cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 41 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)" : 41 Documents clear
Edukasi tentang Manfaat Konsumsi Rutin Tablet FE dan Vitamin C Dalam Mencegah Anemia Ginanjar, Riza; Jayanti, Christin; Insani, Citra; Pebriani, Avina; Awali, Fikri Rizky
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20003

Abstract

ABSTRAK Prevalensi anemia mencapai 32% di kalangan remaja, anemia merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Di STIKes RSPAD Gatot Soebroto, penyuluhan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan anemia melalui konsumsi tablet besi dan vitamin C. Pretest dan posttest untuk mengukur pemahaman awal, konsumsi tablet besi dan vitamin C, dan sesi diskusi untuk menilai pemahaman peserta adalah semua metode yang digunakan. Diikuti oleh seratus peserta, evaluasi sebelum kegiatan menunjukkan bahwa banyak siswa belum tahu cara mencegah anemia, dan evaluasi setelah kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta melakukannya dengan baik. Diharapkan bahwa pelatihan ini dapat dilakukan secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang cara mencegah anemia dan meningkatkan konsumsi suplemen. Orang-orang di Amerika Serikat yang tidak sedang hamil disarankan untuk minum TTD dengan dosis 1 tablet setiap minggu sepanjang tahun. Batas nilai anemia ringan adalah 11.0 hingga 11.9 g/dL, anemia sedang adalah 8.0 hingga 10.9 g/dL, dan anemia berat adalah di bawah 8.0 g/dL. Kata Kunci: Anemia, Tablet Fe, vitamin C  ABSTRACT The prevalence of anemia reaches 32% among adolescents, making anemia a significant health issue in Indonesia. At STIKes RSPAD Gatot Soebroto, health education is needed to increase students' knowledge about anemia prevention through the consumption of iron tablets and vitamin C. Pretest and posttest to measure initial understanding, consumption of iron tablets and vitamin C, and discussion sessions to assess participants' understanding are all methods used. Followed by one hundred participants, the pre-activity evaluation showed that many students did not know how to prevent anemia, and the post-activity evaluation showed that most participants did well. It is hoped that this training can be conducted periodically to enhance teenagers' knowledge about how to prevent anemia and increase supplement consumption. People in the United States who are not pregnant are advised to take TTD at a dose of 1 tablet per week throughout the year. The threshold for mild anemia is 11.0 to 11.9 g/dL, moderate anemia is 8.0 to 10.9 g/dL, and severe anemia is below 8.0 g/dL.Keywords: Anemia, Fe Tablets, Vitamin C
Deteksi Dini Pencegah Stunting pada Remaja melalui Pemeriksaan Laboratorium C-Reaktif Protein (CRP) Supriyatin, Supriyatin; Ubaedillah, M. Ibnu; Prambudi, Hery
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20734

