cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pertanian Agros
Published by Universitas Janabadra
ISSN : 14110172     EISSN : 25281488     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Agros (JPA) is published by Faculty of Agriculture, Janabadra University and the Agribusiness Association of Indonesia (AAI). It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of Research, Technology, and Higher Education- Republic of Indonesia JPA is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of agriculture science fields such as crops, horticulture, fisheries, animal husbandary, and forestry.
Arjuna Subject : -
Articles 125 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober" : 125 Documents clear
NILAI TAMBAH OLAHAN BUAH MARKISA (Passiflora edulis Sims) (STUDI KASUS HOME INDUSTRI ANUGRAH MARKISA) Nadja, Rahmawaty A.; Halimah, Andi Sitti; Afif, M. Khaerun; Hikmawaty, Hikmawaty
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3512

Abstract

Passion fruit has the potential to be developed by several home industries in an effort to increase added value while increasing its shelf life and making it easier for people to consume. This study aims to determine the amount of added value obtained by Anugrah Markisa home industry. Data collection is done through observation, interviews, and documentation. The collected data is processed using the added value calculation template using the Hayami method. The results of this study indicate that the added value generated from the processing of passion fruit into passion fruit syrup provides a positive added value of IDR 12,510,000 per production, with a ratio of 35% which means that the value added ratio in the process of processing passion fruit into syrup Passion fruit can be categorized as medium. Keywords: Passion Fruit, Value Added, Home Industry INTISARIMarkisa memiliki potensi untuk dikembangkan oleh beberapa home industri dalam upaya meningkatkan nilai tambah sekaligus menambah daya simpan dan membuatnya lebih mudah untuk dikonsumsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran nilai tambah yang diperoleh home industri Anugrah Markisa.  Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan template penghitungan nilai tambah melalui metode Hayami. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan buah markisa menjadi sirup markisa memberikan nilai tambah positif yaitu Rp.12.510.000 per sekali produksi, dengan rasio sebesar 35% yang dimana dapat diartikan bahwa rasio nilai tambah pada proses pengolahan buah markisa menjadi sirup markisa dapat dikategorikan sedang. Kata Kunci : Markisa, Nilai Tambah, Home Industri
SISTEM BAGI HASIL ANTARA TOKE DAN NELAYAN ANAK BUAH KAPAL (ABK) DI DESA KETAPANG INDAH KECAMATAN SINGKIL UTARA KABUPATEN ACEH SINGKIL Nur Rahmat; Hendra Sunarso
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3484

Abstract

Cooperation is an activity carried out by a community or group of people to complete or achieve a common goal.  To utilize fish resources, coastal communities cooperate in fishing.  The reasons underlying the cooperation in this case are due to the lack of skills and capital by fishermen and the inability of ship owners to develop capital.To know how system cooperation between ship owner with Fishermen Crew (the crew) Ketapang Indah Village, Singkil Utara District, Aceh Singkil Regency and To know how distribution result offort which 13 conducted between owners with Fishermen Crew (the crew) Ketapang Indah Village, Singkil Utara District, Aceh Singkil Regency. The researcher used observation research methods, and interviews (questionnaires).  And used the data analysis technique with  = TR-TC, TR = P.Q, TC = FC + VC.In Ketapang Indah Village, North Singkil District, Aceh Singkil Regency.  In practice, the cooperation agreement by sharing the results in the village of Ketapang Indah between the ship owner (toke) and the crew (crew) is carried out verbally.  There is no binding written agreement.  In profit sharing, the catch of fish is first auctioned at the TPI (Tempat Pelelangan Ikan) after deducting the cost of going to sea.  Then, the distribution of owner and crew is 97% with 48.5% crew division and 48.5% owner.  each crew gets 9.7% the remaining 3% for operational costs. Keywords : Cooperation Agreement Fisherman, Profit Sharing System Between Toke and Fishermen Crew, Boat. INTISARIKerjasama merupakan aktivitas yang dilakukan komunitas atau sekumpulan orang untuk menyelesaikan atau mencapai sebuah tujuan bersama. Untuk memanfaatkan sumberdaya ikan masyarakat pesisir menjalin kerjasama dalam hal penengkapan ikan. Alasannya yang mendasari terjadinya kerjasama bagi hasil ini adalah minimnya kemampuan maupun modal yang dimiliki nelayan dan ketidakmampuan pemilik kapal untuk mengembangkan modalnya. Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahuai bagaimana sistem kerja sama antara pemilik kapal dengan Anak Buah Kapal (ABK) di Desa Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil dan untuk mengetahui pembagian hasil usaha yang dilakukan antara pemilik kapal dengan Anak Buah Kapal (ABK) di Desa Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Obsevasi, dan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (quisioner). Dan  teknik analisis data, dimana rumus Di Desa  Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Dalam praktik, perjanjian  kerjasama bagi hasil di Desa Ketapang Indah antara pemilik kapal (TOKE)  dengan  anak buah kapal (ABK)  dilakukan secara lisan, tidak adanya perjanjian tertulis yang mengikat. Dalam pembagian hasil, terlebih dahulu hasil tangkapan ikan dilelang di TPI (Tempat Pelelang Ikan).  Setelah dipotong biaya-biaya saat melaut maka, pembagian toke dan ABK sebesar 97% dengan pembagin ABK sebesar 48,5% dan toke sebesar 48,5%. Masing-masing  ABK mendapat 9,7% sisa 3% di jadikan biaya oprasional. Kata Kunci : Perjanjian Kerjasama Dengan Nelayan, Sistem Bagi Hasil Antara Toke Dan ABK, Kapal.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS MIKROORGANISME LOKAL BUAH PEPAYA DAN POPULASI TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) Lukman Fajar Juniawan; Sri Ritawati; Abdul Hasyim Sodiq; Endang Sulistyorini
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3506

