cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
JIMFISIP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi, yaitu Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Politik dan Prodi Ilmu Pemerintahan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 56 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022" : 56 Documents clear
Pengaruh Money Politic Terhadap Partisipasi Praktik Masyarakat Desa Blang Baroe, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh Dalam Pemilihan Presiden 2019 Teuku Muhammad Razeki; Effendi Hasan; Iqbal Ahmady
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMeningkatnya partisipasi politik masyarakat Blang Baroe, Kabupaten Nagan Raya pada PilPres 2019 diduga berhubungan dengan fenomena pelanggaran Pemilu yang sering terjadi pada masa kampanye, salah satunya adalah politik uang. Hal tersebut karena adanya Calon Kandidat, Tim Sukses, dan Simpatisan memberikan uang dengan jumlah tertentu sebelum hari PilPres 2019 di gampong-gampong yang ada di Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat partisipasi masyarakat Blang Baroe dalam gelaran PilPres 2019, serta pengaruh politik uang terhadap partisipasi politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Desa Blang Baroe pada PilPres 2019 meningkat dibandingkan pada PilPres 2014. Masyarakat memiliki antusias tinggi atas kesadaran politik dan ternyata tidak dipengaruhi oleh politik uang. Hal itu disebabkan karena tidak adanya kesempatan dari pihak-pihak yang hendak melakukan politik uang. Faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat yang paling tinggi adalah faktor kesadaran politik masyarakat, kepercayaan politik, dan adanya sedikit pengaruh kelas sosial. Hal tersebut juga dikarenakan banyak masyarakat merupakan bagian dari timses calon kandidat. Saran dari hasil penelitian ini kepada KIP Aceh dan KIP Nagan Raya agar menjadikan Desa Blang Baroe sebagai contoh dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat tanpa adanya politik uang. Kata Kunci : Partisipasi Politik, Politik Uang, Desa Blang BaroeABSTRACT The increasing political participation of the people of Blang Baroe, Nagan Raya Regency in the 2019 Presidential Election is allegedly related to the phenomenon of election violations that often occur during the campaign period, one of which is money politics. This is because the Candidates, Success Teams, and Sympathizers provide a certain amount of money before the 2019 Presidential Election in villages in Nagan Raya Regency. This study aims to look at the participation of the Blang Baroe community in the 2019 Presidential Election, as well as the influence of money politics on political participation. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. This is because the Candidates, Success Teams, and Sympathizers provide a certain amount of money before the 2019 Presidential Election in villages in Nagan Raya Regency. This study aims to look at the participation of the Blang Baroe community in the 2019 Presidential Election, as well as the influence of money politics on political participation. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The results showed that the participation of the people of Blang Baroe Village in the 2019 Presidential Election was increased compared to the 2014 Presidential Election. The community had high enthusiasm for political awareness and was not influenced by money politics. This is because there is no opportunity for parties who want to do money politics. The factors that influence the political participation of the people the highest are the factors of people's political awareness, political trust, and the slight influence of social class. This is also because many people are part of the team of candidates. Suggestions from the results of this study to KIP Aceh and KIP Nagan Raya to make Blang Baroe Village an example in increasing community political participation without money politics. Keywords: Political Participation, Money Politic, Blang Baroe Village
Kontribusi Acehnese Civil Society Task Force (ACSTF) Dalam Mewujudkan Perdamaian Dan Mengawal UUPA Pasca Perdamaian Lucna Navilda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acehnese Civil Society Task Force (ACSTF) adalah lembaga masyarakat sipil yang lahir berlandaskan kepada konflik yang telah lama berlangsung di Aceh, atas dasar itulah perlunya dibentuk sebuah wadah yang dapat menampung aspirasi masyarakat sipil dalam proses perdamaian di Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi ACSTF dalam mewujudkan perdamaian dan mengawal UUPA pasca perdamaian di Aceh, dan untuk mengetahui pada pandangan dan tanggapan ACSTF terhadap pelemahan UUPA. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara mendalam (in-depth interview), dan dokumentasi. Penelitian menggunakan teori civil society. Analisis data dari hasil penelitian ini adalah analisis kualitatif untuk mendeskripsikan gambaran tentang Kontribusi ACTSF Dalam Mewujudkan Perdamaian dan Mengawal UUPA Pasca Perdamaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ACSTF menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik itu pihak dalam negeri maupun luar negeri, tujuannya agar guna mewujudkan keberlangsungan perdamaian di Aceh, dan pandangan ACSTF terhadap pelemahan pasal-pasal yang tercantum dalam UUPA, meneruskan tujuan awal berdirinya ACSTF menjaga, mengawal dan mempertahankan proses damai di Aceh. Lembaga sipil ini juga benar-benar konsisten dalam menjalankan tujuan berserta visi-misi awal pembentukannya agar tujuan Aceh yang damai. Dari hasil temuan dapat disimpulkan dengan nhadirnya nACSTF ntentu nberdampak nbaik, nbagi nberjalannya nperdamaian nantara nGAM ndan nRI. nSehingga nakan nterbangun nkerjasama nantara nsesama nkomponen nmasyarakat nsipil nserta njuga ndengan npemerintah ndan nlegislatif nAceh. nACSTF nmerupakan nsalah nsatu nlembaga nyang nbisa ndikatakan nkontribusi dan perjuangannya dalam mengawal UUPA sebagai bentuk pengawalan sesuai visi-misi untuk perdamaian Aceh.
PERAN TOKOH AGAMA DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT KABUPATEN ACEH BARAT DAYA PADA PEMILU 2019 rahmad fadhil; Ubaidullah, MA; Iqbal Ahmady
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan tokoh agama sangat penting dalam mengendalikan ketegangan sosial yang terjadi dimasyarakat pada zaman yang semakin modern dan demokratis. Tokoh agama salah satu figur yang membawa peran dalam bidang sosial keagamaan dan politik terutama pada masyarakat karena faktor Great Leader. Pada pemilu serentak 2019 dalam hal ini ialah pilpres dan pileg partisipasi masyarakat Aceh Barat Daya meningkat sangat signifikan. Partisipasi pemilih ini tentunya tidak terlepas dari peran tokoh agama, dari banyaknya seruan atau ceramah tokoh agama yang menyinggung tentang isu politik ini tentunya dapat mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan peran Ulama dalam membangun partisipasi politik masyarakat Aceh Barat Daya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan peran Ulama dalam membangun partisipasi politik masyarakat Aceh Barat Daya. Jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran tokoh agama dalam membangun partisipasi politik masyarakat kabupaten Aceh Barat Daya pada Pemilu tahun 2019 meliputi beberapa aspek yaitu: 1) Membangun kepercayaan masyaraskat kabupaten Aceh Barat Daya melalui dakwah, 2) Pemanfaatan media sebagai sarana dakwah. Peran tokoh agama memberikan dampak yang cukup signifikan dengan membangkitkan jiwa nasionalisme di dalam masyarakat. Masyarakat juga melihat bahwa peran tokoh agama di kabupaten Aceh Barat Daya juga memberikan hasil yang sangat bagus terbukti dengan meningkatnya jumlah partisipan dalam pemilu tahun 2019. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran tokoh agama dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat memberikan hasil yang sangat baik. Saran dari penelitian adalah upaya tokoh agama yang dilakukan di Aceh Barat Daya juga dapat diikuti oleh pihak lainnya agar dapat menjalankan pemilu yang lebih baik. Kata Kunci : Tokoh Agama, Peran, Pemilu
INTERAKSI SOSIAL MAHASISWI BERCADAR UNIVERSITAS SYIAH KUALA ASMA SIMEHATE
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial mahasiswi bercadar, serta untuk mengatahui hambatan apa yang di rasakan mahasiswa lain ketika berinteraksi dengan mahasiswi bercadar dilingkungan kampus Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dalam bidang ilmu komunikasi, dan menggunakan Teori Adaptasi Interaksi. Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Syiah Kuala Darussalam kota Banda Aceh yang berjumlah tujuh orang dari berbagai Fakultas. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mendalam. Teknis analisis yang digunakan yiatu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi yang dilakukan oleh mahasiswi bercadar Universitas Syiah Kuala cenderung bersifat interpersonal, memiliki perbedaan interaksi tergantung pada karakter masing-masing individu, dimana mahasiswi bercadar melakukan interaksi dengan bertatap muka secara pribadi baik kepada dosen, dan teman-teman dilingkungan kampus Universitas Syiah Kuala serta memberikan kesan tersendiri seperti berpakaian sesuai syariah, berbicara dengan penuh sopan santun, menolak obrolan dengan sopan dan melakukan interaksi dengan lawan jenis sesuai dengan yang diperlukan saja. Adapun hambatan yang dirasakan mahasiswa ketika berinteraksi dengan mahasiswi bercadar dilingkungan kampus Universitas Syiah Kuala yaitu sulit mengenal dan megingat nama dari mahasiswi bercadar, serta sering menyuruh mahasiswi bercadar untuk mengulang kalimat yang mereka sampaikan.Kata Kunci: Interaksi Sosial, Mahasiswi Bercadar, Adaptasi Interaksi Interaksi
Penggunaan Aplikasi Tiktok Sebagai Wujud Aktualisasi Diri Didunia Maya (Studi Pada Pengguna Aplikasi Tiktok Di Kota Banda Aceh) YURLIANA YURLIANA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam  konteks  ini  peneliti  melihat  permasalahan  yang  terjadi  pada  pengguna TikTok, dimana berbagai macam video yang dipublikasikan oleh pengguna TikTok dimanfaatkan  sebagai  ajang  eksistensi  dan  memunculkan  kebutuhan  aktualisasi diri  serta  rasa  kepuasan  setiap  penggunanya  dalam  mengakses  media  sosial. Fenomena  masyarakat  khususnya  remaja  menjadikan  TikTok  sebagai  aktualisasi diri  agar  eksis  di  dunia  maya,  Kebanyakan  dari  mereka  mengaktualisasikan  diri dengan  cara  yang  positif  ada  juga  negatif.  Dengan  mengekspresikan  diri  melalui TikTok aktivitas ini mereka  lakukan agar dapat mencuri perhatian dari seseorang yang  tengah  disukai  atau  mencari  sensasi  di  dunia  maya.  Tujuan  Penelitian  ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan aplikasi TikTok sebagai wujud aktualisasi diri di dunia maya pada pengguna  TikTok di kota Banda Aceh. Untuk mengetahui  apa  dampak    aktualisasi  diri    penggunaan  aplikasi  TikTok  di  kota Banda  Aceh.  Subjek  dalam  penelitian  ini  adalah  remaja  pengguna  Tiktok  di kecamatan  Kuta  Raja  dan  kecamatan  Baiturrahman  Kota  Banda  Aceh.    Informan dalam  penelitian    ini  adalah  7  (tujuh)  orang  informan  berdasarkan  kriteria  yang telah  peneliti  tetapkan.  Teknik  pengumpulan  data  wawancara  dan  dokumentasi. Hasil  penelitian  diperoleh  bahwa  informan  atau  pengguna  TikTok  mengunggah video  ke  TikTok  hanya  untuk  menjadi  lebih  populer  dan  mencari  kesenangan semata biar banyak teman. Tanpa mereka sadari mereka mengupload video untuk mengaktualisasikan  diri  mereka  agar  mereka  lebih  terkenal  lagi.  Dampak  positif dari aktualisasi diri dalam penggunaan aplikasi TikTok di Kota Banda Aceh hanya untuk sebatas hiburan dan sebagian yang lain untuk bisnis sera endorse bagi para pengguna TikTok yang sudah terkenal.  Kata Kunci : Aplikasi TikTok, Wujud Aktualisasi Diri, Dunia Maya  
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT BADAN USAHA MILIK GAMPONG ( Studi terhadap kebijakan Geuchik dalam mengelola Bumdes Gampong Tibang) Novita Purba; Effendi Hasan; Novita Sari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran  Geuchik  sebagai  kepala  tertingi  dalam  pemerintahan  Gampong  dalam pengelolaan  Badan  Usaha  Milik  Gampong  (BUMG)  belum  berdampak  terhadap kesejahteraan  masyarakat  di  Gampong  Tibang  hal  ini  berdasarkan  data  statistik Provinsi Aceh yang menyebutkan bahwa penduduk Gampong Tibang 60% hidup dibawah  angka  kemiskinan.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  kebijakan Geuchik  dalam  tata  kelola  BUMG  di  Gampong  Tibang  kecamatan  Syiah  Kuala dan  peran  BUMG  terhadap  peningkatan  dan  pembangunan  perekonomian masyarakat di Gampong Tibang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori  Kebijakan  Implementasi,  Penelitian  ini  menggunakan  metode  kualitatif deskriptif.  Hasil  penelitian  menyebutkan  bahwa  kebijakan  Keuchik  dalam  tata kelola  BUMG  di  Gampong  Tibang  yaitu  pembuatan  Reusam  atau  peraturan  gampong  mengenai  BUMG  dan  penyusunan  AD/RT  terkait  BUMG  selain  itu tidak ada kebijakan spesifik dari Keuchik Gampong Tibang dalam menghidupkan BUMG. Peran Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) terhadap peningkatan dan pembangunan perekonomian masyarakat di Gampong Tibang  yaitu  BUMG  tidak berpengaruh  signifikan  dalam  hal  peningkatan  dan  pembangunan  perekonomian masyarakat  karena  hanya  sebagai  usaha  dalam  memasukan    pendapatan Gampong.  Kebijakan  pemerintah  (Keuchik)  dalam  mengelola  BUMG  belum  berpengaruh terhadap  peningkatan  ekonomi  masyarakat  gampong  Tibang.  Kesimpulan  dari penelitian  ini  dalam  tata  kelola  BUMG  di  Gampong  Tibang  Geuchik  belum memiliki  kebijakan  yang  spesifik  untuk  mengelola  BUMG  secara  produktif sehingga  tidak  berpengaruh  terhadap  perekonomian  masyarakat  setempat.  Saran dalam  penelitian  ini  adanya  perhatian  dari  pemerintah  pusat  dalam  memberikan sosialisasi  kepada  seluruh  pemerintah  gampong  untuk  mengelola  potensi gampong  demi  mewujudkan  kemandirian  setiap  gampong  dan  bagi  pemerintah gampong diharapkan agar benar-benar serius dalam mengelola potensi Gampong melalui Badan Usaha Milik gampong (BUMG).  Kata Kunci: Pemerintah, BUMG, Peran Geuchik                    
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DAERAH TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN NAGAN RAYA Yudi Fakhrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah sebagai acuan dalam membanguan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang pertama sekali diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 yang menjadi indikator bagi pemerintah daerah termasuk di Kabupaten Nagan Raya dalam meningkatkan angka hidup layak, pengetahuan dan angka harapan hidup. Indeks Pembangunan Manusia di Nagan Raya mengalami pasang surut, disisi kesehatan dan pengetahuan semakin meningkat, sedangkan disisi angka hidup layak terjadi penurunan. Berdasarkan Badan Pusat Statisik (BPS) angka pengangguran di Nagan Raya masih tinggi ditambah lagi dengan menurunnya minat untuk belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan upaya pemerintah Kabupaten Nagan Raya terhadap Indeks Pembangunan Manusia . Penelitian ini menggunakan teori Stephen Covey yang menyebutkan peran pemerintah yaitu peran Perintis (Path-finding), peran Penyelaras (Aligning) dan Pemberdayaan (Empowering). Teknik yang digunakan dalam mengoleksi data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, pemerintah daerah Kabupaten Nagan Raya telah menjalankan perannya sebagai pathfinding dengan menerapkan persamaan persepsi untuk mewujudkan visi misi di Nagan Raya, peran sebagai Aligning yaitu mendorong seluruh komponen di Nagan Raya baik unsur pemerintah maupun masyarakat untuk saling bekerjasama meningkatkan sumber daya manusia. Peran empowerment dengan membuka program magang, pelatihan keterampilan, dan peningkatan pemberdayaan pertanian. Kemudian yang menjadi hambatan dalam peningkatan IPM di Nagan Raya adalah wabah pandemi COVID-19, kurangnya SDM, terbatasnya sarana dan prasarana, alokasi anggaran yang tidak mencukupi dan status kabuapten Nagan Raya sebagai daerah pemekaran baru. Dari hasil penelitian dapat disarankan bahwa Pemerintah Kabupaten Nagan Raya harus lebih fokus pada angka pengangguran dengan meningkatkan lapangan kerja.
RESISTENSI PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP KEBIJAKAN KELUARGA BERENCANA (STUDI PADA KECAMATAN INGIN JAYA, KABUPATEN ACEH BESAR) YENI YUNITA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Resistensi Pasangan Usia Subur Terhadap Kebijakan Keluarga Berencana (Studi Pada Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar). Penelitian ini menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap sosialisasi program KB di Kecamatan Ingin Jaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta melalui tiga metode pengumpulan data yang harus dilalui. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan sangat jarang serta tidak adanya sanksi membuat masyarakat mengabaikan anjuran untuk menggunakan KB. Dilihat dari kesadaran (motivasi) yang dimiliki oleh agen yaitu kesadaran diskursif dan kesadaran praktis. Sesuai dengan kesadaran diskursif, mereka menolak KB dan ingin memiliki banyak anak dikarenakan untuk kebutuhan dalam membantu pekerjaan orang tua baik di sawah maupun membantu ibu di rumah serta adanya KB juga dapat membuat efek yang tidak baik bagi tubuh si pemakai sehingga membuat mereka putus dalam memakai KB. Disisi lain, kesadaran praktis mereka yang menolak KB meyakini bahwa anak merupakan bagian dari rezeki di masa depan meskipun mereka tidak dapat merumuskan dengan jelas bagaimana rezeki yang dimaksud, karena disamping mereka juga meyakini bahwa dengan banyak anak maka kebutuhan mereka juga semakin meningkat. Kesadaran praktis ini juga membuat mereka tetap meyakini bahwa anak merupakan rezeki dari Allah Subhanahu wa ta’ala yang tidak boleh diputuskan dengan pemakaian alat – alat kontrasepsi (KB).Kata Kunci : Diskursif, Populasi, Praktis, Resistensi
KEJATUHAN POLITIK DINASTI DI KABUPATEN ACEH TENGGARA (STUDI KASUS KEKALAHAN PASANGAN ALI BASRAH – DENNY FEBRIAN ROZA PADA PILKADA 2017) Ikhwan Kartiwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Fenomena praktik politik dinasti sudah menjadi budaya politik yang tidak terelakkan (budaya politik familisme). Salah satunya praktik politik yang dibangun di Aceh Tenggara. Selama 2 periode kepemimpinan H. Hassanudin, BMM roda pemerintahan dikuasai oleh sanak family H. Hassanudin bahkan pada pemilukada tahun 2017 pejabat petahana maju dalam Pilkada dengan mengandalkan praktik dinasti politik. Namun, praktik politik dinasti runtuh akibat dari kekalahan pasangan petahana Ali Basrah dan Denny Febrian Roza pada Pilkada 2017. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab jatuhnya dinasti politik di Aceh Tenggara pada Pilkada tahun 2017 dan mengetahui dampak negatif dari praktik politik dinasti yang dibangun di Aceh Tenggara. Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini menggunakan Teori Klan Politik dan Teori Politik Behavior. Adapun pendekatan penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab jatuhnya dinasti politik di Aceh Tenggara pada Pilkada tahun 2017, antara lain: kejenuhan masyarakat terhadap pemerintahan H. Hassanudin, BMM, masyarakat menginginkan perubahan roda pemerintahan, isu mengenai Ali Basrah bukan putra daerah. Berdasarkan temuan tersebut terdapat 2 (dua) dampak negatif yang ditimbulkan akibat praktik politik dinasti yang dibangun di Aceh Tenggara yaitu terabaikannya hak-hak rakyat dan kaum intelektual di Aceh Tenggara dan hilangnya kebebasan hak memilih dan dipilih masyarakat. Kata Kunci : Politik Dinasti, Pilkada 2017 Aceh Tenggara. ABSTRACT The phenomenon of dynastic political practice has become an inevitable political culture (political culture of familism). One of them is political practice which was established in Aceh Tenggara. During the 2 periods of H. Hassanudin’s B,MM leadership of the government was controlled by H. Hassanudin’s relatives even in the 2017 post-conflict local election administration officials advanced in the elections by relying on the practice of political dynasties. However, dynastic political practices collapsed as a result of the defeat of incumbent Ali Basrah and Denny Febrian Roza in the 2017 elections. This study aims to determine the factors causing the fall of political dynasties in Aceh Tenggara in the 2017 elections and determine the negative impact of dynastic political practices built in Aceh Tenggara.. To analyze the problems in this study using political clan theory and behavior political theory. The research approach was carried out using descriptive qualitative methods. Results of this study indicate that the factors causing the fall of the political dynasty in Aceh Tenggara the 2017 elections, include: the saturation of the community towards H. Hassanudin’s government, the community wants a change of government, the issue of Ali Basrah is not a native son. Based on these findings there are 2 (two) negative impacts caused by dinastyc political practices established in Aceh Tenggara, namely the neglect of the rights of the people and intellectuals in Aceh Tenggara and the loss freedom of the right to choose and be elected by community. Keywords: Dynasty Politics, Election 2017 in Aceh Tenggara
PERUBAHAN SOSIAL EKOLOGI SEBAGAI DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS DI DESA PANTON LUAS KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN abdurrahman rahman; Khairul Yadi; Yuva Ayuning Anjar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKeberadaan  aktivitas  pertambangan  emas  di  Desa  Panton  Luas  Kecamatan Sawang Aceh Selatan telah memberikan dampak dalam kehidupan masyarakat setempat, tidak hanya sosial ekonomi yang terus membaik, namun aktivitas pertambangan emas juga  memberikan  dampak  perubahan  sosial  ekologi  di kalangan para penambang. Tujuan   penelitian   ini   untuk   mengetahui   dan menjelaskan  perubahan  sosial  ekologi akibat pertambangan emas yang terjadi di Desa Panton Luas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Teori yang digunakan   ialah   teori   perubahan   sosial   ekologi. Metode penelitian  ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan penelitian kepala desa, tokoh masyarakat dan masyarakat penambang emas. Teknik   pengumpulan   data   dengan   wawancara,   observasi, dokumentasi dan strudi kepustakaan. Analisis data bersifat deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keberadaan tambang emas di Desa Panton Luas Kecamatan  Sawang telah  membuat  terjadinya  perubahan  sosial  ekologi  di kalangan  masyarakat.   Perubahan  sosial  ekologi  ini   terlihat dari   semakin berkurangnya perhatian masyarakat akan lingkungan, ketergantungan masyarakat terhadap alam yang semakin  tinggi  serta  terbentuknya  norma-norma  interaksi sosial  dengan  lingkungan alam. Oleh karena itu disarankan kepada masyarakat penambang,  agar  dalam  bekerja  sebagai  penambang  memperhatikan  dampak negatifnya  yang dapat merugikan masyarakat  banyak  akiban kerusakan alam karena aktivitas tambang em as yang dilakukan. kepada aparatur Desa Panton Luas agar terus mengupakan pembatasan terhadapat   kegiatan pertambangan, dengan  mengeluarkan   peraturan  perundang-undangan dan  Kepada pemerintah, agar mengambil kebijakan-kebijakan   tegas untuk mengatasi pertambangan illegal tersebut, sehingga tidak merugikan masyarakat banyak.Kata Kunci: Perubahan, Sosial Ekologi, Pertambangan Emas.