cover
Contact Name
Hedrikson Marnes Ander
Contact Email
pppm.polnustar@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pppm.polnustar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kepulauan sangihe,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Tatengkorang
ISSN : 25958905     EISSN : 2655285X     DOI : 10.54484
Tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian masyarakat dibidang perikanan dan kebaharian, kesehatan, teknik komputer dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang" : 8 Documents clear
UPAYA PENINGKATAN PENCAPAIAN VAKSIN COVID-19 PADA ANAK USIA 6-11 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILOAM KECAMATAN TAMAKO Surudani, Conny Juliana; Makahaghi, Yenny; Pangandaheng, Nansy; Sawello, Yesie B.
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.537

Abstract

The increase in Covid 19 in Indonesia, the government is trying to reduce the death rate by preventing the transmission process. In addition to health promotion such as the 3M movement, namely washing hands, wearing masks, and maintaining distance, the provision of COVID-19 vaccination is expected to be one of the effective efforts in reducing the transmission rate. This PKMS aims to increase parental knowledge about the COVID 19 vaccine. The community service team visited the homes of children aged 6-11 years and had never been vaccinated against COVID-19 in the Siloam Tamako Health Center Work Area. There were 27 children who had been vaccinated against COVID 19. While 5 children were not vaccinated because they did not get permission from both parents. The community service team provided health education to parents who had less knowledge and refused their children to be vaccinated against COVID 19. The results of the evaluation showed that parents understood and were willing to take their children to the Siloam Health Center to get the COVID 19 vaccine. Meningkatnya Covid 19 di Indonesia pemerintah berupaya untuk menurunkan angka kematian dengan cara mencegah proses penularan. Disamping promosi Kesehatan seperti upaya gerakan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, pemberian vaksinasi COVID-19 diharapkan menjadi salah satu upaya efektif dalam menurunkan angka penularannya. PKMS ini bertujuan meningkatkan pengetahuan orang tua tentang vaksin COVID 19. Tim pengabdian melakukan kunjungan ke rumah-rumah anak usia 6-11 tahun dan belum pernah divaksin COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako. Terdapat 27 anak yang sudah divaksin COVID 19. Sedangkan 5 anak yang tidak divaksin karena tidak mendapatkan ijin dari kedua orang tua. Tim pengabdi melakukan penyuluhan kesehatan pada orang tua yang memiliki pengetahuan kurang serta menolak anak mereka untuk divaksin COVID 19. Hasil evaluasi orang tua memahami dan bersedia untuk membawa anak-anak ke Puskesmas Siloam untuk mendapatkan vaksin COVID 19
PEMBINAAN KADER PHBS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN INPRES ENEMAWIRA KECAMATAN TABUKAN UTARA Kasaluhe, Meityn; Pramardika, Dhito Dwi; Sambeka, Yana; Tanod, Wendy Alexander; Cahyono, Eko
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.543

Abstract

Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) in schools now feels even more crucial considering that children will soon return to school during the new normal of the corona virus pandemic. The benefit of PHBS in schools is to create a clean and healthy environment. Community service activities were carried out for students of SDN Inpres Enemawira, Tabukan Utara District, Sangihe Islands Regency. The purpose of implementing this activity is to increase students' knowledge about PHBS at school, especially during the adaptation period of new habits in preventing transmission of COVID-19. The flow of implementing community service activities consists of several steps, namely: (1) exploration and initial survey, (2) determination of implementation, (3) implementation, and (4) evaluation. The implementation of community service has a positive impact on students, namely increasing knowledge about PHBS and students being able to independently practice various indicators of PHBS at school. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah kini terasa semakin krusial mengingat anak-anak akan segera kembali bersekolah di masa new normal pandemi virus corona. Manfaat PHBS di sekolah adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pada siswa SDN Inpres Enemawira Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang PHBS di sekolah terutama pada masa adaptasi kebiasaan baru dalam mencegah penularan COVID-19. Alur pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari beberapa Langkah, yaitu: (1) penjajakan dan survei awal, (2) penetapan pelaksanaan, (3) pelaksanaan, dan (4) evaluasi. Pelaksanaan pengabdian masyarakat memberikan dampak positif bagi siswa yakni peningkatan pengetahuan tentang PHBS dan siswa mampu secara mandiri mempraktikkan berbagai indikator PHBS di sekolah.
STATUS GIZI DAN KADAR GLUKOSA DARAH LANSIA DI POSYANDU ABIYOSO POLKESBAYA Juliana Christyaningsih; Luthfi Rusyadi; Imam Sarwo; Ferry Kriswandana; Sri Utami; I Dewa Gede Hari Wisana; Edy Haryanto; Minarti; Hilmi Yumni; Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati; Irwan Sulistio; Taufiqurrahman; Isnanto; Endro Yulianto; Retno Sasongko Wati; Fitri Rokhmalia; Siti Mar'atus; Slamet Wardoyo; Liliek Soetjiatie; Yuni Ginarsih; Ira Rahayu Tiyar Sari; Ira Puspitasari
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.609