Abstract

This research was conducted to investigate the effects of papaya fruit local microorganisms (MOL) dosage and plant population on growth and yield of long beans (Vigna sinensis L.). The experimental design employed in this research was a Factorial Randomized Complete Block Design consisting of two factors; MOL dosage and plant population. The first factor, MOL dosage (M), included four levels: 0 ml, 37,5 ml, 75 ml and 112,5 ml. The second factor, plant population (P) included 3 levels: 1, 2 and 3 plants per polybag. The research results showed that a MOL dosage of 112,5 ml gave the best effect on the number of pods and pod weight of long beans. The population of 1 plant per polybag gave the best effect on plant height, number of leaves, number of pods, pod weight as well as fresh and dry weight of the crown. There was an interaction between treatments on the height of long beans at 4 weeks after planting with the M1P1 treatment combination and the number of pods at the second harvest with the M3P3 treatment combination. Keywords: local microorganism, plant population, long beans INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis mikroorganisme lokal (MOL) buah pepaya dan populasi tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil kacang panjang (Vigna sinensis L.). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu dosis MOL dan populasi tanaman. Faktor pertama yaitu dosis MOL (M) terdiri dari 4 taraf, diantaranya dosis 0 ml, 37,5 ml, 75 ml, dan 112,5 ml. Sedangkan faktor kedua yaitu populasi tanaman (P), terdiri atas 3 taraf diantaranya 1, 2 dan 3 tanaman per polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis MOL buah pepaya 112,5 ml (M3) memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah polong dan bobot polong tanaman kacang panjang. Populasi 1 tanaman per polybag (P1) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kacang panjang, jumlah polong, bobot polong, bobot segar dan kering tajuk. Terdapat interaksi antara dosis MOL buah pepaya dan populasi tanaman terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kacang panjang saat 4 MST dengan kombinasi perlakuan M1P1 dan jumlah polong pada pemanenan kedua dengan kombinasi perlakuan M3P3. Kata kunci: mikroorganisme lokal, populasi tanaman, kacang panjang
PENGARUH KOMBINASI PUPUK NPK DAN PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) Resti Aniati Fitria; Putra Utama; Alfu Laila; Abdul Hasyim Sodiq
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3418

Abstract

The research aimed to determine response of the growth and yield of eggplant (Solanum melongena L) under NPK fertilizer with vermicompost. The research was located in the integrated agricultural system area, Serang City, Banten from December 2022 to March 2023. This research used a factorial randomized block design (RBD) consisting two factors. The first factor was the level of NPK fertilizer and the second factor was the vermicompost. The results showed NPK fertilizer 20 g/plant had a significant effect on plant height parameter 4 week after planting (WAP) (18.52 cm). Vermicompost 10 g/plant affects plant height parameter 4 WAP (18.21 cm). There were interactions between combination of NPK fertilizer and Vermicompost with the best combination of NPK 20 g/plant and Vermicompost 200 g/plant on the parameters of plant height 2 WAP (13.43 cm), number of fruits per plant (17.44 eggplants), weight of fruits per plant (2.15 kg) and length of fruit (21,61 cm).Keywords : Eggplant, NPK Fertilizer, Vermicompost.INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman terong (Solanum melongena L) yang diberi pupuk NPK dan pupuk kascing. Penelitian ini berlokasi di kawasan sistem pertanian terpadu, Kota Serang, Banten pada bulan Desember 2022 sampai dengan Maret 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK dan faktor kedua adalah pupuk kascing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk NPK 20 g/tanaman berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman 4 MST (18,52 cm). Pupuk kascing 10 g/tanaman mempengaruhi parameter tinggi tanaman 4 MST (18,21 cm). Terdapat interaksi antara kombinasi pupuk NPK dan pupuk kascing dengan kombinasi terbaik NPK 20 g/tanaman dan pupuk kascing 200 g/tanaman pada parameter tinggi tanaman 2 MST (13,43 cm), jumlah buah per tanaman (17,44 terong), berat buah per tanaman (2,15 kg) dan panjang buah (21,61 cm).Kata kunci: pupuk kascing, pupuk npk, terung.
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KUNJUNGAN WISATAWAN DI WEIPA AL MUMTAZ Millaty, Marosimy; Harli, Nurlina; Syamsiyah, Syamsiyah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3461

Abstract

Tourism in the Special Region of Yogyakarta (DIY) has also been affected by Covid-19 which recently hit Indonesia, marked by a decrease in the number of tourists at various tourist locations. One of the tourist sites in the Special Region of Yogyakarta that also felt the same impact was WEIPA (Al Mumtaz Preneurship Inspiration Educational Tour) located at Al Mumtaz Islamic Boarding School, Gunungkidul. For this reason, this study aims to determine the characteristics of tourists visiting WEIPA and find out what factors are considered by tourists in their decision to visit WEIPA. This study uses a questionnaire with a total sample of 97 respondents. Data collection was done by combining qualitative and quantitative approaches. The type of data used is primary and secondary data with random sampling data collection techniques. Based on the results of the study, it is known that the majority of WEIPA visitors are women (71.13%) with a vulnerable age of 21-30 years (38.14%). Respondents who were interviewed had visited 1 to 3 times (45.36%). The independent variables that are considered by tourists were an attractive exterior, friendly service, various tourist attractions, easy-to-reach locations, various culinary delights, and a large parking area. Furthermore, these six variables were tested using the SPSS application to find out what factors were considered by tourists in their decision to visit WEIPA. Of the six variables, only attractive exterior variables and various tourist attraction variables are considered by tourists in their decision to visit WEIPA. Keywords: tourism, education, attraction  INTISARIPariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ikut terdampak Covid-19 yang beberapa waktu lalu sempat melanda Indonesia, ditandai dengan penurunan jumlah wisatawan di berbagai lokasi wisata. Salah satu lokasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ikut merasakan dampak serupa adalah WEIPA (Wisata Edukasi Inspirasi Preneurship Al Mumtaz) yang berlokasi di Pondok Pesantren Al Mumtaz Gunungkidul. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung ke WEIPA dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan wisatawan dalam keputusannya berkunjung ke WEIPA. Penelitian ini menggunakan alat bantu kuisioner dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 97 responden. Pengambilan data dilakukan dengan pendekatan menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jenis data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui jika mayoritas pengunjung WEIPA adalah perempuan (71,13%) dengan rentan usia 21-30 tahun (38,14%). Rata-rata responden yang diwawancarai telah melakukan kunjungan sebanyak 1 hingga 3 kali (45.36%). Variabel independen yang menjadi pertimbangan wisatawan dirumuskan dari penelitian pendahuluan dengan menanyakan kepada wisatawan menggunakan pertanyaan terbuka. Setelah itu dirumuskan 6 variabel yang menjadi pertimbangan wisatawan WEIPA antara lain eksterior yang menarik, pelayanan yang ramah, objek wisata beragam, lokasi mudah dijangkau, kuliner beragam, serta tempat parkir luas. Selanjutnya enam variabel ini diuji menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pertimbangan wisatawan dalam keputusannya mengunjungi WEIPA. Dari keenam variabel, hanya variabel eksterior menarik dan variabel objek wisata beragam yang menjadi pertimbangan wisatawan dalam keputusannya mengunjungi WEIPA. Kata kunci: wisata, edukasi, daya tarik
PERAN PENYULUH TERHADAP IMPLEMENTASI PENGELOLAAN OPT DALAM RANGKA KEBERLANJUTAN EKOSISTEM PERTANIAN SERTA KAITANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI KABUPATEN ASAHAN Eryanto, Oktoni; Kuswardani, Retno Astuti; Noer, Zulheri; Aulia, Muhammad Reza
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3487

