cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 113 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)" : 113 Documents clear
Transformasi kelompok tani perempuan menuju kemandirian ekonomi melalui pemasaran hasil tani Sinurat, Donal Anry Jaya; Dhae, Yosefina K.I.D.D; Fa’ah, Yuri S. Fa’ah; Timuneno, Tarsisius; Maak, Clarce S.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33572

Abstract

AbstrakPemasaran hasil pertanian merupakan tantangan utama bagi kelompok tani skala kecil, terutama yang dikelola oleh perempuan di wilayah perkotaan dengan sumber daya terbatas. Kelompok tani perempuan "Iye Ape Satu Hati" di Kelurahan Lasiana, Kota Kupang, menghadapi permasalahan rendahnya keterampilan pemasaran, minimnya akses pasar, serta dominasi pola konsumtif dalam pengelolaan hasil tani. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok tani melalui peningkatan kapasitas pemasaran berbasis pelatihan dan pendampingan. Metode pelaksanaan mencakup identifikasi kebutuhan peserta, pelatihan pemasaran sederhana (harga jual, pengemasan, dan promosi digital), praktik langsung, serta pendampingan intensif selama tiga bulan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pemasaran, transformasi pola usaha dari konsumtif menjadi produktif, pemanfaatan media sosial untuk promosi, serta peningkatan pendapatan rumah tangga. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada penguatan kemandirian ekonomi perempuan dan pembangunan ekonomi lokal berbasis komunitas. Kata kunci: pemberdayaan perempuan; kelompok tani; pemasaran hasil pertanian; pendampingan; ekonomi local. AbstractMarketing agricultural products is a major challenge for small-scale farmer groups, especially those managed by women in urban areas with limited resources. The women's farmer group "Iye Ape Satu Hati" in Lasiana Village, Kupang City, faces problems such as low marketing skills, limited market access, and a predominantly consumptive pattern in managing farm products. This Community Partnership Program (PKM) aims to empower the group by strengthening their marketing capacity through training and mentoring. The implementation methods included needs assessment, training on basic marketing (pricing, packaging, and digital promotion), hands-on practice, and three months of intensive mentoring. The results show increased marketing knowledge and skills, transformation from consumptive to productive practices, the use of social media for promotion, and higher household income. Thus, this program contributes to strengthening women's economic independence and supporting community-based local economic development. Keywords: women empowerment; farmer groups; agricultural marketing; mentoring; local economy.
Pelatihan pembuatan probiotik RABAL Bagi pembudidaya ikan lele di Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri Masriah, Andi; Maulidiyah, Vika; Nadiro, Vina Nur; Cahya, Muhamad Dwi; Pratiwi, Rizky Kusma; Almahdi, Hilmi Almas; Ramadhani, Daffa Akbar; Luthfiyanti, Ghinaa Fauzia Rizqi; Syaharani, Candrika Putri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33653

Abstract

AbstrakProbiotik RABAL merupakan jenis probiotik yang dikembangkan dengan memanfaatkan ragi dan bakteri asam laktat yang mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan, menjaga kualitas air, serta memperkuat sistem imun ikan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan dan keterampilan praktis dalam memproduksi dan memanfaatkan probiotik RABAL bagi pembudidaya ikan lele di Desa Blaru. Kegiatan ini dilaksanakan dengan beberapa tahap kegiatan yakni (1) Identifikasi dan pemilihan mitra, (2) Sosialisasi dan koordinasi awal, (3) Pelaksanaan pelatihan, (4) Penghibahan alat dan bahan, serta (5) Evaluasi dan monitoring. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pemahaman pembudidaya ikan lele di Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri secara signifikan dalam hal pembuatan probiotik RABAL sebesar 50,92%. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terlihat dari partisipasi aktif dalam diskusi dan praktik. Kegiatan ini efektif dalam mentransfer pengetahuan sekaligus mendorong penerapan teknologi probiotik secara mandiri oleh pembudidaya ikan lele. Kata kunci: probiotik RABAL; pembudidaya ikan lele; Desa Blaru. AbstractRABAL probiotics are a type of probiotic developed using yeast and lactic acid bacteria that can improve feed utilization efficiency, maintain water quality, and strengthen the immune system of fish. The aim of this community service activity is to improve knowledge and practical skills in producing and utilizing RABAL probiotics for catfish farmers in Blaru Village.. The activity was carried out in several stages: (1) Identification and selection of partners, (2) Initial socialization and coordination, (3) Implementation of training, and (4) Evaluation and monitoring. This community service activity successfully improved the understanding of catfish farmers in Blaru Village, Badas Sub-district, Kediri District, significantly in terms of RABAL probiotic production by 50.92%. Participants demonstrated high enthusiasm, evident from their active participation in discussions and practical sessions. The activity was effective in transferring knowledge while encouraging catfish farmers to independently apply probiotic technology. Keywords: RABAL probiotics; catfish farmers; Blaru Village.
Pelatihan mengolah minyak jelanta menjadi lilin aromaterapi sebagai strategi peningkatan pendapatan warga desa di era ekonomi kreatif Apriyanti, Apriyanti; Nurismi S., Sepia; Hidayat, Sahar; Rajata, Eric Razan; Yustini, Tien; Pebriani, Reny Aziatul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33807

Abstract

Abstrak Minyak jelantah merupakan limbah rumah tangga yang sering dibuang sembarangan dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Di sisi lain, era ekonomi kreatif mendorong masyarakat desa untuk menciptakan inovasi produk bernilai jual. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah pada 30 peserta, mayoritas ibu rumah tangga di Desa Limau, Kabupaten Banyuasin. Metode yang digunakan meliputi survei awal, persiapan bahan dan alat, pelatihan praktik langsung, serta evaluasi keterampilan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan sekitar 80% peserta mampu mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi secara mandiri. Produk yang dihasilkan tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga memiliki nilai estetika dan potensi pasar. Selain itu, masyarakat mulai menyadari pentingnya pengelolaan limbah ramah lingkungan.Temuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menekankan pemanfaatan minyak jelantah sebagai produk bernilai ekonomis, namun menambahkan aspek peningkatan kesadaran lingkungan dan kebutuhan pendampingan pemasaran. Kata kunci: minyak jelantah; lilin aromaterapi; ekonomi kreatif; pemberdayaan masyarakat. AbstractUsed cooking oil is a common household waste that is often discarded carelessly, causing environmental pollution. Meanwhile, the creative economy era encourages rural communities to develop innovative products with commercial value. This community service activity was conducted through a training program on producing aromatherapy candles from used cooking oil. The training involved 30 participants, mostly housewives in Limau Village, Banyuasin Regency. The method included initial surveys, preparation of materials and tools, hands-on training, and evaluation of participants’ skills. The results showed that about 80% of participants were able to independently process used cooking oil into aromatherapy candles. The products served not only as lighting but also as decorative and fragrant items with market potential. Moreover, participants gained awareness of environmentally friendly waste management. These findings align with previous studies emphasizing the economic value of used cooking oil, while highlighting increased environmental awareness and the need for marketing support. Keywords: used cooking oil; aromatherapy candles; creative economy; community empowerment.
Lokakarya pengembangan media penilaian project based learning berbasis website bagi guru SMA Negeri 9 Denpasar Persada, Soma Surya; Rulianto, Rulianto; Indrawan, Aditya; Datuti, Sri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34062

