cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pertanian Agros
Published by Universitas Janabadra
ISSN : 14110172     EISSN : 25281488     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Agros (JPA) is published by Faculty of Agriculture, Janabadra University and the Agribusiness Association of Indonesia (AAI). It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of Research, Technology, and Higher Education- Republic of Indonesia JPA is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of agriculture science fields such as crops, horticulture, fisheries, animal husbandary, and forestry.
Arjuna Subject : -
Articles 125 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober" : 125 Documents clear
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN DI BIDANG PERTANIAN KECAMATAN WOLOMEZE KABUPATEN NGADA PROVINSI NTT Hamakonda, Umbu A.; Mau, Maria Clara; Taus, Igniosa; Ayu P, Victoria; Lea, Victoria Coo; Soba, Kristianus
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3491

Abstract

The purpose of this research is to identify potentials and problems in agriculture. The method used in this research is an exploratory descriptive approach. The results showed that Wolomeze District, Ngada Regency has potential in agriculture and has an area of 818.49 ha of agricultural land for rice plants and an average production of 3140.95 tons/ha, corn area of 322.4 ha with an average – the average production is 136.573 tons/ha, peanuts have a land area of 18.85 ha with a total production of 26.19 ha, cassava has a land area of 24.75 ha with a total production of 168 tons/ha, chili plants have a land area of 1,325 Ha and has a total production of 1,225 tons/ha. Problems in agriculture are climate change and the availability of water, fertilizers that affect the results of agricultural production that is not good. One alternative in efforts to solve problems in agriculture is to optimally prepare land, fertilizers and the availability of technology in the soil processing process. Keywords: Potential and Agricultural Problems of Rice, Corn, Cassava, and ChiliINTISARITujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi dan masalah di bidang pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada memiliki potensi di bidang pertanian dan memiliki luas lahan pertanian tanaman padi sebesar 818,49 ha dan dengan rata – rata produksi yaitu 3140,95 ton/ha, jagung luas luas lahan 322,4 Ha dengan rata – rata produksi 136,573 ton/ha, kacang tanah memiliki luas lahan 18,85 ha dengan jumlah produksi 26,19 ha, ubi kayu memiliki luas lahan sebesar 24,75 ha dengan jumlah produksi sebesar 168 ton/ha, tanaman cabai memiliki luas lahan sebesar 1,325 Ha dan memiliki jumlah produksi sebesar 1,225 ton/ha. Masalah dibidang pertanian adalah perubahan iklim serta ketersediaan air, pupuk sehingga mempengaruhi hasil produksi pertanian yang kurang baik. Salah satu alternatif dalam upaya pemecahan masalah di bidang pertanian adalah mempersiapkan lahan secara optimal, pupuk serta ketersediaan teknologi dalam proses pengolahan tanah. Kata kunci : Potensi dan Permasalahan Pertanian Padi, jagung, Ubi kayu, dan Cabai
PERAN PETUGAS PENYULUH LAPANGAN (PPL) DALAM PENGENALAN PENGENDALIAN TIKUS DENGAN BURUNG HANTU Nurcahya, Mukti Ahmad; Setyawan, Heri; Aji, Wandha Atmaka
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3513

Abstract

Controlling rat at the farmer level has a variety of methods, one of which is the use of natural enemies to control the population. Owls were introduced by PPL to farmers as a natural enemy of controlling rats. This research aims to determine the role of PPL in introducing owls as rat control. The role of PPL is assessed by farmers in introducing rat control with owls as communicators, facilitators, motivators and innovators. The results obtained show that farmers assess the role of extension agents as communicators as the highest role of PPL in introducing rat pest control with owls, while their role as facilitators is assessed as the lowest role by farmers. Keywords: Control of mice, owls, natural enemies INTISARIPengendalian tikus di tingkat petani dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan musuh alami untuk mengendalikan populasinya. Burung hantu diperkenalkan PPL kepada petani sebagai musuh alami pengendalian tikus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran PPL dalam memperkenalkan burung hantu sebagai pengendali tikus. Peran PPL dinilai oleh petani dalam memperkenalkan pengendalian tikus dengan burung hantu sebagai komunikator, fasilitator, motivator dan inovator. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa petani menilai peran penyuluh sebagai komunikator dinilai paling tinggi peran PPL dalam mengenalkan pengendalian hama tikus dengan burung hantu, sedangkan peran sebagai fasilitator dinilai paling rendah perannya oleh petani. Kata Kunci: Pengendalian tikus, burung hantu, musuh alami
APLIKASI PUPUK CAIR MULTI FUNGSI TERHADAP KESUBURAN TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT (Persea Americana) HASIL SAMBUNG PUCUK Rio Rakuta Barus; Muhammad Wasito; Tharmizi Hakim
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3415

