cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 44 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)" : 44 Documents clear
Edukasi tentang Penanganan Mimisan dan Terapi Kelompok Terapeutik Anak Usia Sekolah di SDN Rawabunga 11 Jakarta Timur Laela, Sri; Putri, Nadia Oktiffany
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.19856

Abstract

ABSTRAK Mimisan atau epistaksis merupakan kondisi yang sering terjadi pada anak usia sekolah, terutama akibat faktor lingkungan, trauma ringan, atau kondisi medis tertentu. Penanganan mimisan yang tepat menjadi penting untuk mencegah komplikasi dan memberikan rasa aman bagi anak. Selain aspek medis, penanganan mimisan juga berkaitan erat dengan perkembangan psikososial anak, mengingat usia sekolah adalah tahap perkembangan yang kritis dalam membangun kemandirian, rasa percaya diri, dan kemampuan beradaptasi sosial. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk melakukan edukasi tentang penanganan mimisan yang meliputi pertolongan pertama, pemantauan kesehatan dan Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) anak usia sekolah guna mendukung perkembangan psikososial anak. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan dan TKT anak. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 10 Desember 2024 di SDN Rawabunga 11, Jakarta Timur dihadiri oleh 30 anak. Setelah diberikan edukasi dan TKT anak, anak menjadi lebih paham mengenai penanganan mimisan dan implikasi psikososialnya, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak usia sekolah. Kata Kunci: Anak Usia Sekolah, Mimisan, Terapi Kelompok Terapeutik  ABSTRACT Nosebleeds or epistaxis are conditions that often occur in school-aged children, especially due to environmental factors, minor trauma, or certain medical conditions. Proper handling of nosebleeds is important to prevent complications and provide a sense of security for the child. Apart from medical aspects, handling nosebleeds is also closely related to children's psychosocial development, considering that school age is a critical developmental stage in building independence, self-confidence and social adaptability. The aim of this community service activity is to provide education about handling nosebleeds which includes first aid, health monitoring and Therapeutic Group Therapy (TKT) for school-aged children to support children's psychosocial development. The methods used are health education and children's TKT. The activity was held on Tuesday, December 10, 2024 at SDN Rawabunga 11, East Jakarta, attended by 30 children. After being given education and TKT for children, children will understand more about handling nosebleeds and their psychosocial implications, it is hoped that this can help improve the quality of life of school-aged children. Keywords: School age children, nosebleeds, Therapeutic Group Therapy
Sosialisasi Pendidikan Kesehatan Terhadap Pencegahan Stunting Pada Anak Usia Dini Juniarti, Depi Sari; Nurhayati, Yeti; Lutfiah, Lutfiah; Winarti, Winarti; Puspiati, Sunia; Yulyani, Resi; Nufifa, Eva; Eni, Eni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.20289

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah serius yang masih dihadapi dan belum sepenuhnya dapat dicegah dan diatasi. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk mensosialisasikan , mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat terutama kaum ibu tentang pencegahan stunting pada anak usia dini. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan di TK dan PAUD yang berada di wilayah Kecamatan Ciruas, Lebak Wangi Dan Kragilan. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dengan menggunakan ceramah, dialog interaktif, diskusi dan tanya jawab berhadiah.Sosialisasi ini telah membuka wawasan masyarakat tentang stunting pada anak sangat berdampak pada masa depan mereka dimana anak stunting akan memiliki kesulitan dan gagal fokus dalam belajar. Ini berakibat kualitas pendidikan si anak stunting menjadi rendah dan tidak mampu bersaing di dunia kerja dan akan mempengaruhi pendapatan mereka dan berakibat ekonomi menjadi rendah. Himbauan untuk datang ke Posyandu harus dilakukan karena.Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan di TK dan PAUD yang berada di wilayah Kecamatan Ciruas, Lebak Wangi Dan Kragilan sudah membuktikan bahwa masih banyak orangtua terutama ibu – ibu yang belum mengetahui gejala serta dampak stunting pada anak baik dari segi pendidikan si anak dimasa depan serta perkonomiannya. Dengan diadakannya sosialisasi tersebut maka terbukalah wawasan para orangtua untuk bekerjasama dalam hal membesarkan anak-anak mereka dengan mengutamakan pemberian gizi terbaik yang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang si anak. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Stunting, Anak Usia Dini.  ABSTRACT Stunting is a serious problem that is still being faced and has not been fully prevented and overcome. This Field Experience Practice Activity aims to socialize, educate and provide information to the community, especially mothers, about preventing stunting in early childhood. Field Experience Practice Activities are carried out in kindergartens and PAUDs located in the Ciruas, Lebak Wangi and Kragilan Districts. The method used is socialization using lectures, interactive dialogues, discussions with prizes. This socialization has opened the community's insight into stunting in children which has a major impact on their future where stunted children will have difficulty and fail to focus on learning. This results in the quality of education of stunted children being low and unable to compete in the world of work and will affect their income and result in a low economy. The appeal to come to the Posyandu must be done because. Field Experience Practice Activities carried out in Kindergartens and PAUD in the Ciruas, Lebak Wangi and Kragilan Districts have proven that there are still many parents, especially mothers, who do not know the symptoms and impacts of stunting on children, both in terms of the child's education in the future and their economy. By holding this socialization, the insight of parents is opened to work together in raising their children by prioritizing the provision of the best nutrition that is in accordance with the stages of the child's growth and development. Keywords: Health Education, Stunting, Early Childhood
Simulasi Penanganan Korban Tenggelam dan Launching Satgas Nawasena Berbasis Sistem Informasi Geografis untuk Meningkatkan Keselamatan Wisata di Pantai Pangandaran Nurhamsyah, Donny; Fitri, Siti Yuyun Rahayu; Putra, Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi; Marya, Nenden Nur Asriyani; Fitri, Siti Ulfah Rifaatul; Khan, Alexander M.A; Maziyya, Nur; Setiawan, Setiawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.19400

Abstract

ABSTRAK Pantai Pangandaran merupakan salah satu destinasi wisata bahari unggulan di Indonesia yang memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan laut, terutama insiden tenggelam. Kurangnya kesadaran wisatawan akan potensi bahaya serta keterbatasan sistem pemantauan dan respons cepat menjadi tantangan dalam meningkatkan keselamatan wisata. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan sistem mitigasi berbasis teknologi yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan efektivitas penanganan kecelakaan. Untuk meningkatkan keselamatan wisata di Pantai Pangandaran melalui simulasi penanganan korban tenggelam dan pembentukan Satgas Nawasena. Selain itu, Sistem Informasi Geografis (SIG) diterapkan sebagai alat bantu dalam pemetaan titik rawan kecelakaan dan optimalisasi sistem tanggap darurat berbasis data spasial. Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, tenaga kesehatan, petugas Search and Rescue (SAR), pengelola wisata, dan masyarakat lokal. Metode yang digunakan mencakup: (1) pemetaan area rawan kecelakaan menggunakan SIG, (2) simulasi penanganan korban tenggelam yang melibatkan skenario realistis, dan (3) pembentukan serta pelatihan Satgas Nawasena sebagai satuan tugas keselamatan wisata berbasis komunitas. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerapan SIG mampu meningkatkan pemahaman peserta mengenai titik-titik rawan kecelakaan serta mempercepat koordinasi dalam situasi darurat. Simulasi yang dilakukan berhasil meningkatkan keterampilan petugas dan masyarakat dalam penanganan korban tenggelam. Pembentukan Satgas Nawasena juga mendapat respons positif dari berbagai pihak, dengan harapan dapat menjadi model keberlanjutan dalam pengelolaan keselamatan wisata bahari di Pantai Pangandaran. Penerapan SIG dalam sistem keselamatan wisata terbukti efektif dalam meningkatkan mitigasi risiko kecelakaan di Pantai Pangandaran. Simulasi penanganan korban tenggelam dan pembentukan Satgas Nawasenamenjadi langkah strategis dalam memperkuat kesiapsiagaan komunitas wisata terhadap potensi kecelakaan laut. Keberlanjutan program ini diharapkan dapat mendukung pengembangan wisata yang lebih aman dan berkelanjutan. Kata Kunci: Keselamatan Wisata, Sistem Informasi Geografis, Keperawatan Pariwisata, Satgas Nawasena, Mitigasi Risiko ABSTRACT Pangandaran Beach is one of Indonesia's premier marine tourism destinations, which has a high risk of maritime accidents, particularly drowning incidents. The lack of awareness among tourists regarding potential dangers, along with limited monitoring and rapid response systems, poses challenges in enhancing tourist safety. To address these issues, a technology-based mitigation system is needed to improve preparedness and the effectiveness of accident handling. To enhance tourist safety at Pangandaran Beach through simulations of drowning victim handling and the establishment of the Nawasena Task Force. Additionally, Geographic Information Systems (GIS) are applied as a tool for mapping accident-prone areas and optimizing emergency response systems based on spatial data. This activity is conducted through a participatory approach involving various stakeholders, including academics, healthcare professionals, Search and Rescue (SAR) personnel, tourism managers, and local communities. The methods used include: (1) mapping accident-prone areas using GIS, (2) conducting drowning victim handling simulations involving realistic scenarios, and (3) establishing and training the Nawasena Task Force as a community-based tourism safety unit. The results indicate that the application of GIS has improved participants' understanding of accident-prone areas and accelerated coordination in emergency situations. The simulations successfully enhanced the skills of both officials and the community in handling drowning victims. The establishment of the Nawasena Task Force also received positive responses from various parties, with hopes that it can serve as a sustainable model for managing marine tourism safety at Pangandaran Beach. The application of GIS in the tourism safety system has proven effective in enhancing risk mitigation for accidents at Pangandaran Beach. The simulations for handling drowning victims and the establishment of the Nawasena Task Force are strategic steps in strengthening the community's preparedness for potential maritime accidents. The sustainability of this program is expected to support the development of safer and more sustainable tourism.  Keywords: Tourist Safety, Geographic Information Systems, Tourism Nursing, Nawasena Task Force, Risk Mitigation
Program “Nestara”: Upaya Meningkatkan Pengetahuan Pencegahan Stunting Sejak Masa Hamil dengan Pendekatan Teknologi dan Pemberdayaan Perempuan Widiasih, Restuning; Sukmawati, Sukmawati; Mamuroh, Lilis; Hermayanti, Yanti; Ermiati, Ermiati; Khoirunnisa, Khoirunnisa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.18651