Abstract

Currently, the percentage of the elderly population in Indonesia has increased much higher than in previous years. As people age, their immune system decreases and they are more likely to be affected by diabetes mellitus. In Indonesia, diabetes mellitus currently ranks as the third most prevalent cause of mortality following cardiovascular disease. Diabetes mellitus is closely associated with blood glucose levels. People with high blood glucose levels have a tendency to be overweight or obese. The increasing prevalence of diabetes mellitus in the elderly, it will have an impact on hampering the development of the country. To improve the quality and life expectancy in the elderly, preventive measures are needed to increase excess glucose levels in the body. From these problems, community service activities were conducted in the form of health checks on nutritional status and blood glucose in elderly participants. The activity took place at the Abiyoso Integrated service post Polkesbaya on May 3, 2023. From the results of the examination, it was found that most of the elderly participants who participated in the activity had excess nutritional status but had normal blood glucose in the body. From this it can be concluded that high blood glucose levels in the body are not always determined by a person's nutritional status, but also lifestyle, and diet. Saat ini, presentase penduduk lanjut usia di Indonesia telah meningkat jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Seiring bertambahnya usia pada seseorang, daya tahan tubuh manusia akan semakin menurun dan cenderung menderita diabetes melitus. Di Indonesia, penyakit diabetes melitus menempati posisi ketiga sebagai pemicu kematian tertinggi setelah penyakit kardiovaskular. Penyakit diabetes melitus memiliki kaitan erat dengan kadar glukosa dalam darah. Seseorang yang memiliki kadar glukosa dara tinggi cenderung memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Dengan semakin meningkatnya prevalensi penderita diabetes melitus pada masa lansia, akan mengakibatkan dampak terhambatnya pembangunan negara. Untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup pada masa lansia diperlukan tindakan pencegahan kenaikan kadar glukosa berlebih dalam tubuh. Dari permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pemeriksaan kesehatan status gizi dan glukosa darah pada peserta lansia. Kegiatan berlangsung di posyandu Abiyoso Polkesbaya pada tanggal 3 Mei 2023. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan bahwa sebagian besar peserta lansia yang mengikuti kegiatan memiliki status gizi berlebih tetapi memiliki glukosa darah yang normal dalam tubuh. Dari hal ini dapat disimpulkan tingginya kadar glukosa darah dalam tubuh tidak selalu ditentukan dari status gizi seseorang, melainkan juga gaya hidup, dan pola makan
PEMBERDAYAAN PROGRAM GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK BAGI KADER DI DESA NAMPU KABUPATEN MADIUN Pratiwi Hermiyanti; ., Setiawan; ., Ngadino; Sulistio, Irwan
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.656