Abstract

Avocado plants are one of the agricultural commodities that have a harvest time of approximately six months. This study aims to determine the effect of multi-functional liquid fertilizer application on soil fertility in the cultivation of avocado plants (Persea americana) from continuous shoots. The hypothesis in this study is that there is an effect of multi-functional liquid fertilizer application on soil fertility in the cultivation of avocado plants (Persea americana) from continuous shoots. This research was conducted on Jl. Madura Kelurahan Pahlawan, North Binjai District, North Sumatra Province, from January 2023 to March 2023. This study used a Non-Factorial Group Randomized Design (RAK) where there were 4 levels of treatment (0, 2, 4, and 6 ml / liter of water) using 4 repeats, so that there were 16 experimental units. Each experimental unit consists of 3 sample plants, so that the total number of plants is 48 experimental units. Observation variables in this study include plant height, number of leaves, leaf area, stem diameter, number of branches, and branch length. Keywords : Multi Functional Liquid Fertilizer Application, Avocado Plant INTISARITanaman alpukat merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki waktu panen kurang lebih enam bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk cair multi fungsi terhadap kesuburan tanah pada budidaya tanaman alpukat (Persea americana) hasil sambung pucuk. Adapun hipotesa dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh aplikasi pupuk cair multi fungsi terhadap kesuburan tanah pada budidaya tanaman alpukat (Persea americana) hasil sambung pucuk. Penelitian ini dilakukan di Jl. Madura Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara, Provinsi Sumatera Utara, Pada Bulan Januari 2023 sampai dengan Maret 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yang dimana terdapat 4 taraf perlakuan (0, 2, 4, dan 6 ml/liter  air) dengan menggunakan 4 ulangan, sehingga terdapat 16 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman sampel, sehingga total keseluruhan tanaman ada 48 unit percobaan. Variabel pengamatan pada penelitian ini meliputi Tinggi tanaman, Jumlah daun, Luas daun, Diameter batang, Jumlah cabang, dan Panjang cabang. Kata Kunci: Aplikasi Pupuk Cair Multi Fungsi, Tanaman Alpukat
PENGARUH FREKUENSI PENYIANGAN GULMA DAN PANJANG TUNGGUL TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI SALIBU Hariandi, Doni; Ekawati, Fitri; Suliansyah, Irfan
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3525

Abstract

Salibu is a rice plant that grows after the stems left over from the harvest have been pruned. Salibu cultivation has many advantages, including being able to increase land productivity through increasing the harvest index, and reducing production costs. There are many factors that effect growth in rice cultivation, including the height of cutting stems from harvest residues and weeds. Research was conducted from July to December 2020 at Pasar Ambacang, Kuranji District, Padang City with an altitude of 250 m above sea level. The experimental  units were laid out according to a Randomized Block Design (RCBD) with two factors and four replications. The first factor is the frequency of weeding which consists of 3 levels (weeding 1, 2 and 3 times) and the second factor is the cutting height which consists of 3 levels (3-7 cm, 12-16 cm and 21-25 cm). The results showed that there is no interaction between weeding frequency and stubble length on the growth of salibu rice plants. The stump length affects the height of the plant where the stump length of the 21-25 cm has higher plants than the others. Keywords : Weed, rice, growth  INTISARIPadi salibu merupakan tanaman padi yang tumbuh setelah batang sisa panen dipangkas. Budidaya padi salibu memiliki beberapa keuntungan diantaranya dapat meningkatkan produktivitas lahan melalui peningkatan indeks panen dan dapat menekan biaya produksi. Dalam budidaya padi sistem salibu banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, diantaranya tinggi pemotongan batang sisa panen dan gulma. Penelitian sudah dilakukan di Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang dengan ketinggian tempat 250 m dpl pada bulan Juli-Desember 2020. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah frekuensi penyiangan yang terdiri dari 3 aras (disiangi 1, 2 dan 3 kali) dan faktor kedua adalah tinggi pemotongan yang terdiri dari 3 aras (3-7 cm, 12-16 cm, dan 21-25 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara frekuensi penyiangan dengan panjang tunggul terhadap pertumbuhan tanaman padi salibu. Panjang tunggul berpengaruh terhadap tinggi tanaman dimana panjang tunggul 21-25 cm memiliki tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Kata Kunci: gulma, padi, pertumbuhan,
IMPLEMENTASI KOMANDO STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN (KOSTRATANI) DI BPP KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Sidra Nefi; Gunarif Taib; Asmawi Asmawi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3446