Abstract

ABSTRAK Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak konsepsi, hamil, dan setelah melahirkan sebagai bagian upaya pencegahan yang efektif dan komprehensif. Namun, hal tersebut merupakan proses yang kompleks, membutuhkan waktu, dan komitmen tinggi berbagai pihak, khususnya petugas kesehatan. Perawat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan perempuan sepanjang siklus kehidupannya, termasuk dalam pencegahan stunting. Melaksanakan rangkaian kegiatan intervensi terintegrasi sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan pencegahan stunting sejak masa hamil dengan pendekatan teknologi melalui Program “Nestara”. Pendampingan dan pelatihan pada 30 ibu hamil tanpa komplikasi yang rutin memeriksakan diri ke Posyandu dan di bawah pengawasan bidan desa di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Program “Nestara” menerapkan lima kegiatan yaitu KKN Integratif, Festival Kesehatan, Homevisit, Pemantauan Lanjutan dengan Kunjungan Posyandu, Pemanfaatan Media Sosial, dan Aplikasi Skrining Stunting. Analisis data secara deskriptif dilakukan untuk mendapatkan karakteristik partisipan dan mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan stunting di masa kehamilan. Kegiatan Program “Nestara” dilaksanakan dengan lima rangkaian kegiatan dan melibatkan mahasiswa KKN Integratif dan mahasiswa Program Magister Keperawatan. Terdapat peningkatan pengetahuan pada 30 ibu hamil yang mengikuti rangkaian dari awal hingga akhir program selama hamil sampai dengan melahirkan. Intervensi Program “Nestara” dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan stunting sejak asa kehamilan. Selanjutnya dibutuhkanimplementasi berlanjut terkait upaya pendampingan ibu setelah melahirkan sebagai upaya pencegahan stunting yang lebih komprehensif. Kata Kunci: Masa Kehamilan, Pencegahan Stunting, Pemberdayaan Perempuan  ABSTRACT Stunting prevention needs to be carried out starting from conception, pregnancy, and after childbirth to create effective and comprehensive efforts. However, it is a complex and challenging process including for health professionals. Nurses play an important role in improving women’s health throughout their life cycle, including stunting prevention. Objective: To implement a series of integrated intervention activities as an effort to improve pregnant women’s understanding of stunting prevention actions during pregnancy using a technological approach through the “Nestara” Program. Assistance and training for 30 pregnant women with no complications and regularly check themselves at the local integrated health posts (Posyandu) and are under the supervision of the village midwives in Parigi Sub-district, Pangandaran Regency. The “Nestara” program implemented five key activities, including Integrative KKN, Health Festival, Homevisit, Follow-up Monitoring with Posyandu Visit, and Utilization of social media and Stunting Screening Application. Descriptives of data were done to obtain participant characteristics and determine the level of knowledge of pregnant women about stunting prevention during pregnancy. The “Nestara” program was implemented with five series of activities and involved KKN Integrative students as well as Nursing Master’s students. There was an increase in knowledge in 30 pregnant women who followed the series from the beginning to the end of the program during pregnancy to childbirth. The “Nestara” program intervention increased the knowledge of pregnant women about stunting prevention since pregnancy. Further implementations are needed regarding efforts to assist mothers after childbirth for more comprehensive stunting prevention efforts. Keywords: Pregnancy, Stunting Prevention, Women’s Empowerment
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Penyakit Rheumatoid Arthritis pada Lansia Rosidin, Udin; Shalahuddin, Iwan; Amira, Iceu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.20140

