cover
Contact Name
Yeny Sulistyowati
Contact Email
yeny.sulistyowati@urindo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jbik@urindo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
ISSN : 16936868     EISSN : 2622948X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan (JBIK) dengan E-ISSN :2622-948X diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Respati Indonesia, Jakarta, Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan ini terbit dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan" : 12 Documents clear
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Premenstrual Syndrome (PMS) pada Siswi SMK N X Jakarta Timur 2016 Nurmilasari M.Kes; Yenni Ariestanti
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.398 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.31

Abstract

Premenstrual Syndrome (Sindrom Pramenstruasi) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi. Premenstrual syndrome (PMS) merupakan gangguan yang umum terjadi pada WUS, namun berdampak pada aktivitas sosial dan prestasi di sekolah. Perilaku untuk mengurangi  terjadinya sindrome premenstruasi sangat diperlukan. Untuk mengurangi kejadian sindrome premenstruasi dengan cara minum obat, jika payudara sakit atau kepala pusing, perut sakit langsung mengompresnya dengan air hangat, istirahat cukup, olahraga, dan mengatur pola makan.  Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan Premenstrual Syndrome (PMS) pada siswi SMK N X Jakarta Timur 2016. Metode penelitian: Jenis Penelitian ini kuantitatif dengan rancangan cross sectional, Sampel dalam penelitian berjumlah 130 orang siswi kelas X terdiri 5 Jurusan dengan metode simple random sampling. Cara pengumpulan data dengan metode kuesioner, analisis  data menggunakan analisis deskriptif, analitik dengan chi square, waktu Februari --Juni 2016. Hasil penelitian terdapat 130 responden pada siswi SMK N X Jakarta Timur, Perilaku baik Remaja Putri dalam mengatasi pencegahan premenstrual syndrome adalah 68 responden (52,3%). Faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku premenstrual syndrome secara bermakna adalah umur, pengalaman, sumber ekonomi, pengetahuan, sikap, sumber informasi, pengaruh teman sebaya, dan peran petugas kesehatan pada siswi SMK N X Jakarta Timur. Kesimpulan bahwa Perilaku Remaja Putri Dalam mengatasi pencegahan premenstrual syndrome cukup baik dan semua faktor yang diteliti berhubungan secara bermakna seperti umur, pengalaman, sumber ekonomi, pengetahuan, sikap, sumber informasi, pengaruh teman sebaya, dan peran petugas kesehatan. Saran diharapkan bisa menggali lebih dalam hubungan tingkat pengetahuan perilaku pencegahan premenstrual syndrome.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII, VIII, IX Tentang Menstruasi Di MTs Miftahul Huda Kabupaten Sumedang Tahun 2015 Kholis Khaerun Nisa; Teti Komalasari
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.227 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.22

Abstract

Pengetahuan remaja putri di MTs Miftahul Huda  Kabupaten Sumedang  pada survei pendahuluan masih rendah  yaitu hanya 30%  dibandingkan dengan penelitian BKKBN pada Tahun 2010  bahwa pengetahuan tentang menstruasi remaja perempuan sebesar 78 % (20-24 tahun) dan 75 % (15-19 tahun). Rendahnya pengetahuan tersebut mungkin karena letak sekolah tersebut terpencil sehingga informasi tentang kesehatan reproduksi termasuk tentang menstruasi kurang. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri kelas VII, VIII, dan IX tentang menstruasi di MTs Miftahul Huda Kabupaten Sumedang. Metode penelitian  kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimental. Jumlah populasi sebanyak 31 siswi semua ikut serta dalam penelitian ini, pengambilan data dengan kuesiner yang berisikan 35 soal, nilai tertinggi ≥ 75%, analisisnya secara deskriptif dan analitik dengan t tes dependen. Hasil penelitian sebelum dilakukan intervensi pendidikan kesehatan tentang menstruasi pada remaja putri di MTs Miftahul Huda  semuanya nilai pengetahuannya rendah, Setelah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan hasilnya nilai pengetahuan tinggi sebesar 96,8%, sisanya 1 responden mendapat nilai pengetahuanrendah (3,2%). Perbedaan hasil pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi pendidikan kesehatan tentang menstruasi sebesar 96,8% dengan nilai p 0,000. Kesimpulan ada pengaruh bermakna pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah intervensi. Saran tingkatkan pengetahuan bagi siswi yang nilainya masih rendah dan pertahankan siswi yg nilai tinggi, dan tingkatkan pendidikan kesehatan di sekolah lain.
Faktor Yang Paling Dominan Ibu Hamil Melakukan Tes HIV Cicilia Windiyaningsih; Irma Suryani
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.786 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.27

Abstract

Di Indonesia jumlah kasus HIV  perempuan Tahun 2014 terdapat 9589 kasus dan 73,7% diantaranya ada pada umur reproduktif, peningkatan Jumlah penderita HIV-AIDS pada perempuan bisa berakibat terjadinya penularan HIV ke janinnya. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui dan menjelaskan  faktor yang dominan ibu hamil melakukan tes HIV.  Metode Penelitian kuantitatif dengan desain kasus kontrol. Sampel 80 semua ibu hamil yang melakukanntes HIV (kasus)  dan 80 kontrol (ibu hamil yangvtidak melakukan tes HIV), analisis deskriptif dan analitik dengan chi square, regresi logistik ganda, wawancara langsung dengan kuesioner, di Puskesmas Selabatu, Sukabumi. Hasil penelitian suami kurang mendukung 26%, usia ibu remaja 42%, pendidikan ibu rendah 42,5%, ibu tidak bekerja 73,8%, pendapatan rendah 58,8%, ANC tidak teratur 57,5%, tidak memiliki jaminan kesehatan 48,8%, pengetahuan kurang 33,8%, sikap negatif 12,5%, akses pelayanan kesehatan kurang 11,2%, tenaga kesehatan kurang mendukung 17,5%, teman kurang mendukung 62,5% dan masyarakat kurang mendukung 48,8%. Empat variabel yang behubungan terhadap ibu dalam melakukan tes HIV yaitu dukungan suami (p 0,005, OR 3,882, R2 0,066%), Sikap (p 0,031, OR 5,782, R2 0,035%), ANC (p 0,000, OR 24,209, R2 0,358%) dan dukungan masyarakat (p 0,052, OR 2,320, R2 0,026%) ke-empat variabel mempunyai kontribusi 46,7 %. Simpulan faktor yang dominan ibu hamil melakukan tes HIV adalah keteraturan ANC dengan kontribusi 35,8%. Saran perlu penyuluhan untuk meningkatkan keteraturan ANC, dukungan suami agar ibu hamil melakukuan tes HIV,  peran petugas kesehatan dalam  kunjungan ke rumah-rumah perlu ditingkatkan lagi frekuensi dan kualitasnya agar ibu hamil  melakukan tes HIV.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks Dengan Perilaku Ibu Dalam Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di PKM Kecamatan Seroja Bekasi Utara Priyanti M.Kes
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.361 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.28

Abstract

Pendahuluan:Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian utama kanker pada wanita di Negara-negara yang sedang berkembang. Kanker ini adalah jenis kanker yang kedua yang umum pada wanita, dimana lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia mengalaminya (Farlay, et al., 2001) dalam “ See and Treat’ Indonesia, 2007). Setiap tahun, lebih dari 460.000 kasus terjadi dan 80% nya ada di Negara-negara berkembang dan sekitar 231.000 wanita meninggal karena penyakit ??? (Parkin 2002 ; Sherris and Herdman 2000). Kanker serviks mempunyai insiden yang tinggi di Negara-negara yang sedang berkembang yaitu menempati urutan pertama, sedangkan Negara maju menempati urutan ke-10 atau secara keseluruhan menempati urutan ke-5. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks oleh ibu-ibu di Puskesmas Kecamatan Seroja Kota Bekasi tahun 2013. Metode penelitian : Desian penelitian cross sectional, populasi adalah Pasangan Usia subur (PUS) yang ada di RW 10 Harapan Jaya di Wilayah Puskesmas Kecamatan Seroja Kota Bekasi, dengan sampel seluruh keluarga yang ada di wilayah Puskesmas Kecamatan Seroja Kota Bekasi, dengan populasi 354 ibu, sampel berjumlah 187 . Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden, kemudian dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat. Hasil penelitian menunjukkan yang berhubungan dengan praktik deteksi dini kanker serviks adalah variable yang dominan dukungan keluarga dengan p=value 0,039 dengan OR=4,7. Simpulan, sebagian besar ibu memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang kanker serviks yaitu sebesar 108 responden (57,76%)  dari 187 responden. Sebagian  besar  ibu memiliki perilaku tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear yaitu   sebesar   185   responden (98,93%)  dari 187 responden. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan perilaku ibu dalam melakukan pemeriksaan pap smear dengan p = 0,016 dengan a == 0,05. Pengetahuan    merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya  perilaku   seseorang maka perlu pendidikan kesehatan tentang   kanker   serviks   dan pemeriksaan pap smear secara intensif dan berkesinambungan.
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Perdarahan Postpartum di Rumah Bersalin Anugerah Bogor Periode Januari 2014 s/d April 2015(Analisis Data Sekunder) Angelina Gabriela Nabu
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.307 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.24

Abstract

Perdarahan postpartum merupakan salah satu masalah penting karena berhubungan dengan kesehatan ibu yang dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan latar belakang serta survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RB Anugerah pada tahun 2013 sebanyak 22,4% terjadi peningkatan kejadian perdarahan postpartum pada tahun 2014 menjadi 23,1%. Tujuan penelitian ini diketahui faktor yang berhubungan dengan kejadian perdarahan postpartum di RB Anugerah Bogor periode Januari 2014 s/d April 2015. Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 152 Ibu Bersalin, tehnik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder menggunakan data rekam medik. Analisis data dengan univariat, bivariate (chi square), multivariat. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 54,6% Ibu Bersalin mengalami perdarahan postpartum. Ibu Bersalin berusia <20 dan >35 tahun (38,2%), paritas 2-3 (53,9%), jarak kelahiran ≥ 2 tahun (67,8%), ibu bersalin yang memiliki riwayat persalinan sebelumnya dan terdapat kompilkasi (58,6%), kada hemoglobin <11 gr% (55,3%), partus lama >18 jam (59,2%), berat lahir bayi 2500 – 4.000 gram (65,8%). Hasil analisis, didapatkan tiga variabel yang berhubungan dengan status gizi kurang pada balita yaitu usia, riwayat persalinan sebelumnya, kadar hemoglobin, dan berat lahir bayi. Faktor dominan yang berhubungan dengan perdarahan postpartum yaitu bayi baru lahir (p=0,000, OR 13,227.). Variabel yang tidak berhubungan yaitu jarak kelahiran, partus lama, paritas, dan kadar hemoglobin. Berat lahir bayi meerupakan faktor dominan terhadap kejadian perdarahan postpartum. Disarankan kepada tempat penelitian agar dapat meningkatkan upaya pelayanan obsetrik yang memadai sehingga siap menjadi fasilitas kesehatan yang lebih baik.
Perbandingan Kinerja Perawat Rawat Inap di Rumah Sakit Profit dan Rumah Sakit Sosial Sri Rahayu; Wahyu Sulistiadi
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.611 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.29

Abstract

Perawat inap di semua rumah sakit berupaya meningkatkan kinerja layanannya selama 24 jam untuk memperoleh profit ataupun kepercayaan para donaturnya,  yang memicu pimpinan rumah sakit untuk memperhatikan faktor yang mempengaruhi kinerja perawat rawat inap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa perbandingan kinerja perawat rawat inap dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja di rumah sakit profit dan rumah sakit sosial. Metode penelitian untuk mengukur variabel yang berpengaruh terhadap kinerja dan uji beda berdasarkan kausalitas layanan unit rawat inap menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang,  sampel di rumah sakit profit (Rumah Sakit Permata Bekasi) sebanyak 41 responden, dan di rumah sakit sosial (Rumah Sakit Dompet Dhuafa) sebanyak 56 responden, yang merupakan total populasi perawat rawat inap. Hasil penelitian  pada kedua rumah sakit dengan Mann-whitney U test didapat hasil; kepemimpinan (p-value = 0,045), kelelahan (p-value = 0,035) dan kinerja (p-value = 0,003) signifikan terdapat perbedaan antara rumah sakit profit dengan rumah sakit sosial dan kinerja yang dicapai cukup baik ada di rumah sakit profit nilai mean rank = 59,0366 dibanding rumah sakit sosial nilai mean rank = 41,6518. Dapat disimpulkan bahwa kinerja perawat rawat inap terdapat perbedaan dan kinerja pada rumah sakit profit lebih tinggi. Saran untuk peningkatan kinerja perawat rawat inap perlu memperhatikan faktor kelelahan dan adanya kepemimpinan yang transformasional.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kondom Di Kecamatan Pase Kabupaten Sumedang Tahun 2016 Tri Utari Gustini; Roschidah Putri Rizani
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.226 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.20

Abstract

Masalah kependudukan tetap menjadi masalah utama bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah pokok dalam bidang kependudukan yang dialami diantaranya jumlah penduduk yang besar dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi, persebaran penduduk yang tidak merata, struktur umur muda dan kualitas penduduk yang masih harus ditinggikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kondom di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control,  membandingkan antara kelompok yang tidak menggunakan kondom untuk mengetahui/kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya paparan. Sampel yang dibutuhkan 48 dengan metode simple random sampling kemudian menggunakan perbandingan 1:1, sehingga diperoleh minimal sampel sebanyak 24 kasus yang menggunaan kondom: 24 kontrol yang tidak mengunakan kondom. Analisis bivariat yaitu uji t untuk menguji perbandingan pengetahuan, sikap, dukungan istri, peran tenaga kesehatan dan informasi akseptor KB kondom dengan akseptor KB pria non kondom terhadap alat kontrasepsi kondom. Hasil didapatkan Penggunaan kondom pada pria dipengaruhi oleh faktor pengetahuan (p value = 0,004), dukungan istri (p value = 0,000), sikap dan informasi (p value = 0,009). Sehingga untuk meningkatkan penggunaan kondom pada pria disarankan perlu ditingkatkan kerjasama dari berbagai pihak, terutama petugas kesehatan untuk mengadakan penyuluhan alat kontrasepsi kondom.
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Dini Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di BPM N Jakarta Selatan tahun 2016 Lula Winona; Fitria Sari
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.421 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.30

Abstract

Rendahnya cakupan ASI Ekslusif di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dini. Hasil penelitian menunjukkan pada masyarakat di Indonesia pada umumnya memberikan makanan pendamping dini (57%) kepada bayinya sebelum usia 6 bulan (Litbangkes, 2006 dalam Budianti 2013). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI Dini.  Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, jumlah responden 57 orang, wawancara menggunakan kuesiner, tempat penelitian di BPMN Jakarta Selatan,waktu April tahun 2016, analisis secara deskriptif dan analitik dengan chi square. Hasil penelitian dari 57 responden, yang memberikan  MP-ASI Dini 37 orang (64,9%), sedangkan yang tidak memberikan MP-ASI Dini 20 orang (35,1%). Pemberian MP-ASI terlalu dini pada anak dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi seperti diare, konstipasi, muntah, dan alergi. Di samping itu akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak setelah usia dewasa seperti memicu terjadinya penyakit obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung koroner. Ada hubungan antara Paparan Media (p value 0,004) dan Peran Keluarga dalam Pemberian MP-ASI Dini (p value 0,011). Sedangkan tidak ada hubungan antara Sosial Budaya (p value 0,054) dan Peran Tenaga Kesehatan (p value 1,000) dalam Pemberian MP-ASI Dini. Simpulan penelitian didapatkan dari 57 orang, responden yang memberikan MP-ASI Dini sebesar 64,9 %, ada hubungan bermakna antara Paparan Media dan Peran Keluarga dalam Pemberian MP-ASI Dini. Saran penelitian kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan frekuensi penyuluhan dengan praktek tentang pemberian MP-ASI > 6 bulan pada masyarakat sehingga dapat menurunkan pemberian MP-ASI dini dan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di BPM N Jakarta Selatan.
Kompres Hangat Mempengaruhi Tingkat Nyeri Persalinan Ega Septi Juliani; Yanti Susan
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.544 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.21

Abstract

Nyeri dalam proses persalinan merupakan suatu hal yang bersifat fisiologis yang akan dialami oleh semua ibu. Nyeri yang timbul  biasanya semakin dirasakan ibu ketika adanya peningkatan aktivitas rahim pada fase aktif kala I persalinan. Terdapat beberapa metode untuk mengurangi nyeri salah satunya adalah teknik kompres hangat. Pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Situraja masih kurang memperhatikan kenyamanan ibu terutama dalam penaggulangan nyeri pada ibu bersalin. Kemudian dilakukan kompres hangat kepada 5 ibu inpartu kala I fase aktif dan diperoleh hasil 100% ibu mengatakan merasa lebih nyaman. Jadi, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh kompres hangat terhadap tingkat nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Situraja Tahun 2015?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap tingkat nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Situraja Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimental Design dengan desain penelitian One Group Pre-test Post-test Desain. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling dengan sampel minimal yang berjumlah 30 orang ibu inpartu kala I fase aktif yang bersedia menjadi partisipan. Analisisnya dengan t test. Hasil penelitian analisis uji satsistik dengan rumus uji-t dependent dengan α = 0,05 didapatkan hasil ρ-value sebesar 0,000, jadi ρ-value < α maka terdapat pengaruh kompres hangat terhadap tingkat nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif. Disarankan  kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar menggunakan kompres hangat sebagai alternative metode untuk memberikan rasa nyaman selama persalinan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tanggap Pasien Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit “X” Tahun 2016 Ines Marianne Santoso
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.121 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i2.26

Abstract

Instalasi gawat darurat merupakan unit terdepan dari bagian pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan pada pasien gawat darurat (emergency) sehingga harus memberikan waktu tanggap ≤ 5 menit. Waktu tanggap adalah jumlah waktu dari pasien datang ke IGD sampai ditangani oleh dokter. Namun di beberapa rumah sakit di Indonesia waktu tanggap pasien IGD > 5 menit termasuk di RS “X”. Tujuan penelitain ini mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu tanggap pasien di IGD RS “X” tahun 2016. Metode penelitian kuantitatif dengan design cross sectional,  dengan jumlah sampel 100 pasien yang datang ke IGD RS “X”, dengan cara accindental. Analisis data deskriptif, analitik dengan chi square dan regresi logistik ganda  dengan α 0,05. Hasil penelitian didapatkan 58% pasien dengan waktu tanggap tidak sesuai standart >5 menit. Faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan waktu tanggap adalah pengantar pasien, sarana prasarana, kehadiran dokter, kebijakan surat rujukan. Faktor yang dominan mempengaruhi waktu tanggap pasien IGD adalah kondisi pasien berdasarkan kegawat daruratannya dengan nilai p value 0,004,  Odds Ratio 4,863. 95%CI 1,665-14,204. R Square 13%. Kesimpulan: Kondisi pasien yang gawat darurat mempunyai peluang 5 kali lebih besar untuk waktu tanggap sesuai dengan stadart dibandingkan dengan yang tidak gawat darurat. Kondisi pasien gawat darurat berkontribusi dalam waktu tanggap sebesar 13%. Saran: Perlu dilakukan pemantauan mutu, peninjauan standart waktu tanggap, penambahan sumber daya manusia untuk peyananan di IGD, membuat ruang triase dan menjalankan sistem triase sesuai kondisi pasien.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2016 2016