Abstract

            This study aims to identify and describe the implementation of the Kostratani program at BPP Payakumbuh District, Lima Puluh Kota District, to analyze the achievements of the implementation of the Kostratani program at BPP Payakumbuh District, Lima Puluh Kota District. This research is a qualitative research with the type of case study research, carried out from August to December 2022. The selection of locations and informants was carried out purposively (intentionally). Data analysis used descriptive qualitative analysis. From the research results it can be identified that the development of BPP Kostratani in BPP Payakumbuh District and the implementation of the functions and roles of BPP as a data center, center for the agricultural development movement, learning center are in accordance with the indicators in the Kostratani SOP. Meanwhile, BPP as an agribusiness consulting center and partnership network center has not been implemented according to the indicators in the Kostratani SOP. The implementation of Kostratani development at BPP Payakumbuh District has been supported by IPDMIP activities but has not yielded good results. BPP Payakumbuh Sub-District has only been able to implement four of the six BPP Kostratani indicators, the implementation of which has not been optimal because there is no commitment from implementers at the Kostrawil, Kostrada and Kostratani levels in the sub-district. The implementation of Kostratani has not been supported by resource capabilities in the form of human resources and facilities owned by BPP.  Keywords: Kostratani; BPP; Implementation. INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan pelaksanaan program Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota, untuk menganalisis capaian pelaksanaan implementasi program Kostratani di BPP  Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, dilaksanakan bulan Agustus sampai dengan Desember 2022. Pemilihan lokasi dan informan dilakukan secara purposive (sengaja). Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat diidentifikasi bahwa pengembangan BPP Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh dan pelaksanaan fungsi dan peran BPP sebagai pusat data, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran sudah sesuai indikator dalam SOP Kostratani. Sedangkan BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraaan belum dilaksanakan sesuai indikator dalam SOP Kostratani. Pelaksanaan pengembangan Kostratani di BPP Kecamatan Payakumbuh sudah di dukung oleh kegiatan IPDMIP tapi belum memberikan hasil yang baik. BPP Kecamatan Payakumbuh baru mampu melaksanakan empat dari enam indikator BPP Kostratani pelaksanaannya belum optimal karena tidak adanya komitmen dari implementor di tingkat Kostrawil, Kostrada dan Kostratani di kecamatan. Pelaksanaan Kostratani belum di dukung kemampuan sumberdaya berupa sumber daya manusia, dan fasilitas yang dimiliki oleh BPP. Kata Kunci : Kostratani; BPP; Implementasi.
IDENTIFIKASI HAMA PADA TANAMAN PADI INPARI 30 (Oriza sativa L) DI DESA PAPE KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA Hamakonda, Umbu A; Taus, Igniosa; Puspita, Victoria Ayu; Lea, Victoria C; Bure, Vinsensia; Soba, Kristianus; Mamo, Natalia
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3492

Abstract

This study aims to determine and identify pests that attack Inpari 30 rice plants in Pape Village, Bajawa District, Ngada Regency, East Nusa Tenggara Province by making direct observations in the field. This research was carried out starting from February to May 2023. The research object was in the rice fields owned by farmers. This research was descriptive qualitative, namely observing and identifying 30 inpari rice pests that were seen during direct observation on 25 acres of farmer's land in Pape Village. Sampling by cluster sampling method Pest sampling technique is determined by saturated sampling method because all members of the pest population are used as samples. The results of observations in the field indicate that observations in the morning are the first detection of pests in the field. Types of pests include: False white pests, golden snails, grasshoppers, white stem borer (Scirpophaga innotata), green leafhoppers, brown planthoppers, stinging bugs (Leptocorixa acuta) and sparrows. Keywords: Identification, Pests, Diseases of Inpari 30 Rice Plants INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi hama yang menyerang tanaman padi Inpari 30 di Desa Pape Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada Provinsi Nusa tenggara Timur dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Penelitian ini telah laksanakan terhitung mulai  Februari sampai dengan bulan Mei 2023. Obyek penelitian di lahan sawah  milik petani. Penelitian ini deskriptif kualitatif yakni mengamati dan mengidentifikasi jenis hama padi inpari 30 yang terlihat pada saat pengamatan langsung di lahan milik petani seluas 25 are di Desa Pape. Pengambilan sampel dengan metode cluster sampling teknik pengambilan sampel hama ditentukan dengan metode sampling jenuh karena semua anggota populasi hama digunakan sebagai sampel. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa pengamatan di pagi hari merupakan pendeteksi awal keberadaan hama di lapangan. Jenis hama yang diantaranya: Hama putih palsu, keong mas, belalang, penggerek batang putih (Scirpophaga innotata), wereng hijau, wereng coklat, walang sangit (Leptocorixa acuta) dan burung pipit. Kata kunci: Identifikasi, Hama, Penyakit Tanaman Padi Inpari 30
PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI LAMTORO DAN FREKUENSI NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL OKRA PADA TANAH GAMBUT Pradana, Gusti Fitrah; Darussalam, Darussalam; Palupi, Tantri
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3526

