cover
Contact Name
Hernadi Sudirman
Contact Email
hernadypratama@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroekoteknologitropikalembab@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Agroekoteknologi Tropika Lembab
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 26223570     EISSN : 2621394X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Universitas Mulawarman merupakan media publikasi tulisan asli yang berkaitan dengan budidaya tanaman secara luas.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021" : 10 Documents clear
Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh dan Bahan Organik terhadap Pertumbuhan Anggrek Tebu Grammatophyllum speciosum Blume Secara Kultur Jaringan Ellok Dwi Sulichantini; Eliyani Eliyani; Agusty Saputra; Alvera Prihatini Dewi N; Susylowati Susylowati
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5791.%p

Abstract

Grammatophyllum speciosum Blume atau anggrek tebu merupakan salah satu spesies anggrek yang terancam kepunahan sehingga perlu dilestarikan. Perbanyakan generatif secara kovensional mengalami kendala karena tidak terdapat endosperm sehingga perlu dilakukan perbanyakan secara kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan secara kultur jaringan sangat dipengaruhi komposisi media dasar yang digunakan, terutama dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh, jenis zat pengatur tumbuh dan penambahan ekstrak pisang ambon terhadap pertumbuhan anggrek tebu secara kultur jaringan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari enam perlakuan, kombinasi antara zat pengatur tumbuh Benzyl Amino Purine atau Kinetin dengan atau tanpa naphthalene acetic acid dan ekstrak pisang ambon. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test dengan taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan komposisi media yang disebabkan perbedaan penambahan zat pengatur tumbuh dan ekstrak pisang ambon menyebabkan perbedaan tinggi kultur, jumlah, daun, jumlah tunas dan jumlah akar yang signifikan. Media dasar Vacin and Went sesuai untuk meregenerasikan anggrek tebu. Jenis zat pengatur tumbuh yang berbeda mempengaruhi respon morfogenesis yang berbeda pula. Zat pengatur tumbuh yang baik digunakan pada tahap awal pertumbuhan kultur adalah 3,00 mg.L-1 Kinetin + 0,50 mgL-1 naphthalene acetic acid karena komposisi tersebut menghasilkan pertambahan tinggi dan jumlah daun yang tertinggi, sedangkan tahap multiplikasi tunas menggunakan 3,00 mg.L-1 Benzyl Amino Purine + 0,50 mgL-1 naphthalene acetic acid. Ekstrak pisang ambon 100 gL-1 dapat digunakan untuk induksi pertumbuhan tinggi dan induksi akar kultur anggrek tebu, tanpa atau dengan zat pengatur tumbuh.
KEMAMPUAN JAMUR ENDOFIT PADI DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN JAMUR PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L) SECARA IN VITRO Sopialena Sopialena; Encik Akhmad Syaifudin; Rusdiana Rusdiana
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5796.%p

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyakit penting tanaman padi dan penyebab nya, serta jamur-jamur endofit pada tanaman padi dan potensinya sebagai agens pengendali hayati. Lokasi pengambilan sampel di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Kegiatan dilaboratorium meliputi isolasi, identifikasi dan uji daya antagonis menggunakan tanaman padi sehat untuk memperoleh jamur endofit dan tanaman padi sakit yang menimbulkan gejala untuk memperoleh cendawan patogen. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur endofit yang terisolasi pada tanaman padi dari lokasi penelitian di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara terdapat 3 jenis yaitu: Trichoderma sp., Aspergillus niger dan Mucor sp., sedangkan jamur patogen yang ditemukan menyerang tanaman padi yaitu Cercospora sp. dan Rhizoctonia Solani. Berdasarkan hasil uji antagonis secara in-vitro bahwa ketiga jamur endofit terhadap dua cendawan patogen memiliki besaran hambatan rata-rata diatas 50% tingkat tertinggi penghambatan yaitu Trichoderma sp. vs Rhizoctonia dengan daya hambatan (89,20%).
Tanah Gambut dan Estimasi Cadangan Karbon di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Sukarman Sukarman; Umi Haryati
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5792.%p

