cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Tatengkorang
ISSN : 25958905     EISSN : 2655285X     DOI : 10.54484
Tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian masyarakat dibidang perikanan dan kebaharian, kesehatan, teknik komputer dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang" : 7 Documents clear
PKMS KELOMPOK NELAYAN PINTAR PERTOLONGAN PERTAMA PADA KONDISI DARURAT KESEHATAN LAUT DI KECAMATAN NUSA TABUKAN, PROVINSI SULAWESI UTARA Welembuntu, Meistvin; Gobel, Iswanto; Aatjin, Herjumes
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.437

Abstract

Pulau Nipa merupakan salah satu pulau terluar di Kabupaten Kepulauan Sangihe tepatnya berada pada wilayah Kec. Nusa Tabukan dimana sebagian besar masyarakat dipulau tersebut berprofesi sebagai nelayan, akses transportasi ke kabupaten ataupun antar kecamatan bahkan antar kampung hanya dapat ditempuh dengan jalur laut sehingga ketika cuaca buruk melanda daerah tersebut sering terisolir. Karakteristik wilayah yang telah disebutkan diatas tak heran bila masyarakat sering mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan laut antara lain gigitan binatang laut, penyakit dekompresi bahkan sampai terjadinya henti jantung dan apabila cuara buruk akan mengakibatkan korban lambat dalam mendapatkan tindakan pertama. Tujuan dari kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini yaitu peningkatan pengetahuan pada kelompok nelayan dengan metode workshop tentang tindakan pertama dalam kondisi darurat dilaut sehingga diharapkan ketika terjadi kondisi darurat maka pihak keluarga atau masyarakat dapat langsung memberikan tindakan tersebut ditempat kejadian. Kegiatan pengabmas dilaksanakan pada hari senin, 26 Juli 2021 bertempat di Aula Kecamatan Nusa Tabukan, dan yang menjadi peserta yakni perwakilan kelompok nelayan yang berada 5 desa/pulau antara yang berjumlah 21 orang. Pengetahuan peserta di ukur sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan, hasil nya menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat dimana rerata nilai berada pada poin 8 (53,33 persen) dengan kategori cukup meningkat menjadi rerata 14 (93,33 persen) dengan kriteria baik. Setelah kegiatan ini dilaksanakan masyarakat yang mengikuti kegiatan memiliki pengetahuan yang baik mengenai pertolongan pertama kecelakan laut. Diharapkan para peserta bisa menyebarkan pengetahuan yang telah diperoleh kepada tetangga atau sahabat mereka, dan dapat meningkatkan pengetahuan pribadi secara aktif lewat media elektronik. Nipa Island is one of the outermost islands in the Sangihe Islands Regency, precisely in the Kec. Nusa Tabukan where most of the people on the island work as fishermen, transportation access to districts or between sub-districts and even between villages can only be reached by sea so when bad weather hits the area is often isolated. The characteristics of the area mentioned above do not be surprised if people often experience health problems related to the sea, including marine animals, decompression sickness, even cardiac arrest, and bad things that will cause delays in getting action. The purpose of this Community Service activity is to increase knowledge in fishing groups with the workshop method on the first action in an emergency at sea so that it is hoped that when an emergency occurs, the family or community immediately provides such action at the scene. The community service activity was carried out on Monday, July 26, 2021, at the Nusa Tabukan District Hall, and the participants were representatives of fishermen groups in 5 villages/islands which operated 21 people. The knowledge of participants before and before the extension activities, the results showed an increase in public knowledge where the average value was at point 8 (53.33 percent) with the moderate category increasing to an average of 14 (93.33 percent) with good criteria. After this activity was carried out, the community participated in the activity who had good knowledge of first aid for marine accidents. It is hoped that the participants will be able to spread the knowledge gained to their neighbors or friends, and can actively increase their knowledge through electronic media.
PSIKOEDUKASI PADA MASYARAKAT PENERIMA VAKSIN COVID-19 DI KAMPUNG TALOARANE KECAMATAN MANGANITU Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny Budiman; Pangandaheng, Nansy Delia
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.439