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi menuntut guru untuk mampu mengintegrasikan media digital dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah penilaian, khususnya dalam model Project Based Learning (PjBL). Namun,  banyak guru di SMA Negeri 9 Denpasar masih mengalami kendala dalam mengembangkan media penilaian. Dalam menilai proyek, para guru masih menggunakan penilaian konvensional yang memiliki keterbatasan dalam memonitoring siswa dalam mengerjakan tugas berbasis proyek. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam merancang secara mandiri dan memanfaatkan media penilaian PjBL berbasis website sebagai opsi media penilaian alternatif. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan site-based teacher profesional program dalam bentuk lokakarya meliputi diskusi interaktif konsep penilaian PjBL dan pemanfaatan website sebagai media penilaian tugas berbasis PjBL, serta praktik langsung pembuatan media penilaian menggunakan platform Google Sites. Pelaksanaan pengabdian pada 9 Juli 2025 di aula SMA Negeri 9 Denpasar.  Peserta terdiri atas 63 guru dari berbagai mata pelajaran.  Hasil kegiatan menunjukkan peserta berhasil mengembangkan media penilaian PjBL berbasis website sesuai kebutuhan mata pelajaran masing-masing. Produk yang dihasilkan mencakup rubrik penilaian, halaman pengumpulan tugas, monitoring proses proyek, dan rubrik penilaian teman sejawat. sistem umpan balik online. Dengan demikian, dapat disimpulkan guru di SMA Negeri 9 Denpasar mengalami peningkatan kompetensi dalam mengenmbangkan media penilaian Project Based Learning secara mandiri  yang akan memudahkan guru dalam memonitoring proses dan hasil proyek siswa. Kata kunci: guru, lokakarya; media penilaian; project based learning; website. AbstractTechnological developments require teachers to be able to integrate digital media into the learning process, one of which is assessment, particularly in the Project-Based Learning (PjBL) model. However, many teachers at Denpasar State Senior High School 9 still face challenges in developing assessment media. When assessing projects, teachers still use conventional assessment methods, which have limitations in monitoring students as they work on project-based tasks. This community service activity aims to enhance teachers' competencies in independently designing and utilizing PjBL assessment media based on websites as an alternative assessment medium. The implementation method employs a site-based teacher professional development program in the form of workshops, including interactive discussions on PjBL assessment concepts and the use of websites as assessment tools for PjBL-based tasks, as well as hands-on practice in creating assessment tools using the Google Sites platform. The community service program will be held on July 9 2025, in the auditorium of SMA Negeri 9 Denpasar . Participants consisted of 63 teachers from various subjects. The results of the activity showed that participants successfully developed website-based PjBL assessment media according to the needs of their respective subjects. The products produced include assessment rubrics, assignment submission pages, project process monitoring, peer assessment rubrics, and an online feedback system. Thus, it can be concluded that teachers at SMA Negeri 9 Denpasar have improved their competence in independently developing project-based learning assessment media, which will facilitate teachers in monitoring the process and results of student projects Keywords: workshop; assessment media; project-based learning; website; teacher.
Pemberdayaan masyarakat desa wisata pantai Ria Bomo melalui revitalisasi ekosistem dan branding digital Hardiyanti, Siska Aprilia; Hilmy, Muhammad; Umam, Khoirul; Rusadi, Tri Maryono
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34176

Abstract

Abstrak Desa Bomo memiliki potensi wisata pantai yang besar, khususnya di kawasan Pantai Ria Bomo. Namun, pengelolaannya masih menghadapi berbagai tantangan seperti penurunan kualitas lingkungan akibat sampah dan kerusakan vegetasi pantai serta kurangnya promosi dan branding digital untuk menjangkau wisatawan lebih luas. Kondisi ini berdampak pada minimnya kunjungan wisata dan rendahnya kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata bagi masyarakat lokal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat dalam mengelola potensi wisata pantai secara berkelanjutan. Permasalahan utama yang dihadapi mitra meliputi kerusakan ekosistem pesisir serta kurangnya promosi wisata secara digital. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan kolaboratif antara tim pengabdi, mitra selaku pengurus pokdarwis, masyarakat lokal, dan perangkat desa. Pendekatan ini melibatkan masyarakat sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Melalui kegiatan ini, dilakukan penanaman pohon di kawasan pantai, sosialisasi pelestarian lingkungan dengan melibatkan warga lokal, serta pembuatan dan pelatihan website destinasi. Hasil kegiatan ini diharapkan dengan penanaman pohon memperkuat ekosistem pesisir, penyadaran lingkungan menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap pantai, dan website menjadi sarana promosi jangka panjang. Dampak keberlanjutan tercermin dari peningkatan kesadaran, perbaikan ekosistem, serta meningkatnya kunjungan wisatawan. Kata kunci: branding digital; pantai Ria Bomo; promosi wisata; revitalisasi ekosistem. Abstract Bomo Village has significant potential for beach tourism, particularly in the Ria Bomo Beach area. However, its management still faces several challenges such as declining environmental quality due to waste and coastal vegetation damage, as well as a lack of promotion and digital branding to reach a wider range of tourists. These conditions have resulted in low tourist visits and minimal economic contributions from the tourism sector to the local community. The community service activity aims to enhance the capacity and self-reliance of the community in sustainably managing coastal tourism potential. The main problems faced by the partners include coastal ecosystem degradation and the lack of digital tourism promotion. The implementation method of this program was carried out through a participatory and collaborative approach involving the service team, partners as Pokdarwis managers, local communities, and village officials. This approach engaged the community from the planning and implementation stages to the evaluation stage. The activities included tree planting along the coastal area, environmental conservation awareness programs involving local residents, as well as the development and training of a destination website. The outcomes expected from these activities are that tree planting will strengthen the coastal ecosystem, environmental awareness will foster a sense of ownership among the community toward the beach, and the website will serve as a long-term promotional tool. The sustainability impact is reflected in increased awareness, improved ecosystems, and the growth of tourist visits. Keywords: digital branding; Ria Bomo beach; tourism promotion; ecosystem revitalization.
Pemberdayaan perempuan sebagai agen resiliensi sosial komunitas untuk mencegah tindakan kekerasan di Desa Menggala Kabupaten Lombok Utara Fauzan, Fauzan; Rasidi, Ahmad; Sanisah, Siti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34430

