cover
Contact Name
Boy Riza Juanda
Contact Email
boyrizajuanda@unsam.ac.id
Phone
+6285260088450
Journal Mail Official
boyrizajuanda@unsam.ac.id
Editorial Address
Jl. Meurandeh, Langsa Lama, Kota Langsa - Aceh, 24415
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Penelitian Agrosamudra
Published by Universitas Samudra
ISSN : 23560495     EISSN : 27164101     DOI : https://doi.org/10.33059/jupas.v9i1.5466
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrosamudra adalah media ilmiah yang memuat kajian konseptual dan kajian hasil penelitian di bidang agroteknologi yang meliputi Kesuburan Tanah, Bioteknologi Pertanian, Remote Sensing, Pemuliaan Tanaman, Hidrologi, Pengembangan Wilayah, Agronomi, Hama Penyakit Tanaman dan Konservasi Sumber Daya Lahan
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra" : 9 Documents clear
PEMBERIAN ZPT DEKAMON DAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) Muhammad Muaz Munauwar; Husainah Yusuf; nursiah
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.697 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1757

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ZPT Dekamon dan Pupuk Daun Gandasil baik secara faktor tunggal maupun interaksi terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Batumbulan Asli Kecamatan Baussalam Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu konsentrasi ZPT Dekamon (D) dan kosenstrasi pupuk Gandasil (G) yang masing-masing terdiri atas 3 taraf perlakuan. Faktor Dosis ZPT Dekamon : D1 = 2 ml/L, D2 = 4 ml/L, D3 = 6 ml/L. Faktor Konsentrasi Gandasil : G1 = 1 gr/L, G2 = 2 gr/L, G3 = 3 gr/L. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter pangkal batang (cm), jumlah daun (helai), lebar daun (cm), dan panjang daun (cm). Pemberian ZPT Dekamon tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun dan panjang daun, tetapi berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 30 dan 60 HST. Pemberian pupuk daun Gandasil tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun dan panjang daun pada semua umur.
Pengaruh Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max(L.) Merrill) Laila Nazirah
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.391 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1758

Abstract

Kebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi makanan bergizi. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil kedelai adalah dengan varietas dan kompos yang bersumber dari eceng gondok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil dari berbagai varietas kedelai pada penambahan kompos eceng gondok. Penelitian ini dilakukan di Aula Teungku Mahmud, Desa Uteun Geulinggang, Dewantara, Aceh Utara, mulai dari bulan Maret hingga Juli 2018. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah varietas kedelai (V1 = Baluran, V2 = Anjasmoro, V3 = Kipas Merah). Faktor kedua adalah dosis kompos eceng gondok (terdiri dari 3 level: E0 = 0 g, E1 = 17,5 g, E2 = 24,5 g). Untuk membandingkan setiap perlakuan, tes lebih lanjut dilakukan menggunakan uji lanjutan Duncan pada tingkat 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis varietas memiliki diameter batang, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji kering per tanaman, Sedangkan pemberian kompos eceng gondok mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan volume akar. Interaksi antara penambahan kompos eceng gondok dan varietas tidak mempengaruhi semua variabel yang diamati.
POTENSI PENGEMBANGAN KEGIATAN BUDIDAYA IKAN DI PERAIRAN SITU CIPONDOH Juwarin Pancawati
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.038 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1759

Abstract

Secara geografis Situ Cipondoh merupakan sumberdaya air yang potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi budidaya ikan air tawar. Namun dalam perkembangannya kegiatan budidaya ikan air tawar di perairan Situ Cipondoh telah mengalami pasang surut. Kegiatan produksi yang melebihi daya dukung perairan dapat menyebabkan penurunan produktivitas yang pada akhirnya dapat merugikan kegiatan budidaya itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi perairan situ sebagai lokasi budidaya ditinjau dari daya dukung, serta mengkaji kelayakan finansialnya. Data yang digunakan diperoleh dari survei terhadap kondisi perairan serta wawancara dengan pelaku budidaya. Daya dukung perairan dihitung berdasarkan nilai P-total. Kelayakan finansial dianalisis berdasarkan kriteria revenue cost ratio (RCR), financial rate of return (FRR), dan payback period of capital (PPC) pada skala optimal sesuai daya dukungnya. Daya dukung perairan Situ Cipondoh bagi kegiatan budidaya perikanan adalah 36,4 ton per tahun dengan pemberian pakan maksimal sebanyak 54,56 ton per tahun. Budidaya ikan air tawar secara finansial layak dilakukan dan berpotensi menghasilkan keuntungan sebesar Rp 124.749.000 per tahun. Tingkat pengembalian investasi berkisar antara 16,1-18,5% tergantung dengan besarnya nilai investasi, dengan masa pengembalian (PPC) antara 5-6 kali panen.
KETERKAITAN EKSTRAK TELUR KEONG MAS DENGAN TINGKAT KETAHANAN SALINITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) Syukri; Risky Ridha
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.794 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1760

Abstract

Wilayah pesisir mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian, namun peningkatan muka air laut akan menyebabkan terjadinya salinitas. Salah satu penyebab kerusakan tanaman pada kondisi salinitas adalah terjadinya cekaman oksidatif yang disebabkan oleh terakumulasinya senyawa Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal ini dapat menyebabkan degradasi membran sel yang dapat menyebabkan hilangnya energi untuk biosintesis, cadangan makanan di embrio menjadi habis dan menurunnya viabilitas dan vigoritas benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar pengaruh dari ekstrak telur keong mas sebagai antioksidan alami dalam meningkatkan vigoritas benih kedelai (Glycine max (L.) Merril) pada kondisi cekaman salinitas. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan tiga ulangan. Sebagai faktor pertama yaitu kosentrasi ekstrak telur keong mas yang terdiri dari : E1 (45 %) dan E2 (0 %). faktor kedua yaitu kosentrasi larutan NaCl yang terdiri dari : N0 (NaCl 0,0 %), N1 (NaCl 0,5 %), N2 (NaCl 1,0 %) dan N3 (NaCl 1,5 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak telur keong mas kosentrasi 45 % hanya dapat meningkatkan daya berkecambah sebesar 51,59 %, kecepatan tumbuh sebesar 24,18 %/etmal dan vigor kecambah sebesar 33,55 % pada kondisi cekaman salinitas hingga 0,5 %, namun pada cekaman salinitas 1,0 % dan 1,5 % benih sudah tidak mampu untuk berkecambah normal. Peningkatan cekaman salinitas 0 % - 1,0 % menyebabkan pengurangan panjang hipokotil dan panjang akar primer benih kedelai. Pemberian ekstrak telur keong mas kosentrasi 45 % menghasilkan hipokotil dan akar primer benih kedelai yang lebih panjang dibandingkan dengan tanpa pemberian ekstrak. Hasil penelitian membuktikan adanya perbaikan viabilitas dan vigoritas benih yang ditunjukkan oleh indikasi fisiologi yaitu perbaikan performansi panjang hipokotil dan akar primer, meningkatkan nilai kecepatan tumbuh dan vigor kecambah benih kedelai dengan perendaman ekstrak telur keong mas pada kondisi salinitas walaupun pada level yang rendah.
Efektifitas Limbah Cair Hasil Fermentasi Kakao (Theobroma Cacao L) Terhadap Pengendalian Gulma Berdaun Lebar Abdullah; Baidhawi; Khaidir
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.525 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1761