Abstract

A study of the role of extension workers in the implementation of OPT management in the context of sustainable agricultural ecosystems and its relation to lowland rice productivity in Asahan Regency is very relevant to carry out. Analyzing the impact of the role of extension workers on the use of different pest management techniques in encouraging the adoption of sustainable practices will provide valuable insights for the development of more sustainable agriculture, reducing environmental and health risks, and increasing farmer productivity and welfare. The research method used is "Field Research" with a "Case Study" approach. The research results show that lowland rice farmers in Asahan Regency have implemented various components of sustainable management of Plant Pest Organisms (OPT) using various approaches. They use physical, mechanical, technical culture, resistant varieties, biological control techniques, as well as control with rules and regulations to face the challenges of plant pests and diseases. Through a combination of these techniques, farmers strive to achieve a balance between the effectiveness of pest control and their positive impact on the environment Keywords: extension agent, OPT, sustainability INTISARIKajian tentang peran penyuluh terhadap implementasi pengelolaan OPT dalam rangka keberlanjutan ekosistem pertanian serta kaitannya dengan produktivitas padi sawah di Kabupaten Asahan sangat relevan untuk dilakukan. Dengan menganalisis dampak dari peran penyuluh terhadap penggunaan teknik pengelolaan OPT yang berbeda dalam mendorong adopsi praktek-praktek berkelanjutan, akan memberikan wawasan berharga bagi pengembangan pertanian yang lebih berkelanjutan, mengurangi risiko lingkungan dan kesehatan, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Metode penelitian yang digunakan adalah “Penelitian Lapangan” dengan pendekatan “Studi Kasus.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani padi sawah di Kabupaten Asahan telah mengimplementasikan berbagai komponen pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berkelanjutan dengan beragam pendekatan. Mereka menggunakan teknik pengendalian fisik, mekanik, kultur teknis, varietas tahan, hayati, serta pengendalian dengan peraturan dan regulasi untuk menghadapi tantangan hama dan penyakit tanaman. Melalui kombinasi teknik ini, petani berupaya mencapai keseimbangan antara efektivitas pengendalian hama dan dampak positifnya bagi lingkungan Kata kunci: penyuluh, OPT, keberlanjutan
KARAKTERISTIK KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PADA PRODUK JUS JERUK Marfirah, Laila; Maryati, Sri; Anggriawin, Mirza
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3480

