cover
Contact Name
Hisan Mursalin
Contact Email
hisanmursalin@arraayah.ac.id
Phone
+6285884149993
Journal Mail Official
jurnalinfo@arraayah.ac.id
Editorial Address
Jl. Printis Kemerdekaan km.6, 01/05 Sukamulya, Cimenteng, Cikembar 43157
Location
Kab. sukabumi,
Jawa barat
INDONESIA
Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam
ISSN : 25033816     EISSN : 26862018     DOI : https://doi.org/10.37274/rais
Rayah Al-Islam (p-ISSN: 2503-3816, e-ISSN: 2686-2018) is a Journal of Islamic studies published twice a year, this scientific publication is managed by the Institute for Research and Community Service (LP2M) Ar-Raayah Arabic Language College (STIBA) Sukabumi. This journal focuses on the study of Islam, in the form of Research Results, Ideas, Theories, Methods and other Actual Problems Related to Islamic studies.This journal openly accepts contributions from experts to publish the results of his research.
Articles 88 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024" : 88 Documents clear
Persepsi Siswa Terhadap Citra Perguruan Tinggi Islam (Studi Atas Transformasi IAIN Samarinda Menjadi UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda) Sabiruddin
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1151

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasari pada alih status kelembagaan, dari Institute Agama Islam Negeri Samarinda menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Transformasi tersebut sejatinya bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan layanan multi sektor pendidikan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia No.15 Tahun 2014 tentang Perubahan Bentuk Pergutuan Tinggi Keagamaan. Penelitian ini memandang siswa sebagai bagian terpenting dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi siswa dalam menginterpretasikan pengalaman mereka terhadap UINSI Samarinda. Jenis penelitian ini adalag kualitatif dengan metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan focus group discussion terhadap siswa Penelitian ini menemukan bahwa persepsi siswa Madrasah Aliyah As'adiyah Santan Tengah terhadap UINSI memiliki tingkat persepsi positif, netral, dan negatif yang berbeda-beda berdasarkan pengalaman pribadi, informasi yang diterima, dan peranan media. The background of this research is based on the change of institutional status, from the Samarinda State Islamic Institute to the Sultan Aji Muhammad Idris State Islamic University (UINSI) Samarinda. The transformation actually aims to expand and improve multi-sector education services as stipulated in the Regulation of the Minister of Religious Affairs (PMA) of the Republic of Indonesia No.15 of 2014 concerning Changes in the Form of Religious Higher Education. This research considers students as the most important part in the implementation of education. Thus, this study aims to analyze students' perceptions in interpreting their experiences towards UINSI Samarinda. This research found that the perceptions of Madrasah Aliyah As'adiyah Santan Tengah students towards UINSI have different levels of positive, neutral, and negative perceptions based on personal experiences, information received, and the role of the media.
Implementasi Program Hiwar untuk Menguasai Kosakata Siswa SMP IT Al-Andalus Pekanbaru Hayat Pasaribu, Mudiul; Ibrahim, Rusdi; Agustiar
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1153

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui implementasi program hiwar untuk menguasai kosakata bahasa Arab bagi siswa SMP IT Al Andalus Pekanbaru Riau. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana implementasi program hiwar untuk menguasai kosa kata bahasa Arab bagi siswa di SMP IT Al Andalus Pekanbaru Riau?” Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP IT Al Andalus tahun pelajaran 2023/2024, dengan sampel 1 siswa per kelas. Subjek penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan siswa. Objek penelitian ini adalah meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa SMP IT Al Andalus Pekanbaru. Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut: (1) Observasi (2) Wawancara (3) Dokumentasi. Dari hasil analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa implementasi program Hiwar SMP IT Al Andalus Pekanbaru telah dilaksanakan sejak tahun 2021, namun masih terdapat beberapa kekurangan yang mana program ini memerlukan perbaikan dan peningkatan lebih lanjut, baik dari segi metode maupun sarana dan prasarana. This research is a qualitative study which aims to determine the implementation of the hiwar program to master Arabic vocabulary for Al Andalus IT Middle School students, Pekanbaru Riau. The formulation of the problem in this research is "how is the implementation of the hiwar program to master Arabic vocabulary for students at SMP IT Al Andalus Pekanbaru Riau?" The population of this research is all students at SMP IT Al Andalus for the 2023/2024 academic year, with a sample of 1 student per class. The subjects of this research were teachers, principals, deputy principals for curriculum, and students. The object of the research is to improve Arabic vocabulary mastery of Al Andalus IT Middle School students in Pekanbaru. Data collection for this research was carried out using the following methods: (1) Observation (2) Interview (3) Documentation. From the analysis of the data obtained, it can be concluded that the implementation of the Hiwar SMP IT Al Andalus Pekanbaru program has been carried out since 2021, but there are still several shortcomings with which this program requires further improvement and improvement, both in terms of methods and facilities and infrastructure.
Konsep Pendidikan Islam Moderat dalam Perspektif Kitab Ta'limul Muta'allim: Pendekatan dan Relevansinya dalam Konteks Pendidikan Masa Kini Miswanto; Farih, Muhammad
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1154

Abstract

Pendidikan Islam moderat, yang menekankan nilai-nilai keseimbangan, toleransi, dan keterbukaan, memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai. Kitab Ta'limul Muta'allim karya Syaikh Az-Zarnuji memberikan panduan berharga mengenai pendidikan Islam yang mengintegrasikan pengajaran agama dengan pembentukan karakter yang mulia. Artikel ini bertujuan untuk menggali konsep pendidikan Islam moderat dalam perspektif Ta'limul Muta'allim dan relevansinya dalam menghadapi tantangan pendidikan saat ini. Melalui metode riset kepustakaan, artikel ini mengidentifikasi Konsep Pendidikan Islam Moderat yang diajarkan dalam kitab tersebut, yang meliputi bagaimana kurikulum Pendidikan islam modereat, tujuan Pendidikan islam moderat, peran seorang guru dalam Pendidikan islam moderat, murid dalam Pendidikan islam moderat dan metode Pendidikan islam moderat serta relevansinya pada Pendidikan di masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam moderat yang diuraikan dalam Ta'limul Muta'allim memiliki lima konsep Pendidikan dan relevan pada pada pendidikanmasa kini bahkan dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas dalam bidang agama, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menjaga keberagaman sosial. Dengan demikian, konsep pendidikan ini dapat menjadi solusi dalam memperkuat pemahaman agama yang moderat dan menghindari potensi konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan pemahaman. Moderate Islamic education, which emphasises the values of balance, tolerance and openness, plays an important role in creating a harmonious and peaceful society. Syaikh Az-Zarnuji's Ta'limul Muta'allim provides valuable guidance on Islamic education that integrates religious teaching with noble character building. This article aims to explore the concept of moderate Islamic education in the perspective of Ta'limul Muta'allim and its relevance in facing current educational challenges. Through the literature research method, this article identifies the concept of moderate Islamic education taught in the book, which includes how the curriculum of moderate Islamic education, the objectives of moderate Islamic education, the role of a teacher in moderate Islamic education, students in moderate Islamic education and methods of moderate Islamic education and its relevance to education today. The results show that moderate Islamic education described in Ta'limul Muta'allim has five educational concepts and is relevant to today's education and can even form a generation that is not only intelligent in the field of religion, but also able to adapt to the times and maintain social diversity. Thus, this educational concept can be a solution in strengthening moderate religious understanding and avoiding potential social conflicts caused by differences in understanding.
Strategi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Pada Keluarga Transmigrasi di Kecamatan Bengalon Aziz, Irfan; Afandi, Nur Kholik
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1155

Abstract

Undang-Undang Nomor. 15 tahun 1997 tentang ketransmigrasian bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, serta meningkatan dan melakukan pemerataan pembangunan di daerah dan juga memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Transmigrasi sebagai program pemerintah yang sangat bijak dalam mengatasi masalah kependudukan terutama di Kutai Timur wilayah Bengalon. Di Kabupaten Kutai Timur terdapat 10 Desa Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Transmigrasi dengan total luas mencapai 135,6 ribu hektare. Dengan lahan seluas itu, tentu tidak bisa dipungkiri adanya permasalahan-permasalahan terkait kawasan transmigrasi, maka pemerintah melakukan transmigrasi di beberapa daerah termasuk juga Bengalon. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan dengan fokus pada tinjauan pustaka dari sumber-sumber primer dalam Islam. Penelitian ini menemukan bahwa ajaran Islam sangat mendukung persatuan dalam keberagaman melalui nilai-nilai universal seperti keadilan,kesetaraan,dan penghormatan terhadap perbedaan. Penerapan nilai-nilai kegamaan ini dalam keluarga transmigrasi di Bengalon dapat membantu membentuk masyarakat yang inklusif, damai serta dapat menghargai perbedaan dalam kehidupan bersosial masyarakat. Law no. 15 of 1997 concerning transmigration aims to improve the welfare of transmigrants and the surrounding community, as well as increasing and equalizing development in the region and also strengthening national unity and integrity. Transmigration as a government program is very wise in overcoming population problems, especially in East Kutai Bengalon region. In East Kutai Regency there are 10 Transmigration Land Management Rights (HPL) Villages with a total area of 135.6 thousand hectares. With such a large area of land, of course it cannot be denied that there are problems related to transmigration areas, so the government conducts transmigration in several areas including Bengalon. In this research, a qualitative approach was used with a focus on literature review of primary sources in Islam. The research found that Islamic teachings strongly support unity in diversity through universal values such as justice, equality, and respect for differences. The application of these religious values in transmigration families in Bengalon can help form a society that is inclusive, peaceful and can respect differences in social life.
Konsep Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Madrasah, Pesantren, dan Perguruan Tinggi Miswanto
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1156

Abstract

Artikel ini membahas konsep pembelajaran Pendidikan Agama Islam di berbagai lembaga pendidikan, termasuk sekolah umum, madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi. Pendidikan (Tarbiyah) memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan masyarakat yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perbedaan pendekatan dan tujuan pembelajaran PAI di masing-masing instansi. Metode yang digunakan adalah riset kepustakaan, dengan analisis terhadap berbagai naskah dan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PAI di sekolah umum lebih terintegrasi dalam kurikulum umum, sedangkan madrasah fokus pada pemahaman mendalam ajaran Islam. Pesantren menekankan pembelajaran praktis dalam kehidupan sehari-hari, sementara perguruan tinggi lebih mengkaji isu-isu kontemporer dalam konteks Islam. Pembelajaran PAI di perguruan tinggi juga mengarah pada pengembangan pemikiran kritis terhadap tantangan sosial dan global. Artikel ini menyimpulkan bahwa penting untuk mengadaptasi metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kebutuhan masyarakat agar pendidikan agama Islam tetap relevan, bermakna, dan mampu membentuk karakter generasi yang berakhlak mulia serta siap berkontribusi di masyarakat. This article discusses the concept of learning Islamic Religious Education in various educational institutions, including public schools, madrasah, pesantren, and universities. Education (Tarbiyah) has an important role in shaping a generation that is ready to face the challenges of a dynamic society. This study aims to provide an overview of the different approaches and learning objectives of Islamic Education in each institution. The method used is library research, with analysis of various texts and related literature. The results showed that PAI learning in public schools is more integrated in the general curriculum, while madrasahs focus on in-depth understanding of Islamic teachings. Islamic boarding schools emphasise practical learning in daily life, while universities study contemporary issues in the context of Islam. PAI learning in higher education also leads to the development of critical thinking towards social and global challenges. This article concludes that it is important to adapt learning methods according to the characteristics of learners and the needs of society so that Islamic religious education remains relevant, meaningful, and able to shape the character of a generation that is noble and ready to contribute to society.
Pola Pendidikan Khulafa’ur-Rasyidin Emilya, Inten; Handika, Siti; Budiyono, Tri; Ramedlon
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1158

Abstract

Pola pendidikan pada masa Khulafaur Rasyidin merupakan periode yang sangat penting dalam sejarah pendidikan Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw., para khalifah seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib berperan signifikan dalam memajukan pendidikan berbasis ajaran Islam. Pada masa ini, fokus utama pendidikan adalah pengajaran Al-Qur'an, Hadits, serta penanaman nilai-nilai moral dan etika yang menjadi landasan hidup umat Islam. Di bawah kepemimpinan Umar, pendidikan diatur dengan lebih sistematis melalui pembentukan lembaga pendidikan di masjid-masjid dan penunjukan guru-guru yang berkualitas. Selain itu, kurikulum pendidikan pada era tersebut tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga ilmu pengetahuan umum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa meskipun menghadapi sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya, pola pendidikan Khulafaur Rasyidin tetap menjadi acuan penting dalam pengembangan sistem pendidikan Islam di zaman modern. Dengan memahami pola ini, diharapkan generasi sekarang dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan masyarakat yang beretika dan beradab. The pattern of education during the Khulafaur Rasyidin period was a very important period in the history of Islamic education. After the death of the Prophet Muhammad (peace be upon him), caliphs such as Abu Bakr, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, and Ali bin Abi Talib played a significant role in advancing education based on Islamic teachings. At this time, the main focus of education is the teaching of the Qur'an, Hadith, as well as the cultivation of moral and ethical values that are the foundation of the life of Muslims. Under Umar's leadership, education was regulated more systematically through the establishment of educational institutions in mosques and the appointment of qualified teachers. In addition, the educational curriculum in that era not only includes religious aspects, but also general science that is relevant to the needs of society. Various studies show that despite facing a number of challenges in its implementation, the Khulafaur Rasyidin education pattern remains an important reference in the development of the Islamic education system in modern times. By understanding this pattern, it is hoped that the current generation can apply these values in their daily lives to create an ethical and civilized society.
Landasan Pendidikan Islam dan Etika Ekonomi Perspektif Al-Qur’an wibowo, Ari; Dedek, Rahmad; Karnedi, Rozian
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1159

Abstract

Landasan pendidikan Islam dan etika ekonomi dari perspektif Al-Qur'an, dimana hal tersebut menjadi fungsi sebagai panduan moral dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan dari segi akademik, tetapi juga membentuk moral dan akhlak individu seseorang agar selaras dengan nilai-nilai Islam. Dalam konteks ekonomi, Al-Qur'an menekankan pentingnya prinsip-prinsip seperti keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Etika ekonomi Islam mengajak umat untuk menjalankan aktivitas ekonomi dengan integritas dan menghormati hak orang lain, serta berkontribusi positif terhadap masyarakat. Meskipun masih ada tantangan untuk menerapkan nilai-nilai islam, setidaknya dengan berpedoman pada Al-Qur'an diharapkan dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki komitmen moral yang kuat. Dengan demikian, artikel ini berupaya menunjukkan relevansi pendidikan Islam dan etika ekonomi dalam membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan, serta pentingnya integrasi nilai-nilai syari’at Islam dalam praktik bisnis sehari-hari. The foundation of Islamic education and economic ethics from the perspective of the Qur'an, where it functions as a moral guide in everyday life. As the purpose of Islamic education itself is not only to develop knowledge in terms of academics, but also to shape a person's individual morals and morals to be in line with Islamic values. In the context of economics, the Qur'an emphasizes the importance of principles such as justice, honesty, and social responsibility. Islamic economic ethics invites people to carry out economic activities with integrity and respect for the rights of others, as well as to contribute positively to society. Although there are still challenges to implementing Islamic values, at least being guided by the Qur'an is expected to create a generation that is not only intellectually intelligent, but also has a strong moral commitment. Thus, this article seeks to demonstrate the relevance of Islamic education and economic ethics in building a just and sustainable society, as well as the importance of integrating Islamic shari'a values in daily business practices
Urgensi Kecerdasan Interpersonal Bagi Guru Dalam Konteks Pendidikan Modern Sutanti, Dini; Wardan, Khusnul
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1160

Abstract

Artikel ini membahas urgensi kecerdasan interpersonal bagi guru dalam konteks pendidikan modern. Kecerdasan interpersonal, yang didefinisikan oleh Howard Gardner, merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Dalam dunia pendidikan yang semakin kompleks, guru dituntut untuk tidak hanya menguasai materi ajar, tetapi juga memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa, rekan kerja, dan orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur, dengan mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber yang relevan untuk memahami peran kecerdasan interpersonal dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Selain itu, guru yang memiliki kemampuan ini dapat lebih efektif dalam mengelola kelas dan menyelesaikan konflik yang mungkin muncul. Pembahasan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pengembangan kecerdasan interpersonal harus menjadi bagian integral dari pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru, agar mereka dapat beradaptasi dengan kebutuhan siswa yang beragam. Sebagai penutup, artikel ini menekankan pentingnya mengintegrasikan kecerdasan interpersonal dalam kurikulum pendidikan dan pelatihan guru. Dengan demikian, diharapkan para pendidik dapat lebih siap menghadapi tantangan di era pendidikan modern dan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Upaya ini tidak hanya akan menguntungkan guru, tetapi juga siswa dan masyarakat luas. This article discusses the urgency of interpersonal intelligence for teachers in the context of modern education. Interpersonal intelligence, defined by Howard Gardner, is the ability to understand and interact effectively with others. In an increasingly complex world of education, teachers are required to not only master teaching materials, but also have the ability to build good relationships with students, colleagues, and parents. This study uses a literature study approach, by collecting and analyzing various relevant sources to understand the role of interpersonal intelligence in improving the quality of education. The results of the study indicate that teachers with high interpersonal intelligence are able to create an inclusive and supportive learning environment, which in turn increases student motivation and engagement. In addition, teachers who have this ability can be more effective in managing classes and resolving conflicts that may arise. Further discussion reveals that the development of interpersonal intelligence should be an integral part of teacher training and professional development, so that they can adapt to the diverse needs of students. In closing, this article emphasizes the importance of integrating interpersonal intelligence into the curriculum of education and teacher training. Thus, it is hoped that educators can be better prepared to face challenges in the era of modern education and contribute to improving the quality of education as a whole. This effort will not only benefit teachers, but also students and the wider community.
Studi Analisis Penelitian Tentang Tes Diagnostik Dalam Pendidikan Aprilla, Elsi; Fitriani, Wahidah
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1161

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis dan mensintesis berbagai penelitian tentang tes diagnostik dalam pendidikan. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah. Hasil penelitian ini adalah diperoleh informasi bahwa tes diagnostik merupakan instrumen kritis dalam mengidentifikasi karakteristik dan kesulitan individu dalam berbagai konteks pendidikan dan psikologis. Hasil penelitian mengungkapkan lima dimensi kritis dalam pengembangan tes diagnostik: (1) konseptualisasi konstruk, (2) desain instrumen, (3) validasi psikometrik, (4) analisis reliabilitas, dan (5) standardisasi. Temuan menunjukkan bahwa pengembangan tes diagnostik menghadapi kendala, meliputi keterbatasan kompetensi pengembang, kendala infrastruktur, tantangan analisis data, dan pertimbangan etis. Kesimpulan penelitian menegaskan perlunya pendekatan holistik dalam merancang instrumen diagnostik yang valid, reliabel, dan bermakna. Implikasi penelitian memberikan kerangka konseptual dan praktis bagi pengembangan tes diagnostik yang komprehensif dalam konteks pendidikan. The aim of this research is to analyze and synthesize various research on diagnostic tests in education. The type of research used in this research is library research, namely research carried out by collecting data or scientific papers. The result of this research is that information is obtained that diagnostic tests are a critical instrument in identifying individual characteristics and difficulties in various educational and psychological contexts. The research results revealed five critical dimensions in diagnostic test development: (1) construct conceptualization, (2) instrument design, (3) psychometric validation, (4) reliability analysis, and (5) standardization. Findings indicate that diagnostic test development faces obstacles, including limited developer competency, infrastructure constraints, data analysis challenges, and ethical considerations. The research conclusions emphasize the need for a holistic approach in designing valid, reliable and meaningful diagnostic instruments. Research implications provide a conceptual and practical framework for the development of comprehensive diagnostic tests in educational contexts.
Inovasi dalam Pengajaran Nilai-Nilai Islam untuk Generasi Alpha: Pendekatan Digital dan Kontekstual Aulia Mufti, Zaki; Kustati, Martin; Sepriyanti, Nana
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1166

Abstract

Artikel ini membahas berbagai inovasi dalam pengajaran nilai-nilai Islam untuk Generasi Alpha melalui pendekatan digital dan kontekstual. Dalam menghadapi era digital, pemanfaatan media interaktif seperti permainan edukasi, animasi Islami, dan aplikasi hafalan Al-Quran menjadi langkah strategis untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Di samping itu, pendekatan kontekstual yang menghubungkan ajaran Islam dengan kehidupan sehari-hari serta budaya lokal telah terbukti sebagai metode yang efektif dalam pengajaran. Namun demikian, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, termasuk keterbatasan sumber daya teknologi dan kurangnya keterampilan pendidik dalam mengoptimalkan teknologi. Untuk menjawab tantangan ini, beberapa solusi diusulkan, seperti memperkuat kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan komunitas; mengembangkan aplikasi Islami berbasis lokal; mengadopsi metode hybrid yang mengombinasikan pengajaran konvensional dengan teknologi; serta menerapkan evaluasi berbasis data untuk mengukur efektivitas berbagai inovasi. Melalui langkah-langkah tersebut, pendidikan Islam diharapkan tetap relevan dan mampu secara efektif membentuk karakter serta moral Generasi Alpha di tengah pesatnya perkembangan era digital. This article explores various innovations in teaching Islamic values to Generation Alpha through digital and contextual approaches. In the digital era, utilizing interactive media such as educational games, Islamic animations, and Quran memorization apps has become a strategic step to enhance student motivation. Additionally, a contextual approach linking Islamic teachings to daily life and local culture has proven to be an effective teaching method. However, several challenges need to be addressed, including limited technological resources and the lack of educators' skills in optimizing technology. To overcome these challenges, proposed solutions include strengthening collaboration between schools, families, and communities; developing locally-based Islamic applications; adopting hybrid methods that combine conventional teaching with technology; and implementing data-driven evaluations to measure the effectiveness of various innovations. These steps aim to ensure that Islamic education remains relevant and effectively shapes the character and morals of Generation Alpha amidst the rapid development of the digital era.