Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama
AL-WARDAH Jurnal kajian Perempuan, gender dan Agama (ISSN: 1907-2740, E-ISSN: 2613-9367) adalah jurnal yang menerbitkan hasil kajian, penelitian, review tentang tema-tema perempuan gender dan agama. Diterbitkan oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PGSA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate. Al-wardah menerima berbagai tulisan/artikel yang sesuai dengan aim and scope jurnal ini.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020"
:
10 Documents
clear
Lifelong Learning: Pembelajaran Kolaboratif Inklusif Untuk Menyiapkan Generasi Digital Yang Humanis
Sukardi Abbas;
Nurbaya Nurbaya
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.249
Era digital tidak bisa dihindari. Berbagai jenis informasi dapat diakses dengan mudah, cepat, murah dan bahkan lebih banyak dari pada yang dapat di tangani. Hal ini membutuhkan upaya cepat untuk mendidik generasi digital sedini mungkin entah itu anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan orang berkebutuhan khusus. Lifelong learning merupakan satu-satunya jalan menuju masa depan yang lebih baik melalui pembinaan karakter siswa (etika, moral, spiritual, sosial dan intelektual). Pembelajaran kolaboratif secara inklusif diduga dapat membuka ruang-ruang belajar siswa dengan mengintegrasikan antara fisik, psikis dan sosial siswa. Artikel ini akan mengidentifikasi dan mendeskripsikan unsur-unsur penting dari lifelong learningmelalui studi literature dan menawarkan satu model pembelajaran kolaboratif secara inklusif untuk menyiapkan generasi masa kini dan generasi masa depan yang humanis.
Memahami Perbedaan Gender Dalam Perspektif Islam Dan Socio-Kultural”
Nurcholish Rustam;
JUbair Situmorang
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.243
Studi tentang isu-isu gender dalam Islam telah signifikan, ditandai tidak hanya oleh kelimpahan publikasi yang mempromosikan wacana gender dan Islam, tetapi juga fakta bahwa itu telah berkembang menjadi gerakan arus utama yang kemudian mengundang orang untuk dengan mudah menyebutnya sebagai "gerakan kesetaraan gender". Islam datang untuk memberikan posisi penting baik dalam hukum dan hak-hak yang sama dengan laki-laki, sehingga tidak ada diskriminasi bagi perempuan. Kesetaraan hak-hak dalam Islam jelas diatur dalam Al-Qur'an dan hadits. Islam tidak mendiskriminasi hak-hak perempuan terhadap laki-laki
Fungsi Perempuan Dalam Usaha Budidaya Rumput Laut Di Desa Galo-Galo Kabupaten Pulau Morotai
Adiyana Adam
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.253
Rumput laut merupakan salah satu sumber daya kelautan yang merupakan modal bagi berkembangnya mata pencarian nelayan, disamping mencari ikan. Usaha budidaya rumput yang terdapat di desa Galo-galo Kabupaten Pulau Morotai adalah menjadi mata pencaharian baru bagi penduduk setempat . Adanya keterlibatan perempuan dalam dunia kerja menunjukan adanya perubahan pola pikir mengenai peran usaha perempuan terhadap aktifitas budidaya rumput laut para perempuan atau ibu rumah tangga di Desa Galo-galo yang pada umumnya adalah daerah pesisir mempunyai inisiatif untuk membantu suaminya dengan membudidaya rumput laut agar terpenuhnya kebutuhan keluarga. Hasil yang di peroleh dari penelitian ini adalah perempuan sangat berperan dalam aktivitas budidaya rumput laut bahkan hampir semua pekerjaan dilakukan oleh perempuan seperti mengikat, melepas, dan menjemur ., rumput laut. dalam aktivitas budidaya rumput laut, tenaga perempuan dihargai secara ekonomi dan social
Antara Khadijah Dan Aisyah (Teladan Moderasi Beragama Persfektif Gender)
Sugirma Sugirma;
Agustang K Agustang K
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.244
Khadijah dan Aisyah adalah sosok wanita yang sejatinya menjadi sosok teladan bagi kaum wanita masa kini yang hidup pada era milenial. Khadijah dikenal sebagai sosok wanita tangguh dan dermawan. Beliau tercatat dalam sejarah sebagai salah satu wanita yang mempercayai risalah kenabian yang dibawa oleh nabi muhammad saw., dengan gelar assabiqunal awwalun. Aisyah dikenal sebagai wanita berparas cantik dan cerdas, memberi warna romatika hidup bagi rasululah saw sebagai khatamul anbiya’i wal mursalin yang digelari olehnya Humairah. Khadijah dan Aisyahibu rumah tangga, isteri, sampai pada wanita karier yang akan menguatkan peran serta kau wanita dalam pembanguan manusia yang utuh dan mampu berdampingan dengan kaum pria dalam segala aspek kehidupan dengan tidak mengabaikan perannya dalam rumah tangga. Khadijah dan Aisyah telah membuktikan bahwa jauh sebelum konsep gender itu digaungkan di Negeri Barat, Islam telah memberikan ruang luas kepada wanita untuk membuktikan jati dirinya sesuai dengan sifat dan karakter pada diri seorang wanita.
