cover
Contact Name
YOHANES BARE
Contact Email
bareyohanes@gmail.com
Phone
+6281353570849
Journal Mail Official
spizaetus.bio@gmail.com
Editorial Address
JL. KESEHATAN, NO 03, KELURAHAN BERU, KECAMATAN ALOK TIMUR, KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 86111
Location
Kab. sikka,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Published by Universitas Nusa Nipa
ISSN : 2716151X     EISSN : 2722869X     DOI : http://dx.doi.org/10.55241/spibio
Jurnal ini fokus pada bidang kajian biologi sains dan pendidikan biologi. Kami menerima artikel berupa hasil penelitian maupun kajian pustaka yang original dan belum pernah dipublikasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi" : 13 Documents clear
Analisis Capaian Pembelajaran pada Mata Pelajaran Biologi Fase E dan Fase F Kurikulum Merdeka Lestariyanti, Elina; Listyono, Listyono
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.390

Abstract

Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Kurikulum Merdeka lahir dari respon pemerintah terhadap kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Kurikulum Merdeka memiliki sejumlah karakteristik yang berbeda dengan kurikulum 2013. Perbedaan paling mendasar adalah pada perubahan penggunaan istilah Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) menjadi Capaian Pembelajaran (CP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ruang lingkup materi dan kompetensi yang termuat dalam Capaian Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka khususnya pada materi pelajaran Biologi fase E dan fase F. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan melakukan komparasi antara KD pada kurikulum 2013 dengan CP pada kurikulum merdeka. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisa kepustakaan. Hasil analisa menunjukkan bahwa kurikulum merdeka pada mata pelajaran biologi memiliki lingkup materi yang sangat singkat dan padat jika dibandingkan dengan kurikulum 2013. Materi esensial ini menuntut inovasi dan kreativitas guru untuk menjalankan proses pembelajaran. Perubahan lain yang ditemukan yaitu peningkatan level kognitif pada kurikulum merdeka mata pelajaran Biologi.
Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa Peserta dan Non-Peserta Pendampingan Kompetisi Sains Nasional SMA Kota Sungai Penuh Utami, Ananda Nurul; Ferry, Dharma; M, Novinovrita
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.420

Abstract

Perkembangan signifikan di dunia pendidikan pada abad ke-21 tercermin dalam dampak positif dari kemajuan teknologi dan interaksi lintas sektor. Kunci pentingnya literasi sains adalah pada kemampuan individu dalam memanfaatkan informasi ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan yang relevan, dan mengambil kesimpulan berdasarkan bukti-bukti ilmiah. Penelitian ini mengulas kemampuan literasi sains siswa pada konten Biologi SMA di Kota Sungai Penuh, Indonesia, dengan fokus pada perbedaan antara mereka yang mengikuti pembinaan KSN (Kompetisi Sains Nasional) dan yang tidak. Populasi penelitian adalah siswa SMA Kota Sungai Penuh dengan sampel berjumlah 230 siswa. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif menggunakan aplikasi JASP seri 0.18. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa siswa peserta pembinaan KSN memiliki rata-rata skor literasi sains pada konten Biologi sebesar 80,125 dan siswa yang bukan peserta pembinaan KSN memiliki rata-rata skor literasi sains pada konten biologi sebesar 72,696. Berdasarkan hasil penelitian, siswa peserta pembinaan KSN memiliki rata-rata skor literasi sains pada konten yang lebih  tinggi dibandingkan siswa yang bukan peserta pembinaan KSN.
Uji Kandungan Kafein dan Antioksidan Kopi Arabika (Coffea arabica) dengan Varian Waktu Fermentasi Menggunakan Bakteri Asam Laktat (Leuconostoc mesenteroides) Ramadhan, Deviyan; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.422

