Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
MIPI, Majalah ilmiah Pengkajian Industri adalah wadah informasi bidang pengkajian Industri berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait dalam bidang industri teknologi proses rekayasa manufaktur, industri teknologi transportasi dan kelautan, serta industri teknologi hankam dan material. Terbit pertama kali pada tahun 1996 frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. MIPI diterbitkan oleh Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa-BPPT
Articles
9 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri"
:
9 Documents
clear
ANALISIS PEMBEBANAN STATIK PADA RANGKA BOGIE AUTOMATIC PEOPLE MOVER SYSTEM (APMS)MENGGUNAKAN STANDAR UIC-615 DENGAN FINITE ELEMENT
Setyo Margo Utomo
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.477
Bogie is a unity that supports the construction of railway facilities monorail when running on the track. Bogie frame is a construction to support the carbody against imposition. The purpose of this analysis is to determine and ascertain the limits static strength numerical order before the prototype bogie frame through static testing or verification stage design. Stages in this research is the collection of data and bogie drawing APMS of PT.INKA Madiun, and then to identify the 3D CAD model of the structure of the bogie frame, then conducted to determine the boundary conditions for the imposition of simulated static load.Base on standard UIC-615 there are only two types of load that is vertical and transversal, the maximum value is 53 234 and 48 619 N. Result of static testing for static tests with exceptional load, the greatest deformation of 0.5 mm occurs on the balanced wheel, and a maximum stress of 175,97 MPa which lies in the foundation of anti-roll bar, due to transverse load occurring on the pedestal of the anti-roll bar is quite large. Safety factor value that occurs in the area of anti-roll bar is quite low, 1,39.The simulation results for the static testing workload (Static test to Simulate the main in-service load) obtained value of the lowest safety factor of 2.39 with a maximum stress value of 102.26 MPa and deformation of 0,339 mm at the time of load case 8.
Anoda Pb dan Gel Elektrolit Untuk Propulsi Kapal Selam
Hens Saputra;
Mochamad Rosjidi;
Abdul Ghofar;
Murbantan Tandirerung;
Mochammad Ismail;
Dorit Bayu Islam Nurwantoro
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.946
Battery is the most important component in the sub marine energy system. Up to now, majority of the sub marine are still using lead acid battery as the power source or propulsion, due to more safe in application as very high capacity of single cell (i.e. 10.000 – 15.000 Ah). The drawbacks of aqueous based battery, which utilize liquid electrolyte, are because of having produced the hydrogen gas during charging process, in which it caused the electrolyte solution to become dry and reduced the performance of battery. In addition that the hydrogen gas generated in the sub marine was dangerous. Therefore, the aim of this research is how to reduce or eliminate of those drawbacks by modifying kind of the liquid electrolyte by using gel electrolyte. The gel electrolyte was synthesized to reduce the evaporation of electrolyte and to avoid the leaking when submarine maneuver. The gel electrolyte  was made by using inorganic nanoporous MCM-41. It was synthesized by hydrothermal method, using Tetraethylortosilicate (TEOS) as silica sources, Cethyltrimethylammonium bromide (CTAB) as organic template and H2SO4 as catalyst. The MCM-41 lead acid battery gave a result of  OCV ca. 2,1 V.
ANALISIS KEGAGALAN IMPELLER PENYEBAB KERUSAKAN POMPA AIR KAPAL LAUT
Eka Febriyanti
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.1621
Impeller merupakan bagian dari pompa sentrifugal yang digunakan  untuk kapal laut dan telah mengalami korosi seragam secara signifikan setelah satu tahun pengoperasian. Impeller terbuat dari ASTM B198-13A, grade C87400 yang merupakan jenis silicon brass. Hasil pemeriksaan visual menunjukkan bahwa seluruh permukaan kecuali pada bagian yang dilindungi oleh cat mengalami proses korosi di seluruh permukaan. Sedangkan pemeriksaan SEM menunjukkan adanya selective etching fasa-fasa tertentu. Hal pemeriksaan tersebut juga dikonfirmasi dengan pemeriksaan metalografi dimana menunjukkan adanya leaching dari fasa yang kaya akan unsur zinc mendekati zona terekspos. Oleh karena itu, mekanime korosi yang terjadi mengarah pada dezincfication. Analisis kimia dari material impeller menunjukkan bahwa material impeller yang diperiksa bukan jenis ASTM B584-836, namun agak mirip komposisi ASTM dimana merupakan jenis silicon brass dan merupakan jenis material kuningan yang tidak tahan serangan klorida tidak seperti leaded red brass.Â
ANALISIS KERUSAKAN RADIATOR SEPEDA MOTOR 150cc
amin suhadi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.2257
Sepeda motor yang mempunyai kapasitas mesin relativ besar memerlukan pendingin yang efisien agar ketika beroperasi tidak mengalami panas yang berlebihan sehingga dapat merusak mesin tersebut. Jika sepedamotor dengan kapasitas mesin kecil cukup menggunakan pendingin udara, maka untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin besar digunakan pendingin dengan sistim cairan, dan dikenal dengan nama radiator.  Jika radiator rusak maka sistim pendinginan tidak berjalan dengan baik sehingga berpotensi terjadi kebakaran pada mesin. Pada penelitian ini di lakukan analisa terhadap kebocoran yang terjadi pada sebuah radiator sepeda motor 150 cc, tujuan penelitian adalah untuk mencari akar penyebab kerusakan dari radiator tersebut agar kerusakan serupa tidak terjadi pada produk sepedamotor yang sejenis.  Analisa yang dilakukan meliputi pemeriksaan permukaan patahan dengan cara analisa makro fraktografi, pemeriksaan struktur mikro, pemeriksaan komposisi kimia, pemeriksaan kekerasan dan pemeriksaan SEM (Scanning Electron Microscopy) serta pemeriksaan menggunakan EDS (Energy Dispersive Spectrometer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa retak dan patahnya penopang radiator disebabkan adanya beban dinamis atau getaran yang terjadi pada konstruksi tersebut dan dipikul oleh pelat penopang radiator. Bukti dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa karet yang berfungsi sebagai peredam getaran radiator pada posisi atas telah aus dan kendur sehingga fungsi peredaman tidak optimum lagi, sehingga pelat penopang radiator retak dan retaknya merambat ke kisi kisi yang berisi cairan pendingin dan mengakibatkan kebocoran.
SIMULASI NUMERIK HIDRODINAMIKA PADA DESAIN KONFIGURASI WAVE DEFLECTOR UNTUK KENDARAAN AMFIBI BERODA BAN
Abdul Aziz
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.2273
Wave deflector merupakan komponen pendukung pada kendaraan amfibi yang berfungsi untuk menghempaskan aliran fluida dari arah depan ke samping kendaraan sehingga meningkatkan faktor keselamatan pengendaraan kendaraan amfibi saat melakukan penyeberangan atau pendaratan dari kapal ke pantai. Saat ini desain kendaraan tembur beroda ban produk industri Hankam Indonesia belum dilengkapi Wave deflector. Oleh karenanya perlu dikaji dan dikembangkan desain konfigurasi Wave deflector yang memiliki nilai tahanan air yang optimal dan sesuai dengan mission requirements. Pada tulisan ini disampaikan hasil penelitian dan pengembangan (research & development) Wave delector yang tepat. Basis evaluasi hidrodinamika dilakukan dengan perhitungan kinerja tahanan (resistance) konfigurasi desain Wave deflector serta diuji melalui simulasi numerik efek Wave making yang terjadi dari 3 (tiga) tipe konfigurasi desain Wave deflector yang digunakan pada kendaraan tempur. Parameter evaluasi yang dijadikan referensi meliputi : faktor besaran  tahanan air, kecepatan kendaraan, tinggi gelombang dan luasan permukaan wave deflector. Dari hasil simulasi numerik tersebut dapat dipilih kelayakan desain (feasibility design) wave deflector yang sesuai dengan karakteristik tempur beroda ban yang digunakan. Dengan penggunaan konfigurasi Wave deflector yang tepat, maka akan meningkatkan keselamatan pengendaraan kendaraan panser amfibi dilapangan. Kata kunci : Wave deflector, Resistance , Wave making, Ranpur amfibi
KEMAMPUAN STRATEGIS PESAWAT UDARA NIR AWAK BPPT UNTUK DIOPERASIKAN DARI KAPAL PERANG
akhmad rifai
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.2274
AbstrakSalah satu cara pemenuhan Minimum Essential Force TNI-AL adalah melalui peningkatan kemampuan Alutsista yang sudah dimiliki. Peningkatan kemampuan tersebut dapat dilakukan dengan melengkapi kapal perang (KRI) dengan PUNA BPPT. Penempatan PUNA BPPT pada kapal perang TNI-AL akan mendukung fungsi operasionalnya, antara lain patroli perbatasan, pengawasan wilayah bahkan hingga pengintaian.Dalam naskah ini akan disajikan kemampuan jangkauan jarak, ketahanan dan ketinggian terbang PUNA BPPT yang relevan dengan pengoperasiannya dari kapal perang. Perhitungan parameter prestasi terbang PUNA BPPT akan dilakukan dengan pengolahan data uji terbang, dokumen perancangan, dan aproksimasi yang terkait.Meskipun PUNA belum mampu menggantikan keseluruhan fungsi helikopter di kapal perang, tapi beberapa fungsi penting tersebut dapat dikerjakan oleh PUNA. PUNA beroperasi dengan konsumsi bahan bakar yang sangat sedikit dan dapat bertolak dan mendarat dengan lebih mudah. Dengan sifat Nir Awak-nya, penggunaan PUNA mengurangi resiko terhadap keselamatan personel yang mengoperasikannya. Hal-hal ini menjadi acuan BPPT dalam mengembangkan PUNA yang dapat beroperasi dari kapal perang.  Kata kunci : PUNA KRI, PUNA BPPT, Flying Wing, Flight Range, Flight EnduranceÂ
KAJIAN TRANSPORTASI SUNGAI MENGGUNAKAN KAPAL SEMIKATAMARAN
Luhut Tumpal Parulian Sinaga
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.2483
Suatu usaha rekayasa engineering pemakaian kapal dengan efek gelombang yang tidak merusak lingkungan dan mampu berlayar pada kedalaman perairan terbatas perlu dibuat dan dikembangkan. Bentuk rekayasa lambung yang digunakan adalah mengurangi tegangan permukaan air dengan cara membuat body ganda (semacam Tunnel ) di bawah permukaan air. Untuk selanjutnya body ganda di bawah permukaan air ini dinamakan dengan Kapal Hull Semi Catamaran (HSC). Rekayasa lambung kapal HSC dilaksanakan dengan pembuatan beberapa buah model kapal dengan variasi bentuk dan ukuran Tunnel. Gelombang timbul akibat pergerakan Kapal HSC diobservasi di kolam uji yang bisa dikontrol kedalaman perairannya. Dari observasi percobaan model kapal yang dilakukan , Body kapal bentuk HSC lebih unggul bila dibandingkan dengan penggunaan bentuk body kapal konvensional , beberapa keunggulan yang diberikan bentuk kapal HSC diantaranya adalah pola dan tinggi gelombang timbul akibat pergerakan kapal lebih baik, effisiensi propeller akan meningkat (aliran yang masuk propeller disc lebih baik dan efisien serta sudut kemiringan poros bisa diperkecil), pengaruh wake bisa dikurangi karena air mati (dead water) di daerah buritan kapal tereduksi. Diharapkan penggunaan kapal Hull Semi Catamaran sangatlah efektif digunakan sebagai sarana transportasi sungai maupun laut ( Sea River Ship ). Pengembangan, rekayasa dan inovasi bentuk Hull Semi Catamaran  dilaksanakan di Laboratorium Hidrodinamika (UPT-BPPH, BPP Teknologi).
ANALISIS KEKUATAN LENTUR STATIS DAN DINAMIS BANTALAN SINTETIK UNTUK JALAN KERETA API
Puguh Triwinanto
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.2543
Tingginya biaya perawatan dan permasalahan lingkungan dari bantalan kayu, beton, dan baja, memacu peneliti untuk melakukan penelitian bantalan alternatip. Salah satunya adalah bantalan komposit. Pada saat ini pasar global bantalan komposit dan juga bantalan sintetik meningkat sebab mempunyai keunggulan mencakup : high strength-to- weight ratio, tahan korosi, tahan kelembaban dan serangga serta tidak menghantarkan panas dan listrik.Material tradisional yang digunakan untuk bantalan jalan kereta api adalah kayu, beton, dan baja. Bantalan beton tidak sesuai dipasang pada jembatan baja dan yang sesuai adalah bantalan kayu. Bantalan kayu mempunyai umur pakai pendek, mahal, dan langka. Di Indonesia wacana penggunaan bantalan sintetik sudah diusahakan dalam 10 tahun terakhir. Pada dua tahun terakhir dimulai riset dan pengembangan bantalan sintetik. Dari hasil pengujian dan analisis spesimen bantalan sintetik memenuhi syarat kekuatan lentur statis dan dinamis sesuai standar JIS E 1203:2007. Dengan demikian bantalan hasil hasil riset ini dapat dilanjutkan uji track, dimana bantalan sintetik diuji coba untuk dipasang pada jalan kereta api.
FC
Endro Wahju
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v11i2.2602