Abstract

Abstrak Tindakan kekerasan dalam lingkup rumah tangga dan komunitas masih terjadi, terindikasi belum tertangani dengan baik. Keterbatasan kapasitas perempuan dalam upaya pencegahan tindakan kekerasan karena faktor budaya, ketimpangan gender, dan minimnya akses informasi disinyalir menjadi faktor penentu. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan sebagai agen resiliensi sosial komunitas untuk mencegah tindakan kekerasan berbasis gender. Kegiatan berlokasi di Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, melibatkan 35 orang perempuan sebagai peserta yang diyakini mampu terlibat aktif dalam pencegahan, advokasi kasus kekerasan, dan pengembangan jaringan perlindungan sosial berbasis lokal. Tahapan kegiatan meliputi koordinasi dan pemetaan sosial, peningkatan kapasitas, pembentukan Forum Perempuan Tangguh Desa Menggala, kampanye komunitas dan edukasi publik, monitoring, evaluasi, dan refleksi, serta publikasi. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan kapasitas perempuan, terbentuknya solidaritas komunitas, meningkatnya kesadaran kolektif pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan dalam keluarga dan masyarakat, serta terbentuknya forum perempuan tangguh Desa Mengala sebagai agen deteksi dini dan fasilitator dalam advokasi sosial. Kegiatan pengabdian tidak hanya berkontribusi pada pengurangan potensi kekerasan, tetapi juga memperkuat posisi perempuan sebagai penggerak perubahan sosial yang strategis di tingkat desa. Kata kunci: pemberdayaan perempuan; agen resiliensi; sosial; komunitas; tindakan kekerasan Abstract Violence within households and communities continues to occur, indicating that preventive measures have not been adequately addressed. The limited capacity of women to prevent violence due to cultural factors, gender inequality, and lack of access to information is believed to be a determining factor. This community service initiative aims to empower women as agent community social resilience for preventing gender-based violence. The activities are conducted in Menggala Village, Pemenang Sub-district, North Lombok District, involving 35 women as participants who are believed to be capable of actively engaging in prevention, advocacy for violence cases, and the development of locally-based social protection networks. The implementation of the activity involved stages of coordination and social mapping, training and capacity building, the formation of the Menggala Village Resilient Women's Forum, community campaigns and public education, monitoring, evaluation, and reflection, as well as publication and dissemination. The results of the activity showed a significant increase in women's capacity, the formation of community solidarity, heightened collective awareness of the importance of preventing and addressing violence within families and communities, and the establishment of the Menggala Village Resilient Women's Forum as an early detection agent and facilitator in social advocacy. The community service activity not only contributed to reducing the potential for violence but also strengthened women's positions as strategic agents of social change at the village level. Keywords: women's empowerment; resilience agents; social; community; acts of violence.
Pemberdayaan caregiver lansia dalam pembuatan teh celup kelor-pegagan Lahardo, Devanus; Prihanto, Yafet Pradikatama; Laurentza, Nancy Ratu Jovancha
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34169

