cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pertanian Agros
Published by Universitas Janabadra
ISSN : 14110172     EISSN : 25281488     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Agros (JPA) is published by Faculty of Agriculture, Janabadra University and the Agribusiness Association of Indonesia (AAI). It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of Research, Technology, and Higher Education- Republic of Indonesia JPA is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of agriculture science fields such as crops, horticulture, fisheries, animal husbandary, and forestry.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari" : 15 Documents clear
PENGARUH UMUR BIBIT DAN JUMLAH BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI SAWAH Sution Sution; Serom Serom
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.17 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan umur bibit yang tepat untuk dipindahkan pada lahan sawah, mendapatkan jumlah bibit yang sesuai untuk hasil produksi yang maksimum serta menghasilkan kombinasi antar umur bibit dan jumlah bibit yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas padi sawah. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor pertama umur bibit terdiri dari umur bibit 15 hss, umur bibit 21 hss dan umur bibit 27 hss. Faktor kedua pengunaan jumlah bibit yang terdiri dari 2 batang, 5 batang, 8 batang dan 11 batang. Kombinasi keduannya sebanyak 12 perlakuan, yang diulang sebanyak 3 kali, secara keseluruhan terdapat 36 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas tanaman padi tertinggi pada perlakuan dengan umur bibit 15 hss (4,222 t ha-1). Sedangkan hasil penelitian terhadap penggunaan jumlah bibit padi bahwa panjang malai dengan menggunakan 2 batang lebih tinggi (19,65 cm) dibanding 5-11 batang. Persentase gabah hampa tertinggi pada jumlah bibit 11 batang 23,45% sedangkan persentase gabah hampa terendah dengan 2 batang. Bobot 1000 butir tertinggi dengan perlakuan jumlah bibit 2 batang (25,78 g) sedangkan terendah dengan menggunakan jumlah bibit 5 batang dan 11 batang (24,89 g). Penggunaan jumlah bibit 2-11 batang tidak terjadi perbedaan terhadap hasil produksi gabah kering panen.
INTEGRASI PASAR CABAI MERAH DI KABUPATEN JEMBER (PENDEKATAN KOINTEGRASI ENGLE-GRANGER) Eliyatiningsih, Eliyatiningsih; Mayasari, Financia
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.168 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harga, integrasi pasar, dan pasar yang mendominasi pembentukan harga cabai merah di Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data time series harga bulanan cabai merah di pasar konsumen dan pasar produsen di Kabupaten Jember periode tahun 2010 hingga 2016. Perilaku harga dianalisis dengan analisis koefisien variasi. Pendekatan kointegrasi Engle Granger digunakan untuk mengetahui adanya integrasi jangka panjang dan uji kausalitas Granger untuk mengetahui pasar yang mendominasi pembentukan harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku harga cabai merah pasar produsen dan pasar konsumen menunjukkan pergerakan yang sama. Nilai KV pasar produsen lebih besar, yaitu 63,39 persen, dibanding pasar konsumen, yaitu 50,15 persen. Ini menunjukkan harga cabai merah pasar produsen lebih berfluktuasi dibanding pasar konsumen. Pasar produsen dan pasar konsumen cabai merah di Kabupaten Jember terintegrasi kuat. Tidak terdapat hubungan kausalitas antara pasar produsen dan pasar konsumen dalam pemasaran cabai merah di Kabupaten Jember.
PROFIL PETERNAKAN BABI DI DISTRIK WAMENA, KABUPATEN JAYAWIJAYA, PAPUA Tiro, Batseba M.W.; Beding, Petrus A.; Lestari, Rohimah H.S.
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.071 KB)

