cover
Contact Name
Fajaria N. Chandra
Contact Email
fajarianurcandra@upnvj.ac.id
Phone
+62 89654211643
Journal Mail Official
jurnalkesmasupnvj@gmail.com
Editorial Address
Jalan Limo Raya, Limo, Depok
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat
ISSN : 20854366     EISSN : 2684950X     DOI : 10.52022/jikm.v13i1
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta (JIKM UPNVJ) merupakan sarana eksplorasi, ekspresi dan publikasi karya ilmiah berupa hasil penelitian dan penelusuran ilmiah bidang kesehatan masyarakat. Bidang keilmuan kesehatan masyarakat tersebut mencangkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat UPN Veteran Jakarta menerima artikel ilmiah secara terbuka dari pihak manapun yang ingin berperan aktif dalam bidang kesehatan masyarakat.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024" : 6 Documents clear
Determinan Penyakit Ginjal Kronik di Tangerang Indonesia: Studi Cross-sectional Fairuz, Nabila; Wahyuningsih, Sri; Irmarahayu, Agneta; Nugrohowati, Nunuk
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i2.478

Abstract

AbstractLatar Belakang: Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan dunia yang sangat penting diperhatikan karena prevalensinya yang terus meningkat, dapat menurunkan tingkat produktivitas penderita, dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar. Di Provinsi Banten terdapat 3,1 juta jiwa orang yang mengalami PGK. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor risiko kejadian penyakit ginjal kronik di RSU Kab. Tangerang.Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu rekam medis RSU Kabupaten Tangerang. Sampel yang diambil sudah melalui inklusi dan eksklusi dengan jumlah 89 sampel dan diambil menggunakan teknik sampling total sampling. Data dianalisis dengan uji Chi Square atau Fisher serta regresi logistik biner. Hasil: Kejadian PGK paling banyak terjadi pada usia ≥60 tahun (52,4%), sebagian besar pasien PGK tidak memiliki riwayat obesitas (54,8%), ada riwayat hipertensi (81,0%), ada riwayat DM (83,3%), dan tidak ada riwayat batu ginjal (83,3%). Risiko terjadinya PGK meningkat pada pasien yang berusia ≥60 tahun (OR=2,163; 95%CI=1,426-3,281), memiliki riwayat obesitas (OR=1,709; 95%CI=1,128-2,590), riwayat hipertensi (OR=3,798; 95%CI=1,987-7,261), riwayat diabetes melitus (OR=5,349; 95%CI=2,664-10,738), dan riwayat batu ginjal (OR=2,025; 95%CI=1,410-2,908). Diabetes melitus merupakan faktor risiko yang paling dominan memengaruhi kejadian PGK (OR=37,358; 95%CI=10,330-135,100).Kesimpulan: Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian PGK adalah usia, obesitas, hipertensi, diabetes melitus, dan batu ginjal. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian PGK yaitu diabetes melitus.Kata Kunci: Faktor risiko, Penyakit ginjal kronik AbstractBackground: Chronic kidney disease is a world health problem that is very important to pay attention to because its prevalence continues to increase, can reduce the level of productivity of sufferers, and requires large medical expenses. In Banten Province there are 3.1 million people who have CKD. The purpose of this study was to analyze the risk factors for chronic kidney disease in the Regency General Hospital. Tangerang.Method: This research is an observational analytic study with a cross-sectional design conducted from January-February 2022. The sample is secondary data in the form of medical records. The samples taken have gone through inclusion and exclusion with a total of 89 samples and taken by total sampling. Data were analyzed by Chi Square or Fisher test and binary logistic regression.Result: The results showed that the highest incidence of CKD occurred at age ≥60 years (52.4%), most CKD patients did not have a history of obesity (54.8%), had a history of hypertension (81.0%), had a history of DM (83.3%), and no history of kidney stones (83.3%). The risk of developing CKD increases in patients aged ≥60 years (OR=2.163; 95% CI=1.426-3.281), have a history of obesity (OR=1.709; 95% CI=1.128-2.590), history of hypertension (OR=3.798; 95 %CI=1.987-7.261), history of diabetes mellitus (PR=5.349; 95% CI=2.664-10.738), and history of kidney stones (OR=2.025; 95% CI=1.410-2.908). Diabetes mellitus is the most dominant risk factor affecting the incidence of CKD (OR=37.358; 95% CI=10.330-135.100). Conclusion: The risk factors that associated with CKD are age, obesity, hypertension, diabetes mellitus, and kidney stones. The most influential risk factor for the incidence of CKD is diabetes mellitus.Keywords: Chronic kidney disease, Risk factors
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Stunting di Wilayah Posyandu Kelurahan Cipedak Sulistyawati, Rahma Dewi; Rokhaidah, Rokhaidah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i2.534

Abstract

AbstrakLatar Belakang : Gangguan tumbuh kembang anak akibat gizi buruk disertai infeksi berulang sehingga tinggi badan anak di bawah standar nilai normal adalah definisi dari stunting. ASI eksklusif dan dukungan keluarga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting pada anak. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan pemberian ASI eksklusif dan dukungan keluarga dengan variabel stunting.Metode : Desain cross sectional digunakan oleh peneliti dengan jumlah responden 140 yang diambil dengan cara total sampling. Ibu yang memiliki anak usia 24-59 bulan di Wilayah Posyandu Kelurahan Cipedak adalah responden penelitian. Data stunting diambil secara langsung dengan mengukur Tinggi Badan Balita menggunakan microtoise dan dianalisis dengan standar antropometri berdasarkan indeks tinggi badan menurut usia dari Kementerian Kesehatan RI. Instrumen berupa kuesioner digunakan untuk mengambil data pemberian ASI eksklusif dan dukungan keluarga.Hasil: Peneliti mendapatkan hasil dari analisis statistik yaitu variabel pemberian ASI Eksklusif berhubungan dengan variable stunting (nilai p = 0,008), dan variable dukungan keluarga berupa dukungan emosional, dukungan kognitif, dan dukungan fasilitas (nilai p = 0,003, OR= 6,10) berhubungan dengan stunting pada anak di Wilayah Posyandu Kelurahan Cipedak.Kesimpulan : ASI eksklusif dan dukungan keluarga mempengaruhi kejadian stunting pada anak. Disarankan ibu untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan stunting dan mencari informasi tentang pentingnya ASI eksklusif. Untuk bayi. Disarankan juga untuk keluarga agar memberikan dukungan kepada ibu dalam praktik pemberian nutrisi kepada anak seperti dukungan emosional dan dukungan fasilitas.Kata Kunci : ASI Eksklusif, Dukungan Keluarga, Stunting AbstractBackground: Impaired child growth and development due to poor nutrition accompanied by repeated infections so that the child's height is below the normal standard value is the definition of stunting. Exclusive breastfeeding and family support are factors that can influence the incidence of stunting in children. The aim of this research was to analyze the relationship between exclusive breastfeeding and family support with stunting variables.Method: A cross sectional design was used by researchers with a total of 140 respondents taken by total sampling. Mothers who have children aged 24-59 months in the Posyandu Area, Cipedak Village are research respondents. Stunting data was taken directly by measuring toddler height using microtoise and analyzed using anthropometric standards based on the height index for age from the Indonesian Ministry of Health. An instrument in the form of a questionnaire was used to collect data on exclusive breastfeeding and family support.Results: Researchers obtained the results of statistical analysis of variables, namely that exclusive breastfeeding was related to the stunting variable (p value = 0.008), and family support variables in the form of emotional support, cognitive support and facility support (p value = 0.003, OR= 6.10) were related to stunting in children in the Posyandu Area, Cipedak Village.Conclusion: Exclusive breastfeeding and family support influenced the incidence of stunting in children. It is recommended that mothers increase their knowledge about stunting prevention and seek information about the importance of exclusive breastfeeding. For babies. It is also recommended that families provide support to mothers in practicing providing nutrition to children, such as emotional support and facility support.Keywords: Exclusive breastfeeding, family support, stunting
Analisis Determinan Penyebab Kejadian Penyakit Kulit Dermatitis Kontak pada Pekerja: Systematic Review Nabila, Sri Aisyah; Hasyim, Hamzah; Windusari, Yuanita; Novrikasari, Novrikasari; Fajar, Nur Alam
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i2.594

Abstract

AbstrakLatar belakang: Dermatitis kontak mencakup 90% dari seluruh penyakit kulit akibat kerja, yang mana umumnya terjadi dermatitis kontak alergi dan dermatitis kontak iritan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyakit kulit dermatitis kontak pada pekerja.Metode: Adapun sumber-sumber referensi telaah jurnal dikumpulkan dari Google Scholar, ScienceDirect, dan Pubmed dengan bantuan Sci-hub. Jurnal yang dipilih berasal dari studi yang dilakukan selama 5 tahun terakhir dengan skala internasional. Keywords yang digunakan dalam proses pengumpulan data ialah “Occupational” dan “Dermatitis” dan “Contact” dan “On Workers”. Hasil: Hasil pencarian dari database PubMed, Google Cendekia, dan ScienceDirect didapatkan 9 artikel yang dipilih untuk ditelaah diterbitkan antara 2018 sampai 2023. Penelitian pada artikel-artikel tersebut dilakukan di berbagai negara, antara lain Turki, Arab, Ethiopia, Costarica dan negara-negara lainnya. Faktor pekerjaan yang berkenaan dengan kejadian dermatitis kontak ialah faktor biologis berupa gender dan usia, faktor pekerjaan (lama kontak, frekuensi, masa kerja) adanya paparan bahan logam dan kimia, serta penggunaan APD sebagai faktor risiko penyebab terjadinya dermatitis kontak pada pekerja. Kesimpulan: Dermatitis kontak adalah salah satu penyakit akibat kerja yang umumnya banyak ditemukan di negara-negara berkembang dengan bentuk inflamasi atau peradangan pada kulit sebagai respon dari kontak terhadap zat-zat eksogen. Penyakit ini memiliki efek negatif pada kualitas hidup para pekerja dan kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaan.Kata Kunci: Dermatitis Kontak, Penyakit Kulit, Penyakit Akibat Kerja AbstractBackground: Contact dermatitis covers 90% of all occupational skin diseases, which generally include allergic contact dermatitis and irritant contact dermatitis. This study aims to determine the risk factors for contact dermatitis skin disease in workersMethod: As a reference source, we reviewed journals collected from Google Scholar, ScienceDirect, and Pubmed with the help of Sci-hub. The selected journals come from research conducted over the last 5 years on an international scale. The keywords used in the data collection process are "Occupational" and "Dermatitis" and "Contact" and "On Workers".Results: Search results from the PubMed, Google Scholar, and ScienceDirect databases obtained 9 articles selected for review published between 2018 and 2023. Research on these articles was conducted in various countries, including Turkey, Arabia, Ethiopia, Costa Rica, and other countries. other countries. Occupational factors related to the incidence of contact dermatitis are biological factors in the form of gender and age, occupational factors (length of contact, frequency, length of work), exposure to metals and chemicals, and use of PPE as a risk factor causing contact dermatitis in workers.Conclusion: Contact dermatitis is an occupational disease that is generally found in developing countries with a form of inflammation or inflammation of the skin as a response to contact with exogenous substances. This disease has a negative effect on workers' quality of life and their ability to do their jobs.Keywords: Contact Dermatitis, Skin Diseases, Occupational Diseases
Evaluasi Program Inovasi “Ngasi Kuy” dalam Upaya Peningkatan Capaian Pemberian ASI Eksklusif Pradini, Mutiara Rizka; Maritasari, Dwi Yulia; Nurdiansyah, Tubagus Erwin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i2.601

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Salah satu program peningkatan capaian ASI Eksklusif adalah program inovasi “Ngasi Kuy” yang sudah berjalan sejak 2018 sampai dengan sekarang. Berdasarkan data Puskesmas Kota Karang, capaian ASI eksklusif masih rendah yaitu 67% dari target 100% pada tahun 2022. Penelitian ini memiliki tujuan guna mencari tahu secara mendalam evaluasi program inovasi “Ngasi Kuy” dalam upaya peningkatan capaian pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kota Karang.Metode: Penelitian ini menerapkan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Informan pada penelitian ini sejumlah 12 orang yang terdiri dari kepala Puskesmas, pemegang program ASI Eksklusif, petugas KIA, petugas promkes, 3 kader pendamping ASI, dan 5 ibu menyusui. Instrumen penelitian ini ialah pedoman wawancara, lembar checklist, perekam suara, dan kamera. Pengumpulan data mempergunakan teknik wawancara mendalam, FGD, serta observasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data, metode, dan waktu. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum tercapainya angka capaian pemberian ASI eksklusif dikarenakan kurangnya tenaga konselor ASI, sarana dan prasarana yang belum memenuhi standar, kurangnya kesadaran masyarakat, dan kurangnya partisipasi ibu untuk mengikuti penyuluhan.Kesimpulan: Tujuan program “Ngasi Kuy” adalah untuk meningkatkan capaian pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kota Karang. Program ini sudah berjalan sesuai SOP, monitoring program sudah berjalan dengan baik. Masih kurangnya tenaga konselor ASI, sarana dan prasarana yang belum sesuai standar serta belum adanya kegiatan khusus penyuluhan ASI eksklusif menjadi kendala dalam pelaksanaan program. Hambatan dalam kegiatan program adalah kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya dukungan keluarga, pekerjaan ibu, dan kurangnya partisipasi ibu untuk mengikuti penyuluhan menjadi penyebab capaian pemberian ASI eksklusif masih belum mencapai target.Kata Kunci: ASI Eksklusif, Evaluasi Program, Inovasi AbstractBackground: One of the programs to increase the achievement of exclusive breastfeeding is the "Ngasi Kuy" innovation program which has been running since 2018 until now. Based on data from Kota Karang Health Center, the achievement of exclusive breastfeeding is still low, with 67% of the target 100% in 2022. This study aimed to investigate the "Ngasi Kuy" innovation program's evaluation in-depth in an attempt to raise Kota Karang Health Center's exclusive breastfeeding achievement rate.Methods: This study was a case study approach combined with a qualitative method. There were 12 informants in this study. The instruments in this research were an interview guide, checklist sheet, voice recorder, and camera. Data was obtained by using in-depth interviews, FGD, and observation techniques. This research used data source, method, and time triangulation.Result: The results of the research showed that the achievement rate for exclusive breastfeeding had not been achieved due to a lack of breastfeeding counselors, facilities, and infrastructure that were not fulfilled, a lack of public awareness, and a lack of maternal participation in taking part in counseling.Conclusion: The "Ngasi Kuy" program aimed to increase exclusive breastfeeding outcomes in Kota Karang Health Center. There was still a lack of ASI counselors, facilities, and infrastructure that were not up to standard and there were no special exclusive breastfeeding counseling activities so that became an obstacle in this program implementation. The obstacles that occur in this program activities were lack of public awareness, lack of family support, mother's job, and lack of mother's participation in attending counseling so that exclusive breastfeeding achievements had not reached the target yet.Keywords: Exclusive Breastfeeding, Innovation, Program Evaluation
Hubungan Usia dan Masa Kerja terhadap Low Back Pain pada Nelayan Kampung Tengah Desa Banyusangka, Kabupaten Bangkalan Nadifatuzzahroh, Nur; Mutiadesi, Wahyu Prasasti; Nandaka, I Ketut Tirka; hisnindarsyah, Hisnindarsyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i2.650

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Low Back Pain (LBP) merupakan keluhan yang sering ditemukan di fasilitas kesehatan primer yang berkaitan dengan aktivitas kerja seperti mengangkat beban. Penelitian LBP masih jarang dilakukan pada nelayan di Indonesia. Kejadian LBP di Indonesia telah mempengaruhi 34,4 juta penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia dan masa kerja dengan LBP pada nelayan.Metode: Penelitian Cross-sectional dilakukan pada 107 nelayan di Banyusangka dengan teknik purposive sampling pada 12-13 Agustus 2023. Keluhan LBP didapatkan dari kuesioner The Pain And Distress Scale, sedangkan usia dan masa kerja didapatkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Kontingensi Koefisien.Hasil: Didapatkan sebanyak 46 (43%) responden memiliki keluhan LBP. Juga didapatkan hubungan signifikan antara usia dengan LBP (p=0,001; r= 0,396) dan antara masa kerja dengan LBP (p=0,048; r= 0,188).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan masa kerja dengan LBP pada nelayan pesisir di Kampung Tengah Desa Banyusangka Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan.Kata Kunci: LBP, Masa kerja, Nelayan, Usia AbstractBackground: Low Back Pain (LBP) is a complaint that is often found in primary health facilities related to work activities such as lifting weights. LBP research is still rarely conducted on fishermen in Indonesia. In Indonesia LBP has affected around 34.4 million people. This study aimed to determine the correlation between age and working period with LBP in fishermen.Methods: A Cross-sectional study was conducted on 107 fishermen in Banyusangka with purposive sampling technique from 12-13 August 2023. Complaints of LBP were obtained from The Pain And Distress Scale questionnaire. Age and working periode were obtained from the questionnaire. Data were analyzed using Coefficient of Contingency test.Result: This studi found 46 (43%) respondents had LBP complaints. There was also a significant correlation between age with LBP (p=0.001; r = 0.396) and there was also a significant correlation between working periode with LBP (p=0.048; r = 0.188).Conclusion: There were correlation between age and working periode with LBP in fisherman at Central Hamlet of Banyusangka Village, Tanjung Bumi Subdistrict, Bangkalan Regency.Keywords: Age, Fisherman, LBP, Working period
Pemanfaatan Pelayanan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidotopo Ariska, Rinda Minanti; Dhamanti, Inge
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i2.654

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) diupayakan dengan menjamin setiap ibu mampu mengakses pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan. Akses tersebut nyatanya belum tercapai dengan sempurna. Salah satunya di Puskesmas Sidotopo dengan persentase cakupan terendah di Kota Surabaya sebesar 80,34%, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan di wilayah kerja Puskesmas SidotopoMetode: Jenis penelitian ini ialah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan instrumen penelitian berskala nominal dan ordinal.Teknik systematic random sampling digunakan untuk pemilihan sampel sehingga menghasilkan 99 responden, yaitu ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Sidotopo. Data dianalisis menggunakan uji korelasi chi-square dan fisher untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.Hasil: Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pendidikan (p=0,005), pendekatan (p=0,000), penerimaan (p=0,000), kemampuan untuk memahami (p=0,000), kemampuan untuk mencari (p=0,004), dan kemampuan untuk menjangkau (p=0,000) dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.Kesimpulan: Variabel yang menunjukkan hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan adalah usia, pendidikan, pendekatan, penerimaan, kemampuan untuk memahami, kemampuan untuk mencari, dan kemampuan untuk menjangkau. Variabel yang tidak berhubungan adalah variabel umur, pekerjaan, dan kemampuan untuk terlibat. Puskesmas disarankan dapat meningkatkan pengetahuan terkait pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dengan melakukan kerjasama dengan masyarakat di sekitar ibu.Kata kunci: Angka Kematian Ibu, Persalinan, Puskesmas AbstractBackground: Reducing the maternal mortality rate (MMR) is pursued by ensuring that every mother is able to access childbirth services by trained health personnel in health care facilities. In fact, this access has not been achieved perfectly. One of them is Sidotopo Health Center with the lowest coverage percentage in Surabaya City at 80.34%, based on data from the Surabaya City Health Office in 2021. The purpose of this study was to analyze the factors associated with the utilization of childbirth services in the Sidotopo Health Center working area.Methods: This type of research is analytic observational with a cross sectional approach. Data were collected through questionnaires with nominal and ordinal scale research instruments. Systematic random sampling technique was used for sample selection resulting in 99 respondents, which are mothers giving birth in the working area of Sidotopo Health Center. Data were analyzed using chi-square and fisher correlation tests to determine factors associated with utilization of childbirth services.Results: Statistical tests showed a relationship between education (p=0.005), approachability (p=0.000), acceptability (p=0.000), ability to perceive (p=0.000), ability to seek (p=0.004), and ability to reach (p=0.000) with utilization of childbirth services.Conclusion: The variables that showed a relationship with delivery service utilization were age, education, approachability, acceptability, ability to perceive, ability to seek, and ability to reach. Unrelated variables were age, occupation, and ability to engage. Health center is recommended to increase knowledge related to the importance of childbirth assisted by health personnel in health facilities by collaborating with the community around the mother.Keywords: Childbirth, Health Center, Maternal Mortality Rate

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 3 (2025): JIKM Vol 17, Issue 3, August 2025 Vol 17 No 2 (2025): JIKM Vol. 17, Issue 2, May 2025 Vol 17 No 1 (2025): JIKM Vol. 17, Issue 1, February 2025 Vol 16 No 4 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 4, November 2024 Vol 16 No 3 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 3, Agustus 2024 Vol 16 No 2 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 2, Mei 2024 Vol 16 No 1 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 1, Februari 2024 Vol 15 No 4 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 4, November 2023 Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023 Vol 15 No 2 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 2, Mei 2023 Vol 15 No 1 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 1, Februari 2023 Vol 14 No 4 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 4, November 2022 Vol 14 No 3 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 3, Agustus 2022 Vol 14 No 2 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 2, Mei 2022 Vol 14 No 1 (2022): JIKM Vol. 14, Edisi 1, Februari 2022 Vol 13 No 4 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 4, November 2021 Vol 13 No 3 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 3, Agustus 2021 Vol 13 No 2 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 2, Mei 2021 Vol 13 No 1 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 1, Februari 2021 Vol 12 No 4 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 4, November 2020 Vol 12 No 3 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 3, Agustus 2020 Vol 12 No 2 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 2, Mei 2020 Vol 12 No 1 (2020): JIKM Vol. 12, Edisi 1, Februari 2020 Vol 11 No 4 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 4, November 2019 Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019 Vol 11 No 2 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 2, Mei 2019 Vol 11 No 1 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 1, Februari 2019 More Issue