Abstract

AbstrakKelurahan Kasin merupakan salah satu kelurahan yang ada di Tengah Kota Malang. Memiliki lahan terbuka yang sangat terbatas, namun beberapa warga tampak memiliki tanaman yang diletakkan dalam pot. Berbagai jenis tanaman yang ditanam oleh warga kelurahan Kasin hanya sebatas bunga atau tanaman obat yang sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Saat dilakukan studi pendahuluan pada Maret 2025 ditemukan data bahwa caregiver lansia belum pernah mendapatkan pelatihan pemanfaatan tanaman herbal daun kelor-pegagan serta ketrampilan dalam pengolahannya. Karena selama ini memang caregiver ini belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai pemanfaatan apotek hidup. Ketua kader kesehatan juga mengatakan bahwa warga perlu mengetahui cara untuk mengolah tanaman herbal/apotek hidup sehingga bermanfaat untuk kesehatan, terutama lansia. Berdasarkan fenomena ini pelaksana pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bermaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan caregiver lansia dalam pembuatan the celup berbahan dasar Kelor-Pegagan, dan saat ini telah memberikan edukasi dan pelatihan kepada caregiver lansia kelurahan Kasin mengenai pemanfaatan dan pembuatan simplisia pegagan dan daun kelor sebagai bahan baku teh celup sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan lansia. Edukasi ini telah dilaksanakan sebanyak 3x pertemuan (23, 25 dan 30 Juni 2025). Sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan, dilakukan pre test (pertemuan pertama) dan post test (pertemuan ketiga) untuk menilai kemampuan kognitif para caregiver lansia dalam pemanfaatan dan pengolahan tanaman herbal. Caregiver juga dinilai dalam melaksanakan praktik pembuatan simplisia pegagan dan daun kelor. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dinyatakan berhasil terlihat dari kenaikan nilai rata-rata pre-test (56) menjadi post-test (82,5) serta semua caregiver 100% mampu membuat teh celup berbahan dasar Kelor-Pegagan. Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, modul pembuatan teh celup pegagan-kelor dan publikasi artikel di jurnal Selaparang (Sinta 4). Kata Kunci : caregiver lansia; teh celup; daun pegagan; daun kelor. AbstractKasin Village is a village located in the center of Malang City. It has very limited open space, but some residents seem to have plants placed in pots. The various types of plants grown by Kasin residents are limited to flowers or medicinal plants that can actually be used as herbal medicine. During a preliminary study in March 2025, data was found that elderly caregivers had never received training in the use of the Moringa-Canadian herb or skills in processing it. This is because these caregivers have never received counseling on the use of living pharmacies. The head of the health cadre also stated that residents need to know how to process herbal plants/living pharmacies so that they are beneficial for health, especially for the elderly. Based on this phenomenon, the Community Service (PkM) implementers intend to increase the knowledge and skills of elderly caregivers in making tea bags from Moringa-Canadian, and currently have provided education and training to elderly caregivers in Kasin Village on the use and preparation of Pegagan and Moringa leaves as raw materials for tea bags as an effort to maintain the health of the elderly. This education has been carried out in 3 meetings (23, 25 and 30 June 2025). Before and after the training activity, a pre-test (first meeting) and post-test (third meeting) were conducted to assess the cognitive abilities of elderly caregivers in the utilization and processing of herbal plants. Caregivers were also assessed in carrying out the practice of making pegagan and moringa leaf simplicia. This community service activity was declared successful as seen from the increase in the average pre-test score (56) to post-test (82.5) and all caregivers were 100% able to make tea bags from Moringa-Pegagan. The outputs of this community service activity were a report on community service activities, a pegagan-moringa tea bag making module and the publication of an article in the Selaparang journal (Sinta 4). Keywords: elderly caregivers; tea bags; pegagan leaves; moringa leaves.
Social media adsence: optimalisasi iklan bagi peningkatan penjualan pelaku usaha di Kota Tegal Hasan, Imam; Fauzi, Arief Zul; Kamal, Bahri; Harjanti, Ririh Sri; Sofiana, Rani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33539

