cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia" : 42 Documents clear
Penentuan Nilai SPF (Sun Protecting Factor) Sunscreen Gel Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Secara In Vitro Nurfadilah Nurfadilah; Fityatun Usman; Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Zulkifli Zulkifli; Yulfina Wahdaniah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.352

Abstract

Sunscreen disebut salah satu jenis kosmetik baik secara fisik maupun kimia dapat memberikan efek penghambatan efek penetrasi sinar ultraviolet ke dalam kulit. Dimana adanya paparan sinar secara berlebih dan terus menerus mengakibatkan jaringan epidermis kulit kurang mampu melawan berbagai efek negatifnya seperti penuaan dini, penggelapan pada warna kulit, kulit terbakar sinar matahari, bahkan dapat memicu dan meningkatkan risiko kanker kulit. Sediaan sunscreen sangat diperlukan dalam membantu mekanisme alami pertahanan tubuh dalam  melindungi dari paparan tinggi radiasi ultraviolet. Efek perlindungan terhadap sinar UV dapat diperoleh dari bahan yang tinggi kandungan antioksidan. Daun cengkeh dengan kandungan flavanoid dan eugenol memiliki efek antioksidan tinggi yang mampu melindungi kulit dari paparan dan bahaya dari sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik dan nilai SPF dari sediaan sunscreen gel dengan ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum). Ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% yang dipekatkan menggunakan alat rotary evaporator dan penentuan nilai SPF menggunakan metode spektofotomeri UV-Vis. Ekstrak etanol daun cengkeh discreening fitokimia dan menunjukkan warna orange kemerahan menandakan positif kandungan flavonoid. Sunscreen Gel ekstrak etanol daun cengkeh dibuat 5 formula dengan perbedaan pada konsentrasi ekstrak etanol daun cengkeh, yaitu 0, 1, 2, 4 dan 8 % menggunakan basis karbopol. Formula kemudian diuji karakteristik fisik dan nilai SPFnya. Kelima formula gel ekstrak etanol daun cengkeh memenuhi persyaratan dalam uji karakteristik sifat fisik yaitu organoleptis, homogenitas, daya sebar, pH, dan viskositas. Nilai SPF untuk formula 1, 2, 3, 4 dan 5 yaitu sebesar 0,19; 0,53; 2,05; 3,83; 2,16 dan berpotensi melindungi kulit dari radiasi UVB.
Pengaruh Variasi Karagenan dan Virgin Coconut Oil Terhadap Evaluasi Fisik dan Aktivitas Antioksidan Sediaan Losio Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Aulia Fitri Handayani Siregar; Ade Maria Ulfa; Nofita Nofita
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.353

Abstract

Antioksidan ialah suatu zat yang dalam konsentrasi kecil dapat mencegah atau menghambat oksidasi pada sebuah substrat yang dihasilkan oleh senyawa radikal bebas. Bunga telang suatu tumbuhan yang memiliki sifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi karagenan dan VCO dalam sediaan losio ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) terhadap uji evaluasi fisik dan aktivitas antioksidan. Ekstraksi bunga telang memakai teknik maserasi dengan pelarut air lalu di freeze dry pada suhu -50°C selama 48 jam. Hasil rendemen ekstrak yang didapat yaitu 29,33%. Hasil uji evaluasi fisik sediaan losio bunga telang dengan variasi karagenan dan VCO pada F I, F II, dan F III mempengaruhi uji evaluasi fisik diamati dari hasil yang memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI-16-3499-1996. Sediaan losio bunga telang dengan variasi karagenan dan VCO memiliki pengaruh terhadap aktivitas antioksidan diamati dari nilai IC50, dan sediaan losio bunga telang dengan variasi karagenan 1% dan VCO 5% memiliki nilai IC50 yang paling baik sebesar 23,92 ppm yang jika dilihat berarti memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat pada seri konsentrasi <50 ppm. Namun jika dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa sediaan losio formula I, formula II, dan formula III memiliki pengaruh sebesar 26% dari variasi karagenan dan VCO terhadap aktivitas antioksidan.
Profil Disolusi Tablet Lepas Lambat Kalium Diklofenak Menggunakan Pati Talas Pratama Sebagai Matriks Ammanu Kurniadi; Desy Nawangsari; Galih Samodra; Rani Prabandari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.358

Abstract

Indonesia adalah negara tropis yang dikenal sebagai sumber bahan baku obat-obatan namun pemanfaatannya masih terbatas. Salah satu bahan baku obat yang terdapat di Indonesia adalah pati talas pratama (Colocasia esculenta (L). Schott var, Pratama). Pati yang dimodifikasi dengan pentanol dan asetilasi dapat digunakan untuk eksipien dalam pembuatan tablet lepas lambat. Kalium diklofenak merupakan obat yang mempunyai waktu paruh di plasma pendek (1-2 jam) sehingga sesuai dibuat sediaan lepas lambat. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan tablet lepas lambat kalium diklofenak menggunakan pati talas pratama termodifikasi untuk pengobatan ostheoarthitis yang dapat menurunkan frekeunsi pemberian obat serta meningkatkan kepatuhan pasien. Metode penelitian ini dilakukan dengan isolasi pati, modifikasi pati, karakterisasi massa cetak,  pencetakan dan evaluasi tablet. Hasil penelitian ini pada FI dan FII secara berurut yaitu laju alir 4,60 dan 5,30 gram/detik, sudut istirahat 40,49 dan 36,51 °, kompresibilitas 14,38 dan 12,86 %, hausner ratio 1,17 dan 1,15. Hasil uji One Way ANOVA menunjukan metode modifikasi berpengaruh secara signifikan terhadap laju alir (P:0,001) dan sudut istirahat (P:0,000). Hasil keseragaman bobot 223,85 dan 222,95 mg, kekerasan 4,93 dan 6,90 kg, kerapuhan  0,94 dan 0,57 %, waktu hancur 52,67 dan 61,67 menit. Hasil uji disolusi yaitu FI 68,83 % belum memenuhi persyaratan sedangkan FII 53,89 memenuhi persyaratan disolusi yaitu tidak lebih dari 65 % selama 8 jam,sedangkan FII belum memenuhi persyaratan. Hasil uji analisis One Way ANOVA metode modifikasi pati berpengaruh secara signifikan terhadap keseragaman bobot (P: 0,000), kekerasan (P: 0,000) dan waktu hancur (P: 000).
Phytochemical Screening Analysis and Determination of Total Flavonoids and Total Phenolics Content of Ethanol Extract of Sungkai Leaf (Penorema canescens Jack) from Samarinda City Muhammad Ma'ruf; Moch. Saiful Bachri; Laela Hayu Nurani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.360

Abstract

Sungkai is a plant that contains compounds such as flavonoids, tannins, phenolics, saponins, steroids, and terpenoids, which have the potential to develop native Indonesian herbal medicines to treat the prevention and treatment of various diseases. This research aimed to analyze phytochemical screening and the total flavonoid and phenolic content in sungkai leaves originating from Samarinda City. This research method was carried out by extracting sungkai leaves with 96% ethanol and evaporating them with a vacuum rotary evaporator. Sungkai leaf extract was analyzed for phytochemical screening using the tube method with color testing from various reagents and total phenolic and flavonoid content testing using the colorimetric method using a UV-Vis spectrophotometer. The results of the phytochemical screening showed that the ethanol extract of sungkai leaves from Samarinda City was positive for containing flavonoids, saponins, alkaloids, phenolics, and steroids. The results of determining the flavonoid and phenolic content of sungkai leaf ethanol extract were 18,210 ± 0.271 mg QE/g sample and 33,666 ± 1.052 mg GAE/g sample.
Fraksinasi dan Karakterisasi Senyawa Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Andong Merah (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) Menggunakan Uv-Vis dan FT-IR Yuri Pratiwi Utami; Fadillah Maryam; Suwahyuni Mus; Nurul Ainun Agustin
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.362

Abstract

Daun andong merah merupakan tanaman yang dipercaya dapat mengobati beberapa penyakit dengan aktivitas berkhasiat sebagai antibakteri, serta memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan senyawa antioksidan yang diisolasi dari ekstrak etanol daun andong merah (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval). Metode yang digunakan yaitu ekstrak dipartisi dengan metode cair-cair menghasilkan fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air. Fraksi etil asetat difraksinasi lebih lanjut menggunakan kromatografi kolom, menghasilkan 8 fraksi dan dipilih fraksi ke 5 (F5) diuji kualitatif antioksidan dengan penyemprotan DPPH selanjutnya dilakukan isolasi dengan KLTP. Hasil KLTP diperoleh 5 pita, dan dipilih pita ke 5 (F5e) kemudian dilakukan uji kemurnian menggunakan metode KLT 2 dimensi dan multi eluen. Isolat dikarakterisasi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dan Spektroskopi FT-IR. Dari hasil analisis hasil data UV-Vis mengindikasikan adanya gugus kromofor yang terikat pada cincin aromatik (gugus kromofor C=C atau C=O) pada panjang gelombang maksimum 261 nm dan pada hasil data FTIR diperoleh gugus O-H, C-H (alifatik), C=C (aromatik), dan C-O pada bilangan gelombang 4000-600 cm?¹. Hal ini menunjukkan bahwa golongan senyawa yang diisolasi dari ekstrak daun andong merah (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) diduga golongan senyawa flavonoid.
Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Golongan Statin dalam Manajemen Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Kota Madiun 2021/2022 Emiliya Dwi Agustin; Lucia Vita Inandha Dewi; Inaratul Rizkhy Hanifah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.363

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi salah satu prevalen dengan angka yang cukup tinggi di Indonesia. Pengobatan utama yang digunakan di RSUD Kota Madiun adalah golongan HMG-CoA Reduktase Inhibitor atau Statin, yaitu atorvastatin dan simvastatin. Penggunaan obat jangka panjang, biaya perawatan rumah sakit, frekuensi kunjungan ke dokter dan biaya pengobatan PJK menjadi beban yang signifikan. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui cost effective antidislipidemia golongan statin pada penyakit jantung koroner. Pendekatan metode yang digunakan adalah deskriptif non-interventional, yaitu dengan mengumpulkan data secara retrospektif dari rekam medik dan billing pasien. Subyek penelitian  sejumlah 64 pasien PJK yang menerima terapi simvastatin dan atorvastatin. Efektivitas pengobatan diukur berdasarkan jumlah pasien yang mencapai target penurunan LDL sebesar 18 – 55% dan peningkatan HDL 5-15%, sementara biaya yang diukur adalah biaya medis langsung yang diperoleh dari data billing selama pasien dirawat dalam satu periode rawatan. Pendekatan farmakoekonomi yang digunakan adalah Cost Effectiveness Analysis dengan menghitung nilai ACER, ICER dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata biaya total atorvastatin dan simvastatin sebesar Rp. 7.874.384 dan Rp. 6.828.385 dengan persentase efektivitas sebesar 94,28% dan 79,31%. Atorvastatin lebih cost effective dengan nilai ACER yang lebih rendah yaitu Rp. 8.352.125, sementara simvastatin sebesar Rp.8.609.740. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antidislipidemia yang paling cost-effective adalah atorvastatin dan untuk menambah 1 efektifitas diperlukan biaya sebesar Rp. 6.987.241,15.
Studi Etnobotani dan Kajian Aktivitas Antimikroba Metabolit Sekunder Tumbuhan Tolisi (Wrightia calycina A.DC) sebagai Anti Katarak Pada Suku Pedalaman Sulawesi Tenggara Ratna Umi Nurlila; Jumarddin La Fua
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.372

Abstract

Tanaman Tolisi (Wrightia calycina A.DC) yang tumbuh di pedalaman Sulawesi Tenggara telah lama menjadi fokus perhatian masyarakat setempat untuk pengobatan penyakit. Tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit mata seperti mata merah, katarak dan radang usus. Oleh karena itu, penting untuk melakukan eksplorasi dan identifikasi komponen kimia yang terdapat pada tanaman ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang manfaat tumbuhan Tolisi dan potensinya sebagai agent antikatarak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif  melalui pendekatan etnobotani dan skrining fitokimia. Studi etnobotani melibatkan wawancara untuk mendokumentasikan pengetahuan dan penggunaan tradisional masyarakat terhadap tanaman Tolisi. Selanjutnya, skrining fitokimia dilakukan untuk menentukan keberadaan berbagai metabolit sekunder dalam ekstrak tanaman Tolisi, seperti alkaloid, polifenol, saponin, kuinon, dan steroid. Hasil studi etnobotani menggambarkan bahwa masyarakat telah lama mengakui efektivitas tanaman Tolisi dalam pengobatan penyakit katarak. Analisis skrining fitokimia menegaskan keberadaan beragam senyawa bioaktif dalam ekstrak tanaman Tolisi antara lain: alkaloid, polifenol, saponin, kuinon dan steroid. Selain itu, uji aktivitas antimikroba menggunakan ekstrak tumbuhan Tolisi baik dari batang maupun daun menunjukkan efektivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji dengan adanya zona bening pada media uji. Komponen biaktif yang teridentifikasi dalam tanaman ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kandidat agent antikatarak.
Efek Ekstrak Daun Sawo Manila (Manilkara zapota (L.) Van Royen) Sebagai Adjuvant Antibiotika Amoxicillin Terhadap Resistensi Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Muhammad Taufiq Duppa; Firmansyah Firmansyah; Syachriyani Syachrir; Anshari Masri
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.381

Abstract

Resistensi terhadap antibiotik yang tersedia pada bakteri patogen menjadi tantangan global karena jumlah strain resisten terhadap berbagai jenis antibiotik terus meningkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek ekstrak daun Sawo Manila sebagai adjuvant antibiotika Amoksisilin terhadap resistensi bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Ekstrak daun Sawo Manila diperoleh dengan cara Maserasi menggunakan pelarut Etanol 96 %. Penetuan daya hambat dengan metode difusi cakram diinkubasi 1 x 24 jam. Penentuan uji interaksi Amoksilin adjuvant ekstrak daun Sawo Manila berdasarkan ZOI dengan metode AZDAST. Hasil penelitian menunjukkan daya hambat rata-rata Amoksisilin Adjuvant ekstrak daun Sawo Manila terhadap Escherichia coli 1 x 24 jam adalah 14,6 mm, daya hambat Amoksisilin adjuvant ekstrak daun Sawo Manila 10 % b/v terhadap Staphylococcus aureus  1 x 24 jam adalah 15,60 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah Ekstrak daun Sawo 10% b/v Manila memiliki efek daya hambat terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dan penentuan interaksi Amoksisilin adjuvant daun Sawo Manila 10% b/v memiliki aktivitas antibakteri sinergis terhadap Eschericihia coli dan Staphylococcus aureus.
Formulasi Pasta Gigi Antibakteri Ekstrak Daun Murbei (Morus alba L.) dengan Bahan Abrasif Cangkang Telur Bebek Muhammad Aris; Syachriyani Syachrir; Firmansyah Firmansyah; Ariyani Buang; Muhammad Taufiq Duppa
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.383

Abstract

Proses karies gigi dapat dicegah dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung agen antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Bakteri yang menyebabkan karies gigi adalah Streptococcus mutans. Tujuan penelitian ini mengetahui ekstrak daun Murbei dengan bahan abrasif Cangkang Telur Bebek dapat di buat Pasta gigi dan mengetahui efek antibakteri Pasta gigi daun Murbei. Pasta gigi dibuat dalam tiga formula yaitu F 2 (ekstrak daun Murbei 4 % b/v), F 3 (ekstrak daun Murbei 6 % b/v), F 4 (ekstrak daun Murbei 8 % b/v) dan F 1 kontrol negatif (Basis Pasta Gigi tanpa ekstrak). Pada formula dilakukan uji mutu fisik sediaan dengan Cycling test yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji tinggi busa dan uji daya sebar. Selanjutnya pasta gigi diuji efek antibakteri metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat formula memenuhi syarat uji mutu dan stabilitas fisik.  Hasil pengujian daya hambat Pasta gigi ekstrak daun Murbei terhadap Streptococcus mutans yaitu formula 2 (4%  b/v) rata-rata diameter daya hambat 24,64 mm, formula 3 (6% b/v) rata-rata diameter daya hambat 26,02 mm dan formula 4 (8% b/v) rata-rata diameter daya hambat 27,77 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah Pasta gigi ekstrak daun Murbei konsentrasi 4 % b/v, 6 % b/v dan 8 % b/v dengan bahan abrasif Cangkang Telur Bebek memenuhi syarat mutu.   Daya hambat Pasta gigi ekstrak daun Murbei 4 % b/v berbeda bermakna dengan daya hambat 8 % b/v (dimana p < 0,05) terhadap Streptococcus mutans dengan daya hambat antibakteri kategori sangat kuat.
Acute Toxicity Determination and Compound Changing with Chemometric Procedures from Komba-Komba Leaf (Chromolaena odorata L.) Irvan Anwar; Yamin Yamin; Rachma Malina; Sabarudin Sabarudin
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.384

Abstract

The employing of komba-komba leaves (Chromolaena odorata L.), a medicinal plant that can prevent and treat many ailments, is one example of the expanding use of traditional medicine in the health field. To increase their use as traditional medicine, Komba-komba leaves must have complete information about their safety due to the abundance of secondary metabolite substances they contain. The goal of this work was to classify the extract components and fractions of komba-komba leaves using FTIR spectra and a PCA chemometric technique, as well as to estimate the hazardous potential of komba-komba leaves, total flavonoid and phenolic levels from komba-komba leaves. The BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method was used for acute toxicity testing. The toxicity test results revealed that the LC50 values of the komba-komba leaves (Chromolaena odorata L.) n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and insoluble ethyl acetate fraction had LC50 values 1000 ppm, indicating that the extract and n-hexane fractions were poisonous. The total flavonoid concentration was determined to be 243.4 mgEQ/g in the methanol extract, 380.1 in the n-hexane fraction, 512.8 in the ethyl acetate fraction, and 189 mgEQ/g in the ethyl acetate insoluble fraction. The methanol extract's total phenolic content was 146.3 mgEAG/g, whereas that of the n-hexane, ethyl acetate, and insoluble ethyl acetate fractions was 269.6, 360.9, and 109.3 mgEAG/g, respectively. From the results of the score plot, it can be seen that the PCA analysis was successful in demonstrating group differences between extracts and fractions of komba-komba leaves. Extracts and fractions of C.odorata L. leaves have moderate toxicity due to the presence of flavonoid and phenolic content, making them potential candidates for development as natural antioxidants.