cover
Contact Name
Tety Elida
Contact Email
tety@staff.gunadarma.ac.id
Phone
+62823311136669
Journal Mail Official
jpp@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jalan Margonda Raya 100, Depok 16424, Jawa Barat
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERTANIAN PRESISI (JOURNAL OF PRECISION AGRICULTURE)
Published by Universitas Gunadarma
ISSN : 25976087     EISSN : 26864703     DOI : http://dx.doi.org/10.35760/jpp
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Presisi (JPP) merupakan media untuk publikasi tulisan asli dalam Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan informasi dan teknologi yang berkaitan dengan pertanian presisi pada flora, baik dalam kajian teknik budidaya tanaman (pembenihan sampai pascapanen), fisiologi tanaman, serta terapan teknologi informasi dan komputer dalam pertanian.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi" : 7 Documents clear
INTENSITAS KEPARAHAN PENYAKIT PUSTUL BAKTERI DAN HASIL PANEN KEDELAI (Glycine max L.) PADA SISTEM TANAM TUMPANGSARI Riska Dwi Maulidia; Fawzy Muhammad Bayfurqon
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.3126

Abstract

Sistem tanam tumpangsari telah lama dikembangkan oleh masyarakat Indonesia. Peningkatan produksi tanaman dan pengurangan penyakit dapat dioptimalkan dengan menerapkan sistem tanam tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sistem tanam tumpangsari terbaik yang dapat mengurangi intensitas keparahan penyakit pustul bakteri pada tanaman kedelai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 9 perlakuan sistem tanam diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan yang diberikan; (A) Monokultur kedelai dengan jarak tanam 30×10 cm, (B) Monokultur kedelai 30×15 cm, (C) Monokultur kedelai 30×20 cm, (D) Tumpangsari Jagung-Kedelai 30×10 cm, (E) Tumpangsari Jagung-Kedelai 30×15 cm, (F) Tumpangsari Jagung-Kedelai 30×20 cm, (G) Tumpangsari Kedelai-Padi 30×10 cm, (H) Tumpangsari Kedelai-Padi 30×15, (I) Tumpangsari Kedelai-Padi 30×20 cm. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5%. Hasil yang dicapai yaitu perlakuan sistem tanam tumpangsari kedelai berpengaruh nyata terhadap persentase keparahan penyakit pustul bakteri dan bobot biji panen kedelai. Perlakuan (F) tumpangsari Jagung-Kedelai 30×20 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap persentase keparahan penyakit pustul bakteri terendah sebesar 18.74%, dan bobot biji panen tertinggi sebesar 0.193 kg/ubinan. 
BUDIDAYA JAMUR MERANG PADA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SECARA INDOOR DAN OUTDOOR Sri Harnanik
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.3143

Abstract

Budidaya jamur merang umumnya dilakukan secara indoor atau dalam kumbung, dan perlu investasi cukup besar. Pada kenyataannya, jamur merang secara liar juga dapat ditemukan pada tumpukan tandan kosong sawit di areal perusahaan pengolahan sawit atau diperkebunan. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan tahap budidaya dan produktivitas jamur merang yang ditanam pada media tandan kosong kelapa sawit secara indoor dan outdoor. Prosedur budidaya indoor meliputi persiapan bahan, pengomposan 10 hari, penyusunan dalam rak kumbung setinggi 20 cm, pasteurisasi (suhu tidak optimal), inokulasi, inkubasi, pemeliharaan dan pemanenan. Budidaya outdoor meliputi persiapan, pengomposan, penyusunan tankos dalam bentuk bedengan, inokulasi, penutupan bedeng, pemeliharaan, dan pemanenan. Hasil kajian menunjukkan waktu mulai panen 10 hari, lama panen indoor 20 hari, outdoor 37 hari. Produktvitas jamur merang secara indoor dengan kondisi pasteurisasi tidak optimal pada kajian ini sebesar 1,16 kg/m2 dan secara outdoor  1,01 kg/m2.
PENGARUH PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Dendrobium DIAN AGRIHORTI PADA TAHAP AKLIMATISASI Untari Ayuningtyas; Budiman Budiman; Tubagus Kiki Kawakibi Azmi
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.2888

Abstract

Anggrek merupakan tanaman yang memiliki keragaman tinggi di Indonesia. pengembangan anggrek di Indonesia menghadapi berbagai masalah diantaranya penyediaan bibit yang terbatas, kualitas bibit yang masih rendah dan teknik budidaya yang belum dilakukan dengan baik. Perbanyakan anggrek secara vegetatif dengan kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan yang telah umum digunakan untuk menghasilkan bibit anggrek dengan jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Aklimatisasi merupakan tahap akhir dalam teknik kultur jaringan dan merupakan tahapan penentu keberhasilan kultur jaringan tanaman. Bibit anggrek yang telah diaklimatisasi membutuhkan suplai unsur hara untuk mendukung pertumbuhannya. Pupuk daun merupakan pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi, yang diaplikasikan dengan cara penyemprotan melalui daun. Pemupukan dengan teknik ini merupakan yang paling efektif karena unsur hara dapat diserap secara optimal melalui stomata daun dan juga akar, khususnya pada aklimatisasi bibit anggrek. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk daun terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium var. Dian Agrihorti pada tahap aklimatisasi. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor yaitu konsentrasi pupuk daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk daun pada konsentrasi yang berbeda menghasilkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bibit anggrek. Pemberian pupuk daun dengan konsentrasi sebesar 2.25 mlL-1 adalah perlakuan dengan hasil terbaik untuk variabel tinggi bibit anggrek, panjang, dan jumlah daun.
KAJIAN CURAH HUJAN UNTUK PEMUKTAHIRAN TIPE IKLIM OLDEMAN DI WILAYAH KEPULAUAN RIAU Diana Cahaya Siregar; Robbi Akbar Anugrah; Bhakti Wira Kusumah
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.2869

Abstract

Faktor ketersediaan air sangat penting bagi aktivitas sektor pertanian dimana pertumbuhan tanaman pangan sangat bergantung terhadap kondisi ketersediaan air. Variabilitas hujan di Indonesia yang cukup beragam akibat posisi geografis dan bentuk topografi membuat ketersedian air di setiap wilayah pastinya berbeda termasuk Kepulauan Riau yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan dan terletak di sekitar ekuator dengan pola hujan ekuatorial cukup unik. Penelitian ini akan mengkaji tingkat neraca air dan kandungan air tanah untuk mengaklasifikasi tipe iklim Oldeman di wilayah Kepulauan Riau. Data yang digunakan adalah curah hujan dan suhu udara dengan rentang waktu yang bervariasi sesuai dengan ketersediaan data di setiap wilayah. Penelitian menunjukkan tipe iklim Oldeman di wilayah Kepulauan Riau didominasi oleh tipe A1 dan D1 dimana secara umum padi sawah dan palawija hanya dapat ditanam satu kali dengan produksi diperkirakan kurang maksimal akibat fluks matahari rendah. Masa tanam padi sawah di wilayah Kepulauan Riau berpotensi ditanam cukup baik pada periode November hingga April, sementara palawija sangat baik ditanam pada periode April hingga Juni. Periode Juni dasarian 1 hingga Oktober dasarian III menjadi rentang waktu yang membutuhkan penyiraman khusus meski kondisi hujan di wilayah Kepulauan Riau bersifat fluktuatif setiap tahunnya.
ANALISIS RENDEMEN MINYAK ATSIRI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus (L.) PADA BEBERAPA VARIETAS Qurrotul A’yun; Budi Hermana; Ummu Kalsum
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.3343

Abstract

Minyak serai wangi merupakan salah satu komoditas atsiri yang memiliki prospek yang cukup besar diantara minyak atsiri lainnya, selain manfaatnya sebagai produk minyak atsiri atau biasa dikenal dengan citronella oil juga mempunyai kegunaan sebagai vegetasi konservasi yang berpotensi mencegah terjadinya erosi tanah dan merehabilitasi lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase rendemen minyak atsiri dan untuk mengetahui hasil rendemen pada ketiga jenis dalam mencapai rendemen yang sesuai standar Nasional Indonesia (SNI). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) 1 faktor dimana 3 perlakuan varietas yang berbeda yaitu varietas Lenabatu, Mahapengiri Klon G1 dan Mahapengiri G2. Varietas yang memiliki tinggi tanaman yang tertinggi adalah Lenabatu, namun jumlah anakan yang terbanyak dimiliki oleh Mahapengiri klon G2. Bobot basah, bobot seluruh tanaman dan bobot kering tidak terlihat adanya perbedaan diantara ketiga kultivar. penelitian menunjukan analisis rendemen tertinggi pada ketiga jenis serai wangi sesuai SNI yaitu varietas Mahapengiri Klon G2 sebesar 0,92 %., diukur berdasarkan parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah, bobot kering serta bobot seluruh tanaman, adapun sifat kimia tanah berupa c-organik dan jaringan tanaman berupa NPK, Mg faktor tersebut mampu meningkatkan sejauh mana pertumbuhan serai wangi. Faktor lokasi, aspek budidaya, iklim, dan varietas menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas minyak atsiri serai wangi.
SELEKSI BAKTERI RHIZOSFER TANAMAN RAMBUTAN SEBAGAI AGENS BIOKONTROL PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI (Capsicum annum L.) Ayu Nindita Nuraini; Aisyah Aisyah; Evan Purnama Ramdan
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.2999

Abstract

Cabai merupakan sayuran yang digemari masyarakat Indonesia. Kendala dalam budidaya cabai yaitu adanya infeksi penyakit antraknosa yang disebabkan Colletotrichum sp. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri rizosfer yang dapat menekan pertumbuhan. Colletotrichum sp. Colletotrichum diisolasi dari buah cabai bergejala antraknosa, sedangkan bakteri rhizosfer diisolasi dengan teknik pengenceran dari sampel tanah di daerah perakaran tanaman rambutan. Populasi bakteri rhizosfer dihitung dan dikarakterisasi secara morfologi. Isolat bakteri rhizosfer diuji antibiosis dengan Colletotrichum dengan metoda uji dual culture, kemudian dihitung persentase daya penghambatangan. Isolat bakteri rhizosfer juga diuji potensi pemacu pertumbuhan tanaman dengan  cara merendam benih cabai pada suspensi bakteri semalaman. Selanjutnya benih cabai disemai pada baki semai. Tinggi tajuk dan panjang akar dihitung pada 14 hari setelah semai. Hasil penelitian menunjukkan bahawa Colletotrichum yang berhasil diisolasi teridentifikasi sebagai  C. acutatum, bakteri rhizobia diisolasi sebanyak 5 morfospesies dengan populasi bakteri 4.75 x 104 CFU/mL, penekanan pertumbuhan  Colletotrichum sp. oleh bakteri rhizosfer sebesar 0.31-2.02%. Selain itu bakteri rhizosfer juga memiliki potensi sebagai agens pemacu pertumbuhan tanaman.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT CHERRY (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) PADA SISTEM HIDROPONIK DENGAN MEDIA TANAM ORGANIK DAN NUTRISI AB MIX Rina Setiawati; Tiara Septirosya; Mokhamad Irfan; Indah Permanasari
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i2.3131

Abstract

Tomat cherry salah satu komoditas sayuran yang diusahakan di Indonesia. Budidaya tomat cherry dapat dilakukan secara hidroponik sebagai salah satu solusi pertanian di perkotaan (urban farming). Pada sistem hidroponik diperlukan media tanam yang sesuai yang dikombinasikan dengan konsentrasi larutan hara (AB Mix) yang tepat untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh interaksi antara media tanam organik dengan konsentrasi larutan AB Mix, media tanam organik terbaik dan konsentrasi larutan AB Mix untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cherry secara hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di UIRA Farm, Kampar. Analisis Tanaman dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan Agrostologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Blok Terpisah (Split Block) dengan 2 faktor, yakni media tanam (Sekam Padi, Cocopeat, Batang Pakis dan Arang Sekam) dan konsentrasi nutrisi AB Mix (50%, 100% dan 150%). Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat interaksi antara media tanam organik dengan nutrisi AB Mix, media tanam organik sekam padi, batang pakis dan arang sekam memberikan respon yang sama baiknya untuk pertumbuhan tanaman tomat cherry, serta nutrisi AB Mix yang diberikan pada berbagai taraf konsentrasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat cherry.

Page 1 of 1 | Total Record : 7