Abstract

AbstrakKegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan literasi pelaku UMKM digital dalam memanfaatkan TikTok Ads sebagai media promosi yang relevan dengan tren saat ini. Mitra UMKM yang terlibat merupakan anggota komunitas Masyarakat Peduli Sesama (MPS) di Kota Tegal. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada 17–18 Mei 2025 di Café Harber, Politeknik Harapan Bersama, dengan total 29 peserta. Metode pelatihan menggunakan pendekatan Problem-Based Learning (PBL) yang dikombinasikan dengan praktikum sederhana. Peserta terlibat aktif dalam mengidentifikasi masalah, memahami materi iklan digital, serta menyusun kampanye iklan melalui simulasi langsung di platform TikTok Ads. Evaluasi dilakukan menggunakan pendekatan berbasis bukti, yakni bukti tangkapan layar (screenshot) dari setiap penyelesaian yang diselesaikan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 69% peserta mampu menyelesaikan pembuatan iklan hingga tahap kesejahteraan akhir, yang mencerminkan efektivitas model pelatihan yang diterapkan. Pembahasan Merujuk pada teori Kirkpatrick yang menilai pelatihan dari aspek reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil, menunjukkan ketercapaian dalam seluruh aspek tersebut. Meskipun terdapat kendala teknis seperti keterbatasan perangkat, kegiatan ini dinilai berhasil. Rekomendasi ke depan mencakup pendampingan lanjutan dan penyediaan dukungan teknologi untuk meningkatkan dampak yang berkelanjutan. Kata kunci: TikTok Ads; pelaku usaha; iklan digital. AbstractThis Community Service (PKM) activity aims to improve the digital literacy of MSMEs in utilizing TikTok Ads as a promotional medium relevant to current trends. The partner MSMEs involved are members of the Community Care for Others (MPS) community in Tegal City. The activity was implemented on May 17–18, 2025, at Café Harber, Harapan Bersama Polytechnic, with a total of 29 participants. The training method used a Problem-Based Learning (PBL) approach combined with simple practicums. Participants were actively involved in identifying problems, understanding digital advertising materials, and developing advertising campaigns through live simulations on the TikTok Ads platform. Evaluation was carried out using an evidence-based approach, namely screenshot evidence of each stage completed by participants. The results of the activity showed that 69% of participants were able to complete ad creation up to the final preview stage, reflecting the effectiveness of the applied training model. The discussion referred to Kirkpatrick's theory which assesses training from the aspects of reaction, learning, behavior, and results, indicating achievement in all of these aspects. Despite technical obstacles such as limited equipment, this activity was still considered successful. Future recommendations include continued mentoring and providing technological support to increase sustainable impact. Keywords: TikTok Ads; business actors; digital advertising.
Optimalisasi peran kader kesehatan dalam pencegahan penyakit arteri perifer pada penderita diabetes mellitus Syukkur, Achmad; Prihanto, Yafet Pradikatama
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33426

Abstract

Abstrak Optimalisasi Peran Kader Kesehatan dalam Mencegah Penyakit Arteri Perifer (PAP) melalui Edukasi Faktor Risiko pada Penderita Diabetes Mellitus (DM) dilaksanakan di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Program ini dilakukan karena mitra masih menghadapi masalah seperti kurangnya pengetahuan kader tentang faktor risiko PAP, keterampilan pemantauan yang belum optimal, serta terbatasnya upaya pencegahan dini pada penderita DM. Tujuan kegiatan ini  untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan dalam mengenali serta mengedukasi masyarakat terkait risiko terjadinya komplikasi PAP pada pasien DM. Bentuk kegiatan dilaksanakan melalui ceramah interaktif, diskusi, simulasi, praktik langsung, serta evaluasi pretest dan post-test untuk memperkuat pengetahuan dan melatih kader tentang faktor risiko PAP pada penderita DM. Hasil evaluasi, terjadi peningkatan signifikan pada aspek pengetahuan peserta, yaitu sebesar 55,17%, dari skor rata-rata 52,73 (kategori cukup) menjadi 81,82 (kategori baik). Sementara itu, pada aspek keterampilan pemantauan PAP, terjadi peningkatan sebesar 44,66%, dari nilai rata-rata praktik 58,52 (perlu pembinaan lanjutan) menjadi 84,66 (kategori kompeten). Melalui kegiatan ini, kader kesehatan diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam memberikan edukasi dan melakukan pencegahan PAP pada penderita DM di masyarakat. Kata kunci: kader kesehatan; diabetes mellitus; penyakit arteri perifer; edukasi faktor risiko. Abstract The Optimization of the Role of Health Cadres in Preventing Peripheral Artery Disease (PAD) through Risk Factor Education for Patients with Diabetes Mellitus (DM) was carried out in Pandansari Village, Poncokusumo Subdistrict, Malang Regency. This program was implemented because the partner still faced several issues, such as limited knowledge of cadres regarding PAD risk factors, suboptimal monitoring skills, and inadequate early prevention efforts for patients with DM. The purpose of this activity was to enhance the capacity of health cadres in identifying and educating the community about the risks of PAD complications among DM patients. The activities were conducted through interactive lectures, group discussions, simulations, hands-on practice, as well as pre-test and post-test evaluations to strengthen knowledge and train cadres on PAD risk factors in DM patients. The evaluation results showed a significant improvement in participants’ knowledge, with an increase of 55.17%, from an average score of 52.73 (fair category) to 81.82 (good category). Meanwhile, in terms of PAD monitoring skills, there was an improvement of 44.66%, from an average practice score of 58.52 (requiring further guidance) to 84.66 (competent category). Through this program, health cadres are expected to play a more active role in providing education and implementing PAD prevention efforts for DM patients in the community. Keywords: health cadres; diabetes mellitus; peripheral artery disease; risk factor education.
Peran kesehatan lingkungan dalam pencegahan stunting pada anak usia dini di Desa Bucor Kulon Abdallah, Syukron; Kamal, Muhammad Zaky; Yusuf, Fahrudin; Eky, Revydo; Jabbar, Muhammad Abdul; Nabilah, Ainun; Dwi, Fida; Yanti, Citra Dwi; Hikmawati, Masna
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33709