Abstract

The One House One Mosquito Larva Monitor Program (G1R1J) is a dengue mosquito control program in addition to the well-known PSN Plus. The environmental conditions in Nampu Village, which have the potential to become a breeding places for Aedes mosquitoes, as well as the larva-free rate (ABJ) data which is less than 95%, make the G1R1J program necessary to be promoted in Nampu Village. The purpose of this community service is to empower mosquito larva monitor in implementing G1R1J in an effort to control Aedes mosquitoes in Nampu Village. The implementation method is in the form of counseling on mosquito bionomics, mosquito nest eradication methods and ABJ calculation practices according to G1R1J guidelines. Counseling and ABJ calculation practices were enthusiastically followed by Nampu Village mosquito larva monitor. It is hoped that the G1R1J program can be implemented with the support of the Nampu village government and the guidance of the Gemarang Community Health Center. Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) merupakan program pengendalian nyamuk DBD disamping PSN Plus yang sudah dulu lebih dikenal. Kondisi lingkungan di Desa Nampu yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes, juga data Angka Bebas Jentik (ABJ) yang kurang dari 95% menjadikan program G1R1J perlu digalakkan di Desa Nampu. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberdayakan jumantik dalam mengimplementasikan G1R1J dalam upaya pengendalian nyamuk Aedes di Desa Nampu. Metode pelaksanaan yang dilakukan berupa penyuluhan bionomik nyamuk, metode pemberantasan sarang nyamuk serta praktik penghitungan ABJ sesuai pedoman G1R1J. Penyuluhan dan praktik penghitungan ABJ diikuti secara antusias oleh Jumantik Desa Nampu. Harapan program G1R1J dapat diimplementasikan dengan dukungan pemerintah Desa Nampu dan bimbingan Puskesmas Gemarang
RESTORASI MANGROVE BERBASIS KOMUNITAS PESISIR: PENYEMAIAN, MONITORING, DAN TANTANGAN EKOLOGI Rieuwpassa, Frets; Wibowo, Indra; Choesin, Devi Nandita; Gansalangi, Ferdinand; Tomasoa, Aprelia Martina; Sambeka, Yana; Nursatya, Safira Meidina; Wibowo, Arie; Balansa, Walter; Barlian, Anggraini
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.665

Abstract

As a collaborative effort between the School of Life Sciences (SITH) Institute Technology Bandung (ITB), Polnustar, and the people of Salurang, this community service aimed to restore the coastal area of Salurang village, Sangihe Islands, North Sulawesi, through various initiatives, including mangrove rehabilitation and sponge cultivation. This report specifically focuses on the propagation of 1,500 Rhizophora apiculata propagules to combat severe sedimentation from local mining and reclamation, which degraded the coastal area and reduced fish populations. Initial monitoring showed a 95.20% success rate for R. apiculata, later dropping to 78.87% due to plastic waste, animal disturbances, and tidal conditions. While the primary focus was on R. apiculata, the article also touched on the potential use of Calophyllum inophyllum, which successfully grew on different media for future restoration efforts. The monitoring process involved Polnustar and local residents tracking growth and survival every 30 days, with SITH ITB conducting more thorough checks 60 days after propagation. These activities, including guest lectures and hands-on training, significantly enhanced local conservation knowledge and environmental stewardship. The findings highlight the potential of mangrove restoration in Salurang village, demonstrating that coastal restoration is achievable with proper management, adaptive strategies, and active community engagement. Sebagai bagian dari kolaborasi antara Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), Polnustar, dan masyarakat Salurang, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memulihkan wilayah pesisir desa Salurang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, melalui berbagai inisiatif, termasuk rehabilitasi mangrove dan budidaya spons. Artikel ini secara khusus berfokus pada propagasi 1.500 propagul Rhizophora apiculata untuk mengatasi sedimentasi berat akibat penambangan lokal dan reklamasi, yang telah merusak wilayah pesisir dan mengurangi populasi ikan. Pemantauan awal menunjukkan tingkat keberhasilan R. apiculata sebesar 95,20%, yang kemudian menurun menjadi 78,87% akibat sampah plastik, gangguan hewan, dan kondisi pasang surut. Meskipun fokus utama adalah pada R. apiculata, artikel ini juga menyinggung potensi penggunaan Calophyllum inophyllum yang berhasil tumbuh pada media yang berbeda untuk upaya restorasi di masa depan. Proses pemantauan melibatkan Polnustar dan warga setempat dalam memantau pertumbuhan dan kelangsungan hidup propagul setiap 30 hari, dengan SITH ITB melakukan pemeriksaan lebih mendalam 60 hari setelah propagasi. Kegiatan ini, termasuk kuliah tamu dan pelatihan langsung, secara signifikan meningkatkan pengetahuan konservasi lokal dan pengelolaan lingkungan. Hasil pengabdian masyarakat ini mengindikasikan potensi restorasi mangrove di desa Salurang, menunjukkan bahwa pemulihan pesisir berpotensi dicapai dengan manajemen yang tepat, strategi adaptif, dan keterlibatan aktif masyarakat
OPTIMALISASI PERAN REMAJA DALAM PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI KESEHATAN DAN PENGKAJIAN STATUS GIZI Sanggelorang, Yulianty; Sebayang, F. Ari Anggraini; Rumayar, Adisti; Masengi, Angelina Stevany Regina
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.668

