cover
Contact Name
Fajaria N. Chandra
Contact Email
fajarianurcandra@upnvj.ac.id
Phone
+62 89654211643
Journal Mail Official
jurnalkesmasupnvj@gmail.com
Editorial Address
Jalan Limo Raya, Limo, Depok
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat
ISSN : 20854366     EISSN : 2684950X     DOI : 10.52022/jikm.v13i1
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta (JIKM UPNVJ) merupakan sarana eksplorasi, ekspresi dan publikasi karya ilmiah berupa hasil penelitian dan penelusuran ilmiah bidang kesehatan masyarakat. Bidang keilmuan kesehatan masyarakat tersebut mencangkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta menerima artikel ilmiah secara terbuka dari pihak manapun yang ingin berperan aktif dalam bidang kesehatan masyarakat.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023" : 7 Documents clear
Faktor-faktor Tuberkulosis Paru: Analisis Spasial Hasnanisa, Nadia; Prasetyo, Sabarinah; Handayani, Yolanda
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i3.466

Abstract

Latar Belakang: Banyumas merupakan salah satu kabupaten dengan dengan jumlah kasus tuberkulosis (TB) paru Basil Tahan Asam Positif (BTA+) tertinggi di Jawa Tengah. Dibutuhkan identifikasi faktor risiko sebelum melakukan upaya pengendalian TB sehingga pelaksanaan program dapat disesuaikan dengan kondisi wilayah dan sumber dayanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB paru BTA+ di Kabupaten Banyumas. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi ekologi dan unit analisis kecamatan dilakukan di Kabupaten Banyumas. Data agregat berupa data faktor risiko tahun 2019 dan 2021. Penelitian ini dilakukan sejak November-Desember 2022. Analisis yang dilakukan meliputi analisis univariat, bivariat, dan spasial. Hasil: Faktor yang berhubungan dengan kejadian TB paru BTA+ di Kabupaten Banyumas pada 2019 adalah jumlah bayi yang diimunisasi BCG (p=0,005) dan jumlah rumah sehat (p=0,006). Pada tahun 2021 faktor yang berhubungan adalah jumlah bayi yang diimunisasi BCG (p=0,000), jumlah rumah sehat (p=0,000), jumlah rumah tangga ber-PHBS (p=0,001), jumlah balita gizi buruk (p=0,011), dan jumlah kasus HIV/AIDS (p=0,050). Berdasarkan pemetaan secara spasial didapatkan hasil wilayah berisiko tinggi TB paru BTA+ pada tahun 2019 terdiri dari 5 kecamatan, jumlah ini meningkat menjadi 10 kecamatan pada 2021. Kesimpulan: Faktor yang tetap berhubungan dengan kejadian TB paru BTA+ di Kabupaten Banyumas pada tahun 2019 dan 2021 adalah jumlah bayi diimunisasi BCG dan jumlah rumah sehat. Factors of Pulmonary Tuberculosis: Spatial Analysis Background: Banyumas is one of the districts with the highest number of cases of pulmonary tuberculosis (TB) positive acid fast bacilli (AFB+) in Central Java. It is necessary to identify risk factors before carrying out TB control efforts so that program implementation can be adapted to regional conditions and resources. The purpose of this study was to determine the risk factors associated with the incidence of AFB+ pulmonary TB in Banyumas District. Methods: A quantitative descriptive study with an ecological study approach and sub-district analysis units was held in Banyumas Regency. Risk factor data for 2019 and 2021 were aggregate data. This research was conducted from November to December 2022. The analysis carried out included univariate, bivariate and spatial analysis. Result: Factors related to the incidence of AFB+ pulmonary TB in Banyumas Regency in 2019 were the number of babies immunized with BCG (p=0.005) and the number of healthy homes (p=0.006). In 2021, the related factors are the number of babies immunized with BCG (p=0.000), the number of healthy homes (p=0.000), the number of households with PHBS (p=0.001), the number of severely malnourished children under five (p=0.011) and the number cases of HIV/AIDS (p=0.050). Based on spatial mapping, the results showed that the high-risk areas for AFB+ pulmonary TB in 2019 consist of 5 sub-districts, this number increased to 10 sub-districts in 2021. Conclusion: Factors that remain associated with the incidence of AFB+ pulmonary TB in Banyumas Regency in 2019 and 2021 were the number of babies immunized with BCG and the number of healthy homes.
Pajanan Pestisida terhadap Dermatitis pada Petani Perkebunan di Kota Depok Sujarwati, Ayu; Nurcandra, Fajaria
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i3.467

