cover
Contact Name
Prima Hariyanto
Contact Email
patriyawhura@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
patriyawhura@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bangka tengah,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
Sirok Bastra
ISSN : 23547200     EISSN : 26212013     DOI : -
SIROK BASTRA is a journal which publishes language literature and language literature education research, either Indonesian, local, or foreign research. All articles in SIROK BASTRA have passed the reviewing process by peer reviewers and edited by editors. SIROK BASTRA is published by Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung twice times a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra" : 10 Documents clear
THE UTILIZATION OF DIGITAL ASSESSMENT FOR A BETTER LEARNING EXPERIENCES (Penggunaan Penilaian Digital untuk Pengalaman Belajar yang Lebih Baik) Nukmatus Syahria
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.64 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.155

Abstract

Technology is now becoming an unavoidable part of Indonesian students’ life. The application of digital tools have facilitated the students to expand their knowledge and develop their learning. At the same time, it helps to plant learning autonomy toward the students. This paper aimed to explore the teachers’ experiences in applying the digital assessment by using in- depth interview and classroom observation. The teachers can gain a lot of advantages by applying the digital assessment in their teaching and learning activities. It saves a lot of teachers’ time, it breaks the barriers between teachers and students in terms of meeting time and at the same time it also helps to reduce students’ anxiety during the assessment. However, during the application of the digital assessment there were several difficulties faced by the teachers, namely the internet connection, the misconception among the students because the students did not comprehend well regarding the teachers’ feedback as well as there may be a possibility for the students to cheat during the assessment since they can do it anywhere not only in the campus. The teachers’ mastery in technology indirectly can also help the development of Indonesia’s education system. Teknologi kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan siswa Indonesia. Penerapan perangkat digital telah memfasilitasi siswa untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan cara belajar mereka. Pada saat yang bersamaan,  perangkat digital juga membantu menanamkan otonomi belajar kepada siswa. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman para guru dalam menerapkan penilaian secara digital dengan menggunakan wawancara secara intensif dan observasi kelas. Para guru dapat memperoleh banyak keuntungan dengan menerapkan penilaian secara digital dalam kegiatan belajar mengajar mereka. Penilaian dengan cara seperti ini menghemat banyak waktu guru, menjembatani jarak antara guru dan siswa dalam hal waktu pertemuan dan pada saat yang sama juga membantu mengurangi kecemasan siswa selama penilaian. Namun, dalam penerapannya, terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi oleh para guru, yaitu koneksi internet, kesalahpahaman di antara siswa karena siswa tidak memahami dengan baik tentang umpan balik guru dan terdapat kemungkinan siswa menyontek selama ujian karena mereka dapat melakukannya di mana saja, tidak hanya di area kampus. Penguasaan guru tentang teknologi secara tidak langsung juga dapat membantu pengembangan sistem pendidikan di Indonesia.
CERITA BATU BAGGA DAN BATU BALAI: SEBUAH KAJIAN STRUKTURAL SASTRA BANDINGAN (A Comparative Study: The Folktale of Batu Bagga and Batu Balai) Sarman Sarman
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.872 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.141

Abstract

Beberapa contoh cerita rakyat yang terkenal di Indonesia adalah legenda tentang anak yang durhaka kepada orang tuanya, seperti Malin Kundang dari Minangkabau, Gempu Awang dari Bangka, serta Impalak dari Sulawesi Tengah. Cerita Batu Bagga dan Batu Balai menjadi menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan sastra bandingan. Kajian ini bertujuan untuk membandingkan struktur antarcerita melalui metode deskriptif kualitatif dengan teknik perbandingan sastra dan analisis isi. Teknik kajian ini digunakan untuk memahami pesan-pesan simbolik dari wacana atau teks. Analisis isi merupakan teknik penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik simpulan dari sebuah buku atau dokumen. Berdasarkan hasil analisis perbandingan terhadap kedua struktur cerita rakyat Batu Bagga dan Batu Balai, tampak adanya persamaan dan perbedaan. Persamaan itu dapat dilihat dari tema, alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang ada pada kedua cerita rakyat sedangkan perbedaannya dapat dilihat dari tokoh dan penokohan, alur, latar dan amanat. Some well-known examples of folklore in Indonesia are legends about children who are disobedient to their parents, such as Malin Kundang from Minangkabau, Gempu Awang from Bangka, and Impalak from Central Sulawesi. Therefore, the story of Batu Bagga and Batu Balai is interesting to study using a comparative literary approach. This study aims to compare the structure of Batu Bagga and Batu Balai through a qualitative descriptive method with literary comparison techniques and content analysis. This study technique is used to understand symbolic messages from discourse or text. Content analysis is a research technique that utilizes a set of procedures to draw conclusions from a book or document. Based on the results of a comparative analysis of the two folklore structures, Batu Bagga and Batu Balai, there were similarities and differences. The equation can be seen from the theme, plot, character and characterization, and the background that exists in both folklore while the difference can be seen from the character and characterization, plot, setting and message.
ANALISIS BAHASA SATIRE DALAM PERTARUNGAN POLITIK 2019 (Satire Language Analysis in Political 2019) Ni Nyoman Ayu Suciartini
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.987 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.156

Abstract

Satire sekarang umum ditemukan, terutama menjelang perjuangan politik pada tahun 2019. Bahasa satir ini cukup efektif untuk digunakan oleh kedua belah pihak yang saling bertarung, terutama dalam mengkritik. Pernyataan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis bahasa sindiran dalam pertarungan politik 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan analisis sindiran dalam pertarungan politik 2019. Metode penelitian menggunakan analisis pragmatis dalam teks di situs mojok.co. Identifikasi ini dapat ditemukan dalam teks artikel di situs. Penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa rubrik, seperti esai dan sudut di situs berita mojok.co, ada gaya bahasa sindiran yang sengaja digunakan oleh penulis dengan berbagai keperluan, salah satunya adalah untuk menyindir atau mengkritik dan juga mengekspresikan kritik humor humor. Satire is now commonly found, especially ahead of the political struggle in 2019. This satire language is quite effective to be used by both sides fighting each other, especially in criticizing. The problem statement in this research is how to analyze satire language in political battles 2019. The purpose of this study is to describe analysis of satire in 2019 political battles. The research method uses pragmatic analysis in text on the mojok.co site. This identification can be found in the article text on the site. Research shows that in several rubrics, such as essays and corners in the mojok.co news site, there is a style of satire language that is deliberately used by writers with various purposes, one of which is to insinuate or criticize and also express criticism humor.
ANALISIS ASPEK NASIONALISME PADA FILM 1911 REVOLUTION (辛亥革命) (Nationalism in Film 1911 Revolution [辛亥革命]) Liana Devi Sibarani; Rudiansyah Rudiansyah; Julina Julina
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.694 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.143

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Aspek Nasionalisme pada Film 1911 Revolution (辛亥革命). Latar belakang penelitian ini beranjak dari ketertarikan terhadap karya sastra yang berlatar tentang perjuangan kaum revolusioner untuk mencapai kemerdekaan. Yang menjadi rumusan masalah penelitian ini yaitu apa saja aspek nasionalisme pada film Xinhai Geming. Tujuan penelitian ini adalah mencari, mengungkapkan dan mendeskripsikan rumusan masalah tersebut secara utuh dan terperinci. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra menurut Wellek dan Warren. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah film Xinhai Geming yang disutradarai oleh Zhang Li dan Jackie Chan yang berdurasi 125 menit dan dirilis oleh Shanghai Film Group pada tanggal 23 September 2011. Hasil dari penelitian ini adalah aspek nasionalisme dan faktor yang mempengaruhi nasionalisme dalam film diwakili oleh beberapa potongan kutipan dan adegan. Nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat Tionghoa adalah pengabdian dan semangat juang untuk membangun rakyatnya demi tercapainya misi bangsa. This research is entitled Nationalism in Film 1911 Revolution (辛亥革命). The background of this study are an literary work set against the struggle of the revolutionaries to achieve independence. Two things that formulate the research problem are (1) what are the aspects of nationalism in the film Xinhai Geming. The purpose of this research is to find, express and describe the formulations of the problem in a complete and detailed manner. The research method used in this study is a qualitative descriptive method. The theory used in this study is the theory of literary sociology according to Wellek and Warren. The data sources used in this study were the Xinhai Geming film directed by Zhang Li and Jackie Chan which lasted 125 minutes and was released by the Shanghai Film Group on September 23, 2011. The results of this study were aspects of nationalism and factors that influenced nationalism in the film. represented by several quotations and scenes that show nationalism in the film. Nationalism possessed by the Chinese community as devotion and fighting spirit to build its people for the achievement of the nation’s mission.
POTRET INDONESIA DALAM NOVEL SIRKUS POHON KARYA ANDREA HIRATA: SEBUAH KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA (Portrait of Indonesia in Sirkus Pohon Novel by Andrea Hiratta: A Sociology Literature Study) I Nyoman Payuyasa
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.201 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.157

Abstract

Sastra telah berkembang menjadi media yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat. Salah satu karya sastra yaitu novel Sirkus Pohon hadir di tengah penikmat sastra dengan berbagai bentuk refleksi atau cerminan sosial masyarakat Indonesia. Novel ini sarat dengan muatan nilai-nilai yang berguna bagi masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung di dalam novel dengan harapan dapat memberikan pembelajaran bersama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata memiliki muatan nilai-nilai sosial yang patut dipahami sebagai sebuah pembelajaran bersama. Penggambaran beberapa potret Indonesia seperti kemiskinan, kebodohan, kritik terhadap pemerintah, prestasi dan pendidikan yang tak berguna, dan politik yang kejam adalah cerminan kondisi masyarakat kini yang pantas dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Literature has developed into a media that has an influence on society. One of the literary works, namely the Sirkus Pohon novel, is present in the middle of literary connoisseurs with various forms of reflection or social reflection of the Indonesian people. This novel is full of contents that are useful for the wider community. This study aims to analyze the values contained in the novel in hopes of providing shared learning. This research is a descriptive qualitative study with data collection methods in the form of documentation, observation, and literature. The results of this study indicate that the Sirkus Pohon novel by Andrea Hirata has a content of social values that should be understood as a shared learning. The portrayal of several Indonesian portraits such as poverty, ignorance, criticism of the government, useless achievements and education, and cruel politics is a reflection of the present condition of society that is worthy of being used as learning material.
KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM PANTUN BANGKA (Gramatical and Lexical Cohesion in Bangka Pantun) Hidayatul Astar
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.131 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.152

Abstract

Berpantun merupakan cara berkomunikasi yang khas dalam masyarakat Melayu. Ada sampiran dan ada isi. Pada umumnya, antarsampiran dan antarisi memiliki hubungan atau kohesif yang ditandai oleh pemarkah kohesi. Dalam artikel ini akan dibahas perangkat kohesi dan satuan bahasa yang dihubungkannya. Alat analisis digunakan adalah takosomi kohesi yang dikemukakan Hallliday dan Hasan (76). Hasil kajian terhadap pantun, khususnya Pantun Bangka, menunjukkan bahwa dua jenis kohesi, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal, digunakan. Kohesi antarsampiran dan antar isi terbagi dua, yaitu kohesi intrakalimat dan kohesi antarkalimat. Data kuantititaf menunjukkan bahwa antarsampiran pantun Bangka lebih banyak berkohesi antarkalimat daripada berkohesi intraklimat. Dari 202 pasangan sampiran 76 atau 37, 62% berkohesi intrakalimat, 103 atau 50,99% berkohesi antarkalimat, dan 23 atau 11,39% tidak berkohesi. Kohesi antarkalimat ditandai oleh konjungtor, pengulangan kata atau frasa, pengacuan, dan hiponimi. Sementara itu, kohesi intrakalimat ditandai oleh konjungtor penanda kalimat majemuk yang menyatakan hubungan tertentu. Jika kohesi antarsampiran lebih banyak berkohesi antarkalimat, kohesi antarisi sebaliknya, yaitu lebih banyak berkohesi intrakalimat daripada antarkalimat. Dari 202 pasangan isi 116 atau 57, 43% berkohesi intrakalimat, 74 atau 36,63% berkohesi antarkalimat, dan 12 atau 5,94% tidak berkohesi. Data kuantitaif ini menujukkan bahwa isi pantun lebih mengutamakan kalimat yang mudah dipahami. Oleh karena itu, hubungan intrakalimat lebih banyak daripada hubungan antarkalimat. Seperti dalam sampiran, kohesi intrakalimat antarisi ditandai oleh konjungtor kalimat majemuk dan kohesi antarkalimat oleh konjungtor antarkalimat, pengulangan kata atau frasa, pengacuan, dan hiponimi. Talking through pantun is a typical way of communicating in Malay. There is sampiran and there is content. In general between one another sampiran and another content have a relationship or cohesive characterized by cohesion device. In this article we will discuss the cohesion device and the unit of language it connects. As an analytical tool used cohesion takosomy presented.The cohesion tool can be explicit and can olso implicit. The results of the study of the pantun especially the Bangka’Pantun show that there are two types of cohesion, namely grammatical cohesion and lexical cohesion. Quantitative data shows that in the Bangka's pantun between one sampiran and another has more cohesion between between one sentence and the another than the cohesion in the sentence. Of the 202 couples sampiran 76 or 37, 62% use in cohesion in the sentence, 103 or 50.99% use in the cohesion between one sentence and other, and 23 or 11.39% no cohesion. Cohesion between one and other sentence is characterized by conjunctors, repetition of words or phrases, reference, and hyponymy. Meanwhile, cohesion in the sentence is characterized by conjunctors of compound sentences that express certain relationshipsIf the cohesion between one sampiran and other is more many the have cohesion between one sentence and other, the cohesion between one contens and other is the opposite, is more many have the cohesion ini one sentence. Of the 202 pairs of contents 116 or 57, 43% had the cohesion in the sentence, 74 or 36.63% had the cohesion one sentence and other, and 12 or 5.94% had no cohesion. This quantitative data shows that the contents of the pantun give priority to easily understood sentences. Therefore, The cohesion in the sentence are more than the cohesion between one and another sentence. As on the sampiran, the cohesion one conten and other is characterized by conjunctors of compound sentences and the cohesion between one sentence and other also characterized by inter-sentence conjunctors, repetition of words or phrases, reference, and hyponymy.
NASIONALISME DALAM DRAMA TRAGEDI KERETA API MAUT KARYA ACHMAD TOHA (Nationalism in The Kereta Api Maut Tragedy Drama by Achmad Toha) Tri Liawati
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.736 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.158

Abstract

Dinamika kehidupan manusia yang mencakup berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari ditirukan dalam drama. Naskah drama Kereta Api Maut disusun oleh Achmad Toha berdasarkan kisah nyata peristiwa 23 November 1947 yang terkenal dengan sebutan Peristiwa Gerbong Maut Bondowoso, Jawa Timur. Masalah yang dibahas dalam artikel ini adalah unsur-unsur nasionalisme dan unsur tragedi yang terdapat dalam naskah Kereta Api Maut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Berdasarkan pembahasan, Kereta Api Maut merupakan salah satu contoh drama tragedi karena terdapat unsur-unsur yang menjadi ciri drama tragedi seperti yang diungkapkan Aristoteles dan Japi Tambajong, yakni adanya peristiwa atau adegan pilu di dalamnya. Kereta Api Maut merupakan cerminan keadaan bangsa Indonesia ketika negeri ini kembali diduduki oleh Belanda. Naskah drama ini dibuka dengan suara jiwa yang berisi semangat nasionalisme para pejuang. Mereka menuntut revolusi dan menentang kaum penjajah yang sangat sadis menyiksa rakyat Indonesia.  The human life including various problems in everyday life are imitated in drama. The script of the drama Kereta Api Maut was composed by Achmad Toha based on the true story of the November 23, 1947 event known as “Gerbang Maut Bondowoso” in East Java. The problems discussed in this article are elements of nationalism and tragedy in Kereta Api Maut text. The method used in this research is descriptive analytical method. Based on the analysis, Kereta Api Maut is one example of tragedy because there are elements that characterize the tragedy as expressed by Aristotle and Japi Tambajong. The presence of a scene or a sad scene is included in it. Kereta Api Maut  is a reflection of the Indonesian people when the country was once again occupied by the Dutch. The script of this drama opens with a soul sound that contains the spirit of nationalism of the fighters. They demand a revolution and opposed the very sadistic invaders to torture the Indonesian people.
MENYELISIK PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU PEPELING KARYA KI ANOM SUROTO: KAJIAN INTERTEKSTUAL (Explore Missionary Messages in Pepeling Song Lyrics by Ki Anom Suroto: Intertextual Study) Ferdian Achsani
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.589 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.150

Abstract

Dakwah merupakan suatu aktivitas yang mulia dan merupakan suatu kewajiban manusia. Keberhasilan penyampaian materi dakwah tidak luput dari penggunaan metode maupun media yang digunakan oleh pendakwah. Salah satunya adalah melalui media lagu. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu pepeling karya Ki Anom Suroto. Penelitian ini termasuk dalam penelitian diskriptif kualitatif, dengan pendekatan intertekstual. Penelitian ini menggunakan teknik sikat libat cakap, sebagai teknik dalam pengumpulan data. Triangulasi teori digunakan sebagai uji keabsahan data dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lirik lagu pepeling memiliki pesan dakwah yang menyeru kepada manusia untuk menjalankan ibadah salat. Adapun pesan dakwah yang lain, seperti azan sebagai panggilan bagi umat muslim untuk menunaikan, melaksanakan maupun menjalankan ibadah salat, salat merupakan tiang (penyangga) agama (Islam), salat berjemaah lebih baik daripada salat munfarid, salat mencegah perbuatan keji dan mungkar, salat sunnah sebagai penambal salat wajib, hidup di dunia hanya sementara. Da'wah is a noble activity and is a human obligation. the success of delivering da'wah material does not escape the use of methods or media used by preachers. One of them, for example, is through song media. This study aims to describe the da'wah messages contained in the pepeling song lyrics by Ki Anom Suroto. This research is included in qualitative descriptive research, with an intertextual approach. This research uses skillful involved brush techniques, as a technique in data collection. Triangulation theory is used as a test of the validity of the data in this study. The results of the study show that in the pepeling song lyrics have da'wah messages that call upon humans to perform the prayer service. As for the other da'wah messages, such as the call to prayer as a call for Muslims to fulfill, carry out and carry out the prayer service, prayer is the pillar (support) of religion (Islam), congregational prayers are better than munfarid prayers, prayers prevent vile and mundane acts, pray the sunnah as a patch of obligatory prayer, life in the world is only temporary.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF PEMBUKA DALAM BERITA UTAMA KORAN DI CIREBON DAN DI BOGOR JAWA BARAT (The Development Pattern of Opening Paragraph in the Newspaper Headlines in the City of Bogor and Cirebon West Java) Dindin Samsudin
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.922 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.153

Abstract

Di dalam sebuah naskah berita media cetak, terdapat bagian yang agak menjorok ke dalam yang disebut dengan paragraf. Dari kumpulan paragraf inilah para pembaca menerima segala informasi terkait hal-hal yang dibacanya. Meskipun industri media mengalami perkembangan, media cetak masih mendapat perhatian yang cukup besar dari khalayak hingga saat ini. Agar tidak kehilangan pembacanya, media cetak harus menyajikan berita-berita yang akurat dan mendalam dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Keakuratan sebuah berita tergantung pada setiap kalimat yang terdapat dalam paragraf yang baik karena paragraf merupakan kesatuan kecil dalam naskah berita untuk menyampaikan suatu maksud. Sebuah paragraf yang baik di antaranya harus memiliki unsur kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan keruntutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan metode pola pengembangan paragraf yang ada dalam naskah berita utama di koran yang ada di wilayah Kota Cirebon dan Bogor Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, Pola pengembangan paragraf pembuka dalam naskah berita utama di koran yang terbit di wilayah Cirebon dan Bogor Jawa Barat terdiri atas tiga metode, yaitu kronologi, sebab-akibat, dan ilustrasi.    In the news script of print media, there is a part that is indented that we called paragraph. From the unity of these paragraphs, the readers can receive all the information related to the things that they've read. Although the industry of media has developed, until now print media still have considerable attention from the public. In order not to lose its reader, print media must present in-depth and accurate news from the events and incidents that occur in society. The accuracy of news depends on each sentence contained in a good paragraph because the paragraph is a small unit of news script that's used to convey an intention. A good paragraph must include these elements of unity, cohesion, completeness, and coherence. This study aimed to reveal the method of the development pattern of opening paragraph in headlines script of the newspapers published in the City of Bogor and Cirebon, West Java Province. This study used a qualitative approach with descriptive method. The result of this study showed that generally, the development pattern of opening paragraph in headlines script of newspapers published in the City of Bogor and Cirebon consists of three methods, namely chronology, causation, and illustration.
Preference Sirok Bastra
Sirok Bastra Vol 7, No 1 (2019): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1496.052 KB) | DOI: 10.37671/sb.v7i1.159

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 10