cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 41 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)" : 41 Documents clear
Edukasi ASI Eksklusif dengan Ceramah dan Praktik Pada Kader Kesehatan di Kecamatan Sawangan Depok Marjan, Avliya Quratul; Ilmi, Ibnu Malkan Bakhrul; Anwar, Khoirul; Khairunnisa, Najwa; Azmi, Haikal Rizky; Naufal, Fandra Raditya; Noviana, Virnanda Rahma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20569

Abstract

ABSTRAK Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi alami yang berasal dari seorang ibu setelah melahirkan, dan direkomendasikan sebagai satu-satunya makanan untuk bayi baru lahir hingga usia enam bulan. WHO menganjurkan ASI eksklusif diberikan tanpa disertai makanan atau minuman apapun, termasuk air, namun obat-obatan dapat diberikan jika dalam kondisi medis yang yang diperlukan. Dalam praktik pelaksanaan ASI eksklusif, kader kesehatan memiliki peran yang sangat esensial terkait pengetahuan dan keterampilannya dalam hal praktik menyusui. Oleh karena itu, kegiatan edukasi tentang ASI eksklusif perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para kader untuk memaksimalkan proses pendampingan ibu menyusui. Kegiatan edukasi ini dilakukan agar pengetahuan tentang ASI eksklusif dan keterampilan kader dalam teknik perlekatan serta pijat laktasi meningkat. Edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah menggunakan media leaflet, serta praktik menggunakan boneka bayi dan laktasi kit kepada 33 kader kesehatan di Kecamatan Sawangan, Depok. Hasilnya menunjukkan peningkatan nilai posttest (>76) sebesar 48,5%. Dimana didapatkan output yang diperoleh dari uji wilcoxon yaitu nilai Sig. 0,000 < 0,05, yang mengindikasikan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader setelah edukasi. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa edukasi menggunakan metode ceramah melalui media leaflet serta praktik menggunakan boneka bayi dan laktasi kit mampu meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kader terkait ASI eksklusif. Kata Kunci: ASI Eksklusif, Ceramah, Kader Kesehatan, Praktik  ABSTRACT Breast Milk is a natural source of nutrition from a mother after giving birth, and is recommended as the only food for newborns up to six months of age. WHO recommends exclusive breastfeeding without any food or drink, including water, but medication can be given if medical conditions require it. In the practice of implementing exclusive breastfeeding, health cadres have a very essential role related to their knowledge and skills in breastfeeding practices. Therefore, educational activities about exclusive breastfeeding need to be carried out to improve the knowledge and skills of cadres to maximize the process of assisting breastfeeding mothers. This educational activity is carried out so that knowledge about exclusive breastfeeding and cadre skills in attachment techniques and lactation massage increase. Education was carried out through lectures using leaflet media, as well as practical sessions using baby dolls and lactation kits for 33 health cadres in Sawangan District, Depok. The results showed an increase in posttest scores (> 76) by 48.5%. The Wilcoxon test produced a significance value of 0.000 (< 0.05), indicating an increase in cadre knowledge and skills after education. Therefore, it can be concluded that education using lecture methods through leaflet media, along with practical sessions using baby dolls and lactation kits, effectively enhances the knowledge and skills of cadres regarding exclusive breastfeeding Keywords: Exclusive Breastfeeding, Lectures, Health Cadre, Practice
Pelatihan dan Pendampingan Kader Posyandu dalam Pemantauan Pertumbuhan Balita untuk Pencegahan Stunting di Depok Rokhaidah, Rokhaidah; Jansen, Susiana; Herlina, Santi; Florensia, Lima
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20389