Abstract

Latar belakang: Prevalensi nasional kasus dermatitis di Indonesia adalah 6,8%. Dampak dari penggunaan pestisida terhadap kesehatan petani yang menerapkan pestisida terbanyak iritasi kulit sebesar 32,95%. Penelitian ini bertujukan untuk mengetahui hubungan penggunaan pestisida dan faktor-faktor lain dengan dermatitis kontak pada petani buah di Kota Depok. Metode: Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dilakukan antara bulan April-Juni 2018 dengan uji cox regression untuk mencari hubungan dan risiko pada tiap variabel. Sampel sebanyak 82 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Hasil: Ditemukan 81,7% petani buah mengalami dermatitis. Golongan pestisida yang paling banyak digunakan adalah organofosfat, dengan durasi terpajan tertinggi ≥144jam/tahun sebanyak 47 orang (57,3%), frekuensi pajanan ≥2 kali/minggu pada 74 orang (90,2%) dan volume pestisida terbanyak ≥3600L/musim pada 44 orang atau 53,7%. Terlihat adanya risiko antara frekuensi terpajan (PR=5,20; 95% CI 0,68-39,38), dan volume pestisida (PR=2,12; 95% CI 0,52-8,65) dengan dermatitis kontak. Namun, tidak terlihat risiko yang jelas antara golongan pestisida (PR=0,42; 95% CI 0,10-1,80), durasi terpajan (PR=0,64; 0,15-2,57) dengan dermatitis kontak. Kesimpulan: Studi ini menemukan adanya risiko pada frekuensi pajanan dan volume pestisida terhadap dermatitis kontak, tetapi tidak ditemukan adanya risiko yang jelas pada golongan pestisida dan durasi terpajan. Kata Kunci: Dermatitis, pestisida, petani buah, organofosfat Organophosphate Pesticides Exposure to Dermatitis in Fruit Farmers in Depok City Background: The national prevalence of dermatitis cases in Indonesia is 6.8%. The impact of the use of pesticides on the health of farmers who apply the most pesticides of skin irritation is 32.95%. This study was aimed to determine the relationship between the use of pesticides and other factors with contact dermatitis in fruit farmers in Depok City. Method: The study design used is cross sectional carried out between April-June 2018 and the Cox Regression test to find relationships and risks in each variable. The sample of 82 people was chosen by purposive sampling technique and interviewed using a structured questionnaire. Results: It was found that 81.7% of fruit farmers had dermatitis. The most widely used pesticides were organophosphates, with the highest duration of exposure ≥144 hours/year for 47 people (57.3%), the frequency of exposure ≥2 times/week for 74 people (90.2%) and the highest volume of pesticides ≥3600L/ season on 44 people or 53.7%. This study found risk between the frequency of exposure (PR=5.20; 95% CI 0.68-39.38), and the volume of pesticides (PR=2.12; 95% CI 0.52-8.65) with contact dermatitis. However, there was no clear risk between pesticide groups (PR=0.42; 95% CI 0.10-1.80), duration of exposure (PR=0.64; 0.15-2.57) and contact dermatitis. Conclusion: This study found a risk for contact dermatitis with pesticide exposure frequency and volume, but no clear risk for pesticide class and duration of exposure. Keywords: dermatitis, fruit farmers, pesticides, organophosphates.
Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Ventilator Associated Pneumonia Bundle di Ruang Intensive Care Unit Anggraeni, Diah Tika; Salsabila, Syifa Putri; Hasanah, Eneng
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i3.500