Abstract

Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat penurunan pandemi melalui vaksin covid 19. Pemberian psikoedukasi dapat melalui penyuluhan kesehatan pada seseorang yang mengalami gangguan psikis dengan tujuan masalah yang dihadapi dapat teratasi. Tujuan PKMS ini yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksin covid 19. Kegiatan penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19, dimana tim pengabdian mengunjungi rumah-rumah masyarakat kampung Taloarane Kecamatan Manganitu, kemudian menemui masyarakat yang belum menerima vaksin covid-19 kemudian diberikan penyuluhan tentang vaksin covid-19, edukasi menghilangkan kecemasan dan pemeriksaan tekanan darah. Psikoedukasi sangat penting dilakukan kepada masyarakat penerima vaksin covid-19 melalui penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat kampung Taloarane dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya mengikuti vaksin untuk mengurangi penularan dan melindungi orang-orang sekitar kita agar terhindar dari covid-19. Covid-19 vaccination during a pandemic is an effort made by the government to accelerate the decline of the pandemic through the covid 19 vaccine. The provision of psychoeducation can be through health education to someone who has a psychological disorder with the aim of solving the problems faced. The purpose of this PKMS is to increase public knowledge about the covid 19 vaccine. Counseling activities are carried out from the house to house this is done because of the Covid-19 pandemic, where the service team visits the homes of the people of Taloarane village, Manganitu sub-district, then meets people who have not received the COVID-19 vaccine. 19 were then given counseling about the covid-19 vaccine, education on relieving anxiety, and checking blood pressure. Psychoeducation needs to be carried out for the recipients of the covid-19 vaccine through health counseling given to the people of the Taloarane village to increase knowledge about the importance of taking vaccines to reduce transmission and protect the people around us to avoid covid-19.
HANDLINE IKAN DEMERSAL BAGI KELOMPOK NELAYAN DI KAMPUNG BENGKETANG KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Kumaseh, Eunike Irene; Sarapil, Costantein Imanuel
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.441

Abstract

Sebagian besar nelayan di Kecamatan Tabukan Utara merupakan nelayan sambilan tambahan, artinya nelayan yang sebagian kecil pendapatannya berasal dari perikanan. Kampung Bengketang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tabukan Utara. Sebagian besar penduduk di Kampung Bengketang memiliki pekerjaan sebagai nelayan sebesar 44 persen, dan menggunakan alat tangkap pancing ulur (Handline). Pengadaan Hand line ikan demersal ini merupakan salah satu upaya bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan, pendampingan, dan monitoring serta evaluasi bagi kelompok nelayan di Kampung Bengketang. Alat tangkap ikan demersal umumnya disebut Sasalensing bagi masyarakat lokal. Hasil tangkapan nelayan seperti ikan Kerapu (Goropa), ikan Kuwe (Bobara), ikan Kurisi, serta ikan Cakalang, dimana merupakan ikan ekonomis penting. Ada yang dijual dan ada juga yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi keluarga sehari – hari. Kegiatan PKMS ini telah membantu meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat pesisir. Most of the fishermen in North Tabukan District are additional part-time fishermen, meaning that most of the fishermen's income comes from fishing. Bengketang Village is included in the administrative area of ​​North Tabukan District. Most of the population in Bengketang Village have jobs as fishermen by 44 percent, and use handline fishing gear. The procurement of this demersal fish hand line is one of the efforts for fishermen to increase fisherman catches. The service method used is to provide counseling, assistance, and monitoring and evaluation for groups of fishermen in Bengketang Village. Demersal fishing gear is generally called Sasalensing for local people. The catches include grouper (Goropa), Kuwe fish (Bobara), Kurisi fish, and skipjack tuna, which are economically important fish. Some are sold and some are used for daily family consumption needs. This PKMS activity has helped improve the economic life of coastal communities.
PENINGKATAN KUANTITAS PANCING ULUR “NANNUNGA” SEBAGAI STIMULUS BAGI NELAYAN NELAYAN KAMPUNG BENGKETANG KECAMATAN TABUKAN UTARA Lungari, Fitria Fresty; Tamarol, Joneidi; Kaim, Mukhlis Abdul
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.443

Abstract

Kampung Bengketang merupakan kampung dipesisir kecamatan Tabukan Utara yang sebagian masyaraktnya menggantungkan diri dari hasil laut, seperti menangkap ikan dasaran. Salah satu alat tangkap yang sering digunakan adalah pancing ulur dasar “nannunga”. Alat tangkap ini penggunaannya menjadi salah satu alat tangkap yang banyak diandalkan nelayan dan umumnya berbahan baku tali damyl Indonesia. Seiring dengan pemakaian yang hampir setiap hari, tentunya membuat kekuatan dari tali semakin hari semakin menurutn. Nelayan kampung Bengketang mulai berinovasi dengan menggant tali dolphin philipin.Tentunya hal ini menjadi tantangan baru, karena harganya jauh lebih mahal. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan stimulus bagi nelayan kampung Bengketang untuk meningkatkan produktivitas dalam penggunaan pancing ulur “nannunga” sebagai salah satu cara meningkatkan taraf hidup. Metode yang digunakan yaitu Partisipatory Rural Apprasial.Hasil yang diperoleh yaitu setelah pemberian stimulus bagi nelayan Bengketang, terlihat ada peningkatan jumlah hasil tangkapan dari dua kali melaut pasca pengabdian yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian stimulus, konsisten memberikan dampak positif bagi nelayan Bengketang yang menjadi mitra. Bengketang Village is a coastal village in the North Tabukan sub-district, where most of the people depend on marine products, such as fishing for bottom fish. One of the fishing gear that is often used is the "nannunga" bottom hand line. This fishing gear is used as one of the fishing gear that many fishermen rely on and is generally made from Indonesian damyl rope. Along with almost daily use, of course, the strength of the rope is getting more and more obedient. Fishermen from Bengketang village started to innovate by changing the dolphin ropes from the Philippines. Of course this is a new challenge, because the price is much more expensive. This service aims to provide a stimulus for Bengketang village fishermen to increase productivity in the use of the "nannunga" bottom hand line as a way to improve their standard of living. The method used is Participatory Rural Appraisal. The results obtained are that after the provision of a stimulus for Bengketang fishermen, it appears that there is an increase in the number of catches from going to sea twice after the service is carried out. This shows that the provision of stimulus consistently has a positive impact on Bengketang fishermen who are partners.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PEMBUATAN NUGGET IKAN DI KAMPUNG BENGKETANG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA Ansar, Novalina Maya Sari; Mandeno, Jefri Anthonius; Tanod, Wendy Alexander; Cahyono, Eko
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.449

