cover
Contact Name
Pada Lumba
Contact Email
padalumba@gmail.com
Phone
+6282172150290
Journal Mail Official
apteknikft@gmail.com
Editorial Address
Jl. Tuanku Tambusai Desa Kumu, Rambah Hilir 28557 Rokan Hulu, Riau
Location
Kab. rokan hulu,
Riau
INDONESIA
APTEK
ISSN : 20852630     EISSN : 26559897     DOI : -
Core Subject : Engineering,
APTEK (Aplikasi Teknologi) menerbitkan manuskrip penelitian terkait dengan ilmu teknik. Tujuan jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan studi ilmiah yang berkontribusi pada pengembangan teori dan konsep-konsep ilmu pengetahuan serta penerapannya pada bidang teknik. Ketentuan penerbitan, manuskrip tidak pernah dipublikasikan atau tidak sedang diajukan di jurnal lain.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 12, No. 02, Juli 2020" : 15 Documents clear
MANAGEMENT SIMPANG DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI: Studi Kasus: Simpang RAPP Kabupaten Pelalawan Hendra Agustian; Ari Sandhyavitri; Muhammad Ikhsan
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 12, No. 02, Juli 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v12i2.374

Abstract

Simpang RAPP merupakan salah satu persimpangan empat dengan arus lalu lintas yang paling padat di Kabupaten Pelalawan. Pada simpang ini terjadi pertemuan arus lalu lintas dari Jalan Lintas Timur arah RAPP dan arah Kota Pelalawan, Jalan Langgam RAPP, dan Jalan Lingkar. Komposisi kendaraan terdiri dari sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat. Pada jam sibuk, terjadi kemacetan dan tundaan yang signifikan terhadap kendaraan dengan antrian yang panjang. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis kinerja simpang bersinyal kondisi aktual berdasarkan MKJI 1997. Kinerja simpang akan dievaluasi berdasarkan parameter derajat kejenuhan dan tundaan rata-rata kendaraan. Setelah evaluasi kondisi simpang aktual, beberapa alternatif perbaikan kineja simpang dilakukan untuk menganalisis pengaruhnya terhadap kinerja simpang. Alternatif perbaikan kinerja simpang tersebut adalah dengan pembebasan hambatan samping, pelarangan gerakan belok kiri langsung (LTOR), kombinasi pembebasan hambatan samping dan pelarangan gerakan LTOR, dan penyesuaian waktu hijau untuk masing-masing fase. Untuk kondisi aktual dan masing-masing kondisi alternatif perbaikan, dihitung juga kerugian finansial operasional kendaraan akibat tundaan pada simpang ini, kemudian dilengkapi dengan analisis biaya operasional kendaraan untuk tiap jenis kendaraan. Dengan diperolehnya data atau parameter ini, kinerja simpang dapat ditentukan dan dievaluasi secara kuantitatif.
Perbandingan Qult Terhadap Bentuk Pada Pondasi Dangkal Dengan Menggunakan Rib Pada Tanah Gambut Risma Linda; Anton Ariyanto
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 12, No. 02, Juli 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v12i2.376

Abstract

Indonesia memiliki lahan gambut seluas 20 juta hektar dimana berada di empat pulau yaitu Pulau Sumatera (35%), Pulau Kalimantan (32%), Sulawesi (3%) dan Papua (30%). Tanah gambut di pulau sumatera khususnya di Propinsi Riau berjumlah sekitar 4,04 juta hektar atau sekitar 56,1% dari total keseluruhannya . Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan pemekaran daerah tidak mustahil pembangunan sampai ke lahan gambut yang selama ini dibiarkan atau di gunakan sebagai hutan bakau untuk pengendali abrasi pantai. Pondasi dangkal yang digunakan ada dua bentuk yang akan yaitu bentuk lingkaran dan segitiga untuk mendapatkan nilai yang terbaik dalam memperbaiki daya dukung tanah tampa menambah luas dari pondasi tersebut. Penambahan luas pondasi selain menambah biaya juga menambah tempat Dimana tinggi rib yang digunakan adalah 50% dari lebar masing masing jenis pondasi pondasi. Dimana daya dukung (Qult ) dihitung dengan menggunakan teori Hansen dan mayerhoff. Dari hasil penelitian didapat nilai Qult yang paling tinggi pada pondasi berbentuk lingkaran dengan penambahan rib 50% dengan menggunakan metode Hansen didapat nilai Qult 8,8388 Kg/cm3 dan yang terendah pada bentuk segitiga tampa ribsdengaan menggunakan metode mayerhoff yaitu 0.62 kg /cm3 Kata kunci: Tanah Gambut; Rib Pondasi,Pondasi lingkaran, pondasi segitiga
Kalibrasi Model Soil & Water Assesment Tool (SWAT) Untuk Pengelolaan Sub DAS Tapung Kiri Deddy Prasetyo Utomo; Imam Suprayogi; Manyuk Fauzi
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 12, No. 02, Juli 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v12i2.388

Abstract

Model SWAT telah dikembangkan pertama kali pada awal 1990-an oleh United State Department Agriculture (USDA) untuk mengevaluasi dampak dari penerapan pengelolaan alternatif pada sumberdaya suatu DAS, khususnya air, sedimen, unsur hara dan polusi yang masuk ke sungai atau tubuh air dalam DAS tersebut. Tujuan utama penelitian adalah menetapkan unjuk kerja model SWAT untuk diterapkan pada Sub DAS Tropis pada tahap kalibrasi dengan adaptasi parameter dimana range parameter model dikembangkan di daerah non tropis. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini melakukan analisis statistik pada tahap kalibrasi dengan menggunakan Nash–Sutcliffe Efficiency (NSE) berdasarkan parameter Model SWAT yang terdiri dari bilangan kurva aliran permukaan (CN2), kedalaman permukaan air awal pada aquifer dangkal (SHALLST), koefisien lag aliran permukaan (SURLAG), batas kedalaman air pada aquifer dangkal yang dibutuhkan untuk kembali terjadinya aliran (GWQMN), faktor kompensasi evaporasi tanah (ESCO), fraksi perkolasi akuifer dalam (RCHRG_DP),factor alpha base flow untuk "bank storage" (ALPHA_BNK), koefisien "revap" air bawah tanah (GW_REVAP),factor kompensasi uptake tanaman (EPCO), koefisien kekasaran Manning untuk saluran utama (CH_N(2)), konduktivitas hidrolik efektif pada salura nutama (CH_K(2)),factor alpha base flow (ALPHA_BF),nilai koefisien Manning(OV_N),waktu delay air bawah tanah (GW_DELAY),dan batas kedalaman air pada aquifer dangkal untuk "revap" atau perkolasi ke aquifer dalam (REVAPMN). Data observasi yang digunakan untuk tahap kalibrasi adalah data harian pada periode 1 Juli 2017 sampai 31 Desember 2017 dari stasiun AWLR Pantai Cermin. Hasil utama penelitian membuktikan penerapan Model SWAT Hasil utama penelitian membuktikan bahwa penerapan Model SWAT pada tahap kalibrasi menghasilkan nilai NSE sebesar 0.62 yang mengindikasikan bahwa model SWAT menunjukkan kinerja memuaskan untuk di terapkan pada pengelolaan di Sub DAS Tapung Kiri.
Kajian Faktor dan Aktor Pendukung Strategi Pengendalian Pencemaran Sungai Siak Menggunakan Analytical Hierarchy Process(AHP) Matrab Binhar; Imam Suprayogi; Manyuk Fauzi
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 12, No. 02, Juli 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v12i2.389

Abstract

Fenomena umum pengambilan keputusan bidang Pengembangan Sumberdaya Air adalah bersifat kompleks, multi sektor dan multi aktor, memerlukan keterpaduan antara aspek teknik dan non-teknik, diperlukan prosedur analisis secara sistematis yang mampu memadukan berbagai maksud yang saling kompetitif dan Decision Support System (DSS) merupakan bagian penting sebagai alat analisis untuk pengambilan keputusan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyusun strategi pengelolaan pencemaran Sungai Siak dengan menitik beratkan peran faktor dan aktor pendukung agar tetap berkelanjutan Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan modelAHP sebagai salah satu cabang Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang memiliki keunggulan sebagai program bantu (tool) untuk pengambilan keputusan pada bidang Sumberdaya Air yang diterapkanpadaberbagaikasusdanterbuktisukses memecahkan berbagaiproblempengambilan keputusan. Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun data primer adalah berupa data kuesioner dengan sasaran penilaian dari pakar (expert judgment) yang dianggap berkompeten menilai terkait pengolahan pencemaran sungai Siak meliputi Perguruan Tinggi diwakili oleh Universitas Riau (UR), Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jikalahari, BPDAS Indragiri Rokan. Balitbangda Provinsi Riau dan BWS III Sumatera. PirantiLunakyangdigunakan adalah program AHP SCUBK yang dikembangkan oleh Simon Barnard SCB Assosiated Ltd United Kingdom untuk mendapatkan bobot dari komponen faktor dan aktor. Hasil utama penelitian membuktikan bahwa Strategi pengendalian pencemaran air Sungai Siak menggunakan AHP dengan menetapkan urutan prioritas faktor adalah dukungan kebijakan, anggaran, SDM dan sarana prasarana yang didukung menggunakan aktor prioritas secara berurutan adalah Pemerintah, Masyarakat /Organisasi masyarakat /Lembaga Swadaya Masyarakat /Tokoh Masyarakat, Industri/Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi.
Analysis of Traffic Accidents Characteristics in Rural Roads of Riau Province Khairul Fahmi; Jamaludin Mat; Muhidin Bin Arifin
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 12, No. 02, Juli 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to analyze the characteristics of traffic accidents rural roads in Riau Province. The data was obtained from Directorate of Traffic of the Riau Police from year 2014 to 2018. Statistical analyze were conducted using the SPSS software version 20. Mann-whitney and Kruskal Walls analysis were used to analyze the data. There was no significant difference in the number of victims seen from the aspect of the gender of the vehicle that was hit. Based on the the road geometry, there were significant differences in the number of victims, speed, and density of traffic flows. There were significant differences in the traffic speed and density, the number of victims is not significantly different. There were significant differences in traffic speed and density based on road surface conditions, but the number of victims was not significantly different. Based on the pavement conditions, there was no significant difference in density and the number of victims. While, there was a significant difference on vehicle speed. Based on weather conditions, there was no difference in traffic density and the number of victims, but significantly different in terms of speed. Based on the type of road shoulder, there are differences in speed, traffic density, and the number of victims. There are significant differences in speed, traffic density, and the number of victims on the three observed lines. Rantau Berangin- Pasir Pengaraian route was lower than the speed in the other two routes. The average ADT rating for each group on Pekanbaru- Teluk Kuantan route was lower than the vehicle speed on the other two lines. The average rating for each number of victims per group, on Rantau Berangin- Pasir Pengaraian route, was lower than the speed on the other two routes. There are significant differences in speed, traffic density and the number of victims on the three observed lines

Page 2 of 2 | Total Record : 15