cover
Contact Name
Prasko
Contact Email
prmik@poltekkes-smg.ac.id
Phone
+622476479188
Journal Mail Official
rmik@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah 50268
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
ISSN : 26221863     EISSN : 26227614     DOI : https://doi.org/10.31983/jrmik.v2i1.4391
Core Subject : Health,
It is aimed at all medical record and health information practitioners and researchers and those who manage and deliver medical record and health information services and systems. It will also be of interest to anyone involved in health information management, health information system, and health information technology.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021" : 8 Documents clear
Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Puskesmas Menggunakan Metode End User Computing Satisfaction (EUCS) di Puskesmas Zefan Adiputra Golo; Subinarto Subinarto; Elise Garmelia
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.625 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6789

Abstract

Salah satu bentuk evaluasi penerapan SIMPUS adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pengguna. Puskesmas Karangtengah telah menerapkan SIMPUS sejak tahun 2009, namun dalam prosesnya SIMPUS di Puskesmas Karangtengah belum berjalan dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan petugas ditinjau dari lima dimensi pada metode End-User Computing Satisfaction (EUCS). Metode penelitian yang digunakan adalah survey observasional, dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian sebanyak 30 orang petugas yang diambil secara total sampling, Data diolah menggunakan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan dari lima aspek EUCS rata-rata petugas berada pada kategori puas, namun untuk aspek Keakuratan (akurasi) dan Kemudahan penggunaan (kemudahan penggunaan) masih terdapat 10 petugas (33,3%) yang merasa tidak puas. Sebanyak 8 responden (26,6%) memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap SIMPUS, 11 responden (36,7%) memiliki tingkat kepuasan sedang dan 11 responden (36,7%) memiliki tingkat kepuasan yang rendah terhadap SIMPUS. Tidak dapat disangkal bahwa petugas Puskesmas Karangtengah belum puas terhadap SIMPUS, terutama pada aspek keakuratan dan kemudahan penggunaan. Disarankan untuk meningkatkan kualitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, khususnya pada aspek keakuratan data yang dihasilkan, kemudahan penggunaan bagi petugas dan penambahan kapasitas server.
Tinjauan Akurasi Kode Diagnosis Dan Kode Penyebab luar Pada Kasus Cedera Kepala Yang Disebabkan Kecelakaan Lalu Lintas Di Rumah Sakit Umum Pusat Arief Tarmansyah Iman; Maulana Yusuf Ismail; Dedi Setiadi
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.277 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6792

Abstract

Menurut RISKESDAS 2018, kasus cedera di Provinsi Jawa Barat merupakan yang terbanyak di seluruh Indonesia sebanyak 16.150 kasus dan 5.184 terjadi di jalan raya. Berdasarkan studi pendahuluan, dari 10 dokumen rekam medis cedera kepala tingkat akurasinya adalah 20%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui akurasi kode diagnosis dan kode penyebab luar pada kasus cedera kepala yang disebabkan kecelakaan lalu lintas di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. Metodologi Penelitian ini kuantitatif deskriptif, populasi 145 dokumen rekam medis kasus cedera kepala yang disebabkan kecelakaan lalu lintas tahun 2018, total sampel 106. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Analisis data yang digunakan analisis univariat. Akurasi kode diagnosis sebesar 66,1 % akurat dan 33,9% tidak akurat. Akurasi Kode penyebab luar sebesar   67,9 % akurat dan 32,1 % tidak akurat. Ketidakakuratan kode diagnosis disebabkan pada tiga karakter yaitu sebesar 2,8 %, karakter keempat sebesar 20,7 % dan karakter kelima sebesar 51,9 %. Ketidakakuratan kode penyebab luar yang disebabkan tiga karakter sebesar 30,2 %, karakter keempat 34,0 % dan karakter kelima sebesar 37,7%. Akurasi kode diagnosis dan kode penyebab luar kasus cedera kepala yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas sebagian besar tidak akurat. ketidakakuratan kode diagnosis dan kode penyebab luar sebagian besar disebabkan oleh karakter kelima.
Tinjauan Studi Literatur: Analisis Gambaran Pelaksanaan Sensus Harian Rawat Inap Yulfa Yulia; Oktamianiza Oktamianiza; Deni Maisa Putra; Rahmadhani Rahmadhani; Indah Oktavia
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.874 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6793

Abstract

Sensus harian adalah suatu cara untuk mengetahui jumlah pasien yang masuk, keluar, meninggal dan perpindahan antar ruangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan input (SDM, SOP, sarana prasarana) dan Proses (Monitoring evaluasi) terhadap pelaksanaan sensus harian rawat inap dengan metoda studi literatur. Pelaksanaan penelitian secara studi literatur dengan melakukan analisis deskriptif dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang ada, kemudian di analisis, mencari kesamaan, pandangan, dan ringkasan terhadap beberapa penelitian. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa  sebagian besar 50% pelaksanaan sensus hariannya masih banyak mengalami keterlambatan. Keterlambatan dalam pengembalian sensus disebabkan oleh karena kurangnya kesadaran SDM terhadap pentingnya data yang telah dikumpulkan bagi kepentingan rumah sakit. SOP belum telaksana dengan optimal, sarana dan prasarana pendukung kegiatan sensus tidak memadai. Disamping itu kurangnya pengawasan pimpinan terhadap pelaksanaan kegiatan pengisian data sensus. Hal ini akan memberikan dampak terhadap informasi yang akan dikeluarkan oleh rumah sakit terkait aktivitas pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien. Dan disamping itu data yang akan dilaporkan untuk berbagai pihak-pihak yang membutuhkan data tersebut menjadi tidak akurat.
Pemberian Informasi dan Kelengkapan Pengisian Informed Consent Pada Pasien Sectio Caesarea Di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta Ratna Prahesti; Eva Putriningrum
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.371 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6778

Abstract

Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelengarakan pelayanan kesehatan secara paripurna. Dalam upaya perlindungan keselamatan pasien, pasien maupun keluarga wajib mendapatkan penjelasan informasi secara langsung dan jelas mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan kepada pasien baik diminta maupun tidak diminta mengenai informasi diagnosis, tujuan, alternatif tindakan, risiko, komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis mengenai tindakan yang dilakukan, serta perkiraan biaya pengobatan yang disebut informed consent. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pelaksanaan pemberian informasi pasien dan menganalisa presentase kelengkapan informed consent khususnya pada pasien bedah sectio caesaria (SC). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sampel penelitian adalah pasien bedah sectio caesarea pada triwulan pertama tahun 2020 sebanyak 57 pasien, dan 4 informan dengan teknik pengambilan accidental sampling. Analisis data menggunakan analisis statistik univariat. Hasil Penelitian yaitu penjelasan mengenai informed consent disampaikan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami pasien dan pemberian informasi dilakkukan sebelum dilakukannya tindakan kedokteran. Meskipun sudah dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami namun masih ditemukan formulir informed consent yang tidak lengkap terutama pada bagian autentifikasi. Ditemukan sebanyak 49,13 % formulir informed consent yang tidak terisi lengkap dari 57 formulir informed consent.
Studi Literatur Riview: Gambaran Kesesuaian Dan Ketepatan Kode Diagnosa Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 Rahmadhani Rahmadhani; Deni Maisa Putra; Hiddati Aulia; Oktamianiza Oktamianiza; Yulfa Yulia
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.013 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6787

Abstract

Rekam medis berkualitas dapat dilihat dari ketepatan dan kesesauian diagnosa di pelayanan kesehatan mengingat sangat pentingnya ketepatan dan kesesauian kode diagnosa. Tujuan penelitian untuk mengetahui, mengidentifikasi, menilai, dan menginterpetasikan terkait dengan gambaran kesesuaian dan ketepatan kode diagnosa pasien rawat inap dengan ICD-10 berdasarkan tinjauan literature review. Metode yang digunakan yaitu studi literature riview dengan Metode analisis deskriptif dilakukan dengan analisis teknik review literatur diantaranya mencari kesamaan (compare), ketidaksamaan (contrast), pandangan (critize), bandingkan (synthesize), dan ringkasan (summarize) dengan sumber pustaka yang digunakan adalah 6 jurnal. Hasil dari literatur review yang penulis talaah yaitu masih di temukan ada ketidaksesuaian dan ketidaktepatan pengkodean diagnosa pasien di fasilitas kesehatan di karenakan hambatan pelaksanna SOP dan komuniksi antar pengcode/coder dan tenaga medis yang sehingga berdampak pada ketepatan dan kesesuaian kode diagnosa berdasarkan ICD-10. Diharapkan pada penelitian selanjutnya agar peneliti bisa memahami terhadap tahapan literature review dan metode ananlisis data dalam penelitian terkait tentang ketepatan dan kesesauian kode diagnosa pasien rawat inap serta penyenggaraan rekam medis di tinjau dari sisi input, proses, dan output untuk melihat lebih jelas penyebab terjarjadinya ketidak lengkapan dan ketidak sesauian kodefikasi.
Perhitungan Kebutuhan Rak Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Dan Luas Ruang Filing Di Rumah Sakit Tahun 2020-2024 Hikmawan Suryanto; Azizah Munawwarah; Barokatul Auliyatun Fitriyana
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.971 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6779

