cover
Contact Name
Dian Kresnadipayana
Contact Email
Dian Kresnadipayana
Phone
-
Journal Mail Official
dian.kresnadipayana@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Biomedika
Published by Universitas Setia Budi
ISSN : 20892136     EISSN : 23021306     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
JURNAL BIOMEDIKA (p-ISSN:1979-035X, e-ISSN: 2302-1306) is a scientific publication media that accommodates the scientific creativity of lecturers and researchers as outlined in scientific writing, both for academics in Setia Budi University and observers of medical biology and health. Articles published are the results of research in the field or in laboratories, scientific studies and studies of books that have never been published in other media. Information on scientific works can range from biotechnology, health, pharmacology, microbiology, biochemistry, and food analysis and health management.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika" : 9 Documents clear
EFEKTIFITAS SEDUHAN KELOPAK KERING ROSELLA UNGU (Hibiscus sabdariffa) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Merisa Inggit Widyaswari; Enny Probosari
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.215 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.238

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler yang banyak terjadi di masyarakat. Bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai tanaman herbal, mengandung beberapa bahan aktif seperti polifenol dan antosianin yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian seduhan kelopak kering rosella ungu dengan dosis yang bertingkat terhadap kadar kolesterol total. Jenis penelitian ini adalah true-experimental dengan desain Pre and Post Randomized Controlled Group Design, menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan usia 3 bulan, dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol K diberi pakan standar dan minum ad libitum, kelompok perlakuan P1 diberi pakan standar dan seduhan rosella dosis 1340 mg/kgBB/hari, perlakuan P2 diberi pakan standar dan seduhan rosella dosis 2700 mg/kgBB/hari, kelompok perlakuan P3 diberi pakan standar dan seduhan rosella dosis 4020 mg/kgBB/hari, selama 30 hari. Kadar kolesterol total serum diukur sebelum dan setelah perlakuan. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji t berpasangan dan one-way ANOVA. Kadar kolesterol total tikus wistar pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan, yaitu pada dosis P1 dari 59,16 mg/dl menjadi 62,5 mg/dl (p=0,527), dosis P2 dari 64,6mg/dl menjadi 69,4 mg/dl (p=0,659), dosis P3 dari 64,0 mg/dl menjadi 69,5 mg/dl (p=0,294) dan pada kelompok K dari 63,0 menjadi 72,8 mg/dl (p=0,436). Namun seluruh peningkatan kadar kolesterol pada tikus hiperkolesterolemia tersebut tidak signifikan (p> 0,05). Tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol total setelah pemberian seduhan rosella pada berbagai dosis perlakuan yakni 1340 mg/kgBB/hari, 2700mg/kgBB/hari, dan 4020mg/kgBB/hari pada tikus hiperkolesterolemia.
KAJIAN FORTIFIKASI TEPUNG ANGKAK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI PADA SOSIS AYAM MA. Martina Andriani; Esti Widowati; Danu Dirja Wiratama
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.123 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.239

Abstract

Sosis ayam merupakan produk olahan daging yang rentan terhadap kerusakan oksidatif dan mikrobiologi sehingga dalam pengolahannya ditambahkan bahan tambahan makanan sintetis. Penggunaan bahan makanan tambahan sintesis menyebabkan kekhawatiran konsumen akan keamanan pangan. Angkak merupakan salah satu bahan aditif pangan alami yang dapat diaplikasikan pada sosis ayam. Senyawa monascidin dari angkak mampu menghambat pertumbuhan bakteri dari genus Bacillus, Streptococcus, dan Pseudomonas yang merupakan penyebab kerusakan pada daging. Angkak juga mengandung beberapa senyawa seperti flavonoid, polifenol, karotenoid, alkaloid dan vitamin yang dapat bertindak sebagai antioksidan.
EFEK ANTIATEROSKLEROSIS ASTAXANTIN Reny Pratiwi
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.54 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.240

Abstract

Astaxantin, salah satu senyawa golongan karotenoid diketahui memiliki peran yang penting dalam memelihara kesehatan tubuh manusia. Berbagai studi telah membuktikan peran astaxantin sebagai antioksidan yang mencegah terjadinya aterosklerosis pada pembuluh darah. Tulisan ini akan membahas mekanisme antiaterosklerosis astaxantin.
UJI AKTIVITAS MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) DALAM SEDIAAN LOTION SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti Dewi Ekowati; Ahmad Nuzulul Abid; Jason Merari P
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.465 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.241

Abstract

Kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) merupakan salah satu familia Rutaceae yang mengandung minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas minyak atsiri sari kulit buah jeruk nipis sebagai penolak nyamuk (repelan) terhadap nyamuk Aedes aegepti yang dinyatakan denga EC90 dengan pembanding autan. Minyak atsiri kulit buah jeruk nipis diperoleh dengan cara destilasi air. Minyak atsiri yang didapat dari destilasi air kemudian dibuat lotion dengan konsentrasi 10%, 20% dan 40%. Pengamatan dilakukan selama 6 jam untuk mengetahui jumlah nyamuk yang hinggap pada ketiga konsentrasi, kemudian dihitung harga EC90 dengan menggunakan analisa probit. Pada penelitian ini diperoleh nilai EC90 67,00%. Hal ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi 67,00% minyak atsiri dari kulit jeruk nipis sudah dapat menolak nyamuk 90% hewan uji.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI n-HEKSANA, ETER DAN AIR DARI EKSTRAK ETANOLIK DAUN JAMBU MEDE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP BAKTERI Shigella dysentariae ATCC 9361 DENGAN METODE DIFUSI Dewi Putri Meirastuti; Fransiska Leviana; Ratno Agung Samsumaharto
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.067 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.242

Abstract

Anacardium occidentale L. merupakan tanaman suku Anacardiaceae yang ditemukan secara luas di daerah tropik dan dapat tumbuh di segala macam tanah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas fraksi n-heksana, eter dan air dari ekstrak etanolik daun jambu mede sebagai antibakteri terhadap Shigella dysenteriae ATCC 9361. Penyarian daun jambu mede dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dilanjutkan fraksinasi dengan pelarut n-heksana, eter dan air. Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi. Metode difusi untuk mengukur diameter zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi yang digunakan adalah 50%, 25% dan 12,5%. Fraksi paling aktif diuji kandungan kimianya secara KLT. Berdasarkan hasil penelitian, metode difusi fraksi n-heksana memiliki diameter zona hambat rata-rata 16,7 mm pada konsentrasi 50%, 15,3 mm pada konsentrasi 25% dan 14,3 mm pada konsentrasi 12,5%. Fraksi eter memiliki diameter zona hambat rata-rata 21,7 mm pada konsentrasi 50%, 20,3 mm pada konsentrasi 25% dan 19,0 mm pada konsentrasi 12,5%. Fraksi air memiliki diameter zona hambat rata-rata 15,3 mm pada konsentrasi 50%, 14,3 mm pada konsentrasi 25% dan 13,3 mm pada konsentrasi 12,5%. Fraksi paling aktif eter diuji kandungan kimia secara KLT. Hasil identifikasi menunjukkan fraksi eter positif mengandung senyawa polifenol, flavonoid dan alkaloid.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L) TERHADAP Staphylococcus aureus Dyan Putri Raharjati; Nony Puspawati
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.33 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.243

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L) merupakan salah satu buah yang sangat bermanfaat yang mengandung senyawa Xanthone yang terdiri dari molekul kecil seperti mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostinon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin sehingga dapat digunakan sebagai antibakteri. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan kelainan piogenik yang akut dan infeksi kulit pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak kulit manggis terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak kulit manggis diperoleh melalui metode maserasi menggunakan pelarut alkohol 70%. Metode pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi dan dilusi. Pengenceran ekstrak kulit manggis dibuat dalam berbagai konsentrasi dengan menggunakan aquadest steril. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak kulit manggis metode dilusi menunjukan KBM pada konsentrasi 3,125%, sedangkan diameter zona hambatan metode dilusi ekstrak kulit manggis terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 25% adalah 18,0mm, pada konsentrasi 50% adalah 19,3mm, dan pada konsentrasi 75% adalah 21,7mm, dan berdasarkan analisis statistik konsentrasi yang paling baik adalah konsentrasi 75%.
INOVASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI PENGASINAN TELUR DENGAN LIMBAH SERBUK GERGAJI DAN SUMBER DAYA ALAM LAIN YANG AMAN BAGI KESEHATAN Nur Hidayati; Dewi Sulistyawati
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.399 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.245

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan telur asin dan mengetahui kadar NaCl yang terabsorsi pada telur asin dengan metode Argentometri Mohr, dari pemanfaatan berbagai media pengasinan dan variasi waktu pemeraman serta mengetahui penggunaan media pengasinan dan waktu pemeraman sehingga menghasilkan telur asin yang disukai konsumen. Penelitian ini disusun berdasarkan hasil percobaan yang dilaksanakan di Laboratorium Analisis Makanan dan Minuman di Universitas Setia Budi Surakarta. Pembuatan telur asin dengan memanfatkan limbah serbuk gergaji, pasir, tanah liat, bata merah dan campurannya dengan variasi waktu pemeraman (0, 4, 8, 12, 16 dan 20) hari. Berdasarkan hasil percobaan, Formulasi media pengasinan menunjukkan tingkat kesukaan konsumen paling tinggi yaitu pada media pengasinan campuran bata merah dan pasir (Campuran 1+2) dan campuran antara bata merah, pasir, serbuk gergaji (campuran 1+2+3). Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan ANOVA dua jalan yang dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan ada beda nyata di antara seluruh waktu pengasinan dan ada perbedaan yang nyata kadar NaCl diantara semua media pengasinan yang diteliti. Waktu pemeraman yang paling disukai konsumen adalah pada hari ke-12 dengan kadar NaCl berturut-turut sebesar 2,583% untuk campuran media 1 dan 2; dan 2,590% untuk campuran media 1, 2, dan 3.
MULTIPLIKASI DENDROBIUM WALTER OUMAY DALAM MEDIUM NEW PHALEONOPSIS Kartinah Wiryosoendjoyo; Edy Prasetyo
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.668 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.246

Abstract

Perkembangbiakan Dendrobium secara in vitro dengan metode kultur jaringan umumnya dilakukan dengan eksplan pseudobub muda. Pemotongan pseudobulb muda merugikan petani anggrek, karena dari pseudobulb muda ini kelak akan menghasilkan kuncup bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tumbuh nodus dari pseudobulb tua anggrek Dendrobium secara in vitro. Medium dasar yang digunakan adalah medium New Phaleonopsis (NP). Penambahan zat pengatur tumbuh (zpt) adalah kombinasi furfuril amino purin (kinetin) dan α-Naphtalena Acetic Acid (NAA) kadar 0, 1, 2, 3 dan 4 ppm dengan metode Mohr yang dimodifikasi. Pengirisan eksplan pada nodus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan zpt NAA dan kinetin dapat merangsang pertumbuhan mata tunas pseudobulb tua dan pseudobulb muda anggrek Dendrobium Wolter Oumay. Nodus pseudobulb tua tumbuh paling baik pada medium dengan kombinasi zpt NAA 2 ppm dan kinetin 2 ppm. Mata tunas pseudobulb muda tumbuh baik pada medium NP dengan penambahan NAA 4 ppm.
PERSENTASE BAGIAN KARKAS DAN NON KARKAS BROILER DENGAN RANSUM YANG MENGANDUNG LUMPUR DIGESTAT KOTORAN AYAM PETELUR HASIL FERMENTASI KAPANG Aspergillus niger Guruh Sri Pamungkas
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.56 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan berupa hasil fermentasi lumpur digester dari kotoran ayam petelur dengan menggunakan kapang Aspergillus niger sebagai fermentornya pada ransum ayam broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 kali ulangan dimana tiap- tiap ulangan berisi 4 ekor ayam. Untuk perlakuan pada penelitian ini digunakan 4 perlakuan berupa level pemberian fermentasi lumpur digestat, dimana P0 sebagai kontrol yaitu tanpa pemberian fermentasi lumpur digestat, P1 pemberian fermentasi lumpur digestat 2%, P2 pemberian fermentasi lumpur digestat 4% dan P3 dengan pemberian fermentasi lumpur digestat sebanyak 6%. Sedangkan untuk parameter yang diamati adalah persentase bagian karkas yang meliputi dada, punggung, sayap dan paha. Untuk bagian persentase non karkas yang diamati meliputi: jantung, gizzard (ampela) dan hati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian lumpur digestat fermentasi Aspergillus niger sampai taraf P3 atau 6% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase bagian karkas yang meliputi dada, punggung, sayap dan paha, maupun terhadap presentase bagian non karkas yang meliputi jantung, gizzard,dan hati. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lumpur digester yang difermentasi dengan kapang Aspergillus niger dapat digunakan sampai taraf 6% sebagai ransum ayam broiler.

Page 1 of 1 | Total Record : 9