Abstract

Untuk mendapatkan informasi sifat dan karakteristik tanah gambut, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian telah melaksanakan pemetaan tanah gambut dan perhitungan karbon stok pada tingkat semi detail (skala 1:50.000) di Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode pemetaan tanah gambut mengacu pada SNI 7925:2013, SNI 8473:2018, dan Juknis Pemetaan Tanah Semidetail skala 1:50.000. Tanah gambut di Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi luas 110.094 ha yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Kembang Janggut, Kenohan, Kotabangun, Muara Kaman, dan Muara Wis. Tanah gambut yang dijumpai tergolong gambut dangkal sampai sangat dalam (50-<500 cm). Lapisan substratum di bawah tanah gambut berupa tanah mineral bertekstur liat berdebu, lempung berdebu, lempung dan lempung berpasir. Gambut yang dijumpai mempunyai tingkat kematangan fibrik, hemik dan saprik, yang paling dominan tergolong hemik. Reaksi tanah sangat masam hingga masam (pH 4,0-5,5), KTK tinggi sampai sangat tinggi, dan kejenuhan basa sangat rendah. Berdasarkan hasil perhitungan, cadangan karbon di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 114,9 juta ton C dengan rata-rata per hektar mencapai 1.172 ton.
Pemetaan Kualitas Tanah dengan Analisis Sistem Informasi Geografis di Kota Samarinda Rabiatul Jannah; Donny Dhonanto; Hirzi Fathul Hakim
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5797.%p

Abstract

Tanah merupakan salah satu dari sumberdaya alam yang berperan penting bagi kehidupan manusia terutama sebagai tempat kegiatan hidup. Pemanfaatan sumberdaya alam tersebut seringkali tidak disertai pemeliharaan, akibatnya lingkungan alam yang menopang kehidupan manusia menjadi rusak. Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan fungsinya. Kualitas tanah yang semakin baik akan mendukung kerja fungsi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan status kualitas tanah di Kota Samarinda. Penelitian ini telah dimulai dari bulan Maret 2019 sampai Desember 2019 di Laboratorium Tanah dan Laboratorium Kartografi dan SIG Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang pendekatan variabelnya dilakukan melalui survei lokasi penelitian dan didukung hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah. Penentuan titik lokasi sampel tanah dilakukan dengan metode purposive random sampling mengikuti setiap satuan peta lahan (SPL) yang dibuat. Variabel dari SPL yang dibuat yaitu jenis tanah, penggunaan lahan, dan lereng. Sampel tanah dianalisis dengan parameter berat volume, tekstur, pH, porositas, N-total, P-tersedia, K-tersedia, C-organik dan kedalaman perakaran. Penentuan skor berkisar antara 0-1. Hasil analisis skoring dan fungsi tanah terpilih dijumlahkan untuk menentukan kriteria Indeks Kualitas Tanah (IKT). Hasil penelitian menunjukan terdapat 4 satuan peta lahan jenis tanah Inceptisols di Kota Samarinda. Terdapat satu satuan lahan yang memiliki kriteria kualitas tanah “baik” yaitu satuan peta lahan 2 dengan jenis tanah Aquic Dystrudepts (IKT = 0,61). Sedangkan ketiga satuan lahan lainnya memiliki kriteria kualitas tanah “sedang”, yaitu satuan peta lahan 1 dengan jenis tanah Typic Endoaquepts (IKT = 0,44), satuan peta lahan 3 dengan jenis tanah Typic Dystrudepts (IKT = 0,46), satuan peta lahan 4 dengan jenis tanah Oxic Dystrudepts (IKT = 0,52).
Pengaruh Pemberian Bokashi Jerami dan Pupuk Guano Terhadap pH, Unsur N Total, P, K Tersedia dan Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L) Paulinus Charlos; Patmawati Patmawati; Roro Kesumaningwati
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5794.%p

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi jerami dan pupuk guano terhadap sifat kimia tanah dengan parameter pH, Unsur N, P, K pada tanah dan pertumbuhan serta hasil panen tanaman terung ungu. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan terhitung sejak September-november 2019. Lokasi penelitan ini di Jln. SMPN 8 Mangkupalas Samarinda Seberang. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima kali ulangan. Perlakuan terdiri dari (P0) tanpa perlakuan, (P1) 7,5 gram bokashi jerami polybag -1 , (P2) 15 gram bokashi jerami polybag-1 , (P3) 21 gram pupuk guano polybag -1 , (P4) 42 gram pupuk guano polybag -1 . Data tanah yang diamati adalah pH, N, P, K tersedia. Pengamatan tanaman dilakukan pada umur 15, 30, 45, dan 60 HST untuk tinggi tanaman, sedangkan jumlah buah/tanaman dan berat buah/tanaman dihitung pada saat panen. Data tanaman yang meliputi tinggi tanaman pada umur 15, 30, 45, 60 HST, dan jumlah buah dan berat buah pada saat panen dianalisis dengan menggunakan sidik ragam, dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian bokashi jerami dengan dosis 15 gram polybag -1 , dan pupuk guano dengan dosis 21 gram polybag -1 dapat meningkatkan pH dan unsur hara N, bokashi jerami dengan dosis 15 gram polybag - 1 dan pupuk Patimuraguano dengan dosis 42 gram polybag -1 dapat meningkatkan P-tersedia, dan bokashi jerami dengan dosis 7,5 gram polybag -1 dan pupuk guano 42 gram polybag-1 dapat meningkatkan K-tersedia. Pemberian bokashi jerami dengan dosis 15 gram polybag -1 dan pupuk guano dengan dosis 42 gram polybag-1 pada pertumbuhan tinggi tanaman umur 60 HST berbeda nyata dengan tinggi rata-rata tertinggi yaitu 46.52 cm dan 46,38 cm dan tidak berpengaruh nyata terhadap hasil buah tanaman terung ungu.
Respons Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah ( Allium cepa var. ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Beberapa Konsentrasi Pupuk Organik Cair Theresa Saskia Long; Sadaruddin Sadaruddin; Susylowati Susylowati
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5798.%p

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair Bio Sugih Tani dan menentukan konsentrasi pupuk organik cair Bio Sugih Tani yang memberikan pengaruh terbaikterhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan November 2018, bertempat di Para-para Gedung OECF Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan percobaan faktor tunggal, yaitu pupuk organik cair Bio Sugih Tani, terdiri dari lima perlakuan dengan delapan kali ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol, 2, 4, 6, dan 8 mL L -1 air. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pemberian beberapa konsentrasi pupuk organik cair Bio Sugih Tani memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan, yaitu umur keluar tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, berat segar umbi, dan berat kering umbi. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi 2, 4, 6 dan 8 mL L -1 air tidak mengalami peningkatan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah, walaupun konsentrasi pemberian sudah melebihi konsentrasi anjuran.
Ekstrak Rimpang Alang-Alang (Imperata cylindrica L.) sebagai Herbisida Nabati untuk Mengendalikan Gulma Dennis Fredikson Wora L; Sofian Sofian; Alexander Mirza
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5793.%p

Abstract

Ekstrak Rimpang Alang-alang (Imperata cylindrical L) Sebagai Herbisida Nabati Untuk Mengendalikan Gulma. Tujuan penelitian untuk mengetahui ekstrak rimpang alang-alang (Imperata cylindrica L.) mampu mengendalikan gulma Ageratum conyzoides, gulma Eleusin indica, dan gulma Cyperus rotundus L dan Mengetahui konsentrasi yang sesuai untuk mengendalikan gulma Ageratum conyzoides, gulma Eleusin indica, dan gulma Cyperus rotundus L. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2019, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan (kontrol, 20 ml, 25 ml, 30 ml dan 35ml) dan 6 ulangan. Proses pengaplikasian herbisida dilakukan setiap 3 hari sekali pada pukul 07:30 WITA dengan volume penyemprotan sebanyak 250 ml tiap polybag. Pengambilan data dilakukan setiap 3 hari sekali sampai mendapatkan 10 data pengamatan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan jika terdapat perbedaan yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Metode analsisnya dilanjutkan dengan menghitung persentase kematian gulma.Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kematian terendah terdapat pada perlakuan t1 (20ml) dan kematian tertinggi terdapat pada perlakuan t4 (35ml).Hal ini disebabkan karena tingginya konsentrasi herbisida yang digunakan untuk mengendaliakan gulma Ageratum conyzoides, gulma Eleusin indica, dan gulma Cyperus rotundus L.
POTENSI JAMUR ENDOFIT PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) MENGENDALIKAN JAMUR Allternaria porii (EII. Cif.): STUDI KASUS DESA BENDANG RAYA Ni&#039;matuljannah Akhsan; Dewi Rahmawati Ningsih; Sofian Sofian
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5799.%p

Abstract

Bawang merah saat ini mulai dikembangkan di Kalimantan Timur. Penyakit bercak ungu (moler) adalah salah satu penyakit penting tanaman bawang merah, yang menimbulkan banyak kerugian disentra-sentra produksi bawang merah, disebabkan oleh Alternaria porri. Pengendalian penyakit moler masih ditekankan dengan penggunaan fungisida, dimana diketahui berdampak terhadap ekologi. Perlu dipertimbangkan alternatif pengendalian yaitu penggunaan agensia hayati. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jamur endofit yang berpotensi sebagai agen hayati yang mampu mengendalikan A. porri. Lokasi pengambilan sampel di Desa Bendang Raya Kecamatan Tenggarong. Jamur endofit diisolasi dari bagian tanaman bawang merah yang sehat. Diperoleh 5 isolat jamur endofit yaitu :Aspergilus flafus, Aspergillus niger, Trichoderma sp., Penicilium sp. dan Rhizopus. Berdasarkan uji antagonis, jamur yang berpotensi sebagai agen hayati A. porri dengan daya hambat 64.55% dan 42.42% adalah Trichoderma sp. dan Rhizopus sp., dengan mekanisme antagonis berupa kompetisi, parasitsme dan antibiotik.
Perbaikan Kualitas Tanah Bekas Tambang Batubara melalui Aplikasi Kompos Sampah Kota dengan Bioaktivator Mikroorganisme Keong Mas dan Trichoderma sp. Nurul Puspita Palupi; Roro Kesumaningwati; Bagus Widodo
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5790.%p

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos sampah kota dengan bioaktivator MOL keong mas dan Trichoderma sp. terhadadap tanah bekas tambang batubara dan mengetahui dosis pemberian kompos sampah kota dalam meningkatkan unsur hara dalam tanah bekas tambang batubara. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan terhitung mulai April 2018 hingga Juni 2018. Lokasi penelitian di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah P0 (kontrol tanpa perlakuan), P1(100 gr Polybag -1 ), P2(150 gr Polybag -1 ), P3(200 gr Polybag -1 ). Analisis data tanah di lakukan secara deskriptif dengan membandingkan antara hasil analisis tanah awal dengan analisis tanah akhir setelah di inkubasi. Perbandingan data analisis tanah awal dan analisistanah akhir dibahas berdasarkan criteria penilaian sifat kimia tanah Balai Penelitian Tanah Bogor 2005.
Eksplorasi Jamur Pelarut Fosfat pada Tanah Masam dengan Penutup Lahan Hutan Sekunder, Padang Alang-Alang dan Perkebunan Kelapa Sawit Di Samarinda Asnidar Asnidar; Surya Darma; Ria Rachel Paranoan
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5795.%p

Abstract

Tanah masam merupakan tanah dengan nilai pH 4-5,5 dimana, nilai pH ini akan memepengaruhi ketersediaan unsur hara. Fosfor (P) adalah salah satu dari 3 unsur hara makro. P sebagian besar terjerap oleh koloid tanah, pada tanah masam akan bersenyawa dalam bentuk Al-P, Fe-P dan occluded-P. Jamur pelarut fosfat merupakan mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk melarutkan fosfat-anorganik tidak larut dengan mensekresikan asam–asam organik sehingga tersedia bagi tanaman. Asam-asam organik diperoleh dari seresah-seresah yang berada di permukaan tanah, dimana kandungan seresah terssebut dipengaruhi oleh jenis penutup lahan pada tanah tersebut. Penutup lahan adalah tutupan biofisik yang terdapat pada permukaan bumi dapat diamati dan merupakan suatu hasil dari pengaturan, aktivitas, dan perlakuan manusia yang dilakukan pada penutup lahan tertentu untuk melakukan kegiatan produksi, perubahan ataupun perawatan pada penutup lahan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus jamur pelarut fosfat yang terdapat pada tanah masam dengan penutup lahan hutan sekunder, padang alangalang dan perkebunan kelapa sawit dan genus jamur apa yang paling dominan pada tanah masam. Penelitian dilakukan dalam dua kegiatan, yaitu kegiatan lapangan dan kegiatan laboratorium. Kegiatan lapangan yaitu pengambilan sampel tanah komposit. Kegiatan di Laboratorium meliputi isolasi dengan metode cawan petri, identifikasi jamur pelarut fosfat menggunakan metode deskriptif dan analisis tanah dengan parameter pH tanah menggunakan pH meter, P-total dengan metode P-Bray I, P-tersedian dengan metode Olsen dan Al-dd dengan metode ekstraksi 1 N KCl pada tanah. Hasil penelitian menunjukan terdapat jamur pelarut fosfat pada tanah masam dengan penutup lahan hutan sekunder dengan nilai pH 4,35 nilai P-tersedia 55,48ppm, P-total 87,93ppm dan Al-dd 13,30. Padang alang-alang nilai pH 4,37 nilai P-tersedia 21,89ppm, P-total 127,59ppm dan Al-dd 43,80%. Perkebunan kelapa sawit dengan nilai nilai pH 4,32 nilai P- tersedia 16,92ppm, P-total 62,93ppm dan Al-dd 13%. Pada lahan hutan sekunder dan padang alang-alang terdapat Aspergillus sp, Mocur sp, Penicillium sp dan Trichoderma sp. sedangkan pada lahan perkebunan kelapa sawit terdapat Penicillium sp dan Trichoderma sp. Genus jamur yang paling dominan pada tanah masam dengan penutup lahan hutan sekunder, padang alang – alang dan perkebunan kelapa sawit adalah Penicillium sp dan Trichoderma sp.

Page 1 of 1 | Total Record : 10