cover
Contact Name
Fajaria N. Chandra
Contact Email
fajarianurcandra@upnvj.ac.id
Phone
+62 89654211643
Journal Mail Official
jurnalkesmasupnvj@gmail.com
Editorial Address
Jalan Limo Raya, Limo, Depok
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat
ISSN : 20854366     EISSN : 2684950X     DOI : 10.52022/jikm.v13i1
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta (JIKM UPNVJ) merupakan sarana eksplorasi, ekspresi dan publikasi karya ilmiah berupa hasil penelitian dan penelusuran ilmiah bidang kesehatan masyarakat. Bidang keilmuan kesehatan masyarakat tersebut mencangkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta menerima artikel ilmiah secara terbuka dari pihak manapun yang ingin berperan aktif dalam bidang kesehatan masyarakat.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020" : 14 Documents clear
Pengaruh Jump Rope Training Terhadap Kekuatan Otot Tungkai pada Siswa Sekolah Dasar Yani, Sri; Domitilla, Flavia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v12i2.66

Abstract

Latar belakang: Kebugaran jasmani adalah hal yang penting dimiliki oleh setiap orang, terutama pada siswa sekolah dasar. Dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, anak dapat meningkatkan konsentrasi saat belajar di sekolah maupun di rumah. Salah satu komponen kebugaran jasmani adalah kekuatan otot. Pelatihan jump rope bermanfaat untuk kekuatan otot. Jump rope adalah program kebugaran terbukti memiliki teknik yang bermanfaat dan keunggulan efektif. Studi ini bertujuan untuk mengkaji manfaat jump rope training dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai siswa SD. Metode: Studi ini menggunakan desain kuasi eksperimen one sample population dengan pre and post test. Populasi penelitian ini adalah siswa SD Cinere 02 dengan kriteria inklusi dan ekslusi dan sampel 59 siswa. Sebelum pelatihan Jump rope dilakukan pengukuran kekuatan otot. Pelatihan jump rope diberikan selama 5 minggu, setelah itu dilakukan pengukuran kekuatan otot kembali. Hasil: Data dianalisis dengan paired T-test, mean ± SD pre-test laki-laki di dapatkan hasil 42,89 ± 2,564, perempuan 34,83 ± 2,120 . Sedangkan mean ± SD post-test laki-laki 52,00 ± 4,116 perempuaan 38,39 ± 3,040. Dari hasil uji normalitas pre-test dan post-test laki-laki dan perempuan didapatkan nilai p >0,05dan uji hipotesis menggunakan paired T-test didapatkan mean ± SD pre-test 37,29 ± 4,363, post-test 42,54 ± 71,61 dan p= 0,001. Kesimpulan: Latihan jump rope yang selama 5 minggu dapat meningkatan kekuatan otot tungkai siswa SD Negeri Cinere 02. Kata kunci : kebugaran jasmani, kekuatan otot tungkai, latihan jump rope The Effect of Jump Rope Training to Strength of Muscle in Elementary School Students Background: Physical fitness is important for everyone, especially for elementary school students. By having good physical fitness, children can increase concentration while studying at school or home. One component of physical fitness is muscle strength. Jump rope training is beneficial for muscle strength. Jump rope is a fitness program proven to have useful techniques and effective advantages. This research aims to assess the benefits of jump rope training to improve the leg muscle strength of elementary school students. Method: This research method uses a quasi-experimental method with pre and post-test design without a control group. The population of this study was elementary students of Cinere 02 who met the inclusion and exclusion criteria. The number of samples was 59 students. Before the Jump Rope training, a measurement of muscle strength is carried out. Jump rope training is given for 5 weeks, after which the muscle strength is measured again. Results: Data were obtained and analyzed statistically, the mean ± SD of the male pre-test was 42.89 ± 2.564, female 34.83 ± 2.120. While the mean ± SD post-test for men 52.00 ± 4.116, female 38 38.39 ± 3.040. From the results of normality tests for male and female pre-test and post-test p values> 0.05 and hypothesis testing using paired simple T-tests obtained mean ± SD pre-test 37.29 ± 4.363, post-test 42.54 ± 71.61 and p = 0,000. Conclusion: Jump rope exercise which for 5 weeks can increase leg muscle strength of Cinere 02 Elementary School students and there is a significant increase in leg muscle strength in male students compared to female students.
Pengaruh Jump Rope Training Terhadap Kekuatan Otot Tungkai pada Siswa Sekolah Dasar Yani, Sri; Domitilla, Flavia
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v12i2.66

Abstract

Latar belakang: Kebugaran jasmani adalah hal yang penting dimiliki oleh setiap orang, terutama pada siswa sekolah dasar. Dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, anak dapat meningkatkan konsentrasi saat belajar di sekolah maupun di rumah. Salah satu komponen kebugaran jasmani adalah kekuatan otot. Pelatihan jump rope bermanfaat untuk kekuatan otot. Jump rope adalah program kebugaran terbukti memiliki teknik yang bermanfaat dan keunggulan efektif. Studi ini bertujuan untuk mengkaji manfaat jump rope training dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai siswa SD. Metode: Studi ini menggunakan desain kuasi eksperimen one sample population dengan pre and post test. Populasi penelitian ini adalah siswa SD Cinere 02 dengan kriteria inklusi dan ekslusi dan sampel 59 siswa. Sebelum pelatihan Jump rope dilakukan pengukuran kekuatan otot. Pelatihan jump rope diberikan selama 5 minggu, setelah itu dilakukan pengukuran kekuatan otot kembali. Hasil: Data dianalisis dengan paired T-test, mean ± SD pre-test laki-laki di dapatkan hasil 42,89 ± 2,564, perempuan 34,83 ± 2,120 . Sedangkan mean ± SD post-test laki-laki 52,00 ± 4,116 perempuaan 38,39 ± 3,040. Dari hasil uji normalitas pre-test dan post-test laki-laki dan perempuan didapatkan nilai p >0,05dan uji hipotesis menggunakan paired T-test didapatkan mean ± SD pre-test 37,29 ± 4,363, post-test 42,54 ± 71,61 dan p= 0,001. Kesimpulan: Latihan jump rope yang selama 5 minggu dapat meningkatan kekuatan otot tungkai siswa SD Negeri Cinere 02. Kata kunci : kebugaran jasmani, kekuatan otot tungkai, latihan jump rope The Effect of Jump Rope Training to Strength of Muscle in Elementary School Students Background: Physical fitness is important for everyone, especially for elementary school students. By having good physical fitness, children can increase concentration while studying at school or home. One component of physical fitness is muscle strength. Jump rope training is beneficial for muscle strength. Jump rope is a fitness program proven to have useful techniques and effective advantages. This research aims to assess the benefits of jump rope training to improve the leg muscle strength of elementary school students. Method: This research method uses a quasi-experimental method with pre and post-test design without a control group. The population of this study was elementary students of Cinere 02 who met the inclusion and exclusion criteria. The number of samples was 59 students. Before the Jump Rope training, a measurement of muscle strength is carried out. Jump rope training is given for 5 weeks, after which the muscle strength is measured again. Results: Data were obtained and analyzed statistically, the mean ± SD of the male pre-test was 42.89 ± 2.564, female 34.83 ± 2.120. While the mean ± SD post-test for men 52.00 ± 4.116, female 38 38.39 ± 3.040. From the results of normality tests for male and female pre-test and post-test p values> 0.05 and hypothesis testing using paired simple T-tests obtained mean ± SD pre-test 37.29 ± 4.363, post-test 42.54 ± 71.61 and p = 0,000. Conclusion: Jump rope exercise which for 5 weeks can increase leg muscle strength of Cinere 02 Elementary School students and there is a significant increase in leg muscle strength in male students compared to female students.
Herd Immunity Tantangan New Normal Era Pandemi Covid 19 Hardy, Fathinah Ranggauni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v12i2.70

Abstract

Penyebaran virus corona Covid-19 semakin berkembang secara pesat di seluruh dunia. Kondisi ini menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah ini menjadi pandemi global. Di samping status wabah Covid-19 ini, muncul istilah Herd Immunity dalam dunia kesehatan sebagai upaya perlindungan diri atau imunitas tubuh dan tantangan pada era new normal saat ini. Herd immunity bisa muncul dengan cara membiarkan virus terus menyebar sehingga banyak orang terinfeksi dan apabila mereka sembuh, banyak orang akan kebal sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya karena virus sulit menemukan host atau inang untuk membuatnya tetap hidup dan berkembang. Semakin banyak orang yang mengalami Herd Immunity akan berdampak bagi lingkungan sosialnya yaitu melindungi kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit atau virus yang menyerang. Herd Immunity bisa tercipta dengan menggunakan dua cara: Dengan cara menyuntikkan vaksinasi atau obat untuk penangkalan penyebaran virus tersebut. Kekebalan tersebut akan muncul dari vaksin yang disuntikkan dan tidak membuat virus dari orang yang terjangkit menular pada orang lain. Herd Immunity bisa tercipta tidak dengan suntik vaksin, yaitu dengan cara alami. Herd Immunity akan tercipta apabila dalam satu kelompok sudah banyak yang terpapar virus, maka orang lain dalam masyarakat tersebut akan memiliki tingkat kekebalan yang baik dengan sendirinya dan bisa menangkal penyebaran virus. Pada kasus virus Covid-19, sampai saat ini memang belum ditemukan vaksin atau obat yang dapat menangkal penyebarannya. Maka Herd Immunity hanya dapat dijalankan dengan cara alami yaitu dengan cara pemulihan pasien yang sudah terinfeksi. Cara alamiah yang dimaksud yaitu dengan membiarkan Covid-19 menginfeksi sebagian besar orang di beberapa wilayah. Banyaknya yang terinfeksi kemudian akan menciptakan Herd Immunity. Memilih menggunakan cara alami penciptaan Herd Immunity pada penanganan virus Covid-19 sebenarnya tidak disarankan untuk menjadi pilihan utama. Hal itu dikarenakan tingkat infeksi yang sangat cepat di seluruh dunia hingga dapat mengakibatkan kematian maka cara tersebut justru membahayakan lingkungan. Ada upaya lain yang bisa diterapkan untuk menahan penyebaran virus Covid-19, yaitu dengan membatasi kontak orang-ke-orang dan mendesak masyarakat untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain atau yang dikenal dengan istilah Social Distancing atau Physical Distancing.
Herd Immunity Tantangan New Normal Era Pandemi Covid 19 Hardy, Fathinah Ranggauni
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v12i2.70

Abstract

Penyebaran virus corona Covid-19 semakin berkembang secara pesat di seluruh dunia. Kondisi ini menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah ini menjadi pandemi global. Di samping status wabah Covid-19 ini, muncul istilah Herd Immunity dalam dunia kesehatan sebagai upaya perlindungan diri atau imunitas tubuh dan tantangan pada era new normal saat ini. Herd immunity bisa muncul dengan cara membiarkan virus terus menyebar sehingga banyak orang terinfeksi dan apabila mereka sembuh, banyak orang akan kebal sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya karena virus sulit menemukan host atau inang untuk membuatnya tetap hidup dan berkembang. Semakin banyak orang yang mengalami Herd Immunity akan berdampak bagi lingkungan sosialnya yaitu melindungi kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit atau virus yang menyerang. Herd Immunity bisa tercipta dengan menggunakan dua cara: Dengan cara menyuntikkan vaksinasi atau obat untuk penangkalan penyebaran virus tersebut. Kekebalan tersebut akan muncul dari vaksin yang disuntikkan dan tidak membuat virus dari orang yang terjangkit menular pada orang lain. Herd Immunity bisa tercipta tidak dengan suntik vaksin, yaitu dengan cara alami. Herd Immunity akan tercipta apabila dalam satu kelompok sudah banyak yang terpapar virus, maka orang lain dalam masyarakat tersebut akan memiliki tingkat kekebalan yang baik dengan sendirinya dan bisa menangkal penyebaran virus. Pada kasus virus Covid-19, sampai saat ini memang belum ditemukan vaksin atau obat yang dapat menangkal penyebarannya. Maka Herd Immunity hanya dapat dijalankan dengan cara alami yaitu dengan cara pemulihan pasien yang sudah terinfeksi. Cara alamiah yang dimaksud yaitu dengan membiarkan Covid-19 menginfeksi sebagian besar orang di beberapa wilayah. Banyaknya yang terinfeksi kemudian akan menciptakan Herd Immunity. Memilih menggunakan cara alami penciptaan Herd Immunity pada penanganan virus Covid-19 sebenarnya tidak disarankan untuk menjadi pilihan utama. Hal itu dikarenakan tingkat infeksi yang sangat cepat di seluruh dunia hingga dapat mengakibatkan kematian maka cara tersebut justru membahayakan lingkungan. Ada upaya lain yang bisa diterapkan untuk menahan penyebaran virus Covid-19, yaitu dengan membatasi kontak orang-ke-orang dan mendesak masyarakat untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain atau yang dikenal dengan istilah Social Distancing atau Physical Distancing.

Page 2 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 3 (2025): JIKM Vol 17, Issue 3, August 2025 Vol 17 No 2 (2025): JIKM Vol. 17, Issue 2, May 2025 Vol 17 No 1 (2025): JIKM Vol. 17, Issue 1, February 2025 Vol 16 No 4 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 4, November 2024 Vol 16 No 3 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 3, Agustus 2024 Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024 Vol 16 No 1 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 1, Februari 2024 Vol 15 No 4 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 4, November 2023 Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023 Vol 15 No 2 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 2, Mei 2023 Vol 15 No 1 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 1, Februari 2023 Vol 14 No 4 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 4, November 2022 Vol 14 No 3 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 3, Agustus 2022 Vol 14 No 2 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 2, Mei 2022 Vol 14 No 1 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 1, Februari 2022 Vol 13 No 4 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 4, November 2021 Vol 13 No 3 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 3, Agustus 2021 Vol 13 No 2 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 2, Mei 2021 Vol 13 No 1 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 1, Februari 2021 Vol 12 No 4 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 4, November 2020 Vol 12 No 3 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 3, Agustus 2020 Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020 Vol 12 No 1 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 1, Februari 2020 Vol 11 No 4 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 4, November 2019 Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019 Vol 11 No 2 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 2, Mei 2019 Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019 More Issue