Abstract

Kopi Arabika memiliki ciri kandungan kafein yang berkisar antara 1% hingga 2,47% dengan profil rasa tajamnya yang khas dan mengandung antioksidan. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan salah satu mikroorganisme probiotik, pemanfaatan dengan proses fermentasi digunakan untuk alternatif metode untuk mengatasi sebagian permasalahan kelebihan zat kafein pada kopi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memastikan sejauh mana durasi fermentasi berdampak pada kadar kafein dan antioksidan dalam produk akhir. Cara yang digunakan adalah dengan menyiapkan inokulum BAL, memfermentasi kopi arabika selama 24 jam, 48 jam, 72 jam, memeriksa kandungan kafein dan memeriksa antioksidan. Nilai dari hasil uji kadar kafein dan antioksidan disajikan secara deskriptif kualitatif. Kandungan kafein biji kopi arabika yang difermentasi selama 48 jam adalah 17,7228 mg/g yang merupakan hasil terbaik. Nilai serapan antioksidan kopi arabika yang difermentasi selama 48 jam sebesar 113,9679 ppm merupakan hasil terbaik untuk antioksidan. PH optimal pada saat fermentasi BAL (Leuconostoc mesenteroides) adalah 4, yang berarti lama fermentasi adalah 48 jam. Dari seluruh waktu fermentasi yang paling efektif adalah 48 jam, karena biji kopi arabika tergolong antioksidan sedang dan memiliki kandungan kafein lebih rendah yaitu 17,7228 mg/g. Penelitian ini memiliki implikasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam fermentasi menggunakan bakteri asam laktat (Leuconostoc mesenteroides) untuk uji kandungan kafein dan antioksidan kopi arabika (Coffea arabica).
Analisis Self-Confidence Siswa Dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah dan Madrasah Kota Sungai Penuh Nigita, Silvia; Pranata, Ogi Danika; Haryanto, Toni
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.428

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai tingkat kepercayaan diri siswa dan membandingkan tingkat kepercayaan diri siswa antar sekolah yang berbeda, khususnya sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan komparatif dengan pendekatan non-eksperimen. Seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 4 dan MAN 1 Sungai Penuh menjadi populasi. Pemilihan sampel sebanyak 150 siswa menggunakan cluster radom sampling. Hasil analisis mengungkapkan bahwa rata-rata kepercayaan diri siswa tergolong tinggi secara keseluruhan (6.00 dari skala 7). Selanjutnya berdasarkan sekolah yang berbeda, ditemukan perbedaan rata-rata kepercayaan diri. Siswa MAN 1 (6.05) memiliki nilai rata-rata (mean) kepercayaan diri yang lebih tinggi dibandingkan siswa SMAN 4 (5.94). Perbedaan tersebut ditemukan signifikan () berdasarkan uji komparasi (independent sample t-test). Perbedaan tersebut dipicu oleh pandangan atau keyakinan siswa akan kemampuan mereka untuk melalui setiap masalah yang rumit dalam pembelajaran, dasar berpikir pada setiap keputusan ketika mengikuti pembelajaran dan kemampuan berpikir ketika menjawab soal. Walaupun studi mengungkapkan bahwa kepercayaan diri siswa tergolong tinggi, studi masih terbatas pada dua kelompok siswa. Studi dapat diperluas dengan melibatkan sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi kondisi dan tingkat kepercayaan diri siswa.
Potensi Isolat Bakteri Indigenos pada Tanah Sekitar Pembuangan Limbah Pertambangan Emas Martabe sebagai Agen Bioremediasi Merkuri (Hg) Irfan, Muhammad; Mayasari, Ulfayani; Rasyidah, Rasyidah
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.429

Abstract

Pencemaran lingkungan sering kali terjadi pada daerah yang berdekatan dengan area pertambangan, salah satu pencemaran logam berat yang ada pada pertambangan emas yaitu logam berat merkuri (Hg). Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh dan mengidentifikasi secara morfologi bakteri indigenous dari tanah yang berpotensi sebagai agen bioremediasi logam berat merkuri (Hg). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Sampel berasal dari tanah sekitar pembuangan emas martabe. Isolasi bakteri menggunakan metode pengenceran dan metode gores. Parameter yang diamati berupa karakteristik makroskopik dan mikroskopik bakteri, uji resistensi Bakteri Indigenous dan uji reduksi kadar merkuri (Hg) dengan konsentrasi 100 ppm. Analisis kadar Hg awal dan akhir menggunakan AAS (Atomic Absorbtion Spectrophotometer). Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 7 isolat murni bakteri yang resisten terhadap logam berat merkuri (Hg) termasuk ke dalam genus Clostridium, Staphylococcus, Stereptococcus, dan Enterobacter. Terdapat 3 isolat bakteri yang memiliki kemampuan menurunkan kandungan logam berat merkuri (Hg) yaitu isolat BTH2 genus Clostridium dengan persentase penurunan 97,89%, BTH6 genus Enterobacter dengan persentase penurunan 97,81%, BTH7 genus Enterobacter dengan persentase penurunan 97,37%. Penelitian ini merupakan kontribusi positif dan referensi data untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan informasi data potensi pemanfaatan bakteri sebagai agen bioremediasi merkuri (Hg) pada pertambangan emas.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Benalu Kopi (Scrulla feruginea (Jack) Danser) terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) yang Diinduksi Aloksan Ariani, Liza; Febriani, Husnarika; Tambunan, Efrida Pima Sari
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.430

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena pankreas tidak cukup dalam memproduksi insulin atau tubuh tidak bisa memanfaatkan insulin secara efektif. Diabetes melitus dapat diobati dengan menggunakan daun benalu kopi karena mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin, steroid dan saponin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun benalu kopi (Scrulla feruginea (Jack) Danser) terhadap kadar ureum dan kreatinin pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus L.) yang diinduksi aloksan dan dosis ekstrak etanol daun benalu kopi (Scrulla feruginea (Jack) Danser) yang efektif menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus L.) yang diinduksi aloksan. Rancangan penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pembagian 6 kelompok yaitu: kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, P1: 200 mg/kg BB, P2: 300 mg/kg BB, P3: 400 mg/kg BB, dengan masing-masing 4 ulangan. Pengujian kandungan senyawa kimia pada daun benalu kopi dilakukan dengan skrining fitokimia, uji flavonoid total dan antioksidan. Analisis data menggunakan oneway ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil yang didapatkan di antaranya ekstrak etanol daun benalu kopi (Scrulla ferruginea (Jack) Danser) berpengaruh nyata dalam menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus L.) yang diinduksi aloksan dengan mendapatkan nilai p=0.000. Dosis ekstrak etanol daun benalu kopi (Scrulla feruginea (Jack) Danser) yang aman dan efektif untuk menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada tikus yang diabetes adalah dosis 300 mg/kg BB. Penelitian ini memiliki implikasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam pemberian ekstrak daun benalu kopi (Scrulla feruginea (Jack) Danser) terhadap kadar ureum dan kreatinin pada tikus putih jantan (Rattus Norvegicus L.) yang diinduksi aloksan.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Benalu Kopi (Scurrula ferruginea (Roxb. Ex Jack) Danser) terhadap Profil Darah Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) yang Diinduksi Aloksan Harahap, Maisaroh; Febriani, Husnarika; Syukriah, Syukriah
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.431

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kondisi di mana ketidakmampuan tubuh mengendalikan kadar glukosa menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah Penelitian ini mengamati bagaimana ekstrak etanol daun kopi benalu mempengaruhi profil darah tikus putih jantan yang terpapar aloksan. Dalam penelitian ini, 24 ekor tikus putih jantan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan dengan menggunakan metodologi acak lengkap. Pelet dan minuman standar diberikan kepada kontrol makan normal; aloksan 90 mg/kg BB diberikan pada kontrol negatif; metformin 45 mg diberikan kepada kontrol positif; dan ekstrak daun benalu kopi diberikan dalam dosis bertingkat (P1=200, P2=300, dan P3=400 mg/kg BB) pada kelompok perlakuan 1, 2, dan 3. Sebelum pemberian ekstrak dilakukan observasi pada hari ke-0; setelah 14 hari pemberian ekstrak, kadar glukosa darah diukur pada hari ke 7 dan 14. Pada hari ke 15 dilakukan pemeriksaan sampel darah. Penelitian ini melalui beberapa tahapan, antara lain skrining fitokimia dan identifikasi tanaman. ANOVA satu arah digunakan untuk analisis data, kemudian dilakukan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tikus putih yang diberi aloksan, ekstrak etanol daun benalu kopi meningkatkan jumlah eritrosit dan hemoglobin secara signifikan, serta menurunkan jumlah leukosit dan trombosit secara signifikan (p=0,000). Dosis 300 mg/kg BB merupakan jumlah ekstrak etanol daun benalu kopi yang aman dan ideal untuk meningkatkan profil. Manfaat Penelitian adalah Menambah ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, yang dapat memberikan informasi tentang khasiat/manfaat dari tanaman etanol dan biji kopi (Scurrulla ferruginea (Roxb.ex Jack) Danser) yang berhubungan dengan kesehatan yaitu eritrosit, hemoglobin, leukosit dan trombosit. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai potensi penggunaan ekstrak etanol biji kopi (Scurrulla ferruginela (Roxb. ex Jack) Danser) sebagai obat anti-diabetes, serta menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut.
Potensi Penggunaan Eco Enzyme dan Bacillus cereus dalam Bioremediasi Limbah Air Lindi Khairani, Devi; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.433

Abstract

Limbah lindi (leachate) adalah cairan yang dihasilkan oleh perkolasi air hujan dan kelembaban melalui lapisan limbah di tempat pembuangan sampah. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mendegradasi limbah adalah dengan bioremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari Eco Enzyme dan Bacillus cereus sebagai agen bioremediasi pada limbah air lindi dan untuk mengetahui perubahan dari suhu, pH, COD dan BOD setelah remediasi menggunakan Eco Enzyme dan Bacillus cereus pada limbah air lindi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2023. Sampel limbah lindi diambil dari TPA Terjun Medan Marelan. Metode penelitian ini diperoleh dan dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil pengukuran didapatkan perubahan suhu berkisar 23,2-23,4°C dan pH berkisar 6,46-7,93 setelah proses remediasi sehingga masih dalam ambang batas baku mutu. Agen bioremediasi yang paling berpotensi dalam remediasi COD dan BOD pada limbah air lindi adalah perlakuan dengan menggunakan bakteri Bacillus cereus 60 ml dengan penurunan COD hingga 723 mg/l pada hari ke-7 dari kontrol awal (tanpa perlakuan) 2.161 mg/l dan BOD hingga 47.70 mg/l dari kontrol awal (tanpa perlakuan) 55.80 mg/l. Penggunaan Eco Enzyme 60 ml pada remediasi COD dan BOD limbah lindi mengalami kenaikan pada hari ke-0 dan pada hari ke-7.
Reduksi Amonia pada Air Kolam Ikan Lele dengan menggunakan Ekoenzim dan Saccharomyces cerevisiae Ritonga, Yasmin Sabrina; Rasyidah , Rasyidah; Nasution, Rizki Amelia
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.446

Abstract

Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan penting di Indonesia, terutama karena ikan lele merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Praktik budidaya ikan lele tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, memberikan kontribusi dalam menyediakan protein hewani serta meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Namun, masalah yang sering dihadapi dalam budidaya ikan lele adalah tingginya kadar amonia dalam perairan kolam. Amonia dalam perairan umumnya berasal dari bahan organik yang terakumulasi, dan konsentrasinya yang tinggi dapat menyebabkan kematian ikan. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar amonia dalam air kolam ikan lele dengan menggunakan penambahan Ekoenzim dan Saccharomyces cerevisiae. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menganalisis data secara deskriptif. Pengukuran kadar amonia dilakukan menggunakan tes kit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Saccharomyces cerevisiae pada air kolam ikan lele memiliki potensi untuk menurunkan kadar amonia (HN3). Sebelum perlakuan, kadar amonia awal mencapai 12,6 mg/l, namun setelah penambahan Saccharomyces cerevisiae, kadar amonia turun menjadi 9,6 mg/l. Dengan demikian, penelitian ini memberikan indikasi bahwa penerapan Saccharomyces cerevisiae dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam mengurangi kadar amonia dalam lingkungan budidaya ikan lele. Langkah-langkah berikutnya dapat mencakup penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan penggunaan Saccharomyces cerevisiae serta implementasi praktisnya dalam budidaya ikan lele secara luas di Indonesia.
Bioremediasi Air Sungai dengan menggunakan Bakteri Rhodobacter sebagai Penurun Kadar Amonia pada Sungai Cemaran Kabupaten Deli Serdang Ningsih, Rina Ayu; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.447

Abstract

Amonia (NH3), senyawa nitrogen dan hidrogen, adalah pencemar yang umum dalam air sungai yang dapat mengurangi kualitas air. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan bakteri Rhodobacter dalam mengurangi kadar amonia (NH3) di Sungai cemaran. Analisis data pada penelitian ini menggunakan data deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan metode analisis data secara deskriptif, kualitatif. Analisis data bersifat induktif yaitu salah satu analisis berdasarkan data yang akan diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Penelitian kualitatif dilakukan dengan menguji kadar amonia menggunakan metode SNI 06-6989.30-2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Rhodobacter efektif dalam menurunkan kadar amonia (NH3) dalam air sungai. Awalnya, kadar amonia (NH3) di Sungai cemaran adalah 3.10 mg/l. Namun, setelah penambahan bakteri Rhodobacter, kadar amonia (NH3) menurun menjadi 0.83 mg/l. Selama periode bioremediasi selama 8 hari, penambahan bakteri Rhodobacter terbukti mampu mengurangi kadar amonia, dengan penurunan tertinggi terjadi pada perlakuan 5, di mana penambahan 1 ml suspensi bakteri Rhodobacter berhasil menurunkan kadar amonia sebesar 0.83 mg/l. Temuan ini menunjukkan potensi penggunaan bakteri Rhodobacter dalam memperbaiki kualitas air sungai dengan mengurangi kontaminasi amonia. Langkah ini memberikan kontribusi penting dalam upaya pemulihan dan pelestarian ekosistem sungai yang sehat.

Page 1 of 2 | Total Record : 13