cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018" : 6 Documents clear
KAJIAN KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK BIJI KEMIRI SUNAN (Reutealis trisperma Blanco) SARIFAH NURJANAH
Bionatura Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiri sunan contains vegetable oil which can be used as raw material of biodiesel. The oil can be extracted from the kemiri sunan kernel. In designing of oil press machine, physical and mechanical characteristics of kemiri sunan are needed. This study aims to examine the physical and mechanical characteristics of kemiri sunan kernel in some moisture content. Experimental method used in this research with t test. Physical and mechanical characteristics of kemiri sunan shell and kernel were studied on 5 levels of water content ie 3%, 5%, 7%, 9% and 11% with 7 replication. Physical and mechanical characteristics were roundness, spericity, density, volume, porosity, angle of repose and compressive strength. The results showed that increasing water content increased shell roundness from 0.886 - 0.905 and kernel roundness from 0.852 - 0.865; the shell spericity increased from 0.838 - 0.865 and the kernel spericity from 0.768 - 0.846; shell volume increased from 4.506 – 5.686 cm3 and kernel volume from 2.224 – 2.764 cm3; shell mass density decreased from 1.002 - 0.999 g / cm3 and kernel mass density from 1.003 to 0.998 g / cm3; shell bulk density increased from 0.299 - 0.342 g / cm3 and kernel bulk density from 0.385 - 0.441 g / cm3; shell porosity increased from 46.03 - 47.57% and kernel porosity from 46.00 - 46.60%; the shell angle of repose increased from 31.29 - 35.29o and the kernel angle of repose from 37.86 - 42.00o; increased shell compressive strength from 21.95 - 27.24 N and kernel compressive strength from 8.89 - 26.95 N.
RAMBUTAN HONEY PHARMACEUTICAL STANDARDIZATION FOR WOUND HEALING TREATMENT Euis Reni Yuslianti; Boy Muclish Bachtiar; Dewi Fatma Suniarti; Afifah Bambang Sutjiatmo
Bionatura Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human wounds require proper management so they may heal faster and without complication. Honey is empirically effective to accelerate wound healing but scientifically has been proven yet as a pharmaceutical product is very limited. This study aimed to obtain rambutan honey pharmaceutical grade by setting specific and nonspecific parameters of simplicia. The research method was experiments laboratory by nonspecific parameters test (diastase enzyme activity, HMF, pH value, moisture content, ash content, glucose level, heavy metal contamination: Pb, Cd, Hg, and As, chloramphenicol, microbial contamination: coliform, and yeasts) as well as specific parameters (simplicia identity and organoleptic test). The results showed that rambutan honey proved had good quality of specific and nonspecific parameters. Rambutan honey water content has been pharmaceutical standardized according to drug standard that is to be 10.15%. Based on the results of this study it is necessary to test rambutan honey efficacy in vivo and in vitro and effects of rambutan honey topical products to humans towards phytopharmaca medicine.
STUDI PENGGUNAAN LAPISAN TIPIS OKSIDA GRAFENA TEREDUKSI SEBAGAI ELEKTRODA LAWAN PADA SEL SURYA TERSENSITISASI WARNA Annisa Aprilia
Bionatura Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapisan tipis oksida grafena tereduksi (rGO) telah berhasil digunakan sebagai elektroda lawan pada sel surya tersensitisasi warna (DSSC-dye sensitized solar cell). Lapisan oksida grafena (graphene oxide –GO) tersebut berasal dari 1 gram serbuk GO yang dilarutkan dengan 1 ml deionized water (DI). Pelapisan dilakukan di atas substrat FTO (Fluorine-doped Tin Oxide) menggunakan teknik spin-coating. Proses reduksi termal dilakukan pada suhu 200°C selama 1 jam, hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan oksigen pada lapisan GO sehingga terbentuklah lapisan rGO (reduced oksida grafena). Lapisan rGO tersebut kemudian digunakan sebagai elektroda lawan pada purwarupa sel surya tipe DSSC (dye sensitized solar cell) dengan struktur persambungan FTO/TiO2/Ruthenium/rGO /FTO. Karakterisasi arus tegangan (I-V) dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari purwarupa sel surya. Sebagai pembanding, sel purwarupa tanpa menggunakan elektroda lawan (non-CE) turut dikaji. Berdasarkan hasil pengukuran karakteristik arus-tegangan (I-V), nilai efisiensi yang dihasilkan oleh penggunaan elektroda lawan rGO, yaitu sebesar 3,34 % dengan nilai kerapatan arus hubung singkat (Jsc) 3,43 mA/cm2, tegangan terbuka (Voc)0,65V dan Fill Factor (FF) 54,77%. Untuk mengetahui peranan rGO pada struktur sel surya dilakukan analisa sifat resistansi sel dengan perhitungan menggunakan persamaan dioda ideal, dan didapatkan nilai hambatan seri (Rs), hambatan paralel (Rp), dan faktor ideal (n) masing-masing sebesar 5 Ωcm2 , 950 Ωcm2 dan 2,303.
Pemanfaatan 1-Methylcyclopropene Pada Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.) Ardika Albi Fauzi
Bionatura Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat) merupakan tanaman perenial herbasius dari famili Asteraceae. Krisan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia sebagai tanaman hias dalam bentuk bunga pot dan bunga potong. Permintaan pasar akan bunga krisan mengalami peningkatan setiap tahunnya.. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas bunga potong krisan yakni etilen. Etilen merupakan hormon tanaman yang berperan pada proses pengguguran daun dan bunga, pemicu pembungaan, pembengkakan batang, pembentukan akar, memicu perkecambahan benih, pemasakan buah. Krisan termasuk kedalam jenis tanaman non-klimakterik, yakni tanaman yang kurang sensitif terhadap etilen. Namun pada beberapa penelitian menemukan beberapa varietas dari krisan sensitif terhadap paparan etilen eksogen. Salah satu cara untuk mengurangi efek etilen dengan aplikasi 1-Methylcyclopropene (1-MCP). Kerja 1-MCP pada tanaman yakni sebagai kompetitor etilen saat menempel pada reseptor. Aplikasi 1-MCP pada bunga potong krisan dapat memperpanjang umur dari bunga dengan mengurangi degradasi klorofil dan kehilangan berat segar bunga potong. Aplikasi 1-MCP pada setek krisan mampu mengurangi gejala kerusakan akibat etilen seperti penguningan daun, pengguguran daun, dan nekrosis. Setek yang diaplikasikan 1-MCP akan mengalami penghambatan dalam pembentukan akar karena terkait peran etilen terhadap inisiasi akar. Pemanfaatan 1-Methylcyclopropene Pada Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.)
ISOLASI, KARAKTERISASI DAN UJI AKTIVITAS ANTI-MALARIA DARI EKSTRAK FERMENTASI Streptomyces sp. Suyanto Suyanto
Bionatura Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria merupakan penyakit global yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan paling sering terjadi di daerah tropis. Menurut World Malaria Report 2013 diperkirakan 3,3 milyar penduduk dunia berisiko malaria dan terdapat 219 juta kasus positif malaria. Di Indonesia sendiri terutama daerah endemis Indonesia bagian timur, angka kesakitan penyakit malaria masih cukup tinggi sehingga sering dikatagorikan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Dalam riset ini Balai Pengkajian Bioteknologi-BPPT telah melakukan isolasi aktinomisetes yang berasal dari tanah di daerah Jogyakarta dengan penapisan metode basah. Hasilnya ditemukan satu isolat yang memiliki potensi sebagai anti-protozoa. Dengan analisa genetik menggunakan BLAST yang dibandingkan dengan hasil gene sequence 16S rRNA di identifikasi sebagai spesies Streptomyces griseoruberdengan kemiripan sebesar 98%. Hasil uji anti-malariasecara in-vitro pada ekstrak hasil fermentasi Streptomyces sp dengan menggunakan media A dan media C menunjukkan nilai IC50 masing-masing 0.1  μg/mL dan 50 μg/mL terhadap Plasmodium falciparum. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak A hasil fermentasi Streptomyces sp. memiliki aktifitas anti-malaria sangat baik.
PENGARUH KONSENTRASI TRIPOLIFOSFAT (TPP) TERHADAP PEMBENTUKAN UKURAN PARTIKEL PADA FORMULASI NANOPARTIKEL EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) MENGGUNAKAN TEKNIK GELASI IONIK Dessy Ikasari; taofik rusdiana
Bionatura Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak seledri (Apium graveolens L.) memiliki berbagai khasiat untuk mengobati penyakit, terdiri dari beragam senyawa kimia namun memiliki sifat fisikokimia yang kurang menguntungkan sehingga perlu dilakukan modifikasi dalam memformulasikannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan sistem penghantaran ekstrak seledri dengan membuat nanopartikel menggunakan teknik gelasi ionik. Pada pembuatan nanopartikel digunakan polimer kitosan sebagai kation dan Tripolifosfat (TPP) sebagai anion. Konsentrasi kitosan dibuat sama untuk setiap formula yaitu 0,2% dalam asam asetat 0.3% sedangkan konsentrasi TPP dibuat tiga variasi yaitu 0,1%; 0,2%; dan 0,3 %. Hasil pengukuran ukuran partikel menunjukkan bahwa penambahan TPP  0,1; 0,2; dan 0,3 % secara berturut-turut adalah 539 nm, 492 nm, dan 389,8 nm dengan nilai persen penjerapan sebesar 98,76%; 98,78% dan 98,80%.

Page 1 of 1 | Total Record : 6