Abstract

Ternak babi sebagai salah satu ternak penghasil daging yang juga merupakan sumber daya lokal mempunyai potensi untuk dikembangkan di Papua. Sumbangan terbesar untuk memenuhi kebutuhan daging di Papua berasal dari ternak babi, di sini ternak babi yang umumnya dipelihara adalah babi lokal karena jenis ternak babi ini yang selalu disertakan dalam setiap upacara adat. Penelitian bertujuan untuk mendapat gambaran atau data dasar mengenai peternakan babi yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan ternak babi di Kabupaten Jayawijaya. Materi penelitian adalah peternak babi sebanyak 30 responden yang tersebar di Distrik Wamena. Metode yang digunakan adalah survei lapangan, wawancara langsung menggunakan kuesioner terstruktur dan pengamatan langsung di lapangan dengan melakukan penimbangan ternak. Hasil penelitian menunjukkan jumlah anak babi per kelahiran 7,4 ± 2,3 ekor; umur disapih 4,0 ± 0,7 bulan; jumlah anak disapih 6,8 ± 2,3 ekor; interval beranak 8,1 ± 0,7 bulan; bobot lahir 0,75 kg; bobot sapih 12,15 ± 0,9 kg, dan pertambahan bobot badan 0,08 ± 0,02 kg per ekor per hari. Sistem pemeliharaan yang dilakukan peternak dengan pakan hanya ubi dan daun ubi jalar tidak memberikan performan produksi dan reproduksi yang baik, sehingga perlu adanya perbaikan sistem pemeliharaan dan pakan.
IDENTIFIKASI BAMBU SEBAGAI SUMBER BIBIT DAN LOKASI SEBARANNYA DI SULAWESI TENGGARA, INDONESIA Zulfikar Zulfikar; Weka Gusmiarty Abdullah; Usman Rianse; Wa Kuasa baka; Annas Maruf
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.181 KB)

Abstract

Bambu memiliki banyak kegunaan untuk berbagai kebutuhan, seperti bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan. Bambu merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui sehingga budidaya bambu penting dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Potensi budidaya bambu cukup besar di Sulawesi Tenggara karena banyaknya jenis dan sebaran bambu yang dapat menjadi sumber bibit. Dengan demikian identifikasi bambu sebagai sumber bibit dan lokasi persebarannya penting dilakukan. Hasil menunjukkan terdapat 13 jenis bambu sumber bibit, yaitu Gigantochloa apus, Bambusa arundinacea wild, Bambusa blumeana, Dendrocalamusasper Schult. F. Backer, Bambusa atralindl, Bambusa vulgaris vittata, Melocana baccifera, Asparagus cochinchinensis, Bambusa multiplex, Bambusa vulgaris, Dinochlo amalayana, Gigantochloa atter, Schizostachyum mosum. Jenis bambu sumber bibit paling banyak persebarannya adalah Gigantochloa apus (Bambu Apus) dan yang paling sedikit adalah Dinochloa malayana hanya terdapat di Kabupaten Kolaka Timur dan Schizostachyum mosum, Gigantochloa atter yang hanya terdapat di Kabupaten Muna.
KAJIAN KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PANGAN DI KABUPATEN SLEMAN Muhammad Azizi; Kadarso Kadarso; Rini Anggraeni
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 1 (2019): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.132 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditas pertanian unggulan yang ada di Kabupaten Sleman dan strategi pengembangannya. Metode dasar yang digunakan ini adalah deskriptif analitis. Data sekunder diperoleh dari laporan dinas-dinas terkait seperti Badan Pusat Statistik. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Location Quotient dan Dynamic Location Quotient. Hasil analisis LQ sektor pertanian di setiap kecamatan di Kabupaten Sleman menunjukkan bahwa komoditas tanaman pangan yang terdiri atas padi sawah, padi ladang, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai merupakan komoditas basis, hal ini diketahui dari nilai LQ yang lebih besar satu. Dengan nilai produksi tersebut sektor tanaman bahan pangan berpotensi berkembang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah. Hasil analisis DLQ sektor pertanian komoditas tanaman pangan menunjukkan bahwa komoditas tanaman bahan pangan dapat diharapkan menjadi basis di masa yang datang.

Page 2 of 2 | Total Record : 15