Abstract

This study aims to determaine the interaction and dose of bokashi lamtoro and the frequency of NPP on the grwoth and yield of okra and peat soil. This study used a factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of 2 factors. The first factor is bokashi lamtoro which consists of 3 levels, b1 = 10 tons/ha equivalent to 1,5 kg/per plot, b2 = 15 tons/ha equivalent to 2 kg/per plot, b3 = 20 tons/ha equivalent to 3 kg/per plot, the second factor is the frequency of NPP application, f1 = application twice per plant, f2 = application three times per plant,  with a dose of 600 kg/ha equivalent to 12 g/per plant. Treatmant of 10 ton/ha bokashi lamtoro and three times NPP gave the highest interaction results at 3 WAP plant height and 15 ton/ha bokashi lamtoro and twice NPP gave the highest average fruit weight per fruit and fruit weight per plant on okra on peat soil.  Keywords: Bokashi Lamtoro, NPP Frequency, Pet soil INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi dan dosis bokashi lamtoro dan frekuensi NPK terhadap pertumbuhan dan hasil okra pada tanah gambut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah bokashi lamtoro yang terdiri dari 3 taraf, b1 = 10 ton/ha setara ddengan 1,5 kg/per bedengan, b2 = 15 ton/ha setara dengan 2 kg/per bedengan, b3 = 20 to/ha setara dengan 3 kg/per bedengan, faktor kedua adalah pemberian frekuensi NPK, f1 = pemberian dua kali per tanaman, f2 = pemberian tiga kali per tanaman, dengan dosis 600 kg/ha setara dengan 12 g/per tanaman. Perlakuan 10 ton/ha bokashi lamtoro dan pemberian tiga kali NPK memberikan hasil interaksi tertinggi pada tinggi tanaman 3 MST dan 15 ton/ha bokashi lamtoro dan pemberian NPK dua kali memberikan rerata berat buah perbuah dan berat buah per tanaman tertinggi pada okra di tanah gambut. Kata Kunci: Bokashi Lamtoro, Frekuensi NPK, Tanah Gambut
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG NASI (Vigna umbellata) Pareira, Magdalena Sunarty; Naikofi, Kristina Irnasari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3509

Abstract

This research aims to determine the effect of the best organic fertilizer and its response and interaction in applying organic fertilizer and biochar on the growth of rice bean plants. This study used a completely randomized design (CRD) with two factors consisting of 6 levels and 3 replications. factors namely the first factor of organic fertilizer namely: control (P0), guano 15 tons/ha (P1), and cow dung 15 tons/ha (P2). The second factor is biochar (B) namely 5 tons/ha (B2), 10 tons/ha (B3), and 15 tonnes/ha (B5). The results of the research showed that applying 15 tons/ha of guano fertilizer and 10 tons/ha of biochar had an authentic influence on the growth parameters of plant height, number of leaves, and stem diameter. The type of fertilizer, sometimes cattle 15 tons/ha and biochar 15 tons/ha, significantly affects plant height and stem diameter parameters.Keywords: Guano fertilizer, manure, biocharINTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik yang terbaik dan respon serta interaksinya  pada aplikasi pupuk organik dan biochar terhadap pertumbuhan tanaman kacang nasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor yang terdiri dari 6 taraf dan 3 ulangan. faktor yakni faktor pertama pupuk organik yakni : kontrol (P0), guano 15 ton/ha (P1) dan kotoran sapi 15 ton/ha (P2). Faktor kedua  biochar (B) yakni 5 ton/ha ( B2), 10 ton/ha (B3) dan 15 ton/ha (B5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian pupuk guano 15 ton/ha dan biochar 10 ton/ha memberikan pengaruh sangat nyata terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun  diameter batang. Jenis pupuk kadang sapi 15 ton/ha dan biochar 15 ton/ha  memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman dan diameter batang. Kata kunci: Pupuk guano, pupuk kandang,biochar
PERILAKU PETANI DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHATANI CABAI MERAH DI KECAMATAN BERASTAGI, KABUPATEN KARO Dearma Ivo Sanne Purba; Yuliawati Yuliawati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3521