Abstract

Limbah hasil fermentasi kakao memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan pengendali gulma (bioherbisida). Kandungan asam cuka (asam asetat) dalam limbah tersebut bersifat sebagai racun kontak. Konsentrasi aplikasi yang direkomendasikan untuk digunakan dalam pengendalian gulma berdaun lebar adalah 10 – 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas limbah cair hasil fermentasi kakao sebagai bioherbisida dalam mengendalikan gulma berdaun lebar. Rancangan penelitian menggunakan pola faktorial yang disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah Lama Fermentasi (F) : F1 = 3 hari, F2 = 4 hari, F3 = 5 hari, F4 = 6 hari F5 = 7 hari dan faktor ke dua adalah Dosis pemberian ragi tape per kg kakao (D) : D1 = Kontrol, D2 = 2 g, D3 = 4 g, D4 = 6 g. Peubah yang diamati meliputi asam tertitrasi total, persentase keracunan gulma, bobot basah gulma dan bobot kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi limbah cair hasil fermentasi kakao efektif dalam mengendalikan gulma Ludwigia hyssopifolia (G. Don) exell, namun tidak efektif terhadah pengendalian gulma Ageratum conyzoides dan Hyptis brevipes poit. Hal ini disebabkan karena bioherbisida yang digunakan hanya bersifat racun kontak. Keadaan ini memungkinkan gulma untuk dapat pulih kembali setelah beberapa hari. Pengaruh lain mungkin disebabkan rendahnya konsentrasi bioherbisida yang digunakan pada saat aplikasi.
PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN UKURAN PEMOTONGAN UJUNG UMBI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Adnan; Boy Riza Juanda; Muhammad Rian Nugraha
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.565 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang dan ukuran pemotongan ujung umbi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L). Penelitian ini menggunakan RAK pola faktorial yang terdiri dari dua faktor: jenis pupuk kandang dengan notasi (k) yang terdiri dari 4 taraf adalah k0 : kontrol, k1 : pupuk kandang ayam 2,5 kg/plot, k2 : pupuk kandang kambing 2,5 kg/plot dan k3 : pupuk kandang bebek 2,5 kg/plot. Sedangkan ukuran pemotongan ujung umbi dengan notasi (p) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : p0 : tanpa pemotongan, p1 : pemotongan ¼ bagian, p2 : pemotongan 1/3 bagian. Pengamatan dilakukan terhadap tiggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah daun umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah umbi pertanaman sampel, berat segar umbi tanaman per sampel, berat segar umbi per plot, berat kering umbi tanaman per sampel dan berat kering umbi tanaman per plot. Hasil Pemberian jenis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar umbi per sampel, berat segar umbi per plot dan berat kering umbi per plot. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (45 HST), jumlah daun (15, 30 dan 45 HST), jumlah umbi pertanaman sampel dan berat kering umbi per sampel. Hasil pemberian ukuran pemotongan ujung umbi terbaik diperoleh pada perlakuan P1 (pemotongan ¼ bagian). Interaksi antara jenis pupuk kandang dan ukuran pemotongan ujung umbi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (45 HST). Sedangkan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman (30 HST), jumlah daun (15,30 dan 45 HST) dan jumlah umbi pertanaman sampel. Hasil terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan K3P1 (pengaruh jenis pupuk kandang bebek dan pemotongan ¼ bagian).
ANALISIS SPASIAL TINGKAT EROSI TANAH DI DAS CILIWUNG HULU Nuraida
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.217 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1768

Abstract

Berkurangnya luasan kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian dan pemukiman di bagian Hulu DAS menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya alam dan menurunkan fungsi-fungsi hidrologi yang ada di dalam kawasan DAS, seperti meningkatnya lahan kritis, erosi, longsor, dan menurunnya kualitas air sungai. Permasalahan erosi di DAS Ciliwung Hulu salah satunya diakibatkan oleh berkurangnya luasan maupun menurunnya kualitas hutan. Melihat semakin tinggi tingkat kerusakan lingkungan dalam kawasan DAS tersebut, diperlukan suatu upaya/tindakan untuk mencegah semakin tingginya permasalahn erosi. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara memprediksi tingkat erosi dan memetakan tingkat erosi yang terjadi di kawasan DAS Ciliwung Hulu, sehingga dapat ditentukan pengelolaan yang sesuai untuk setiap kawasan DAS tersebut. Prediski tingkat erosi dengan menggunakan USLE serta sebarannya menggunakan ArcGIS. Penelitian dilakukan di DAS Ciliwung Hulu pada Juni sampai November 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan DAS Ciliwung Hulu telah mengalami erosi dari tingkat Sangat rendah sampai sangat berat. Kawasan dengan kriteria Erosi berat dan sangat berat menunjukkan bahwa kawasan tersebut diperlukan suatu tindakan pengolahan tanah untuk mencegah erosi semakin tinggi.
RESPON PEMBERIAN SEKAM PADI DAN LINDI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Murdhiani; Rina Maharany
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.679 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1769

Abstract

Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 4 level perlakuan untuk faktor pertama dan 3 level perlakuan untuk faktor kedua. Faktor pertama pemberian dosis sekam padi terdiri dari 4 taraf, yatitu : S0 = 0 ton/ha (kontrol), S1 = 5 ton/ha (0,5 kg/plot), S2 = 10 ton/ha (1 kg/plot), S3 = 15 ton/ha (1,5 kg/plot). Faktor kedua pemberian dosis lindi terdiri dari 3 taraf, yaitu : Lo = (0 ml/L larutan/plot), L1 = 167 ml/L larutan/plot, L2 = 334 ml/L larutan/plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon tanaman jagung terhadap pemberian sekam padi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST, diameter batang 4 MST, dan berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 6 MST. Tinggi tanaman jagung tertinggi adalah 159,89 cm pada perlakuan S3. Diameter batang terbesar umur 4 MST adalah 15,14 cm pada perlakuan S2, dan umur 6 MST adalah 31,48 cm pada perlakuan S0. Pemberian lindi berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang umur 4 MST, dan produksi per plot. Diameter batang terbesar adalah 1,43 cm pada perlakuan L2, dan produksi per plot tertinggi adalah 1,93 kg pada perlakuan L2. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST dan berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang umur 4 MST. Tinggi tanaman tertinggi adalah 165, 44 cm pada perlakuan S3L0. Diameter batang terbesar adalah 20,07 cm pada perlakuan S2L2.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Kascing dan Pupuk Organik Cair Top G2 Terhadap Pertumbuhan Bibit Pinang Rudi Fadhli; Nuryulsen Safridar
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.567 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1770

Abstract

Upaya pengembangan tanaman pinang, penyediaan bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam peremajaan dan perluasan areal penanaman pinang. Selama ini perbanyakan pinang dilakukan secara konvensional yang sampai sekarang masih menghadapai banyak kendala. Kendala tersebut antara lain lamanya waktu yang diperlukan untuk perkecambahan dari benih dan rentannya bibit terhadap kondisi lingkungan, serta serangan dari hama dan penyakit khususnya persemaian bibit pinang. Salah satu kegiatan pemeliharaan adalah melakukan pemupukan yang bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanpa adanya penambahan unsur hara melalui pemupukan, pertumbuhan dan perkembangan bibit maka pertumbuhan akan menjadi lambat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik kascing dan pupuk organik cair TOP G2 terhadap pertumbuhan bibit pinang. Penelitian dilakukan dalam kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur Sigli dari bulan September sampai Desember 2015 dengan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial melalui tiga ulangan, yaitu faktor pupuk organik kascing dengan taraf: 0 gram polibag-1 (K0), 37,5 gr/polibag-1 (K1), 75,0 gr/polibag-1 (K2) dan 112,5 gr/polibag-1 (K3)yang terdiri dan faktor pupuk organik cair G2 dengan taraf: 0 cc/liter air/polibag (T0), 1 cc/liter air/polibag (T1), 2 cc/liter air/polibag (T2) dan 3 cc/liter air/polibag (T3). Hasil penelitihan menunjukkan pemberian pupuk organik baik kascing maupun cair Top G2 memberikan daya pertumbuhan bibit tanaman pinang pada tinggi tanaman dan perkembangan akar tanaman dengan masing masing takaran jenis pupuk organik kascing terbaik pada 112,5 gr/polibag dan pupuk organik cair Top G2 terbaik pada takaran 4 cc/liter/polibag.

Page 1 of 1 | Total Record : 9