cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
JIMFISIP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi, yaitu Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Politik dan Prodi Ilmu Pemerintahan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 89 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2019): November 2019" : 89 Documents clear
Peran Komite Peralihan Aceh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Mantan Kombatan GAM TIBRANI TIBRANI; Ubaidullah Ubaidullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.64 KB)

Abstract

Abstrak Komite Peralihan Aceh merupakan suatu wadah organisasi yang didirikan oleh Gerakan Aceh Merdeka pasca perjanjian MoU Helsinki. Komite Peralihan Aceh berfungsi untuk mempercepat proses transformasi mantan kombatan GAM dari bersenjata ke gerakan sosial, ekonomi, dan politik. Sebagai organisasi yang didirikan pasca perjanjian MoU Helsinki, masalah kesejahteraan anggota Komite Peralihan Aceh  merupakan masalah sentral  diantara problematika yang muncul mengenai banyaknya mantan kombatan yang hidup dibawah kesejahteraan, diantaranya seperti Mawardi Eks Mantan Kombatan GAM wilayah Pasee yang berprofesi sebagai buruh harian lepas   di perkebunan warga. Kondisi serupa juga dialami oleh Kamaruddin Eks Panglima wilayah Nisam yang mengantungkan hidup menjadi reparasi sepeda di Lampeunurut Aceh Besar. Dari data Badan Reintegrasi Aceh ada sekitaran 900 eks mantan kombatan GAM seluruh Aceh yang mengusulkan bantuan untuk pemberdayaan ekonomi, dari banyaknya usulan bantuan pemberdayaan menunjukan bahwa  masih adanya masalah kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Komite Peralihan Aceh dalam mensejahterakan mantan kombatan GAM; Untuk mengetahui program Komite Peralihan Aceh terhadap kesejahteraan mantan kombatan GAM. Adapun penelitian ini menggunakan dua teori yaitu teori kelembagaan dan teori  kesejahteraan sosial  sebagai alat untuk analisis untuk menjawab permasalahan  penelitian. Metode Penelitian ini adalah dekriptif kualitatif.  Teknik pengumpulan data adalah data primer yaitu dengan wawancara dan data sekunder berupa dokumentasi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komite Peralihan Aceh sebagai organisasi yang menampung aspirasi mantan kombatan GAM telah melaksanakan peran sebagai organisasi yang berfungsi meningkatkan kesejahteraan ekonomi mantan kombatan GAM  melalui berbagai macam program pemberdayaan. Komite Peralihan Aceh menjadi organisasi perantara antara mantan kombatan GAM dengan aktor Pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan mantan kombatan GAM. Kata Kunci: Gerakan Aceh Merdeka, Komite Peralihan Aceh AbstractThe Aceh Transition Committee is an organization organized by the Free Aceh Movement after the Helsinki MoU agreement. The Aceh Transition Committee functions to speed up the process of transforming former GAM combatants from armed to social, economic and political movements. As an organization established after the Helsinki MoU agreement, the welfare issue of members of the Aceh Transition Committee is a central problem among the problems arising from the large number of ex-combatants who live below welfare, including Mawardi, a former GAM combatant in the Pasee region who works as a casual daily laborer on a community plantation. A similar condition was experienced by Kamaruddin, the former Commander of the Nisam region, who was living as a bicycle repairer in Lampeunurut, Aceh Besar. From the data of the Aceh Reintegration Agency there are around 900 former GAM combatants throughout Aceh who proposed assistance for economic empowerment, from the many proposals for empowerment assistance indicating that there are still welfare problems. This study aims to determine the role of the Aceh Transition Committee in the welfare of former GAM combatants; To find out about the Aceh Transition Committee's program on the welfare of former GAM combatants. The research uses two theories namely institutional theory and social welfare theory as a tool for analysis to answer research problems. This research method is descriptive qualitative. Data collection techniques are primary data, namely interviews and secondary data in the form of library documentation. The results of this study indicate that the Aceh Transition Committee as an organization that accommodates the aspirations of former GAM combatants has carried out its role as an organization that functions to improve the economic welfare of former GAM combatants through various empowerment programs. The Aceh Transition Committee became an intermediary organization between former GAM combatants and Government actors in improving the welfare of former GAM combatants.Keywords:  Free Aceh Movement, Aceh Transition Committee
INTERAKSI DAN PERILAKU KEMANDIRIAN ANAK ASUH DI YAYASAN SOS CHILDREN’S VILLAGE DESA LAMREUNG KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR Vera Jannati Talsyah; Maimun Maimun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.049 KB)

Abstract

ABSTRAKDalam proses menumbuhkan perilaku kemandirian anak asuh sangat dipengaruhi oleh peran dari ayah dan ibunya, akan tetapi tidak semua anak dapat tumbuh dan berkembang dengan orangtuanya. Anak dihadapkan pada keadaan yang sulit dimana mereka harus terpisah dengan keluarganya sehingga anak menjadi yatim, piatu, yatim piatu, anak tidak mampu dan terlantar.Untuk menanggulangi masalah ini hadir yayasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan anak dengan cara mendidik, merawat, membimbing dan mengarahkan kepada minat dan bakat dari anak-anak asuh sepertiyang dilakukan oleh orangtua didalam keluarga. Adapun tujuan dari peneltian ini adalah: (1) Untuk mengetahui proses interaksi dalam penanaman perilaku kemandirian anak diyayasan SOS Children’s Village. (2) Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku kemandirian anak asuh diyayasan SOS Children’s Village. (3) Untuk mengetahui perilaku kemandirian anak asuh diyayasan SOS Children’s Village. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori interaksionisme simbolik dan teori kemandirian untuk menganalisis data. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana wawancara dan angket sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku kemandirian anak tumbuh melalui proses interaksi yang dipengaruhi oleh lingkungan, pendidikan serta pola asuh yang diterapkan di yayasan SOS Children’s Village kepada anak.Kata Kunci: Interaksi, Perilaku Kemandirian, Anak AsuhINTERACTION AND BEHAVIOUR OF FOSTER CARE IN "SOS CHILDREN'S VILLAGE" LAMREUNG SUBDISTRICT DARUL IMARAH DISTRICT ACEH BESARABSTRACT In the process of fostering the independence behavior of foster children is strongly influenced by the role of the father and mother, but not all children can grow and develop with their parents. Children are faced with difficult conditions where they must be separated from their families so that children become orphans, orphans, orphans, children are unable and displaced. and talents of foster children as do parents in the family. The objectives of this research are: (1) To find out the process of interaction in inculcating children's independent behavior, which is SOS SOS Children's Village. (2) To find out what factors can influence the independent behavior of foster children, they are SOS Children's Village. (3) To find out the independent behavior of the foster children, they are SOS Children's Village. In this study, researchers used the theory of symbolic interactionism and the theory of independence to analyze data. Researchers used a qualitative approach in which interviews and questionnaires were used as data collection tools. The results of this study indicate that the child's independence of behavior grows through a process of interaction that is influenced by the environment, education and parenting that is applied at the SOS Children's Village Foundation to children. Keywords: Interaction, Independence Behavior, Foster Children
ANALYSIS OF CITY POLICY IMPLEMENTATION WITHOUT THE SLUM MINISTRY OF PUBLIC WORK AND HOUSING IN LANGSA Ade Miranda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.579 KB)

Abstract

ABSTRACT, The population settlements of Langsa city which has been increasingly crowded since the last 3 years, has been designated as one of Langsa's slums in Aceh province. In Presidential Decree No. 2 of 2015 on Medium Term Development plan (RPJM) 2015-2019 mandated the development and development of urban areas through the handling of slum quality and prevention of growing the region New slums and sustainable livelihoods.  The purpose of this research is to analyze the implementation of the urban without slum policy (KOTAKU) Ministry of Public Works and people's housing in Langsa City and to know the role of the Government in the settlement of slums in Langsa city. The method in this study is a qualitative disclaimer with data analysis techniques using the policy implementation theory of Jeffrey Pressman and Aaron Wildavsky, covering the classification of planning, analysis, designing, implementation, and maintenance. The results of this research are first, the implementation of KOTAKU's policy has been implemented from 2016 until now but not completely evenly in the area of Langsa city, and still found a stage of analysis that has not been fully executed. Secondly, the Langsa municipal government plays an active role by formulating the KOTAKU program in RPJM 2017-2022, and Human Resources (HR) Constraints are found in shaping the group of NGOs (KSM) as a group that runs the form of implementation KOTAKU's program in the village. The conclusion of this research is Langsa city government as well as related parties have not fully succeeded in handling slum in Langsa city. The government must conduct a mature formulation based on slum data that is in data correctly to obtain the value of its severity and to establish slum and to do HUMAN development by providing training to Knowledge of work procedures.Keywords: Policy implementation, City without slum, Public works office and People's housing Langsa city
Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Melalui Aktivitas Promosi Pada Akun Instagram @reborn_29 maulidya rita zahara; Nur Anisah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.898 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Aktivitas Promosi Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Akun Instagram @reborn_29“. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas promosi akun @reborn_29 dalam meningkatkan penjualan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori AIDDA, yang mana untuk meningkatkan penjualan memerlukan pemahaman mengenai konsumennya dan merupakan metode yang paling sering digunakan dalam pemasaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dari penilitian ini terdiri dari 2 (dua) orang yang merupakan admin dari akun @reborn_29. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat strategi bauran promosi (promotion mix) berupa pemasaran langsung (direct marketing), promosi penjualan (sales promotion), dan hubungan masyarakat (public relations). Dan faktor lain dalam aktivitas promosi pada akun @reborn_29 tidak lepas dari penggunaan fitur-fitur instagram, penyusunan feed instagram yang rapi dan bertema, penggunaan model yang dapat membawa produk lebih menarik serta pemilihan foto untuk postingan.Kata Kunci: Strategi Komunikasi Pemasaran, Aktivitas Promosi, REBORN29, @reborn_29, social media, Instagram.      ABSTRACTThis study is entitled "Marketing Communication Strategies Through Promotional Activities in Increasing Sales on Instagram Accounts @ reborn_29". This study aims to determine the promotion activity of @ reborn_29 accounts in increasing sales. The theory used in this research is AIDDA theory, which to increase sales requires an understanding of consumers and is the method most often used in marketing. This research uses a descriptive qualitative approach. The informants of this research consisted of 2 (two) people who were the admin of the account @ reborn_29. Data collection techniques used were in-depth interviews and documentation. The results of this study indicate that there is a promotion mix strategy in the form of direct marketing, sales promotion, and public relations. And other factors in promotional activities on the @ reborn_29 account cannot be separated from the use of Instagram features, the preparation of neat and themed Instagram feeds, the use of models that can bring more interesting products and the selection of photos for posting.Keywords: Marketing Communication Strategy, Promotion Activities, REBORN29, @ reborn_29, social media, Instagram. 
Strategi Komunikasi Pemasaran Organisasi Fotografer Amatir Baiturrahman (OFAB) Banda Aceh Dalam Menciptakan Elektabilitas Terhadap Konsumen Ismu Nandar; Deni Yanuar, M.Ikom
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.031 KB)

Abstract

Pada penyalur jasa yang bergerak dibidang fotografi, strategi komunikasi pemasaran berguna untuk menimbulkan makna tersendiri bagi para konsumennya. Terlebih lagi diera persaingan fotografi yang semakin modern dan mandiri menuntut para fotografer untuk menempatkan diri untuk lebih dikenal unggul dan berbeda dengan penyalur jasa lainnya yang begerak dibidang yang sama. Strategi  yang diciptakan juga akan menimbulkan nilai elektabilitas dimata konsumen. Fokus penelitian ini adalah pada “Strategi komunikasi pemasaran Organisasi Fotografer Amatir Baiturrahman (OFAB) Banda Aceh dalam menciptakan elektabilitas terhadap konsumen”. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Organisasi Fotografer Amatir Baiturrahaman (OFAB) dalam menciptakan nilai elaktabilitas terhadap konsumen. Kemudian Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi OFAB upaya yang dilakukan OFAB dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah beberapa orang fotografer OFAB dan beberapa konsumen yang menggunakan jasa fotografer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi, kemudian data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan cara data yang telah dikumpulkan dilakukan reduksi data, kemudian display data dan terakhir menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan meliputi mengenal calon konsumen, mengemas pesan, dan menetapkan metode penyampaian. Adapun hambatan yang dialami oleh OFAB adalah arus perkembangan zaman yang semakin pesat, kesulitan dalam membangun komunikasi dan kurangnya promosi dan publikasi. Sedangkan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan terus meningkatkan kualitas diri para fotografer OFAB, mengadakan event-event dengan lembaga yang bersangkutan dan melakukan publikasi dan promosi yang bagus. Marketing communication strategies are profitable for service providers engaged in photography to attract consumers. An increasingly modern and competitive era requires photographers to provide more innovative services so they can compete with other photography service providers. The marketing strategies that are designed should rise the electability value for consumers. The focus of this study is "The marketing communication strategies of Banda Aceh Amateur Photographer Organization (OFAB) in building electability value to consumers".The purposes of this study are to find out the marketing communication strategies of Banda Aceh Amateur Photographer Organization (OFAB) in building electability value to consumers, and to find out the obstacles experienced by OFAB and the policies initiated by OFAB in conquering the obstacles they experience.This study uses a qualitative approach with descriptive method. The informants in this study were several OFAB photographers and several consumers who used the services of their photographers. Data for research are collected by conducting interviews and observations, then the obtained data are analyzed by reducing data, displaying data and drawing conclusions. The results of this study indicate that the communication strategies used include knowing the potential customers, packaging the messages, and establishing delivery methods. The obstacles experienced by OFAB are the rapid development of the era, difficulty in establishing communication and lack of promotion and publication. While the policies to conquer those obstacles are to improve the quality of OFAB photographers, hold collaborative events with the related institutions and present the impressive publications and promotions.
Konversi Agama (Studi Fenomenologi Pada Mualaf Tionghoa di Kota Banda Aceh) Abdillah Abdillah; M. Saleh Sjafei
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.978 KB)

Abstract

ABSTRAK Fenomena pindah agama atau istilah lain konversi agama merupakan perubahan keyakinan terhadap beberapa persoalan agama yang dibarengi dengan berbagai perubahan perilaku dan reaksi lingkungan sosial. Konversi agama akan membuat kehidupan seseorang berubah, karena pada dasarnya konversi agama merupakan perubahan mendasar dan penataan ulang identitas diri, makna hidup, juga aktivitas seseorang. Peristiwa konversi agama tidak hanya membawa konsekuensi personal, tapi juga reaksi sosial yang bermacam-macam, terutama dari pihak keluarga dan komunitas terdekat hingga ke lingkungan masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat (1) Perubahan dan penataan ulang identitas diri Mualaf Tionghoa, dan (2) Aktivitas hidup dan perubahan makna agama bagi mualaf Tionghoa setelah melakukan konversi agama. Lokasi penelitian ini di Gampong Panteriek, Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan informan  penelitian ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. Informan dalam penelitian ini terdiri dari lima orang mualaf Tionghoa. Pengumpulan data melalui metode partisipasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan identitas diri mualaf Tionghoa ditandai dengan penyesuaian diri akan aturan dan kewajiban dalam Islam. Kemudian  diikuti dengan penataan ulang identitas diri yang sesuai berdasarkan kategori identitas seorang muslim. Sedangkan aktifitas hidup para mualaf berlandaskan konsep syariat Islam yang dipelajari. Pada akhirnya para mualaf memaknai agama sebagai rule of life yang harus dihayati dan dijalankan dengan sungguh-sungguh. Religious Conversion (Phenomenology Study on Chinese Muslim in Banda Aceh City)ABSTRACTThe phenomenon of moving religions or other terms of religious conversion is a change of belief in some religious issues coupled with various behavioral changes and social environmental reactions. Conversion of religion will make a person's life change, because the conversion is essentially a fundamental change and rearrangement of self-identity, meaning of life, as well as a person's activity. Religious conversion events not only bring personal consequences, but also various social reactions, especially from the family and nearby communities to the wider community environment. The objectives of this research are (1) Change and rearrangement of the Chinese Muslim self-identity, and (2) Life activities and changes the meaning religious of Chinese Muslim after religious conversion. The location of this research was in Gampong Panteriek, Lueng Bata, Banda Aceh. This research uses qualitative methods with a phenomenological approach. The selection of research informant is determined using purposive sampling. The informant in the study consisted of five Chinese Muslim. Collection of data through participatory methods, and interviews. The results of this research showed that changes in the identity of Chinese Muslim are characterized by self-adjustment of rules and obligations in Islam. Then followed by rearrangement of the appropriate self-identity based on the category of identity of a Muslim. While the life activities of converts based on the concept of Islamic sharia studied. In the end converts have been religious as a rule of life that must be practiced and carried out in earnest.
SENSE OF PLACE DAN GREEN POLITICS: STUDI KASUS HUTAN ADAT MUKIM DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM KAWASAN PT. ACEH NUSA INDRAPURI DI KABUPATEN ACEH BESAR Rizalul Akbar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.485 KB)

Abstract

ABSTRAKSecara umum, sense of place di definisikan sebagai rasa kepemilikan antara tempat dengan manusia, dimana tempat tersebut dapat mmberikan rasa atau kesan tersendiri bagi mereka, baik rasa nyaman, aman, asing dan sebagainya, sense of place dapat terjadi dimana saja, seperti tempat sebagai kawasan hutan, tempat sebagai kawasan pertambangan dan sebagainya, didalam dalam sense of place terdapat tiga konsep yang di gunakan sebagai acuan dasar dalam mengidentifikasi sense of place yang terjadi dalam penguasaan dan pengelolaan hutan yaitu place, locale, dan sense of place. Green politics teori muncul karena isu-isu lingkungan dan kerusakan alam seperti pemanasan global, pengundulan hutan, dan rusaknya ekosistem makhluk hidup. Dalam teori green politics ada empat struktur penyebab utama krisis lingkungan hidup dan munculnya rezim lingkungan internasional dalam mengelola sumber daya alam yaitu sistem negara-bangsa, kapitalisme, ilmu pengatuhan, dan patriaki, green politics mempunyai tiga acuan dasar dalam menlindungi lingkungan yaitu, etika ekosentrisme, batas pertumbuhan dan desentralisasi kekuasaan. Penelitaian ini bertujuan untuk mengetahui sense of place hutan adat mukim dalam kawasan PT Aceh Nusa Indrapuri (ANI) dan dampak pembangunan PT ANI terhadap kerusakan lingkungan di kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi terhadap permasalahan yang penulis teliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tejadinya tumpah tindih klaim hutan adat Mukim dengan kawasan PT ANI menyebabkan konflik penguasaan lahan, hal ini disebabkan karena tidak adanya keterlibatan Mukim dalam perizinan dan pemetaan kawasan PT ANI dengan kawasan hutan adat. Dan dampak kerusakan lingkungan hilangnya tutupan tutupan hutan alami, hilangya ekologi padang pengembala, kebakaran hutan dan banjir bandang.Kata Kunci: sense of place, green politics, hutan adat Mukim dan PT ANI
Sosialisasi Calon Presiden dan Wakil Presiden Oleh Partai Politik Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 (Studi Pada Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Kecamatan Baiturrahman);SOCIALIZATION OF PRESIDENTIAL CANDIDATES AND PRESIDENTIAL VOCATIONS ON GENERAL ELECTIONS IN 2019 (Case Study on the Installation of Campaign Props in Baiturrahman District) Hendrayana Hendrayana; Effendi Hasan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2485.999 KB)

Abstract

ABSTRAKPemilihan Umum Tahun 2019 untuk pertamakalinya PEMILU dilakukan serentak antara pemilihan presiden dan Pemilihan legislatif. Partai politik dalam pemilihan presiden  terbagai dalam dua koalisi yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin yang diusung dan didukung oleh sembilan Partai Politik dan pasangan Nomor urut 02 Prabowo-Sandi yang diusung dan didukung oleh lima Partai Politik. Karena pemilu dilakukan serentak maka oleh itu partai politik mempunyai tugas ganda dalam hal proses kampanye, disatu sisi partai politik harus mensosialisasikan calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh partainya dan disisi lain partai politik juga harus mensosialisasikan para calon legislatif dari partainya. Beberapa partai politik mengintruksikan kepada para calon legislatif untuk menempatkan gambar atau slogan Capres dan Cawapres yang didukung oleh partainya. Di kecamatan Baiturrahman kota Banda Aceh terdapat banyak alat praga kampanye calon legislatif yang tidak menempatkan gambar atau slogan Capres dan Cawapres yang didukung oleh partainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan mengapa calon legislatif tidak menempatkan gambar capres dan cawapares yang diusung oleh partainya pada alat praga kampanye, dan untuk mengetahui dampak apakah yang terjadi terhadap partai politik dan capres dan cawapres terhadap diadakanya pemilu serentak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif  kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan penelitian wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah beberapa partai politik dalam proses sosialisasi dan kampanye memang mengintruksikan kepada legislatif untuk menempatkan gambar atau slogan capres dan cawapres yang didukung oleh partainya di alat praga kampanye, namun demikian tidak semua partai mengeluarkan intruksi yang demikian. Banyaknya isu negatif terhadap calon presiden membuat para Caleg tidak menempatkan gambar capres dan cawapres yang didukung oleh partai pada alat praga kampanye mereka. Disarankan proses pemilu yang serentak untuk dapat dikaji kembali dikarenakan membuat kinerja partai politik menjadi ganda terutama dalam proses kampanye dan menjadi tidak efektif.Kata Kunci : Sosialisasi, Pemilu, Partai Politik, Alat Praga Kampanye. ABSTRACTGeneral election since 2019 for fristly election done simultaneously between general presedent and general legislative party politic in general presidensial devided into of  nomer 01 Jokowi Ma’ruf amin a carried and sponsor of nine party politic and partner nomer 02 Prabowo- Sandi a carried and sponsor of five party politic. Because election done general therefore party politic have work double in process campaign, a corner party politic of sosicialization candidate precident and vice candidate  it was a party political and on the order also party should the sosialization candidate legilative from party, several political parties an intruduction to candidate legislative put for image or slogan capres and cawapres an sponsor of party, in the sub-district city baiturrahman cities banda aceh there are props campaign candidate legislative not put pictures or slog capres and cawapres a sponsory a party. The in reserach is for find out the reason why candidate legislative not put pictures candidate   and vice candidate  carried out by his party on campaign maintenance tools, and to find out what the impact has been on political parties and presidential candidates and vice presidential candidates on simultaneous elections. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques in this study were obtained by conducting interview research and documentation. The results of this study are that some political parties in the process of socialization and campaigning have indeed instructed the legislature to place images or slogans of the president and vice-president supported by their parties in campaign guards, but not all parties issued these instructions. The number of negative problems with the presidential candidates made the candidates not place images of presidential and vice-presidential candidates supported by the party on their campaign maintenance tools. It is recommended that the election process be simultaneously reviewed because it makes the performance of political parties multiply, especially in the campaign process and becomes ineffective.Keywords: Socialization, General Elections, Political Parties, Praga Campaign Tools.
Stereotip Masyarakat Lokal Aceh Terhadap Pedagang Etnis Tionghoa Dalam Berbisnis Di Kota Banda Aceh Nauval Musaddiq; Nur Anisah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.361 KB)

Abstract

ABSTRAK - Penelitian ini berjudul “Stereotip Masyarakat lokal Aceh terhadap pedagang etnis Tionghoa dalam berbisnis di Kota Banda Aceh”. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk stereotip Masyarakat lokal terhadap pedagang etnis Tionghoa dalam berbisnis di Kota Banda Aceh, Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif serta menggunakan teknik observasi, dan wawancara,sedangkan untuk analisis data menggunakan 4 langkah yaitu pengumpulan data,reduksi data,penyajian data,dan penarikan kesimpulan. Terdapat 5 Informan  dalam penelitian ini yang keseluruhan merupakan masyarakat lokal Aceh domisili di Banda Aceh dan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, Adapun teori yang peneliti gunakan yakni teori Interaksionisme Simbolik.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Etnis Tionghoa di Banda Aceh tertutup dalam sosial bermasyarakat,namun sangat komunikatif dalam kegiatan mereka sebagai pedagang,Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat beberapa bentuk stereotip yang berkembang di Masyarakat lokal Aceh domisili terhadap pedagang etnis Tionghoa dalam berbisnis di Kota Banda Aceh,diantaranya : Sifat Pekerja Keras,Tegas,dan Pelit. The Stereotypes Of Acehnese Local Communities Against The Chinesse Trader Doing Business In Banda Aceh ABSTRACT - This study entitled “The stereotypes of Acehnese local communities against the Chinesse trader doing business in Banda Aceh”. However,the purpose of this study is to find out the kind of stereotypes of local communities against the chinesse traders on how they do their business in Banda Aceh City,This study done by using the qualitative method and descriptive and also observation and interview method. Whereas for data analysis using 4 step,that is data collection,data reduction,data display and verification,This study using 5 informan the whole Acehnese local communities domicile in Banda Aceh City and come from different background.The Theory used in this study was the theory of symbolic Interactionism,the result of this study showed Chinesse in Banda Aceh city so closed in social community,but very communicative in their activities as traders.This study also showed that there 3 types of stereotypes by the local communities against the chinesse,hich were : Hard worker,resolute,and Stingy.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEPEMIMPINAN KEUCHIK DI GAMPONG SITI AMBIA KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL Doni Satria; Dr. Amsal Amri, M.Pd
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.615 KB)

Abstract

Gaya kepemimpinan merupakan sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan sering diterapkan oleh seorang pemimpin, seperti memberi perintah, memberi tugas, menegakkan disiplin, memberi teguran, berkomunikasi dan sebagainya. Keuchik merupakan kepala pemerintahan di tingkat desa diharapkan mampu menjalankan roda pemerintahan desa dengan baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Gaya kepemimpinan Keuchik erat hubungannya dengan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu pemerintahan desa. Oleh karena itu gaya kepemimpinan seorang Keuchik selalu dihubungkan dengan kegiatan Keuchik dalam mengarahkan, memotivasi, berkomunikasi, pengambilan keputusan dan pengawasan anggotanya untuk mewujudkan tujuan pemerintahan desa, hal ini menimbulkan berbagai persepsi masyarakat secara khusus terhadap kepemimpinan Keuchik di desa Siti Ambia.COMMUNITY’S PERCEPTION OF THE KEUCHIK’S LEADERSHIP IN THE SITI AMBIA VILLAGE SINGKIL SUB DISTRICT OF ACEH SINGKIL REGENCYLeadership style is a set of characteristics used by leaders to influence subordinates with the organizational goals are achieved or it can said that leadership styles are often applied by a leader, such as giving orders, giving tasks, implement discipline, giving reprove, communicating and so on. The Keuchik is the head of government at the village level and it is expected to be able to run the wheels of village governance well in providing services to the community. Keuchik style is closely related to the objectives to be achieved by a village government. Therefore the leadership style of a Keuchik is always associated with the activities of Keuchik in directing, motivating, communicating, making decisions and supervising are members to appreciate the objectives of the village government, this raises various perceptions of several community specifically towards Keuchik leadership in Siti Ambia village. To analyze this thesis, it is using the theory of symbolic interactionism. The study aims to determine the public perception of keuchik leadership style in the village of Siti Ambia.