cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)" : 42 Documents clear
Pencegahan dan Penanggulangan Bullying Pada Siswa SMP di Wilayah Kerja Puskesmas Klasaman Kota Sorong Agustarika, Butet; Agung, Irwan Guruh; Fabanyo, Rizqi Alvian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18552

Abstract

ABSTRAK Fenomena Bullying pada siswa di lingkungan sekolah menjadi masalah yang semakin serius dan memerlukan perhatian lebih dari semua pihak. Selain menyebabkan dampak fisik, perundungan ini juga meninggalkan trauma psikologis yang mendalam, yang dapat mempengaruhi perkembangan mental dan emosional siswa hingga mereka dewasa. untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pencegahan dan penanggulangan bullying melalui penyuluhan kesehatan serta skrining kejadian bullying di lingkungan sekolah. Berupa penyuluhan kesehatan dan skrining kejadian bullying. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 40 orang siswa SMP YPPKK Moria Sorong wilayah kerja Puskemas Klasaman. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif. Penyuluhan kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan siswa dimana sebelum penyuluhan, tingkat pengetahuan siswa 17,5% berada dalam kategori cukup dan 82,5% dalam kategori kurang. Setelah penyuluhan, terjadi peningkatan yang signifikan, dengan mayoritas siswa 72,5% masuk dalam kategori baik, sementara 27,5% dalam kategori cukup. Sedangkan hasil temuan skirining kejadian bullying menunjukkan sebagian besar siswa 90% teridentifikasi termasuk dalam kategori normal, 10% kategori korban bullying dan tidak ada siswa yang teridentifikasi dalam kategori pelaku dan saksi. Penyuluhan kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang pencegahan dan penanggulangan bullyingserta teridentifikasi beberapa siswa yang menjadi korban bullying. Disarankan demi keberlanjutan program untuk melakukan pendekatan atau pendampingan secara berkelanjutan terkait pencegahan dan penanggulangan bullying di sekolah. Selain itu, penting untuk menjalin kerjasama antara berbagai pihak agar dapat bersinergi dalam menangani siswa yang terlibat dalam perundungan. Kata Kunci: Pencegahan Bullying, Penanggulangan Bullying, Siswa Sekolah  ABSTRACT The phenomenon of bullying among students in the school environment is becoming an increasingly serious problem and requires more attention from all parties. Apart from causing physical impacts, bullying also leaves deep psychological trauma, which can affect students' mental and emotional development until they become adults. To increase students' knowledge about preventing and dealing with bullying through health education and screening for bullying incidents in the school environment. In the form of health education and screening for bullying incidents. The number of participants in the activity was 40 YPPKK Moria Sorong Middle School students in the Klasaman Community Health Center working area. This service activity went well and had a positive impact. The health education provided can increase students' knowledge, where before counseling, the level of students' knowledge was 17.5% in the sufficient category and 82.5% in the insufficient category. After counseling, there was a significant increase, with the majority of students 72.5% being in the good category, while 27.5% were in the fair category. Meanwhile, the results of screening findings for bullying incidents showed that the majority of students, 90% of whom were identified as being in the normal category, 10% were in the category of victims of bullying and no students were identified in the categories of perpetrators and witnesses. The health education provided can increase students' knowledge about preventing and dealing with bullying and identify several students who are victims of bullying. It is recommended for any program to carry out a sustainable approach or assistance regarding the prevention and handling of bullying in schools. Apart from that, it is important to establish cooperation between various parties so that they can work together in dealing with students who are involved in bullying. Keywords: Bullying Prevention, Bullying Management, School Students
Pemberdayaan Karang Taruna dalam Pertolongan Pertama Kecelakaan Daerah Wisata Khoirini, Fatimah; Bakara, Derison Marsinova; Almaini, Almaini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18859

Abstract

ABSTRAK Penyebab kecelakaan pada daerah wisata bisa disebabkan karena kondisi yang tidak aman dan tindakan yang tidak aman dari wisatawan. Kecelakaan dapat terjadi dimana pun dan pertolongan pertama yang tepat dan segera akan melindungi korban dari bahaya. Penanganan yang salah pada korban kecelakaan karena kurangnya pengetahuan penolong dapat memperburuk situasi dan keadaan korban. Sehingga pengetahuan tentang pertolongan pertama bagi masyarakat sekitar sangat penting. Pelatihan pertolongan pertama untuk mengatasi kecelakaan berbasis masyarakat memiliki dampak positif dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian pada korban kecelakaan. Melalui pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan daerah wisata ini diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan karang taruna tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di daerah wisata. Kegiatan menggunakanmetode pelatihan dengan penyampaian materi dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi dilanjutkan dengan praktik dengan metode simulasi dan demontrasi. Pengetahuan karang taruna pada nilai pretest didapatkan hasil rata-rata yaitu 29,09 dan hasil post test didapatkan nilai pengetahuan rata-rata menjadi 60,89. Hal ini menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang pertolongan pertama sebesar 31,8 poin. Keterampilan karang taruna sebelum dilakukan pelatihan pada katagori belum dapat melakukan sebanyak 82,86 % dan dapat melakukan dengan kurang baik sebanyak 17,14 %. Keterampilan sesudah dilakukan pelatihan berada pada katagori dapat melakukan dengan kurang baik sebanyak 41,14 % dan dapat melakukan dengan cukup baik sebanyak 58,86 %. Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karang taruna dalam pertolongan pertama pada kecelakaan di daerah wisata. Kata Kunci: Daerah Wisata, Karang Taruna, Pertolongan Pertama  ABSTRACT The causes of accidents in touristm can be caused by unsafe conditions and unsafe actions by tourists. Accidents can happen anywhere and proper and immediate first aid will protect victims from harm. Incorrect handling of accident victims due to a lack of knowledge of the helper can worsen the situation and condition of the victim. So knowledge about first aid for the local community is very important. Community-based first aid training for accidents has a positive impact in reducing morbidity and mortality among accident victims. Through this first aid training for accidents in touristm, it is hoped that there will be an increase in the knowledge and skills of karang taruna regarding first aid for accidents in touristm. Activities use training methods by delivering material using lecture, question and answer and discussion methods followed by practice using simulation and demonstration methods. Karang Taruna's knowledge in the pretest value obtained an average result of 29.09 and post test results obtained an average knowledge value of 60.89. This shows an increase in knowledge about first aid of 31.8 points. The skills of the karang taruna before training in the category were 82.86% unable to perform and 17.14 % were able to perform poorly. Skills after training were in the category of being able to do not well as much as 41.14% and being able to do quite well as much as 58.86%. Training activities can increase the knowledge and skills of karang taruna in first aid for accidents in touristm. Keywords: Touristm, Karang Taruna, First Aid
Peningkatan Literasi Kesehatan tentang Anemia pada Remaja Puteri sebagai Pencegahan Dini Kejadian Stunting di SMAN 9 Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda Sari, Rita Puspa; Ruminem, Ruminem; Syahrun, Syahrun; Rahmatia, Putri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.17811

Abstract

ABSTRAK Kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa peningkatan literasi yang dilakukan berupa pemberian edukasi tentang Pencegahan Anemia Pada Remaja telah dilakukan  pada siswi  SMAN 9 Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda sebanyak 150 siswa. Kegiatan edukasi ini dilakukan pada remaja karena perkembangan saat remaja sangat menentukan kualitas seseorang untuk menjadi individu dewasa. Masalah gizi yang terjadi pada masa remaja akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa serta beresiko melahirkan generasi yang bermasalah gizi. Tujuan pelaksanaan kegiatan  ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan atau meningkatkan pengetahuan siswi-siwi SMA N 9 tentang anemia, diharapkan dengan pengetahuan yang diperoleh mampu melakukan pencegahan kejadian anemia. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 02 Agustus tahun 2023 di SMAN 9 Kelurahan Lempake Kecamatan Lempake,  Kota Samarinda pada siswi kelas 11 dan 12 sebanyak 150 orang. Kegiatan edukasi dilakukan dalam bentuk ceramah dengan menyampaikan informasi tentang anemia dan upaya pencegahannya yang dapat dilakukan oleh para remaja puteri, yang dilanjutkan dengan evaluasi secara langsung dengan perwakilan siswi sasaran, dengan respon partisipan mengatakan akan berupaya mengikuti ajaran pola makan yang baik untuk remaja salah satu cara mencegah anemia. Kata Kunci: Literasi, Anemia, Remaja Puteri,   ABSTRACT Community Service activities in the form of increasing literacy in the form of providing education on the Prevention of Anemia in Adolescents have been carried out for female students of SMAN 9, North Samarinda District, Samarinda City as many as 150 students. This educational activity was carried out in adolescents because development during adolescence determines the quality of a person to become an adult individual. Nutritional problems that occur during adolescence will increase susceptibility to disease in adulthood and risk giving birth to a generation with nutritional problems. The purpose of this activity is to provide knowledge and or increase the knowledge of SMA N 9 students about anemia, it is hoped that with the knowledge gained they will be able to prevent anemia. This activity was carried out on August 02, 2023 at SMAN 9, Lempake Village, Lempake Subdistrict, Samarinda City on grade 11 and 12 students as many as 150 people. Educational activities were carried out in the form of lectures by conveying information about anemia and prevention efforts that can be carried out by adolescent girls, followed by direct evaluation with representatives of target schoolgirls, with participant responses saying they would try to follow the teachings of a good diet for adolescents as a way to prevent anemia.  Keywords: Literacy, Anemia, Adolescent Girls
Peningkatan Kemampuan “Caring Elderly “ pada Kader Lansia dalam Deteksi Dini Lansia dengan Risiko Abuse dan Neglect Prabasari, Ninda Ayu; Juwita, Linda; Marcello, Steven Aldo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18757

Abstract

ABSTRAK Proses menua dan penyakit degeneratif menimbulkan perubahan pada lanjut usia dan masalah kesehatan yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain. Kekerasan (abuse) dan pengabaian (neglect) merupakan dua masalah yang bisa terjadi pada lanjut usia yang terkadang dilakukan oleh orang terdekat. Keluarga adalah orang terdekat dan utama yang tinggal bersama dan merawat lansia terkadang memiliki hambatan dalam perawatan. Kedua masalah tersebut dapat terjadi tidak disengaja atau disengaja oleh keluarga karena ketidakpahaman merawat lansia. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu memberikan edukasi caring ederly, pemahaman tentang kekerasan dan pengabaian dan deteksi dini lansia dengan resiko tersebut. Kegiatan ini diberikan dalam 2 kali kegiatan diikuti oleh 76 kader yang memiliki lansia yang dirawat dirumah. Usia kader 20-50 tahun, lansia yang dirawat mayoritas memiliki >1jenis penyakit. Kader mayoritas belum mendapatkan edukasi terkait topik tersebut. Terdapat peningkatan kategori pengetahuan baik setelah diberikan edukasi. Kader dapat melakukan deteksi dini risiko abuse dan neglect, dan dapat melakukan caring kepada lansia saat melakukan perawatan. Pemberian edukasi maupun pelatihan diberikan secara konsisten kepada kader terkait masalah kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dan dapat membantu fasilitas kesehatan untuk mendeteksi dini lebih awal masalah kesehatan.  Kata Kunci: Abuse, Neglect, Kader, Lansia, Caring Elderly  ABSTRACT The aging process and degenerative diseases cause changes in the elderly and health problems that cause dependence on other people. Abuse and neglect are two problems that can occur in the elderly, which are sometimes perpetrated by people closest to them. Family is the closest and main person who lives with and cares for the elderly, sometimes having obstacles in caring. These two problems can occur unintentionally or intentionally by the family due to a lack of understanding of caring for the elderly. The aim of community service activities is to provide caring education, understanding about violence and neglect and early detection of elderly people at risk. This activity was given in 2 activities and was attended by 76 cadres who had elderly people who were cared for at home. The cadres' ages are 20-50 years, the majority of elderly people treated have >1 type of disease. The majority of cadres have not received education regarding this topic. There was an increase in the good knowledge category after being given education. Cadres can detect early risks of abuse and neglect, and can care for the elderly when providing care. Consistently providing education and training to cadres regarding health problems can increase cadres' knowledge and skills and can help health facilities to detect health problems early.  Keywords: Abuse, Neglect, Cadres, Elderly, Caring Elderly
Pemberdayaan Kader Kesehatan Jiwa melalui Apliaksi Informasi Manajemen Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Saswati, Nofrida; Dinda, Aisa; Sukarno, Anita; Sianipar, Riski Marudur Ulina; Ulandari, Jelly; Fepriyanto, Sigit
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18620

Abstract

ABSTRAK Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masih mendapatkan stigma negatif dalam masyarakat yang beranggapan bahwa ODGJ berbahaya, sehingga menimbulkan banyak deskriminasi, pengucilan, penolakan serta marginalisasi dalam masyarakat, selain itu masalah ekonomi dan pendidikan juga mepengaruhi perawatan pada ODGJ. Tujuan dilakukan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman kader Kesehatan jiwa dalam melakukan peran dan fungsi kader Kesehatan jiwa. Metode kegiatan yang dilakukan berupa ceramah, diskusi dan role play. Hasil kegiatan terdapat peningkatan nilai post test yaitu 69,64, hasil deteksi Kesehatan mental menggunakan instrument SRQ didapatkan hasil masyarakat mengalami sehat mental yaitu sebanyak 68 orang (79.07%), gejala neurosis 10 orang (11.63%), gejala psikotik 2 orang (2.33%), PTSD 6 orang (6.97%). Terdapat warga yang mengalami psikotik diharapkan kader melakukan rujukan kepada pihak puskesmas melalui pelaporan perawat program Kesehatan jiwa. Kata Kunci: Kader, Kesehatan, Jiwa, Aplikasi, Infomasi, Askep Jiwa  ABSTRACT People with Mental Disorders (ODGJ) still get a negative stigma in society that assumes that ODGJ are dangerous, resulting in a lot of discrimination, exclusion, rejection and marginalization in society, in addition to economic and educational problems also affect the care of ODGJ. The purpose of this activity is to improve the understanding of Mental Health cadres in carrying out the roles and functions of Mental Health cadres. the method of activity carried out is in the form of lectures, discussions and role play. the results of the activity showed an increase in the post-test score of 69.64, the results of mental health detection using the SRQ instrument showed that the community experienced mental health, namely 68 people (79.07%), neurosis symptoms 10 people (11.63%), psychotic symptoms 2 people (2.33%), PTSD 6 people (6.97%). There are residents who experience psychosis, it is expected that cadres will make referrals to the health center through reporting to the Mental Health program nurse. Keywords : Cadres, Health, Soul, Application, Information, Mental Health Nursing
Pemberdayaan Teman Sebaya sebagai Upaya Pencegahan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Florensa, Florensa; Hidayah, Nurul; Limansyah, Dodik; Sari, Lintang; Yousriatin, Fajar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.19988

Abstract

ABSTRAK Bunuh diri merupakan masalah kesehatan mental yang banyak terjadi pada remaja dan menjadi penyebab kematian kedua terbanyak pada individu berusia 15-29 tahun. Di Indonesia, angka bunuh diri remaja cukup tinggi, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti depresi, kecemasan, stres, penyalahgunaan NAPZA, serta kurangnya dukungan sosial. Remaja di lembaga pembinaan memiliki risiko lebih besar terhadap stres berat dan pemikiran untuk mengakhiri hidup akibat tekanan lingkungan serta keterbatasan interaksi sosial. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang efektif guna mencegah risiko bunuh diri, salah satunya melalui pemberdayaan teman sebaya yang berperan dalam meningkatkan kesadaran serta menciptakan sistem dukungan dalam komunitas remaja. Program ini bertujuan untuk membekali remaja dengan pengetahuan mengenai pencegahan bunuh diri, sehingga mereka mampu mengenali faktor risiko, memahami pentingnya kesehatan mental di lingkungan sekitar, serta memberikan dukungan kepada teman sebaya yang berisiko. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk edukasi kepada remaja penghuni lapas melalui tahapan yang sistematis, mulai dari persiapan peserta, penyediaan sarana dan prasarana, hingga penyusunan materi edukasi yang relevan. Pelaksanaan program berlangsung pada Oktober 2024 di aula lapas dan diawali dengan pre-test untuk mengukur pemahaman awal peserta. Setelah itu, penyampaian materi dilakukan secara interaktif mengenai faktor risiko bunuh diri, strategi pencegahan, serta peran teman sebaya dalam memberikan dukungan emosional. Program kemudian diakhiri dengan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta setelah mendapatkan edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan mampu meningkatkan kesadaran remaja terhadap faktor risiko bunuh diri serta membekali mereka dengan keterampilan dalam memberikan dukungan kepada teman sebaya. Selain itu, peserta juga menunjukkan kemampuan dalam melakukan deteksi dini terhadap individu yang berpotensi mengalami tekanan emosional berat. Dengan demikian, pemberdayaan teman sebaya terbukti menjadi strategi yang efektif dalam pencegahan risiko bunuh diri, terutama bagi remaja di lembaga pembinaan. Program ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih suportif, tetapi juga berkontribusi dalam menekan angka kejadian bunuh diri di kelompok usia remaja.  Kata Kunci: Lapas, Manajemen Stres, Risiko Bunuh DiriABSTRACT Suicide is a prevalent mental health issue among adolescents and is the second leading cause of death among individuals aged 15-29. In Indonesia, the suicide rate among teenagers remains high, influenced by various factors such as depression, anxiety, stress, substance abuse, and lack of social support. Adolescents in juvenile detention centers are at even greater risk of severe stress and suicidal thoughts due to environmental pressures and limited social interactions. Therefore, effective interventions are necessary to prevent suicide risks, one of which is peer empowerment, which plays a crucial role in raising awareness and creating a support system within adolescent communities. This program aims to equip adolescents with knowledge about suicide prevention, enabling them to recognize risk factors, understand the importance of mental health in their surroundings, and provide support to at-risk peers. The initiative was carried out through educational activities for juvenile detainees, following a structured process that included participant preparation, provision of facilities and infrastructure, and the development of relevant educational materials. The program was implemented in October 2024 at the detention center’s hall, beginning with a pre-test to assess participants’ initial understanding. This was followed by an interactive session covering suicide risk factors, prevention strategies, and the role of peers in providing emotional support. The program concluded with a post-test to evaluate participants’ knowledge improvement after the educational intervention. The results indicated that the education provided successfully increased adolescents’ awareness of suicide risk factors and equipped them with the skills to support their peers. Additionally, participants demonstrated the ability to conduct early detection of individuals experiencing severe emotional distress. Thus, peer empowerment has proven to be an effective strategy in suicide prevention, particularly for adolescents in juvenile detention. This program not only fosters a more supportive social environment but also contributes to reducing suicide rates among young individuals. Keywords: Prison, Stress Management, Suicide Risk
Pelatihan Pemanfaatan Media Sosial untuk Edukasi Kesehatan Remaja di Daerah Lahan Basah Tampubolon, Nurhannifah Rizky; Tampubolon, Masrina Munawarah; Suci, Erika Wice Purwani; Putri, Syeptri Agiani; Aziz, Ari Rahmat; Roni, Yunisman; Azizah, Azizah; Juliana, Dea Adelia; Fathaniah, Farahiyah; Pakpahan, Jonas Letare; Hikmah, Muttakhidatul; Rokhmani, Nikmah; Nurhidayah, Nurhidayah; Hutabarat, Ribka Pebriana; Sebayang, Sabrina Nur Ramadhanty; Sari, Suci Indah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18460

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan pengguna sosial media yang aktif, oleh karena itu remaja dapat memanfaatkan media sosial salah satunya sebagai tempat berbagi edukasi kesehatan dengan membuat media edukasi melalui desain grafis menggunakan aplikasi canva dan capcut. Tujuan pengabdian masyarakat ini agar remaja dapat memanfaatkan media sosial untuk berbagi edukasi terkait kesehatan dengan memanfaatkan aplikasi desain grafis sebagai alat untuk membuat media edukasi. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di wilayah Kelurahan Limbungan Baru, Kota Pekanbaru. Metode yang dipergunakan dalam pelatihan ini dengan pemberian materi dan demonstrasi terkait cara pembuatan media edukasi, pendampingan kepada remaja, dan evaluasi terkait pembuatan media edukasi. Hasil pelatihan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan responden sebelum dan setelah dilakukan pelatihan pemanfaatan media sosial pada remaja. Kata Kunci: Remaja, Pelatihan, Media Sosial, Edukasi Kesehatan  ABSTRACT Teenagers are active social media users, therefore teenagers can utilize social media, one of which is as a place to share health education by creating educational media through graphic design using the Canva and Capcut applications. The purpose of this community service is so that teenagers can utilize social media to share health-related education by utilizing graphic design applications as a tool to create educational media. This training activity was carried out in the Limbungan Baru Village area, Pekanbaru City. The method used in this training was to provide material and demonstrations related to how to create educational media, mentoring teenagers, and evaluations related to creating educational media. The results of the training showed an increase in respondent knowledge before and after training on the use of social media for teenagers. Keywords: Adolescents, Training, Social Media, Health Education
Deteksi Dini Kesehatan Remaja dalam Upaya Gerakan Tekan Obesitas dan Anemia pada Remaja Hikmanti, Arlyana; Adriani, Fauziah Hanum Nur; Dewi, Feti Kumala
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18798

Abstract

ABSTRAK Masalah kesehatan remaja adalah masalah yang penting untuk diperhatikan. Remja saat ini mendapatkan banyak tantangan karena secara psikologis remaja sedang mengalami masa peralihan, body image dan konsumsi makanan yang tidak sehat atau kesalahan pola makan dapat memengaruhi kesehatannya. Bila hal tersebut tidak ditangani dapat menimbulkan anemia dan obesitas yang nantinya menjadi manivestasi penyakit dan gangguan kesehatan dimasa mendatang, seperti penyakit kardiovaskuler dan diabetes militus tipe 2. Kegiatan ini bertujuan deteksi dini kesehatan remaja dalam upaya gerakan tekan obesitas dan anemia pada remaja melalui pemeriksaan status gizi, lingkar perut, gula darah sewaktu, lingkar lengan atas, dan kadar hemoglobin remaja. Dengan diketahui status kesehatan remaja tersebut, remaja dapat memahami kondisinya dan dapat melakukan upaya untuk mencegah obesitas dan anemia pada remaja. Metode yang digunakan adalah penjelasan maksud dan tujuan, informed concent, pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran lingkar perut, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kadar hemoglobin dan edukasi secara individu. Hasil kegiatan ini menunjukkan sebagian besar peserta status gizi underweight, lingkar lengan atas normal/tidak KEK, lingkar perut normal/ tidak obesitas, gula darah normal, dan kadar hemoglobin normal/ tidak anemia. Kesimpulan kegiatan ini sesuai dengan sasaran dan berjalan lancer. Saran perlunya upaya untuk meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya menjaga status gizi termasuk cara diet sehat remaja dan pemantauan minum zat besi pada remaja. Perlu adanya peninjauan lebih lanjut faktor yang memengaruhi Kesehatan remaja. Kata Kunci: Kesehatan, Remaja, Anemia, Obesitas  ABSTRACT Adolescent health issues are important issues to pay attention to. Adolescents currently face many challenges because, psychologically, they are experiencing a transition period; body image and unhealthy food consumption or eating patterns can affect their health. If this is not addressed, it can cause anaemia and obesity, which will later become manifestations of diseases and health disorders in the future, such as cardiovascular disease and type 2 diabetes mellitus. This activity aims to detect adolescent health early in an effort to reduce obesity and anaemia in adolescents through examination of nutritional status, waist circumference, random blood sugar, upper arm circumference, and haemoglobin levels of adolescents. By knowing the health status of adolescents, adolescents can understand their condition and can make efforts to prevent obesity and anaemia in adolescents. The methods used are explanation of the intent and purpose, informed consent, height measurement, weighing, upper arm circumference measurement, waist circumference measurement, blood sugar examination, haemoglobin level examination and individual education. The results of this activity showed that most participants had underweight nutritional status, normal upper arm circumference/not KEK, normal waist circumference/not obese, normal blood sugar, and normal haemoglobin levels/not anaemic. The conclusion of this activity was in accordance with the target and went smoothly. Suggestions for the need to increase participant awareness of the importance of maintaining nutritional status, including how to eat a healthy diet for adolescents and monitoring iron intake in adolescents. Further review of factors that influence adolescent health is needed. Keywords: Health, Teenagers, Anemia, Obesity
Pencegahan Stunting melalui Edukasi Kebutuhan Dasar Anak di Desa Sewukan, Kec.Dukun Kab. Magelang Hadi, Selasih Putri Isnawati; Hakim, Riska Ismawati; Pabidang, Siswanto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18722

Abstract

ABSTRAK Pada masa balita, pertumbuhan otak, fisik dan perkembangan kognitif serta kepribadian berkembang sangat pesat. Masa ini sangat menentukan kualitas seorang manusia.  Kebutuhan nutrisi dan gizi yang tidak terpenuhi pada masa ini beresiko menyebabkan anak mengalami stunting. Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor langsung maupun tidak langsung. Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan anak memperoleh apa yang dibutuhkan untuk bertumbuh dan berkembang, termasuk pemenuhan terhadap kebutuhan dasar anak yang optimal, meliputi asih, asah dan asuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita terkait pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar anak untuk pencegahan stunting. Kegiatan diselenggarakan pada tanggal 24 Oktober 2024 di Balai Desa Sewukan dan dihadiri oleh 24 ibu balita. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi dengan media PowerPoint (PPT) yang disertai gambar-gambar pendukung. Keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari ketercapaian sasaran atau peserta yang datang sebanyak 24 orang; tujuan pengabdian yang sesuai dengan kebutuhan mitra; penggunaan PPT sebagai target media; antusiasme peserta; peningkatan nilai pretest dan posttest; serta kepuasan mitra secara keseluruhan yakni puas terhadap kegiatan PkM ini. Kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu balita yang tercermin dari peningkatan nilai post test (74,1) dibandingkan dengan nilai pretest (64,5). Kegiatan ini dapat menjadi salah satu upaya pencegahan stunting melalui peningkatan pengetahuan ibu balita tentang kebutuhan dasar anak. Kata Kunci: Edukasi, Ibu Balita, Kebutuhan Dasar Anak, Stunting  ABSTRACT There is a very rapid growth and development process on toddlerhood, both brain growth, physical and cognitive development and personality. This period greatly determines the quality of a human being. Nutritional needs that are not met during this period cause the children to experience stunting. Stunting is caused by many factors, both direct and indirect factors. Parents have an important role in ensuring that children get what they need to grow and develop, include love, stimulation and care. This community service activity aims to increase the knowledge of mothers of toddlers regarding the importance of meeting children's basic needs to prevent stunting. The activity was held on October 24, 2024 at the Sewukan Village Hall and was attended by 24 mothers of toddlers. The method used was the lecture method and discuss with PPT media and other supporting images. The success of this community service activity was seen from the achievement of the target or participants who came as many as 24 people; the purpose of the service was in accordance with the needs of the partners; the target media was using PPT; participant enthusiasm for the activity; an increase in the average pretest and posttest scores; and general partner satisfaction, namely being satisfied with this Community Service activity. This activity is able to increase the knowledge of mothers of toddlers as reflected in the increase in the post-test score (74.1) compared to the pre-test score (64.5). This activity can be one of the efforts to prevent stunting by increasing the knowledge of mothers of toddlers about the basic needs of children. Keywords : Education, Children's basic needs, Mothers of toddlers, Stunting
Senam Kaki Diabetes Dalam Upaya Mencegah Ulkus Diabetik Pada Lansia di RW 19 Kelurahan Kota Wetan Garut Sumarni, Nina; Rosidin, Udin; Shalahuddin, Iwan; Witdiawati, Witdiawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18586

Abstract

ABSTRAK Penderita diabetes mellitus sering mengabaikan aktivitas fisik atau pergerakan tubuh karena berbagai alasan. Kurangnya aktivitas yang dilakukan oleh penderita diabetes mellitus akan menyebabkan tingginya gula darah dalam tubuh. Salah satu komplikasi yang terjadi pada penderita diabetes mellitus adalah terjadinya luka pada permukaan kulit yang dapat disertai dengan kematian jaringan. Pasien diabetes melitus beresiko 15–20 persen mengalami ulkus kaki diabetik dalam waktu lima tahun, dengan tingkat kekambuhan 50–70%, dan 85% akan menjalani amputasi. Pengelolaan diabetes melitus yang efektif dan terkendali dapat dilakukan dengan pengelolaan non farmakologis yaitu berupa kegiatan jasmani dan aktivitas fisik. Senam kaki diabetes adalah latihan yang dirancang khusus untuk pasien diabetes mellitus dengan tujuan utama meningkatkan sirkulasi darah atau aliran darah ke bagian kaki serta mencegah terjadinya luka dan komplikasi lainnya. Tujuan kegiatan adalah memberikan edukasi mengenai pendidikan kesehatan tentang senam kaki diabetes dalam upaya mencegah ulkus diabetik pada lansia di RW 19 Kelurahan Kota Wetan Garut.Metode yang digunakan pada aktivitas ini adalah lektur, diskusi dan interview. Nilai Tengah yang didapat peserta pada pre-test ialah 66 dan nilai Tengah yang didapat peserta setelah post test ialah 76 yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yaitu sebesar 10 poin setelah dilakukannya diskusi “Senam Kaki Diabetes Dalam Upaya Mencegah Ulkus Diabetik Pada Lansia”. terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 10 poin setelah diberikan edukasi kesehatan tentang senam kaki diabetes dalam upaya mencegah ulkus diabetik pada lansia Di RW 19 Kelurahan Kota Wetan, Kabupaten Garut dan diharapkan setelah dilakukan edukasi pendidikan kesehatan, para peserta mengetahui dan memahami tentang senam kaki dalam upaya mencegah ulkus diabetic dan mau aktif di kegiatan senam diabetes yang diselenggarakan di Posbindu RW 19. Kata Kunci: Senam Kaki Diabetes, Mencegah, Ulkus Diabetik ABSTRACT People with diabetes mellitus often ignore physical activity or body movement for various reasons. Lack of activity by people with diabetes mellitus will cause high blood sugar. One of the complications that occurs in people with diabetes mellitus is the occurrence of wounds on the surface of the skin which can be accompanied by tissue death. Patients with diabetes mellitus are at risk of 15-20 percent experiencing diabetic foot ulcers within five years, with a recurrence rate of 50-70%, and 85% will undergo amputation. Effective and controlled management of diabetes mellitus can be done with non-pharmacological management, namely physical activity and physical activity. Diabetic foot exercise is an exercise specifically designed for patients with diabetes mellitus with the main aim of increasing blood circulation or blood flow to the feet and preventing wounds and other complications. The purpose of the activity is to provide health education about diabetic foot exercise to prevent diabetic ulcers in the elderly in RW 19, Kelurahan Kota Wetan Garut. The methods used in this activity are reading, discussion, and interview. The median score obtained by participants in the pre-test was 66 and the median score obtained by participants after the post-test was 76, indicating an increase in knowledge of 10 points after the discussion "Diabetic Foot Exercises to Prevent Diabetic Ulcers in the Elderly" was conducted. There was an increase in knowledge of 10 points after being given health education about diabetic foot exercises to prevent diabetic ulcers in the elderly in RW 19, Kota Wetan Village, Garut Regency and it is hoped that after health education, participants will know and understand about foot exercises to prevent diabetic ulcers and want to be active in diabetic exercise activities held at Posbindu RW 19. Keywords: Diabetic Foot Exercises, Preventing, Diabetic Ulcers

Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue