cover
Contact Name
Reinardus Liborius Cabuy
Contact Email
reinnardcabuy@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
kehutanan.papuasia@unipa.ac.id
Editorial Address
Faculty of Forestry, Papua University. Jalan Gunung Salju Amban, Manokwari, Papua Barat 98314
Location
Kab. manokwari,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Kehutanan Papuasia (Journal of Papuasia Forestry)
Published by Universitas Papua
ISSN : 25416901     EISSN : 27226212     DOI : https://doi.org/10.46703/jkp.unipa
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Kehutanan Papuasia adalah peer reviewed jurnal tentang ilmu silvikultur, ekologi hutan, konservasi dan biodiversitas sumber daya hutan, teknologi hasil hutan, dan manajemen hutan. jurnal Kehutanan Papuasia (JKP) diterbitkan secara berkala oleh Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia dan Fakultas Kehutanan Univesitas Papua. satu volume dicetak dalam satu tahun dan dibagi dalam dua nomor yaitu edisi Januari-Juni dan Juli- Desember.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia" : 20 Documents clear
Pengaruh Pemupukan dan Pemberian Tanah Rhizosfir pada Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Semai Damar (Agathis labillardieri Warb.) Jeffry Cornelis Angkotta; Julius Dwi Nugroho; Nurhaida I. Sinaga
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.283

Abstract

Agathis labillardieri Warb. adalah salah satu species Agathis endemik Papua. Beberapa tulisan menyebutkan jenis ini pada tingkat semai memiliki pertumbuhan yang sangat lambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh pemupukan dan pemberian tanah rhizosfir pada media tanam terhadap pertumbuhan semai A. labillardieri Warb. di persemaian dengan metode eksperimen/percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan walaupun perlakuan yang diberikan tidak berbeda nyata, namun terdapat kecenderungan pemberian tanah rhizosfir pada media tanam memberikan pengaruh yang relaitif lebih baik terhadap pertumbuhan semai A. labillardieri. apabila tidak disertai dengan pemupukan pada konsentrasi yang tinggi.
Kepadatan Populasi, Frekuensi Relatif dan Kemampuan Spathoglottis papuana Hidup pada Berbagai Ekosistem di Cagar Alam Pegunungan Cycloop, Papua Agustina Yohana Setyarini Arobaya; Abigail Florence Pattiselanno
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.286

Abstract

Cagar Alam Pegunungan Cycloop (CAPC) menjadi tempat hidup berbagai macam flora fauna. Anggrek merupakan salah satu kekayaan hayati yang sering dijumpai tumbuh dalam kawasan tersebut. Spathoglottis papuana yang hidup secara terestrial pada kawasan CAPC pada berbagai tipe ekosistem yang ada di dalamnya mulai dari hutan hujan dataran rendah sampai dataran tinggi dan pegunungan. Paper ini membahas mengenai potensi S. papuana dan habitatnya yang belum banyak diketahui dari kawasan tersebut. Metode pendekatan yang digunakan adalah eksplorasi dan pembuatan 6 plot pengamatan berukuran 0,1 hektar yang diletakan pada 6 lokasi dijumpai anggrek untuk melihat populasi dan densitas anggrek tanah S. papuana. 30 petak berukuran 20 × 20 diletakan secara sistematis pada plot pengamatan berukuran 300 × 200 meter persegi pada dua lokasi masing-masing di bagian barat dan timur kawasan CAPC untuk analisis vegetasi pada habitat anggrek. Hasil analisis populasi S. papuana di bagian barat CAPC terdata lebih banyak dari yang dijumpai di bagian timur. Kerapatan individu S. papuana di bagian barat juga lebih tinggi dari pada di bagian timur CAPC. Sebaliknya kehadiran S. papuana di bagian barat lebih rendah dari pada di bagian timur CAPC. Profil habitat berdasarkan analisa vegetasi di bagian barat masih ditutupi oleh tumbuhan tingkat pohon Albizia falcataria, Pometia pinnata dan Casuarina equisetifolia. Pada bagian timur ditutupi oleh perdu, tumbuhan dari paku-pakuan (Pteridophyta) dan rumput-rumputan (Poacea).
Kajian Penggunaan Lahan Terhadap Peraturan Sempadan Sungai Arui Paul Colin Pasaribu; Jonni Marwa; Francina F. Kesaulija; Charly B. Wanggai; Bernadetta M.G. Sadsoeitoeboen
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk penggunaan lahan di sempadan Sungai Arui yang tidak sesuai dengan peraturan sempadan sungai. Lokasi penelitian ini berada di sempadan Sungai Arui Distrik Masni Kabupaten Manokwari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data dengan observasi lapangan, studi pustaka, dan analisis GIS menggunakan aplikasi ArcGIS 10.8. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat 5 bentuk penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan PP. No. 38 Tahun 2011 pada Sempadan Sungai Arui, yaitu bentuk penggunaan perkebunan, sawah, ladang, pemukiman dan tanah terbuka. Penggunaan lahan tersebut tersebar di 14 administrasi desa. Luas penggunaan lahan perkebunan seluas 274,18 Ha, sawah seluas 1,54 Ha, ladang seluas 0,63 Ha, pemukiman seluas 0,95 Ha dan terbuka seluas 1,01 Ha, dengan total keseluruhan 278,32 Ha. Luas total sempadan Sungai Arui seluas 896,56 Ha. penggunaan lahan yang tidak sesuai adalah 31,2% dari total luas sempadan Sungai Arui.
Potensi 'Kelapa Hutan' (Pandanus Spp.) di Kawasan Hutan Lanny Jaya dan Etnobotaninya dalam Kehidupan Suku Lani, Papua Roby Kogoya; Nurhaidah Iriany Sinaga; Julius Dwi Nugroho
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.288

Abstract

Pandanus merupakan salah satu tanaman penting dalam kehidupan masyarakat Suku Lani di Kabupaten Lany Jaya Provinsi Papua. Orang Lani memanfaatkan tanaman kelapa hutan sebagai bahan makanan, untuk membuat tas tradisional, payung, pakaian, serta memiliki nilai-nilai social dalam masuyarakat. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui etnobotani dan potensi jenis kelapa hutan. Penelitian inimenggunakan metode deskriptif dengan mewawancarai responden dan surveu potensi jenis tanaman kelapa hutan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat nama lokal menurut bahawa Lani yakni Helak/Wormonggen yang berarti bahwa tumbuhan yang mempunyai bagian empulut putih seperti kelapa. Terdapat 2 jenis tumbuhan kelapa hutan yakni Woromo (P. julianettii Mart) dan Gawen (P. brosimos Merr). Indeks nilai penting untuk jenis P. julianettii pada fase pohon = 152,61%, fase tiang = 164,58%, fase pancang =103,40%, dan fase semai =115,16%. Jumlah jenis per hektar ditemukan sebanyak 168 tanaman. Sementara indeks nilai penting untuk jenis P. brosimos pada fase pohon = 147,39%, fase tiang = 135,42%, fase pancang = 96,60% dan fase semai = 84,84%. Indeks nilai penting menunjukan indikasi populasi yang baik dari kedua jenis walaupun masyarakat tradisional secara terus menerut memanfaatkan kedua jensi tumbuhan tersebut. Masyarakat juga menanam kedia jenis tanaman kelapa hutan di sekitar pekarangan mereka dan kebun untuk kebutuhan pangan.
Kandungan Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Daun Pandemor (Pemphis acidula J. R. Forst. & G. Forst) Asal Pulau Biak Aries Toteles Ap; Cicilia Maria Erna Susanti; Abdul Azis; Rafsanjani Abdul Rasyid; Isabella Weno; Yefani T. Tahamata
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.289

Abstract

Tumbuhan pandemor (Pemphis acidula) merupakan salah satu tumbuhan berkhasiat menyembuhkan yang banyak dimanfaatkan sebagai ramuan untuk mengobati patah tulang, nyeri, dan pegal-pegal oleh masyarakat di wilayah Pulau Biak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder secara kualitatif yang terdapat pada ekstrak etanol daun pandemor (P. acidula) asal Kampung Wari dan Pulau Fani (Kabupaten Biak Numfor) serta Kampung Nyanbarai dan Pulau Auki (Kabupaten Supiori). Sampel daun dibuat dalam bentuk simplisia dan diekstrak menggunakan etanol 96% sebelum dilakukan analisis senyawa metabolit sekunder secara kualitatif yang meliputi alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid dan streroid. Hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak etanol daun pandemor positif mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin pada semua simplisia dari lokasi yang berbeda.
Estimasi Produksi dan Peredaran Kayu Olahan Lokal Berdasarkan Penerbitan Ijin Pemungutan Hasil Hutan Kayu di Provinsi Papua Barat Niklas M. Merindakang; Wahyudi; Julius Dwi Nugroho
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.290