Abstract

Meningkatnya kunjungan pasien mengakibatkan bertambahnya dokumen rekam medis yang harus disimpan, sehingga rak penyimpanan menjadi penuh. Tujuan peneltian ini adalah mengetahui perhitungan kebutuhan rak penyimpanan dokumen rekam medis dan luas ruang filing di rumah sakit tahun 2020-2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang dilakukan di rumah sakit pada November 2019-April 2020. Populasi dan sampel yang digunakan adalah dokumen rekam medis. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah kunjungan pasien pada periode tahun 2015-2019 cenderung meningkat yang menyebabkan bertambahnya dokumen rekam medis, sehingga bertmbah pula dokumen rekam medis yang harus disimpan. rumah sakit terakhir melakukan retensi pada tahun 2014. Kebutuhan rak penyimpanan tahun 2020-2024 sebanyak 20 rak, rumah sakit saat ini memiliki 18 rak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu luas ruang filing yang dibutuhkan untuk menyimpan 20 rak dengan model roll o’pack adalah 32,24 m2. Saran dari penelitian ini adalah rumah sakit sebaiknya membuat jadwal retensi agar retensi dapat terlaksanan secara rutin untuk menyediakan tempat dokumen rekam medis yang baru. Melakukan penambahan 2 rak penyimpanan agar dapat memenuhi kebutuhan rak penyimpanan. Memisahkan rak penyimpanan inaktif di ruang yang berbeda dan memberi sekat antara ruang kerja petugas dengan ruang filing.
Analisis Tarif Rumah Sakit dan Tarif Ina CBGs Kasus Gagal Jantung Kongestif Nina Dwi Astuti; Irmawati Irmawati; Apifah Apifah
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.243 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6788

Abstract

Tarif rumah sakit dan tarif Ina CBGs mengalami perbedaan karena perhitungan kedua tarif tersebut menggunakan parameter yang berbeda. Namun jika perbedaan tersebut menyebabkan selisih yang besar, dapat menimbulkan dampak kerugian bagi rumah sakit. Permasalahan ini terutama pada rumah sakit swasta yang harus memperhatikan profit. Penelitian pada kasus Gagal Jantung Kongestif dengan studi cross sectional dilakukan pada salah satu rumah sakit swasta tipe C di Jawa Tengah. Sebanyak 70 kasus gagal jantung kongesif dianalisis secara univariat untuk mengetahui karakteristik sampel, perbedaan tarif rumah sakit dengan tarif Ina CBGs, dan komponen tarif rumah sakit. Analisis faktor yang dapat menyebabkan perbedaan tarif dilakukan dengan menghitung angka indeks tertimbang berdasarkan severity level, kelas rawat, lama hari rawat, jumlah tindakan dan diagnosa sekunder. Hasil menunjukkan bahwa perbedaan tarif yang tinggi terdapat pada lama hari rawat 5 hari dan jumlah tindakan 1.  Lama hari rawat 5 hari menjadi faktor yang menyebabkan tarif rumah sakit lebih tinggi 102% dari pada tarif Ina CBGs, sedangkan jumlah tindakan lebih dari satu (ada tindakan selain EKG) menyebabkan tarif rumah sakit lebih tinggi 65% dari pada tarif Ina CBGs. Penerapan clinical pathway dapat dilakukan untuk efisiensi pelayanan. Penggunaan clinical pathway dapat menurunkan lama hari rawat dan tindakan yang kurang diperlukan tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
Analisis Faktor Intrinsik Dan Ekstrinsik Motivasi Kerja Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan Di Rumah Sakit Sri Lestari; Aisya Putri Pravitasari; Sugiyanto Sugiyanto
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.426 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v4i1.6780

Abstract

Perekam medis dalam bekerja tidak hanya sekedar menjalankan tugas dan kewajibannya saja, namun mereka juga membutuhkan motivasi. Motivasi yang baik diharapkan mampu mendorong para perekam medis untuk menghasilkan kinerja yang baik pula dalam melaksanakan tugasnya. Survey awal di RSUD Ungaran menunujukkan bahwa penghargaan atau apresiasi terhadap prestasi pegawai masih kurang, sehingga hal ini menyebabkan para pegawai menjadi kurang termotivasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor motivasi kerja perekam medis dan informasi kesehatan di RSUD Ungaran, dilihat dari karakteristik, faktor ektrinsik dan instrinsik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan sebuah kejadian yang diteliti, dengan pendekatan kuantitatif yaitu yang diartikan sebagai metode penelitian yang bersifat positivisme. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis. Sebanyak 21 lembar kuesioner diberikan kepada seluruh responden dan tersisa satu karena responden sedang dalam masa cuti. Hasil yang didapat adalah rata-rata faktor intrinsik mencapai 76.25% dan faktor ekstrinsik sebanyak 78.13%, karakteristik umur petugas rata-rata 41-65 tahun, masa kerja 18-40 tahun, pendidikan terakhir DIII Rekam Medis sebanyak 7 orang. Indikator paling tinggi adalah Pekerjaan itu sendiri (87.5%) dan hubungan intrapersonal (97.5%). Saran dari kami agar diberikan apresiasi atau penghargaan kepada pegawai minimal dalam bentuk ucapan selamat. Dan sebaiknya dilakukan perbaikan fasilitas SIMRS dengan segera agar para petugas rekam medis menjadi lebih semangat dalam bekerja. Diperlukan juga pemberian pelatihan atau pendidikan lanjutan bagi pegawai rekam medis yang bukan merupakan lulusan dari DIII Rekam Medis.

Page 1 of 1 | Total Record : 8