Eksistensi Wanita Karir Dalam Keluarga
Sri Rahayu Utari
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.254
Peran wanita karier di tengah keluarga tidak berubah dengan masuknya wanita ke dalam dunia kerja, melainkan bertambah karena adanya tanggung jawab di tengah pekerjaan. Kunci keberhasilan dalam menyandingkan antara peran di keluarga dan di karier. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa, pertama, secara psikologis, keberadaan wanita karir bisa mempengaruhi tatanan perkawinan dan keluarga, yang apabila tidak diatur dengan baik bukan mustahil akan berakibat pada disharmonisasi perkawinan dan keluarga. Kedua, dalam Islam tidak ada yang berhak melarang wanita untuk bekerja di luar rumah, termasuk suami sekalipun. Hal ini terkait dengan doktrin Islam sendiri yang sebenarnya tidak pernah membedakan antara laki-laki dan perempuan dari sisi jenis kelamin. Ketiga, konsep wanita karir tidak berarti seorang isteri/ibu bebas bekerja menelantarkan nasib perkawinan dan keluarganya.
Dampak Minuman Keras Terhadap Perilaku Generasi Muda (Gamsungi Kecamatan Ibu Selatan Kabupaten Halmahera Barat)
Safri Miradj
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.245
Kecamatan Ibu Kota Selatan Kabupaten Halmahera Barat secara besar-besaran merupakan generasi muda yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sehingga permasalahan minuman keras belum mampu diberantas atau dihilangkan dari pemikiran masyarakat. generasi muda, karena kesadaran masyarakat belum ada. Minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman keras / alkohol dibatasi untuk sejumlah orang tertentu, umumnya orang yang telah melewati batas usia tertentu. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa minuman keras adalah kependekan dari minuman keras, dimana minuman keras adalah suatu jenis minuman yang mengandung alkohol, tidak peduli seberapa banyak kandungan alkohol di dalamnya, penggunaan minuman keras dapat menyebabkan gangguan organik yaitu gangguan fungsi berpikir, perasaan dan perilaku. Minuman keras dikonsumsi berbagai usia dan mayoritas berada di kalangan remaja atau remaja, dimana mereka tidak mengetahui dampak atau akibat yang akan terjadi di kemudian hari. Dan ketiadaan kontrol sosial menyebabkan timbulnya berbagai bentuk penyimpangan sosial. Disfungsi perilaku menyimpang dapat menimbulkan bahaya kehidupan sosial, karena tatanan sistem yang ada tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena terdapat individu yang tidak dapat menjalankan tugasnya dalam sistem masyarakat.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Multikultural
Heriadi Heriadi
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.247
Pendidikan multikultural adalah sebuah sistem pendidikan yang berupaya untuk meredam kesenjangan sosial, kelas sosial, kecemburuan sosial dengan mengenalkan dan mensosialisasikan salah satu orientasinya yakni kebersamaan. Oleh karena itu dalam lembaga pendidikan Islam perlu menerapkan sistem pengajaran yang berorientasi pada penanaman kesadaran pluralisme dalam kehidupan. Adapun beberapa program pendidikan yang sangat strategis dalam menumbuhkan kesadaran pluralisme adalah: pendidikan sekolah harus membekali para mahasiswa atau peserta didik dengan kerangka (frame work) yang memungkinkannya menyusun dan memahami pengetahuan yang diperoleh dari lingkunganya. Gagasan mengenai multikultural bukanlah sesuatu yang sulit, karena di dalam agama Islam mengajarakan tentang saling menghormati dan mengakui kebaradaan orang lain. perbedaan warna kulit, bahasa, dan budaya harus diterima sebagai sesuatu yang positif dan merupakan tanda-tanda dari kebesaran Allah SWT. Untuk itu sikap yang diperlukan bagi seorang muslim dalam merespon kemajemukan dan perbedaan adalah dengan memandangnya secara positif.
Re-Understanding Gender Relations About Authority Rights as Marriage Guardians : Arabic Grammatical Perspective
M. Syamsul Rizal;
Athoillah Islamy
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.241
This study aims to find an Arabic grammatical analysis of several verses, both in the Koran and the Hadith that describe the authority of the rights as guardians of marriage. This type of research is a qualitative research in the form of literature review. The main data source, namely the foundation of the nas (al-Qur'an verse and Hadith) which describes the existence of a marriage guardian. Secondary data sources, namely various other relevant studies. The research analysis approach used is the linguistic approach (Arabic grammar). Meanwhile, the theory used as a knife of analysis is gender identity theory in Arabic. This study concludes that the use of verbs, both the commandment and prohibition of marriage in several verses of the Koran and Hadith cannot necessarily be claimed to be specifically aimed at men as long as there are no indicators that indicate their specificity.
Tinjauan Nalar Relasi Kuasa dalam Aturan Berjilbab di Solok dan Pesisir Selatan
Padri Irwandi;
Faiq Tobroni
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.248
Peraturan daerah bernuansa keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sebagai hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 6 Tahun 2002 tentang Berpakaian Muslim dan Muslimah di Kabupaten Solok (Perda 6/2002 Kabupaten Solok) dan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 4 Tahun 2005 tentang Berpakaian Muslim dan Muslimah di Kabupaten Pesisir Selatan (Perda 4/2005 Kabupaten Pesisir Selatan) merupakan contoh Peraturan Daerah yang lahir di balik hegemoni mayoritas di atas minoritas. Selain relasi kuasa antar pemeluk agama, kewajiban memakai jilbab ini juga bisa menjadi pemaksaan bagi perempuan muslim yang kebiasaan sehari-harinya tidak memakai jilbab. Dengan demikian, keberadaan Perda menjadi pelajaran tentang keharusan pengambil kebijakan untuk merumuskan peraturan yang lebih substantif dalam melindungi perempuan
Problematika Rumah Tangga Dalam Perspektif Pendidikan Islam
Asmiraty Asmiraty
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.242
Pernikahan adalah menyatunya laki-laki dan perempuan menjadi sepasang suami istri, hubungan ini terjalin bagi dua insan yang saling mencintai, menyayangi dan mengasihi. Membangun sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Kehidupan suami istri ibarat sebuah lembaga atau perusahaan yang mempunyai visi, tujuan dan prinsip, islam sudah menentukan visi pernikahan, yaitu mencapai ridha Allah swt, Islam juga meletakkan batasan-batasan prinsipyang jelas, yaitu tujuan utama pernikahan adalah surga. Setiap muslim tidak akan mendapatkan keutamaan, dan kehormatan di masyarakat, kecuali apabila dia berbuat baik kepada keluarganya. Mengatasi masalah tanpa masalah, yaitu dengan banyak-banyak bercermin pada kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad saw. Pernikahan merupakan sebuah proses hidup yang yang dipenuhi dengan kebahagiaan, namun pada dasarnya tidak ada pernikahan yang sempurna, tidak ada pernikahan yang bebas dari masalah. Siapa pun tidak ingin pernikahan yang mereka bangun akan mengalami masalah, apalagi kandas ditengah jalan. Untuk itu sepasang suami istri saling berusaha keras untuk mempertahankan kelanggengan rumah tangga mereka. Menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai contoh dan suri tauladan serta mengikuti sunnah beliau di dalam berumah tangga. beliau telah memberikan kita cara-cara mengatasi masalah (problem) rumah tangga.