a thoughtful manner, particularly as it relates to the future of education. Unfortunately, this training partner, namely MGMP Science Teachers, totaling 41 teachers, still does not utilize AI and microlearning in learning. Giving partners knowledge and abilities in applying AI to develop microlearning-oriented learning is the goal of this training and mentorship. Implementing this training is divided into three stages, namely, preparation, training and mentoring, and evaluation. He instruments used in mapping the results of this activity were prepost-test instruments, response questionnaires and microlearning video assessment sheets. He knowledge component is demonstrated by a 32% rise in pre- and post-test scores, while the skills component is demonstrated by a 58.7% increase in the microlearning video score. The response data indicates that there was a favorable reaction to the training's execution. The conclusion from the results of this training is that there was an increase in the average knowledge score of N-gain of 0.6 in the medium category and skill score of 0.72 in the high category of participants after being given training on the use of artificial intelligence.
PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN NASYIATUL AISYIYAH DAN AISYIYAH DALAM DETEKSI DINI PENYAKIT MELALUI CEK KESEHATAN Beti Kristinawati; Itsnaani Rahmadita Nur Latiifah; Nove Wiand Dwi Wijayanti; Nyofan Wahyu Mardana; Rafi Abrar Pratama; Rezania Asyfiradayati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20430

Abstract

Abstrak: Kader kesehatan berperan aktif dalam membentuk kesadaran masyarakat supaya mampu untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kader kesehatan merupakan perantara dalam memberikan motivasi, memberikan contoh perilaku kesehatan, hingga menjalankan program-program kesehatan. Nasyiatul Aisyiyah dan aisyiyah merupakan kader kesehatan terpilih yang menjadi pelopor gerakan hidup sehat, menjadi pengurus ranting Aisyiyah dan dapat menyampaikan informasi kesehatan yang di dapatkannya untuk disampaikan kepada masyarakat. Terdapat kegiatan deteksi dini guna mewujudkan kesehatan masyarakat yang maksimal. Tujuan dari pengabdian ini ialah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kader kesehatan Nasyiatul Aisyiyah dan Aisyiyah dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dan kesehatan jantung koroner. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan dua sesi, dengan sesi pertama dilakukan pembinaan dan pendampingan kader kesehatan, sedangkan sesi kedua meliputi edukasi kesehatan, responden dalam pengabdian ini di ikuti oleh 12 kader kesehatan dan 38 masyarakat umum. Instrumen yang digunakan untuk evaluasi keberhasilan adalah hasil observasi tim pengabdi untuk tingkat keterampilan dan 10 pertanyaan kuesioner postest. Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya keterampilan pengetehauan seluruh masyarakat dengan rata-rata 80,00 (77%). Maka dapat disimpulkan bawha memberikan pembinaan, pendampingan, dan edukasi dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.Abstract: Health cadres play an active role in forming public awareness so that they are able to improve their quality of life. Health cadres are intermediaries in providing motivation, providing examples of health behavior, and implementing health programs. Nasyiatul Aisyiyah and aisyiyah are selected health cadres who are pioneers of the healthy living movement, become administrators of Aisyiyah branches and can convey the health information they obtain to the public. There are early detection activities to achieve maximum public health. The aim of this service is to improve the skills and knowledge of Nasyiatul Aisyiyah and Aisyiyah health cadres in carrying out health and coronary heart health checks. The method used was to conduct two sessions, with the first session providing coaching and mentoring for health cadres, while the second session included health education. Respondents in this service were attended by 12 health cadres and 38 members of the general public. The instruments used to evaluate success are the results of the service team's observations for skill level and a 10-question Post-Test questionnaire. The results obtained were an increase in the knowledge skills of the entire community with an average of 80.00 (77%). So it can be concluded that providing coaching, mentoring and education can improve skills and knowledge.
PENDAMPINGAN PENERAPAN VIRTUAL TOUR SEBAGAI INOVASI PROMOSI WISATA DAN PEMBELAJARAN SEJARAH PADA MUSEUM SEMEDO KABUPATEN TEGAL Dwi Intan Af'idah; Dairoh Dairoh; Sharfina Febbi Handayani; Annur Riyadhus Solikhin; Rakhmadhani Nurul Aini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20482

Abstract

Abstrak: Situs Purbakala Semedo merupakan destinasi wisata sejarah yang menarik banyak wisatawan dengan berbagai peninggalan purbakala, candi semedo, rumah joglo, makam kuno, dan pemandangan indah perbukitan. Museum Situs Semedo dibuka pada 12 Oktober 2022 dan dikelola oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek. Saat ini Museum Situs Semedo menghadapi masalah dalam sektor pemasaran karena kebanyakan pengunjung hanya berasal dari Kabupaten Tegal saja. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait sejarah yang terdapat pada Museum Situs Semedo melalui penerapan teknologi virtual tour. Selain itu, kegiatan pengabdian ini dapat memberikan peningkatan ketrampilan terkait pendampingan tour guide kepada tim pengelola Museum Situs Semedo dalam memanfaatkan virtual tour sebagai strategi promosi wisata dan strategi inovasi pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan dalam pengabdian berupa sosialisasi yang dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari dengan jumlah peserta sebanyak 7 orang perwakilan pengelola Museum Situs Semedo. Hasil evaluasi menggunakan pre-test dan post-test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan dan pengetahuan peserta sebesar 30,468% dalam menggunakan website virtual tour Museum Situs Semedo sebagai media promosi wisata dan media pembelajaran sejarah.Abstract: The Semedo Archaeological Site is a historical tourist destination that attracts many tourists with various ancient relics, Semedo temples, Joglo houses, ancient graves, and beautiful hillside views. The Semedo Museum was opened on October 12, 2022, and is managed by the Director General of Culture of Kemendikbudristek. Currently, the Semedo Museum faces problems in the marketing sector because most visitors only come from the Tegal Regency. This service activity aims to apply virtual tour technology for the Semedo Museum that can be visited by the general public remotely and afford accompaniment to the management team of the Semedo Museum in utilizing virtual tours as a promotional strategy and innovative learning strategy for history around the Semedo Site in Tegal Regency. The method used in service involves socialization followed by training and mentoring activities. This activity was conducted over two days, with a total of seven people attending representing the Semedo Museum's management. Evaluation results using pre-test and post-test show that was participant’s abilities and knowledge increasing of 30,468% using virtual tour website of the Semedo Site Museum as tourism promotion platform and historical education media.
PENGUATAN PEMAHAMAN ECO-FRIENDLY BAGI CALON PENGEMUDI DALAM MENJAGA LINGKUNGAN BERKENDERA Reza Fahmi; Syifa Saputra; Sumanti Sumanti; Faizin Faizin; Munawar Munawar; Aidil Amar; Cut Roswita; Marlina Marlina; Muhammad Fikri; Munawir Munawir
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19820

Abstract

Abstrak: Pengemudi eco-friendly memainkan peranan yang sangat penting dalam menjaga keselamatan dan lingkungan. Pengendara yang baik tentu memahami teknik menjadi pengemudi yang ramah lingkungan. Untuk meningkatkan pemahaman ini, diperlukan kegiatan pelatihan terstruktur melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon pengemudi tentang cara mengemudi yang aman dalam keselamatan berkendara, termasuk cara menghindari resiko kecelakaan. Membentuk karakter mitra dan calon pengemudi yang bertanggung jawab dan sadar lingkungan membantu mengurangi dampak negatif kendaraan terhadap lingkungan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas. Mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah di Rizki Driving Center (RDC) dengan sasaran peserta adalah calon pengemudi yang sedang belajar mengemudi pada Rizki Driving Center, jumlah peserta yang dilibatkan sebanyak 25 peserta. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak lima kali pertemuan dimulai dari tanggal 15 juli 2023 sampai dengan 10 Agustus 2023, metode pelaksanaan berupa pelatihan dan edukasimenggunakan experince probased method. Teknik untuk mendapatkan data menggunakan teknik Ppre-test dan postt-test, dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian. Hasil pretestpostest menunjukkan bahwa peserta 65% peserta masih kurang memahami cara mengemudi yang ecofriendly dan 75% calon peengemudi masih belum mampu memperioritaskan keselamatan. Sedangkan hasil postest yang dilakukan calon peengemudi sudah 90% memahami cara mengemudi yang ecofriendly dan 90% peserta sudah mampu memahami teknik berkendara yang baik serta dapat menjaga etika berlalu lintas. Dengan adanya peningkatan pemahaman ecofriendly, calon pengemudi akan mampu untuk memahami teknik berkendara yang baik dalam menjaga lingkungan.Abstract: Eco-friendly drivers play a very important role in maintaining safety and the environment from negative impacts while driving. Good drivers understand eco-friendly techniques and fuel supply. To improve this understanding, structured training activities are needed through community service activities. Community service activities aim to provide prospective drivers with an understanding of how to drive safely in driving safety, including how to avoid the risk of accidents. Shaping the character of partners and prospective drivers who are responsible and environmentally conscious helps reduce the negative impact of vehicles on the environment and improve traffic safety. The partner in implementing this activity is at the Rizki Driving Center (RDC) with the target participants being prospective drivers who are learning to drive at the Rizki Driving Center, the number of participants involved is 25 participants. The implementation of the activity was carried out for five meetings starting from July 15, 2023 to August 10, 2023, the method of implementation was training and education. Techniques for obtaining data using pre-test and post-test techniques, carried out to determine the level of understanding of participants before and after the implementation of service activities. The pretest results showed that 65% of participants still did not understand how to drive ecofriendly and 75% of prospective drivers were still unable to prioritize safety. While the results of the posttest conducted by prospective drivers are 90% understanding how to drive ecofriendly and 90% of participants have been able to understand good driving techniques and can maintain traffic ethics. With an increase in ecofriendly understanding, prospective drivers will be able to understand good driving techniques in protecting the environment.   
DEMONSTRASI PENANAMAN TOGA UNTUK MENCEGAH PENINGKATAN KASUS HIPERTENSI DI DESA NGAMPEL PROVINSI JAWA TIMUR Devina Windy Mangiri; Lilis Sulistyorini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19904

Abstract

Abstrak: Pengabdian masyarakat terkait demonstrasi penanaman TOGA bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai penanaman TOGA dalam memenuhi serta memperbaiki pola makan pada pra lansia hingga lansia untuk mencegah peningkatan kasus hipertensi di Desa Ngampel. Penanaman TOGA dilakukan dengan metode FDG serta praktik penanaman TOGA dengan teknik hidroponik. Kegiatan dilaksanakan bermitra dengan karang taruna dan perangkat Desa Ngampel berjumlah 15 orang. Evaluasi pasca kegiatan dilakukan dengan melihat indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dari program tersebut yaitu adanya peningkatan pengetahuan sasaran sebesar 60%. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan terhadap tanaman TOGA untuk pencegahan penyakit hipertensi sebesar 62,5%.Abstract: Community service related to the TOGA planting demonstration aims to provide education and understanding of TOGA planting in meeting and improving the diet of the elderly to prevent the increase in cases of hypertension in Ngampel Village. TOGA planting is done by FDG method and TOGA planting practices with hydroponic techniques. The activity was carried out in partnership with karang taruna and ngampel village officials totaling 15 people. Post-activity evaluation is carried out by looking at the success indicators that have been determined from the program, namely an increase in target knowledge of 60%. The results showed that there was an increase in knowledge of TOGA plants for the Prevention of hypertension by 62.5%. 
PENDAMPINGAN PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN RUMAH TANGGA MENJADI PRODUK BERNILAI DI WILAYAH RURAL FARMING MENGGUNAKAN PARTISIPATORY RURAL APPRAISAL Agustina Shinta; Rizkiana Mahardika; Wisynu Ari Gutama; Dego Yusa Ali; Heli Tistiana; Riyanti Isaskar; Alya Salsabila Puteri; Ravita Nila Aswar; Muhammad Dzulfadzli Firhad; Annisa Rahma Sabrina; Vera Verdiana; Lidia Valentina Sihombing; Aulia Nadhifah Rifani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20121

Abstract

Abstrak: Isu Lingkungan hidup saat ini menjadi persoalan yang kompleks di Indonesia, dilihat dari kerusakan dan pencemaran lingkungan yang semakin meningkat disebabkan oleh sampah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan berdasarkan analisis permasalahan yang ada di Kecamatan Tosari, Kab. Pasuruan yang tidak memiliki TPA dan sebagai wilayah dengan penghasil sampah organik. Tujuan pendampingan pengelolaan limbah pertanian ini agar masyarakat dapat memilah sampah organik dan non organik serta dapat menciptakan produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik menjadi eco enyzme, biowash, dan kompos. Pengabdian ini menggunakan pendekatan sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan. Kegiatan pengabdian melibatkan mitra Gapoktan Bala Daun dan Universitas Yudharta Pasuruan. Kegiatan ini dilaksanakan tepatnya di Desa Tosari, Baledono, Mororejo, dan Wonokitri. Terdapat tiga tahap kegiatan yakni pra-kegiatan, inti kegiatan, dan pasca kegiatan. Evaluasi kegiatan mencakup evaluasi pemahaman materi pelatihan dan pendampingan menggunakan statistik deskriptif dengan hasil rata-rata peningkatan pemahaman masyarakat pada seluruh materi sebesar 64,74% ini menunjukkan bahwa pendampingan yang dilakukan mampu memberikan dampak baik kepada mitra masyarakat dalam pengelolaan sampah.Abstract: Environmental issues are currently a complex problem in Indonesia, seen from the increasing environmental damage and pollution caused by waste. This community service activity was carried out based on an analysis of the problems that exist in Tosari District, Pasuruan Regency which does not have a landfill and as an area with organic waste producers. The purpose of this agricultural waste management assistance is so that the community can sort organic and non-organic waste and can create environmentally friendly products by utilizing organic waste into eco enyzme, biowash, and compost. This service uses a socialization, counseling and mentoring approach. The service activities involved partners of Gapoktan Bala Daun and Yudharta University Pasuruan. This activity was carried out precisely in the villages of Tosari, Baledono, Mororejo, and Wonokitri. There are three stages of activity, namely pre-activity, core activities, and post-activity. Evaluation of activities includes evaluation of understanding of training and mentoring materials using descriptive statistics with the results of an average increase in community understanding of all materials of 64.74%, indicating that the assistance provided is able to have a good impact on community partners in waste management.

Page 6 of 15 | Total Record : 146