cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Tatengkorang
ISSN : 25958905     EISSN : 2655285X     DOI : 10.54484
Tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian masyarakat dibidang perikanan dan kebaharian, kesehatan, teknik komputer dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang" : 8 Documents clear
PEMBERDAYAAN PERILAKU MEMBUANG SAMPAH DAN PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK DI KAMPUNG BEENG LAUT KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGAH Patras, Mareike Doherty; Tinungki, Yeanneke L.
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.318

Abstract

Pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam penanganan masalah sampah diwujudkan dengan adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yang ada di desa-desa. Budaya lama membakar dan membuang sampah ke selokan dan sungai serta laut menunjukkan bahwa setiap upaya untuk membersihkan lingkungan membutuhkan perubahan besar dalam pola pikir masyarakat. Perilaku membuang sampah pada tempat sampah dan penggunaan ulang sampah plastik mengurangi persentase sampah berdasar jenis di Kepulauan Sangihe. PKMS ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat tentang perilaku membuang sampah, memanfaatkan limbah wadah minuman plastik dan pembuatan tempat sampah. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, demonstrasi dan kerja bakti. Hasil dari Program Kemitraan Masyarakat Stimulus berupa penyuluhan tentang penanganan dan pengolahan sampah, penyuluhan penanganan Covid 19, pembuatan keranjang sampah dari gelas aqua serta pembuatan tempat sampah. Kegiatan PKMS di Kampung Beng Laut terlaksana dengan baik, dengan harapan masyarakat membuang sampah di tempat sampah yang telah disiapkan dan menggunakan kembali sampah plastik untuk menjadi barang yang bernilai. Community empowerment in handling waste problems is realized through community participation in waste management in the villages. The old culture of throwing trash into rivers and seas shows that any attempt to clean up the environment requires a major change in people mindsets. Behavior of throwing trash and reuse plastic and reduces the percentage of trash by type in the Sangihe Islands. Those PKMS aim to empower the people in Beng Laut about throw of plastics trash, used of plastics drink glass waste and make trash can. The method used were form of counseling, demonstrations and community service. The results of the Stimulus Community Partnership Program were form of counseling on waste handling and processing, counseling on handling Covid 19, make of baskets trash from aqua glass plastics and trash bins. PKMS activities in village Beng Laut going smoothly, hope that people could throwing trash in garbage and make use of plastics trash are become goods value.
PEMBUATAN AKUARIUM DAN SIRKULASI AIR UNTUK BUDIDAYA IKAN GIRU Amphiprion sp. DI KAMPUNG TALENGEN KECAMATAN TABUKAN TENGAH Tomasoa, Aprelia; Balansa, Walter; Melupite, Billy; Makawekes, Steward Imanuel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.344

Abstract

Akuarium secara umum selalu dijadikan sebagai wadah untuk membudidayakan ikan hias, baik ikan air tawar maupun air laut. Salah satu jenis ikan hias air laut yang dibudidayakan menggunakan akuarium yaitu ikan giru atau yang lebih dikenal dengan nama ikan badut, klon atau nemo. Membudidayakan ikan giru di dalam akuarium mengharuskan adanya substrat yang baik untuk ikan giru yang memberikan perlindungan dan tempat berteduh untuk ikan giru serta sirkulasi air yang baik untuk menjaga kualitas dan kuantitas air sebagai media pemeliharaan ikan itu. Kegiatan pengabdian kemitraan masyarakat ini dilakukan kepada kelompok masyarakat di Kampung Talengen yang bertujuan memberi pengetahuan tentang pembuatan wadah akuarium dan sirkulasi air dalam budidaya ikan giru. Kegiatan ini dilakukan mencakup kunjungan lapangan (survei), penyampaian materi, pelatihan, evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan yang telah dilakukan menunjukkan kelompok masyarakat Kampung Talengen sudah mengenal dan dapat membuat akuarium secara mandiri serta menyusun shelter berupa mangkuk tanah liat sebagai substrat tempat penempelan anemone dan pompa filter. Selanjutnya hasil evaluasi dan pemantauan menunjukkan masyarakat Kampung Talengen tidak menghadapi kendala dalam membuat akuarium. Hanya saja dalam penanganan ikan giru tahap awal perlu dilakukan secara baik untuk mengurangi tingkat stress ikan dan anemone. Beberapa orang dari mereka telah berinisiatif untuk melakukan budidaya ikan giru di akuarium yang sudah ada. Hal tersebut menunjukkan penerimaan masyarakat untuk menerapkan teknologi budidaya ikan hias air laut menggunakan akuarium yang relatif baru di Kampung Talengen. Aquariums have been effectively used for rearing both freshwater and seawater ornamental fish. One important marine ornamental fish cultivable in an aquarium is the clownfish or better known as nemo. Rearing clownfish in an aquarium requires good substrates for anemones that provide the clownfish with protection and shelter as well as good water circulation to maintain water quantity and quality as a rearing medium for the fish. Conducted in Talengen village, this community partnership service aimed to provide knowledge to Talengen village’s community on how to design aquarium well equipped with water circulation for clownfish cultivation. This community service involved field survey, demonstrations on how to construct aquarium, substrate for anemone and water pump, training, evaluation and monitoring. The results showed that the community in Talengen Village already knew how to build a fish aquarium, created shelter in form of a clay bowl as a substrate for anemone and installed water filter pumps for maintaining water quality. Although the local people did not have any problems in constructing an aquarium equipped with substrate for anemone and water circulation, they need further training on how to handle clownfish and anemones properly to reduce the animals’ levels of stress. With our team’s help, however, the people in the village have taken initiative to cultivate clownfish in aquariums provided through this community service, strongly suggesting the public's acceptance of the relatively new technology the practice of clownfish cultivation introduced to them.
PENERAPAN ADAPTASI PSIKOSOSIAL PADA MASYARAKAT PASCA TRAUMA BENCANA ALAM DI KAMPUNG LEBO KECAMATAN MANGANITU Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny Budiman; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.345

Abstract

Kejadian gangguan psikososial biasanya mulai muncul segera setelah bencana terjadi (60 persen). Angka kejadian akan turun seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan gangguan psikososial akan muncul pada rentang waktu lama setelah terjadinnya bencana. Selain itu, resiko terjadinya gangguan psikososial juga semakin menurun jika tiak terjadi cedera fisik yang berarti dan kehilangan orang terdekat. Tujuan PKMS ini yaitu mengurangi dampak psikologi pasca trauma bencana alam akibat kehilangan berduka terhadap keluarga dan harta benda. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah keluarga yang terdampak dengan bencana alam kampung Lebo Kecamatan Manganitu, kemudian melakukan Intervensi Adaptasi Psikologis pada keluarga, kecemasan yang dirasakan oleh keluarga yang mengalami trauma pasca bencana dapat berkurang dengan selalu melakukan tindakan yang sudah diberikan jika rasa takut/cemas datang kembali. Setelah diberikan penyuluhan dan pemberian intervensi adapatsi psikologis pada masyarakat terdampak bencana alam dikampung Lebo Kecamatan Manganitu dapat mengurangi resiko terjadinya depresi akibat kecemasan yang berlebihan karena kehilangan harta benda dan anggota keluarga lainnya. The incidence of psychosocial disorders usually start immediately after the disaster (60 percent). The incidence rate will decrease over time. However, this does not rule out the possibility that psychosocial disorders will appear for a long time after the disaster. In addition, the risk of developing psychosocial disorders also decreases if there is no significant physical injury and loss of loved ones. The goal of PKMS was reduce the psychological impact of post-traumatic natural disasters due to loss of grief to family and property. Outreach activities were carried out by door to door, those was done because of the Covid-19 pandemic, where the community service team visite the home of families who impact by natural disasters in Lebo village, Manganitu District, then carried out Psychological Adaptation Interventions on families, anxiety felt by traumatized families Post-disaster can be reduced by always take the action that have been given if fear / anxiety returns. After being given counseling and psychological adaptation interventions to peole in Lebo affected by natural disaster, Manganitu District, it can reduce the risk of depression due to excessive anxiety due to loss of property and other family members.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT STIMULUS PENINGKATAN KESADARAN HIDUP SEHAT PENDERITA PENYAKIT DEGENERATIF DI DESA PESISIR Tinungki, Yeanneke Liesbeth; Patras, Mereike Doherty; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.351