Abstract

Pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih terbilang bersifat tradisional karena dilakukan berdasarkan kebiasaan secara turun temurun. Pada umumnya produk yang dihasilkan hanya terbatas pada ikan asin atau ikan asap, belum ada pengolahan dengan menerapkan diversifikasi produk perikanan. Nugget ikan merupakan salah satu produk diversifikasi perikanan dari olahan daging ikan yang digiling halus dan dicampur dengan bahan pengikat, dengan menambahkan bahan dari sayuran untuk dapat melengkapi nilai gizi nugget serta diberi bumbu dan dikukus yang kemudian dicetak menjadi bentuk tertentu selanjutnya dilakukan pembaluran dengan tepung roti, pegemasan dan yang terakhir pembekuan. Tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini yaitu dapat memberikan nilai tambah bagi produk perikanan yang melimpah di Kampung Begketang. Metode yang digunakan meliputi diskusi, tanya jawab serta praktek pembuatan nugget ikan. Hasil yang diperolah dari kegiatan ini yakni masyarakat khususnya Ibu-ibu pengolah dan ibu-ibu kader Posyandu sangat memahami pentingnya mengkonsumi ikan serta dapat memanfaatkan hasil perikanan yang melimpah untuk dapat diolah menjadi produk yang lebih beranekaragam seperti nugget ikan. Nugget ikan secara umum dapat dibuat dari berbagai macam jenis ikan atau hasil perikanan dengan syarat dagingnya mudah didapat atau di ambil. Processing fishery products in the Sangihe Islands Regency is still considered traditional because it is carried out based on habits passed down from generation to generation. Generally, the products produced are only limited to salted or smoked fish. There is no processing by applying fishery product diversification. Fish nuggets are fishery diversification products from processed fish meat that are finely ground and mixed with binders. Nugget products are also added with ingredients from vegetables to complement the nutritional value of nuggets, seasoned, steamed, and molded into specific shapes. Then fish nuggets are covered with breadcrumbs, packaging, and finally freezing. The purpose of the Stimulus Community Partnership Program is to provide added value for the abundant fishery products in Begketang Village, Sangihe Islands. The methods used include discussions and the practice of making fish nuggets. The results showed that the Bengketang community, especially fish processing women and Posyandu cadres, understand the importance of consuming fish and can take advantage of the abundant fishery products to be processed into more diverse products such as fish nuggets. Fish nuggets, in general, can be made from various types of fish or fishery products, provided the meat is easy to get or take.
PANCING SASAHAMIA BAGI NELAYAN PENANGKAP IKAN DI PULAU BEBALANG KECAMATAN MANGANITU SELATANKABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Bawias, Ishak; Wuaten, Julius Frans; Tatontos, Yuliana Varala
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.452