Abstract

AbstrakStunting di Desa Bucor Kulon, Kabupaten Probolinggo, masih menjadi masalah serius yang tidak hanya terkait gizi, tetapi juga kondisi kesehatan lingkungan. Kebiasaan membakar sampah plastik, membuang limbah ke sungai, serta kurangnya pemahaman sanitasi turut memperburuk kualitas hidup anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga tentang peran kesehatan lingkungan dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) melalui kerja bakti mingguan, pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), serta penyuluhan sanitasi dan stunting. Program berlangsung Juni–Juli 2025 dengan melibatkan 24 peserta inti (kader Posyandu, ibu rumah tangga, perangkat desa) dan dihadiri 47 warga pada sesi penyuluhan. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, wawancara, serta observasi langsung. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan warga dari 52,3 menjadi 87,1, dengan 83% peserta mampu menerapkan praktik pencegahan sederhana seperti mencuci tangan, pengolahan air minum, dan pemilahan sampah. Selain itu, terbentuk kelompok edukasi lingkungan yang berinisiatif melakukan kunjungan rumah secara mandiri. Program ini membuktikan bahwa kesehatan lingkungan merupakan faktor kunci dalam pencegahan stunting, dan pendekatan berbasis aset mampu menumbuhkan perubahan berkelanjutan di tingkat komunitas. Kata kunci: Pencegahan stunting; kesehatan lingkungan; Asset-Based Community Development (ABCD). AbstractStunting in Bucor Kulon Village, Probolinggo Regency, remains a serious issue that is not only related to nutrition but also to environmental health conditions. Practices such as burning plastic waste, disposing of garbage into rivers, and limited awareness of sanitation have worsened the quality of children’s living environments. This community service program aimed to raise awareness of the role of environmental health in preventing stunting among early childhood populations. The method applied was the Asset-Based Community Development (ABCD) approach through weekly community clean-ups, the construction of a Temporary Waste Disposal (TPS) facility, and health education sessions on sanitation and stunting prevention. The program was conducted from June to July 2025, involving 24 core participants (Posyandu cadres, housewives, and village officials) and attended by 47 residents during the main educational session. Evaluation was carried out through pre-test and post-test assessments, interviews, and direct observation. Results showed a significant improvement in knowledge, with the average score increasing from 52.3 to 87.1. Moreover, 83% of participants demonstrated the ability to apply simple preventive practices, such as handwashing, water treatment, and waste sorting. A local environmental education group was also established to continue awareness activities independently. This program demonstrates that environmental health is a key factor in stunting prevention, and asset-based approaches can foster sustainable community-driven change. Keywords: stunting prevention; environmental health; Asset-Based Community Development (ABCD).

Page 3 of 12 | Total Record : 113