Jurnal Peduli Masyarakat
JURNAL PEDULI MASYARAKAT merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Global Health Science Group pada volume 1 nomor 1 November 2019 dengan p-ISSN 2715-6524 dan e-ISSN 2721-9747 Jurnal ini menerima manuskrip yang berfokus pada kegiatan yang ada di masyarakat baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kegiatan lain di masyarakat pada semua usia mulai infant hingga lansia. JURNAL PEDULI MASYARAKAT terbit 4 kali dalam setahun yaitu bulan terbitan Maret, Juni, September, dan Desember. Artikel yang terbit di JURNAL PEDULI MASYARAKAT telah melalui proses telaah sejawat yang memiliki keahlian yang relevan.
Articles
28 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021"
:
28 Documents
clear
Edukasi Personal Hygiene dan Pengendalian Faktor Risiko Infeksi Cacing Tambang
Norra Hendarni Wijaya
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.420
Indonesia termasuk salah satu negara tropis dengan tingkat kelembaban lingkungan geografisnya yang tinggi berkisar antara 80-100%. Curah hujan yang terjadi sepanjang tahun didukung dengan kontur tanah yang gembur menjadi habitat cacing tambang dan parasit yang lain untuk berkembang biak dengan baik. Pekerjaan pertanian masyarakat yang masih memungkinkan kontak langsung dengan tanah merupakan trasmisi masuknya cacing tambang ke tubuh manusia. Sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan berupa defisiensi mikronutrien seperti anemia maupun penurunan produktivitas kerja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya infeksi cacing tambang, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak mengalami infeksi cacing tambang. Selain itu diharapkan agar masyarakat mampu melaksanakan upaya pencegahan secara individu dalam kehidupan sehari-hari terutama saat bekerja dilahan pembibitan albasia. Metode pelaksanaan dengan penyampaian edukasi secara berkelompok dan pembagian leaflet di sepanjang jalan dan juga kepada para petani pembibitan albasia. Pengumpulan data melalui kuesioner pengetahuan secara umum tentang risiko infeksi cacing tanah. Berdasarkan hasil pre test-post test pengetahuan umum, masyarakat menjadi lebih tahu dan paham akan pentingnya pelaksanaan personal hygiene, apalagi bagi petani pembibitan albasia akan risiko infeksi cacing tanah.
Edukasi Pandemi tentang Serba – Serbi Permasalahan dan Pencegahan Penularan Covid-19
Nor Wijayanti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.421
Protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 harus konsisten diterapkan. Edukasi kepada masyarakat pun perlu terus dilakukan. Banyak edukasi sudah dilakukan melalui konten-konten digital. Namun, di antara masyarakat masih ada yang belum memiliki akses digital. Edukasi ini penting dilakukan karena ini berkaitan dengan kesehatan secara umum dan menyangkut lingkungan sekitarnya. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan tentang permasalahan dan pencegahan penularan covid-19 di Desa Caturharjo Pandak Bantul. Metode kegiatan ini melalui penyampaian edukasi dengan menggunakan leaflet dan penyampaian materi melalui power point. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan peserta tentang covid-19 secara umum. Peserta kegiatan ini adalah masyarakat Caturharjo Pandak Bantul Yogyakarta yang berjumalah 50 orang. Berdasarkan hasil pre-test dan post test kuesioner pengetahuan dari monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan diperoleh bahwa peserta memahami 96% berdasarkan hasil arti pentingnya dari permasalahan covid-19 ini dan bagaimana cara pencegahannya. Kegiatan pengabdian ini penting dan mendesak dilakukan karena informasi terkait covid-19 yang cepat dan berubah – ubah variannya. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu masyarakat mulai memahami dan mengikuti arahan dengan baik juga mengerti bagaimana cara menangani dan mencegah penularan covid-19.
Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa melalui Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa dan Deteksi Dini
Mariyati Mariyati;
Menik Kustriyani;
Priharyanti Wulandari;
Dwi Nur Aini;
Arifianto Arifianto;
Livana PH
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.423
Masalah kesehatan jiwa tidak lagi dilihat secara individual, namun membutuhkan penanganan secara sistem. Pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas merupakan salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Puskesmas adalah ujung tombak dalam mengimplementasikan pelayanan kesehatan jiwa yang dapat dengan mudah dijangkau masyarakat karena jarak dekat, murah dan meminimalisir stigma di masyarakat. Mengingat hal itu, tim melakukan kegiatan pelatihan kader dan deteksi dini kesehatan jiwa di Puskesmas Lebdosari. Tujuan program ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendeteksi masalah kesehatan jiwa secara dini. Pelaksanaan kegiatan ini selama 2 hari pada 26 – 27 November 2019. Peserta terdiri dari 8 tenaga kesehatan Puskesmas Lebdosari dan 26 kader kesehatan dari 4 kelurahan di bawah wilayah kerja Puskemas. Pada hari pertama disampaikan 8 materi terdiri dari kesehatan jiwa di indonesia dan jawa tengah, konsep kelurahan siaga sehat jiwa, pelayanan kesehatan jiwa, kegiatan deteksi dini kesehatan jiwa, kunjungan rumah, kegiatan rujukan. Dilanjutkan pada hari kedua simulasi dan demonstrasi deteksi dini kesehatan jiwa dengan Self Reporting Questionnaire- 20 (SRQ 20). Hasil deteksi dini mendapat 112 orang, terdapat 48 orang (42,8%) orang yang memiliki resiko gangguan jiwa atau gangguan emosional. Upaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa berbasis komunitas.
Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Deteksi Kesehatan Mata bagi Balita
Oktaviani Cahyaningsih;
Dewi Sari Rochmayani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.424
Melakukan pemeriksaan mata pada anak secara kontinu pada usia 3 -5 tahun sangat perlu dilakukan untuk mendeteksi masalah kesehatan pada anak sejak awal. Pada umumya pemeriksaan mata dilakukan kalau orangtua menangkap gejala awal seperti ada gangguan penglihatan pada anak misalnya kesulitan melihat dari jarak dekat maupun jauh atau juga ada riwayat keluarga yang memiliki masalah mata. Sejatinya, pemeriksaan mata untuk anak-anak sebaiknya dilakukan untuk memastikan mata anak sehat dan tidak memiliki masalah penglihatan yang dapat mengganggu aktifitas anak khususnya saat belajar di sekolah dan berpotensi memengaruhi kesehatan anak dimasa kedepannya. Kegiatan deteksi dini kesehatan mata dengan menggunakan “kartu E” menjadi salah satu strategi sederhana dalam mendeteksi kesehatan mata dimana hal ini tidak pernah dilakukan di Posyandu RW I Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan. Untuk kelancaran dalam upaya sosialisasi “kartu E” terdapat beberapa kategori pada penyelenggaraanya yaitu terdiri dari ceramah, praktek dan evaluasi dengan sasarannya adalah kader posyandu RW I Kelurahan Palebon yang berjumlah 10 orang. Hasil dalam pemeriksaan kesehatan mata ini adalah rata rata Balita di Posyandu RW I Kelurahan Palebon ini baik, terdapat tambahan ketrampilan kader posyandu dalam melakukan pemeriksaan kesehatan mata.
Yoga Pranayama dan Aromaterapi sebagai Alternatif Penanggulangan Rheumatoid Arthritis pada Lansia
Nova Maulana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.432
Proses menua mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi tubuh. Manifestasi klinisnya adalah para lanjut usia akan menngalami nyeri pada lutut dan sendi lain jika berjalan, merupakan kelainan dari rheumatoid arthritis. Nyeri hampir tidak terpisahkan dari rheumatoid arthritis, dimana diketahui penyakit terbanyak yang diderita lansia adalah penyakit sendi (52,3%) dan kasus penderita rheumatoid arthritis di Yogyakarta dan Semarang 5,4%-5,8%, hal ini berarti ketergantungan terhadap obat diusahakan seminimal mungkin. Cara-cara pengobatan non-farmakologi seperti Terapi Yoga “Pranayama” dan Aromatherapy dapat dipakai untuk menurunkan nyeri. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui pengaruh Yoga Pranayama terhadap penanggulangan nyeri. Metode kegiatannya yaitu dengan melakukan pelatihan yoga pranayama dengan aromaterapi kepada 20 lansia dipandu oleh instruktur yoga. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pretest-posttest tentang keluhan nyeri lansia sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Hasil kegiatannya ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan setelah dilakukan pelatihan Yoga Pranayama pada kelompok Lansia di Panti ditandai dengan hasil rata – rata penurunan tingkat nyeri sebelum dan setelah pemeriksaan.
