Articles
19 Documents
Search results for
, issue
"Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik"
:
19 Documents
clear
HUBUNGAN JENJANG KARIR DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT WANGAYA
I Dewa Agung Gde Fanji Pradiptha;
Nyoman Putri Sriadi;
I Dewa Ayu Merokta Utami Dewi;
Ni Putu Maya Kartini Putri
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1743
Semakin besar jumlah pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan akan meningkatkan kemungkinan timbulnya suatu permasalahan, penanganan permasalahan tersebut tergantung pada kesadaran manajemen akan pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia merupakan sumber daya utama pada suatu perusahaan, sehingga diperlukan suatu perencanaan dan pengembangan karir. Jenjang karir perawat yang baik dapat berpengaruh pada peningkatan kepuasan kerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan jenjang karir perawat terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Wangaya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 125 perawat pelaksana. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variabel penelitian dan analisis bivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah uji chi square untuk menganalisis hubungan jenjang karir perawat dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0.001, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan jenjang karir dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Wangaya. Penting bagi institusi rumah sakit untuk memberikan kesempatan kepada perawat pelaksana untuk meningkatkan jenjang karir, salah satunya melalui pendidikan lanjutan, sehingga kepuasan kerja perawat dapat meningkat.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF: STUDI KASUS
Evy Anita Aulia;
Bambang Sarwono;
Dwi Ari Murti Widigdo
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1714
Gagal Jantung Kongestif merupakan kondisi dimana jantung mengalami kegagalan memompa aliran darah yang berguna untuk mencukupi kebutuhan metabolisme sel-sel di dalam tubuh. Seseorang yang menderita gagal jantung salah satu dampak yang terjadi mengalami sesak napas, dan batuk yang kadang disertai dengan dahak. Maka dari dampak yang terjadi peneliti melakukan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan gagal jantung kongestif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Pengambilan sampling menggunakan teknik purposive sampling. Sampelnya adalah Ny. S umur 69 tahun di bangsal gerontik di RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang. Hasil penelitian ditemukan Ny. S setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari betuk berdahak dan sesak napas berkurang Respiratory Rate 20 kali/menit, nadi 84 kali/menit, dan tidak terdengar suara ronchi. Kesimpulan masalah asuhan keperawatan utama pada Ny S dengan gagal jantung kongestif yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas
PENGARUH KONSUMSI PREMNA OBLONGIFOLIA MEER TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018
Nurchairina Nurchairina;
Nyimas Aziza Aziza
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1889
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Salah satu pengobatan non farmakologi untuk mengontrol tekanan darah tinggi dengan salah satu tanaman obat yaitu dengan daun cincau/premna oblongfolia Merr, akan tetapi belum banyak masyarakat yang mengetahuinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsumsi premna oblongifolia meer terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen model pretest dan post test untuk mengetahui perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi premna oblongifolia meer/cincau hijau. Populasi penelitian adalah lansia yang penderita hipertensi jumlah sampel 16 responden. Teknik mengumpulkan data dengan wawancara dan observasi menggunakan alat sphygnomanometer. Analisis data dengan menggunakan uji T dependen. Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,000, maka disimpulkan ada pengaruh konsumsi premna oblongifolia meer terhadap tekanan darah lansia yang mengalami hipertensi. Saran untuk petugas di puskesmas, agar setiap bulan dapat memberikan penyuluhan tentang kebiasaan hidup sehat bagi lansia terutama mengenai mamfaat cincau hijau bagi yang mengalami hipertensi.