Abstract

ABSTRAK Prevalensi stunting di Kota Depok pada tahun 2023 mencapai 25,4%, menunjukkan perlunya intervensi berkelanjutan untuk menurunkan angka tersebut. Salah satu upaya penting adalah penguatan peran kader Posyandu dalam pencegahan stunting. Kader Posyandu, sebagai motivator dan edukator, memiliki peran strategis dalam meningkatkan status gizi balita melalui pelatihan yang memadai, motivasi, dan dukungan dari berbagai pihak. Posyandu Markisa di Kelurahan Pangkalan Jati menghadapi kendala berupa kurangnya pendidikan dan pelatihan kader serta keterbatasan sumber daya edukasi. Namun, kader di Posyandu Markisa memiliki potensi besar dalam penerapan pengetahuan lokal, penyuluhan kesehatan, serta pencegahan dan deteksi dini masalah kesehatan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi kader melalui pelatihan dan pendampingan yang meliputi pendidikan kesehatan, pelatihan pemantauan pertumbuhan balita. Sasaran kegiatan ini adalah 12 kader Posyandu Markisa. Metode pelaksanaan pelatihan berupa ceramah dan demontrasi. Kader diberikan materi mengenai pencegahan stunting serta demontrasi dan redemontrasi pertolongan pengukuran pertumbuhan anak. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan kader sangat baik dan mampu melakukan pengukuran pertumbuhan anak dengan benar. Kesimpulan: Pelatihan kader posyandu mampu meningkatkan pengetahuan kader dalam pencegahan stunting dan menambah ketrampilan kader dalam pengukuran pertumbuhan anak. Kata Kunci: Anak, Kader Posyandu, Pelatihan, Stunting  ABSTRACT The prevalence of stunting in Depok City in 2023 reached 25.4%, indicating the need for sustainable interventions to reduce the rate. One important effort is to strengthen the role of Posyandu cadres in stunting prevention. Posyandu cadres, as motivators and educators, have a strategic role in improving the nutritional status of children under five through adequate training, motivation, and support from various parties. Posyandu Markisa in Pangkalan Jati Village faces constraints such as a lack of cadre education and training and limited educational resources. However, cadres at Posyandu Markisa have great potential in the application of local knowledge, health counseling, and prevention and early detection of health problems. This Community Service Activity (CSA) aims to maximize the potential of cadres through training and mentoring which includes health education, toddler growth monitoring training. The targets of this activity were 12 cadres of Posyandu Markisa. The method of implementing training is in the form of lectures and demonstrations. Cadres were given material on stunting prevention as well as demonstrations and redemonstrations of child growth measurement assistance. The results of the training showed a very good increase in cadre knowledge and were able to measure children's growth correctly. Conclusion: Posyandu cadre training can increase cadre knowledge in stunting prevention and increase cadre skills in measuring child growth. Keywords: Children, Posyandu cadres, training, stunting
Program Penyuluhan Pengolahan Serbuk Effervescent Daun Kemangi (Ocimum Basilicum) sebagai Biolarvasida Nyamuk Aedes Aegypti dengan Tim Penggerak PKK di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo Andriani, Disa; Ovikariani, Ovikariani; Cahyadi, Doni Nur; Ariffanisa, Azzahro; Nurfitriyani, Dewi; Amaris, Eugenia; Putri, Kinanti Zaeni Eka
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20347

Abstract

ABSTRAK Demam berdarah merupakan wabah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Dalam melakukan upaya pencegahan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan metode PSN dan 3M plus. Dalam pemberian agen larvasida konvensional memiliki beberapa efek negatif seperti keracunan, gangguan saluran napas, serta resistensi serangga terhadap senyawa kimia yang digunakan. Maka dalam program ini akan dilaksanakan penyuluhan terkait pemanfaatan serbuk daun kemangi sebagai biolarvasida effervescent untuk nyamuk Aedes aegypti.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan asayrakat terkait penyakit DBD serta pencegahannya menggunakan produk biolarvasida effervescent dari serbuk daun kemangi, serta guna menilai tingkat kepuasan masyarakat terhadap program penyuluhan yang diselenggarakan. Program ini dilakukan dengan beberapa tahapan prosedural, yang dimulai dari interpretasi permasalahan pada lahan, dilanjutkan dengan penyusunan timelinepelaksanaan kegiatan, kemudian dilakukan penyuluhan yang terbagi dalam beberapa sesi penyampaian materi yaitu sesi pemaparan tentang penyakit DBD, pemaparan perihal pemanfaatan serbuk daun kemangi sebagai biolarvasida effervescent, dan diakhiri dengan sesi workshop prosedur pembuatan biolarvasida effervescent serbuk daun kemangi. Program ini diakhiri dengan penilaian evaluasi kegiatan. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta tim penggerak PKK desa Langenharjo, berdasarkan hasil evaluasi kegiatan diperoleh hasil uji reliabilitas pertanyaan pretest dan posttest sebesar 0,517 dengan kriteria sedang dan hasil uji validitas pertanyaan keseluruhan dinyatakan ‘valid’. Berdasarkan nilai perolehan pretest dan posttest terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat perihal program yang dilakukan dengan persentase rata-rata pretest yaitu 67% dan terjadi peningkatan pada persentase rata-rata nilai postest hingga 93%. Dalam penilaian kuesioner tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan tergolong sangat puas dengan nilai sebesar 92,67. Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM telah berjalan dengan lancar dan diikuti dengan baik oleh Tim Penggerak PKK Desa Langenharjo. Kegiatan pengabdian tersebut juga telah terbukti memberikan peningkatan tingkat pemahaman responden dalam hal pemahaman seputar penyakit DBD dan biolarvasida effervescent nyamuk aedes aegypti. Kata Kunci: Demam Berdarah, Biolarvasida, Daun Kemangi, Effervescent ABSTRACT Dengue fever is an epidemic disease transmitted by the Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. Efforts to prevent this disease can be carried out using the PSN and 3M plus methods. The administration of conventional larvicidal agents has several negative effects such as poisoning, respiratory tract disorders, and insect resistance to the chemical compounds used. So in this program, counseling will be carried out regarding the use of basil leaf powder as an effervescent biolarvicide for the Aedes aegypti mosquito. This activity aims to increase public knowledge regarding dengue fever and its prevention using effervescent biolarvicide products from basil leaf powder, as well as to assess the level of public satisfaction with the outreach program held. This program was carried out in several procedural stages, starting from interpreting problems on the land, followed by preparing a timeline for implementing activities, then providing outreach which was divided into several material delivery sessions, namely a presentation session about dengue fever, a presentation about the use of basil leaf powder as an effervescent biolarvicide, and ending with a workshop session on procedures for making effervescent biolarvicide from basil leaf powder. This program ends with an activity evaluation assessment. This activity was attended by 30 participants from the Langenharjo village PKK team. Based on the results of the activity evaluation, the reliability test results for the pretest and posttest questions were 0.517 with medium criteria and the overall question validity test results were declared 'valid'. Based on the pretest and posttest scores, there was an increase in public knowledge regarding the program being carried out with an average pretest percentage of 67% and an increase in the average posttest score of up to 93%. In the questionnaire assessment, community satisfaction with the implementation of activities was classified as very satisfied with a score of 92.67. The implementation of KKN-PPM activities has gone smoothly and has been well followed by the Langenharjo Village PKK Mobilization Team. This service activity has also been proven to increase the level of understanding of respondents in terms of understanding about dengue fever and the effervescent biolarvicide of the Aedes aegypti mosquito. Keywords: Dengue, Biolarvicide, Basil Leaves, Effervescent
Pelatihan Perilaku Gaya Hidup Bersih dan Sehat Pada Pekerja Home Industry Jaket Kulit Rosidin, Udin; Yamin, Ahmad; Hendrawati, Hendrawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20726

Abstract

ABSTRAK Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam menjamin kesehatan pekerja. Pelaksanaan K3 bertujuan untuk menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman serta pencegahan gangguan kesehatan  fisik dan mental. Walaupun pengelolaan program keselamatan dan kesehatan kerja sangat menentukan produktivitas, namun masih banyak perusahaan yang tidak melaksanakan program tersebut secara maksimal. Dampak dari keadaan tersebut memungkinkan banyak ditemukan masalah kesehatan yang dikeluhkan oleh para pekerja. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan perilaku pekerja dalam pelaksanaan gaya hidup bersih dan sehat di tempat kerja.  Untuk mengatasi permasalahan itu perlu dilakukan kegiatan pelatihan gaya hidup berih dan sehat di tempat kerja. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan pekerja tentang perilaku gaya hidup bersih dan sehat ditempat kerja. Metode kegiatan yang digunakan adalah pelatihan perilaku gaya hidup bersih dan sehat ditempat kerja. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 12 pekerja. Hasil kegiatan menunjukkan rata-rata nilai hasil prestest sebesar 45,89 dan rata rata nilai posttest sebesar 63,67. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah  adanya peningkatan pengetahuan pekerja setelah dilakukan pelatihan sebesar 17,78 poin. Kegiatan yang sudah  dilaksanakan diharapkan dapat dilanjutkan oleh pemilik home industry jaket kulit secara rutin dan  bekerjasama dengan puskesmas sebagai pembina wilayah.  Kata Kunci: Gaya Hidup Sehat, Pelatihan, Pekerja  ABSTRACT Occupational safety and health (K3) management is an important aspect that must be considered in ensuring worker health. The implementation of K3 aims to ensure the creation of safe working conditions and prevention of physical and mental health disorders. Although the management of occupational safety and health programs greatly determines productivity, there are still many companies that do not implement the program optimally. The impact of this situation allows many health problems to be found that are complained about by workers. This is due to the lack of knowledge and behavior of workers in implementing a clean and healthy lifestyle in the workplace. To overcome this problem, it is necessary to carry out clean and healthy lifestyle training activities in the workplace. The purpose of this community service activity is to increase worker knowledge about clean and healthy lifestyle behavior in the workplace. The method of activity used is training in clean and healthy lifestyle behavior in the workplace. The number of participants who attended was 12 workers. The results of the activity showed an average pretest score of 45.89 and an average posttest score of 63.67. The conclusion of this activity is that there was an increase in worker knowledge after the training of 17.78 points. The activities that have been implemented are expected to be continued by the owners of leather jacket home industries routinely and in collaboration with the health center as the regional supervisor. Keywords: Healthy Lifestyle, Training, Workers
Tinjau Flourishing: Workshop dalam Upaya Preventif bagi Penyintas Penyakit Kronis Rina, Amherstia Pasca; Surjaningrum, Endang R.; Dewi, Triana Kesuma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.19783

Abstract

ABSTRAK Salah satu urgensi dalam masyarakat saat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental bagi kondisi fisik individu dengan penyakit kronis seperti autoimun, khususnya dalam masa perubahan iklim yang tidak menentu. Dampak perubahan iklim yang tidak menentu akan menyebabkan kondisi penyakit individu bisa menjadi tidak terkendali baik secara psikologis, fisik, maupun sosial. Berdasarkan hal ini, kondisi psikologis menjadi salah satu faktor penting yang dapat membantu mengelola penyakit autoimun yang dimiliki oleh individu. Kondisi psikologis yang baik cenderung dapat mencegah perburukan penyakit dan sebaliknya. Melalui pendekatan psikologi positif yaitu flourishing, individu dapat mengelola kondisi psikologisnya sebagai upaya pengelolaan penyakit supaya tidak semakin parah. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan konsep desain pelatihan dengan memfasilitasi kegiatan workshop paralel mengenai kesehatan individu dari faktor psikologis, fisik, serta sosial. Berdasarkan hal ini maka serangkaian kegiatan mengenai kesehatan disusun dengan tema yaitu “BTS (Build The Step): Bangun Langkah Sehat Melalui Flourishing” yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia juga pada tanggal 16 November 2024 secara daring bersama Komunitas Orang dengan Autoimun (Komodai) Yayasan TULUS. Hasilnya kegiatan workshop paralel yang diberikan kurang efektif diberikan kepada penyintas individu dengan penyakit kronis, hal ini dikarenakan desain workshop yang kurang ideal dan latar belakang individu yang sudah mengetahui konsep mengenai flourishing dalam kesehatan. Workshop paralel yang diberikan dalam satu waktu merupakan desain kegiatan preventif untuk menjaga kondisi kesehatan individu dengan penyakit kronis, namun perlu adanya strategi implementatif dalam pelaksanaannya seperti melakukan olahraga bersama disamping memberikan workshop terkait flourishing.  Kata Kunci: Flourishing, Positive Activity, Penyakit Kronis, Relasi Sosial  ABSTRACT One of the urgencies today is to raise public awareness about the importance of mental health for the physical condition of individuals with chronic diseases such as autoimmune diseases, especially in times of erratic climate change. The impact of erratic climate change will cause individual disease conditions to become uncontrollable both psychologically, physically, and socially. Based on this, psychological conditions become one of the important factors that can help manage autoimmune diseases owned by individuals. A good psychological condition tends to prevent worsening of the disease and vice versa. Through a positive psychology approach, namely flourishing, individuals can manage their psychological conditions as an effort to manage the disease so that it does not get worse. This service activity is carried out with a training design concept by facilitating parallel workshop activities regarding individual health from psychological, physical, and social factors. Based on this, a series of activities on health were organized with the theme “BTS (Build the Step): Build Healthy Steps Through Flourishing” which was held to commemorate World Mental Health Day also on November 16, 2024, online with the TULUS Foundation Community of People with Autoimmune (Komodai). As a result, the parallel workshop activities provided were less effective for survivors of individuals with chronic diseases, this was due to the less-than-ideal workshop design and the background of individuals who already knew the concept of flourishing in health. Parallel workshops given at one time are a preventive activity design to maintain the health conditions of individuals with chronic diseases, but there needs to be an implementative strategy in its implementation such as doing sports together in addition to providing workshops related to flourishing. Keywords: Flourishing, Positive Activity, Chronic Illness, Social Relation
Pelatihan dan Edukasi Penanganan Awal Gawat Darurat pada Orang Awam Disekolah Irwadi, Irwadi; Rahmadhian, Tosi; Saputra, Muhammad Rizki; Ellfira, Yeni; Fatimah, Fatimah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20450

Abstract

ABSTRAK Kejadian kegawatdaruratan dapat terjadi di mana saja termasuk di lingkungan sekolah yang merupakan tempat dengan risiko tinggi bagi murid mengalami cedera atau kondisi darurat medis. Data menunjukkan bahwa 20% cedera pada anak terjadi saat jam sekolah dengan jenis cedera yang umum mencakup luka lecet, terkilir, patah tulang hingga kondisi seperti pingsan, tersedak, dan mimisan. Sehingga membutuhkan pertolongan awal yang cepat dan tepat terhadap korban dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Ketidaksiapan lingkungan sekolah, termasuk murid, dan guru dalam menangani keadaan ini dapat memperburuk keadaan anak sebelum mendapat pertolongan medis lebih lanjut. Kondisi saat ini masih banyak murid dan guru disekolah lainnya belum memiliki pengetahuan serta keterampilan dasar dalam penanganan kegawatdaruratan. Dengan demikian upaya promotif dan preventif seperti edukasi dan pelatihan menjadi sangat penting. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam penanganan awal kegawatdaruratan. Metode kegiatan ini berupa penyuluhan, pelatihan dan simulasi. Untuk membantu dan pengingat sekolah diberikan modul panduan penanganan kegawatdaruratan bagi orang awam. Hasil pre-test,  menujukan bahwa sebanyak 90% murid belum paham penanganan awal kegawatdaruratan, setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan hasil post-test  menunjukan  adanya peningkatan paham murid cara penanganan awal kejadian kegawatdaruratan sebesar  65,0%. Hasil ini menujukan bahwa pelatihan berbasis simulasi efektif meningatkan pengetahuan dan pemahaman guru, siswa, dan karyawan sekolah bagaimana cara pertolongan awal  seperti pingsan, tersedak, mimisan, patah tulang, dan terkilir dilingkungan sekolah MAN 1 Pesisir Selatan. Kata Kunci: Kegawatdaruratan, Pengetahuan Siswa, Pertolongan Pertama.  ABSTRACT Emergency incidents can occur anywhere, including in the school environment, which is a high-risk place for students to experience injury or medical emergencies. Data shows that 20% of injuries to children occur during school hours, with common types of injuries including abrasions, sprains, fractures, to conditions such as fainting, choking, and nosebleeds. So that it requires fast and appropriate initial assistance to victims can save lives and prevent further complications. The unpreparedness of the school environment, including students, and teachers in handling this situation, can worsen the child's condition before receiving further medical assistance. Currently, many students and teachers in other schools do not have basic knowledge and skills in handling emergencies. Thus, promotive and preventive efforts such as education and training are very important. The purpose of this activity is to improve the understanding and skills of participants in handling initial emergencies. The method of this activity is in the form of counseling, training and simulation. To assist and remind schools, emergency handling guide modules are provided for lay people. The pre-test results showed that 90% of students did not understand the initial handling of emergencies, after counseling and training, the post-test results showed an increase in students' understanding of how to handle initial emergency incidents by 65.0%. These results indicate that simulation-based training is effective in increasing the knowledge and understanding of teachers, students, and school employees on how to provide first aid such as fainting, choking, nosebleeds, broken bones, and sprains in the MAN 1 Pesisir Selatan school environment. Keywords: Emergency, Student Knowledge, First Aid
Dukungan Bagi Penderita Hipertensi melalui Pelatihan Progresive Muscle Relaxation dengan Musik Klasik di Puskesmas Kemayoran Khumaeroh, Ana; Fauzia, Wilda; Sugiarto, Naura Syahira; Estiningsih, Syabila Tansy
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20227

Abstract

ABSTRAK Hipertensi dapat dicegah dengan memonitor tekanan darah dan memodifikasi pola hidup dengan benar salahsatunya aktifitas fisik dan manajemen stress. Pola aktivitas fisik in aktif dan monoton serta manajemen stress penderita hipertensi perlu ditingkatkan untuk membantu sirkulasi darah berjalan dengan lancar dan resiko penyumbatan dapat dicegah. Pemberian modalitas dengan aktifitas aerobik dengan mengkombinasikan Teknik relaksasi dengan musik klasik dapat membantu mengelola gejala dan mengontrol tekanan darah. Tujuan kegiatan adalah memberikan Dukungan Bagi Penderita Hipertensi Melalui Pelatihan Progresive Muscle Relaxation (PMR) Dengan Musik Klasik di Puskesmas Kemayoran. Metode Program kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan pelatihan self care dengan aktifitas relaksasi otot ringan dengan kombinasi musik yang diperuntukkan bagi penderita hipertensi Posyandu terintegrasi. Hasil kegiatan didapatkan tahapan latihan mudah diingat untuk dilakukan dan ada dampak kenyamanan setelah menerapkan latihan. Kata Kunci: Hipertensi, Progresive Muscle Relaxation, Musik Klasik  ABSTRACT Hypertension can be prevented by monitoring blood pressure and properly modifying lifestyle patterns, including physical activity and stress management. The pattern of physical activity being inactive and monotonous, as well as stress management in hypertension patients, needs to be improved to help blood circulation run smoothly and prevent the risk of blockage. The provision of modalities with aerobic activities combined with relaxation techniques using classical music can help manage symptoms and control blood pressure. The objective of the activity is to provide support for hypertension patients through Progressive Muscle Relaxation (PMR) training with classical music at the Kemayoran Community Health Center. The method of the program activities conducted is by providing health services through self-care training with light muscle relaxation activities combined with music, intended for integrated Posyandu hypertension patients. The results of the activity showed that the exercise stages were easy to remember and perform, and there was a sense of comfort after applying the exercises. Keywords: Hypertension, Progressive Muscle Relaxation, Classical Music
Penyuluhan tentang KB Suntik 1 Bulan di BPM Hj.Zuniawati Palembang Oktari, Vivi; Wulandari, Wiwiet
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20892

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu tentang penggunaan kontrasepsi suntik 1 bulan sebagai salah satu metode Keluarga Berencana (KB) yang efektif. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2025 di BPM Hj. Zuniawati Palembang oleh tim dosen dan mahasiswa STIKES Pembina Palembang. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah, diskusi interaktif, dan tanya jawab, dengan dukungan media edukasi seperti leaflet, video, dan alat peraga. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 80% peserta memahami pengertian, manfaat, serta risiko dari penggunaan KB suntik 1 bulan. Kegiatan ini berlangsung lancar dan mendapatkan respon positif dari peserta, menunjukkan bahwa metode penyuluhan yang diterapkan efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan pentingnya pengendalian kehamilan secara terencana. Kata Kunci: KB Suntik 1 Bulan, Penyuluhan, Metode Kontrasepsi, Kesehatan Reproduksi, Pengabdian Masyarakat.  ABSTRACT The objective of this community service activity was to increase the knowledge and awareness of mothers regarding the use of 1-month injectable contraceptives as an effective family planning (FP) method. The activity was conducted on March 3, 2025, at BPM Hj. Zuniawati in Palembang by a team of lecturers and students from STIKES Pembina Palembang. The methods used included lectures, interactive discussions, and question-and-answer sessions, supported by educational media such as leaflets, videos, and visual aids. Evaluation results showed that 80% of participants understood the definition, benefits, and potential risks of using 1-month injectable contraception. The activity ran smoothly and received positive responses from the participants, indicating that the educational methods applied were effective in enhancing community understanding of reproductive health and the importance of planned pregnancy. Keywords: 1-Month Injectable Contraceptive, Health Education, Contraceptive Methods, Reproductive Health, Community Service.
Pemberdayaan Keluarga Berbasis Pendidikan Kesehatan dalam Pemenuhan Personal Hygiene pada Pasien di RSUD UOBK Dr. Slamet Garut Nurhakim, Furkon; Sukmawati, Sukmawati; Mamuroh, Lilis; Kosim, Kosim
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20684

Abstract

ABSTRAK Personal hygiene merupakan aspek penting dalam perawatan pasien di rumah sakit, terutama dalam mencegah infeksi nosokomial dan mempercepat proses penyembuhan. Namun, masih banyak pasien yang mengalami keterbatasan dalam menjaga kebersihan pribadi, terutama karena kurangnya pengetahuan dan keterlibatan keluarga dalam proses perawatan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga pasien melalui pendidikan kesehatan sebagai upaya peningkatan peran serta mereka dalam pemenuhan personal hygienepasien di RSUD UOBK Dr. Slamet Garut. Metode pelaksanaan meliputi edukasi melalui penyuluhan, pelatihan langsung kepada keluarga pasien, serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman keluarga mengenai pentingnya personal hygiene serta peningkatan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan pasien. Pemberdayaan keluarga melalui pendekatan pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan pemenuhan personal hygiene pasien, serta dapat menjadi strategi berkelanjutan dalam mendukung pelayanan keperawatan yang holistik di rumah sakit. Kata Kunci: Pemberdayaan Keluarga, Pendidikan Kesehatan, Personal Hygiene, Pasien, Rumah Sakit  ABSTRACT Personal hygiene is an important aspect of patient care in hospitals, especially in preventing nosocomial infections and accelerating the healing process. However, many patients still experience limitations in maintaining personal hygiene, especially due to lack of knowledge and family involvement in the care process. This Community Service (PKM) activity aims to empower patient families through health education as an effort to increase their participation in fulfilling patient personal hygiene at UOBK Dr. Slamet Garut Regional Hospital. Implementation methods include education through counseling, direct training for patient families, and evaluation using pre-tests and post-tests to measure improvements in knowledge and skills. The results of the activity showed a significant increase in family understanding of the importance of personal hygiene as well as an increase in active family participation in patient care. The results of the activity showed a significant increase in family understanding of the importance of personal hygiene as well as an increase in active family participation in patient care. Family empowerment through a health education approach is effective in improving the fulfillment of patient personal hygiene and can be a sustainable strategy in supporting holistic nursing services in hospitals. Keywords: Family Empowerment, Health Education, Personal Hygiene, Patients, Hospitals
Penyuluhan Skabies pada Mahasiswa Penghuni Asrama di Salah Satu Perguruan Tinggi Sumedang Yunivita, Vycke; Ranadhia, Simran; Zahrah, Najla Rafifah; Putri, Reida Salsabila; Adynda, Diandra Aulia; Yasjudan, Amalia Utami; Situmeang, Fania Wardah Rahaf; Yahya, Puti Cut Nurzahrina; Khansa, Alya Naura; Wibisono, Nauval Wahyu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20452

Abstract

ABSTRAK Skabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei, yang banyak ditemukan di lingkungan padat seperti asrama. Rendahnya pengetahuan terhadap gejala awal dan cara pencegahan penyakit ini berpotensi mempercepat penularan di komunitas. Program SAHARA (Scabies Away, Healthy Ramadan) dilaksanakan di Asrama 1, Sumedang, untuk mengetahui indikasi kasus skabies, pengetahuan penghuni asrama dan efektivitas penyuluhan sebagai metode untuk meningkatkan pengetahuan penghuni asrama. Sebanyak 34 responden ikut dalam pre-assessment, dan 30 responden mengikuti program SAHARA termasuk pre-test dan post-test. Metode penyuluhan mencakup presentasi materi, diskusi, dan permainan edukatif. Hasil skrining menunjukkan bahwa tidak ada responden yang terindikasi kasus skabies. Rata-rata nilai pre-test meningkat dari 58.67 menjadi 91.67 pada post-test, dengan nilai N-Gain sebesar 0.798 yang termasuk dalam kategori efektivitas tinggi. Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dalam Program SAHARA efektif dalam meningkatkan pengetahuan responden mengenai skabies di lingkungan asrama. Metode penyuluhan dapat diaplikasikan untuk kegiatan promotif dan preventif terkait penyakit kulit di lingkungan kampus. Kata Kunci: Skabies, Asrama Mahasiswa, Penyuluhan, N-Gain  ABSTRACT Scabies is a contagious skin disease caused by an infestation of the mite Sarcoptes scabiei, which is commonly found in densely populated environments such as dormitories. Low awareness of early symptoms and prevention methods can accelerate transmission within communities. The SAHARA Program (Scabies Away, Healthy Ramadan) was conducted at Dormitory 1 in Sumedang to identify potential scabies cases, assess residents’ knowledge, and evaluate the effectiveness of educational outreach in increasing awareness among dormitory residents. A total of 34 respondents participated in the pre-assessment, and 30 respondents took part in the full SAHARA Program, including both pre-test and post-test phases. The educational methods included material presentations, discussions, and interactive learning games. Screening results indicated that no respondents were identified with scabies. The average pre-test score increased from 58.67 to 91.67 in the post-test, with an N-Gain score of 0.798, which falls into the high-effectiveness category. It was concluded that the educational outreach within the SAHARA Program was effective in enhancing respondents’ knowledge about scabies in the dormitory environment. This outreach method could be applied to promotive and preventive health efforts related to skin diseases within campus settings. Keywords: Scabies, Student Dormitory, Outreach, N-Gain

Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue