cover
Contact Name
attafkir
Contact Email
attafkir@iainlangsa.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
zulfahmi.aron@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Langsa
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
At-Tafkir
ISSN : 19799357     EISSN : 26205858     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Journal At-tafkir uses Open Journal Systems 3.1.2.1, which is open source journal management and publishing software developed, supported, and freely distributed by the Public Knowledge Project under the GNU General Public License.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan" : 7 Documents clear
Karakteristik Guru dalam Tradisi Pendidikan Nahdlatul Wathan, Lombok Prosmala Hadisaputra; Ahmad bin Yussuf; Tengku Sarina Aini Binti Tengku Kasim
At-Tafkir Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v13i1.1441

Abstract

This article discusses the characteristics of teacher who teaches Islamic sciences in the perspective of the Nahdlatul Wathan educational tradition, comprehensively. On the other hand, this article is one form of response to the moral degradation of teachers that have recently been rife, especially in Indonesia. This article is the result of qualitative research with a literature approach. Primary data are the books of Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Sheikh), which include Wasiat Renungan Masa (Book), Batu Ngompal (Book), the struggle song of Nahdlatul Wathan, and the recording of Sheikh's speech during his lifetime. Secondary data consists of scientific journals and relevant research results, as well as Islamic education books, Sufism, tafsīr and hadīth. Data was collected offline and online, then analyzed by using the NVivo 12 Plus software. This study shows that nine characteristics must be possessed by religious teachers who teach in the Nahdlatul Wathan madrasas/pesantrean (Islamic boarding school), namely: murshīd, sincere, obedient, mandate, behave as the teacher's morals, have a clear pedigree (silsilah/sanad), wise and polite in speaking, competent, and straight (istiqamah). This study concludes that the characteristics of the teacher mentioned in the will of the Sheikh are based on the results of contemplation (tafakkur), empirical experience (tajrībah), and extensive knowledge.
Implementation Of Islamic Agropreneur School In Developing Competence Nationalism Insight Hasbi wahidi
At-Tafkir Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v13i1.1463

Abstract

Islamic boarding schools have the potential to improve people's lives. For that pesantren must have education system innovations based on life skills. This is to improve the quality of its graduates, one of which is through the Islamic Agropreneur School. The purpose of this study is to find out the appropriate educational model for pesantren to produce graduates who are able to compete and apply the concept of Islamic Agropreneur School in pesantren. The approach used in this study is a qualitative approach with an inquiry-naturalistic method. The results showed that the education strategy to improve the quality of HR consists of two models, namely the education strategy that is macro and the education strategy that is micro.
Tanggapan Mengenai Penggunaan Qawaid Fiqhiyyah Pada Fatwa MPU Aceh Faisal Faisal
At-Tafkir Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v13i1.1544

Abstract

Aceh mulai zaman dahulu telah membuktikan bahwa para ulama mendapatkan tempat yang tinggi di hati masyarakat. Dalam Qanun al Asy lembaga ulama merupakan lembaga tertinggi di Aceh yang dipimpin oleh Qadhi Malikul Adil dan dibantu oleh empat orang Syaikh Islam yaituMufti Mazhab Syafi’iy, Mufti Mazhab Hanafy, Mufti Mazhab Maliky serta Mufti Mazhab Hambaly. MPU Aceh lahir dengan diawali jalan yang terjal dan berliku hingga diadakan musyawarah besar para ulama se Aceh pada akhir Juni 2001.MPU Aceh mempunyai legality yang tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun dan sangat independen, dan bermitra dengan Pemerintah Aceh dan DPRA. Salah satu tugas MPU adalah melakukan penelitian atau melakukan penerjemahan dan menerbitkan atau istinbath hukumyang kemudian melakukan dokumentasi terhadap naskah-naskah yang berhubungan dengan syari'at Islam dan memfatwakan permasalahan atau peristiwa yang belum ada ketetapan hukumnya dan fatwa tersebut menjadi pijakan dan dasar bagi pemerintah untuk mentetapkan hukumnya dengan melihat kepada dalil-dalil alqur’an, hadis, ijma’ dan qiyas, selanjutnya merujuk kepada qawaid fiqhiyyah dan pendapat para ulama yang mu’tabarah.
Rekontruksi Tazkiyah al-Nafs Menurut Abu Hasan al-Nadwi Mulyadi Ibrahim
At-Tafkir Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v13i1.1570

Abstract

Abstract: Tazkiyah al-Nafs merupakan salah satu metode untuk membersihkan jiwa manusia dari segala penyakit dan kotoran hati. Pembahasan tazkiyah al-Nafs banyak dikupas oleh para ulama-ulama besar terdahulu seperti Imam Ghazali, Ibnu Taimiah dan Ibnu Qayyim dengan berbagai pendekatan dan tipologi meskipun pada hakikatnya semua ulama mengarah pada satu tujuan yaitu membentuk atau melahirkan seseorang berakhlak dengan akhlakul karimah. Konsep tazkiyah menurut mereka sudah banyak dikupas dan diteliti oleh ilmuan dan para sarjana keislaman dalam berbagai pendekatan baik tasawuf, psikologi maupun pendidikan namun demikian akhir-akhir ini ini metode ini jarang dilirik oleh banyak orang khususnya dunia pendidikan tidak mampu mengintegrasikan dalam proses pembelajaran peseta didik oleh karena itu penulis mencoba mengahadirkan kan kembali metode tazkiyah al-Nafs dengan sudut pandang yang berbeda dari seorang tokoh ulama kontemporer abad ke 20 yang berdomisili di Lucknow India, yaitu Abu Hasan al-Nadwi, ulama rabbani yang banyak melahirkan karya-karyanya dibidang agama Islam. Tujuan penelitian ini untuk megetahui konsep tazkiyah al-Nafs menurut Abu Hasan al-Nadwi. Untuk menganalisa pembentukan pemikiran Abu Hasan al-Nadwi peneliti menggunakan teori paradigma Thomas Kuhn melalui pendekatan kualitatif, suatu pendekatan yang banyak digunakan dalam melakukan penelitian tokoh. Keyword: Abu Hasan al-Nadwi, Taziyah al-Nafs.
Kontroversi Ulama Kontemporer Tentang Keberadaan Bank ASI zulhamdi Adnan
At-Tafkir Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v13i1.1571

Abstract

Abstract: The position of the mother who is breastfeeding a baby is the same status as her mother because she is not allowed to marry the woman and her offspring. In Islam, it is called brotherhood. The problem now is milk stored in the ASI Bank which can be used by a baby at any time, how is the law in an Islamic perspective, giving rise to khilafiah among scholars related to the existence of the ASI bank. This study uses a descriptive qualitative research approach, namely document review. Controversial scholars related to the existence of ASI banks. Some scholars allow ASI banks because babies who drink milk from breast milk banks cannot become mahram for women who have breast milk. After all, the prohibited breastfeeding is if they breastfeed directly to suck the nipples of women who have breast milk. Breast milk, like a baby child who suckles his mother directly. Whereas scholars who refuse the existence of ASI bank their reason is that it will cause mixing of nasab, because forbidden milking can occur with the entry of milk into the baby's stomach, even without direct breastfeeding, like a baby who is breastfeeding at his mother directly.
Pendidikan Islam: Antara Realitas dan Cita-Cita Zainuddin Zainuddin
At-Tafkir Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v13i1.1653

Abstract

Abstract: Al-Quran is the highest guidance and direction for humans in carrying out life in the world and preparing for the afterlife. There are three basic teachings in the Qur'an, namely I 'iqqadiyah (related to faith), Khuluqiyah (virtue of character) and amaliyah (this relates to what comes from words and deeds). On the other hand, Islam was revealed in the Arabian Peninsula which was bound by mental aridity, spiritual misery, intellectual disturbances, polytheistic worship (watsaniyah) and human castration. Religious teachings before Islam were ignored, but gradually the Kuffar Quraysh finally accepted this new religion (Islam) with full awareness and confidence in a relatively short time. That means that they shouted and made the Qur'an as their guide in their lives. They are the most prominent guardians and spreaders in preserving and expanding Islam.
Meretas Konflik Sains Dan Agama (Dalam Perspektif Amin Abdullah dan Ian G. Barbour) Muhaini .
At-Tafkir Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v13i1.1719

Abstract

Beberapa dekade terakhir PTKI beranjak dari konvensional sistem dan model kepada sistem dan model termasuk pendekatan pembelajaran dan kurikulumnya. PTKI yang khihtahnya adalah sebagai pusat kajian kajian keislaman kini melebarkan fungsinya tidak hanya sebagai sumber imani dan nalar di tengah-tengah hiruk pikuk modrenisasi teknologi dan pengetahuan tetapi juga terus menelusuri Islam sebagai sumber aturan kehidupan (sosial) sekaligus sumber ilmu pengetahuan yang selama ini terpisah dan ditinggalkan oleh ilmuwan muslim. Kini PTKI dengan spirit transformasi tidak hanya sebagai alasan utama menjadikan wordclass university tetapi juga mengemban amanah integrasi ilmu yang sudah lama diyakini kebenarannya oleh para masyarakat PTKI. Tulisan ini memaparkan dua tokoh model integrasi yang sangat dikenal dikalangan dosen-dosen PTKI yaitu Amin Abdullah dan Ian G. Barbour.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 18 No 1 (2025): At-Tafkir Vol 17 No 2 (2024): At-Tafkir Vol 17 No 1 (2024): At-Tafkir Vol 16 No 2 (2023): At-Tafkir Vol 16 No 1 (2023): At-Tafkir Vol 15 No 2 (2022): At-Tafkir: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 15 No 1 (2022): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 14 No 2 (2021): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 14 No 1 (2021): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): Vol. 13 No. 1 Juni 2020 Vol 13 No 2 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 12 No 2 (2019): Vol. 12 No 2 Desember 2019 Vol 12 No 1 (2019): Vol. 12 No 1 Juni 2019 Vol 12 No 2 (2019): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 12 No 1 (2019): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018 Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018 Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018 Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018 Vol 11 No 2 (2018): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 11 No 1 (2018): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017 Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017 Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017 Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017 Vol 10 No 2 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 1 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016 Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016 Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016 Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016 Vol 9 No 2 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 9 No 1 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 8 No 1 (2015): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 7 No 1 (2014): Vol VII No 1 Juni 2014 Vol 1 No 1 (2014): Vol I No 1 Juni 2014 More Issue