cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024" : 42 Documents clear
Program Cegah Stunting melalui Pendidikan Pola Asuh Keluarga di Desa Temajok Kab. Sambas Kalimantan Barat Masmuri, Masmuri; Limansyah, Dodik; Hidayah, Nurul
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15371

Abstract

ABSTRAK Masalah stunting masih ditemukan dengan jumlah kasus relatif banyak dan merupakan daerah prioritas dalam pencegahan stunting di Pulau temajuk Propinsi Kalimantan barat. Stunting saat ini masih menjadi masalah Nasional, penurunan angka stunting telah dinyatakan sebagai program prioritas nasional. Pada Global Nutrition Target 2025, Penurunan Balita yang mengalami Stunting diharapkan dapat mencapai 40%, selain itu   keluarga masih banyak belum menyadari anak stunting sebagai suatu masalah, karena anak stunting ditengah-tengah  masyarakat terlihat sebagai anak dengan aktivitas yang normal.  Edukasi dan one-on-one konseling dan dilakasanakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang stunting dan pola asuh. Hasil menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan partisipan 20-25 % tentang pola asuh yang benar dan melakukan pencegahan stunting. Kegiatan berupa edukasi Stunting dan pola asuh dilakukan evaluasi dengan cara diskusi dan pre tes dan post tes, serta merencanakan program pendampingan intensif kepada keluarga dengan stunting untuk memastikan penerapan pengetahuan yang telah diberikan. Kata Kunci: Stunting Pola Asuh, Pendidikan Kesehatan ABSTRACT In Temajuk Island, West Kalimantan Province, the issue of stunting remains prevalent with a relatively high number of cases, making it a priority area for stunting prevention. Stunting continues to be a national problem, and reducing stunting rates has been declared a national priority program. The Global Nutrition Target for 2025 aims for a 40% reduction in stunting among toddlers. However, many families are still unaware that stunting is a problem because children with stunting appear to have normal activities within the community. Education and one-on-one counseling were implemented in this community service program to enhance families' knowledge and understanding of stunting and parenting practices. The results showed a 20-25% increase in participants' knowledge about proper parenting practices and stunting prevention. The activities, which included education on stunting and parenting practices, were evaluated through discussions, pre-tests, and post-tests. Additionally, an intensive mentoring program for families with stunted children was planned to ensure the application of the knowledge provided. Keywords: Stunting, Parenting, Education
Edukasi (Penyuluhan) Bahaya Menghirup Lem Pada Anak Usia Sekolah Pada Kepala Lingkungan dan Ibu PKK di Kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Yusniar, Yusniar; Hariani, Muthoh; Sitohang, Tiur Romatua
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15020

Abstract

ABSTRAK Perilaku menghisap lem ini sangat populer dikalangan remaja dan usia anak sekolah dasar karena memberikan sensasi euforia dan sensasi “fly” dengan cara mudah dan murah pada penggunanya. Hal ini tentu saja merupakan batu loncatan untuk ke tingkat yang lebih lanjut, narkoba. Masalah ini jangan dianggap masalah remeh sepele atau dianggap masalah yang kecil. Tujuan : untuk memberikan edukasi sebagai upaya preventif dengan harapan peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan kepada para kepala lingkungan dan Ibu-ibu PKK di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga. Jumlah responden sebanyak 27 responden, Ibu-ibu PKK dan Kepala Lingkungan wilayah kerja se- Kelurahan Aek Manis dengan tujuan dapat peningkatan pengetahuan, sikap dan Tindakan kepada para sasaran. Adapun metodenya dengan membagikan kuesioner dengan pre dan post test. Hasil kegiatan di dapatkan hasil terjadi peningkatan pengetahuan responden dari 40,7% menjadi 100%, variabel sikap dari 85,1 % naik menjadi 96,3 % begitu juga dengan variabel Tindakan dari 81,4 % menjadi 96,3 %. Disarankan pada pengabdi berikutnya melakukan kegiatan pengabdian melakukan dengan format FGD yang melibatkan pemerintah Kota Sibolga Kata Kunci: Edukasi, Bahaya Menghirup Lem, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan  ABSTRACT This glue sucking behavior is very popular among teenagers and elementary school age children because it gives the user a sensation of euphoria and the sensation of "flying" in an easy and cheap way. This is of course a stepping stone to the next level, drugs. This problem should not be considered a trivial problem or a small problem. Education is one of the ways of preventive efforts with the hope of increasing knowledge, attitudes and actions carried out by environmental heads and PKK women in the Aek Manis sub-district, South Sibolga District, Sibolga City. The number of respondents was 27 respondents; PKK women and neighborhood of work areas throughout Aek Manis Subdistrict with the aim of increasing knowledge, attitudes and actions for the targets. The method is by distributing questionnaires with pre and post tests. The results of the activity resulted in an increase in respondents' knowledge from 40.7 % to 100 %, the attitude variable from 81.4 % to 96.3 % as well as the Action variable from 81.4 % to 96.3 %. It is recommended that the next service member carry out service activities in an FGD format involving the Sibolga City government Keywords: Education, Dangers of Inhaling Glue, Knowledge, Attitudes and Actions
Pelatihan dan Pendampingan Kader Posyandu dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Taman Bogo Ridwan, M; Fairus, Martini; Kodri, Kodri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.14743

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak kurang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan upaya pencegahan stunting adalah kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita di wilayahnya masih lemah. Keterampilan dan kemampuan kader dalam pengukuran antropometri yang dilakukan oleh kader sebagian besar kurang akurat (over estimate). Selain itu, belum tersedianya alat untuk mengukur stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI. Tujuan: Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dengan memberikan edukasi tentang stunting dan pemantauan pertumbuhan balita dan makanan balita. Sasaran kegiatan pengabmas ini adalah seluruh kader kesehatan di Desa Taman Bogo Kec. Purbolinggo Kab. Lampung timur berjumlah 35 orang. Metode: Kegiatan pengabmas meliputi; sosialisasi kegiatan, edukasi tentang stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting, penyuluhan teknik pengukuran dan penilaian status gizi balita khusus stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI serta monitoring dan pendampingan kader kesehatan. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang stuntung dari perolehan nilai rerata pretest 44,74 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 52,46. Juga terjadi peningkatan pengetahuan kader  tentang teknik pengukuran dan penailaian status gizi balita menggunakan antropometri kit terstandar dari rerata pretest 40,66 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 50,37. Serta terdapat peningkatan keterampilan kader menilai status gizi balita menggunakan antropometri terstandar dari rerata pretest 41,86 meningkat menjadi rerata 52,46 saat postest. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan kader posyandu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya deteksi kasus stunting pada balita. Kata Kunci: Pelatihan, Kader Posyandu, Stunting ABSTRACT Stunting is a growth disorder experienced by toddlers which results in delays in the child's growth that are not in accordance with standards, resulting in negative impacts, both short and long term. One of the problems faced in relation to efforts to prevent stunting is that cadres' ability to monitor the growth of toddlers in their area is still weak. The skills and abilities of cadres in anthropometric measurements carried out by cadres are mostly inaccurate (overestimated). Apart from that, there are no tools to measure stunting using anthropometric kits that comply with SNI standards. Objective: Increase community independence by increasing the knowledge and skills of cadres by providing education about stunting and monitoring the growth of toddlers and toddler food. The target of this community service activity is all health cadres in Taman Bogo Village, District. Purbolinggo District. East Lampung numbered 35 people. Method: Community service activities include; socialization of activities, education about stunting, providing additional food (PMT) for stunted toddlers, counseling on measuring techniques and assessing the nutritional status of stunting toddlers using anthropometric kits that comply with SNI standards as well as monitoring and assisting health cadres. The results of the activity showed an increase in cadres' knowledge about stunting from the pretest mean score of 44.74, increasing during the posttest with the average being 52.46. There was also an increase in cadres' knowledge about techniques for measuring and assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometric kits from a pretest mean of 40.66, increasing during the posttest with a mean of 50.37. There was also an increase in cadres' skills in assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometry from a pretest mean of 41.86 increasing to a mean of 52.46 at posttest. Conclusion: Posyandu cadre training activities can increase cadres' knowledge and skills in monitoring children's growth and development, especially detecting cases of stunting in toddlers. Keywords: Training, Posyandu Cadres, Stunting
Pendidikan Kesehatan Manajemen Laktasi dan Menyusui Pada Ibu Post Partum di Ruang Jade RSUD DR Slamet Garut Mamuroh, Lilis; Nurhakim, Furkon; Sukmawati, Sukmawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15190