Abstract

Fruit juice drinks are drinks obtained by mixing drinking water, fruit juice/a mixture of unfermented fruit juices, with other parts of one or more types of fruit, with or without the addition of sugar, other permitted food ingredients. This research aims to obtain data and information regarding the chemical, microbiological and organoleptic properties of orange juice samples (A), (B) and (C). The sampling technique was carried out by purchasing juice samples from 3 vendors, namely juice (A), juice(B) and juice(C). The sample criteria taken were orange juice from Siamese orange raw materials with the addition of water and sugar and sampling was carried out three times, with a production interval of once a week. The results of the research for chemical analysis of the three juice samples tested in the form of TPT, pH and vitamin C levels met the SNI standards set for the fruit juice drink category. Vitamin C levels are greatly influenced by the addition of water volume as a solvent. Bacterial culture testing using the ALT method on all of the orange juice samples tested had the number of microorganism colonies below the threshold set by SNI and was safe for consumption, namely below 10×10² CFU/ mL . Salmonella microbial contamination. Sp was identified positively only in the orange juice sample (A) and E. coli microbial contamination was positively identified in two orange juice samples, namely samples (A) and (B). The results of the organoleptic test using the hedonic method for taste, color, aroma parameters and the overall value scale ranged from 2.5 – 3.4 in the somewhat like category. Overall, the organoleptic tests of the three juice samples tested by the panelists preferred the orange juice sample (C). Keywords: Orange juice, microbiology, organoleptic, vitamin C INTISARIMinuman sari buah adalah minuman yang diperoleh dengan mencampur air minum, sari buah/campuran sari buah yang tidak difermentasi, dengan bagian lain dari satu jenis buah atau lebih, dengan atau tanpa penambahan gula, bahan pangan lainnya yang diizinkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sifat kimia, mikrobiologi dan organoleptik jus jeruk sampel (A), (B) dan (C). Teknik sampling dilakukan pembelian sampel jus pada 3 vendor yaitu Jus (A), jus (B) dan Jus (C). Kriteria sampel yang diambil adalah jus jeruk dari bahan baku jeruk siam dengan penambahan air dan gula serta pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali, dengan selang waktu produksi seminggu sekali. Hasil penelitian untuk analisis kimia dari ketiga sampel jus yang di uji berupa TPT, pH dan kadar vitamin C memenuhi standar SNI yang ditetapkan untuk katagori minuman sari buah. Kadar vitamin C sangat dipengaruhi oleh penambahan volume air sebagai bahan pelarut. Pengujian kultur bakteri dengan metode ALT pada sampel jus jeruk yang diuji seluruhnya memiliki jumlah koloni mikroorganisme di bawah ambang batas yang ditetapkan SNI dan aman untuk dikonsumsi yaitu dibawah 10 10² CFU/mL. Cemaran mikroba Salmonella. Sp teridentifikasi positif hanya pada sampel jus jeruk (A) dan cemaran mikroba E. coli teridentifikasi positif pada dua sampel jus jeruk yaitu sampel (A) dan (B). Hasil uji organoleptik dengan metode hedonik untuk parameter rasa, warna, aroma dan keseluruhan skala nilai berkisar 2,5 – 3,4 masuk dalam katagori agak suka. Secara keseluruhan uji organoleptik dari ketiga sampel jus yang diuji panelis lebih menyukai sampel jus jeruk (C). Kata kunci: Jus jeruk, mikrobiologi, organoleptik, vitamin C
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK KAMBING TERHADAP SANITASI KANDANG DI KECAMATAN BANGGAE KABUPATEN MAJENE Agustina Agustina; Basri R; Deka Uli Fahrodi; Hendro Sukoco; Irma Susanti S
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3477

Abstract

The purpose of this study was to find out how the level of knowledge of breeders regarding ken sanitation for goats in Banggae District, Majene Regency. This type of research uses a qualitative descriptive analysis with a survey study. The method used in this research is purposive sampling method, by selecting samples based on the characteristics that have been determined by the researcher. Statistical analysis based on percentage (%) used the Gatton method to determine the level of knowledge about cage sanitation in goats. Based on the results of the research that has been done, it is concluded that the level of knowledge of farmers regarding kendang sanitation in the Bangae sub-district, Majene district, namely the percentage level of answers knowing the question is 76.33% and those who do not know the question are 25.12% which indicates the level of knowledge of farmers in the sub-district. Banggae Majene Regency is 76.33% and when compared it is equal to three to one. Keywords: Knowledge Level, Sanitation of Cages, Breeders, Goats, MajeneINTISARITujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan peternak peternak tentang sanitasi kendang pada ternak kambing di Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Jenis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan studi survey. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode purposive sampling, dengan memilih sampel berdasarkan ciri-ciri yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Analisis statistik berdasarkan persentase (%) menggunakan metode gatton untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang sanitasi kandang pada ternak kambing. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka di peroleh kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan peternak terkait sanitasi kendang di kecamatan banggae kabupaten majene yaitu tingkat persentase jawaban mengetahui pertanyaan 76,33% dan yang tidak mengetahui pertanyaan 25,12% yang menandakan tingkat pengetahuan peternak di kecamatan banggae kabupaten majene sebesar 76,33% dan jika di bandingkan sebanding dengan tiga banding satu. Kata Kunci:Tingkat Pengetahuan, Sanitasi Kandang, Peternak,Kambing,Majene
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA AKIBAT PEMBERIAN BOKASHI LIMBAH SAYUR DAN RED MUD PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Jayanti, Meylani Dwi; Susana, Rini; Basuni, Basuni; Listiawati, Agustina; Wasi’an, Wasi’an
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3498