Abstract

Stunting, a manifestation of chronic malnutrition, affects cognitive abilities, academic performance, physical health, and economic potential. The persistence of stunting cases in North Sulawesi, particularly in North Minahasa Regency, becomes a significant issue that requires urgent attention. Health education for adolescents has been proven as an effective intervention in preventing various nutritional problems, including stunting. This Community Partnership Program (CPP) was conducted through health education and anthropometric measurements at SMP Advent Wineru and MTs Biharul Ulum, involving students from these two schools. The CPP activities comprised four stages: preparation, pre-test, health education and anthropometric measurement, and post-test. The education sessions covered basic concepts of stunting, related factors, and the role of adolescents in stunting prevention. Meanwhile, the anthropometric measurements, including weight and height, were conducted to determine nutritional status using the BMI-for-age index. A total of 57 students participated in the program. The results indicated a significant difference of students’ knowledge about stunting, before and after the health education (p-value < 0.05). The anthropometric measurements revealed that 73.7% of the students had normal nutritional status, although issues of undernutrition and overnutrition were still present. This PKM successfully enhanced adolescents' knowledge about stunting and specifically identified nutritional problems within the student population at both locations. Sustainable education and interventions are necessary to improve adolescent health and prevent stunting in the future. Stunting, manifestasi dari kekurangan gizi kronis, berdampak pada kemampuan kognitif, prestasi belajar, kesehatan fisik, dan ekonomi. Masih ditemukannya anak stunting di Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Minahasa Utara, menjadi permasalahan yang perlu untuk ditanggulangi. Edukasi kesehatan pada remaja menjadi salah satu intervensi yang terbukti efektif dalam dalam pencegahan berbagai masalah gizi, termasuk stunting Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilakukan melalui edukasi kesehatan dan pengukuran antropometri di SMP Advent Wineru dan MTs Biharul Ulum dengan peserta siswa dari kedua sekolah ini. Kegiatan PKM terdiri dari empat tahap: persiapan, pre-test, edukasi kesehatan dan pengukuran antropometri, serta post-test. Penyuluhan meliputi konsep dasar stunting, faktor terkait, dan peran remaja dalam pencegahan stunting. Pengukuran antropometri, berat dan tinggi badan, dilakukan untuk menentukan status gizi menggunakan indeks IMT/U. Sebanyak 57 siswa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan siswa tentang stunting pada saat sebelum dan setelah edukasi kesehatan (p-value < 0.05). Pengukuran antropometri menunjukkan bahwa 73.7% siswa memiliki status gizi normal, namun masih terdapat masalah gizi kurang dan lebih. PKM ini berhasil meningkatkan pengetahuan remaja tentang stunting dan mengidentifikasi secara spesifik masalah gizi pada populasi siswa di kedua lokasi kegiatan. Edukasi berkelanjutan dan intervensi diperlukan untuk meningkatkan kesehatan remaja dan mencegah stunting di masa depan
Optimalisasi Peran Peer Educator HIV/AIDS dengan Edukasi terkait HIV/AIDS pada Lokus Pekerja Seks Sri Handayani
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.669

Abstract

Only 70% of HIV/AIDS peer educators were able to achieve targets in recruiting at-risk groups to carry out VCT. After identifying the problem, information was obtained about the low ability of peer educators to master the basic concepts of HIV/AIDS and STIs. The aim of this activity is to improve the ability of peer educators to reach at-risk groups. HIV/AIDS education activity for Peer Educators on Saturday, August 24 2024 which was attended by 12 peer educators with resource person Dr. Sandra Yelli. The success of this activity was evaluated by looking at the increase in peer educators' understanding regarding HIV/AIDS, namely by 17%. Evaluation was carried out using pre and post test questionnaires. It is hoped that this activity can be carried out continuously so that it can update and optimize peer educators' understanding regarding HIV/AIDS Peer educator HIV/AIDS yang mampu mencapai target dalam menjaring kelompok berisiko untuk melakukan VCT hanya 70%. Setelah dilakukan identifikasi masalah diperoleh informasi masih rendahnya kemampuan peer educator dalam menguasai konsep dasar HIV/AIDS dan IMS. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peer educator dalam menjangkau kelompok berisiko. Kegiatan edukasi HIV/AIDS kepada Peer Educator pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 yang dihadari oleh 12 orang peer educator dengan narasumber dr. Sandra Yelli. Keberhasilan kegiatan ini dievaluasi dengan melihat peningkatan pemahaman peer educator terkait HIV/AIDS yaitu sebesar 17%. Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner pre dan post test. Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan berkelanjutan sehingga mampu mengupdate dan mengoptimalkan pemahaman peer educator terkait HIV/AIDS. Pelaksanaan kegiatan ini mampu meningkatkan pemahaman peer educator terkait HIV/AIDS.
PENDAMPINGAN KADER POSYANDU MELALUI PELATIHAN PEMANTAUAN STATUS KESEHATAN BALITA DAN KONSELING GIZI SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN KEJADIAN STUNTING Retna Puspitadewi, Teresia; Jannah, Roudlotul; Wahyurianto, Yasin
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v8i2.679

Abstract

Stunting is a condition of failure to grow in toddlers due to chronic malnutrition for 1,000 HPK, The lack of exposure of mothers of toddlers and posyandu cadres about stunting is predicted to be the cause of the lack of social support, therefore it is necessary to educate the public about the health status of toddlers through screening. The purpose of community service activities is to provide assistance to Posyandu Cadres and mothers of toddlers on Monitoring the Nutritional Status of Toddlers and Nutrition Counseling as an effort to reduce the incidence of stunting in Tunah Village, Tuban Regency. The results of the first phase of activities on July 9, 2024 were counseling on stunting, nutrition for toddlers, and a demonstration of toddler menu processing by PERSAGI. From the results of this activity, it was obtained that there was a difference in knowledge with a significance of 0.000 with a p value of < 0.05, which means that there was an influence of the treatment or education provided on the improvement of participants' knowledge. Phase 2 on July 15, 2024, assisted the skills of posyandu cadres for anthropometric measurements obtained from 50 toddlers almost entirely (86%) with normal LILA, almost all (82%) LILA with normal toddlers, and most (54%) with BMI less than normal. The results of this measurement illustrate the condition of toddlers in Tunah village who have a malnourished status who are at risk of stunting. In the assistance of processing the toddler menu, 26 sample menus for toddlers were produced. This mentoring activity needs to be continued with the cooperation of the District, Puskesmas so that this community service activity is on target and successful as an effort to participate in the success of the government program to realize the acceleration of stunting reduction in toddlers Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis selama 1.000 HPK, Kurang terpaparnya ibu balita dan kader posyandu tentang stunting diprediksi menjadi penyebab kurangnya dukungan sosial, oleh karenanya diperlukan edukasi pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang status kesehatan balita melalui skreening. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat memberikan Pendampingan pada Kader Posyandu dan ibu balita tentang Pemantauan Status Gizi Balita dan Konseling Gizi sebagai upaya menurunkan Kejadian Stunting di Desa Tunah Kabupaten Tuban. Hasil kegiatan tahap I tgl 9 Juli 2024 dilakukan penyuluhan tentang stunting, nutrisi balita, serta Demonstrasi pengolahan menu balita oleh PERSAGI. Dari hasil kegiatan ini didapatkan perbedaan pengetahuan dengan signifikansi 0,000 dengan p value < 0,05 diartikan ada pengaruh dari perlakuanatau edukasi yang diberikan pada peningkatan pengetahuan peserta. Tahap 2 tanggal 15 juli 2024 dilakukan pendampingan ketrampilan kader posyandu untuk pengukuran antropometri didapatkan dari 50 balita hampir seluruhnya (86%) LILA normal, LIKA hampir seluruhnya (82%) balita normal, dan IMT sebagian besar (54%) kurang dari normal. Hasil pengukuran ini menggambarkan kondisi balita didesa Tunah memiliki status gizi kurang yang berisiko mengalami stunting. Pada pendampingan pengolahan menu balita dihasilkan 26 contoh menu bagi balita. Kegiatan pendampingan ini perlu dilanjutkan dengan kerjasama pihak Kecamatan, Puskesmas agar kegiatan pengabdian masyarakat ini tepat sasaran dan berhasil guna sebagai upaya ikut serta mensukseskan program pemerintah mewujudkan percepatan penurunan Stunting pada balita

Page 1 of 1 | Total Record : 8