Abstract

This study aims to analyze the behavior of chili farmers in facing the risk of red chili farming in the Berastagi District, Karo Regency, and the influencing factors. The research respondents consisted of 30 individuals selected through simple random sampling. Data analysis was conducted using Moscardi & de Janvry's risk behavior model and multiple linear regression. The results indicate that 87% of red chili farmers exhibit risk-averse behavior, while the remaining 13% demonstrate neutral behavior in facing risks. The influencing factors on farmers' behavior in facing the risk of red chili farming are farming experience and land area.while partially farming experience and land area. Keywords:  risk behavior, red chili farmers, farming risk, Berastagi District INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku petani dalam menghadapi risiko usahatani cabai merah di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Responden penelitian berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik pengambilan sampel acak sederhana. Analisis data menggunakan model perilaku risiko Moscardi dan de Janvry dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87% petani cabai merah berperilaku menghindari risiko (risk averter), sementara 13% sisanya berperilaku netral dalam menghadapi risiko (risk neutral). Faktor yang memengaruhi perilaku petani dalam menghadapi risiko usahatani cabai merah adalah pengalaman berusahatani dan luas lahan. Kata Kunci: perilaku risiko, petani cabai merah, risiko usahatani, Kecamatan Berastagi
ADAPTASI VARIETAS PADI INPAGO DAN INPARI DI LAHAN RAWA LEBAK DANGKAL PROVINSI SUMATERA SELATAN Dedeh Hadiyanti; Suparwoto Suparwoto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3465

Abstract

In the dry season, shallow lebak swamp lands experience dryness more quickly compared to other typologies so suitable varieties are recommended to be varieties that are tolerant to drought. The research aims to look at the growth performance, yield components, and productivity of the varieties studied in shallow lebak swamp lands. This activity was carried out in Sidakersa Village, Ogan Komering Ilir (OKI) Regency, South Sumatra with a shallow lebak swamp agroecosystem, starting from April 2021 to August 2021 during the dry season. The treatment consisted of the rice varieties Inpari 22, Inpari 32, Inpago 10, and Inpago 9. The method used was a quantitative method by looking at the performance of each variety studied. The data obtained were compiled tabulated and analyzed using the one-way anova test and followed by the Duncan 5% test. The results showed that the growth of all varieties was good, none of them fell over and the number of productive tillers was moderate. The highest productivity was achieved by Inpari 9 and Inpari 10, namely 6.6 tons GKP/ha and 5.9 tons GKP/ha. Key-words: Adaptation, Rice, Shallow lebak swamp.INTISARI        Pada musim kemarau, rawa lebak dangkal lebih cepat mengalami kekeringan dibandingkan dengan tipologi lainnya sehingga varietas yang sesuai dianjurkan varietas yang toleran terhadap kekeringan. Penelitian bertujuan untuk melihat keragaan pertumbuhan, komponen hasil dan produktivitas dari varietas yang dikaji di rawa lebak dangkal. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sidakersa, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan dengan agroekosisten rawa lebak dangkal, dimulai  April 2021 sampai Agustus 2021 pada musim kemarau. Perlakuan terdiri dari varietas Padi Inpari 22, Inpari 32, Inpago 10 dan Inpago 9. Metoda yang digunakan adalah metode kuatitatif dengan melihat keragaan dari masing-masing varietas yang dikaji. Data yang diperoleh disusun secara tabulasi dan dianalisis dengan uji one way anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan 5%.  Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan semua varietas baik tidak ada yang rebah dan jumlah anakan produktif tergolong sedang. Produktivitas tertinggi dicapai oleh Inpari 9 dan Inpari 10 yaitu 6,6 ton GKP/ha dan 5,9 ton GKP/ha.  Kata kunci: Adaptasi, Padi, Rawa lebak dangkal

Page 5 of 13 | Total Record : 125