cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia" : 19 Documents clear
Formulasi Lulur Eksfoliasi Bekas Cacar Kombinasi Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Pare (Momordica charantia L.) Tuti Handayani Zainal; Michrun Nisa
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.241

Abstract

Varisella zooster, virus yang mengikfeksi kulit mengakibatkan bintik kemerahan hingga gelembung berair pada kulit yang berakibat terjadinya luka atrofi seperti bopeng. Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung kurkumin dan vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan, mempercepat proliferasi sel dan sintesis kolagen. Tanaman pare (Momordica charantia L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yang membantu proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan memformulasi lulur eksfoliasi kombinasi rimpang kunyit dan daun pare yang berkhasiat sebagai penghilang bekas cacar dan memperoleh formula yang aman terhadap kulit. Penelitian ini dilakukan dengan mengeringkan rimpang kunyit kemudian diayak menggunakan mesh 30/40 sehingga diperoleh serbuk kunyit. Simplisia daun pare diekstraksi dengan pelarut etanol 96%. Lulur diformulasikan dengan memvariasikan konsentrasi rimpang kunyit dan ekstrak daun pare berturut-turut F1 (7%:3%), F2 (10%:5%), dan F3 (10%:10%). Evaluasi mutu fisik terhadap lulur meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas serta uji stabilitas dipercepat. Hasil penelitian setelah penyimpanan dipercepat diperoleh F1 memiliki warna hijau, bau khas kunyit, tipe krim M/A, daya sebar 3,8 cm, viskositas 32000 cPs, pH 7,12, daya lekat 72,25 detik. Hasil pengujian iritasi diperoleh indeks iritasi primer (0) yang menunjukkan sediaan lulur eksfoliasi aman digunakan pada kulit. Dapat dismpulkan bahwa konsentrasi yang paling baik dan aman lulur kombinasi rimpang kunyit dan daun pare adalah 7% : 3%.
Formulasi dan Evaluasi Krim Body Scrub Kombinasi Ekstrak Moringa oleifera dan Oryza sativa Sebagai Eksfolian Made Asmarani Dira; Kadek Maya Cyntia Dewi
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.242

Abstract

Kosmetik pada umumnya mengandung senyawa kimia. Untuk menjaga keamanan diperlukan senyawa aktif yang aman sehingga digunakan bahan alami. Masa pandemi mengharuskan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga tren merawat kesehatan dan kecantikan kulit semakin meningkat. Antioksidan membantu mengatasi kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. Saat ini orang lebih mengarah pada kosmetik yang mengandung bahan alami. Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan yaitu daun kelor (Moringa oleifera L.). Selain itu beras putih (Oryza sativa L.) memiliki kandungan tokoferol dan tokotrienol yaitu vitamin E alami sebagai zat yang bermanfaat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan evaluasi krim body scrub kombinasi ekstrak daun kelor dan beras putih sebagai eksfolian. Serbuk kering simplisia daun kelor direndam dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% lalu diuapkan menggunakan rotary evaporator sampai menjadi ekstrak. Beras putih dioven lalu diayak. Dilakukan formulasi krim body scrub dengan konsentrasi ekstrak daun kelor 10% (F1), 20% (F2) dan 30% (F3). Pengujian sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji stabilitas, uji tipe emulsi, uji hedonik dan uji efektivitas kelembaban. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat memenuhi evaluasi fisik sediaan yaitu tekstur semipadat, F1 hijau, F2 hijau kecoklatan dan F3 coklat, aroma bau khas kelor, setiap sediaan homogen terdapat butiran scrub, pH berkisar 5,9-6,2, memiliki stabilitas yang baik, tipe emulsi m/a, hasil uji kesukaan ketiga formulasi diperoleh F1 yang paling disukai dan pada uji kelembaban menunjukkan pemakaian body scrub ekstrak daun kelor selama 4 minggu dapat melembabkan kulit (p<0,05). Kesimpulan penelitian yaitu ekstrak Moringa oleifera  dan Oryza sativa dapat diformulasikan sebagai krim body scrub dan memberikan efek melembabkan kulit.
Potensi Antihiperglikemik Ekstrak Kulit Buah Semangka (citrullus lanatus linn.) terhadap Diabetes Mellitus Melalui Penghambatan Aktivitas Enzim Alfa Glukosidase Syachriyani Syachriyani; Firmansyah Firmansyah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.244

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolisme endokrin yang ditandai dengan abnormalitas kadar glukosa dalam aliran darah karena aktivitas gaya hidup yang tidak sehat. Pendekatan terapeutik yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit Diabetes Mellitus yaitu dengan cara penghambatan enzim yang berhubungan dengan penyerapan glukosa di tubuh, seperti enzim alfa-glukosidase.  Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui potensi antihiperglikemik ekstrak Kulit Buah Semangka melalui penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase dengan menentukan  persen inhibisi dan IC50 ekstrak Kulit Buah Semangka sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antidiabetes terhadap Diabetes Mellitus. Ekstrak Kulit Buah Semangka diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut Etanol 96 %. Enzim alfa-glukosidase yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Saccharomyces cerevisae dan p-nitrofeni –?-D-glukopiranosid (pNPG)  yang berfungsi sebagai substrat. Ekstrak Kulit Buah Semangka  dibuat dengan variasi konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm.. Aktivitas enzim diukur berdasarkan hasil absorbansi p-Nitrofenol yang absorbansinya terukur pada panjang gelombang 410 nm menggunakan  microplate reader. Hasil pengujian inhibitor ekstrak Kulit Buah Semangka konsentrasi 20 ppm. 40 ppm, 60 ppm dan 80 ppm terhadap enzim alfa-glukosidase menunjukkan rata-rata persen inhibisi 7,904 %, 17,937 %, 24,757 %, 32, 894 % dan 41,840 % sedangkan baku Akarbose diperoleh persen inhibisi 50,115 %, 60,000 %, 69,152 %, 73,837 % dan 79,179 %.  Nilai IC50 ekstrak Kulit Buah Semangka 120,212 ppm dan baku Akarbose 13,055 ppm, Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak Kulit Buah Semangka dapat memberikan efek penghambatan (inhibitor) terhadap enzim alfa-glukosidase.
Uji Aktivitas Inhibitor Enzim Tirosinase dan Antioksidan Tagetes erecta L. sebagai Whitening Agent Formulasi Losio Pencerah Kulit Lia Puspitasari; Ni Putu Desy Ratna Wulan Dari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.248

Abstract

Pencerah kulit merupakan salah satu produk kosmetik yang digunakan dengan tujuan untuk mencerahkan dan merubah warna kulit yang tidak diinginkan. Dewasa ini produk pemutih yang mengandung bahan kimia berbahaya dan menimbulkan banyak dampak negatif banyak digunakan secara jangka panjang. Tanaman yang diduga dapat menjadi tanaman obat dan kosmetik adalah tanaman gemitir (Tagetes erecta L.). Bunga gemitir memiliki kandungan metabolit sekunder berupa terpenoid, minyak atsiri, flavonoid dan karotenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antioksidan dan inhibitor tyrosinase bunga gemitir (Tagetes erecta L.) sebagai whitening agent baru dari bahan alam, serta mengetahui kestabilan dari sediaan losio dari ekstrak bunga gemitir (Tagetes erecta L.). Penelitian dilakukan secara eksperimental, uji aktivitas antioksidan dan inhibitor tyrosinase dilakukan pada hasil ekstrasi bunga gemitir dari dua jenis pelarut yang berbeda yaitu metanol 96% dan etilasetat. Uji evaluasi sediaan formulasi losio dilakukan dengan uji stabilitas fisik dan uji hedonik menggunakan 30 orang panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol 96% dan ethyl asetat bunga gemitir (Tagetes erecta L.) tidak memiliki aktivitas penghambat enzim tyrosinase yang baik. Ekstrak metanol 96% dan ethyl asetat bunga gemitir (Tagetes erecta L.) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 yaitu 17,24 µg/mL dan 17,04 µg/mL. Losio ekstrak metanol dan ekstrak etilasetat bunga gemitir (Tagetes erecta L.) yang diformulasikan memiliki stabilitas yang baik.
Formulasi dan Evaluasi Tablet Hisap Ekstrak Kulit Pisang Raja (Musa X paradisiaca L.) Menggunakan Polivinil Pirolidon (PVP) Yessi Linda Saputri; Desy Nawangsari; Galih Samodra
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.249

Abstract

Kulit pisang raja (Musa x paradisiaca L) memiliki senyawa metabolit sekunder salah satunya flavonoid yang berfungsi untuk antioksidan, kulit pisang raja memiliki nilai IC50 2,690 ppm. Penelitian ini bertujuan mengetahui variasi konsentrasi dari Polivinil Pirolidon (PVP) terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak kulit pisang raja (Musa x paradisiaca L). Ekstrak kulit pisang raja diperoleh dengan metode remaserasi menggunakan etanol 96%. Tablet hisap ekstrak kulit pisang raja dibuat menggunakan metode granulasi basah sebanyak 3 formula dengan konsentrasi PVP 1%, 3%, 5%  yang kemudian dilakukan evaluasi untuk granul dan sifat fisik tablet. Hasil evaluasi granul menunjukkan bahwa PVP sebagai bahan pengikat menghasilkan granul yang baik. Dari penelitian ini menunjukkan PVP konsentrasi 1%, 3% dan 5% menghasilkan sifat fisik tablet yang memenuhi syarat FI. PVP dengan konsentrasi 5% merupakan formula terbaik karena memiliki nilai rata-rata keseragaman bobot 514,93 ± 0,61 mg, waktu hancur 10,18 ± 0,16 menit, diameter 1,22 ± 0 cm, tebal 0,47 ± 0,006 cm, kekerasan 10,53 ± 0,51 kg dan kerapuhan 0,12 ± 0,01 %. Berdasarkan uji One Way Anova,  variasi konsentrasi PVP berpengaruh signifikan terhadap waktu hancur tablet dengan nilai 0,012 (p < 0,05).
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Tablet Hisap Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Perbandingan Manitol-Sukrosa Nina Dwi Stiyani; Desy Nawangsari; Galih Samodra
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.250

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea L.) dikenal secara tradisional dimanfaatkan untuk pengobatan karena memiliki efek farmakologi sebagai antioksidan. Penelitian ini menetapkan sediaan tablet hisap karena memiliki rasa yang manis dan penggunaanya mudah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan manitol-sukrosa pada sifat fisik tablet hisap ekstrak bunga telang yang baik. Metode penelitian yang digunakan yaitu granulasi basah dengan perbandingan  bahan tambahan manitol-sukrosa dari ketiga formula yaitu Formula 1 3:1, Formula II 1:1 dan Formula III 1:3. Granul diuji laju alir, sudut diam dan kompresibilitas dilanjutkan dengan evaluasi tablet hisap yang meliputi pengujian organoleptik, uji keseragaman bobot, pengujian keseragaman ukuran, pengujian waktu hancur, pengujian kerapuhan dan pengujian kekerasan. Hasil pada penelitian perbandingan manitol dan sukrosa 3:1, 1:1 dan 1:3 menghasilkan perbandingan bahan tambahan yang baik. Berdasarkan hasil evaluasi sifat fisik sediaan tablet hisap dipilih Formula I dengan perbandingan manitol dan sukrosa 3:1 menjadi Formula terbaik memiliki nilai rata-rata keseragaman bobot 520±2,80 mg, keseragaman ukuran diameter 1,22±0 cm, tebal 0,438±0,002 cm, waktu hancur 11,95±0,73 menit, kerapuhan 0,52±0,32% dan kekerasan 10,76±0,60 Kg. Berdasarkan uji analisis One Way ANOVA pada keseragaman bobot, tebal dan waktu hancur terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) dari penggunaan perbandingan manitol- sukrosa dalam tablet hisap.
Aktivitas Antioksidan Fraksi Air, Etil Asetat dan N-Heksan Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. Sapientum) Jastria Pusmarani; Ulfa Ulfa; Citra Dewi; Nur Herlina Nasir
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.252

Abstract

Radikal bebas merupakan salah satu penginduksi patogenesis seluler dan jaringan yang menyebabkan beberapa penyakit seperti diabetes, kanker dan kardiovaskular. Oleh karena itu, diperlukan suatu senyawa penangkal radikal bebas yaitu antioksidan. Kulit pisang raja (Musa paradiasiaca var. Sapientum) mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana ekstrak kulit pisang raja (Musa paradiasiaca var. Sapientum) dengan metode 2,2-diphenyl-1-picryl-hidrazilhidrat (DPPH). Kulit pisang dimaserasi dengan metanol. Selanjutnya ekstrak metanol kulit pisang dibuat menjadi fraksi air, etil asetat, dan n-heksana dengan metode partisi cair-cair. Semua fraksi ekstrak kulit pisang menggunakan 5 konsentrasi yaitu 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm dan asam askorbat sebagai pembanding. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer UV-Visible pada 517 nm. Data dianalisis dengan menghitung nilai IC50 (inhibition concentration 50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC50 sebesar 139,498 ppm (antioksidan sedang). Fraksi n-heksana dan air kulit pisang raja memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 875,529 ppm (antioksidan lemah) dan 358,395 ppm (antioksidan lemah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua fraksi kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat kulit pisang raja.
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Daun Murbei (Morus alba L) dengan Variasi Na-CMC Sebagai Gelling Agent Muhammad Aris; Andi Nur Ilmi Adriana; Syarifuddin Katjo Arsyad
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun murbei (Morus alba L) memiliki efek sebagai antioksidan, antibakteri, antivirus dan anti inflamasi. Ekstrak daun murbei memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans sebagai penyebab karies gigi (Djamaan,2014). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L) menjadi pasta gigi dengan memvariasikan Na-CMC sebagai gelling agent. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Formula dibuat dalam 4 sediaan. Ekstrak etanol daun murbei yang digunakan yaitu kosentrasi 4% serta kosentrasi Na-CMC yang digunakan yaitu 3%,4%,5% dan 6%. Kemudian dilakukan uji stablilitas fisik terhadap sediaan pasta gigi tersebut meliputi uji organoleptik, homogenitas, uji pH, uji tinggi busa dan uji viskositas. Pengujian dilakukan selama penyimpanan 4 minggu. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan ekstrak etanol daun murbei dapat diformulasikan menjadi pasta gigi. Semakin tinggi kosentrasi Na-CMC yang digunakan maka semakin meningkat pula viskositas sediaannya. Pada formula 3 dengan kosentrasi Na-CMC 6% sebagai gelling agent dapat membentuk pasta gigi yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik.
Optimasi Formula Nanoemulsi Antioksidan Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.) dengan Metode Box Behnken Design Ferdy Firmansyah; Widia Wulandari; Wildan Khairi Muhtadi; Nofriyanti Nofriyanti
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.259

Abstract

Minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.) yang memiliki konstituen utama patchouli alcohol menunjukkan aktivitas antioksidan. Karakteristik khusus dari minyak nilam yaitu memiliki sifat volatilitas yang tinggi sehingga perlu untuk diformulasi menjadi bentuk sediaan yang lebih stabil seperti nanoemulsi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan konsentrasi optimum dari masing-masing komponen penyusun nanoemulsi yang melibatkan proses yaitu waktu pengadukan yang menghasilkan sediaan nanoemulsi dengan karakteristik yang baik   menggunakan Box Behnken Design (BBD) serta melakukan uji aktivitas antioksidan nanoemulsi minyak nilam. Konsentrasi Smix (surfaktan dan kosurfaktan), air, dan waktu pengadukan merupakan faktor yang diamati dalam optimasi formula dan sebagai respon digunakan persen transmitan. Karakteristik yang diamati antara lain rata-rata ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan zeta potensial. Berdasarkan data diagram fase digunakan minyak nilam 5%. Data hasil optimasi diperoleh nilai konsentrasi Smix 24%, air 35,511%, dan waktu pengadukan 5,516 menit, memberikan nilai rata-rata ukuran partikel 12,76 nm, indeks polidispersitas 0,162, dan zeta potensial -26,1 mV. Aktivitas antioksidan nanoemulsi minyak nilam menunjukkan nilai IC50 >1000 ppm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Box Behnken Design (BBD) dapat digunakan untuk optimasi nanoemulsi minyak nilam yang menghasilkan nanoemulsi dengan karakteristik yang baik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan konsentrasi minyak nilam yang diformulasikan sebagai nanoemulsi untuk penggunaan sebagai antioksidan.

Page 2 of 2 | Total Record : 19