Abstract

ABSTRAK Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling baik bagi bayi dan memiliki kandungan zat gizi yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi..  WHO  dan  UNICEF  merekomendasikan  pemberian   ASI eksklusif sejak bayi lahir hingga usia enam bulan tanpa adanya pemberian makanan atau minuman tambahan lainnya.  Manfaat   dari ASI dan  pemberian ASI eksklusif sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi.. Bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki angka morbiditas dan mortalitas infeksi yang lebih rendah, dan memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bayi yang disusui dalam periode yang lebih singkat atau tidak mendapatkan ASI. Tujuan Pelaksanaan pendidikan kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu  potst partum mengenai pentingnya memberikan ASI eksklusif dan cara atau teknik menyusui yang baik dan benar. Metode yang digunakan  dalam pendidikan kesehatan ini  adalah dengan menggunakan metoda demonstrasi, ceramah dan tanya jawab. Dari  pendidikan kesehatan ini tujuh peserta mengalami peningkatan pengetahuan  dan  ibu bisa menyusui dengan benar dan mau memberikan ASI kepada bayinya. Adanya peningkatan pengetahuan  ibu nifas ibu bisa memberikan ASI dengan benar sehinggga terpenuhi  kebutuhan nutrisi bayi. Kesimpulan  Manajemen laktasi dan posisi menyusui merupakan hal yang penting bagi ibu post partum. Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, teknik menyusui, cara memerah ASI, menyimpan ASI perah dan memberikan ASI perah akan menentukan keberhasilan dari pemberian ASI kepada bayi. Kata kunci: Ibu Post Partum Manajemen Laktasi, Menyusui  ABSTRACT Mothers milk is the best food for babies and contains ideal nutrients for bby growth and development. WHO and UNICEF recommend administration exclusive breast milk (ASI) from birth until the age of six months without any additional food or drink. The benfits of breast milk and giving it exclusively are vry good for the growth and development of babies. Babies who are given breast milk exclusively have lower infection morbidity and mortality rates and have higher intelligence than babies  who are breastfed for a shorter period or do not receive breast milk. The aims of implementing this health  assessment is to increase the knowledge of post partum mothers regarding the importance of giving mothers exclusive breast milk and good and correct breast feeding techniques. The metod used in this health education is by using lectur demonstration and question and answer methods. As a result of this health education, seven participants experienced an increase in knowledge and mothers were able to breastfeed properly and monters were willing to give breast milk to their babis..There  is an increase in the knowledge of post partum mothers that mothers can provide breast milk correctly so that the babys nutritional needs are met. Lactation managemen and breastfeeding positions are important for post partum mothers, Mothers knowledge about exclusife breast milk , breast feeding techniques, how to express breast milk storing expressed breast milk providing expressed breast milk will determine the success of giving breast milk to mothers baby.  Keywords: Post Partum Mother, Lactation Manajemen, Breastfeeding
Pendampingan Pemberian Makanan Tambahan Anak Stunting dan Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Pencegahan Stunting Melalui Gerakan Bebas Asap Rokok Di Penfui Kota Kupang Irfan, Irfan; Handayani, Fitri; Pujiyanti, Riny
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.14888

Abstract

ABSTRAK Salah satu tantangan pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas adalah stunting. Peningkatan prevalensi merokok akan meningkatkan pengguna rokok yang selanjutnya akan berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat merokok. Pendampingan pemberian makanan tambahan anak stunting dan optimalisasi peran keluarga dalam pencegahan stunting melalui gerakan bebas asap rokok di kelurahan penfui. Kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan pendekatan Pemberdayaan Masyarakat dengan pemberikan makanan tambahan pada anak asuh dan penyuluhan kesehatan pada orang tua. Pemberian makanan tambahan diberikan kepada 2 orang anak asuh, selama 90 hari pada tanggal 22 Mei s/d 22 Agustus 2023. Evaluasi pemberian makanan tambahan dilakukan secara rutin setiap 30 hari. Menu makanan tambahan yang diberikan pada anak asuh bervariasi setiap harinya. Sebelum di berikan makanan tambahan, dilakukan pengukuran antropometri terlebih dahulu pada setiap anak sebelum dilakukan pemberian makanan tambahan. Selain itu juga diberikan penyuluhan kesehatan pada orang tua balita di Posyandu Mawar Kelurahan Penfui. Terdapat peningkatan antropometri anak stunting setelah diberikan pemberian makanan tambahan. Terdapat perubahan pengetahuan yang signifikan berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Terjadi peningkatan persentase dengan pengetahuan baik sebesar 75%. Memberikan makanan tambahan kepada anak yang mengalami stunting merupakan langkah penting dalam upaya memperbaiki gizi. Melalui edukasi dan dukungan, keluarga dapat lebih menyadari peran penting mereka dalam pencegahan stunting. Dengan menerapkan kebijakan keluarga yang melarang merokok di dalam rumah dan menciptakan lingkungan yang bebas dari asap rokok, mereka dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap anak-anak dari risiko paparan asap rokok. Kata Kunci: Peran, Keluarga, Stunting, Bebas Asap Rokok  ABSTRACT One of the challenges to Indonesia's quality human development is stunting. An increase in smoking prevalence will increase cigarette use, which in turn will result in a higher burden of smoking-related diseases and an increase in smoking-related mortality. Assistance in providing additional food for stunted children and optimizing the role of families in preventing stunting through a smoke-free movement in penfui village. Community service activities use a Community Empowerment approach by providing additional food to foster children and health counseling to parents. Supplementary food was given to 2 foster children, for 90 days from May 22 to August 22, 2023. Evaluation of supplementary feeding is carried out routinely every 30 days. The additional food menu given to foster children varies every day. Before giving additional food, anthropometric measurements were taken on each child before giving additional food. In addition, health counseling is also given to parents of toddlers at Posyandu Mawar, Penfui Village. There is an increase in anthropometry of stunted children after being given additional food. There is a significant change in knowledge based on pre-test and post-test results. There was an increase in the percentage with good knowledge by 75%. Providing supplementary food to stunted children is an important step in improving nutrition. Through education and support, families can better realize their important role in stunting prevention. By implementing family policies that prohibit smoking in the home and creating a smoke-free environment, they can better protect children from the risks of exposure to cigarette smoke.  Keywords: Role, Family, Stunting, Smoke-Free
Edukasi Caring Islami di Desa Temajuk Kabupaten Sambas Yousriatin, Fajar; Priyatnanto, Hendra; Florensa, Florensa; Sari, Lintang
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15630

Abstract

ABSTRAK Perilaku caring mencerminkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang dilandaskan oleh nilai kebaikan, perhatian, kasih sayang terhadap diri sendiri maupun orang lain. Caring bisa diberikan oleh siapa saja termasuk oleh keluarga atau orang terdekat terhadap anggota keluarga yang sakit dengan harapan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Namun, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana berperilaku caring, sehingga perlu dilakukannya edukasi terkait caring islami sehingga dapat meningkatkan pengertahuan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang caring yang dibutuhkan keluarga dalam melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan metode edukasi kesehatan selama 60 menit yang diikuti oleh 30 orang. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebelum mendapatkan edukasi sebagaian besar tingkat pengetahuan pada kategori rendah (50%). Kemudian setelah diberikan edukasi mengalami peningkatan sehingga kategori pengetahuan menjadi tinggi (83,33%). Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi. Hal ini berarti edukasi yang diberikan sangatlah efektif. Selama kegiatan berlangsung responden sangat fokus dan antusias untuk bertanya terkait hal-hal yang mereka alami yang berkaitan dengan caring islami. Kata Kunci: Edukasi, Caring Islami, Keluarga  ABSTRACT Caring behavior reflects knowledge, attitudes and behavior that are based on the values of kindness, attention, compassion towards oneself and others. Caring can be given by anyone, including family or those closest to a sick family member in the hope that it can help speed up the healing process. However, there are still many who do not know how to behave caringly, so it is necessary to provide education regarding Islamic caring so that it can increase public knowledge. This activity aims to increase knowledge about caring that families need in providing care for sick family members. Community service activities were carried out using the health education method for 60 minutes, attended by 30 people. Results: The results of community service activities before receiving education were mostly the level of knowledge in the low category (50%). Then after being given education, it increased so that the knowledge category became high (83.33%). Based on the results above, it can be concluded that there has been an increase in public knowledge after being given education. This means that the education provided is very effective. During the activity, respondents were very focused and enthusiastic in asking questions regarding things they experienced related to Islamic caring. Keywords: Education, Islamic Caring, Family
Pemberian Edukasi Pada Ibu Nifas di Klinik Bersalin Angel Hiromi Bumi Sehat (AHBS) Pratami, Yustika Rahmawati; Lestari, Susi; Hasnia, Hasnia; Lestari, Tiyan Febriani; Handayani, Endah Purwanti; Putri, Harlinda Widia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.13971

Abstract

ABSTRAK Masih banyak ibu yang belum memahami apa itu masa nifas. Kurangnya pengetahuan tentang perubahan-perubahan masa selama masa nifas, seperti bagaimana berubahan yang normal dan tidak normal selama masa nifas serta perawatan masa nifas masih menjadi masalah pada mitra pengabdian kepada masyarakat kali ini. Permasalahan mitra ini kami lakukan pemberian edukasi terkait masa nifas pada seluruh peserta ibu nifas yang dapat menghadiri kegiatan di klinik bersalin AHBS. Metode dalam pemberian edukasi ini melalui tiga tahapan pertama pemberian edukasi yang dibandu dengan media leaflet dan penyuluhan, kedua melakukan tanya jawab serta menanyakan keluhan peserta ketiga melakukan pemechan masalah dari peserta mitra pengabdian kepada masyarakat ini. Hasil kegiatan ini masih ditemukan ibu dengan masalah terkait masa nifas salah satunya kurangnya pengetahuan. Kesimpulannya kegiatan ini masih harus terus dilakukan untuk membantu seluruh ibu untuk lebih mengetahui dan memahami tentang masa nifasnya. Kata Kunci: Masa Nifas, Perubahan Masa Nifas, Perawatan Perineum.  ABSTRACT There are still many mothers who don't understand what the postpartum period is. Lack of knowledge about changes during the postpartum period, such as normal and abnormal changes during the postpartum period and postpartum care, is still a problem for community service partners this time. The problem with this partner is that we provide education regarding the postpartum period to all postpartum mother participants who can attend activities at the AHBS maternity clinic. The method for providing this education is through three stages: first, providing education guided by leaflets and outreach media, second, conducting questions and answers and asking for participants' complaints, third, problem solving from community service partner participants. The results of this activity still found mothers with problems related to the postpartum period, one of which was a lack of knowledge. In conclusion, this activity must continue to be carried out to help all mothers know and understand more about the postpartum period. Keywords: Postpartum Period, Postpartum Changes, Perineal Care
Pemberdayaan Perempuan Terhadap Pemanfaatan Ekonomi Digital: Peran Nasyiatul Aisyiyah dalam Meransang Kewirausahaan Wanita di Kabupaten Sidenreng Rappang Kawaru, Sundari; Nilwana, Andi; Juana, Juana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15288

Abstract

ABSTRAK Pengabdian ini berfokus pada memberikan pemahaman dan keterampilan bisnis Digital untuk mendorong Wanita mendapatkan pekerjaan dan melek bisnis digital seperti e-commerce dan media social merupakan sarana yang efektif dalam pemasaran yang dengan demikian bekerjasama dengan organisasi Perempuan yaitu Nasyiatul Aisyiyah dalam hal ini program ini merupakan suatu hal yang bermanfaat untuk diketahui dan dipelajari pada zaman sekarang Urgensi pemberdayaan perempuan dalam ekonomi digital terletak pada ketidaksetaraan gender yang masih ada dalam akses, pengetahuan, dan peluang di dunia digital. Nasyiyah bertujuan untuk mengatasi hambatan ini dan memungkinkan perempuan untuk memanfaatkan peluang ekonomi digital. Tujuan utama dari pengabdian ini 1) meningkatkan keterampilan perempuan dalam pemanfaatan ekonomi digital, 2) memfasilitasi akses ke platform e-commerce, dan 3) membantu dalam mengembangkan kewirausahaan wanita dalam ranah digital. Metode yang digunakan, observasi awal, sosialisasi, pelaksanaan pelatihan, mentorship dan pendampingan, evaluasi dan Perbaikan,  1) melakukan pelatihan keterampilan dengan memberdayakan Perempuan untuk menciptakan dan mengelola bisnis, 2) mengajarkan langsung aplikasi e-commerce untuk membantu Perempuan untuk mencapai pasar global 3) dengan memberikan bantuan pelatihan ini dapat menginspirasi Perempuan dalam memulai bisnis, Meningkatkan keterampilan perempuan dalam pemanfaatan ekonomi digital, memfasilitasi akses ke platform e-commerce, dan membantu dalam mengembangkan kewirausahaan wanita dalam ranah digital, kita dapat menciptakan sebuah ekosistem yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Dengan memberdayakan perempuan untuk menjadi aktor utama dalam ekonomi digital, kita tidak hanya membuka peluang bagi mereka secara individu, tetapi juga membawa manfaat besar bagi masyarakat secara keseluruhan melalui pertumbuhan ekonomi yang lebih luas dan inklusif. Perlu adanya 1) Perluasan program pelatihan, 2) Peningkatan konten Pelatihan, 3) Dukungan dan Keberlanjutan. Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Ekonomi Digital, Kewirausahaan  ABSTRACT This service focuses on providing understanding and digital business skills to encourage women to get jobs and become literate in digital business such as e-commerce and social media, which are effective means of marketing, thereby collaborating with women's organizations, namely Nasyiatul Aisyiyah, in this case this program is something which is useful to know and learn today. The urgency of empowering women in the digital economy lies in the gender inequality that still exists in access, knowledge and opportunities in the digital world. Nasyiyah aims to overcome these barriers and enable women to take advantage of digital economic opportunities. The main objectives of this service are 1) improving women's skills in utilizing the digital economy, 2) facilitating access to e-commerce platforms, and 3) helping to develop women's entrepreneurship in the digital realm. Methods used, initial observation, socialization, implementation of training, assistance and mentoring, evaluation and improvement, Results: 1) conducting training by empowering women to create and manage businesses, 2) teaching directly e-commerce applications to help women reach the global market 3) by providing this training assistance can inspire women to start businesses. Conclusion: increasing women's skills in utilizing the digital economy, facilitating access to e-commerce platforms, and helping develop women's entrepreneurship in the digital realm, we can create a more inclusive, innovative, ecosystem. and sustainable. By empowering women to become key actors in the digital economy, we not only open up opportunities for them individually, but also bring huge benefits to society as a whole through broader and more inclusive economic growth. Recommendations: 1) Expansion of training Programs, 2) Enchancement of training Content, 3) Sustainability and Support Keywords: Women's Empowerment, Digital Economy, Entrepreneurship
Pemberdayaan Masyarakat dalam Mencegah Faktor Risiko Diabetes Mellitus Manik, Marisa; Sitorus, Fiolenty; Florensa, Maria Veronika Ayu; Siregar, Deborah; Pailak, Herman; Sinaga, Chriska
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15006

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus adalah gangguan metabolik kronis dan saat ini menjadi beban dalam sistem layanan kesehatan. Pendekatan multifaset diperlukan dalam pencegahan dan penanganan diabetes. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses yang memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan kontrol atas kehidupan mereka. Adanya pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu mengatasi faktor risiko diabetes terutama faktor yang dapat dimodifikasi seperti diet, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol. Kegiatan ini bertujuan untuk menggambarkan status kesehatan peserta didik meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), tekanan darah, dan kadar glukosa darah sewaktu, asam urat, dan kolesterol, serta memberdayakan komunitas dengan meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan mengenai faktor risiko dan pencegahan diabetes. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan pada 10 Maret 2024. Metode pembelajaran adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan return-demonstration. Media pembelajaran yang digunakan adalah PowerPoint dan alat peraga berupa kertas koran. Hasil dari kegiatan ini adalah mayoritas peserta memiliki IMT normal (41,71%) dan 35,58% mengalami overweight serta obesitas sebanyak 17,17%. Mayoritas peserta memiliki tekanan darah normal (60,73%), namun terdapat kasus pra-hipertensi dan hipertensi. Selain itu, mayoritas peserta memiliki kadar glukosa darah (52,14%) dan kadar kolesterol (69,32%) yang tidak normal. Intervensi kesehatan diperlukan untuk mengelola faktor risiko ini dengan pemberdayaan masyarakat dalam memodifikasi gaya hidup, melakukan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada masyarakat dan pemantauan rutin. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Pendidikan Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat  ABSTRACT Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder and currently imposes a burden on the healthcare system. A multifaceted approach is needed to prevent and treat diabetes. Community empowerment is a process that enables people to increase control over their lives. Empowering the community is expected to help overcome diabetes risk factors, especially modifiable factors such as diet, physical activity, smoking habits, and alcohol consumption. This activity aimed to describe the health status, including BMI, blood pressure, blood glucose levels, uric acid, and cholesterol, and empowering the community by increasing knowledge through health education regarding risk factors and prevention of diabetes. This activity was conducted on March 10, 2024. The learning methods included lectures, discussions, demonstrations, and return-demonstrations. The learning media used were PowerPoint presentations and teaching aids in the form of newspapers. The results of this activity showed that the majority had a normal BMI (41.71%), while others were overweight (35.58%) or obese (17.17%). Most had normal blood pressure (60.73%), but some cases of pre-hypertension and hypertension were observed. Most had abnormal blood glucose levels (52.14%) and cholesterol levels (69.32%). Health interventions are needed to manage these risk factors through community empowerment, ongoing health education, regular monitoring, and lifestyle modifications. Keywords: Diabetes Mellitus, Community Empowerment, Health Education
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Amaludin, Mimi; Safitri, Dewin; Arisandi, Defa; Hidayat, Uti Rusdian; Akbar, Ali; Alfikrie, Fauzan; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Nurannisa, Nurannisa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.14769

Abstract

ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam dua dekade terakhir menjadi beban dalam pembiayaan karena tingginya biaya pengobatan (penyakit katastropik) seperti penyakit jantung, kanker, dan gagal ginjal. Dalam hal ini tenaga kesehatan termasuk perawat memiliki peran penting terutama upaya promotive dan preventif agar dapat menekan angka kejadian sekaligus menurunkan beban biaya pengobatan. Sebagai upaya promotive maka dilakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penyakit tidak menular serta memberdayakan masyarakat dengan keterampilan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit tidak menular. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya menurunkan peningkatan penyakit tidak menular serta ikut memberdayakan masyarakat agar terbentuk individu dan masyarakat yang mandiri. Metode yang dilakukan pada kegiatan PKM ini adalah Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi, demonstrasi dan simulasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan. setelah diberikan edukasi pengetahuan masyarakat sebagian besar menjadi tinggi (73,33%). setelah dilakukan demonstarsi dan simulasi keterampilan masyarakat sebagian besar menjadi tinggi (70%). Pemberian edukasi dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan PTM. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Penyakit Tidak Menular  ABSTRACT Introduction: Non-Communicable Diseases (NCDs) in the last two decades have become a financial burden due to the high costs of treatment (catastrophic diseases) such as heart disease, cancer and kidney failure. In this case, health workers, including nurses, have an important role, especially promotive and preventive efforts, in order to reduce the number of incidents while reducing the burden of medical costs. As a promotive effort, education is carried out to increase public knowledge of non-communicable diseases and empower the public with the skills to carry out health checks as an effort to early detect and prevent non-communicable diseases. Objective: The aim of this activity is to increase community participation in efforts to reduce the increase in non-communicable diseases and help empower the community to form independent individuals and communities. Method: the method used in this PKM activity is method that will be used in this activity is education, exposure and simulation. Results: The results of community service show that there is an increase in knowledge and skills. after being given education, the majority of people's knowledge became high (73.33%). after demonstrations and simulations, most people's skills became high (70%). Conclusion: providing education and education can increase knowledge and skills and can be one of the efforts to prevent Non-Communicable Diseases.  Keywords: Chronic Kidney Failure, Non-Communicable Diseases

Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue