cover
Contact Name
Prima Nanda Fauziah
Contact Email
ojslppmumht@gmail.com
Phone
+6281295820542
Journal Mail Official
ojslppmumht@gmail.com
Editorial Address
Kampus A Universitas Mohammad Husni Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No 23-25 Kramatjati, Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
ISSN : 20885687     EISSN : 27456099     DOI : 10.37012/anakes
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan merupakan jurnal yang berisi tentang artikel ilmiah dalam bidang ilmu analis kesehatan yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa serta para peneliti.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan" : 12 Documents clear
Angka Infeksi Nematoda Usus Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Hubungannya Dengan Higiene Perorangan Pada Anak-Anak Di Bawah 15 Tahun Di Rw 003, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten Sahat Ompusunggu; Maria Fransiska Oktomalia Habu Karangora
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.344

Abstract

Kecacingan yang sering berdampak sangat merugikan adalah infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah atau disebut “Soil Transmitted Helminthes” (STH). STH merupakan penyebab kecacingan terbanyak di dunia, terutama spesies cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris Trichiura) dan cacing tambang (Necator americanusdan Ancylostoma duodenale). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya angka infeksi STH dan hubungannya dengan kebiasaan higiene perorangan pada anak-anak di bawah 15 tahun di RW 003, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Bahan pemeriksaannya adalah feses anak-anak usia di bawah 15 tahun yang berjumlah 76 spesimen. Pemeriksaan feses dilakukan secara mikroskopis dengan gabungan metode langsung dan metode sedimentasi.Disimpulkan bahwa angka infeksi nematoda usus yang ditularkan melalui tanah pada anak-anak di bawah 15 tahun di RW 003, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten adalah 23,7% (18/76). Jenis cacing yang menginfeksi adalah infeksi tunggal oleh Ascaris lumbricoides 16,7% (3/18)dan infeksi tunggal oleh Trichuris trichiura 83,3% (15/18). Ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dengan sabun, mencuci tangan sesudah BAB dengan sabun, defekasi di sembarang tempat dan jenis jamban untuk BAB dengan infeksi nematoda usus yang ditularkan melalui tanah (masing-masing P0,05), sedangkan kebiasaan memakai alas kaki dan kebiasaan memotong kuku tidak berhubungan dengan infeksi nematoda usus yang ditularkan melalui tanah (masing-masing P0,05). Disarankan agar orang tua lebih memperhatikan kebersihan diri anak-anaknya. Kata Kunci : infeksi cacing, STH, Nematoda usus
Pemeriksaan Kualitas Bakteriologis Jus Jambu Biji Merah Yang Dijual Pedagang Kaki Lima Di Jalan Margonda Raya Kota Depok Zuraida Zuraida
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.349

Abstract

Minuman Jus merupakan minuman sari buah yang diperoleh dari proses pemerasan mesin mixersehingga akan diperoleh sari dari buah atau sayuran. Jambu Biji Merah merupakan salah satu buah-buahan yang banyak diminati oleh masyarakat dan memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Jambu biji merah merupakan salah satu buah yang dapat diolah menjadi minuman jus. Tetapi juga dilaporkan banyak terjadi kasus keracunan yang disebabkan oleh mengkonsumsi minuman ini.Penelitian pemeriksaan kualitas bakteriologis terhadap 8 sampel jus jambu biji merah yang dijual dijalan margonda kota depok. Sampel diperiksa untuk mengetahui kualitas bakteriologisnya memenuhi persyaratan atau tidak berdasarkan Standar Nasional Indonesia 3719:2014 mengenai Mutu Minuman Sari Buah  Sampel diperiksa menggunakan metode Most Probable Number(MPN), cara kerja berdasarkan SNI ISO ISO 7251:2005.Dari hasil penelitian didapatkan 6(75%)produsen tidak memenuhi persyaratan dikarenakan nilai MPN koliform melebihi ambang yaitu maksimal 20 MPN/ml. Dan MPN Eschericia colididapatkan 6(75%)produsen dengan hasil sampel positif mengandung bakteri E. coliyang melebihi batas persyaratan yaitu 3 koloni/ml. Kualitas Jus Jambu Biji Merah dapat dipengaruhi oleh kualitas air baku, mutu bahan baku, sanitasi peralatan, proses pembuatan, tindakan dan personal hygiene penjamah. Kata Kunci : Kualitas Bakteriologi, Jus Jambu Biji Merah, MPN
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hasil Konsentrasi Sperma Berdasarkan Metode WHO 1993 dan WHO 2010 Di Rumah Sakit Hermina Jatinegara Ellis Susanti; Atna Permana; Suryantiningsih Suryantiningsih
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.340

Abstract

Perbedaan pengenceran dan perhitungan konsentrasi sperma pada WHO 1993 dan WHO 2010 dapat menyebabkan perbedaan hasil pemeriksaan, serta belum meratanya sosialisasi tentang prosedur pemeriksaan analisa sperma yang sesuai dengan WHO edisi kelima tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan konsentrasi sperma berdasarkan metode WHO 1993 dan WHO 2010 di Rumah Sakit Hermina Jatinegara Jakarta Timur.Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai dengan Juni 2018. Besar sampel yang digunakan adalah 50 orang pasien pria di Rumah Sakit Hermina Jatinegara sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan data primer. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji paired-t Test dengan indeks kepercayaan 95%.Terdapat perbedaan bermakna pada hasil pemeriksaan konsentrasi sperma berdasarkan metode. Kata kunci          :           Konsentrasi Sperma ,WHO 1993, WHO 2010
Gambaran Titer CRP Pada Demam Akut Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Dan Demam Tifoid Pada Usia 3 Tahun Periode Januari 2017-Juni 2018 Di Rumah Sakit Hermina Kemayoran Sumiati Bedah; Mahmudah Mahmudah; Utami Putri
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.345

Abstract

Penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan demam tifoid masih menjadi permasalah kesehatan di Indonesia.Dalam mendiagnosis penyakit infeksi DBD dan infeksi demam tifoid, kedua penyakit infeksi tersebut memiliki gejala-gejala yang hampir sama pada demam hari ke 3 sehingga akan merasa sulit dalam membedakannya.C Reactive Protein merupakan protein fase akut yang dibentuk di hati (oleh sel hepatosit) akibat adanya proses peradangan atau infeksi. Oleh karena itu CRP Kuantitatif sangat baik untuk menilai aktivitas penyakit dalam keadaan demam akut. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kadar CRP Kuantitatif pada demam akut karena infeksi DBD dan infeksi demam tifoid di Rumah Sakit Hermina Kemayoran pada usia 3 tahun.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder pada 50 data pasien infeksi DBD dan 50 data pasien infeksi demam tifoid. Alat yang digunakan adalah menggunakan alat Nycocard Reader II dengan metode Sandwich Immunometri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan prevalensi pasien terinfeksi DBD (34%), sedangkan prevalensi pasien terinfeksi demam tifoid (80%).Hal ini dapat disimpulkan bahwa titer CRP Kuantitatif pada infeksi DBD dan infeksi demam tifoid terdapat perbedaan rata-rata yang bermakna di Rumah Sakit Hermina Kemayoran. Disarankan kepada para klinisi pemeriksaan CRP Kuantitatif agar dapat digunakan sebagai alat bantu penunjang diagnostik pada pasien demam akut. Kata Kunci                  : CRP, Dengue, Demam Tifoid
Penetapan Kadar Sakarin Dan Siklamat Yang Terkandung Dalam Serbuk Cappucino Yang Dicampur Dan Tidak Dicampur Yang Beredar Di Wilayah Tapos Depok Jawa Barat Catu Umirestu Nurdiani; Masdianto Masdianto; Yuli Kristianingsih; Cahyani Putri Pradini
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.341

