cover
Contact Name
Prima Nanda Fauziah
Contact Email
ojslppmumht@gmail.com
Phone
+6281295820542
Journal Mail Official
ojslppmumht@gmail.com
Editorial Address
Kampus A Universitas Mohammad Husni Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No 23-25 Kramatjati, Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
ISSN : 20885687     EISSN : 27456099     DOI : 10.37012/anakes
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan merupakan jurnal yang berisi tentang artikel ilmiah dalam bidang ilmu analis kesehatan yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa serta para peneliti.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan" : 12 Documents clear
Perbandingan Kadar Boraks Pada Bakso Tusuk Sebelum Dibakar Dan Sesudah Dibakar Yang Dijual Di Kramat Jati Jakarta Timurperbandingan Kadar Boraks Pada Bakso Tusuk Sebelum Dibakar Dan Sesudah Dibakar Yang Dijual Di Kramat Jati Jakarta Timur Masdianto Masdianto; Catu Umirestu Nurdiani; Ahmad Iqbal
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.368

Abstract

Bakso tusuk bakar adalah yang diolah dengan bumbu khusus dan dibakar langsung. Salah satu penyalahgunaan pemakaian boraks yaitu untuk pembuatan bakso. Boraks toksik bersifat (racun) untuk semua sel dan jaringan tubuh, termasuk ginjal, dapat menimbulkan radang pada saluran pencernaan, degenerasi atau pengecilan hati.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar boraks pada bakso tusuk dengan membandingkan kadar boraks sebelum dibakar dan sesudah dibakar. Jumlah sampel dalam penelitian ini 10 bakso tusuk. Uji kualitatif dengan cara uji nyala api dan kertas kurkumin, Uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri.Hasil penelitian didapat  sampel positif mengandung boraks, dengan kadar tertinggi sebelum dibakar 1,94 ppm (sampel BF) dan kadar terendah sebelum dibakar 0,54 ppm (sampel BC). Kadar tertinggi sesudah dibakar 1,68 ppm (sampel BF) dan kadar terendah 0,50 ppm (sampel BC). Tidak ada perbedaan  kadar boraks pada bakso tusuk sebelum dibakar dan bakso tusuk sesudah dibakar. Proses pembakaran tidak mempengaruhi penurunan kadar boraks pada bakso tusuk. Kata kunci                :    Boraks, Bakso Tusuk, Sebelum dan Sesudah
Hubungan Perilaku Kebersihan Diri Pada Anak Yang Terinfeksi Enterobius vermicularis Di Sekolah Dasar Negeri Rancasari Desa Rancamanggung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat Sumiati Bedah; Syahrial Harun; Yuni Astri Filmi
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.375

Abstract

Menurut hasil data dari World Health Organization (WHO) tahun 2013, lebih dari 1,5 miliar orang dari populasi dunia terinfeksi kecacingan nematoda usus. Infeksi tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, dengan jumlah rerbesar di Sub-Sahara Afrika, Cina, dan Asia Timur. Salah satunya penyakit  usus yang disebabkan oleh cacing Enterobiasis adalah salah satu yang disebabkan oleh Enterobius vermicularis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi enterobiasis dan hubungannya dengan kebersihan diri pada anak-anak Sekolah Dasar Negeri Rancasari Desa Rancamanggung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Provinsi Jawa Barat. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Dengan metode pemeriksaan selopan tape. Hasil penelitian pada 72 sampel yang diperiksa didapatkan 10 (13,9%) positif infeksi enterobiasis dan sempel negatif terdapat 62 anak (86,1%). Analisis  statistik dengan spss versi 23 pada uji Chi-square didapatkan hasil tidak adanya hubungan yang bermakna antara kebersihan diri dengan infeksi enterobiasis dikarenakan hasil p0,05.Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada hubungan yang bermakna antara kebersihan diri dengan infeksi enterobiasis, walaupun demikian disarankan kepada masyarakat tetap memperhatikan kebersihan diri dan kebersihan makanan agar terhindar dari penyakit infeksi kecacingan salah satunya enterobiasis. Kata Kunci           :               Enterobius vermicularis, Enterobiasis, Perilaku Kebersihan Diri
Identifikasi Keberadaan Jamur Candida Sp Pada Feses Lansia Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur Mulyati Mulyati; Zuraida zuraida; Ayu Hermawati
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.363

Abstract

Kandidiasis saluran pencernaan adalah infeksi oleh Candida sp pada saluran pencernaan mulai dari mulut, esofagus, usus halus, kolon, peritoneum. Faktor-faktor predisposisi terjadinya kandidiaisis meliputi  penurunan sistem imunitas tubuh Immunocompromised host seperti pada penderita HIV/AIDS, diabetes mellitus, sehingga jamur yang semula bersifat saprofit  dapat berubah menjadi pathogen dan menimbulkan keluhan atau penyakit kandidiasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase ditemukannya jamur Candida sp pada Lansia Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur.Penelitian ini dianalisa secara deskriftif analitik besar sampel yang diperoleh adalah 48 orang lansia Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur, dengan bahan pemeriksaan berupa feses dan dilakukan pemeriksaan langsung serta pemeriksaan biakan. Hasil pemeriksaan terhadap 48 orang yang diperiksa secara langsung didapatkan 39 orang (81,25%) positif terinfeksi Candida sp dan 9 orang (18,75%) negatif Candida sp. Pada pemeriksaan biakan didapatkan 29 orang (60%) positif terinfeksi Candida sp dan 19 orang  (40%) tidak ditemukan Candida sp. Ditemukan adanya penderita kandidiasis pada lansia, dapat disarankan agar lebih meningkatkan kebersihan personal terutama dalam membiasakan  mengkonsumsi makanan dan minuman dengan di porsi lebih baik. Kata Kunci   : Candida sp.,  Feses,  Lansia, Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1                                        Cipayung Jakarta Timur
Pencemaran Telur Nematoda Usus Pada Lalapan Daun Pohpohan, Daun Kenikir Dan Buah Kacang Panjang Yang Dijual Di Pasar Tradisional Embrio Kecamatan Makasar, Jakarta Timur Dan Hubungannya Dengan Tindakan Pencucian Sumiati Bedah; Diniar Dwi Astuti
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.370

Abstract

Kecacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat di banyak negara termasuk di Indonesia. Angka kecacingan di Indonesia tahun 2012-2013  mencapai 28%. Spesies yang paling banyak menginfeksi adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang. Salah satu sumber infeksi yang sering terjadi adalah pencemaran lalapan, dimana lalapan ini biasa dimakan mentah. Angka pencemaran lalapan yang pernah dilaporkan adalah 26,19% pada lalapan selada, kubis dan kemangi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan angka pencemaran telur nematoda usus pada lalapan daun pohpohan, kenikir dan kacang panjang yang dijual di Pasar Tradisional Embrio dan hubungannya dengan tindakan pencucian.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain survei potong lintang. Sampel adalah lalapan daun pohpohan, kenikir dan kacang panjang yang masing-masing jenis berjumlah 50 sehingga seluruhnya berjumlah 150. Pemeriksaan spesimen dilakukan dengan menggunakan teknik konsentrasi metode sedimentasi. Hasil menunjukan bahwa besarnya angka pencemaran adalah 4,7% (7/150). Jenis telur cacing yang ditemukan adalah Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Tindakan pencucian yang berhubungan dengan pencemaran telur nematoda usus adalah cara penggantian air pencuci dan cara pencucian dengan pencampuran lebih dari satu jenis lalapan, sedangkan dengan frekuensi pencucian tidak berhubungan. Disarankan bagi penjual dan penggemar lalapan mentah agar mencuci lalapan dilakukan dengan air mengalir dan tidak mencampur lebih dari satu jenis lalapan serta lebih memperhatikan tempat untuk menyimpan dan menjual lalapan. Kata kunci                  :     Lalapan, nematoda usus, pencemaran, tindakan pencucian.
Gambaran Hasil C – Reactive Protein (CRP) Pada Neonatus Yang Diduga Sepsis Di Rsab Harapan Kita Jakarta Barat Prima Nanda Fauziah; Mahmudah Mahmudah; Januar Rhamadani
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.376

Abstract

sempurna. Sepsis merupakan keadaan yang serius tetapi jarang menular karena disebabkan oleh bakteriB Stertococcus, Escherichia coli, Liseria, Klebsiella, Enterobacter, Hinfluenza. Hal ini terjadi apabila bakteri mengeluarkan toksin yang menyebabkan sistem imun tubuh melawan organ dan jaringan tubuh sendiri. Tanda-tanda sepsis pada neonatus sulit dinilai sehingga peranan laboratorium sangat penting untuk menegakkan diagnosis sepsis. Sehingga perlu pemeriksaan penunjang menggunakan C-Reactive protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pemeriksaan CRP yang diduga sepsis  pada neonatus di RSAB Harapan Kita periode Januari-Desember 2018. Kemungkinan infeksi yang terjadi pada neonatus adalah sepsis neonatorum dan meningitis, aspirasi pneumonia, diare, tetanus neonatorum. Setelah dilakukan penelitian terhadap 203 sampel neonatus, Hasil neonatus yang didiagnosa sepsis terdapat pasien laki-laki lebih banyak yaitu 50,4% dari pada perempuan yaitu 39,4%.Didapat hasil CRP normal (3)124 pasien ( 54,9%) sedangkan yang abnormal (3) 79 pasien (35,0%), jumlah pasien yang normal lebih banyak yaitu124 pasien (54,9%). Kata Kunci       : Neonatus, sepsis, C-Reactive Protein
Gambaran Kadar Hemoglobin(Hb) Dan Leukosit Pada Penderita Tb Paru Dengan Lamanya Terapi OAT (Obat Anti Tuberculosis) Di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Atna Permana
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.364

Abstract

Penderita TB Paru masih banyak di Indonesia termasuk di Ibu kota Jakarta. Efek yang timbul baik yang melaksanakan pengobatan maupun yang sementara pengobatan adalah anemia. Tujuan penelitian memperoleh gambaran kadar hemoglobin dan leukosit pada penderita TB Paru di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Penelitiang ini menggunakan metode deskriptif populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB paru yang masih melakukan pengobatan.Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar hemoglobin penderita TB paru di RSIJ Cempaka Putih sebanyak 34 orang (31%) memiliki kadar hemoglobin yang normal dan sebanyak 75 orang (69%) memiliki kadar hemoglobin yang tidak normal, sedangkan nilai rata-rata leukosit sebanyak 70orang (64%) memiliki nilai leukosit yang normal dan 39 orang (36%) memiliki nilai leukosit yang tidak normal.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebanyak 75 orang (69%) memiliki kadar hemoglobin yang tidak normal dan 39 orang (36%) memiliki nilai leukosit yang tidak normal. Kata kunci       : Hemoglobin, Leukosit, Penderita TB, OAT
Prevalensi Pasien Baru Kusta Di RSUD Budhi Asih Tahun 2015 Sampai Tahun 2018 Zuraida zuraida; Sofiyatun Nurhidayah
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.371

Abstract

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Kasus baru penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di negara berkembang, seperti di Indonesia dengan prevalensi pada tahun 2017 sebesar 0,70 kasus/10.000 penduduk dan angka penemuan kasus baru sebesar 6,08 kasus per 100.000 penduduk. Kusta menjadi masalah kesehatan karena penyakit kusta merupakan penyakit menular dan kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase pasien baru kusta dengan BTA MH positif di RSUD Budhi Asih pada tahun 2015-2018. Sampel adalah data rekam medik pasien baru kusta rawat jalan yang melakukan pemeriksaan BTA MH di RSUD Budhi Asih  tahun 2015 – 2018 sebanyak 290 pasien. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pasien baru kusta dengan BTA MH positif 103(35,52%) pasien, 73(70,87%) pasien berjenis kelamin laki-laki, 58(56,31%) pasien dengan usia 20– 50 tahun, 115(39,66%) pasien tipe PB dan 175(60,34%) pasien tipe MB. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa persentase pasien baru kusta di RSUD Budhi Asih adalah sebesar 103(35,52%). Pasien baru kusta terbanyak berjenis kelamin laki-laki,usia produktif, tipe kusta MB . Perlu peningkatan pengawasan oleh sektor kesehatan dalam rangka pencegahan dan penularan penyakit kusta. Kata kunci  : Mycobacterium leprae,basil tahan asam,pemeriksaan laboratorium.
Hasil Pemeriksaan Kadar Cd4 Dan TCM Genexpert Mtb Pada Pasien Ko-infeksi TB-HIV Di Rsud Budhi Asih Jakarta Prima Nanda Fauziah; Mahmudah Mahmudah; Aruna Gamarani
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.365

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan faktor risiko yang berperan dalam timbulnya infeksi oportunistik karena lemahnya sistem kekebalah tubuh (CD4 menurun) atau kondisi yang melemahkan sistem imun, salah satu Infeksi Oportunistik tersebut adalah Ko-Infeksi TB-HIV.Penelitian ini disusun berdasarkan studi pustaka dan hasil analisis data sekunder terhadap suspek pasien TB-HIV yang melakukan pemeriksaan kadar CD4 dan TCM Genexpert MTB di RSUD Budhi Asih Jakarta sebanyak 150 data periode Januari – April 2019.Berdasarkan hasil data didapatkan sebanyak 56 orang (37,33%) dengan jumlah pasien paling banyak dengan TB-HIV pada rentang usia 26 – 35 tahun. Kadar CD4 rendah didapatkan sebanyak  129 orang (86,0%). Hasil pemeriksaan TCM didapatkan MTB Detected High sebanyak 128 Orang (85,3%). Hal ini menunjukan bahwa responden selain terinfeksi HIV juga mengalami ko-infeksi TB.Apabila Pemeriksaan CD4 dan TCM Genexpert MTB dilakukan bersama maka dapat digunakan untuk mendiagnosa ko-infeksi TB-HIV sehingga penatalaksanaan pengobatan dapat dilakukan lebih tepat. Kata Kunci      :  Ko-infeksi TB-HIV, CD4, TCM
Hubungan Nilai Hba1c Dengan Laju Filtrasi Glomerulus (Lfg) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pmi – Bogor Ellis Susanti; Imas Latifah; Amelia Dwi Nugraha
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.373

Abstract

Diabetes saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Jumlah prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. Riskesdas tahun 2018 memperlihatkan peningkatan angka prevalensi diabetes mellitus tipe 2 yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018. Keadaan hiperglikemia berkepanjangan pada diabetes melitus tipe 2 berkaitan dengan risiko komplikasi ke ginjal. Salah satu faktor yang berperan adalah penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase usia, jenis kelamin pada diabetes melitus tipe 2, nilai HbA1c berdasarkan pengendalian diabetes melitus tipe 2 dan mengetahui persentase tingkat penurunan fungsi ginjal serta mengetahui hubungan nilai HbA1c dengan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum PMI Bogor. Penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson dengan hasil menunjukan sampel penderita diabetes melitus tipe 2 berdasarkan kelompok jenis kelamin laki-laki sebanyak 94 orang (58,02%) dan perempuan sebanyak 68 orang (41,97%). Data terbanyak dengan usia 61 – 70 tahun sebanyak 51 orang. Didapatkan 54 orang kategori pengendalian baik, 30 orang kategori pengendalian sedang dan 78 orang pasien kategori pengendalian buruk. Didapatkan data terbanyak sebanyak 54 orang (33,33%) terjadi penurunan fungsi ginjal tingkat 2. Hasil uji korelasi Pearson nilai p 0,035 (0,05) dengan kekuatan hubungan kuat r = 0,655. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kuat antara HbA1c dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penulis menyarankan perlu penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi adanya kelainan fungsi ginjal dengan pemeriksaan urine atau test fungsi ginjal yang lainnya.Kata kunci : Diabetes melitus tipe 2, HbA1c, Kreatinin serum, Laju filtrasi glomerulus
Hubungan Kebersihan Diri Terhadap Kejadian Tinea Versikolor Pada Santri Di Pondok Pesantren Muthmainnatul Qulub Al-Islami Cibinong Bogor Mulyati Mulyati; Imas Latifah; Agung Putra Utama
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.366

Abstract

Malassezia furfur sebagai penyebab dari tinea versikolor berubah dari spora menjadi miselium disebabkan oleh faktor predisposisi yang dapat berupa endogen atau eksogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase tinea versikolor serta perilaku kebersihan diri pada santri di Pondok Pesantren Muthmainnatul Qulub Al-Islami Cibinong Bogor. Data penelitian yang diperoleh dianalisis berdasarkan persentase. Sampel yang diambil pada santri yang berjumlah 62 orang di lakukan pemeriksaan langsung dengan KOH 10% ditemukan adanya spora berkelompok dan atau hifa pendek berkelompok terhadap 62 sampel didapatkan hasil 32(51,6%) orang terinfeksi tinea versikolor, berdasarkan kelompok usia 12-14 tahun didapatkan 28(59,6%) orang dan 4(26,7%) orang pada usia 15-17 tahun, berdasarkan kebersihan diri kebiasaan menggunakan pakaian secara bersama sebanyak 14(41,2%) orang dan 18(64,3%) orang yang tidak menggunakan pakaian secara bersama, berdasarkan kebiasaan bertukar handuk sebanyak 13(43,3%) orang dan 19(59,4%) orang yang tidak mempunyai kebiasaan bertukat handuk, dari 9 santri melakukan frekuensi mandi yang rendah 1 kali dalam sehari terdapat (88,9%) terinfeksi tinea versikolor. Perhitungan bivariat dengan Chi-square terhadap infeksi tinea versikolor yaitu ada hubungan bermakna pada variabel usia dan frekuensi mandi (P0,05), sedangkan tidak ada hubungan bermakna (P0,05) adalah mengganti pakaian dan bertukar handukKesimpulan angka infeksi tinea versikolor sebanyak 32 orang atau 51,6%, tidak terdapat hubungan bermakna antara mengganti pakaian dan bertukar handuk tetapi memiliki hubungan bermakna antara usia dan frekuensi mandi dalam sehari dengan infeksi tinea versikolor. Kata kunci                            : Tinea versikolor, Santri

Page 1 of 2 | Total Record : 12