cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika" : 13 Documents clear
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN UPAYA REHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE DI PANTAI UTARA KABUPATEN SUBANG Riny Novianty; Sukaya Sastrawibawa; Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.762 KB)

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas juga merupakan potensi sumber daya alam yang sangat potensial. Kondisi hutan mangrove pada umumnya memiliki tekanan berat sebagai akibat dari tekanan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain dirambah dan dialihfungsikan, kawasan mangrove di beberapa daerah, termasuk di Pantai Utara Kabupaten Subang kini marak terjadi. Upaya rehabilitasi bertujuan bukan saja untuk mengembalikan nilai estetika namun yang paling utama adalah untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan mangrove, mengetahui faktorkerusakan mangrove dan membuat strategi upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang dengan menggunakan analisis SWOT. Metode yang digunakan adalah metode garis berpetak (jalur berpetak) dengan satu buah jalur untuk tiap desa penelitian dengan ukuran 10 m x 60 m dengan arah tegak lurus tepi laut. Untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan mangrove dilakukan dengan metode purposive samplingmelalui wawancara.Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan kriteria baku kerusakan mangrove Kepmen LH. No. 201 Tahun 2004, kondisi hutan mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang termasuk dalam kriteria rusak (sedang dan jarang). Faktor kerusakan disebabkan oleh alam dan manusia. Prioritas utama dalam memperbaiki kerusakan dan upaya rehabilitasi mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang adalah menjalin kerjasama yang sinergis antara pelaksanaan program pemerintah dengan keinginan masyarakat lokal melalui revitalisasi kawasan pesisir akibat abrasi dengan cara penanaman kembali pohon mangrove. Pola rehabilitasi yang digunakan untuk mangrove dalam kriteria rusak (sedang)menggunakan pola empang parit dan mangrove dalam kriteria rusak berat (jarang) menggunakan pola green belt.
PENGGUNAAN KITOSAN DARI KULIT UDANG DALAM MENURUNKAN KADAR TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI PLYWOOD Sampe Harahap
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.839 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Teknologi Pengolahan dan limbah laboratorium Pengelolaan Kualitas Air di FAPERIKA UNRI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan chitosan dalam mengurangi tingkat TSS dilimbah cair industr ikayu lapis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi eksperimental dengan desain completely acak, salah satu faktor, 4 tingkat, 12 unit percobaan. Beberapa kitosan konsentrasi yaitu 0mg/L, 15mg/L, 30mg/L diterapkan sampling dilakukan adalah jam 8, 12, dan 16 jam. Penelitian menunjukkan bahwa 12 jam setelah penambahan 30 mg kitosan/L, kualitas limbah meningkat : TSS 182,3-56,7mg/L, 2,4 Fenol-0,5 mg/L, BOD 5132-93 mg/L, COD 279-217mg/L dan pH6-9 dibandingkan dengan KEP-51/MENLH/10/1995 kualitas limbah adalah baik.
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN DEPOSISI LOGAM BERAT PADA IKAN NILEM DI KARAMBA JARING APUNG WADUK IR. H. DJUANDA Pratiwi -; Rita Rostika; Yayat Dhahiyat
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.57 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pakan terhadap laju pertumbuhan dan deposisi logam berat pada ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V) di karamba jaring apung  waduk Ir. H. DjuandaBatu Ngerong Zona III, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, periode 03 Juni - 12 Agustus 2010. Metode penelitian yang digunakan untuk laju pertumbuhan adalah metode eksperimental, rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Ikan nilem dengan berat rata-rata 3 gram dipelihara dalam karamba jaring apung (KJA) yang berukuran 1x1x1 m3 dengan tingkat pemberian pakan yang berbeda yaitu 0 %, 1 %, 2 %, 3 %, 4 % dan 5 % dari bobot badan ikan nilem dengan frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari. Sedangkan metode penelitian untuk  pengujian kandungan logam berat adalah metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemberian pakan sebesar 4 % memberikan laju pertumbuhan yang terbaik yaitu sebesar 1,7935 %. Sedangkan untuk hasil pengujian kandungan logam berat Pb, Cd dan Hg pada daging ikan nilem masih berada di bawah baku mutu yang tetapkan oleh FAO (1983) dan Badan POM Depkes (1989). Urutan kandungan logam berat yang terakumulasi pada daging ikan nilem mulai dari konsentrasi yang terbesar hingga yang terkecil adalah Cd>Pb>Hg.
KAJIAN BIO-EKONOMI SUMBERDAYA IKAN KAKAP MERAH YANG DIDARATKAN DI PANTAI SELATAN TASIKMALAYA, JAWA BARAT Sriati -
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.943 KB)

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan selama delapan bulan, sejak April hingga November 2008.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi sumberdaya perikanan kakap merah di pantai Selatan, Tasikmalaya, meliputi hubungan antara produktivitas alat tangkap (CPUE) terhadap upaya tangkap yang dilakukan, hasil tangkap dan upaya pada kondisi maksimum lestari dan ekonomi maksimum. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan cara survei untuk pengumpulan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan laju upaya tangkap telah menurunkan CPUE.Nilai upaya optimum (Eopt) adalah 157,547.56trip dengan nilai MSY 5,862.10kg.  Nilai upaya pada saat keuntungan maksimum (EMEY) diperoleh 157,206.59trip dengan nilai hasil tangkap (MEY)  5,374.12kg. Laju eksploitasi kakap merah di Tasikmalaya menunjukkan overfishing pada tahun 2007.
RESTORASI WADUK SAGULING MELALUI APLIKASI METODE EKOTEKNOLOGI Bachrulhajat Koswara
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.323 KB)

Abstract

Pengendalian waduk secara internal beruparestorasiwaduk melalui penerapan beberapa metode ekoteknologi, merupakan alternatif dalam upaya memperbaiki kualitas air waduk. Berdasarkanhasil uji coba beberapa metode ekoteknologi yang dilakukan di Waduk Saguling, metode presipitasi/inaktivasi fosfor dengan Alum (Al2(SO4)3), metode oksidasi sedimen dan metode manipulasi jaring makanan, menunjukkan efisiensi dan efektifitasyang rendah baik dari segi teknis, ekonomis maupun karakteristik lingkungan perairan Waduk Saguling. Sedangkan metode aerasi hipolimnetik dan metode aerasi epilimnetik jenis difusi menunjukkan efektifitas yang positif jika diterapkan di daerah KJT Waduk Saguling.
KELIMPAHAN DAN BIODIVERSITAS PERIFITON DI WADUK CIRATA Dian Hendiyana; Yayat Dhahiyat; Henhen Suherman
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian kelimpahan dan biodiversitas perifiton ini dilakukan di Waduk Cirata, dengan menggunakan jaring dari Karamba Jaring Apung yang digunakan sebagai wadah budidaya ikan. Tempat hidup perifiton pada jaring berukuran 5 x 5 cm, sebagai media tempat menempelnya perifiton, yang diletakan diantara KJA budidaya ikan nila. Perlakuan adalah perbedaan waktu perendaman jaring (hari)yaitu harike 3, 6, 9, 12 dan 15, rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap, dengan pengambilan contoh sebanyak lima kali.Parameter yang diamati meliputi komposisi, kelimpahan, indeks keanekaragaman Simpson dan dominansi.Hasil penelitian menunjukkan pada semua perlakuan didapat tiga kelas perifiton, yaitu kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae dan Cyanophyceae. Analisis sidik ragam dan uji Duncan menunjukan kelimpahan total perifiton dan kelimpahan kelas Bacillariophyceae pada perlakuan perendaman selama 9 hari, menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan yang lain, yaitu sebesar 269666 ind/cm² untuk kelimpahan total dan 233079 ind/cm² untuk kelas Bacillariophyceae. Sedangkan indeks keragaman Simpson tertinggi terdapat pada  perendaman selama 15 hari yaitu berkisar antara 0,81 - 0,86
PERBAIKAN KUALITAS LIMBAH CAIR PETERNAKAN SAPI PERAH OLEH SPIRULINA SP. Dadan Sumiarsa; Roni Jatnika; Tb. Benito A. Kurnani; M. Wahyudin Lewaru
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.535 KB)

Abstract

Pemanfaatan bioakuatik untuk mengurangi kandungan limbah organik saat ini telah berkembang pesat. Limbah cair dari kegiatan peternakan sapi perah diketahui kaya akan kandungan organik dan nilai COD dan BOD nya tinggi. Telah dilakukan penelitian mengenai kelayakan mikrolaga Spirulina sp. dalam pengolahan limbah cair dari peternakan sapi perah. Evaluasi dilakukan melalui metode eksperimen di rumah kaca (closed system) terhadap parameter populasiSpirulina sp., nilai pH, COD, BOD dan NO3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroalga Spirulina sp. mampu menurunkan nilai BOD, COD dan NO3 sampai dengan 93,0 %, 92,5 % dan 54,79% dan meningkatkan nilai pH sampai netral.
KUALITAS BIOLOGI PERAIRAN SITU CILEUNCA KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT BERDASARKAN BIOINDIKATOR PLANKTON Arip Rahman; Sri Endah Purnamaningtyas
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.53 KB)

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di perairan Situ Cileunca Kabupaten Bandung Jawa Barat. Pengambilan sampel dilakukan tiga kali yaitu pada bulan Juni 2010, Agustus 2010 dan Oktober 2010 dengan menetapkan tiga stasiun pengambilan sampel, yaitu: Stasiun 1 Cileunca, Stasiun 2 Cipanunjang dan Stasiun 3 Cipanyisikan. Data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus kelimpahan plankton, indeks Dominansi Simpson, indeks Keanekaragaman Simpson dan Koefisien Saprobik. Hasil identifikasi ditemukan 5 kelas fitoplankton yang terdiri dari 51 genus dan 5 kelas zooplankton yang terdiri dari 18 genus. Kelimpahan fitoplankton terbanyak adalah dari kelas Dinophyceae 329521 sel/L dengan genus yang paling banyak ditemukan adalah Peridinium sp., sedangkan kelimpahan terbanyak zooplankton adalah kelas Copepoda 10172 ind/L dengan genus yang paling banyak ditemukan Cyclops sp. Di perairan Situ Cileunca tidak terjadi dominansi baik fitoplankton maupun zooplankton. Indeks dominansi fitoplankton dan zooplankton berturut-turut 0,14-0,37 (<0,5), 0,23-0,40 (<0,5) menandakan tidak terjadi dominansi sehingga keanekaragaman fitoplankton dan zooplanktonnya tinggi. Indeks keanekaragaman fitoplankton dan zooplankton berturut-turut 0,63-0,86 (>0,5), 0,60-0,77 (>0,5). Dilihat dari indeks keanekaragaman fitoplankton dan zooplankton, kondisi ekosistem perairan Situ Cileunca menunjukan kondisi perairan yang masih stabil dan dilihat dari nilai koefisien saprobik (X) (0,6), tingkat pencemaran perairan Situ Cileunca termasuk perairan yang tercemar ringan (β-mesosaprobik).
CITRA MODIS RESOLUSI 250 METER UNTUK ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN BERAU KALIMANTAN TIMUR Ankiq S. s
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.811 KB)

Abstract

Teknologi penginderaan jauh menggunakan Citra MODIS dapat dimanfaatkan untuk pengamatan parameter-parameter kualitas air. Penelitian konsentrasi TSM (Total Suspended Matter) di Perairan Berau memanfaatkan Citra MODIS resolusi 250 meter dan diverifikasikan terhadap data insitu pada bulan Oktober 2003 serta data bulan September 2006 sampai dengan April 2007.Pendekatan regresi linear digunakan untuk menganalisis sebaran konsentrasi TSM di Perairan Berau. Hasil pengolahan data dengan menggunakan pendekatan regresi liner menunjukan nilai koefisien korelasi antara reflektan Citra MODIS 250 meter dengan nilai TSM  insitu sebesar 0,76. Nilai TSM di pesisir Perairan Berau relatif stabil pada kisaran 6 sampai dengan 12 mg/l. Nilai sebaran TSM di Perairan Berau dengan menggunakan Citra MODIS resolusi 250 menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil pengolahan Citra Landsat 30 meter.
PENENTUAN KAWASAN JENIS USAHA BUDIDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DATA SPASIAL Riszky Pramudiyanti; Ankiq S. s
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.48 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kawasan jenis usaha budidaya ikan di Kabupaten Bandung dengan memanfaatkan data spasial. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April-juni 2010. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan pengumpulan data sekunder dan primer. Data sekunder merupakan peta tematik dari empat parameter kriteria lahan potensial untuk budidaya ikan, yaitu topografi, tata guna lahan, jenis tanah, dan kondisi air. Data primer didapatkan melalui pengamatan dilapangan secara langsung.Potensi lahan untuk Budidaya ikan di wilayah Kabupaten Bandung dianalisisis dengan kriteria kesesuaian lahan untuk perikanan. Hasil klasifikasi kesesuaian lahan memperlihatkan bahwa budidaya perikanan dengan jenis usaha mina padi adalah yang paling dominan terdapat di Kabupaten Bandung, sedangkan wilayah yang sesuai untuk budidaya kolam air hanya terdapat di bagian tengah  Kabupaten Bandung. Jenis usaha dengan kolam tadah hujan hanya terdapat di beberapa bagian di Kabupaten Bandung.

Page 1 of 2 | Total Record : 13