Abstract

Pangan seperti pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Jenis pemanis yang sering digunakan adalah sakarin dan siklamat, dengan tingkat kemanisan pada sakarin 200-700 kali dari rasa manis sukrosa sedangkan tingkat kemanisan siklamat 30 kali dari rasa manis sukrosa, penggunaan sakarin yang berlebihan dan terakumulasi dalam tubuh sehingga dapat memicu tumor kandung kemih, alergi, dan memutuskan plasenta pada bayi.Pemeriksaan ini untuk mengetahui kadar Natrium Sakarin dan Siklamat pada serbuk cappucino dicampur dan serbuk cappucino tidak dicampur yang terjual di wilayah Tapos Depok Jawa Barat secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode titrasi asam basa untuk Sakarin dan Gravimetri untuk Siklamat. Hasil dari 10 sampel semua mengandung Sakarin dengan kadar Sakarin tertinggi ada di serbuk cappucino yang sudah dicampur dengan gula yaitu dengan kadar 1154,95 mg/kg. Dan tidak memenuhi syarat yang tercantum di dalam Perka BPOM RI No 4 Tahun 2014 yaitu 100 mg/kg, pada  pemanis Siklamat dari 10 sampel ada 4 sampel menunjukkan hasil positif. 2 sampel tidak memenuhi syarat sesuai dengan Perka BPOM RI No 4 Tahun 2014 yaitu melebihi 250 mg/kg. Sedangkan pada hasil Uji T Sakarin didapatkan hasil H0diterima  yang berarti kadar Sakarin pada serbuk cappucino dicampur dan tidak dicampur sama atau tidak ada perbedaan. Pada pemeriksaan Siklamat didapatkan hasil H0diterima yang berarti bahwa kadar siklamat pada serbuk cappucino dicampur dan tidak dicampur sama atau tidak ada perbedaan. Kata kunci  : Sakarin,Siklamat,Titrasi Asam Basa dan Gravimetri
Penetapan Kadar Asam Benzoat Pada Margarin Bermerk Kemasan Dan Bermerk Curah Di Wilayah Pasar Cisalak Depok Catu Umirestu Nurdiani; Marselina D. Ismail
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.346

Abstract

Margarin merupakan salah satu produk berbasis lemak nabati yang luas penggunaannya dalam proses pengolahan makanan. Produk margarin menggunakan asam benzoat sebagai bahan pengawet organik untuk mencegah terjadinya kerusakan oleh aktivitas mikroba. Asam benzoat sebagai pengawet margarin dengan takaran yang rendah tidak menimbulkan efek atau gangguan pada tubuh manusia apabila penggunaannya berlebih akan menimbulkan toksisitas pada konsumen, maka dalam penggunaannya bahan tambahan makanan ini tidak boleh melebihi batas ketentuan yang berlaku yaitu 1000 mg/kg.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar asam benzoat pada margarin bermerk dalam kemasan dan bermerk dalam curah di Wilayah Pasar Cisalak Depok. Pemeriksaan laboratorium asam benzoat pada margarin melalui uji kualitatif dengan FeCl3dan uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri untuk mengetahui kadar asam benzoat pada margarin. Sampel  yang diambil sebanyak 10 sampel margarin yaitu 5 sampel margarin bermerk dalam kemasan dan 5 sampel margarin bermerk dalam curah.Dari 10 sampel margarin semua margarin menggunakan asam benzoat sebagai pengawet. Terdapat 2 sampel margarin dengan kadar melebihi batas standar Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan yaitu pada margarin bermerk IDR dan bermerk MGR 1. Kata Kunci : Margarin, Asam Benzoat, Pengawet Bahan Pangan
Pemeriksaan Jamur Candida sp. Pada Kulit Balita Pengguna Popok Sekali Pakai Di Lingkungan RW.005 Kelurahan Jatiranggon Kecamatan Jatisampurna Lenggo Geni
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.342

Abstract

Salah satu penyakit mikosis superfisial yang disebabkan oleh jamur Candidaadalah dermatitis popok atau lebih sering disebut dengan eksim popok yaitu ruam yang timbul akibat radang di daerah yang tertutup popok, yaitu alat kelamin, sekitar dubur, lipat paha, dan perut bagian bawah. Tujuan umum adalah untuk mengetahui berapa banyak persentase balita yang terkena dermatitis popok karena Candidapada bagian inkuinal yang menggunakan popok sekali pakai di lingkungan RW.005 Kelurahan Jatiranggon Kecamatan Jatisampurna Bekasi. Hasil Penelitian ini adalah Balita yang menderita dermatitis popok akibat jamur Candidia sp sebanyak 25 (52,08%) balita dari 48 balita yang diperiksa.Berdasarkan jenis kelamin dari 21 balita perempuan yang menderita dermatitis popok akibat jamur Candida sp sebanyak 14 (66,67%) balita, sedangkan dari 27 balita laki-laki yang menderita dermatitis popok akibat jamurCandida sp sebanyak 11 (40,74%) balita.Berdasarkan usia didapatkan hasil positif Candida sp sebanyak 15 (48,74%) balita pada usia 0-2 tahun, 9 (60,00%) balita pada usia 2-4 tahun, dan 1 (50,00%) balita pada usia 4 tahun.Berdasarkan frekuensi mengganti popok menunjukan bahwa lamanya pemakaian popok 1-2 kali dalam sehari yang positif Candida sp 13 (48,15%), pada balita yang menggunakan popok 3-4 kali dalam sehari yang positif Candida sp  sebanyak 7 (53,85%), dan yang menggunakan popok 4 kali dalam sehari yang positif Candida sp sebanyak 5 (62,50%). Kata Kunci : Candida sp,Popok, dermatitis popok
Identifikasi Jamur Dermatophyta Penyebab Tinea Unguium Pada Kuku Kaki Petani Kelapa Sawit Berdasarkan Penggunaan Alas Kaki Di Desa Pauh Menang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi Imas Latifah; Natan Sulistiawan
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.347

Abstract

Tinea unguium merupakan infeksi pada lempeng kuku yang disebabkan oleh jamur Dermatophyta. Jamur golongan Dermatophyta mempunyai sifat keratonik, sehingga dapat menyebabkan kuku rapuh dan merusak struktur kuku. Tinea unguium biasanya terjadi karena kebersihan kuku yang kurang baik dan dapat pula dari lingkungan sekitar, seperti kontak langsung dengan tanah atau lumpur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jamur Dermatophyta penyebab Tinea unguium pada kuku kaki petani di Desa Pauh Menang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, Jambi. Metodelogi penelitian ini menggunakan metode deskritif analitik. Besar sampel yang diperiksa sebanyak 30 orang. Bahan pemeriksaan ini berupa kerokan kuku kaki petani kelapa sawit yang diperiksa secara langsung KOH 20% dan pemeriksaan biakan dengan media SDA (+). Berdasarkan pemeriksaan langsung KOH 20% didapatkan elemen jamur  yang mengindikasikan jamur Dermatophyta yaitu hifa sejati dan artrospora, sedangkan pemeriksaan biakan berdasarkan  faktor penyebab yang diteliti,yaitupenggunaan alas kaki 3 sampel positif (20%), diketahui P. value 0,068 (p0,05). Berdasarkan jenis alas kaki yang digunakan 0 sampel positif (0%), diketahui P value 0,189 (p0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa  ditemukan jamur Dermatophyta pada pemeriksaan langsung dan biakan dengan spesies Trichophyton rubrumdantidak ada hubungan penggunaan alas kaki dengan infeksi jamur Dermatophyta penyebab Tinea unguium pada petani kelapa sawit. Kata Kunci         : Tinea unguium, Petani Kelapa Sawit, Alas Kaki. 
Gambaran Frekuensi Incompatible Auto Control Pada Penderita Talasemia Dengan Transfusi Berulang < 10 dan ≥ 10 Di Rumah Sakit Hermina Jatinegara Lenggo Geni; Atna Permana; Wiwin Widayanti
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.338

Abstract

Transfusi darah adalah suatu tindakan memindahkan komponen darah yang ditranfusikan ke tubuh resipien. Pada penderita Talasemia mempunyai kadar hemoglobin kurang dari normal, maka dibutuhkan transfusi berulang. Penatalaksanaan transfusi sangat penting untuk menghindari efek dari transfusi berulang, berupa reaksi segera sampai reaksi tunda, jenisnya  reaksi imun atau non imun. Hingga terbentuk antibodi pada sel darah merah menyebabkanIncompatible auto controlpada Uji Silang Serasi. Penelitian ini dilakukan di Bank Darah Rumah Sakit Hermina Jatinegara periode Januari 2018 – Mei 2018. Bertujuan melihat gambaran Uji Silang Serasi dengan hasil Incompatible Auto Controlyang menggunakan transfusi berulang pada 79 penderita Talasemia beta mayor. Teknis analisa data yang digunakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukan Gambaran frekuensiIncompatibel auto control pada penderita Talasemia beta mayor dengan transfusi berulang 10 kali memiliki hasil yang signifikan yaitu 8% lebih rendah dibandingkan dari transfusi berulang ≥10 yaitu 52 %. Disarankan mengunakan pendonor tetap untuk transfusi berulang pada penderita Talasemia untuk menurangi paparan antigen, mengurangi terbentuknya antibodi yang masuk kedalam tubuh dan  transfusi lebih aman. Kata kunci              :   Talasemia,Transfusi berulang
Prevalensi Tuberkulosis Paru Pada Penderita HIV Di RSKO Jakarta Periode Januari 2016−Desember 2017 Syarifah Miftahul EJT; Zuraida Zuraida; Roza Mita Aaly Ramadhan
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.343

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi oportunistik yang paling sering dijumpai pada infeksi HIV. Koinfeksi HIV−TB sekarang ini merupakan penyebab mortalitas utama di dunia dikarenakan oleh agen infeksius tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prevalensi tuberkulosis paru pada penderita HIV di RSKO Jakarta periode Januari 2016−Desember 2017.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien HIV dan tuberkulosis di RSKO Jakarta periode Januari 2016−Desember 2017.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam periode tersebut jumlah penderita HIV sebanyak 108 orang dan terdapat 21 orang penderita HIV dengan koinfeksi tuberkulosis paru. Didapatkan prevalensi tuberkulosis paru pada penderita HIV di RSKO Jakarta periode Januari 2016−Desember 2017 sebesar 19,4%. Dari pola distribusi data didapat bahwa 47,6% penderita HIV−TB paru berusia produktif antara 36−45 tahun dan lebih banyak di derita oleh laki−laki sebesar 76,2%. Dari hasil penelitian ini didapatkan responden lebih patuh pada pengobatan sebesar 76,2%.Prevalensi tuberkulosis paru pada penderita HIV di RSKO Jakarta periode Januari 2016−Desember 2017 adalah sebesar 19,4%. Kelompok usia yang mempunyai prevalensi tinggi menderita HIV−TB paru di RSKO Jakarta periode Januari 2016−Desember 2017 adalah usia 36−45 tahun yaitu sebesar 47,6%. Jenis kelamin yang mempunyai prevalensi tinggi menderita HIV−TB paru di RSKO Jakarta periode Januari 2016−Desember 2017 adalah laki−laki yaitu sebesar 76,2%. Pasien HIV−TB paru di RSKO Jakarta periode Januari 2016−Desember 2017 76,2% patuh untuk berobat. Kata Kunci         : HIV, tuberkulosis 

Page 1 of 2 | Total Record : 12