Abstract

ABSTRAK Sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan remaja sejak dini untuk mencegah stunting dan masalah kesehatan lainnya. Karena masa remaja sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, nutrisi yang seimbang sangat penting. Mendapatkan pemahaman tentang persepsi remaja tentang pencegahan stunting, terutama di SMAN 1 Dukupuntang. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sejauh mana remaja memahami masalah stunting dan bagaimana mereka dapat membantu mencegahnya.Teknik pengumpulan sample menggunakan teknik purposive sampling. Metode aglutinasi lateks digunakan untuk mengukur kadar CRP secara kuantitatif. Peserta menerima sampel darah vena sebelum diproses di laboratorium. Menunjukkan bahwa kadar CRP sebagian kecil remaja putri yang diteliti menunjukkan gejala inflamasi. Penting untuk diingat bahwa C-reaktif protein (CRP) menunjukkan peradangan dalam tubuh. Peningkatan CRP dapat menunjukkan infeksi, cedera, atau kondisi medis lainnya. Upaya untuk mendeteksi stunting sejak dini di SMAN 1 Dukupuntang, melalui pengujian CRP berhasil. 48 remaja putri yang diuji, sebagian besar (85%) memiliki CRP non-reaktif, yang menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda inflamasi yang signifikan. Namun, sekitar 15% remaja putri memiliki CRP reaktif, yang harus diperhatikan karena dapat menunjukkan proses peradangan dalam tubuh mereka. Penelitian ini telah meningkatkan pemahaman kita tentang status kesehatan remaja dan komponen yang terkait dengan stunting. Diharapkan bahwa saran-saran yang diajukan di atas akan berfungsi sebagai dasar untuk pembuatan program pencegahan stunting yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kata Kunci: Stunting, Remaja, Pemeriksaan CRP  ABSTRACT It is very important to detect adolescent health issues early to prevent stunting and other health problems. Because adolescence is very important for growth and development, balanced nutrition is crucial. To gain an understanding of teenagers' perceptions of stunting prevention, especially at SMAN 1 Dukupuntang. This is expected to provide a clearer picture of the extent to which teenagers understand the issue of stunting and how they can help prevent it. The sampling technique used is purposive sampling. The latex agglutination method is used to quantitatively measure CRP levels. Participants received venous blood samples before being processed in the laboratory. Results show that the CRP levels of a small portion of the adolescent girls studied exhibited signs of inflammation. It is important to remember that C-reactive protein (CRP) indicates inflammation in the body. An increase in CRP can indicate infection, injury, or other medical conditions. Efforts to detect stunting early at SMAN 1 Dukupuntang, through CRP testing, were successful. Of the 48 tested teenage girls, the majority (85%) had non-reactive CRP, indicating that there were no significant signs of inflammation. However, about 15% of the teenage girls had reactive CRP, which should be noted as it may indicate an inflammatory process in their bodies. This research has enhanced our understanding of the health status of adolescents and the components related to stunting. It is hoped that the suggestions put forward above will serve as a basis for the development of more efficient and sustainable stunting prevention programs. Keywords: Stunting, Adolescents, CRP Screening
Pemberdayaan Ibu-ibu PKK Melalui Pelatihan Daur Ulang Limbah Jerami Padi di Desa Sirnajaya, Sukamakmur Bogor Yatimah, Durotul; Ana, Elsa Fitri; Adman, Adman; Malisi, Chaidar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20626

Abstract

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Sirnajaya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor termasuk memprihatinkan, relatif jauh dari indikator masyarakat berdaya. Disisi lain, masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangganya juga tidak memiliki keterampilan hidup (life skill) yang memungkinkan mereka mampu menciptakan produk yang dapat menjadi solusi untuk kehidupan khususnya secara sosial dan ekonomi. Sehubungan dengan itu, mereka perlu diberdayakan, dengan cara diberi pelatihan keterampilan, agar keterampilan hidupnya (life skill) nya meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi mereka. Oleh karena itu kami tim Dosen UNJ melakukan kegiatan pelatihan keterampilan pembuatan bingkai foto dari limbah jerami padi  tersebut terhadap ibu-ibu anggota PKK.Tujuan melakukan pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk membangun keterampilan hidup mereka khususnya dalam membuat bingkai foto, bagi ibu-ibu PKK Desa Sirnajaya Kecamatan Sukamakmur Bogor sehingga akhirnya mereka mengalami peningkatan sosial ekonomi. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan dengan metode ceramah, yang divariasikan dengan metode demonstrasi dan tanya jawab, serta metode praktik membuat bingkai foto berbasis limbah jerami padi.Pelaksanaan kegiatan PKM dilakukan dengan (1)Identifikasi kebutuhan terhadap ibu-ibu anggota PKK melalui Focus Group Discussion. (2)Pelaksanaan Kegiatan P2M melalui pemberian teori dan praktik pembuatan bingkai foto(3)Evaluasi dalam proses dan evaluasi di akhir kegiatan pelatihan. (4)Tindak lanjut yakni pengiriman produk pelatihan dalam bentuk bingkai foto berbasis limbah jerami padi ke pihak stakeholder yang ada di Sirnajaya Bogor, yakni pedagang di area Danau Rawagede Sirnajaya Sukamakmur Bogor. Setelah selesai kegiatan pelatihan, ibu-ibu PKK menjadi terampil membuat produk keterampilan bingkai foto yang dijualnya kepada stakeholder. sehingga  akhirnya perekonomian ibu-ibu PKK mengalami peningkatan.
Optimalisasi Peran Kader Dedi Ceting Mewujudkan Zero Stunting Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Sipahutar, Lydia Febrina; kurniyati, Kurniyati; Misniarti, Misniarti; Esmianti, Farida
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20396

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat mengganggu pertumbuhan anak karena menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya atau lebih pendek. Permasalahan yang dapat ditimbulkan dari kondisi stuntingadalah kemampuan kognitif yang lemah dan terhambatnya pertumbuhan psikomotorik, kesulitan dalam menguasai ilmu dan berprestasi dalam olahraga, rentan terkena penyakit degeneratif, dan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Peran kader sangat strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut. Keuntungan kader kesehatan di masyarakat lebih memudahkan menyampaikan informasi kesehatan karena kedekatan secara psikologis maupun waktu. Penting adanya kegiatan pengabdian masyarakat dengan mendayagunakan kader dalam pencegahan stunting melalui edukasi dan keterampilan deteksi dini. Pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Batu Ampar, Taba Mulan dan Kelurahan Durian Depun dengan mengunakan pendekatan teoritis berupa pemaparan materi, diskusi, simulasi dan tanya jawab. Pendekatan praktik berupa penguasaan teknik deteksi dini stunting, stimulasi tumbuh kembang,  penemuan kasus dan pendampingan bagi kader kesehatan selanjutnya dilakukan advokasi dan sosialisasi. Kegiatan ini berhasil memperkuat peran Kader Dedi Ceting melakukan deteksi dini dan pencegahan stunting di Kecamatan Merigi. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pada Pelatihan dan pendampingan yang diberikan, menjadi motivasi bagi kader untuk berkomitmen dalam melakukan edukasi, pemantauan pertumbuhan anak, dan intervensi gizi di tingkat keluarga. Kata Kunci: Pemberdayaan, Kader, Cegah Stunting  ABSTRACTStunting is a chronic nutritional problem that affects children's growth, leading to a height that is below the expected standard for their age. The consequences of stunting include impaired cognitive abilities, hindered psychomotor development, challenges in acquiring knowledge, poor performance in sports, increased susceptibility to degenerative diseases, and a reduction in the quality of human resources. The role of health cadres was crucial in addressing these issues. The presence of health cadres in the community facilitated the dissemination of health information, owing to their close psychological and temporal proximity to the residents. Community service activities that utilized health cadres in the prevention of stunting through education and early detection skills were of significant importance. Preventing stunting had proven to be much more effective than treating it. The community service was conducted in Batu Ampar Village, Taba Mulan, and Durian Depun Sub-districts, using a theoretical approach that included material presentations, discussions, simulations, and Q&A sessions. The practical approach involved mastering early detection techniques for stunting, stimulating growth and development, identifying cases, and providing guidance to health cadres, followed by advocacy and socialization. The community service successfully strengthened the role of health cadre Dedi Ceting in the early detection and prevention of stunting in Merigi Sub-district. The training and mentoring provided enhanced the understanding, skills, and commitment of the cadres in conducting education, monitoring children's growth, and implementing nutritional interventions at the family level. Keywords: Empowerment, Cadres, Preventing Stunting
Pelatihan Baby Massage and Spa: sebagai Bekal Kewirausahaan bagi Mahasiswa Kebidanan Putri, Noviyati Rahardjo; Septiana, Yesika Cahya; Larasati, Disa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.18480

Abstract

ABSTRAK Lulusan mahasiswa kebidanan dituntut dapat memberikan asuhan berkualitas terutama pada kesehatan ibu dan anak. Menciptakan peluang kerja sendiri sangat dibutuhkan pada masa ini. Peluang wirausaha yang dapat dilakukan yaitu terapi komplementer berupa baby massage dan baby spa. Pelatihan khusus dibutuhkan untuk hal ini guna bekal wirausaha bagi lulusan mahasiswa kebidanan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan lulusan kebidanan dalam pelayanan baby massage and spa sebagai bekal dalam menginisiasi kewirausahaan bidang kesehatan ibu dan anak. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa penyampaian materi dengan menggunakan software microsoft power point dan praktik secara langsung dengan menggunakan media edukasi berupa boneka dan minyak bayi. Jumlah mitra yang ikut pelatihan ini 31 orang lulusan sarjana terapan kebidanan FK UNS. Terdapat penguatan skill keterampilan lulusan mahasiswa kebidanan setelah diberi pelatihan baby massage and spa dengan nilai rata-rata mitra adalah 83,2 hal ini mendekati dari nilai maksimal sebesar 86. Keterampilan lulusan mahasiswa kebidanan teruji setelah diberikan pelatihan baby massage and spa. Kedepannya diharapkan adanya pengabdian masyakarat berupa baby massage and spa pada masyarakat yang melibatkan peserta pelatihan yang kompeten.  Kata Kunci: Baby Massage, Baby Spa, Wirausaha, Bidan   ABSTRACT Graduates of midwifery programs are expected to provide quality care, particularly in maternal and child health. Creating opportunities for self-employment is essential in today's era. One entrepreneurial opportunity that can be pursued is complementary therapy, such as baby massage and baby spa. Special training is needed for this to equip midwifery graduates with entrepreneurial skills. This activity aimed to improve the skills of midwifery graduates in baby massage and spa services as a provision in initiating entrepreneurship in the field of maternal and child health. The method of this activity involved delivering material using Microsoft PowerPoint software and direct practice using educational media, such as dolls and baby oil. A total of 31 graduates from the Applied Bachelor of Midwifery program at FK UNS participated in this training. There was a significant improvement in the skills of midwifery graduates after receiving training in baby massage and baby spa. The participants' average score was 83,2, which is close to the maximum score of 86. The skills of midwifery graduates improved after receiving training in baby massage and baby spa. In the future, it is hoped that there will be community service in the form of baby massage and spa in the community involving competent training participants. Keywords: Baby Massage, Baby Spa, Entrepreneurship, Midwife
Edukasi Pendampingan Pentingnya ASI Ekslusif dan MP-ASI Dalam Mencegah Stunting Sitompul, Emilia Silvana; Simbolon, Juana Linda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20244

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan program prioritas nasional salah satu permasalahan gizi utama pada balita di Indonesia yang belum teratasi. Prevalensi stunting mengalami kenaikan pada usia 6 bulan ke 12 bulan & 24 bulan. Ini menunjukkan bahwa anak usia tersebut tidak mendapatkan intervensi yang mencukupi. Intervensi harus fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah terjadinya stunting, seperti : pemberian ASI dan makanan pendamping ASI yang bergizi seimbang dan tepat. Strategi upaya dan pendekatan pada penanganan stunting berbagai intervensi pada hal-hal yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mempercepat penurunan stunting, perlu dilakukan khususnya dalam enam bulan pertama kehidupan. Masalah stunting perlu mendapatkan penanganan yang serius karena berpengaruhterhadap pertumbuhan balita. Mengedukasi dan pendampingan pentingnya ASI Eksklusif dan MP-ASI dalam mencegah stunting. Metode community development, melibatkan ibu secara langsung sebagai subjek dan objek kegiatan dan sebagai penerima manfaat langsung. Kegiatan ini dilakukan di Posyandu yang ada di Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara dengan jumlah peserta 98. Pada kegiatan ini 80,6 % ibu memperoleh edukasi dan pendampingan pentingnya ASI Eksklusif dan MP-ASI dalam mencegah stunting. Ibu sudah baik memahami pentingnya ASI Ekslusif dan MP-ASI, setelah diberikan Edukasi pemahaman ibu terlihat pada keaktifannya berdiskusi dan memecahkan masalah. Kata Kunci: Edukasi, ASI Eksklusif, MP-ASI, Stunting  ABSTRACT Stunting is a national priority programme and one of the main nutritional problems in children under five in Indonesia that has not been resolved. The prevalence of stunting increases from 6 months to 12 months & 24 months of age. This indicates that these children are not receiving adequate interventions. Interventions should focus on the first 1000 days of life to prevent stunting, such as breastfeeding and complementary foods that are nutritionally balanced and appropriate. Strategic efforts and approaches to handling stunting various interventions on things that have high leverage to accelerate stunting reduction, need to be done especially in the first six months of life. The problem of stunting needs to be handled seriously because it affects the growth of toddlers. To educate and assist the importance of exclusive breastfeeding and complementary feeding in preventing stunting. Community development method, involving mothers directly as subjects and objects of activities and as direct beneficiaries. This activity was carried out at Posyandu in Pahae Jae Sub-district, North Tapanuli Regency with 98 participants. In this activity 80,6 % of mothers received education and assistance on the importance of exclusive breastfeeding and complementary feeding in preventing stunting. Mothers have a good understanding of the importance of exclusive breastfeeding and complementary feeding, after being given education, their understanding is seen in their activity in discussing and solving problems. Keywords: Education, Exclusive Breastfeeding, Complementary Feeding, Stunting
Penguatan Pengetahuan dan Keterampilan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pada Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Tangerang Habibi, Alpan; Umara, Annisaa Fitrah; Irawati, Popy; Sya'bana, Nurcholis Ali
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20716

Abstract

ABSTRAK Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan akan bencana alam, baik bencana gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, hingga erupsi gunung berapi. Kondisi darurat di tengah kebencanaan begitu beragam, diantaranya peningkatan risiko kematian seperti hipotermia, dehidrasi dan cardiac arrest. Dalam situasi kebencanaan, risiko henti jantung mendadak bisa meningkat secara signifikan karena berbagai faktor seperti stres, trauma fisik, akses perawatan medis yang terbatas, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, dan riwayat penyakit sebelumnya. Dalam situasi tersebut, relawan kebencanaan memainkan peran penting sebagai garda terdepan untuk memberikan pertolongan pertama, termasuk Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada korban yang membutuhkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para relawan kebencanaan di wilayah yang rentan bencana. Diharapkan melalui program ini, pengetahuan dan keterampilan pengurus serta relawan dalam melakukan BHD dapat meningkat, sehingga berdampak positif terhadap upaya penyelamatan korban di lapangan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Kegiatan ini dilakukan terhadap Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Tangerang, bertempat di Perguruan Muhammadiyah Cipondoh pada tanggal 25 Januari 2025 dengan jumlah sampel 25 responden. Dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil kegiatan diketahui sebagian besar relawan berjenis kelamin laki-laki 52%, tingkat pendidikan Perguruan Tinggi 72%, Bekerja sebagai Wiraswasta 40%, berpenghasilan < UMK (Rp 5.069.708) 80%, berusia < 35 tahun 48%, pengalaman menjadi relawan 0-5 tahun 60%. Sementara hasil evaluasi tingkat pengetahuan Bantuan Hidup Dasar (BHD) relawan menunjukan bahwa sebelum penyuluhan diperoleh sebesar 50,4 dan setelah penyuluhan 86,0 terdapat peningkatan sebesar 35,6. Hal ini sejalan dengan hasil nilai rata-rata keterampilan relawan setelah diberikan latihan dan diperoleh nilai rerata sebesar 83,5. Diharapkan relawan MDMC Kota Tangerang dapat mempertahankan tingkat pengetahuan dan keterampilan dengan menindaklanjuti dengan mendiseminasi hasil kegiatan kepada relawan lain ditingkat cabang atau ranting. Kata Kunci: BHD, Cardiac Arrest, MDMC    ABSTRACT Indonesia is one of the countries prone to natural disasters, including earthquakes, tsunamis, floods, landslides, and volcanic eruptions. Emergency conditions in the midst of a disaster are very diverse, including increased risk of death such as hypothermia, dehydration, and cardiac arrest. In a disaster situation, the risk of sudden cardiac arrest can increase significantly due to various factors such as stress, physical trauma, limited access to medical care, unfavorable environmental conditions, and previous medical history. In such situations, disaster volunteers are on the front line to provide first aid, including Basic Life Support (BLS) to victims in need. This community service activity aims to provide training to disaster volunteers in disaster-prone areas. It is hoped that through this program, the knowledge and skills of administrators and volunteers in carrying out BLS can increase so that it has a positive impact on efforts to rescue victims in the field. Research Methods: The methods used are lectures, discussions, and demonstrations. This activity was carried out by the Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Volunteers of Tangerang City, located at the Muhammadiyah Cipondoh College on January 25, 2025, with a sample of 25 respondents. It was carried out in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. The results of the activity showed that most of the volunteers were male 52%, had a college education level of 72%, worked as entrepreneurs 40%, had an income <UMK (IDR 5,069,708) 80%, were 35-50 years old 36%, had volunteer experience of 0-5 years 60%. Meanwhile, the results of the evaluation of the level of knowledge of Basic Life Support (BLS) of volunteers showed that before the counseling it was obtained at 50.4 and after the counseling 86.0 there was an increase of 35.6. This is in line with the results of the average value of volunteer skills after being given training and obtained an average value of 83.5. It is expected that MDMC volunteers in Tangerang City can maintain their knowledge and skills by following up by disseminating the results of their activities to other volunteers at the branch or sub-branch level. Keywords: BHD, Cardiac Arrest, MDMC
Sosialisasi Penularan HIV/AIDS Pada Remaja di SMK YPKP Sentani Lestari, Lestari; Hasnia, Hasnia; Utami, Arum Surya; Utami, Endah Purwanti; Widia, Harlinda; Sembiring, Putri Lisma Natalia Br
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.18116

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran remaja putra dan putri kelas VII di SMK YPKP Sentani terkait penularan HIV/AIDS. Remaja merupakan kelompok rentan terhadap penyebaran HIV/AIDS, terutama karena kurangnya informasi yang akurat mengenai cara penularan dan pencegahan penyakit ini. Program ini melibatkan penyuluhan yang dilakukan sebanyak empat kali pada remaja putra dan putri kelas VII SMK YPKP dengan menggunakan metode ceramah yang interaktif, serta sesi diskusi yang mendorong partisipasi aktif. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya perilaku sehat dan bertanggung jawab dalam mencegah penularan HIV/AIDS di kalangan remaja. Media yang digunakan dalam penyulahan ini adalah leaflet yang berisi informasi dasar mengenai defenisi HIV/AIDS, mekanisme penularan, gejala, serta cara-cara pencegahan yang dapat dilakukan. Setiap sesi penyuluhan berlangsung selama 30-40 menit, selama penyuluhan peseta antusias dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah bahwa penyuluhan yang dilakukan secara berulang menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta, seperti leaflet, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja mengenai penularan HIV/AIDS. Edukasi yang berkelanjutan mengenai penularan HIV/AIDS, sangat penting dalam membentuk perilaku sehat di kalangan remaja. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi model program edukasi serupa di kelas-kelas lainnya dalam rangka pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja. Kata Kunci: HIV/AIDS, Penyuluhan, Penularan, Pencegahan, Remaja, SMK YPKP Sentani.  ABSTRACT This community service activity aims to increase knowledge, understanding and awareness of class VII young men and women at SMK YPKP Sentani regarding the transmission of HIV/AIDS. Adolescents are a vulnerable group to the spread of HIV/AIDS, especially due to the lack of accurate information regarding how to transmit and prevent this disease. This program involves counseling carried out four times for young men and women in class VII of SMK YPKP Sentani using interactive lecture methods, as well as discussion sessions that encourage active participation. Apart from that, this activity also emphasizes the importance of healthy and responsible behavior in preventing the transmission of HIV/AIDS among teenagers. The media used in this education are leaflets which contain basic information regarding the definition of HIV/AIDS, transmission mechanisms, symptoms, and preventive methods that can be taken. Each counseling session lasts 30-40 minutes, during which the counseling participants are enthusiastic and can answer questions correctly. The conclusion from this service activity is that outreach carried out repeatedly using media that suits the needs and characteristics of participants, such as leaflets, can increase teenagers' understanding of HIV/AIDS transmission. Continuous education regarding reproductive health and sexually transmitted diseases, including HIV/AIDS, is very important in shaping healthy behavior among adolescents. It is hoped that this activity can become a model for similar educational programs in other classes in the context of preventing HIV/AIDS among teenagers. Keywords: HIV/AIDS, Counseling, Transmission, Prevention, Teenagers, SMK YPKP Sentani.
Skrining Infeksi Kecacingan pada Balita di Posyandu Griya Anugerah Fahmi, Norma Farizah; Anggraini, Dwi Aprilia; Dewi, Maharani Putri; Firdausy, Nur Bunga; Aprilia, Lintang; Aini, Qurrotu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20491

Abstract

ABSTRAK Cacingan adalah infeksi parasit yang masih umum di masyarakat namun kurang mendapat perhatian. Kelompok usia paling rentan adalah balita dan anak usia sekolah dasar. Penyakit ini termasuk kategori neglected disease karena sifatnya kronis dan gejalanya tidak langsung terlihat. Dampak jangka panjangnya mencakup kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang, dan penurunan kemampuan kognitif. Cacingan juga dapat menyebabkan anemia, kelelahan, serta penurunan prestasi belajar. Penyakit ini masih banyak ditemukan di Indonesia, khususnya jenis Soil Transmitted Helminths (STH) seperti cacing gelang, cambuk, kremi, dan pita. Infeksi ini dapat menurunkan kondisi gizi, kecerdasan, dan produktivitas, sehingga merugikan secara ekonomi dan sosial. Cacingan berdampak pada penurunan hemoglobin dan metabolisme otak, mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh serta gangguan fisik dan mental anak. Pencegahan dapat dilakukan melalui peran ibu dalam menjaga kebersihan serta pemberian obat cacing albendazol sebagai bagian dari program nasional sesuai PMK No. 15 Tahun 2017. Upaya promotif dan deteksi dini sangat diperlukan untuk mencegah dampak jangka panjang infeksi ini terhadap kualitas sumber daya manusia. Sasaran pengmas adalah 50 balita di posyandu Griya Anugerah. Metodenya dengan melakukan penyuluhan tentang kecacingan, pencegahan, dan cara mengatasi infeksi kecacingan pada balita, melakukan penyuluhan tentang infeksi kecacingan dan risikonya, memotong kuku balita secara bergantian, melakukan deteksi dini infeksi cacing menggunakan kuku, dan melakukan pencatatan hasil. Skrining infeksi kecacingan pada balita yang dilaksanakan di Posyandu Perum Griya Anugerah menunjukkan antusiasme tinggi dari para ibu, dengan banyak pertanyaan seputar penyebab dan pencegahan kecacingan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya telur dan larva cacing tambang pada kuku balita, yang berisiko tertelan akibat kebiasaan bermain tanah dan kurangnya kebersihan tangan. Pencegahan dapat dilakukan melalui kebiasaan mencuci tangan, memotong kuku secara rutin, memakai alas kaki, serta pemberian obat cacing secara berkala. Kata Kunci: Infeksi Kecacingan, Skrining, Parasitologi, Analis Kesehatan  ABSTRACT Worms are a parasitic infection that is still common in society but has received little attention. The most vulnerable age groups are toddlers and elementary school children. This disease is categorized as a neglected disease because it is chronic and the symptoms are not immediately visible. The long-term impacts include malnutrition, impaired growth and development, and decreased cognitive abilities. Worms can also cause anemia, fatigue, and decreased learning achievement. This disease is still widely found in Indonesia, especially the Soil Transmitted Helminths (STH) type such as roundworms, whipworms, pinworms, and tapeworms. This infection can reduce nutritional conditions, intelligence, and productivity, thus causing economic and social losses. Worms have an impact on decreasing hemoglobin and brain metabolism, resulting in decreased immunity and physical and mental disorders in children. Prevention can be done through the role of mothers in maintaining cleanliness and providing albendazole worm medicine as part of the national program according to PMK No. 15 of 2017. Promotional efforts and early detection are needed to prevent the long-term impacts of this infection on the quality of human resources. The target of the community service is 50 toddlers at the Griya Anugerah integrated health post. The method is by providing counseling on worms, prevention, and how to overcome worm infections in toddlers, providing counseling on worm infections and their risks, cutting toddlers' nails alternately, conducting early detection of worm infections using nails, and recording the results. Screening for worm infections in toddlers carried out at Posyandu Perum Griya Anugerah showed high enthusiasm from mothers, with many questions about the causes and prevention of worms. The results of the examination showed the presence of hookworm eggs and larvae on toddlers' nails, which are at risk of being swallowed due to the habit of playing in the soil and lack of hand hygiene. Prevention can be done through the habit of washing hands, cutting nails regularly, wearing footwear, and giving worm medicine periodically. Keywords: Worm Infection, Screening, Parasitology, Health Analyst.
Edukasi “Gen Z-Penting” (Generasi Z-Pencegah Stunting) dengan Media Booklet Terhadap Perilaku Pencegahan Stunting Pada Remaja Putri AS, Emilda; Magfirah, Magfirah; Fazdria, Fazdria; Lina, Lina; Dewi, Silfia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.17901

Abstract

ABSTRAK Stunting masih menjadi masalah gizi kronis di Indonesia, sehingga melalui Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPM) pemerintah menargetkan pada tahun 2025 akan mengurangi 40% jumlah balita pendek. Upaya dalam pencegahan stunting adalah perubahan perilaku masyarakat melalui program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang semuanya berupaya untuk melakukan intervensi dalam perubahan perilaku positif terkait dengan pengetahuan ibu tentang asupan gizi selama hamil, melahirkan dan anak sebelum usia 2 tahun. Sosialisasi tentang pentingnya pencegahan stunting dapat dilakukan lebih ringan dan menarik serta tidak membosankan terutama dikalangan remaja. Remaja putri yang nantinya sebagai calon ibu sebagai target indikator utama kelompok sasaran percepatan penurunan stunting. Pemberian edukasi atau pendidikan kesehatan dengan menggunakan booklet sangat efektif digunakan sebagai media informasi tentang upaya pencegahan stunting pada remaja. Meningkatkan pengetahuan pada remaja tentang upaya pencegahan stunting melalui media booklet. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah intervensi edukasi stunting melalui media booklet. Adanya perbedaan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah remaja putri diberikan edukasi dengan kategori baik yaitu 66,7% menjadi 86,7%. Pemberian edukasi pada remaja dalam upaya pencegahan dini stunting dapat meningkatkan pemahaman remaja tentang pencegahan stunting. Remaja putri sebagai calon ibu di masa depan diharapkan memiliki pengetahuan tentang stunting dan upaya pencegahannya. Kata Kunci: Booklet, Education, Stunting  ABSTRACT Efforts to monitor the growth and development of early childhood are primarily the task of the family and community and are assisted by posyandu cadres through posyandu activities. The Posyandu program is carried out in each village by cadres who have been given knowledge and training by health workers to disseminate knowledge about health, especially child growth and development among parents. Generally, posyandu activities include weighing toddlers and providing nutrition, so that the main target of posyandu is more focused on the physical growth stage. Therefore, it is necessary to provide knowledge to the public about early detection of child development, so that preventive measures can be taken to overcome developmental disorders in toddlers. This service activity is to increase the community's knowledge and abilities regarding stimulating the development of children aged 12-18 months as an effort to detect early child growth and development. Service activities are carried out using counseling and training methods followed by roleplay with the target community in Sungai Pauh Village, West Langsa District, Langsa City in August 2023 with a target number of 40 people. there was a difference in knowledge scores between before and after the community was given counseling in the good category, namely 47.5% to 90% and the skills of the participants before and after the community were given training, the majority had good skills at 87.5%. Through this activity, people experience increased knowledge and skills, and it is important for mothers to monitor children's growth and development through stimulation that is appropriate to the child's age development stages. Keywords: Monitoring, Development, Baby, Society

Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue