Articles
12 Documents
Search results for
, issue
"Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)"
:
12 Documents
clear
RESTORASI KOMPLEKS KERAJAAN KAMPA BERDASARKAN KAJIAN SEJARAH DI KABUPATEN KAMPAR
Muhd Arief Al Husaini;
Wahyu Hidayat;
Abdul Latif Hasyim Datuok Bagindo
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.74-80
Banyaknya bukti dan keterangan yang mengatakan bahwa Kabupaten Kampar saat ini sudah eksis sejak abad 7 melalui peninggalan candi Muara Takus. Akar budaya dan adat sampai saat ini menjadi bagian penguat bahwa adanya kerajaan Kampa di kenegerian Kampa pada Abad 15. Ninik mamak 6 persukuan yang mampu menunjukkan keterangan baik secara lisan maupun benda seperti adanya stempel kerajaan, tanah hak milik kerajaan Kampa, sisa bangunan, dan pohon Asam Jawa yang berumum ratusan tahun. Namun eksistensi kerajaan berakhir pada tahun 1939 dikarenakan raja terakhir tidak memiliki keturunan, keluarga kerajaan kembali ke Malaysia, dan upaya penghadangan oleh penjajah Belanda. Sejak itu kompleks Kerajaan Kampa tidak terurus dan rusak termakan waktu hingga menyebabkan kerusakan dan kehilangan bangunan. Hingga saat ini yang tersisa adalah keping-keping bangunan dan benda-benda kerajaan lainnya. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk merestorasi kompleks Kerajaan Kampa berdasarkan fakta dan informasi sebenarnya. Sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan oleh stakeholder seperti Pemerintah Kabupaten Kampar dan Ninik Mamak atau Penghulu adat/suku untuk merestorasi kompleks Kerajaan Kampa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sejarah. Pendekatan sejarah melalui tahapan pengumpulan dan pencarian keterangan atau bukti sejarah dari sumber-sumber yang terkonfirmasi seperti Ninik Mamak, Lukisan, Buku dan sebagainya. Selanjutnya dilakukan kritik terhadap sumber tersebut dengan melibatkan tim peneliti, pemerintah Kabupaten Kampar, dan Ninik Mamak. Terkahir melakukan tahap penulisan. Berdasarkan penelitian ini bahwa dihasilkan rancangan kompleks Kerajaan kampa dengan konsep budaya yang disebut Tali Tigo Sapilin Tigo Tungku Sajorangan, dimana didalam kawasan tersebut terdapat fungsi pemerintah melalui raja, persukuan melalui Ninik Mamak, dan agama melalui ulama (masjid). Penataan yang diterapkan berdasarkan zonasi yaitu zona inti untuk untuk fungsi kerajaan dan zona pendukung untuk Ninik mamak dan ulama.
PENGARUH WISATA TERHADAP PERUBAHAN SPASIAL PERMUKIMAN DI DESA WISATA ADILUHUR, KEBUMEN
Anjas Ninda Hantari;
Ardhya Nareswari
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.81-90
Sektor pariwisata kini sangat berkembang dan menjadi sektor unggulan dalam pengembangan suatu wilayah. Salah satu pengembangan wisata aternatif yaitu melalui Desa Wisata. Desa Adiluhur ditetapkan sebagai Desa Wisata karena mengembangkan sektor pariwisata pada permukimannya. Berkembangnya pariwisata maka mempengaruhi perkembangan akomodasi wisata yang diiringi oleh berlangsungnya perubahan pada fisik lingkungan permukiman. Perubahan fisik permukiman di Desa Adiluhur meliputi berkembangnya pembangunan dan terbentuknya ruang atau bangunan baru pada permukiman. Pengembangan wisata berdampak pada terbentuknya aktivitas dan pengelolaan wisata yang mempengaruhi perubahan fisik dan spasial permukiman. Adanya wisata di Desa Adiluhur yang berdampak pada perubahan spasial permukiman, maka pertanyaan penelitian adalah Bagaimana spasial permukiman Desa Adiluhur sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata dan bagaimana pengaruh wisata terhadap perubahan spasial permukiman Desa Wisata Adiluhur? Berdasarkan analisis terdapat momentum waktu perubahan spasial permukiman yaitu dari sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata Adiluhur. Pengaruh wisata terhadap perubahan spasial permukiman setelah ditetapkan sebagai Desa Wisata Adiluhur yaitu terjadi perubahan fisik area terbangun, terbentuknya elemen wisata pada permukiman, terbentuk aktivitas dan pengelolaan wisata serta terjadi perubahan elemen fisik permukiman
MODIFIKASI DALAM MENGHASILKAN RUANG UNTUK BEKERJA SELAMA WORK FROM HOME
Fadhilah Siti Aniisah Haryono;
Diananta Pramitasari
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.91-101
Work From Home (WFH) menjadi strategi untuk menekan penyebaran dan pencegahan Covid-19. WFH selama pandemi Covid-19 ini mengakibatkan orang menghabiskan waktu di rumah, termasuk untuk bekerja, sementara tidak semua rumah memiliki ruang khusus untuk bekerja/belajar. Hal ini dapat berpengaruh pada perubahan psikologis, misalnya orang bisa menjadi lebih sensitif saat bekerja. Salah satu cara untuk mendukung kegiatan WFH adalah dengan memilih dan memodifikasi ruang yang digunakan untuk bekerja. Penelitian ini meneliti modifikasi yang dilakukan selama WFH melalui kuesioner online. Tujuannya untuk mengetahui kondisi ruang yang sesuai untuk bekerja selama WFH dari modifikasi yang dilakukan. Dari modifikasi ini, bisa terlihat apa yang paling banyak diperlukan oleh penggunanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden melakukan modifikasi pada aspek fungsi dan area, tapi sedikit pada kondisi lingkungan. Hal ini didasarkan pada kondisi sebelumnya, sehingga diketahui bahwa ruang yang sesuai adalah yang memiliki area bekerja/belajar dengan objek bekerja/belajar fungsional, serta tetap didukung kondisi lingungan.
PERILAKU ADAPTASI DAN PERUBAHAN PENATAAN HUNIAN DI MASA PANDEMI COVID-19
Imaniar Sofia Asharhani;
Marchelia Gupitasari
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.102-110
Penyesuaian perilaku selama Pandemi Covid 19 akibat perubahan pola kegiatan bekerja dan belajar dari rumah memberikan dampak besar pada kegiatan sehari-hari di dalam rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengunkap faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan penghuni dan mengungkap ragam modifikasi hunian yang dilakukan selama masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk menjadi rekomendasi desain untuk hunian yang adaptif apabila terjadi perubahan situasi yang tiba-tiba. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengetahui kecenderungan kepuasan penghuni pada proses penataan ulang dalam rumah tinggal. Sampel data dikhususkan kepada keluarga yang melaksanakan bekerja dan belajar dari rumah pada masa protokol menjaga jarak ditetapkan. Pengambilan data ditujukan kepada sejumlah narasumber dan dilakukan wawancara mengenai kepuasan mereka terhadap perubahan yang terjadi pada hunian masing- masing. Narasumber tersebut sekaligus berlaku menjadi pengamat perubahan.yang terjadi di hunian mereka. Analisis mengenai ragam perubahan dilakukan dengan membuat klasifikasi terhadap jumlah dan jenis perubahan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan penghuni memiliki kecenderungan kearah positif dengan adanya kompromi terhadap fungsi beragam dalam satu ruangan dan terjadi peningkatan perawatan ruangan, dan kompromi terhadap kebisingan. Tipe perubahan yang terjadi paling banyak ditemukan adalah pembagian dan penukaran fungsi ruangan.
MONTAGE AS SPATIAL RECONSTRUCTION OPERATION METHOD IN DESIGNING CINEMATIC ARCHITECTURE
Neneng Rika Lestari;
Kristanti Dewi Paramita;
Paramita Atmodiwirjo
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.142-154
This article investigated montage to understand and arrange cinematic architecture through operations of spatial reconstruction to present a sequence of spatial experiences. Montage is a part of discourses related to cinematic, film, and architecture. This article explored the montage approach as the primary basis in the architectural design process through spatial experience. The discussion is based on the idea that montage is emphasized in three things, i.e., sequence, multiple layers of meaning, and movement. These three aspects were further observed through the montage precedent comprising various cinematic precedents based on montage in architecture, i.e., Manhattan Transcripts and Parc de La Villette from Bernard Tschumi, Villa Savoye from Le Corbusier, and Maison Bordeaux from Rem Koolhaas. The finding of this study is a synthesis of some of these precedents that resulted in an understanding of space reconstruction operations, i.e., dismantlement, disappearance, and reassembly, all three of which exist as strategies that will be part of the production process to develop montage-based cinematic architectural design, creating new spatial sequence that provide alternative spatial experience. This article expands the knowledge regarding montages that cinematics and films can be a development in architectural design.
APPLICATION OF DIGITAL STRUCTURE SIMULATION AS A TOOL FOR THE EXPLORATION OF WIDE SPAN STRUCTURE IDEAS
Shirley Wahadamaputera;
Bambang Subekti;
Dian Duhita Permata
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.155-161
Review on structure behaviour and visual appearance of a building is needed in generating creativity in the making of an architectural design. The use of any specific structure software will facilitate this in the process. This research aims to prove the effectiveness with which designers can compose alternative forms of architectural appearance through the use of the software. One of the tools in the creative process used in the exploration of 2-dimensional frame structures is DR FRAME. The observations were carried in the Structure and Construction IV Studio at Itenas Architecture Study Program Bandung through a digital simulation using DR. FRAME software demo version. Several students are invited to explore various forms of wide-span truss structures at the level of unified integration. The results through the program execution show various diagrams which can be implemented in the design of the form and the type of structural components. DR.FRAME software enriches ideas in the wide-span structure design which provides an understanding of the relationship between structural behaviour and the appearance of architectural design. The use of other supporting software is supposed to be applied as an alternative search for various structural design ideas for architecture students
STUDI PENGALAMAN SENSASI RUANG ARSITEKTUR VIRTUAL STUDI KASUS : MUSEUM PENDIDIKAN SURABAYA
Bramasta Putra Redyantanu;
Rully Damayanti
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.111-119
Kondisi pandemi corona membuat sebagian besar dari kita beradaptasi dengan kebiasaan baru. Keterbatasan untuk menuju berbagai tempat wisata secara fisik, membuat alternatif objek wisata bermunculan. Salah satunya adalah wisata virtual, sebuah media digital yang diatur sedemikian rupa agar dapat memberikan pengalaman maupun sensasi akan sebuah ruang wisata. Salah satu objek yang paling banyak dikonversi ke dalam media digital adalah museum. Media yang digunakan juga beragam, tidak hanya sebatas foto foto tidak bergerak, namun ada video, bahkan tur virtual yang interaktif. Tur interaktif ini dinavigasikan oleh perangkat digital, sehingga pengunjung bisa merasakan sensasi ruang berjalan jalan layaknya berada pada bangunan fisik. Studi ini ingin mempelajari apakah tur virtual bisa menggantikan keseluruhan sensasi indera manusia, walaupun sebenarnya yang dominan adalah indera penglihatan. Ada anggapan bahwa sensasi kadang terbentuk dari memori dan persepsi yang sudah dimiliki oleh masing masing orang sebelumnya, tidak hanya sebatas rangsangan langsung pada masing masing indera.
FLEKSIBILITAS PANEL DINDING PADA RUANG AUDITORIUM KESENIAN JAWA TIMUR BERDASARKAN ARAH SUMBER BUNYI
Galuh Fajarwati;
Asri Dinapradipta
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.162-170
Auditorium Kesenian Jawa Timur merupakan aula pementasan yang menampung berbagai jenis pementasan tradisional Jawa Timur seperti pementasan teatrikal, musik tradisional, dan pementasan sendatari. Pementasan kesenian tradisional Jawa Timur disajikan dengan metode pementasan yang beragam dan memiliki kebutuhan pementasan yang berbeda. Dalam proses fleksibilitas ruang dalam beradaptasi terhadap kebutuhan pementasan, faktor akustik ruang menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan sehingga semua penonton dapat menikmati pementasan dengan nyaman. Dalam pementasan kesenian tradisional Jawa Timur, sumber suara dapat berasal dari 9 arah yang berbeda tergantung dari jenis pementasan yang dilakukan. Makadari itu sangat diperlukan adaptasi ruang terhadap arah sumber bunyi yang berbeda. Dalam penelitian ini, tujuan penelitian adalah mencari pola fleksibilitas elemen interior ruang auditorium untuk memenuhi kebutuhan akustik ruang. Metode yang digunakan yaitu metode observasi. Observasi dilakukan dengan mengamati setiap jenis kegiatan kesenian Jawa Timur yang akan diwadahi yaitu jenis kesenian dan tipe pementasan dari sendatari dan teater tradisional. Kesenian yang dipilih merupakan beberapa perwakilan kesenian yang memiliki jenis pementasan yang sama. Analisis dilakukan berfokus pada adaptasi dari elemen dinding ruang. Dari hasil analisis data dapat, disimpulkan bahwa pnael dinding pada auditorium setidaknya dapat beradaptasi menjadi 9 jenis konfigurasi sesuai dengan jumlah arah sumber bunyi. Perubahan dan pergerakan panel dinding dalam setiap konfigurasi ruang aula yaitu dengan melakukan strategi fleksibilitas yaitu transformasi dan adaptasi.
ARSITEKTUR UMA LULIK FUILORO, LOSPALOS KOTA, TIMOR-LESTE
maria immaculata ririk winandari;
Andre Mariano Dos Santos Belo
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.120-125
Uma Lulik is a sacred house for the people of Timor-Leste. This house is the unification of Nain (owner, ruler or supreme), Beala (ancestor), Lulik (sacred "nature and its contents"), Lisan (tradition "family or human life".). Uma Lulik in Fuiloro is built or renovated every 10 to 20 years depending on the lia nain and fatal building problems that occur in Uma Lulik, to serve as a bond between families. Uma Lulik remains a comfortable place for people to carry out rituals with their ancestors, those who are here and those who have gone. The purpose of this study was to find the architectural characteristics of uma lulik in the fuiloro tribe, Lospalos City. Interpretive history method is used by looking at interpreting past conditions with the present. The result showed that Uma lulik in Fuiloro tribe characteristic has a single stilt-shaped building as a place for sacral ceremonies and storage of sacred goods. The interior consists of kitchen and Labor Dato. The shape of the roof is pointed with 55° as high as + 7m-9m. This building has square floor plan + 3m x 3m or + 4m x 4m, rectangular wall + 3m x 4m, and column of 4 round wood arrangements as high as + 3m-4m. Materials consist of ulin wood (ai-bessi), rose wood (ai-ná), acadiro (ai-acadirum), bamboo (au-maus), palapeira/palapa (ai-car) and gamuteira/ gamuti (au-naulurir). Ornaments are woven long ropes and carvings. Structural systems are ‘ikat’ and portal systems.
DIGITAL FABRICATION AS A LEARNING MEDIA FOR LIGHTWEIGHT STRUCTURE WITH CASE STUDY OF SHELL STRUCTURE
Stephanus Evert Indrawan;
LMF Purwanto
MODUL Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.126-133
The lightweight structure system is an effort to optimize the structure to distribute the load efficiently. Unfortunately, students often have difficulty imagining the learning outcomes application in the real world when studying light structural systems. However, the use of the scalar model can still explain several essential aspects of a lightweight structural system, one of which is the effect of connection and formation of material components on the structural capability. Therefore, this paper aims to bridge the learning process by utilizing digital devices from the concept stage of structural modeling with the help of software (Rhinoceros, Grasshopper, and Kangaroo) to the realization process using laser cutting. The method used is a semi-experimental method that applies Hooke's law principle, which produces a shell structure system with a digital fabrication approach that utilizes a lightweight material, namely, corrugated paper board, as the primary material. This paper concludes that digital technology and digital fabrication processes can help students understand the concept of lightweight structures because they can use computer simulations, cut them using laser cutting, and assemble them in the field in a series of simultaneous processes.