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS BERBASIS ANDROID
Dea Sucita Levia
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1873
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak cukup memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. (World Health Organization, 2016). Terdapat empat pilar pengobatan DM, salah satu pilar berupa pembatasan diet makanan pada penderita DM. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan alat ukur kebutuhan nutrisi pada pasien DM berbasis Android. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau yang biasa dikenal dengan Research and Development). Â Hasil penelitian ini berupa Alat ukur kebutuhan nutrisi pada pasien diabetes mellitus berbasis android. Pengujian dilakukan pada 5 pasien DM sebanyak 2 kali dengan menggunakan perhitungan android dan perhitungan secara manual yang akan ditampilkan dalam bentuk deskriptif. Berdasarkan hasil coba alat ukur ini didapat perbedaan rata-rata perhitungan manual dan perhitungan android pada kebutuhan kalori didapatkan yaitu 0,124, karbohidrat 0,084, protein 0,038, dan perbedaan rata-rata lemak 0,14. Diharapkan adanya alat ini pasien DM mampu menggunakan alat ini untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mematuhi diet
EFEKTIFITAS TERAPI MENDEKAP DAN TERAPI MUSIK DALAM MENURUNKAN SKALA NYERI PADA BAYI SAAT DILAKUKAN IMUNISASI CAMPAK
Fitri Wahyuni;
Ulfa Suryani
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1897
Meningkatnya angka kejadian campak pada balita menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya imunisasi campak. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas terapi mendekap dan terapi musik dalam menurunkan skala nyeri pada bayi saat dilakukan imunisasi campak. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pendekatan pretest dan posttest without control grup desain. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik “purposive sampling†dengan total sampel 24 orang responden dan instrumen penelitian dengan menggunakan lembar observasi skala FLACC. Data dianalisa menggunakan komputerisasi dengan uji paired independent sampel t-test dengan tingkat kepercayaan 95% a<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah terapi mendekap adalah 4,2 sedangkan terapi musik adalah 2,7. Disimpulkan bahwa terapi mendekap lebih efektif dalam menurunkan skala nyeri pada bayi saat dilakukan imunisasi campak di Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang tahun 2019 dengan p-value=0,017 (p<0,05). Disarankan kepada petugas kesehatan dapat mengaplikasikan dan mengetahui manfaat dan efek yang dirasakan dari terapi mendekap dan terapi musik sehingga orangtua tidak merasa takut dalam pemberian terapi
ANALISIS PENERAPAN TEORI SELF CARE DOROTHEA OREM PADA Tn.S DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2
Shanty Chloranyta
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1858
Diabetes melitus (DM) penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehingga mengakibakan hiperglikemia kronis. Pendekatan yang digunakan  dalam menangani penyakit kronis yakni Self-Care Deficit Nursing Theory (SCDNT). Metode yang dIgunakan studi kasus dan studi literatur. Hasil Tn.S berusia 57 tahun saat ini dirawat dengan diagnosa medis sepsis perbaikan et causa selulitis, ulkus diabetes, CAP, AKI ec sepsis dan diabetes melitus tipe 2. Pengkajian dengan pendekatan self care Orem terdapat masalah ketidakadekuatan universal self care requisites, development self care requisites, dan health deviation self care requisites. Masalah keperawatan utama pada kasus yakni resiko perluasan infeksi. Tujuan yang ditetapkan mengacu pada NOC berdasarkan pendekatan Self Care Orem. Intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan mengacu pada nursing system pada pendekatan Self Care Orem.. Kesimpulan pendekatan self care Orem dapat diterapkan pada kasus DM dengan komplikasi yang kompleks. Perawat diharapkan mampu menerapkan pengkajian dengan menggunakan pendekatan teori self care Orem pada kasus DM dengan pendekatan universal self care requisites, development self care requisites, dan health deviation self care requisites serta berdasarkan nursing system dengan memberikan bantuan secara keseluruhan (the whole compensatory system), bantuan sebagian (the partly compensatory system),  bantuan pada pasien dengan tingkat ketergantungan yang rendah (the supportive compensatory system).
Penerapan Evidance Base Nursing Intermittent Feeding untuk Menurunkan Volume Residu Lambung Pasien Kritis
Army Reza Mutias;
Beti Kristinawati;
Nur Widayati
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1869
Pasien dalam kondisi kritis dengan kondisi tubuh yang lemah, bedrest dan kegagalan multiorgan mengalami penurunan motilitas lambung yang menyebabkan proses pengosongan lambung terhambat sehingga terjadi peningkatan volume residu lambung. Tujuan dari penerapan evidence base nursing ini adalah untuk menurunkan volume residu lambung pada pasien kritis dengan pemberian interitttent feeding. Penerapan evidence base nursing ini dilakukan pada 7 sampel yang dipilih dengan teknik purposive. Sampel yang dipilih telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Intermittent feeding dilakukan selama satu hari sebanyak 5 kali sesuai jam makan rumah sakit dengan jumlah nutrisi yang diberikan adalah 200 cc selama 1 jam setiap pemberian. Sebelum dan setelah pemberian intermittent feeding dilakukan aspirasi cairan lambung terlebih dahulu untuk mengevaluasi volume cairan lambung. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi volume residu lambung untuk mengetahui perubahan volume residu lambung sebelum dan setelah intervensi dilakukan. Hasil evidence base nursing ini menunjukkan bahwa dari 7 pasien yang diberikan intermittent feeding, semua pasien mengalami penurunan volume residu lambung. Intermittent feeding efektif menurunkan volume residu lambung. Sehingga diharapkan dapat diterapkan pada pasien yang menerima nutrisi enteral via nasogastrik dan beresiko mengalami penurunan motilitas lambung.