Abstract

ABSTRAK Seiring dengan bertambahnya usia, lansia cenderung mengalami penurunan fungsi tubuh, seperti melemahnya sistem imunitas tubuh, penurunan massa otot, penurunan fungsi organ, serta bertambahnya risiko terhadap penyakit-penyakit kronis. Salah satu masalah kesehatan yang kerap terjadi pada lansia adalah nyeri sendi. Nyeri sendi yang dirasakan oleh lansia sering kali menjadi tanda awal dari berbagai penyakit, salah satunya adalah rheumatoid arthritis. Prevalensi berdasarkan usia penderita rheumatoid arthritis 45-54 tahun mencapai 37,2%, usia 55-64 tahun sebanyak 45,0%, usia 65-74 tahun sebanyak 51,9% dan usia lebih dari 75 tahun mencapai 54 ,8%. Tingginya angka tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan terhadap penyakit rheumatoid arthritis. Untuk mengatasi permasalahn tersebut perlu dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya pada kelompok  lansia dalam melakukan pengelolaan penyakit rheumatoid arthritis. Metode kegiatan yang digunakan adalah pendidikan kesehatan pada lansia tentang pengelolaan penyakit rheumatoid arthritis. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 Lansia. Hasil kegiatan menunjukkan rata-rata nilai hasil prestest sebesar 76,67  poin dan rata-rata nilai posttest sebesar 90 poin. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah  adanya peningkatan pengetahuan masyarakat lansia tentang penyakit rheumatoid arthritis sebesar 13,33 poin. Kegiatan yang sudah  dilaksanakan diharapkan dapat berkelanjutan secara mandiri oleh masyarakat RT 3 RW 1 Desa Cipacing.  Kata Kunci: Lansia, Pendidikan Kesehatan, Rheumatoid Arthritis  ABSTRACT As they age, the elderly tend to experience decreased body function, such as a weakened immune system, decreased muscle mass, decreased organ function, and increased risk of chronic diseases. One of the health problems that often occurs in the elderly is joint pain. Joint pain felt by the elderly is often an early sign of various diseases, one of which is rheumatoid arthritis. The prevalence based on the age of rheumatoid arthritis sufferers 45-54 years reached 37.2%, 55-64 years old as much as 45.0%, 65-74 years old as much as 51.9% and over 75 years old reached 54.8%. The high number is caused by several factors, one of which is the lack of knowledge about rheumatoid arthritis. To overcome this problem, health education activities need to be carried out. The purpose of this community service activity is to increase public knowledge, especially in the elderly group, in managing rheumatoid arthritis. The method of activity used is health education for the elderly about managing rheumatoid arthritis. The number of participants who attended was 20 elderly people. The results of the activity showed an average pretest score of 76.67 points and an average posttest score of 90 points. The conclusion of this activity is that there is an increase in the knowledge of the elderly community about rheumatoid arthritis by 13.33 points. The activities that have been implemented are expected to be sustainable independently by the community of RT 3 RW 1 Cipacing Village.  Keywords: Elderly, Health Education, Rheumatoid Arthritis
Education of Posyandu Cadres on The Hazards of Diarrhea in Toddlers in Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Fadhilla, Reza; Nadiyah, Nadiyah; Utami, Dessy Aryanti; Marsidi, Sitti Rahmah; Muslim, Siti Zaqiah; Durotunisa, Siti Irma; Teftae, Ester Tyo Fany; Nuryanah, Witri; Apraningrum, Anisa Elok; Hanifah, Luthfi Nur
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.19516