Abstract

Latar Belakang: Ventilator Associated Pneumonia (VAP) menjadi salah satu infeksi paling umum di ICU yang terjadi akibat pemakaian ventilator selama lebih dari 48 jam. Dampak VAP pada pasien yaitu memperpanjang hari rawat, meningkatkan biaya perawatan, dan risiko kematian. Kejadian VAP dapat dicegah dengan VAP Bundle yang telah terbukti dapat menurunkan angka kejadian VAP. Pelaksanaan VAP Bundle merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan di ruang ICU. Salah satu faktor keberhasilan dari VAP Bundle adalah kepatuhan melakukan perawatan. Penelitiannini bertujuan untukkmenganalisis hubunganipengetahuan, sikap, danimotivasi perawattdengan kepatuhan pelaksanaan VAP Bundle. Metode: Metode yang digunakan yaitu cross sectional dilakukan pada Mei-Juni 2022. Sampel sebanyak 30 perawat ICU di RS X Bogor dipilih secara total sampling. Wawancara daring mengenai pengetahuan, sikap, motivasi, dan kepatuhan pelaksanaan VAP Bundle dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data tersebut diuji menggunakan Fisher’s exact. Hasil: Studi ini menemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan pelaksanaan VAP Bundle (p=0,0001), sedangkan sikap dan motivasi tidak berhubungan dengan kepatuhan (p=0,418; 0,694). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan dalam pelaksanaan VAP Bundle di ruang ICU. Perlunya monitoring secara berkala oleh manajer keperawatan terkait kepatuhan pelaksanaan VAP Bundle. Sistem reward dan punishment serta refreshing melalui pelatihan menjadi upaya yang esensial untuk mengurangi kejadian VAP di ruang ICU. Kata Kunci: Kepatuhan, Motivasi, Pengetahuan, Sikap, VAP Bundle Level of knowledge, Attitudes and Motivation with Compliance of the Implementation of Ventilator-associated Pneumonia Bundle in the Intensive Care Unit Background: Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) is one of the most common infections in the ICU that occurs as a result of using a ventilator for more than 48 hours. The impact of VAP on patients is extending the day of stay, increasing the cost of treatment, and the risk of death. VAP incidents can be prevented with the VAP Bundle which has been proven to reduce the number of VAP. Implementation of the VAP Bundle is an indicator of the quality of nursing services in the ICU. One of the success factors of the VAP Bundle is adherence to maintenance. This study aimed to analyze the relationship between knowledge, attitudes, and motivation of nurses with compliance with VAP Bundle implementation. Method: A cross sectional study performed during May-June 2022. About 30 ICU nurses at RS X Bogor was selected using total sampling. Online interviews regarding knowledge, attitudes, motivation and compliance with the implementation of the VAP Bundle were collected using a questionnaire. The data was tested with Fisher's exact. Results: This study found a significant relationship between knowledge and compliance with the VAP Bundle implementation (p = 0.0001), while attitudes and motivation were not related to compliance (p = 0.418; 0.694). Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and compliance in the implementation of the VAP Bundle in the ICU. The need for regular monitoring by nursing managers regarding compliance with the implementation of the VAP Bundle. The reward and punishment system as well as refreshing through training are essential efforts to reduce the incidence of VAP in the ICU. Keywords: Attitude, Compliance, Knowledge, Motivation VAP Bundle
Leadership Walkrounds dalam Meningkatkan Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit: Scoping Review Jaya, Danil Anugrah; Darmawan, Ede Surya
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i3.492

Abstract

Latar Belakang: Pelayanan kesehatan di rumah sakit harus mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Leadership Walkrounds merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien dan kualitas pelayanan, melalui komunikasi langsung antara manajer dan karyawan. Hal ini berkontribusi pada pengembangan keterampilan karyawan, menjaga budaya keselamatan pasien, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan mengurangi burnout pegawai. Tujuan tinjauan literatur ini adalah untuk mengetahui efektivitas Leadership Walkrounds dalam meningkatkan budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Metode: Studi ini dilakukan dengan metode scoping review dengan pedoman Arksey dan O’Malley. Studi dilakukan dengan mengikutsertakan publikasi dari tahun 2013 hingga 2023. Pencarian literatur dilakukan pada 3 database elektronik menemukan sebanyak 137 artikel yang kemudian menghasilkan 6 artikel yang akan masuk ke dalam tinjauan. Analisis dilakukan dengan mencari dampak dan faktor yang memengaruhi efektivitas Walkrounds. Hasil: Hasil tinjauan menunjukkan bahwa Walkrounds efektif dalam meningkatkan keselamatan pasien, budaya keselamatan, keterlibatan tenaga kerja, dan mengurangi kelelahan. Implementasi yang tepat dan partisipasi aktif tenaga kerja penting untuk keberhasilan Walkrounds. Walkrounds bukanlah solusi tunggal, pendekatan terintegrasi dan komprehensif juga diperlukan. Komitmen kuat dari pimpinan dan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka, umpan balik, dan kolaborasi sangat penting. Kesimpulan: Walkrounds membantu mengidentifikasi masalah, mencegah kesalahan, meningkatkan komunikasi tim, dan melibatkan pasien dalam perawatan. Implementasi Walkrounds harus menjadi bagian dari strategi yang lebih luas, dengan pedoman yang jelas, kolaborasi antar organisasi, dan keterlibatan pasien untuk hasil yang optimal.Kata Kunci: Budaya keselamatan pasien, Leadership walkrounds, Rumah sakit Background: Healthcare services in hospitals should prioritize the quality of care and patient safety. Leadership walkrounds are an effective method to enhance patient safety culture and service quality through direct communication between managers and employees. It contributes to the development of employee skills, maintaining patient safety culture, improving employee engagement, and reducing burnout. The aim of this review is to assess the effectiveness of Leadership walkrounds in enhancing patient safety culture in hospitals.Methods: This study was conducted using the scoping review method following the Arksey and O'Malley framework. Publications from 2013 to 2023 were included in the search. Literature search was conducted in 3 electronic databases resulting in a total of 137 studies, which then resulting 6 articles will be included on this study. Analysis was performed on all identified studies, focusing on the impact and factors influencing the effectiveness of walkrounds.Results: The review findings indicate that Walkrounds are effective in improving patient safety, safety culture, employee engagement, and reducing fatigue. Proper implementation and active employee participation were crucial for the success of Walkrounds. Walkrounds were not a standalone solution; an integrated and comprehensive approach was also required. Strong commitment from leadership and an environment that supports open communication, feedback, and collaboration were highly important. Conclusion: Walkrounds help identify issues, prevent errors, improve team communication, and involve patients in care. Implementation should be part of a broader strategy, with clear guidelines, interorganizational collaboration, and patient involvement for optimal outcomes.Keywords: Hospital, Leadership walkrounds, Patient safety culture
Faktor yang Berhubungan dengan Peningkatan Tekanan Darah pada Pekerja di PT Wijaya Triutama Plywood Industri Banjarmasin Silangen, Edmundo Nathanael; Irwanto, Bian Shabri Putri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i3.498

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian prematur di dunia. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengukuran tekanan darah pekerja PT Wijaya Triutama Plywood Industri Banjarmasin pada bulan Desember 2022, ditemukan bahwa sebanyak 21,4% pekerja tergolong normal, 54,5% pekerja tergolong prahipertensi, 23,2% pekerja tergolong hipertensi tingkat 1, dan 0,9% pekerja tergolong hipertensi tingkat 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah pada pekerja di PT Wijaya Tirutama Plywood Industri Banjarmasin.Metode: Penelitian ini bersifat cross-sectional yang dilaksanakan di PT Wijaya Triutama Plywood Industri Banjarmasin pada bulan Maret 2023 dengan sampel sebanyak 30 orang yang diambil secara random sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah usia, Indeks Massa Tubuh (IMT), masa kerja, shift kerja, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan stres kerja. Variabel dependen pada penelitian ini adalah tekanan darah. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner karakteristik individu, kuesioner pengukuran stres kerja, dan alat pengukur tekanan darah digital. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan uji korelasi Spearman.Hasil: Hasil penelitian menemukan sebanyak 15 (50%) tekanan darah pekerja masuk ke dalam kategori prahipertensi. Berdasarkan hasil analisis uji statistik, ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) (p=0,019) dengan tekanan darah.Kesimpulan: Hubungan yang signifikan dengan tekanan darah ditemukan pada variabel Indeks Massa Tubuh (IMT). Sebagai saran, perusahaan dapat merencanakan menu gizi seimbang dengan memperhatikan kandungan gizi untuk mengurangi hipertensi pekerja.Kata Kunci: Hipertensi, Indeks massa tubuh, Tekanan darah Background: Hypertension is one diseases that caused a worldwide premature death. Based on the data obtained from measuring the blood pressure of workers at PT Wijaya Triutama Plywood Industry Banjarmasin in December 2022, it was found that 21.4% of workers had normal blood pressure, 54.5% of workers had prehypertension, 23.2% of workers had stage 1 hypertension, and 0.9% of workers had stage 2 hypertension. This study aims to analyse factors which is corelated to the increase of PT Wijaya Triutama Plywood Industri workers’ blood pressure.Methods: This cross-sectional study was conducted at PT Wijaya Triutama Plywood Industri Banjarmasin in March 2023 with a sample of 30 individuals which was determined by random sampling method. The independent variables were age, Body Mass Index (BMI), length of employment, work shifts, smoking habits, caffeine consumption, and work-related stress. The dependent variable in this study was blood pressure. Individual characteristic and stress measurement questionnaire along with digital blood pressure device were used in the data retrieval process. The Chi-square test and the Spearman correlation test were performed for data analysis.Results: This study discovered that 15 (50%) workers had prehypertension. Based on the statistical analysis, Body Mass Index (BMI) (p=0.019) had a significant correlation with blood pressure.Conclusion: The variable that had a significant correlation with blood pressure is Body Mass Index (BMI). Companies can plan a balanced nutritional menu by managing the nutritional content to reduce hypertension in workers.Keywords: Body mass index (BMI), Blood pressure, Hypertension
Analisis Faktor Risiko yang Memengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Afidah, Andi Nisa Fathimiyah; Rahma, Rahma; Stang, Stang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i3.515

Abstract

Latar Belakang: Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan penyebab terbesar dari Angka Kematian Neonatal (AKN) menurut data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021. Risiko BBLR sangat banyak hingga dapat menyebabkan kematian baik ibu maupun anak. Tujuan penelitian yaitu mengetahui variabel yang menjadi faktor risiko yang memengaruhi kejadian BBLR pada ibu hamil di RS Ibu dan Anak Ananda pada bulan Agustus 2022. Metode: Studi kasus kontrol yang berlangsung pada bulan Maret-April 2023 di RSIA Ananda Makassar. Sebanyak 458 ibu yang tercatat melahirkan di bulan Agustus 2022 menjadi populasi dalam penelitian ini dengan sampel 72 ibu yang terdiri dari 36 ibu yang melahirkan normal dan 36 ibu melahirkan BBLR. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square dan Fisher Exact. Hasil: Faktor yang memengaruhi kejadian BBLR adalah usia (p=0,002), paritas (p=0,009), dan anemia (p=0,013). Adapun variabel yang bukan faktor risiko BBLR adalah pendidikan (p=1,00), pekerjaan (p=0,599), hipertensi (p=0,49) dan kehamilan kembar (p=0,303). Kesimpulan: Ada pengaruh usia ibu, paritas, dan anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR di RS Ibu dan Anak Ananda bulan Agustus 2022. Sedangkan pendidikan, pekerjaan, hipertensi, dan kehamilan kembar tidak berpengaruh. Ibu hamil sebaiknya meminum tablet tambah darah, melakukan ANC minimal 6x, dan memakai KB jika paritas ≥4 atau ibu berusia <21 tahun atau ≥35 tahun.Kata Kunci: Anemia, BBLR, Paritas, Usia ibu Background: Low birth weight (LBW) babies are the biggest cause of Neonatal Mortality Rate (AKN) according to the Indonesian Health Profile in 2021. The risks that LBW can cause are so many that they can cause both mother and child death. This study aims to find the risk variables that affect the incidence of LBW in pregnant women at Ananda Mother and Child Hospital in August 2022. Methods: Conducted quantitative research using a case-control study in March-April 2023 at RSIA Ananda Makassar. The population was 458 women who gave birth in August 2022, with a sample of 72 consisting of 36 women who gave birth normally and gave birth to LBW. Stratified random sampling is the method of sampling that is employed. Fisher and chi-square are the statistical tests used.Results: The results showed that the factors that influenced the incidence of LBW were age (p=0.002), parity (p=0.009), and anemia (p=0.013), while education (p=1.00), occupation (p=0.599), hypertension (p=0.49) and multiple pregnancies (p=0.303) are not. Conclusion: There is an influence between maternal age, parity, and anemia of pregnant women on the incidence of LBW at Ananda Mother and Child Hospital in August 2022, while education, employment, hypertension, and multiple pregnancies have no effect. Pregnant women should take blood supplement tablets, do ANC at least six times, and use family planning if parity ≥4 or the mother's age <21 or ≥35 years.Keywords: Anemia, LBW, Maternal age, Parity
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Nilai Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Pra Lansia di Posbindu Puskesmas Bojong Rawalumbu Mizan, Syaiful; Soliah, Alvia; Sitoayu, Laras
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i3.546

Abstract

Latar Belakang: Penyakit diabetes melitus (DM) khususnya tipe 2 sudah menjadi satu jenis tantangan kesehatan dalam masyarakat yang saat ini dihadapi oleh negara Indonesia. Kategori umur 45 tahun keatas perlu mendapatkan kepedulian lebih dalam hal pelacakan awal dan pengelolaan diabetes, guna mencegah persoalan selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor (ukuran lingkar perut, indeks massa tubuh/IMT, asupan serat dan indeks glikemik makanan) dengan nilai kadar glukosa darah sewaktu pada pra lansia di Posbindu Puskesmas Bojong Rawalumbu.Metode: Studi Cross-sectional dilakukan dari bulan Agustus hingga Desember 2020. Sampel diambil menggunakan metode stratified random sampling. Terpilih 102 responden yang berusia antara 49-59 tahun. Pengumpulan data antropometri yaitu berat badan (BB), tinggi badan (TB), dan ukuran lingkar perut. Asupan serat dan indeks glikemik makanan diukur dengan melakukan food recall selama 2 x 24 jam. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman.Hasil: Terdapat hubungan antara ukuran lingkar perut (nilai p = 0,001, r = 0,331) dan IMT (nilai p = 0,006, r = 0,270) dengan kadar glukosa darah sewaktu. Serta tidak ada hubungan antara asupan serat (nilai p = 0,638, r = 0,047) dan indeks glikemik makanan (nilai p = 0,989, r = 0,001) dengan kadar gula darah sewaktu.Kesimpulan: Variabel yang mempengaruhi tingkat glukosa darah sewaktu pada kelompok usia pra lansia adalah lingkar perut dan IMT. Kata Kunci: Glukosa darah sewaktu, IMT, Lingkar perut, Pra lansia Background: Diabetes mellitus (DM), especially type 2, has become a type of health challenge in society that is currently being faced by the country of Indonesia. The age category of 45 years and over needs to receive more attention in terms of early tracking and management of diabetes, in order to prevent further problems. The aim of this study was to determine the relationship between factors (abdominal circumference, body mass index/BMI, fiber intake and food glycemic index) with the value of blood glucose levels during the elderly at Integrated Coaching Post Bojong Rawalumbu Public Health Center.Method: A Cross-sectional study was conducted during August to December 2020. Samples were selected through stratified random sampling. About 102 subjects aged between 49-59 years were selected. Anthropometric data were collected which body weight, height, and abdominal circumference. Fiber intake and food glycemic index were measured by conducting a food recall for 2x24 hours. Data were analyzed using the Spearman correlation test.Results: There was a relationship between abdominal circumference (p value = 0.001, r = 0.331) and BMI (p value = 0.006, r = 0.270) with instantaneous blood glucose levels. And there was no relationship between fiber intake (p value = 0.638, r = 0.047) and food glycemic index (p value = 0.989, r = 0.001) with instant blood sugar levels.Conclusion: Variables that associated to blood glucose levels during the pre elderly age group were abdominal circumference and BMI.Keywords: Abdominal circumference, BMI, Pre-elderly, Random blood glucose

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 3 (2025): JIKM Vol 17, Issue 3, August 2025 Vol 17 No 2 (2025): JIKM Vol. 17, Issue 2, May 2025 Vol 17 No 1 (2025): JIKM Vol. 17, Issue 1, February 2025 Vol 16 No 4 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 4, November 2024 Vol 16 No 3 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 3, Agustus 2024 Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024 Vol 16 No 1 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 1, Februari 2024 Vol 15 No 4 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 4, November 2023 Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023 Vol 15 No 2 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 2, Mei 2023 Vol 15 No 1 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 1, Februari 2023 Vol 14 No 4 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 4, November 2022 Vol 14 No 3 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 3, Agustus 2022 Vol 14 No 2 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 2, Mei 2022 Vol 14 No 1 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 1, Februari 2022 Vol 13 No 4 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 4, November 2021 Vol 13 No 3 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 3, Agustus 2021 Vol 13 No 2 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 2, Mei 2021 Vol 13 No 1 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 1, Februari 2021 Vol 12 No 4 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 4, November 2020 Vol 12 No 3 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 3, Agustus 2020 Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020 Vol 12 No 1 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 1, Februari 2020 Vol 11 No 4 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 4, November 2019 Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019 Vol 11 No 2 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 2, Mei 2019 Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019 More Issue