Abstract

Ijin Pemungutan Hasil Hutan Kayu adalah ijin pemungutan hasil hutan kayu dari hutan produksi pada hutan negara untuk pemenuhan kayu olahan lokal bagi pembangunan daerah, kelompok dan individu/perorangan, serta kesejahteraan masyarakat pemilik ulayat dalam volume, luasan dan waktu tertentu, dan tidak diperjualbelikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan luasan IPHHK selama 2018-2019 di Provinsi Papua Barat, penyebaran IPHHK dominan kabupaten kota/distrik, komposisi jenis kayu olahan berdasarkan surat keterangan sahnya hasil hutan, keragaman ukuran kayu olahan lokal, dan perkiraan penerimaan iuran kehutanan dari kayu olahan lokal di Provinsi Papua Barat. Penelitian dirancang dengan studi kasus, data dianalisis dari dokumen Dinas Kehutanan provinsi Papua Barat, dan wawancara responden kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPHHK pada 2018 sebanyak 1.101 izin dengan luasan 5.505 Ha dan volume bahan baku/log 55.050 m3, setara dengan 27.525m3, akan tetapi jumlah izin menurun 38% pada 2019. Empat kabupaten dominan pemegang izin ialah Manokwari, Sorong, Manokwari Selatan, dan Teluk Bintuni. Kayu olahan lokal berdasarkan Surat keterangan sahnya hasil hutan kayu, didominasi kelompok Merbau (90%), diikuti kelompok Meranti (8%), Rimba Campuran (2%) dan nihil untuk kelompok kayu Indah. Merbau berkontribusi sangat signifikan terhadap provisi sumber daya hutan Rp3.2 milyar/tahun. Karakteristik kayu olahan lokal untuk stand kayu lebih bersifat seller market dan untuk mebel bersifat buyer market atau pesanan. Penanaman jenis komersil endemik bagi pemegan ijin perlu dimonitor dan di evaluasi di masa mendatang. Peredaran kayu olahan lokal pada 2018 masih dapat dipenuhi dari penerbitan 1.101 izin pemungutan hasil hutan kayu di Provinsi Papua Barat.
Aspek Ekologi Pigafetta filaris (Giseke) Becc pada Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari Kemal Dokumalamo; Novita Panambe; Mariana H. Peday; Reinardus L Cabuy
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.291

Abstract

Pigafetta filaris (Giseke) Becc merupakan jenis palem yang telah dinyatakan langka oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2001. Tujuannya untuk mengetahui aspek ekologi P. filaris di lokasi TWA Gunung Meja untuk menentukan kebijakan pengelolaan TWA Gunung Meja selanjutnya. Sasaran utama penelitian ini yaitu untuk mengamati aspek ekologi palem P. filaris dan juga jumlah individu palem berdasarkan fase pertumbuhan, dan jenis vegetasi yang tumbuh di sekitar palem. Hasil penelitian menemukan hanya hanya 2 individu pada fase dewasa. Hasil analisa sifat kimia tanah didapatkan hasil pH 5,5, P 3,31, K 1,13, Ca 3,61, Na 2,04, Mg 0,87, KPK 49,45 dan tingkat kesuburan tanah P. filaris sedang dengan warna tanah hitam, tekstur lempung liat berdebu, dan struktur remah. Faktor klimatis menunjukan suhu rata-rata 29° C, kelembaban 69%, dan tutupan tajuk 57,5%. Faktor topografi P. filaris tumbuh pada kisaran ketinggian 100-120 mdpl, kelerengan dan kemiringan 15-40%. Tumbuhan berkayu yang berasosiasi dengan P. filaris cenderung tumbuh Pometia coreacea dan Pometia pinnata. Status konservasi potensi P. filaris dikhawatirkan akan punah secara ekologi pada kawasan hutan TWA Gunung Meja.
Kontribusi Hutan Kemasyarakatan (HKM) Terhadap Pendapatan Kelompok Tani Hutan (KTH) di Desa Gunung Silanu Kabupaten Jeneponto Muthmainnah; Hasanuddim; Irma Sribianti; Andi Azis Abdullah; Muhammad Nur Ramadhan
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.292

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kontribusi Hutan Kemasyarakatan terhadap pendapatan kelompok tani hutan (KTH) di Desa Gunung Silanu Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini dilakukan di Desa Gunung Silanu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, yang akan dilaksanakan pada bulan November 2020 – Januari 2021. Populasi penelitian di Desa Gunung Silanu Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto adalah Kelompok Tani Sumber Bahagia dengan 25 responden dan Kelompok Tani Jihad dengan 25 responden. Kelompok Tani Sumber Bahagia memperoleh pendapatan dari sektor pertanian sebesar Rp.161.515.000/tahun dengan persentase sebesar 45,03%, pendapatan dari sektor non pertanian sebesar Rp.197.190.000/tahun dengan persentase sebesar 54,97 %. Kelompok Tani Jihat memperoleh pendapatan dari sektor pertanian sebesar Rp.228.266.000/tahun dengan persentase sebesar 53,87%, pendapatan dari sektor non pertanian sebesar Rp.195.470.000/Tahun dengan persentase sebesar 46,13%.
Sistim Agroforestri Berkelanjutan di Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu Rini Fitri; Nuraida
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.293

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem agroforestri dalam menekan erosi lebih kecil dari erosi yang ditoleransikan (Etol), dan meningkatkan kebutuhan hidup layak di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung Hulu. Penelitian ini menggunakan metode survei, analisis erosi lebih kecil dari erosi yang ditoleransikan dengan persamaan (Wood dan Dent, 1983) dan analisis kebutuhan hidup layak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem agroforestri di DAS Ciliwung Hulu terdapat 8 (delapan) tipe agroforestri diantaranya agrosilvopastura-Damar, agrosilvopastura-Mindi, agrosilvopastura-Kayu Afrika, agrosilvopastura-Sengon, agrisilviendemik-Rasamala, agrisilvikultura-Kayu Afrika, agrislivikultura-Jabon dan agrisilvikultura-Damar. Integrasi antara sistem agroforestri dan agroteknologi yang digunakan mampu mendukung indikator biofisik pengelolaan DAS yang berkelanjutan dan menekan erosi lebih kecil dari Etol. Secara sosial ekonomi pendapatan yang diperoleh telah memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan berkelanjutan.
Modal Sosial Masyarakat Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKM) Buhung Lali Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Adrayanti Sabar; Muhammad Dassir; Sri Eka Nur Ita
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.294

Abstract

Pembangunan hutan kemasyarakatan memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang baik, untuk meningkatkan pengelolaannya dibutuhkan informasi tentang bagaimana modal sosial bekerja pada aktivitas pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk modal sosial masyarakat pada aktivitas perencanaan dan pelaksanaan HKm Buhung Lali, Kawasan Bangkeng Bukit Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. Pendekatan partisipatif, teknik observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi menjadi metode pengumpulan data dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan yaitu kualitatif kuantitatif yang dijabarkan secara deskriptif untuk menjelaskan aktivitas pada tahap perencanaan dan pelaksanaan serta modal sosial (norma sosial, kepercayaan, dan jaringan sosial), untuk mengukur tingkat modal sosial dilakukan dengan persamaan selang nilai. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan, norma sosial cukup tinggi, masyarakat mematuhi aturan yang berlaku karena adanya sanksi yang mengikat. Tingkat kepercayaan masyarakat secara umum baik, meskipun kepercayaan antar petani dan pihak luar kurang karena partisipasi dalam pengelolaan HKm kurang sehingga masyarakat tani membatasi kepercayaan mereka. Jaringan sosial yang terjalin antar masyarakat cukup baik karena adanya kerjasama yang baik karena masyarakat saling membantu untuk memberhasilkan pembangunan HKm, serta komunikasi dan saling pengertian juga menjadi faktor kuat dalam jaringan sosial. Modal sosial pada HKm Buhung Lali cukup baik dan diharapkan tetap mempertahakan modal sosial yang ada.

Page 1 of 2 | Total Record : 20