Abstract

       Red-yellow podzolic soil has constraints for cauliflower cultivation because of its low soil fertility and acid soil.  One effort to fix this is by adding vegetable waste bokashi and red mud. This study aims to obtain the best interaction dose of bokashi vegetable waste and red mud for the growth and yield of cauliflower on red-yellow podzolic soil. This study used a completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor is bokashi vegetable waste (S) consisting of s1 = 10 tons/ha, s2 = 20 tons/ha and s3 = 30 tons/ha. The second factor, namely red mud (R) consists of r1 = 0.5 ton/ha, r2 = 1 ton/ha and r3 = 1.5 ton/ha. The variables observed in this study were the number of leaves, root volume, plant dry weight, flower fresh weight, and flower diameter. The results showed that there was an interaction between the addition f vegetable waste bokashi and red mud on fresh weight of flowers with an effective dose of 30 tons/ha of vegetable waste bokashi and 1.5 tons/ha of red mud. Keywords: Cauliflower, Red Mud, Red-Yellow Podzolic,Vegetable Waste Bokashi INTISARITanah podsolik merah kuning memiliki kendala untuk budidaya kubis bunga karena tingkat kesuburan tanahnya rendah dan reaksi tanah yang masam. Satu diantara upaya untuk memperbaikinya adalah dengan pemberian bokashi limbah sayur dan red mud. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi bokashi limbah sayur dan red mud yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama, yaitu bokashi limbah sayur (S) terdiri dari s1 =  10 ton/ha, s2 = 20 ton/ha dan s3 = 30 ton/ha. Faktor kedua, yaitu red mud (R) terdiri dari r1 = 0,5 ton/ha, r2 = 1 ton/ha dan r3­­ = 1,5 ton/ha. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman, berat segar bunga, dan diameter bunga. Hasil penelitian  menunjukkan terjadi interaksi antara  pemberian bokashi limbah sayur dan red mud terhadap berat segar bunga dengan dosis efektif 30 ton/ha bokashi limbah sayur dan 1,5 ton/ha red mud. Kata Kunci: Bokashi Limbah Sayur, Kubis Bunga, Podsolik Merah Kuning, Red Mud
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KAKAO (Theobroma cacao) (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis) Ayyub, Ahmad; Harli, Nurlina
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3519

Abstract

This study aims to analyze the challenges faced by the Pawon Gendis Farmer Women group by identifying internal and external factors that affect it. The results of this analysis will be used to formulate an optimal development strategy. Data was collected through field surveys, interviews with group managers, employees, and consumers using Google Forms, and involved documentation. The results of the IFAS analysis showed a score of 3.12 for strengths and weaknesses. While the EFAS results show a score of 3.78 for opportunities and threats. By compiling a SWOT Matrix based on a combination of strengths-opportunities, strengths-threats, weaknesses-opportunities, and weaknesses- threats, it is expected to formulate an appropriate strategy. The proposed alternative strategy is an aggressive strategy, focusing on harnessing power to improve product image and control tofu prices in the face of soybean price fluctuations. The goal is to increase competitiveness and attract more consumers, which will ultimately provide significant benefits to the Pawon Gendis Farmer Women group. Keywords: development strategy, IFAS, EFAS, KWT Pawon Gendis INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Pawon Gendis dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhinya. Hasil analisis ini akan digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan yang optimal. Data dikumpulkan melalui survei lapangan, wawancara dengan pengelola kelompok, karyawan, dan konsumen menggunakan Google Form, serta melibatkan dokumentasi. Hasil analisis IFAS menunjukkan skor 3,12 untuk kekuatan dan kelemahan. Sementara hasil EFAS menunjukkan skor 3,78 untuk peluang dan ancaman. Dengan menyusun Matriks SWOT berdasarkan kombinasi kekuatan- peluang, kekuatan-ancaman, kelemahan-peluang, dan kelemahan-ancaman, diharapkan dapat merumuskan strategi yang sesuai. Strategi alternatif yang diusulkan adalah strategi agresif, dengan fokus pada memanfaatkan kekuatan untuk meningkatkan citra produk dan mengendalikan harga tahu dalam menghadapi fluktuasi harga kedelai. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing dan menarik lebih banyak konsumen, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat signifikan bagi KWT Pawon Gendis. Kata kunci : strategi pengembangan, IFAS, EFAS, KWT Pawon Gendis

Page 3 of 13 | Total Record : 125