Abstract

Penyakit Degeneratif adalah Penyakit kronis yang memengaruhi banyak organ dan jaringan, mulai dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), tulang dan sendi, serta pembuluh darah dan jantung. Penyakit Degeneratif termasuk Penyakit Tidak menular (PTM). PTM yang termasuk di dalamnya Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gout Artritis. Kasus Hipertensi dan Gout Artritis menduduki kasus terbanyak di Kampung Beeng Laut ini dan berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa penderita yang mengalami hipertensi, sebagian besar tidak terlalu memahami asupan makanan yang harus di konsumsi, tingkat pendidikan tergolong rendah dan jarang terpapar dengan sumber informasi atau penyuluhan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pemeriksaan kesehatan tentang penyakit degeneratif agar masyarakat dapat menghindari factor pencetus, mengetahui kondisi kesehatan masyarakat setempat sehingga apabila masyarakat telah menderita penyakit degeneratif dapat melanjutkan proses pengobatan. Metode pelaksanaan yaitu persiapan, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dan konseling. Hasil kegiatan adalah Tim PKMS dapat melaksanakan koordinasi dengan baik dengan mitra sekaligus melakukan analisis situasi, penyuluhan kesehatan berjalan baik sehingga masyarakat mengerti tentang penyakit degenerative, pemeriksaan kesehatan didapatkan mengidap Hipertensi sejumlah 13 orang, Hiperglikemia sejumlah 8 orang dan peningkatan Urid Acid sejumlah 12 orang. Kesimpulan kegiatan ini adalah proses sosialisasi, penyuluhan dan pemeriksaan serta konseling berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Saran kepada masyarakat agar dapat terus meningkatkan kesehatannya dengan menjaga pola hidup sehat dan mengendalikan penyakit degenerative. Degenerative Diseases are chronic diseases that affect many organs and tissues, starting from the central nervous system (brain and spinal cord), bones and joints, as well as blood vessels and heart. Degenerative Diseases including Non-communicable Diseases (PTM). PTM which include Hypertension, Diabetes Mellitus and Gouty Arthritis. Hypertension case occupy the most cases in this village and based on the result of interview with several patient who have hypertension, most of them do not really understand the food intake that must be consumed, tlow level of education and they were rarely exposed to sources of information or health education. The activity objectives was given information and examination of public health if public can avoid the trigger factor, know condition of health if public after suffer of degenerative desease can continue process of medicine. The method of implementation were preparation, give information, examination of health and counseling. The result of implementation is PKMS team can doing coordination well with partners and do it situation analysis, give information of health runs well so public understand about degenerative desease, examination of helath show that of Hipertension total 13 people. Hiperglikemia were 8 people and enhancement of Urid Acid total were 12 people. Conclusion of activities process of socialization, give information and examination and counseling run well as expected. The suggestion is continue to improve health with keep healthy lifestyles and control of degenerative disease.
PELATIHAN APLIKASI PERKANTORAN TINGKAT DASAR DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERANGKAT KAMPUNG DI KAMPUNG KENDAHE II KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Israel, Ella; Papuas, Afrianus; Silangen, Miske; Sakur, Stendy; Kamal, Abraham
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.352

Abstract

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No 6 tahun 2014). Dalam melaksanakan urusan pemerintahan, Kepala Desa dibantu oleh perangkat desa. Untuk membantu tugas kepala desa dalam menjalankan urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat maka perangkat desa harus memiliki keterampilan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik. Tim pengabdian kepada masyarakat Politeknik Negeri Nusa Utara melakukan kegiatan PKMS pelatihan aplikasi perkantoran guna meningkatkan kinerja perangkat kampung di kampung Kendahe II. Materi pelatihan yang diberikan adalah tentang penggunaan microsoft word dan microsoft excel. Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja perangkat kampung dalam menjalankan urusan pemerintahan serta urusan administrasi yang berada di kampung. Tim pengabdian telah melakukan evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dimana setiap peserta pelatihan mampu mengikuti dengan baik materi yang diberikan serta mendapat bimbingan dari tim pengabdian. Pelatihan yang telah dilaksanakan mampu meningkatkan keterampilan perangkat desa dalam mengoperasikan microsoft word dan excel. A village is a legal community unit that has territorial boundaries that are authorized to regulate and administer government affairs, the interests of the local community based on community initiatives, rights of origin, and / or traditional rights that are recognized and respected in the government system of the Unitary State of the Republic of Indonesia. Village Administration is the implementation of government affairs and the interests of local communities in the government system of the Unitary State of the Republic of Indonesia (Law No. 6 of 2014). In carrying out government affairs, the Village Head is assisted by village officials. To assist the village head in carrying out government affairs and the interests of the community, village officials must have good skills and quality human resources (HR). The community service team of Politeknik Negeri Nusa Utara carried out PKMS training office application or software to improve the performance of village officers in Kendahe II village. The training material provided were Microsoft Word and Microsoft Excel. The training was carried out with the aim of improving the performance of village officers in carrying out government affairs and administrative affairs in the village. The service team from Politeknik has conducted evaluation related to the implementation of activities that have been carried out where each training participants were able to follow the material provided and receive guidance from the service team. The training that has been implemented able improving the skills of village officers in operating Microsoft Word and Excel.
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PEMANFAATAN WADAH PLASTIK DI KAMPUNG LAPANGO KECAMATAN MANGANITU SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Bajak, Chatrina Maria Agustina; Gansalangi, Ferdinand; Rambi, Christien Anggreini; Kasengke, Suniaty
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.356

Abstract

Saat ini ada 7 (tujuh) jenis wadah plastik yang beredar di masyarakat. Masing-masing diberi simbol pada setiap kemasannya. Beberapa bahaya yang dapat di timbulkan karena penggunaan plastik bagi kesehatan tubuh antara lain dapat menyebabkan kanker, gangguan sistem saraf, depresi, pembekakan hati, gangguan reproduksi, dan radang paru – paru. Selain menganggu kesehatan tubuh, plastik juga dapat menggangu ekosistem lingkungan, yaitu mengakibatkan banjir, menurunkan kesuburan tanah, menjerat hewan, meracuni makhluk hidup, pencemaraan air, dan polusi udara. Tujuan dilaksanakannya PKMS adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan wadah plastik yang benar. Jumlah partisipan yang bersedia menjadi responden dalam pengambilan data saat pengabdian berjumlah 27 orang. Materi penyuluhan yang diberikan berupa pengetahuan tentang jenis-jenis plastik yang aman dan tidak aman untuk dipakai berulang, bagaimana mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan setiap hari, serta bagaimana mendaur ulang sampah plastik sekali pakai. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman responden sebelum penyuluhan 96 persen berada pada kategori cukup. Setelah penyuluhan hasil evaluasi menunjukkan 100 persen responden berada pada tingkat pemahaman kategori baik. There are 7 (seven) types of plastic containers circulating in society today which their symbols are on each packaging. The dangers posed by plastic to the health of the body are causing cancer, disrupting the nervous system, depression, liver tearing, reproductive disorders, and pneumonia. In addition to disrupting the health of the body, plastic also disrupts environmental ecosystems, resulting in flooding, lowering soil fertility, ensnaring animals, poisoning living things, water pollution, and air pollution.The purpose of the implementation of the program was to improve the public's understanding about the right utilization of plastic containers. The number of respondents who were in the data collection at the time was 27 people. Materials provided by the team were about the types of plastics those were safe and unsafe to use repeatedly and how to reduce the use of plastic and recycle plastic waste. The evaluation results showed that 96 percent increase in respondents' level of understanding prior to counseling. The evaluation results showed 100 percent of respondents were at a good category level of understanding.
PEMBERDAYAAN PEMUDA GEREJA SEBAGAI TIM MULTIMEDIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI Tuwohingie, Desmin; Koloay, Christian; Papuas, Alfrianus
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.361

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang semakin terus-menerus mempercepat penyebaran informasi melalui internet sehingga mempengaruhi bagaimana cara masyarakat bersentuhan dengan agama bahkan telah mempengaruhi serta membentuk gaya hidup, kebiasaan serta cara berelasi para penggunanya. Gereja pada zaman ini diperhadapkan pada perkembangan multimedia yang kemudian bisa memasukkan unsur-unsur visual dalam peribadatan Kristen. Media visualisasi menjadi kebutuhan dalam menghantarkan peribadatan melalui tampilan teks, gambar atau dokumentasi film. Penggunaan layar proyektor serta LCD TV telah menggantikan budaya orang membawa Alkitab serta buku kidung pujian termasuk visual-images dimanfaatkan sebagai media bantu penyampaian khotbah. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah terbentuknya tim multimedia dan teknologi informasi GMIST Betania Kalama Darat yang anggotanya adalah pemuda gereja. Selain itu, tim telah memiliki kemampuan untuk membuat liturgi digital dan mampu mengoperasikan perangkat teknologi informasi. Tim pengabdian juga telah menyerahkan 1 unit LCD Projector dan 1 set screen projector 70 inch. The development of information technology continuously accelerates the dissemination of information via the internet so that it affects how people touch religion and has even influenced the lifestyle, habits and ways of relating to its users. The church today faced with the development of multimedia which can then include visual elements in Christian worship. Visualization media is a necessity in delivering worship through the display of text, pictures or film documentation. The use of projector screens and LCD TV has replaced the culture of people carrying Bible and hymn books including visual-images used as a medium for delivering sermons. The results achieved in those activity were the formation of a multimedia and information technology team at GMIST Betania Kalama Darat whose members are church youths. In addition, the team has the ability to make digital liturgy and was able operate information technology tools. The community service team also handed over one unit of LCD Projector and 1 set of 70 inch screen projector.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT STIMULUS PEMBUATAN PAKAN PROBIOTIK DARI BAKASANG UNTUK MENINGKATKAN SISTEM IMUN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT IKAN DI KAMPUNG BENGKA, KECAMATAN MANGANITU, KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Manurung, Usy Nora; Susantie, Darna
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i1.389

Abstract

Budidaya ikan yang dilakukan oleh pembudidaya di Kampung Bengka, Kecamatan Manganitu masih bersifat tradisional dan sampai saat ini masih menggunakan pakan dari pabrik sebagai pakan utama dari ikan yang dibudidayakan. Kegiatan penerapan Program Kemitraan Pada Masyarakat Stimulus (PKMS) ini bertujuan untuk membantu petani ikan di Kampung Bengka Kecamatan Manganitu dalam pembuatan pakan probiotik dari bahan baku bakasang untuk meningkatkan sistem imun ikan, menanggulangi masalah penyakit ikan yang disebabkan oleh berbagai jenis patogen dan juga meningkatkan pertumbuhan ikan. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi: penjelasan pengertian penyakit, faktor-faktor penyebab, cara-cara pencegahan dan pengobatan serta pembuatan pakan probiotik dari bakasang untuk meningkatkan sistem imun ikan. Dengan pemahaman yang benar dan kemampuan untuk melakukan tindakan apabila timbul masalah penyakit di lokasi budidaya, petani–petani ikan di daerah ini akan mampu menekan kerugian akibat penyakit dan dengan demikian penghasilan para petani dapat ditingkatkan. Selanjutnya hal ini akan berdampak pada peningkatan usaha budidaya ikan air tawar. Fish farming carried out by farmers in Kampung Bengka, Manganitu District is still traditional in nature and is still using factory feed as the main feed for cultivated fish. The activity of implementing the Partnership Program in the Community Stimulus (PKMS) aims to help fish farmers in Kampung Bengka, Manganitu District in making probiotic feed from raw raw materials to increase the fish immune system to overcome fish disease problems caused by various types of pathogens and also to increase fish growth. The stages of the implementation of this activity include: explanation of the definition of disease, causative factors, methods of prevention and treatment as well as making probiotic feed from bakasang to increase the fish's immune system. With the correct understanding and the ability to take action if disease problems arise in the cultivation location, fish farmers in this area will be able to reduce losses due to disease and thereby increase the farmers' income. Furthermore, this will have an impact on increasing freshwater fish cultivation businesses.

Page 1 of 1 | Total Record : 8