cover
Contact Name
Darwanto
Contact Email
bawal.puslitbangkan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bawal.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Bawal : Widya Riset Perikanan Tangkap
ISSN : 19078229     EISSN : 25026410     DOI : -
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap dipublikasikan oleh Pusat Riset Perikanan yang memiliki p-ISSN 1907-8226; e-ISSN 2502-6410 dengan Nomor Akreditasi RISTEKDIKTI: 21/E/KPT/2018, 9 Juli 2018. Terbit pertama kali tahun 2006 dengan frekuensi penerbitan tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan April, Agustus, Desember. Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap memuat hasil-hasil penelitian bidang “natural history” (parameter populasi, reproduksi, kebiasaan makan dan makanan), lingkungan sumber daya ikan dan biota perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024" : 7 Documents clear
VARIASI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN BRONDONG, KABUPATEN LAMONGAN Handayani, Muliawati; Nuzapril, Mulkan
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.1.2024.1-10

Abstract

Keberadaan plankton di suatu perairan digunakan sebagai indikator kuliatas air dan produktivitas primer perairan. Perairan Brondong dikenal sebagai salah satu penghasil ikan dari sektor perikanan tangkap di Pesisir Utara Jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi dan kelimpahan plankton serta kualitas air di Perairan Brondong, Lamongan. Sampling dilakukan pada 10 titik yang perairan sejajar dengan garis pantai menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif untuk identifikasi plankton dan parameter fisika kimia perairan serta analisis PCA untuk mengetahui korelasi antar variabel. Ditemukan 32 genus jenis fitoplankton dan 11 genus zooplankton. Ceratium adalah genus yang paling banyak ditemukan pada komunitas fitoplankton. Kelimpahan Ceratium yang tinggi di suatu perairan mengindikasikan kuaitas air yang tercemar. Sedangkan genus zooplankton dengan kelimpahan tertinggi adalah Nauplius. Nauplius merupakan hewan kecil dari yang sedang mengalami perkembangan stadia, biasanya berasal dari golongan Copepoda.  Indeks komunitas fitoplankton berada pada keanekaragaman yang sedang, sedangkan zooplankton tergolong keanekaragaman yang rendah. Indeks keseragaman keduanya tergolong kategori labil dan indeks dominasi tergolong rendah. Faktor utama yang memiliki korelasi erat dengan kelimpahan baik itu fitoplankton maupun zooplankton adalah parameter suhu, DO dan pH. Pemanfaatan pesisir dengan aktivitas yang beragam diduga berpengaruh terhadap kualitas air dan kelimpahan plankton.
Front Matter April 2024 Kasim, Muh
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah Depan April 2024
PEMETAAN ZONA POTENSI PENANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) BERBASIS SATELIT AQUA MODIS DI TELUK SANTONG SUMBAWA Sativa, Denianto Yoga; Islamiah, Evita Rosalinda; Kalih, Lalu Achmad Tan TWS
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.1.2024.23-34

Abstract

Rajungan merupakan komoditi perikanan dengan nilai jual cukup tinggi, namun nelayan di Teluk Santong sampai saat ini masih kesulitan dalam menentukan daerah penangkapan rajungan. Oleh karena itu diperlukan informasi mengenai daerah penangkapan rajungan yang potensial. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan zona potensi penangkapan rajungan berbasis satelit Aqua Modis dan menganalisa keterkaitan SPL dan klorofil-a terhadap sebaran zona potensi penangkapan rajungan. Metode yang digunakan adalah metode pengindraan jauh dengan interpretasi digital untuk memperoleh data sebaran zona potensi penangkapan rajungan. Survei lapangan dilakukan dengan cara pengambilan titik sampel untuk uji akurasi hasil interpretasi. Suhu permukaan laut dan klorofil-a diperoleh dengan mengunduh citra satelit Aqua Modis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear yang berfungsi untuk melihat pengaruh suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan rajungan. Hasil yang diperoleh adalah sebaran SPL berkisar antara 28,9⁰C sampai 31,6⁰C dengan nilai rata-rata 30,22⁰C, Sedangkan klorofil-a berkisar antara 0,27mg/m3 sampai 2,34mg/m3dengan nilai rata-rata 0,83mg/m3. Hasil tangkapan rajungan selama enam bulan yaitu sebanyak 454,8 kg, hasil tangkapan tertinggi di temukan pada bulan Desember dan hasil tangkapan paling rendah di bulan Februari. Nilai akurasi yang diperoleh mencapai 82% sehingga hasil interpretasi citra satelit layak diterima.
Back Matter April 2024 Kasim, Muh
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Back Matter April 2024
Analisis Distribusi dan Densitas Ikan di Laut Banggai Menggunakan Metode Hidroakustik dan Visualisasi GIS-Dashboard Windra, Alivio; Manik, Henry Munandar; Somantri, Lili
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.1.2024.11-22