Ekonomi Kreatif melalui Masyarakat Cerdik dalam Mengelola Sampah dengan Baik
Chanif Kurniasari
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.433
Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga mengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Pengelolaan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah. Efek yang diakibatkan oleh sampah terhadap lingkungan makin hari sudah semakin parah, oleh sebab itu sebagai manusia sudah sepantasnya untuk bisa mengelola sampah-sampah tersebut. Tujuan dari kegiatan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan cara mengolah sampah dengan baik dan benar. Metode kegiatan ini melalui penyampaian penyuluhan dan pelatihan pengolahan sampah untuk di daur ulang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar dengan menggunakan leaflet dan penyampaian materi melalui power point. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Dusun Tegallayang Caturharjo Pandak Bantul Yogyakarta yang berjumalah 40 orang. Hasil dari pelatihan ini masyarakat lebih memahami arti ekonomi kreatif dari mengelola sampah dengan baik dan benar.
Pendidikan Kesehatan Resusitasi Jantung Paru Bagi Penyandang Tuna Rungu
Elfi Quyumi Rahmawati;
Moh. Alimansur;
Yunarsih Yunarsih;
Dyah Ika Krisnawati;
Fajar Rinawati;
Sucipto Sucipto
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.448
Penguasaan dan pemahaman tindakan resusitasi jantung paru dalam memberikan pertolongan pertama pada korban henti jantung seharusnya tidak hanya dimiliki oleh tenaga kesehatan tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok disabilitas yang memiliki keterbatasan fisik. Tujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kemampuan masyarakat awam khususnya kelompok tunarungu terhadap bantuan hidup dasar dengan menggunakan pendekatan pendidikan kesehatan. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah pendidikan kesehatan, pelatihan singkat dan pembelajaran aktif bantuan hidup dasar. Media yang digunakan proyektor dan didampingi oleh penerjemah yang menggunakan Bisindo sebagai pengantar. Peserta abdimas adalah anggota Gerkatin sejumlah 20 orang. Materi yang disampaikan dapat menambah pengetahuan dibuktikan dengan peserta mampu menjawab pertanyaan setelah kegiatan penyuluhan dilakukan. Mereka mampu mengidentifikasi dengan benar bagaimana mengidentifikasi orang dengan serangan jantung, langkah apa yang harus diambil ketika bertemu penderita, dan bagaimana meminta bantuan. Selanjutnya, secara umum, Anda dapat berlatih secara pantum tahapan melakukan bantuan hidup dasar. Kelompok disabilitas sensorik memahami dan mau menerapkan bantuan hidup dasar saat bertemu pasien henti jantung
Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada Lansia
Dwi Rahayu;
Hengky Irawan;
Puguh Santoso;
Erna Susilowati;
Didik Susetiyanto Atmojo;
Heny Kristanto
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Peduli Masyarakat, Maret 2021
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v3i1.449
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah salah satu yang merupakan penyebab kematian di dunia. Indonesia merupakan salah satu Negara yang menghadapi masalah baik penyakit menular ataupun Penyakit Tidak Menular (PTM). PTM ini biasanya muncul tanpa gejala serta tidak menunjukkan adanya tanda klinis tertentu, sehingga sebagian besar masyarakat tidak menyadari tentang adanya bahaya penyakit tidak menular tersebut. Jika masyarakat tahu akan deteksi dini penyakit tidak menular ini, maka upaya pencegahan terjadinya penyakit ini akan segera dilakukan. Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan tentang penyakit tidak menular serta melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin, pemeriksaan gula darah, asam urat serta kolesterol untuk melakukan deteksi dini adanya penyakit tidak menular. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode penyuluhan dan dilanjutkan dengan pemberian konsultasi bagi lansia yang membutuhkan. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Posyandu Lansia “Dharma Husada Insan Mandiri” Kelurahan Balowerti Kota Kediri dengan jumlah lansia yang datang yaitu sebanyak 50 lansia. Pelaksanaan pengabdian masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan Lansia sehingga mereka memiliki motivasi untuk melakukan pencegahan penyakit tidak menular serta mengetahui hasil pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat dan pemeriksaan kolesterol yang bisa digunakan untuk mengurangi faktor resiko penyebab terjadinya penyakit tidak menular. Pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan didapatkan ada beberapa lansia yang mengalami peningkatan tekanan darah, ada yang mengalami kenaikan kadar gula darah, asam urat ataupun kolesterol.