cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Keperawatan Unpad
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad" : 8 Documents clear
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PENGAMBILAN DARAH PADA PENDONOR DARAH PEMULA DI PMI KOTA BANDUNG Rini Aprianti; Aat Sriati; Rizki Muliani
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.156 KB)

Abstract

Rini Aprianti*Aat Sriati**Rizki Muliani*** ABSTRAK Palang Merah Indonesia adalah suatu organisasi kepalangmerahan yang mana salah satu tugasnya adalah melaksanakan kegiatan donor darah. Kebutuhan akan darah tiap harinya di kota Bandung sekitar 300-400 labu darah. Sedangkan yang mendonorkan darahnya rata-rata perbulan sekitar 8000 pendonor darah belum dikurangi kegagalan pengambilan darah yamg masih diatas 1,5% perbulannya. Kegagalan yang terjadi kebanyakan pada pendonor darah pemula.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pengambilan darah pada pendonor darah pemula di PMI Kota Bandung Tahun 2011. Pendonor darah pemula adalah orang-orang yang memberikan darah, plasma atau komponen lainnya yang pertama kali baik atas keinginan sendiri maupun atas permintaan anggota keluarga atau teman pasien yang membutuhkan tranfusi. Adapun syarat donor darah secara garis besar yaitu Keadaan umum dalam keadaan sehat, umur donor 17–60 tahun, Berat badan minimal 45 Kg, tanda-tanda vital dalam batas normal, haemoglobin minimal 12,5 g/dl, jarak penyumbangan darah minimal 70 hari, tidak sedang minum obat dan tidak punya penyakit yang berat. Jenis penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif dengan sampel kasus berjumlah 100 pendonor pemula dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuisioner skala likert, kuisioner terbuka dan wawancara terstruktur. Analisa yang digunakan univariat dengan hasil persentase. Hasil penelitian ditemukan dua faktor yang baru diketahui yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pada pendonor darah pemula yaitu tidur jam 00.00 WIB dan aktivitas berlebih sebelum donor darah selain kecemasan dan syarat-syarat donor darah yang kurang sesuai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan kepada pimpinan untuk mempertimbangkan faktor aktivitas dan kualitas tidur sebagai salah satu syarat donor darah pada pendonor darah pemula dan untuk terus melakukan evaluasi terhadap kegiatan donor darah. Bagi staff untuk terus melakukan pendekatan terhadap pendonor, melakukan penyuluhan dan evaluasi. Bagi pendonor darah untuk lebih mempersiapkan diri dan kejujuran. Dan bagi penelitian selanjutnya sebagai data dasar. Kata Kunci : Keberhasilan, Pengambilan Darah, Pendonor Darah Pemula ABSTRACTThe Indonesian Red Cross is a humanitarian organization that conducts blood donor as one of its duties. The need for blood in Bandung is about 300-400 blood bags daily. While on a monthly  basis, the number of blood donors is approximately 8000 people on average, this is apart the fact of failure in blood taking that still reaches above 1.5% per month. Failures occur mostly in novice blood donors. The purpose of this study is to know the factor description that influences the success rate of blood taking on novice blood donor at PMI Bandung in 2011. Novice blood donors are people giving their blood, plasma or other components for the first time by their own account or at the request of family members or friends of patients who need transfusions. The requirements of blood donor in general are good health, donor age is 17-60 years, at least 45 Kg body weight, vital signs within normal limits, minimum hemoglobin 12.5 g / dl, minimal blood donation gap is within 70 days , not taking any medication and have no serious illness. This type of research use descriptive research design with a sample of 100 cases of novice donors with accidental sampling technique of sampling. Data collection techniques using Likert scale questionnaire, open questionnaires and structured interviews. Used univariate analysis with the percentage result. The study found 2 new factors that are known to affect the success rate in novice blood donors i.e. go to bed at 00:00 pm and excess activity prior to blood donation in apart from anxiety and the requirements of the lacking of suitable blood donors. Based on these results it is recommended to the chief to consider the factors of activity and sleep quality as a condition of blood donation on blood donors for novice s and continue to evaluate the activity of blood donors. For staff to continue to approach donors, do counseling and evaluation. For blood donors, it is better to prepare yourself and your honestyand for further study as a baseline. Keywords: Success, Blood Taking, Novice Blood Donors
HUBUNGAN SIKAP PRALANSIA DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN TENTANG HIPERTENSI DI RW 07 KELURAHAN MARGASUKA WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBOLERANG BANDUNG Anni Sinaga
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.8 KB)

Abstract

Anni Sinaga* ABSTRAK          Penuaan pada lansia dapat menimbulkan berbagai macam penyakit degeneratif salah satunya adalah hipertensi. Fenomena di RW 7 Kelurahan Margasuka Wilayah Kerja Puskesmas Cibolerang Bandung, penyakit hipertensi pada pralansia (usia 45-59 tahun) di Kelurahan Margasuka dari bulan Januari-Mei 2012 merupakan urutan ke-2 berjumlah 129 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan sikap pralansia dengan tindakan pencegahan tentang hipertensi di RW 07 Kelurahan Margasuka Wilayah Kerja Puskesmas Cibolerang Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, sampel penelitian adalah pralansia berjumlah 65 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah berupa angket tertutup berjumlah 40 pernyataan terdiri dari 20 pernyataan sikap dan 20 pernyataan tindakan. Hasil penelitian untuk variabel sikap didapatkan bahwa pralansia yang bersikap mendukung sebesar 31 orang dan tidak mendukung 34 orang, variabel tindakan didapat 32 orang pralansia yang melakukan dan tidak melakukan 33 orang. Pihak Puskesmas perlu meningkatkan promosi kesehatan berupa penyuluhan bagi pralansia tentang penyakit degeneratif khususnya hipertensi yang dilakukan secara teratur dan mengajak para kader untuk berperan aktif dalam memberikan dukungan pada keluarga pralansia agar ikut dalam kegiatan penyuluhan di Puskesmas. Kata Kunci: Hipertensi, Pralansia, Sikap, Tindakan Pencegahan ABSRACT          Aging  can cause various diseases one of the degenerative diseases is hypertension. The phenomenon in Margasuka RW 7 Village Bandung in Work Area Health Center Cibolerang, at pralansia hypertension (with 45-59 years) from January-May 2012 was the No. 2 amounted to 129 people. This study aims to gain a relationship with the precautions hypertension to pralansia attitudes about in RW 07 Sub Margasuka Cibolerang Bandung Work Area of Health Center. This study is a descriptive correlational with sample in pralansia in RW 7 Village Margasuka totaling 65 people, using purposive techniques sampling. The instrument used was a questionnaire enclosed, consists of 40 statements, wich is 20 attitude statements and 20 statements for action. These results indicate that for the attitude variables are to be found that pralansia support for 31 people and does not support 34 people, 32 people obtained the action variables pralansia who do and do not do 33. The health center to improve health promotion counseling for pralansia about degenerative diseases, especially hypertension, carried out regularly and encourage cadres to take an active role in providing support to families pralansia to engage in counseling at the health center. Keywords: Hypertension, Pralansia, Attitudes, Preventive Measures
PENGARUH ACUPRESSURE TERHADAP NILAI GCS PADA PASIEN CEDERA KEPALA SEDANG DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG Iwan Purnawan; Hartiah Haroen; Cecep Eli Kosasih
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.994 KB)

Abstract

Iwan Purnawan*Hartiah Haroen**Cecep Eli Kosasih**                                             ABSTRAKPenurunan kesadaran pada cedera kepala yang di ukur secara objektif oleh Glasgow Comma Scale (GCS) merupakan salah satu penentu prognosis dan indikator kegawatan. Beberapa penelitian menunjukan bahwa stimulasi acupressure mampu memberikan efek neuroprotektif  yang mencegah kerusakan sel-sel otak dari iskemik yang ditimbulkan cedera kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh acupressure terhadap nilai GCS pada pasien cedera kepala sedang di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.Jenis penelitian ini adalah Quasy Experimental dengan menggunakan teknik Control Group pre-test and post-test design. Pengambilan sampel dilakukan secara random. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 responden yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (16 responden) dan perlakuan (21 responden). Kelompok perlakuan, selain mendapatkan terapi standar, ia juga mendapatkan acupressure selama 5 menit dalam 3 hari. Perbedaan nilai GCS pada kelompok kontrol dan perlakuan dianalisis dengan uji Wilcoxon. Sedangkan perbedaan peningkatan nilai rata-rata GCS pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan bermakna rata-rata nilai GCS antara  sebelum dan sesudah perlakuan baik pada  kelompok kontrol (p=0,07) maupun perlakuan (p=0,01).  Namun demikian, peningkatan rata-rata nilai GCS pada kelompok perlakuan lebih tinggi dari kelompok kontral. Hal ini ditunjukan dengan nilai p pada uji Mann Whitney sebesar 0,037 (p<0,05). Implikasi dari penelitian ini adalah acupressur sebagai terapi non-farmakologi bisa dipertimbangkan menjadi terapi komplementer bagi terapi farmakologi dalam penanganan pasien cedera kepala sedang.    Kata Kunci : Acupressure, Cedera kepala sedang, Penurunan kesadaran  ABSTRACTImpairment of consciousness in head injury that is measured objectively by Glasgow Comma Scale is one of prognosis determinants  and severity indicators. Several studies have shown that stimulation of acupressure can provide neuroprotective effect that prevents damage to brain cells from ischemic injury.  This study aims to identify the effect of acupressure on the value of GCS in patients with head injuries in the Hospital of dr. Hasan Sadikin Bandung. The type of this study was quasy experimental that used pre test and post test control group design. Sampling was done randomly. The number of samples in this study was 37 respondents who were divided into two groups, namely the control group (16 respondents) and intervention group (21 respondents). Besides having standard therapy, the intervention group also got therapy of acupressure for 5 minutes in 3 days. The differences of GCS score in the control group and the intervention group were analyzed with the Wilcoxon test. The differences of the increase of the GCS average of the control group and intervention group were analyzed by using Mann Whitney test. The results of statistical tests showed significant difference of the average value of GCS both before and after treatment in those two groups, namely: in the control group (p=0.07) and the  intervention (p = 0.01). However, the increase of the GCS average value of the intervention group was higher than the control group. This was evidenced by the p-value on Mann Whitney test of 0.037 (p <0.05). The implication of this study is that acupressure as a non-pharmacological therapy can be considered as a complementary therapy to pharmacological therapy in the treatment of patients with moderate head injury.  Keywords: Acupressure, Moderate head injury, Decreased consciousness
HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RS PGI JAKARTA Meilati Suryani; Junaiti Sahar; Dewi Gayatri
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.952 KB)

Abstract

Meilati Suryani*Junaiti Sahar**Dewi gayatri** ABSTRAKKepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan lebih didasarkan kepada perilaku caring perawat seperti sikap yang ramah, cepat tanggap terhadap kebutuhan pasien serta mau mendengarkan keluhan pasien yang disebut dengan perilaku caring. Perilaku caring perawat selain ditentukan oleh faktor individu juga didukung oleh lingkungan kerja yang baik. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan perilaku caring. Jenis penelitian  deskriptif korelasi dengan sampel 95 pasien dan 95 perawat. Persentase perawat yang berperilaku caring tinggi menurut persepsi pasien adalah 53%. Hasil analisis menggunakan uji Chi Square menyatakan pengaturan beban kerja dan pengembangan profesional berhubungan dengan perilaku caring (p = 0,000). Perawat perlu meningkatkan kompetensi dan komunikasi dengan pasien. Rumah sakit perlu meninjau kembali kebutuhan tenaga dan beban kerja perawat, menjadikan caring sebagai salah satu komponen penilaian kinerja perawat, serta meningkatkan  role model  kepala ruangan. Kata Kunci: Lingkungan kerja, Perilaku caring perawat, Persepsi pasien ABSTRACTPatient satisfaction to nursing delivery service is most base on nurse attitude which called caring. Caring nurse behavior not only determined by individual factor but also supported by good work environment. This research was to recognize the relationship between work environment and nursing caring behavior according to patient’s perception. This is descriptive correlation with 95 patient and 95 nurse as samples.  According to patient’s perception, as much as 53% of nurses are caring. The result showed that professional development and workload management are significantly associated with nursing caring behavior (p=0.000). Nurses require to improve communication skill. The hospital require improve head nurse as role model, make caring as component for nursing appraisal performance, asses the need for nursing workload and staffing.  Keywords: Nursing caring behavior, Patient’s perception, Work environment
PENGARUH METODE SMS CENTRE PREGNANCY TERHADAP PENGETAHUAN KIA DALAM BUKU KIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTER KOTA BANDUNG Siti Sarah Purnamasari; Ermiati Ermiati; Tetti Solehati
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.295 KB)

Abstract

Siti Sarah Purnamasari*Ermiati**Tetti Solehati** ABSTRAKSalah satu kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan pengadaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Buku KIA adalah sarana untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan, mencegah, mendeteksi secara dini, serta menanggulangi masalah kesehatan ibu. Metode SMS Centre Pregnancy mengajak ibu untuk membaca buku KIA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan tentang KIA dalam buku KIA  sebelum dan sesudah metode SMS Centre Pregnancy pada ibu hamil. Rancangan penelitian menggunakan quasi experiment dengan pre-test and post-test group design. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling Uji hipotesis yang digunakan adalah Wilcoxon. Instrumen penelitian berupa angket. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p=0.000) antara pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan SMS Centre Pregnancy. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh metode SMS Centre Pregnancy terhadap pengetahuan tentang KIA dalam buku KIA pada ibu hamil. Saran untuk penelitian ini, bagi pihak puskesmas dapat menentukan kebijakan tentang penggunaan metode SMS Centre Pregnancy. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang KIA dalam buku KIA pada metode SMS Centre Pregnancy. Kata Kunci : Buku KIA, SMS, Ibu hamil ABSTRACT          One of the Government's policies to reduce maternal mortality was the provision of Maternal and Child Health Handbook (MCH). Maternal and child health handbook is a means to improve the knowledge of pregnant women, which is expected to increase the autonomy of the family in the care of health, prevention, early detection, and solve the problem of maternal health. SMS Centre pregnancy methods invited mothers to read MCH. The purpose of this study was to determine differences in knowledge about MCH in MCH book before and after the SMS Pregnancy Center method in pregnant women Used a quasi-experimental research design with pre-test and post-test design group. Sampling used a purposive sampling technique. The number of respondents as many as 30 people. Hypothesis test used was Wilcoxon. Hypothesis test results showed a significant difference (p = 0.000) between the knowledge before and after the pregnancy center of SMS.The conclusion of this study was indicate that method of SMS Centre pregnancy influence to the knowledge of the MCH in MCH book for pregnant women. Suggestions for this study, Community Health Center can determine the policy on the use of the SMS Centre pregnancy methods. For further research are advised to examine the factors that affect maternal knowledge about MCH in MCH book on the method of SMS Center Pregnancy. Keywords : Maternal and child health book, SMS, Pregnant women
HUBUNGAN AKTIVITAS BERMAIN VIDEO GAME DENGAN SCHOOL MYOPIA PADA SISWA-SISWI SD ASY SYIFA 1 BANDUNG Anisa Suangga; Helwiyah Ropi; Ai Mardiyah
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.138 KB)

Abstract

Anisa Suangga*Helwiyah Ropi**Ai Mardhiyah** ABSTRAKSchool myopia adalah kondisi mata minus yang baru timbul di masa anak-anak, dimana faktor lingkungan berperan lebih besar dalam menyebabkan mata minus dibanding faktor genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara aktivitas bermain video game dengan school myopia pada siswa-siswi SD Asy Syifa 1 Bandung. Penelitian dirancang dengan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan alat pemeriksaan visus dasar. Sampel penelitian sejumlah 85 orang. Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan dari kedua variabel. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas bermain video game dengan school myopia pada siswa-siswi SD Asy Syifa 1 Bandung. Kemungkinan ini berarti peran video game dalam mengakibatkan school myopia tidak banyak. Meski demikian, tetap dibutuhkan dukungan dari orang tua, guru, maupun perawat untuk mencegah terjadinya school myopia.                                                                                           Kata Kunci : Aktivitas bermain video game, Anak-anak, School myopia  ABSTRACTSchool myopia is a minus eye condition arising in childhood, in which environmental factors play a greater role in causing minus eye than genetic factors. The aims of study is to identification the correlation between the activity of playing video games and school myopia of students at Asy Syifa 1 Elementary School Bandung. The study was designed with the correlational method with quantitative approach. The instrument used was questionnaire and visual acuity screening tools. Samples of the study was 85 people. Bivariate analysis was done to identification the correlation of these two variables. The result showed that there was no significant correlation between the activity of playing video games and school myopia of students at Asy Syifa 1 Elementary School Bandung. It is means possible that the role of video games not much causing school myopia. However, the support from parents, teachers, and school nurses to prevent myopia is still needed. Key words: Activity of playing video games, Children, School myopia
PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT) TERHADAP PENINGKATAN HARGA DIRI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BOGOR Nur Oktavia Hidayati; Achir Yani S. Hamid; Tutik Sri Hariyati
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.244 KB)

Abstract

Nur Oktavia Hidayati*Achir Yani S. Hamid**Tutik Sri Hariyati**                                                                                      ABSTRAKSalah satu isu penting dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah masalah gender dan masalah psikososial. Hampir 73% gangguan jiwa di derita oleh narapidana perempuan di  Amerika Serikat. Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan oleh narapidana perempuan yang ada di Lapas Bogor adalah harga diri rendah, sehingga perlu sekali suatu terapi seperti EFT yang berguna untuk meningkatkan harga diri mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Emotional Freedom Technique (EFT) terhadap peningkatan harga diri narapidana perempuan. Desain penelitian adalah one group pre test–post test (before and after). Teknik penarikan sampel penelitian adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Analisis data univariat dengan menganalisis variabel-variabel secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsi, mean, median, standar deviasi, minimal–maksimal, 95%CI. Analisis bivariat menggunakan dependent sample t-test dan rank-spearman test. Hasil penelitian menunjukkan rata–rata umur responden 28,03 tahun, rata–rata lama masa hukuman adalah 2,72 tahun, pendidikan paling banyak berada pada tingkat SMA, dan responden paling banyak berstatus kawin. Rata-rata harga diri sebelum EFT adalah 21,16 dan rata-rata harga diri sesudah EFT adalah 24,72. Ada perbedaan yang signifikan antara harga diri sebelum dan sesudah EFT (p-value=0,000), ada hubungan yang signifikan antara umur dan harga diri setelah diberikan EFT (p-value=0,000), tidak ada hubungan antara pendidikan, status perkawinan dan lama masa hukuman dengan harga diri setelah diberikan EFT. Dari  hasil tersebut perlu adanya pelatihan-pelatihan dan seminar tentang EFT bagi tenaga kesehatan khususnya keperawatan dalam upaya meningkatkan pelayanan keperawatan bagi komunitas terbatas seperti narapidana yang ada di Lapas. Kata Kunci: EFT, Harga Diri, Lapas, Narapidana perempuan  ABSTRACTOne important issue in prisons is a matter of gender and psychosocial problems. Nearly 73% of mental disorder suffered by female inmates in the United States. One problem that many inmates complained of by the women in prison Bogor is low self esteem, so it is essential to a therapy such as EFT is useful for improving their self esteem. The goal of this research was to determine the influence of Emotional Freedom Technique (EFT) for self-improvement of women inmates. The design research used one group pre test - post-test (before and after). Sample was taken totally 32 respondents with purposive sampling. Univariat data analysis analyzed variables descriptively with calculating the frequency distribution and proportion, mean, median, deviation standart, minimal–maximal, 95%CI. Bivariat analysis used dependent sample t-test and rank-spearman test. The Results of this research showed the average age of respondents were 28.03 years old, the average of sentences was 2.72 years, the most education was on high school level, and most respondents were married. The average value of self esteems before the EFT was 21.16 and the average value of self esteem after the EFT was 24.72. There was significant difference in the self esteem level before and after EFT (p-value = 0.000), there was significant relation between age and self esteem after EFT (p-value = 0.000), there was no relation between education, marital status and duration sentences period with self esteem after given by EFT. This result encouraged necessary training and seminars about EFT for health worker especially nurse in effort to improve nursing services in the limited community such as inmates  in prison. Keywords : EFT, Prison, Self esteem, Women inmates
PENERAPAN KONSEP FAMILY CENTERED MATERNITY CARE : HOME CARE TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERAWATAN BAYI DAN KEMANDIRIAN PADA IBU POSTPARTUM PRIMIPARA DI PURWOKERTO Dina Indrati Dyah Sulistyowati; Siti Mulidah; Munjiati Munjiati
Majalah Keperawatan Unpad Vol 13, No 2 (2011): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.884 KB)

Abstract

Dina Indrati Dyah Sulisty Dowati*Siti Mulidah*Munjiati* ABSTRAK                                             Masa nifas (post-partum)  merupakan masa yang rawan bagi ibu. Di Indonesia  sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas. Konsep keperawatan maternitas yang berpusat pada keluarga yaitu FCMC:  home care diarahkan pada pemenuhan kebutuhan ibu pada masa nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan perawatan bayi dan kemandirian pada ibu postpartum  primipara di purwokerto sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen. Jumlah sampel 48 ibu primipara direkrut di wilayah Purwokerto. Analisis data penelitian ini menggunakan korelasi, pair t-test, dan independent t-test. Hasil analisis didapatkan  ada perbedaan yang signifikan rata-rata  tingkat pengetahuan perawatan bayi perawatan bayi dan kemandirian pada kelompok kontrol dan intervensi, demikian juga sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok intervensi ( p<0.001). Tindakan home care dapat meningkatkan pengetahuan perawatan bayi dan kemandirian ibu postpartum. FCMC: home care dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan perawatan bayi dan kemandirian ibu postpartum. Kata Kunci: Family centered, Home care, Pengetahuan Perawatan Bayi, Kemandirian,      Post Partum        ABSTRACTPost partum phase is critical period for mothers. In Indonesian, Maternal mortality is mainly caused by post partum complications approximately at 60% and 50% of maternal mortality occurs during the first 24 hours after delivery. The most common cause of maternal mortality is complication of post partum. Concept of maternity nursing applied in family focuses on Family Center Maternity Care (FCMC) by preparing home care in fulfilling needs of post partum period.  The objective of the study was to compare the levels of baby care knowledge and self-care in mothers experiencing first birth in Purwokerto between experimental and control group. This research using Quasi-experimental. Forty-eight mothers experiencing first birth were recruited from Prof. dr. Margono Soekarjo hospital and maternal clinic in Purwokerto. Data analysis by using SPSS software employed independent t-test and paired t-test. The findings of the study show that the levels of baby care knowledge and self-care in mothers experiencing first birth were significantly different between experimental and control group as well as before and after intervention in experimental group (p<0.001). Application of FCMC: home care could enhance the level of baby care knowledge and self-care in mothers experiencing first birth during post-partum phase.  FCMC by home care was effective to improve baby care knowledge and self-care in mothers experiencing first birth. Keywords: Family centered, Home care, Baby care knowledge, Self-care, Post-partum

Page 1 of 1 | Total Record : 8