Abstract

Estimasi stok ikan berupa distribusi dan densitasnya, sangat penting untuk manajemen perikanan tangkap suatu kawasan perairan. Teknologi hidroakustik umumnya digunakan untuk mengestimasi stok ikan secara real time. Pada tahun 2022, BRIN dan IPB melakukan pengukuran data akustik di Laut Banggai sebagai bagian dari "Banggai Upwelling Dynamics Exploration and Experiment" untuk mengestimasi stok ikan. Hasil analisis hidroakustik menunjukkan, total densitas ikan di Laut Banggai adalah 527.914 ikan km-2. Ikan berukuran sangat kecil (< 12 cm) memiliki densitas tertinggi yakni 292.471 ikan km-2, sedangkan ikan berukuran kecil (12 cm - 28 cm) dan berukuran besar (28 cm - 58 cm) masing-masing memiliki densitas 98.472 ikan km-2 dan 124.519 ikan km-2. Ikan berukuran sangat besar (> 58 cm) hanya memiliki densitas 12.452 ikan km-2. Ikan lebih banyak ditemukan di perairan timur Pulau Banggai dan perairan utara Pulau Taliabu. Lapisan epipelagik (0 hingga -200 meter) memiliki potensi terbesar, dengan densitas ikan tertinggi pada kategori ikan berukuran sangat kecil, diikuti oleh ikan berukuran besar dan berukuran kecil. Untuk meringkas hasil analisis distribusi dan densitas ikan, data dan informasi divisualisasikan lewat GIS-Dashboard. Dashboard dapat mengintegrasikan tampilan peta serta grafik, dan menyajikan informasi dengan lebih menarik dan lebih mudah dipahami. Dashboard memberikan gambaran menyeluruh tentang informasi distribusi spasial ikan di Laut Banggai, sehingga penggunaan GIS-Dashboard sangat bermanfaat dalam kegiatan manajemen perikanan.
STRUKTUR UMUR, LAJU PERTUMBUHAN DAN MORTALITAS IKAN MANGGABAI (Glossogobius giuris) DI DANAU LIMBOTO Nursinar, Sitti; Kalaka, Sri Rahayu
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.1.2024.35-44

Abstract

Ikan Manggabai, secara ilmiah dikenal dengan nama Glossogobius giuris merupakan ikan ekonomis penting yang banyak ditemukan di Danau Limboto dan sangat digemari mayoritas penduduk Provinsi Gorontalo. Saat ini terjadi penurunan populasi ikan tersebut sehingga menyebabkan harga pasarnya meningkat. Penurunan ini disebabkan oleh mengecilnya dan menyempitnya Danau Limboto yang menjadi habitat alami spesies ini. Penelitian ini berlangsung di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo, pada bulan Februari hingga Juli 2023. Pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi dan tinjauan literatur yang ada untuk mengkategorikan ikan menurut umur dan laju pertumbuhan serta mortalitasnya. Data dianalisis dengan menggunakan soft ware FISAT II. Pengambilan sampel dilakukan dua kali seminggu selama tiga bulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ikan manggabai yang ditangkap dari Danau Limboto memiliki panjang tubuh berkisar antara 49,00 - 149,50 mm. Ikan-ikan ini diklasifikasikan ke dalam empat kelompok umur yang berbeda: kelompok pertama (L1) memiliki panjang rata-rata 81,96 mm, kelompok kedua (L2) berukuran sekitar 90,31 mm, kelompok ketiga (L3) memiliki rata-rata panjang 98,48 mm, dan kelompok keempat (L4) mencapai panjang rata-rata 125,01 mm. Laju pertumbuhan (k) sebesar 0,76. Laju mortalitas total (Z) = 0,28 per tahun; mortalitas alami (M) = 0,05 per tahun dan mortalitas penangkapan (F) = 0,33 per tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan manggabai yang ditangkap di Danau Limboto sedang dalam kelompok umur matang gonad, mempunyai laju pertumbuhan yang cepat serta tingkat kematian karena penangkapan (F) yang tinggi.
PENDARATAN IKAN PARI (BATOIDEA) PADA MUSIM BARAT DI PPI UJUNG BAROH, ACEH BARAT Ahmad, Dimas Kusmayadi; Fuadi, Afdhal; Khairi, Ikhsanul; Amarullah, Teuku
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.1.2024.45-54

Abstract

Penangkapan dan Tingkat reproduksi yang rendah merupakan ancaman terbesar bagi populasi hiu dan pari (selanjutnya disebut sebagai elasmobranch), hampir sepertiga jenis dalam status terancam. Populasi pari mengalami tekanan yang lebih tinggi dibanding hiu, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Meskipun begitu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pendaratan hiu dan pari yang dominan bagin ditingkat global maupun regional. Kondisi tersebut dapat dicegah dengan pengelolaan perikanan untuk menjamin berkelanjutan populasi pari. Salah satu informasi yang diperlukan adalah pemetaan penangkapan dan musim penangkapan sebagai indikasi habitat kritis pari. Tujuan penelitian adalah menyediakan informasi jenis, jumlah, ukuran dan sebaran daerah penangkapan pari saat musim barat. Penelitian ini dilaksanakan bulan Desember 2022 hingga Februari 2023 di PPI Ujong Baroh, Aceh Barat. Informasi dikumpulkan dengan survei onboard perikanan jaring insang tetap dan pukat hela, enumerasi di lokasi pendaratan dan pemetaan sebaran daerah penangkapan. Sebanyak 2.232 individual pari didaratkan selama periode studi. Pendaratan didominasi 10 jenis yakni Maculabatis macrura (91,44%), Neotrygon caeruleopunctata (2,11%), Taeniurops meyeni (1,97%), Gymnura zonura (1,88%), Pateobatis uarnacoides (0,94%), Himantura undulata (0,63%), Rhynchobatus australiae (0,45%), Aetomylaenus nichofii (0,45%), Himantura leoparda australiae (0,09%) dan Mobula kuhlii australiae (0,04%). Pari yang didaratkan umumnya belum matang gonad 94,08%. Daerah penangkapan pari umumnya berjarak 2.16 mil  atau nmil dari PPI Ujung Baroh.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 2 (2025): Agustus 2025 Vol 17, No 1 (2025): April 2025 Vol 16, No 3 (2024): Desember 2024 Vol 16, No 2 (2024): AGUSTUS 2024 Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024 Vol 15, No 3 (2023): (DESEMBER) 2023 Vol 15, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023 Vol 15, No 1 (2023): (APRIL) 2023 Vol 14, No 3 (2022): (DESEMBER) 2022 Vol 14, No 2 (2022): (Agustus) 2022 Vol 14, No 1 (2022): (APRIL) 2022 Vol 13, No 3 (2021): (DESEMBER) 2021 Vol 13, No 2 (2021): (AGUSTUS) 2021 Vol 13, No 1 (2021): (April) 2021 Vol 12, No 3 (2020): (Desember) 2020 Vol 12, No 2 (2020): (AGUSTUS) 2020 Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020 Vol 11, No 3 (2019): (Desember) 2019 Vol 11, No 2 (2019): (Agustus) 2019 Vol 11, No 1 (2019): (April) 2019 Vol 10, No 3 (2018): (Desember) 2018 Vol 10, No 2 (2018): (Agustus) 2018 Vol 10, No 1 (2018): April (2018) Vol 9, No 3 (2017): (Desember) 2017 Vol 9, No 2 (2017): (Agustus 2017) Vol 9, No 1 (2017): (April, 2017) Vol 8, No 3 (2016): (Desember, 2016) Vol 8, No 2 (2016): (Agustus 2016) Vol 8, No 1 (2016): (April 2016) Vol 7, No 3 (2015): (Desember 2015) Vol 7, No 2 (2015): (Agustus 2015) Vol 7, No 1 (2015): (April 2015) Vol 6, No 3 (2014): (Desember 2014) Vol 6, No 2 (2014): (Agustus 2014) Vol 6, No 1 (2014): (April 2014) Vol 5, No 3 (2013): (Desember 2013) Vol 5, No 2 (2013): (Agustus 2013) Vol 5, No 1 (2013): (April 2013) Vol 4, No 3 (2012): (Desember 2012) Vol 4, No 2 (2012): (Agustus 2012) Vol 4, No 1 (2012): (April 2012) Vol 3, No 6 (2011): (Desember 2011) Vol 3, No 5 (2011): (Agustus 2011) Vol 3, No 4 (2011): (April 2011) Vol 3, No 3 (2010): (Desember 2010) Vol 3, No 2 (2010): (Agustus 2010) Vol 3, No 1 (2010): (April 2010) Vol 2, No 6 (2009): (Desember 2009) Vol 2, No 5 (2009): (Agustus 2009) Vol 2, No 4 (2009): (April 2009) Vol 2, No 3 (2008): (Desember 2008) Vol 2, No 2 (2008): (Agustus 2008) Vol 2, No 1 (2008): (April 2008) Vol 1, No 6 (2007): (Desember 2007) Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007) Vol 1, No 4 (2007): (April 2007) Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006) Vol 1, No 2 (2006): (Agustus 2006) Vol 1, No 1 (2006): (April 2006) More Issue