HUBUNGAN ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) DENGAN SENSITIVITAS KAKI PADA PENDERITA DIABETES TIPE II
I Made Sudarma Adiputra;
I Made Dwi Arianta;
Ni Wayan Trisnadewi;
Ni Putu Wiwik Oktaviani
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1891
Hiperglikemi kronis dapat menyebabkan sel endotel pembuluh darah dan sel saraf menjadi hiperglisolia. Kondisi ini mengakibatkan perubahan berbagai jalur biokimia, salah satunya protein kinase C (PKC) yang menyebabkan penebalan pembuluh darah sehingga terjadi penurunan nilai ABI. Penurunan nilai ABI akan mengganggu metabolisme sel Schwann sehingga hantaran saraf perifer mengalami gangguan. Terganggunya hantaran saraf perifer akan menyebabkan penurunan sensitivitas kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ankle brachial index (ABI) dengan sensitivitas kaki pada penderita diabetes tipe II. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 86 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan spygmonanometer digital dan monofilament 10 g. Hasil uji Chi square di dapatkan p=0,000 menunjukan bahwa ada hubungan ABI dengan sensitivitas kaki pada penderita diabetes mellitus tipe II. Penurunan nilai ABI akan diikuti dengan penurunan sensitivitas kaki, jika hal ini tidak dicegah akan berisiko menimbulkan kaki diabetik pada penderita diabetes melitus tipe II
EFEK RELAKSASI BENSON DALAM MENURUNKAN KECEMASAN PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA
Muhammad Hanif Faruq;
Okti Sri Purwanti;
Arif Putra Purnama
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.1895
Kecemasan pada pasien dengan hemodialisa ditimbulkan karena peralatan serta mesin yang serba asing serta ketidak nyamanan yang berhubungan dengan penusukan alat sehingga kecemasan jika tidak diatasi akan mempengaruhi aspek fisiologis pasien seperti terjadinya peningkatan denyut nadi dan sesak nafas, Penelitian kuantitatif, metode quasi – ekperiment pretest post-test with control design. Populasi yaitu pasien hemodialisa di RS PKU Aisyiyah Boyolali. Sampel sejumlah 20. Penelitian purposive sampling dengan skala Beck Anxiety Inventory (BAI). Hasil penelitian didapatkan hasil p-value 0.03 < 0.05 pada kelompok intervensi, dan pada kelompok kontrol didapatkan p-value 0.27 > 0.05. Kesimpulan ada pengaruh relaksasi benzon untuk mengurangi kecemasan pasien hemodialisa.
INTERPROFESSIONAL CONFLICT RESOLUTION: A LITERATURE REVIEW
Agstri Lestari Putri;
Ahmad Firdaus;
Catur Kurniawan;
Cicirosnita J. Idu;
Dhanang Ardhi S.
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jkep.v16i1.2064
Salah satu tantangan dalam kerja tim adalah konflik. Resolusi konflik interprofessional merupakan sebuah kemampuan dalam menyelesaikan konflik dengan berkolaborasi antar profesi. Tujuan: Untuk mengidentifikasi konsep interprofessional conflict resolution. Penulisan menggunakan pendekatan tematik dengan pencarian jurnal melalui Sciencedirect, EBSCO, dan PMC, dengan kata kunci “interprofessional conflict resolution†dan “nursing educationâ€, antara tahun 2008-2019. Hasil menunjukan resolusi konflik interprofessional merupakan sebuah kompetensi yang didalamnya terdapat kolaborasi antar profesi dalam menyelesaikan konflik. Penyebab umum konflik yaitu ambiguitas peran dan kurangnya keterampilan komunikasi interpersonal antar anggota profesi. Strategi penyelesaiannya adalah kolaborasi yang melibatkan semua unsur di klinik maupun di perguruan tinggi. Faktor keberhasilan interprofessional conflict resolution adalah self-efficacy, keterampilan komunikasi, dan mendengar. Kesimpulan review perbedaan atau konflik adalah bagian dari interaksi yang sehat dan interaksi konstruktif. Individu, tenaga atau mahasiswa kesehatan harus mampu menyelesaikan konflik, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk semua orang