Abstract

ABSTRACT Diarrhea is defined as a phase of abnormal feces discharge in the form of more liquid consistency with a frequency of more than 3 times a day. Pathogens that cause diarrhea are infections of Vibrio cholerae, Shigella, Campylobacter jejuni, Escherichia coli, and Salmonella. For toddlers, diarrhea can cause death if not treated properly because they are easily dehydrated. Therefore, one step to overcome diarrhea in toddlers is to increase the capacity of cadres. This community service activity aims to educate posyandu cadres about the hazards of diarrhea in toddlers in the Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, and Kabupaten Bogor. A total of 36 cadres who participated in the activity were educated and evaluated by providing pre-test and post-test questions. The test results showed that the average pre-test score was 69.7, and the average post-test score increased to 74.9. In the future, activities that need to be carried out include educating posyandu cadres about the use and processing of local food in an effort to increase toddler immunity, especially against the risk of diarrhea. Keywords: Diarrhea, Education, Posyandu cadres, Toddlers  
Program Edukasi dan Praktik Pembuatan Omlet Daun Bayam untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin dan Mengatasi Masalah Gizi pada Ibu Hamil Dansis, Angela Dwisaris; IIlau, Elisabet Herty; Sarni, Adeliana; Bate, Elfrida; Ngamul, Claudia; Dahung, Elenora; Manggul, Makrina Sedista
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.19215

Abstract

ABSTRAK Ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan diri dan janinnya.Ketika kebutuhan gizi tidak terpenuhi,resiko masalah gizi dapat meningkat. Sayangnya, banyak ibu hamil yang tidak menyadari adanya peningkatan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran wanita hamil tentang masalah gizi yang terjadi pada masa kehamilan yang dapat membahayakan ibu dan juga janinnya.Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan pre test dan pos test serta menyebarkan liflet sebelum dan sesudah menyampaikan materi. Hasil pre test menunjukan bahwa dari 20 ibu hamil,10 orang mempunyai pengetahuan kurang,6 orang berpengetahuan cukup dan 4 orang mempunyai pengetahuan baik.Kesimpulan ibu hamil sangat rentan terhadap masalah gizi,dan anaemia merupakan masalah gizi yang paling sering dialami.Jika masalah gizi ini tidak ditangani,dapat berdampak negative bagi ibu maupun janin. Kata Kunci: Anemia,Nutrisi,Wanita Hamil  ABSTRACT Introduction pregnant woman need to consume adequate nutrition to maintain the healt of themselves and baby they are carrying. If nutritional needs are not met,this can increase the risk of nutrition problems.Unfortunattely, many pregnant woman are not aware of the increased nutritional ned during pregnancy .Thefore ,the aim of this article is to discuss various nutritional problems commonly seen in pregnant women. The pre test result showed that of the 20 pregnant woman,there were 10 mothers who had poor knowledge,6 mothers had sufficien knowledge, and 4 mothers had good kwoledge.After providing education about anemia during pregnancy,significan changes in outcomes werw observed.Currenttly,there are 17 pregnant women with knowledge.Pregnant women are very vulnerable to nutritional problems,the most common nutritional problem is anemia.if this nutritional problem is not treated,it can have a negative impact on the mother and fetus. Keywords: Anemia, Nutrition, Pregnant Woman. 
Pelatihan tentang Upaya Pencegahan Keputihan Pada Remaja Putri di SMP Hang Tuah 1 Surabaya Purnama, Ni Luh Agustini; Sinawang, Gabriel Wanda; Ekawati, Nora
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.18213

Abstract

ABSTRAK Keputihan merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang perlu mendapat perhatian khusus. Remaja putri penting merawat genetalia secara tepat sejak dini untuk mengurangi resiko keputihan. Masalah terkait perilaku pencegahan keputihan dialami pada siswi SMP Hang Tuah 1 Surabaya dimana sebagian besar siswi mengalami keputihan dan beberapa siswi memiliki perilaku pencegahan keputihan yang tidak tepat. Hal ini didukung dengan informasi dari pihak sekolah bahwa para siswi belum pernah mendapatkan edukasi tentang pencegahan keputihan.  Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang upaya pencegahan keputihan pada remaja putri di SMP Hang Tuah 1 Surabaya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan sistem reproduksi remaja putri.Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pendidikan kesehatan menggunakan media pop up book dilanjutkan pendampingan selama 4 minggu. Kegiatan diikuti sebayak 45 siswi remaja di SMP Hang Tuah 1 Surabaya. Remaja sangat antusias mengikuti kegiatan palatihan ini karena merasa hal itu bermanfaat bagi dirinya untuk menjaga kesehatan reproduksi.  Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan keputihan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Terjadi peningkatan perilaku kategori baik dalam pencegahan keputihan jika dibandingkan dengan sebelum pendidikan kesehatan. Pelatihan efektif meningkatakan pengetahuan dan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri. Kata Kunci: Pelatihan, Pencegahan Keputihan, Remaja  ABSTRACT Leucorrhea is one of the reproductive health problems that needs special attention. It is important for young women to take care of their genitalia properly from an early age to reduce the risk of leucorrhea. Problems related to leucorrhea prevention behavior are also experienced by female students at SMP Hang Tuah 1 Surabaya. This is supported by information from the school that the female students have never received education on leucorrhea prevention. The purpose of this community service is to provide training on efforts to prevent leucorrhea in young women at SMP Hang Tuah 1 Surabaya so that it is expected to improve the health of the female reproductive system. Community service activities through health education with pop-up book media followed by mentoring for 4 weeks. The activity was attended by 45 female students at SMP Hang Tuah 1 Surabaya. This community service activity can be carried out well. Because they thought the activity would help them maintain their reproductive health, the teenagers were very excited to participate.Based on the results of the pre-test and post-test evaluations, it shows that there is an increase in the knowledge of young women about preventing vaginal discharge. There is an increase in good category behavior in preventing vaginal discharge when compared to before health education. Effective training increases knowledge and behavior in preventing vaginal discharge in young women Keywords: Training, Leucorrhea Prevention, Adolescents
Program Pendampingan Kader dalam Monitoring Pertumbuhan Balita 0-5 Tahun dengan Berbasis Aplikasi di Desa Jelegong Kabupaten Bandung Mardhiyah, Ai; Eriyani, Theresia; Rakhmawati, Windy; Maryam, Nenden Nur Asriyani; Mediani, Henny Suzana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.20605

Abstract

ABSTRAK Pemanfaatan teknologi untuk memantau kesehatan balita berdampak besar dalam meningkatkan keterlibatan orang tua dalam proses pemantauan tumbuh kembang anak. Dengan teknologi  memungkinkan para ibu untuk berinteraksi dengan petugas kesehatan tentang perkembangan anak-anak mereka dengan lebih cepat dan mudah, sehingga meminimalkan kemungkinan keterlambatan dalam mendeteksi masalah Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader terkait pencegahan stunting pada balita, meningkatkan pengetahuan kader terkait cara melakukan pencatatan dan pelaporan pertumbuhan anak melalui SIP online sehingga dapat mengoptimalkan monitoring pertumbuhan balita berbasis teknologi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan wawancara kepada kader Kesehatan terkait pemanfaatan SIP Online di wilayah tersebut. Sebagian besar kader kesehatan di Desa Jelegong sudah mengetahui pemanfaatan teknologi dalam monitoring pertumbuhan balita dengan menggunakan SIP Online. Perlu dilakukan evaluasi rutin terhadap kapasitas kader dalam memanfaatkan aplikasi SIP daring, serta pemahaman ibu tentang cara memantau pertumbuhan bayi secara digital. Kata Kunci: Balita, Kader Kesehatan, Monitoring, Pertumbuhan, Teknologi ABSTRACT The use of technology to monitor toddler health has a major impact on increasing parental involvement in the process of monitoring child growth and development. Technology allows mothers to interact with health workers about their children's development more quickly and easily, thereby minimizing the possibility of delays in detecting health problems. This study aims to improve the knowledge of cadres regarding the prevention of stunting in toddlers, improve the knowledge of cadres regarding how to record and report child growth through online SIP so that they can optimize technology-based toddler growth monitoring. The method used is counseling and interviews with health cadres regarding the use of Online SIP in the area. Most health cadres in Jelegong Village already know the use of technology in monitoring toddler growth using Online SIP. Routine evaluation of the cadre's capacity in utilizing the online SIP application, as well as mothers' understanding of how to monitor infant growth digitally, is needed. Keywords: Toddlers, Health Cadres, Monitoring, Growth, Technology
Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Nifas Melalui Edukasi Kebutuhan Dasar Ibu Nifas dan Manajemen Laktasi di Wilayah Kerja Puskemas Nogosari Winarsih, Wina Winarsih; Dwihestie, Luluk Khusnul Dwihestie
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i6.19939

Abstract

ABSTRAK Masa nifas (postpartum) berlangsung dari satu jam pertama hingga 6–8 minggu setelah persalinan, ditandai dengan involusi uterus dan pemulihan sistem hormonal. Ketidaksiapan ibu serta masalah dalam penyesuaian diri selama kehamilan dan persalinan dapat menghambat peran ibu, memicu kecemasan, hingga gangguan psikologis postpartum. Di Kabupaten Boyolali, dari Januari hingga November 2024, terdapat 18 kasus kematian ibu, termasuk 3 kasus di Kecamatan Nogosari akibat keterlambatan mengenali tanda bahaya masa nifas. Selain itu, cakupan ASI eksklusif di Nogosari mencapai 79,9%, namun masih belum optimal. Faktor penyebabnya meliputi rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang ASI, kurangnya layanan konseling laktasi, minimnya dukungan tenaga kesehatan, faktor sosial budaya, keterbatasan cuti bagi ibu bekerja, serta promosi susu formula yang masif. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa nifas dan manajemen laktasi. Metode yang dilakukan dengan penyuluhan, diskusi interaktif dengan media poster. Hasil kegiatan penyuluhan menggunakan media poster dengan judul upaya peningkatan pengetahuan ibu nifas melalui  edukasi kebutuhan dasar ibu nifas dan manajemen laktasi di Wilayah Kerja Puskemas Nogosari yang difokuskan di desa Kenteng,  dikarenakan sasarannya adalah ibu nifas, dimana jumlah ibu nifas lebih banyak yaitu 8 ibu nifas di bulan Januari 2025. Kegiatan penyuluhan dengan fokus edukasi dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Januari 2025 pukul 09.00 WIB.  Jumlah ibu nifas yang hadir yaitu 5 ibu nifas. Bertempat di rumah ibu kader KIA. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang kebutuhan dasar ibu nifas dan manajemen laktasi. Kata Kunci: Edukasi, Kebutuhan Dasar Ibu Nifas, Manajemen Laktasi  ABSTRACT The postpartum period lasts from the first hour to 6-8 weeks after delivery, characterized by uterine involution and recovery of the hormonal system. Maternal unpreparedness and adjustment problems during pregnancy and childbirth can hinder maternal roles, trigger anxiety, and postpartum psychological disorders. In Boyolali District, from January to November 2024, there were 18 cases of maternal death, including 3 cases in Nogosari District due to delays in recognizing the danger signs of the postpartum period. In addition, exclusive breastfeeding coverage in Nogosari reached 79.9%, but is still not optimal. The contributing factors include low knowledge of mothers and families about breastfeeding, lack of lactation counseling services, lack of support from health workers, socio-cultural factors, limited leave for working mothers, and massive promotion of formula milk. The purpose of this community service is to increase the knowledge of postpartum mothers about the basic needs of the postpartum period and lactation management. The purpose of this community service is to increase the knowledge of postpartum women about the basic needs of the postpartum period and lactation management. The method used was counseling, interactive discussion with poster media. The results of counseling activities using poster media with the title of efforts to increase the knowledge of postpartum women through education on the basic needs of postpartum women and lactation management in the Nogosari Community Health Center Working Area focused on Kenteng village, because the target is postpartum women, where the number of postpartum women is more, namely 8 postpartum women in January 2025. Counseling activities with a focus on education were held on Tuesday, January 21, 2025 at 09.00 WIB.  The number of postpartum women who attended was 5 postpartum women. Located at the home of the KIA cadre mother. There was an increase in knowledge about the basic needs of postpartum women and lactation management. Keywords: Education, Basic Needs of Postpartum Mothers, Lactation Management

Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue