cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2001): Bionatura Juli 2001" : 5 Documents clear
ANALISIS ISI LAMBUNG TIRAM Crassostrea sp. DARI PERAIRAN BATUKARAS, CIAMIS Sri Astuti; Teti Resmiati; Skalalis Diana
Bionatura Vol 3, No 2 (2001): Bionatura Juli 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.182 KB)

Abstract

Tiram Crassostrea sp. banyak ditemukan di perairan Batukaras, Kabupaten Ciamisdan merupakan usaha tambahan bagi masyarakat sekitarnya. Untukmempertahankan keberadaan tiram ini, maka perlu usaha pembudidayaannya.Pendekatan telah dilakukan dengan mengadakan suatu penelitian mengenaimakanan yang tersedia di perairan dan dalam isi lambung tiram. Penelitian inimenggunakan metode sigi di habitatnya. Pengambilan sampel air dan tiramdilakukan pada dua lokasi (Sasak Gantung dan Panyileuman), dalam 4 kalipengambilan. Jumlah sampel tiram sebanyak 30 buah, yang terbagi dalam 3kelompok ukuran (Kecil, Sedang dan Besar). Hasil identifikasi terhadap isilambung tiram, menunjukkan bahwa tiram Crassostrea sp. tidak hanya sebagaiphytoplankton feeder, tetapi juga zooplankton dan detritus. Keanekaanfitoplakton lebih banyak didapatkan pada tiram lokasi Sasak Gantung.Kata kunci : Tiram Crassostrea sp., isi lambung, perairan Batukaras, plankton, detritus.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN POLA AKTIVITAS FISIS DENGAN OBESITAS PADA ANAK Suzy Irawati Sjahid; Dida A. Gurnida; Nia Kurnia
Bionatura Vol 3, No 2 (2001): Bionatura Juli 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.704 KB)

Abstract

Perubahan gaya hidup yang juga berpengaruh terhadap perubahan polakonsumsi pangan dan pola aktivitas fisis menyebabkan prevalensi obesitas padaanak di Indonesia cenderung meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untukmenyelidiki hubungan antara pola makan dan pola aktivitas fisis denganterjadinya obesitas primer pada anak. Penelitian dilakukan pada 122 anak berusia4-12 tahun di Kota Bandung antara bulan Mei dan Juli 2000. Status obesitasditentukan berdasarkan klasifikasi indeks massa tubuh (IMT) dan berat badanterhadap tinggi badan (BBTB). Kepada 122 subjek ini dilakukan wawancara polamakan menurut pola kebiasaan (PK) dan rekaman diet 24 jam (RD) yang meliputiambilan kalori, makronutrien, dan mikronutrien yang dinyatakan dalam persenterhadap angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (KGA) untuk anak, jugawawancara skor aktivitas fisis (SAF) dan rekaman aktivitas fisis harian yangdinyatakn dalam keluaran energi (KE). Hasil penelitian menunjukkan bahwajumlah anak obes adalah sebanyak 81 orang dan non obes 41 orang berdasarkanklasifikasi IMT, sedangkan berdasarkan BB-TB didapatkan anak obes sebanyak 47orang dan non obes 75 orang. Ambilan kalori anak obes lebih besar dari anak nonobes dengan perbedaan sangat bermakna berdasarkan RD baik padapengklasifikasian status obesitas menurut IMT (p=0,0,026) dan BB-TB(p=0,0001). Ambilan makronutrien berdasarkan wawancara PK/RD antara anaknon obes dan obes menurut IMT/BB-TB tidak menunjukkan perbedaan bermakna,baik dalam ambilan karbohidrat, lemak, maupun protein (p.0,05). Hasil ANOVAmenunjukkan bahwa berdasarkan PK dan derajat obesitas IMT, lemak merupakanmakronutrien yang paling berperan (F=3,392; p=0,006) tetapi berdasarkan BBTB,kalori lebih berperan (F=2,557; p=0,042). Berdasarkan RD pada statusobesitas IMT maupun BB-TB, ambilan karbohidrat yang paling erat hubungannyadengan derajat obesitas (F=7,909; p=0,007 dan F=6,928; p=0.010). Ambilanmikronutrien tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara anak non obes danobes (p>0,05), kecuali untuk masukan kalsium berdasarkan PK dan statusobesitas berdasarkan BB-TB (p=0,043). Hasil uji t terhadap aktivitas fisismenunjukkan bahwa anak non obes memiliki SAF lebih tinggi daripada anak obes(p=0,000), dan dengan korelasi Pearson, SAF berkorelasi negatif negatif secarabermakna dengan IMT (r=-0,615; p=0,000). Sementara itu selisih ambil kalori(PK/RD) dan keluaran energi (KE) anak non obes lebih besar daripada anak obespada klasifikasi status obesitas menurut IMT [p=0,001 (PK) dan p=0.0068 (RD)].Pola makan dengan ambilan kalori berlebih dan aktivitas fisis rendahberhubungan dengan terjadinya obesitas pada anak, sedangkan derajat obesitaslebih dipengaruhi oleh ambilan nutrien lemak dan karbohidrat.Kata kunci: Pola makan, pola Aktivitas, obesitas pada anak.
STUDI REOLOGIK SUBSTITUSI SALIVA SEBAGAI PENGEMBANGAN DARI SALIVA ALAMI MANUSIA Edeh Roletta Haroen
Bionatura Vol 3, No 2 (2001): Bionatura Juli 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.25 KB)

Abstract

Artikel ini menguraikan keberhasilan sintesis dan manfaat substitusi saliva yangdikembangkan dari saliva alami manusia melalui studi reologik. Substitusi salivamerupakan formula farmasi yang dipelajari secara in vitro dan in vivo.Berdasarkan penelitian Reijden (1996), substitusi saliva mirip dengan saliva alami manusia yang direkomendasikan sebagai formula substitusi saliva baru.Kandungan polimer dalam substitusi saliva mengurangi demineralisasi emailsecara in vitro, sedangkan sifat mukoadesifnya sangat berguna untuk pelekatansubstitusi saliva pada permukaan lunak jaringan mulut, dan kompleks kalsiumasam poliakrilik dapat menyebabkan demineralisasi enamel secara in vivo dibawah pengaruh saturasi cairan mulut. Tujuan studi pustaka ini adalah untukmempelajari substitusi saliva sebagai modifikasi dari saliva alami manusia, agardapat dikembangkan menjadi substitusi saliva melalui penelitian lebih lanjut dandapat diterapkan secara industrial di Indonesia.Kata kunci: Reologi, substitusi saliva.
PENGUJIAN KONDISI LIKUIFIKASI DALAM PRODUKSI SIRUP GLUKOSA DARI PATI SAGU (Metroxylon sp.) Iman Permana Maksum; Yeni Wahyuni; Yanyan Mulyana
Bionatura Vol 3, No 2 (2001): Bionatura Juli 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.435 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suhu,kecepatan pengadukan dan konsentrasi enzim α-amilase terhadap proseslikuifikasi. Kadar gula pereduksi (mg/mL) yang dihasilkan ditentukan denganspektrofotometri-Nelson Somogyi. Pengujian kondisi likuifikasi dilakukan pada pH7,0, suhu 80 0C dan 90 0C, kecepatan pengadukan 100 rpm dan 180 rpm sertakonsentrasi enzim sebesar 1,066U/mL, 1,599 U/mL dan 2,132 U/mL selama 2jam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi likuifikasi optimumdiperoleh pada suhu 80 0C dan kecepatan pengaduan 180 rpm dengan kadar gulapereduksi sebesar 7,649 mg/mL. Konsentrasi enzim tertinggi yaitu sebesar 2,132U/mL menghasilkan kadar gula pereduksi tertinggi sebesar 14,749 mg/mL.Kata kunci : Likuifikasi, sirup glukosa, enzim α-amilase
PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNGA GLADIOL PADA DOSIS PUPUK ORGANIK BOKASHI DAN DOSIS PUPUK NITROGEN YANG BERBEDA Farida -; Jajang Sauman Hamdani
Bionatura Vol 3, No 2 (2001): Bionatura Juli 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.704 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk organik bokashi dan pupuknitrogen yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan kualitas bunga gladiol(Gladiolus hybridus). Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan KebunPercobaan Fakultas Pertanian Unpad pada bulan Juni sampai Agustus 2000.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)faktorial terdiri atas dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk nitrogen (N) yang terdiri atas empat taraf yaitu 25 kg N/ha (n1); 50 kg N/ha (n2); 75 kg N/ha (n3); dan 100 kg N/ha (n4). Faktor kedua adalah dosis pupuk organik bokashi (b) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 5 ton/ha (b1); 10 ton/ha (b2); dan 15 ton/ha (b3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara dosis pupuk organik bokashi dan nitrogen terhadap jumlah daun. Dosis nitrogen 50 kg/ha dan dosis bokashi 15 ton/ha dapat meningkatkan jumlah daun. Pemberian bokashi 10 ton/ha berpengaruh baik terhadap komponen kualitas bunga yaitu mampu menghasilkan panjang tangkai terpanjang dan jumlah kuntum bunga terbanyak.Kata Kunci : Bokashi, EM4, gladiol.

Page 1 of 1 | Total Record : 5