Abstract

Pulau Bebalang termasuk dalam wilayah Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pulau Bebalang memiliki potensi untuk dikembangkan khususnya potensi ikan karang karena banyak terdapat terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai jenis ikan karang atau demersal. Ada dua spesies ikan demersal yang memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran yaitu ikan kurisi yang dikenal oleh masyarakat di Sangihe dikenal dengan nama sahamia dan bembu yang dalam bahasa latinnya dinamakan Etelis carbunculus dan Pristipomoides typus. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan sahamia dan ikan bembu yaitu pancing (handline) yang oleh masyarakat Pulau Bebalang dan sekitarnya dinamakan Sasahamia sesuai dengan nama ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari alat tangkap ini. Namun demikian terbatasnya sarana alat tangkap pancing sahamia yang digunakan dan sarana pendukung lainnya berupa tempat penampungan sementara hasil tangkapan ikan diatas perahu, menjadikan pendapatan nelayan dari hasil tangkapan tidak maksimal dan kualitas ikan yang ditangkap tidak bertahan lama dan cepat membusuk dikarenakan tidak memiliki tempat penampung ikan diatas perahu yang memadai. Berdasarkan permasalahan yang ada di Mitra maka solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pada nelayan di Pulau Bebalang ini adalah sebagai berikut : 1) Introduksi penerapan ketrampilan teknik pembuatan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan; 2) Penerapan metode/teknik penanganan ikan diatas perahu penangkap ikan; 3) Penyuluhan tentang pentingnya mempertahankan kesegaran ikan hasil tangkapan nelayan sebagai produk yang bisa dijual dengan harga tinggi untuk meningkatkan ekonomi keluarga nelayan penangkap ikan. Bebalang Island is included in the South Manganitu District, Sangihe Islands Regency. Bebalang Island has the potential to be developed, especially the potential of reef fish because there are many coral reefs which are the habitat of various types of reef fish or demersal. There are two species of demersal fish that have a high selling value in the market, namely Kurisi fish which is known by the people in Sangihe known as Sahamia and Bembu which in Latin is called Etelis carbunculus and Pristipomoides typus. The fishing gear used to catch Sahamia and Bembu fish is a fishing line (handline) which the people of Bebalang Island and its surroundings call Sasahamia according to the name of the fish that is the purpose of catching this fishing gear. However, the limited means of fishing gear used for fishing rods and other supporting facilities in the form of temporary shelters for fish caught on boats, makes fishermen's income from the catch not maximized and the quality of the fish caught does not last long and rots quickly due to not having a fish holder above. adequate boat. Based on the problems that exist in Partners, the solutions offered to overcome the problems for fishermen on Bebalang Island are as follows: 1) Introduction of the application of skills in making environmentally friendly fishing gear; 2) Application of methods/techniques for handling fish on fishing boats; 3) Counseling on the importance of maintaining the freshness of fish caught by fishermen as a product that can be sold at high prices to improve the economy of fishing families.
LAYANAN ONLINE BAGI OPERATOR PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH VII DALAM RANGKA PENINGKATAN MANAJEMEN LAYANAN PTS DI JAWA TIMUR ANGKATAN VI TAHUN 2018 suyono; Iswati; Ignatius, Jimmy
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i2.497

Abstract

Layanan Online bagi operator Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kopertis Wilayah VII Tahun 2018 Angkatan VI yang diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2018 di Core Hotel Bonnet Surabaya, Jl. Manyar Kertoarjo V No. 62 Surabaya dengan sumber dana DIPA Kopertis Wilayah VII tahun anggaran 2018. Workshop Layanan Online bagi operator Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kopertis Wilayah VII Tahun 2018 Angkatan VI diikuti sebanyak 55 peserta dari 55 PTS. Workshop Layanan Online melatih para operator PTS untuk belajar tentang aplikasi sistem layanan online dan Pusat Informasi dan Layanan Terpadu yang disingkat PINTU yang digunakan oleh Kopertis Wilayah VII untuk melayani baik itu tentang informasi maupun administrasi khususnya pada PTS dan umumnya pada masyarakat luas. Metode Workshop Layanan Online adalah: Ceramah, tanya jawab, diskusi, praktek/simulasi penggunaan aplikasi sistem layanan online/SILADIKTI (Sistem Layanan Pendidikan Tinggi). Harapan penyelenggara terhadap peserta setelah mengikuti Workshop Layanan Online ini adalah: Peserta dapat mengoperasikan sistem aplikasi SILADIKTI Kopertis Wilayah VII terkait dengan layanan online, Operasional Layanan Online, Layanan Prestasi Perguruan Tinggi dan Layanan Kepegawaian dan Kemahasiswaan. Online Service Workshop for Private Higher Education (PTS) Kopertis Region VII 2018 Batch VI operators which was held on January 30, 2018 at Core Hotel Bonnet Surabaya, Jl. Manyar Kertoarjo V No. 62 Surabaya with the DIPA Kopertis Region VII funding source for the 2018 fiscal year. The Online Service Workshop for Private Higher Education (PTS) operators Kopertis Region VII 2018 Batch VI was attended by 55 participants from 55 PTS. The Online Service Workshop trains PTS operators to learn about the application of the online service system and the Integrated Information and Service Center, which is abbreviated as PINTU, which is used by Kopertis Region VII to serve both information and administration, especially at PTS and in general to the wider community. The Online Service Workshop Methods are: Lectures, questions and answers, discussions, practice/simulation of using the online service system application/SILADIKTI (Higher Education Service System). The organizer's expectations for participants after participating in this Online Service Workshop are: Participants can operate the SILADIKTI Kopertis Region VII application system related to online services, Online Service Operations, Higher Education Achievement Services and Personnel and Student Services.

Page 1 of 1 | Total Record : 7