cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL ANATOMI FISIOLOGI
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 25276751     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Pada tahun 2016 secara resmi berganti nama menjadi Buletin Anatomi dan Fisiologi dengan p-ISSN 2527 6751, terbit pada bulan Agustus dan Maret oleh Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika. Buletin Anatomi dan Fisiologi diterbitkan secara on-line dan cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013" : 6 Documents clear
Manajemen Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen Gracilaria verrucosa(Hudson) Papenfus. Study Kasus : Tambak Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal Sugiyatno, Sugiyatno; Izzati, Munifatul; Prihastanti, Erma
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.927 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6276

Abstract

Upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga kuantitas dan kualitas produk hasil panen Gracilaria verrucosa agar tetap baik diantaranya dengan memberlakukan manajemen budidaya dan pengolahan pascapanen yang baik. Salah satu daerah yang berpotensi dan sudah mulai dikembangkan usaha budidaya Gracilaria verrucosa yaitu lahan tambak desa Mororejo, kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.Penelitan ini bertujuan untuk mengkaji manajemen budidaya dan pasca panen serta kualitas Gracilaria verrucosa secara polikultur di Mororejo, Kaliwungu, Kendal.Penelitian ini bersifat observasi, aspek yang dikaji adalah faktor biotik, abiotik dan pengelolaan pascapanen serta kualitas Gracilaria verrucosa. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran secara kuantitatif  yang dilengkapi dengan wawancara kepada petani. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan manajemen budidaya dan pascapanen Gracilaria verrucosa secara polikultur di Mororejo Kendal sudah cukup baik dari aspek biotik, abiotik dan pascapanennya. Kualitas Gracilaria verrucosa dari Mororejo Kendal untuk kandungan agar (0,054 % - 0,064% dari berat kering total), protein (9,28 % - 11,93 %), lemak (0,12 % - 0,15 %) dan serat (11,44 % – 12, 78 %). Kualitas yang demikian termasuk belum memenuhi standar jika dibandingkan dengan jenis Gracilaria yang ada di lokasi lain.
PENGARUH WAKTU PEMOTONGAN STOLON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN STRAWBERRY (Fragaria vesca L.) Zaimah, Fatkhu; Prihastanti, Erma; Haryanti, Sri
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.047 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6272

Abstract

Stolon adalah perpanjangan tunas strawberry yang tumbuh  horizontal sejajar dengan permukaan tanah (menjalar), yang merupakan organ perbanyakan vegetatif. Adanya stolon yang tumbuh pada tanaman strawberry  mengakibatkan terjadinya persaingan hasil asimilat untuk pembentukan akar, batang dan daun, sehingga menghambat proses pembentukan bunga.  Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh perbedaan waktu pemotongan stolon terhadap pertumbuhan strawberry dan mengetahui  waktu pemotongan stolon yang menghasilkan pertumbuhan paling baik untuk tanaman strawberry. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara dan Laboratorium Biologi dan Struktur Fungsi Tumbuhan FSM UNDIP. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan faktor tunggal, yaitu faktor waktu pemotongan stolon. Analisis data yang digunakan adalah Analisis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji beda nyata Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi 95 %. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah stolon, berat basah, berat kering dan waktu munculnya bunga. Hasil penelitian menunjukkan pemotongan stolon tanaman strawberry tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif  berupa  tinggi tanaman,  jumlah daun, berat basah dan berat kering  tanaman, namun berpengaruh terhadap jumlah stolon tanaman induk. Waktu pemotongan umur 5 minggu setelah tanam dapat menghasilkan bunga lebih cepat dibandingkan dengan pemotongan pada umur 8 minggu setelah tanam dan tanaman yang tidak dipotong stolonnya.   Kata kunci: Strawberry (Fragaria vesca), stolon, pemotongan, asimilat,  pertumbuhan
SOMATOMETRI RUSA TIMOR (Cervus timorensis Blainville) SETELAH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN KULIT ARI KEDELAI PADA PAKAN HIJAUAN Lisa, Libriana Nurul; Praseno, Koen; Tana, Silvana
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.593 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6273

Abstract

Rusa Timor Cervus timorensis Blainville, merupakan satwa liar yang dilindungi dan dikhawatirkan akan punah. Salah satu faktor yang menentukan  keberhasilan pengembangan rusa dengan teknik penangkaran rusa adalah pakan. Pakan rusa selain dari rerumputan atau hijauan lainnya, sebagai tambahannya dapat berupa konsentrat dan limbah pertanian. Penelitian mengenai pemberian konsentrat dan kulit ari kedelai pada pakan hijauan terhadap somatometri rusa timor di Taman Margasatwa Mangkang Semarang dilakukan selama 45 hari pada bulan Oktober sampai Desember 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi bahan tambahan pakan berupa konsentrat dan kulit ari kedelai dalam meningkatkan pertambahan somatometri rusa timor. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan T test untuk menentukan rata-rata tertinggi antar perlakuan. Pemberian bahan tambahan pakan berupa konsentrat terhadap  hijauan pada rusa timor berpengaruh lebih positif terhadap panjang tubuh, tinggi tubuh, panjang radius, metacarpal anterior, panjang femur, dan panjang tibia, panjang metacarpal  posterior, serta konsumsi pakan dibandingkan dengan kulit ari kedelai. Berdasarkan analisis, maka dapat disimpulkan bahwa pakan konsentrat lebih berpotensi sebagai bahan pakan tambahan dalam  meningkatkan pertambahan somatometri rusa timor.   Kata kunci Somatometri, pakan konsentrat, kulit ari kedelai, rusa timor (Cervus timorensis)
PANJANG DAN BOBOT OVIDUK SETELAH PEMBERIAN TEPUNG KUNYIT DAN TEPUNG IKAN PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Manurung, Tridesfia Lestari; Praseno, Koen; Saraswati, Tyas Rini
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.19 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6274

Abstract

Kunyit (Curcuma longa Linn.) mengandung senyawa kurkuminoid yang berfungsi untuk memperbaiki sel dalam tubuh sedangkan tepung ikan mengandung protein tinggi untuk pertumbuhan sel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah tepung kunyit dan tepung ikan dapat mempengaruhi panjang, bobot oviduk yang didukung dengan data tambahan konsumsi pakan, jumlah telur dan konversi pakan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Puyuh betina sebanyak  60 ekor dibagi dalam empat kelompok, masing-masing terdiri atas tiga ekor puyuh dengan lima kali ulangan. Perlakuan, yaitu P0 kelompok kontrol: pakan standar; P1 puyuh diberikan pakan standar dan tepung kunyit 54 mg/ekor/hari saat berumur 7 bulan selama 1 bulan; P2 puyuh diberikan pakan standar 85% dan tepung ikan 15%; P3 puyuh diberikan pakan standar, tepung ikan dan tepung kunyit 54 mg/ekor/hari saat berumur 7 bulan selama 1 bulan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kombinasi pemberian tepung ikan dan tepung kunyit memicu peningkatan konsumsi pakan, bobot oviduk, yaitu 39,288 g, 9,444 g tetapi menurunkan panjang oviduk 26,100 cm. Data tambahan baik jumlah telur maupun konversi pakan didapatkan hasil yang tidak signifikan. Simpulan dari penelitian bahwa penambahan tepung ikan lebih efektif terhadap konsumsi pakan, panjang dan bobot oviduk untuk meningkatkan manajemen pemeliharaan Coturnix coturnix japonica Kata kunci: Kunyit, Tepung ikan, Puyuh (Coturnix coturnix japonica), Oviduk
PERTAMBAHAN BOBOT TUBUH RUSA TIMOR (Cervus timorensis) SETELAH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN KULIT ARI KEDELAI PADA HIJAUAN Sekarningrum, Radita; Praseno, Koen; Suprihatin, Teguh
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.231 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6275

Abstract

Rusa timor merupakan satwa liar yang suka hidup berkelompok, mudah beradaptasi dalam segala lingkungan dan cepat berkembang biak serta efisien dalam penggunaan pakan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan rusa dengan teknik penangkaran rusa adalah pakan. Pakan yang diberikan pada rusa timor berupa pakan utama dan konsentrat dengan komposisi yang sederhana tapi tidak mengurangi nilai maupun kandungan gizinya. Tujuan penelitian ini adalah melihat potensi antara pakan konsentrat dan kulit ari kedelai pada hijauan terhadap pertambahan bobot tubuh rusa timor (Cervus timorensis) di Taman Margasatwa Mangkang Semarang. Perlakuan selama 45 hari pada rusa timor betina yang berumur 1-2 tahun. Penelitian ini merupakan percobaan dengan membandingkan 2 perlakuan. Seluruh data dianalisis dengan uji t pada taraf signifikansi 95%. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa pemberian konsentrat mampu meningkatkan bobot tubuh rusa timor. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemberian konsentrat pada hijauan memiliki potensi untuk digunakan dalam manajemen pakan pemeliharaan rusa timor. Kata kunci pertambahan bobot tubuh, pakan konsentrat, kulit ari kedelai, rusa timor (Cervus timorensis)
Mikroanatomi Kelenjar Kulit Duttaphrynus melanostictus (Schneider, 1799) dan Kalaoula baleata (Müller, 1836) (Amphibia, Anura) Qurniawan, Tony Febri; Pramana, Deera Army
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 21, No 2 (2013): Volume XXI, Nomor 2, Oktober 2013
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.222 KB) | DOI: 10.14710/baf.v21i2.6271

Abstract

Penelitian morfologi mikroanatomi kelenjar kulit telah dilakukan dalam upaya menjadikan karakter kelenjar kulit sebagai karakter identifikasi. Kulit amfibi dewasa, Duttaphrynus melanostictus dan Kalaoula baleata diteliti dengan mikroskop cahaya.Kulit amfibi tersebut dipreparasi dengan metode irisan parafin dan dideskripsikan karakter morfologinya.Hasil menunjukkan morfologi dasar kulit amfibi dengan epitel pipih hingga kolumner pada epidermis dan jaringan ikat dalam dermis yang dapat dibagi menjadi spons dan kompak. Kelenjar kulit kedua amfibi terdiri dari dua jenis kelenjar, kelenjar lendir dan granular. Kelenjar lendir kecil dan terletak di lapisan atas dari stratum spongiosum jaringan ikat. Kelenjar granular besar dan membentuk kompartemen sekretori. Terdapat perbedaan ukuran, frekuensi dan persebaran kelenjar kulit antara Duttaphrynus melanostictus dengan Kalaoula baleata.Perbedaan struktur mikroantomi kelenjar kulit berpotensi untuk identifikasi habitat dan takson famili amfbi tersebut.Penelitian morfologi mikroanatomi kelenjar kulit telah dilakukan dalam upaya menjadikan karakter kelenjar kulit sebagai karakter identifikasi. Kulit amfibi dewasa, Duttaphrynus melanostictus dan Kalaoula baleata diteliti dengan mikroskop cahaya.Kulit amfibi tersebut dipreparasi dengan metode irisan parafin dan dideskripsikan karakter morfologinya.Hasil menunjukkan morfologi dasar kulit amfibi dengan epitel pipih hingga kolumner pada epidermis dan jaringan ikat dalam dermis yang dapat dibagi menjadi spons dan kompak. Kelenjar kulit kedua amfibi terdiri dari dua jenis kelenjar, kelenjar lendir dan granular. Kelenjar lendir kecil dan terletak di lapisan atas dari stratum spongiosum jaringan ikat. Kelenjar granular besar dan membentuk kompartemen sekretori. Terdapat perbedaan ukuran, frekuensi dan persebaran kelenjar kulit antara Duttaphrynus melanostictus dengan Kalaoula baleata.Perbedaan struktur mikroantomi kelenjar kulit berpotensi untuk identifikasi habitat dan takson famili amfbi tersebut.

Page 1 of 1 | Total Record : 6