cover
Contact Name
masrukan
Contact Email
mrukan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.padma@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
ISSN : 14118114     EISSN : 26852160     DOI : -
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna with registered number ISSN 1411-8114(print) and E-ISSN 2685-2160 (online) is a scientific journal that publishes the results of research in the field of multidiciplines science. This journal is published by LPPM, Universitas Widya Mataram, Yogyakarta.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna" : 6 Documents clear
Pembinaan Hadrah dengan Metode Persuasi: Model Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan Mukhijab
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembinaan hadrah atau seni musik tradisional berbasis rebana dan pujian kepada Nabi Muhammad (salawat), memerlukan manajemen pengelolaan yang berkesinambungan. Ketika arena inidijadikan sebagai ruang pengabdian masyarakat dalam kerangka Tridharma Perguruan Tinggi, makapendekatan persuasi sangat direkomendasikan. Pendekatan ini, dalam kasus pembinaan hadrah MasjidBaiturachim, Patangpuluhan, Kota Yogyakarta, berprinsip bahwa pembentukan kelompok hadrahmemerlukan waktu yang panjang, dari rencana membuat kelompok atau grup, kebutuhan perangkat musik,sistem latihan, personil anggota dan pelatih, sampai serta mengelola organisasi. Pola pendekatan gradualyang dirancang untuk kepentingan jangka panjang. Meskipun terdapat kelemahan dalam bentukketerbatasan finansial untuk pembiayaan organisasi, pendekatan persuasi yang mengutamakan diskusisecara informal dan dialogis, serta manajemen organisasi yang transparan, grup hadrah ini bisa eksis danmapan secara organisai.
PKM: Unifikasi Aturan Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris di Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Hastarini , Arvita
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan penyuluhan hukum mengenai seberapa pentingnya surat keterangan tersebut dan tujuan serta kegunaan dari surat keterangan ahli waris tersebut termasuk masyarakat di Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten KulonProgo, DIY. Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 3 Tahun 1997 Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, bahwa terdapat perbedaan bagi tiap-tiap golongan penduduk di Indonesia terkait pihak yang berwenang untuk membuat atau mengeluarkan surat keterangan ahli waris tersebut.Akan tetapi berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2021tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah menerangkan bahwa terjadi unifikasi peraturan pembuatan surat keterangan ahli waris yang dulunya berbeda-beda antar tiap golongan penduduk di Indonesia terkait pihak yang berhak mengeluarkan surat keterangan ahli waris tersebut yakni Notaris untuk apapun golongan penduduk mereka. Dengan adanya peraturan terbaru ini diharapkan masyarakat Indonesia tidak lagi kebingungan dalam membuat surat keterangan warisnya sehingga melek akan pengetahuan hukum dan bisa menyebarluaskannya informasi dan pengetahuan ini ke kerabat dan lingkungannya.
PKM PENGENALAN KEKERASAN BERBASIS GENDEBagi SATGAS SIGRAK Astuti , Dwi
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan terhadap perempuan merupakan persoalan serius yang dihadapi pemerintah saat ini. Angka kekerasanperempuan tidak berkurang bahkan di tahun 2018 Indonesia sempat menghadapi kondisi darurat kekerasanperempuan. Keseriusan ini dapat dilihat dengan dibentuknya unit khusus yang menangani kekerasan perempuan.Lembaga itu adalah Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak atau disingkat dengan UPT PPA.UPT ini dibentuk disetiap kecamatan yang ada di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Dalam menjalankanfungsinya UPT PPA tidak bekerja sendiri, namun bermitra dengan banyak pihak, mulai dari hulu sampai hilir terkaitkasus-kasus kekerasan kepada perempuan. Terutama yang paling dominan adalah penegak hukum dan psikolog.Untuk menjangkau persoalan kekerasan perempuan sampai di tengah-tengah masyarakat, UPT PPA melibatkansukarelawan yang tinggal di tengah-tengah masyarakat. Tugas dari sukarelawan adalah untuk mengidentifikasi danmelaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di sekitar rumah tinggal mereka.Namun tugas ini tidaklahmudah, karena kasus kekerasan terhadap perempuan tidak selalu terkait erat dengan persoalan gender. Kemampuanmengidentifikasi dan memahami kasus kekerasan kepada perempuan berbasis gender ini menjadi kebutuhan yangpenting. Oleh karenanya, diperlukan adanya pelatihan dan pemberdayaan kepada sukarelawan supaya memilikipengetahuan, pemahaman tentang kekerasan perempuan berbasis gender dan selanjutnya mampu mengidentifikasidan membedakan kasus kekerasan kepada perempuan secara umum dan kasus kekerasan kepada perempuan yangkhusus berlatar belakang persoalan gender. Dari diskusi yang dilakukan disimpulkan beberapa hal yang penting danbisa menjadi pijakan dalam langkah ke depan yaitu : kekerasan perempuan sangat erat kaitannya dengan relasigender yang tidak adil, ketidak adilan relasi gender adalah hasil dari konstruksi norma sejak kecil, menciptakankesetaraan relasi gender menjadi tidak mudah ketika berhadapan dengan norma, yang bisa dilakukan adalah dengantetap menerima norma yang ada dengan batasan norma tersebut tidak menghalangi/menghambat kesempatankeberdayaan perempuan sehingga perempuan memiliki posisi tawar dan tidak tergantung pada laki-laki, sehinggamenghindarkan pada potensi tindakan kekerasan terhadap perempuan. Kta
PKM “PENGENALAN B2SA DAN ISI PIRINGKU” di dusun Patukan, Desa Ambarketawang, Kapanewonan Gamping, Kabupaten Sleman Titin Laswati, Dyah
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya tentang B2SA dan Isi Piringku sebagai penyempurnaan dari Empat Sehat Lima Sempurna yang sudah dianggap kurang relevan pada saat ini. Dusun Patukan, Desa Ambarketawang, Kapanewon Gamping merupakan salah satu daerah yang jumlah penduduknya relatif banyak dan padat. Masyarakat yang tinggal didalamnya rata-rata mempunyai tingkat pendidikan formal sekolah menengah serta tingkat sosial ekonomi sedang atau cukup. Program pemberdayaan perempuan di desa tersebut juga berjalan cukup baik dan maju karena adanya kegiatan ibu-ibu KWT, PKK baik dari tingkat terendah yaitu PKK Dasawisma, PKK RT, PKK RW, PKK Pedukuhan, PKK Kelurahan sampai PAUD. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk diadakan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan atau ceramah guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi mereka. Diharapkan nantinya dapat menambah kemajuan-kemajuan bagi ibuibu PKK di daerah tersebut. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan secara tidak langsung dari pendidikan non formal (kegiatan PKK) khususnya tentang “Pengenalan B2SA dan Isi Piringku”. Manfaat bagi masyarakat adalah dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dapat mempraktekkannya dengan bahan-bahan yang murah maupun mahal atau mengombinasikannya agar menjadi menarik dan semua anggota keluarga sehat dan senang. Mencegah stunting sejak dini bagi remaja putri calon ibu.Target luaran dari hasil pengabdian masyarakat ini berupa publikasi melalui media sosial LPPM dan Jurnal Padma Sri Khresna.
Peningkatan Kapasitas Rumah Maggot Barepan Bangkit melalui Program Komunitas Kampung Bangkit menuju Desa Tahan Pangan Pardimin; Iman Ghozali; Eko Susanto; Wahyu Setya Ratri; Bayu Saputra; Rahadi; Wike Kusumastuti; Hari Gunawan; Faishol Jundi Abaidah
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah industri tahu merupakan masalah yang menjadi agenda di Margoagung, Seyegan, Sleman. Daerah ini merupakan sentra industri tahu di DIY. Melalui program Pengabdian Masyarakat (Abdimas) yang berkelanjutan sejak 2020 hingga sekarang Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) memberikan edukasi lewat Kuliah Kerja Nyata dua tahun berturut-turut (2020-2021) dilanjutkan dengan penelitian dosen yang didanai Bappeda Sleman berhasil membentuk Rumah Maggot Barepan Bangkit (RMBB). Hal ini dilanjutkan dengan membentuk Kelompok Kampung Bangkit dengan program Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis IKU bagi Perguruan Tinggi Swasta tahun 2022 kerja sama Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemdikbudristek, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik Industri, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UST. Kegiatan yang dilakukan adalah peningkatan kapasitas RMBB menjadi sentra pengolahan limbah tahu mandiri berbasis masyarakat, dengan mengajarkan dan pendampingan dalam pengolahan maggot menjadi pellet apung, pengolahan dan pengemasan kasgot menjadi pupuk dan media tanam, serta literasi numerasi bagi anak-anak dengan tujuan mencintai lingkungan dengan olah limbah mandiri. Pengabdian ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah sosialisasi tentang pemasaran digital dan kebun bergizi pada 16 Desember 2022 yang diikuti oleh warga RMBB dan anak-anak.Tahap kedua adalah workshop pengolahan maggot menjadi pellet dan pengolahan kasgot menjadi pupuk serta media tanam.Tahap ketiga adalah field trip ke Ombak Karangawang untuk belajar langsung Teknik pengolahan maggot menjadi pellet. Hasil akhirnya adalah dihasilkan produk yang bernilai jual, antara lain pupuk, maggot kering, dan pellet, serta kebun bergizi sebagai wahana literasi dan numerasi untuk meningkatan pengetahuan pengelolaan kebun bergizi sebagai sarana ketahanan pangan tingkat desa.
NILAI TAMBAH OLAHAN PEDANG (C. ENSIFORMIS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI DESA KEDUNGSARI, KECAMATAN PENGASIH, KABUPATEN KULONPROGO Ari Astuti; Maria Theresia Darini; Ag.Eko Susanto; Driska Arnanto; Sri Wahyu Handayani; Wahyu Setya Ratri1
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koro pedang (Canavalia ensiformis Jack) merupakan salah satu dari suku polongan yang mempunyai prospek ekonomi untuk dikembangkan. Melalui program Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Kemendikbud Dikti, Fakultas Pertanian, Teknik dan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa kegiatan pengolahan koro pedang dengan sasaran kelompok tani Rukun Maju dan Dadi Arum Sari desa Kedungsari, Pengasih, Kulonprogo. Kegiatan pengabdian ini dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama adalah sosialisasi mengenai kelebihan, pemanfaatan dan prospek ekonomi tanaman koro pedang. Tahap kedua adalah pelatihan pengolahan koro pedang menjadi tempe, kecap dan bahan isi (chip) kue ku, bakpia, onde-onde.Tujuan kegiatan dapat mengolah biji koro pedang menjadi berbagai olahan makanan yang dapat meningkatkan nilai tambah koro pedang, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok tani tersebut. Untuk mendukung kegiatan pengolahan biji koro pedang diserahkan berbagai peralatan meliputi alat pengupas dan pengrajang koro, panci, siler, alat pemanggang bakpia, alat penggiling koro menjadi susu, dan wajan. Dari hasil pelatihan tersebut warga merasakan manfaat pelatihan dan tertantang untuk mencoba dan berkreasi, hanya saja warga masih memerlukan pendampingan terutama untuk pemasaran hasil. Berdasarkan perhitungan HPP dari masing-masing produk antara lain, bakpia Rp 2000/ biji atau Rp 20.000/pack, kue ku Rp 3000/biji, onde-onde Rp 3000/biji, dan tempe Rp 2500/plastik. Nilai kelayakan dari masing-masing produk adalah 1.7 untuk bakpia, 1.8 kue ku, 1.03 untuk onde-onde, dan 2.08 untuk tempe. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 10 (sepuluh) mahasiswa yang terdiri dari program studi Agribisnis, Agroteknologi dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (boga).

Page 1 of 1 | Total Record : 6