cover
Contact Name
Darmawati Majid
Contact Email
telagabahasa@gmail.com
Phone
+6285256649282
Journal Mail Official
telagabahasa@gmail.com
Editorial Address
Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Jalan DOkter Zainal Umar Sidiki, Desa Tunggulo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, 96583
Location
Kab. bone bolango,
Gorontalo
INDONESIA
Telaga Bahasa : Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 23549521     EISSN : 26865572     DOI : 10.36843/tb.v8i1.203
TELAGA BAHASA adalah jurnal yang bertujuan memublikasikan hasil-hasil penelitian Bahasa Sastra, baik bahasa Indonesia, daerah, maupun asing. Seluruh artikel yang terbit telah melewati proses penelaahan oleh mitra bestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. TELAGA BAHASA diterbitkan oleh Kantor Bahasa Gorontalo. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun, pada bulan Juni dan Desember. Mulai tahun 2020, akan terbit setiap bulan April dan Oktober. TELAGA BAHASA is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literature. All articles in TELAGA BAHASA have passed the reviewing process by reviewers and edited by editors. Telaga Bahasa is published by Kantor Bahasa Gorontalo twice a year, June and December. For the 2020 issue and on, this journal will be published on April and October)
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021" : 10 Documents clear
WACANA KONFLIK DALAM NOVEL DAWUK: KISAH KELABU DARI LUBUK RANDU KARYA MAHFUD IKWAN Muhammad Teguh Saputro
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.258

Abstract

Hubungan sastra sebagai produk kebudayaan tidak pernah lepas dengan ilmu sosiologi. Dalam sosiologi klasik yang berkembang di abad XIX, Marx mengeluarkan gagasan tentang kritik sosial terkait klasifikasi strata sosial (kelas) yang menghasilkan sebuah titik kompetisi antar kelas berupa konflik dalam masyarakat. Salah satu novel yang mengambil ide gagasan konflik kelas Marx sebagai pemicu utama dalam segala konflik di alur cerita adalah novel Mahfud Ikhwan berjudul Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu. Novel ini menggunakan gaya bahasa yang unik, meniadakan bias realitas dan fiksionalitas, serta membawa unsur lokalitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif, dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Berdasarkan hasil analisis tampak bahwa novel Dawuk membawa nuansa konflik sosial secara dominan. Di tengah jalannya konflik yang begitu padat ditemukan permasalahan dan perjuangan kelas yang memicu pecahnya konflik sosial dalam masyarakat Rumbuk Randu. Pangkal konflik kelas tersebut menyangkut permasalahan Sinder Harjo sebagai wajah kelas borjuis dengan Mbah Dulawi sebagai wajah kelas proletar dalam masyarakat Rumbuk Randu. Perkara konflik keduanya diakibatkan oleh sistem ekonomi kapitalisme yang terus terjadi.
KETIDAKADILAN DAN CINTA DALAM NASKAH HIKAYAT NEGERI ATAS ANGIN KOLEKSI PERPUSTAKAAN NASIONAL PERANCIS Silmi Nur Alfiah; Asep Yudha Wirajaya
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.167

Abstract

Penelitian ini mengkaji naskah yang berjudul Hikayat Negeri Atas Angin (selanjutnya disingkat HNAA) merupakan naskah tunggal yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Prancis, dengan nomor kode inventarisasi metadata Malayo-Polynes 56.  HNAA termasuk dalam jenis cerita berbingkai dalam khazanah sastra Nusantara pada masa peralihan Hindu ke Islam. Dalam teks HNAA dikisahkan ketidakadilan seorang pemimpin atau raja yang bernama Raja Maharaja Ali. Oleh karena itu rasa cinta dan kasih sayang yang yang terlalu berlebihan kepada pihak keluarganya, Maharaja Ali tidak dapat menjalankan tugas dengan baik, yaitu sebagai seorang pemimpin yang adil bagi seluruh rakyatnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori kontekstualitas. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa memahami kebudayaan suatu bangsa yaitu kebiasaan masyarakat dan terungkapnya sejarah suatu bangsa pada masa lampau. Melalui naskah HNAA di dalamnya terkandung karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin.Kata kunci: Hikayat Negeri Atas Angin, Raja Maharaja Ali, pemimpin, ketidakadilan, dan cinta Injustice and Love in the Tale of the Land Over the Wind: Contextuality Approach AbstractThis study examined a manuscript entitled Hikayat Negeri Atas Angin (hereinafter abbreviated as HNAA) is a single manuscript stored in the National Library of France, with the metadata inventory code number Malayo-Polynesia 56.  HNAA is included in the type of story framed in the literary treasures of the Archipelago during the transition of Hinduism to Islam. The text of HNAA is told the injustice of a leader or king named Raja Maharaja Ali. Therefore, with excessive love and affection on the part of his family, Maharaja Ali could not perform his duties properly, namely as a just leader for all his people. This research is qualitative research using contextuality theory. Based on the results of the analysis can be known that understanding the culture of a nation is the habits of society and the unfolding of the history of a nation in the past. Through the HNAA script, it contains characters that should be owned by a leader.Keywords: Hikayat Negeri Atas Angin, Raja Maharaja Ali, leader, injustice, and love
LATAR DALAM NOVEL KURA-KURA BERJANGGUT KARYA AZHARI AIYUB Muhammad Iqbal; Nurul Akmal; Latifah Hanum
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.234

Abstract

The Novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub depicts a setting that can be used as knowledge related to life in ancient times such as place, time and social, and life lessons.The purpose of this research is to describe the setting of the novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub. The method used is the descriptive qualitative approach. The research data source is the Novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub.  This research is text, phrases, and sentences about the setting of the Novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub. Data collection techniques used are library or literature study techniques. Data analysis was performed using descriptive qualitative analysis techniques. This research results showed that were containof three setting in the Novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub. First, the most dominant setting is in Teluk Lamuri and Istana Darud Dunya. second, the setting time setting described in the novel without dating and describing the situation. Third, the social setting dominated the typed of attitude and habits to life. Keywords: Intrinsic Element, Setting, Novel                                                   Abstrak Novel Kura-Kura Berjanggut karya Azhari Aiyub menggambarkan latar yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan terkait kehidupan di masa zaman dahulu seperti tempat, waktu dan sosial, serta pelajaran hidup. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur latar yang terdapat di dalam Novel Kura-Kura Berjanggut karya Azhari Aiyub. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini Novel Kura-Kura Berjanggut karya Azhari Aiyub. Data penelitian ini adalah teks berupa kata, frasa, dan kalimat tentang latar yang terdapat dalam Novel Kura-Kura Berjanggut karya Azhari Aiyub. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka atau studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terkandung tiga jenis unsur latar dalam Novel Kura-Kura Berjanggut karya Azhari Aiyub. Pertama, latar tempat yang paling dominan terdapat di Teluk Lamuri dan Istana Darud Dunya. Kedua, latar waktu digambarkan dalam novel tersebut berupa penanggalan dan penggambaran situasi. Ketiga, latar sosial yang mendominasi berjenis kebiasaan hidup dan bersikap.  The Novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub depicts a setting that can be used as knowledge related to life in ancient times such as place, time and social, and life lessons. The purpose of this reasearches are to described the setting of the novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub. The method used is descriptive qualitative approach. The research data source is the Novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub.  This research are text, phrass and the sentence about the setting of the Novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub. Data collection techniques used are library or literature study techniques. Data analysis was performed using descriptive qualitative analysis techniques. This research results showed that were containof three setting in the Novel Kura-Kura Berjanggut by Azhari Aiyub. First, the most dominant setting is in Teluk Lamuri and Istana Darud Dunya. second, the setting time setting described in the novel without dating and describing the situation. Third, the social setting  that dominated the typed of attitude and habits to life.  
ASPEK AJARAN ISLAM DALAM GURINDAM BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN Agus Yulianto
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.56

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggambaran aspek-aspek ajaran Islam yang menyangkut akidah, ibadah, dan akhlak dalam gurindam Banjar serta makna yang diikandungnya. Adapun masalah  dalam penelitian ini adalah bagaimana penggambaran aspek-aspek ajaran Islam yang menyangkut akidah, ibadah, dan akhlaka yang terdapat dalam gurindam Banjar serta makna yang dikandungnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif serta teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa gurindam Banjar yang mengandung aspek ajaran Islam berupa akidah menjelaskan tentang pentingnya syahadat dan konsep tauhid. Gurindam Banjar yang mengandung aspek ajaran Islam berupa ibadah menjelaskan tentang keutamaan salat, puasa, zakat, dan haji. Gurindam Banjar yang mengandung aspek ajaran Islam berupa akhlak menjelaskan tentang pentingnya berakhlak terhadap orang tua serta sifat dermawan merupakan akhlak yang baik. Kata kunci: Gurindam Banjar,Islam, makna
KRITIK TERHADAP BANGSA KOLONIAL MELALUI PENCERITAAN TOKOH UTAMA NOVEL STUDENT HIDJO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO DAN SALAH ASUHAN KARYA ABDOEL MOEIS Robiatul Aliyah; Muhammad Yasser Irfan
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.255

Abstract

The production of early Indonesian literature was characterized by the reading production of movement groups referred to by colonial as wild reading. The colonialists defined wild reading as reading implying political notions criticizing the government who ruled at that time to result provocatively against them.  The study aims to see imagery of character to insinuate criticism towards the colonial in both novels. The theory was that studies of literary comparisons as analysis tools. The method used is a descriptive analysis. The research has shown that Student Hidjo and Salah Asuhan criticized colonists, a criticism of the cultural differences between the west and the east, a criticism of the treatment by the colonists, and a criticism of colonial behavior. The delivery of criticism in the Student Hidjo novel is explicitly or outright because the readers can easily understand it. While in Salah Asuhan's novel, the delivery of criticism of the colonial nation is conveyed impliedly.  Balai Pustaka first published it to investigate the sensors that apply in the Balai Pustaka at the time. Keywords: Wild literature, colonial criticism, comparisons, sociology of literaturePerkembangan kesusastraan Indonesia pada periode awal ditandai dengan produksi bacaan kaum pergerakan yang sering disebut oleh bangsa kolonial sebagai bacaan liar. Bacaan liar diartikan oleh kaum kolonial sebagai bacaan yang memuat gagasan politik yang mengkritisi pemerintahan yang berkuasa saat itu sehingga hal itu dapat mengakibatkan tindakan provokasi untuk melawan mereka. Penelitian ini bertujuan melihat pencitraan tokoh dalam upaya menyampaikan kritik terhadap bangsa kolonial dalam kedua novel. Teori yang digunakan yaitu kajian sastra bandingan dan sosiologi sastra sebagai alat analisis. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Student Hidjo dan Salah Asuhan terdapat kritik yang ditunjukkan kepada bangsa kolonial, seperti kritik untuk memperoleh pendidikan yang sederajat dengan para elite bangsawan, kritik mengenai perbedaan kebudayaan antara bangsa Barat dan Timur, kritik mengenai perlakuan yang dilakukan oleh bangsa kolonial, dan kritik perilaku yang dimiliki bangsa kolonial. Penyampaian kritik pada novel Student Hidjo disampaikan dengan tersurat atau secara terang-terangan karena dengan mudah dipahami oleh para pembacanya. Sementara dalam novel Salah Asuhan, penyampaian kritik terhadap bangsa kolonial disampaikan secara tersirat. Hal tersebut dikarenakan novel itu diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka sehingga menyiasati sensor-sensor yang berlaku dalam Balai Pustaka pada saat itu.Kata kunci: bacaan liar, kritik kolonial, sastra bandingan, sosiologi sastra
STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA IKLAN GOJEK DAN GRAB Andi Indah Yulianti; Dwiani Septiana; Hasina Fajrin R.
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.252

Abstract

As a business that is engaged in providing services, in its competition, Gojek and Grab cannot be separated from the use of polite language to attract customers. This study aims to determine the form of politeness in the Gojek and Grab commercials. At the same time, the purpose of this study is to describe the form of politeness of the language contained in the Gojek and Grab commercials and find out which of the two big companies are more polite by using the politeness theory of Brown and Levinson, and Leech. This research uses the listening method, and the primary data is taken from Gojek and Grab's latest ad titled GoFood Versi Anak Baru (GojekIndonesia, 2019) and GrabFood Punya 3 Kode yang Bikin Kamu Bahagia. Based on both commercials' analysis, it can be concluded that Grab ads are more polite than Gojek ads. Grab ads are made with utterances that fulfill the politeness maxim and use a positive politeness strategy. Conversely, Gojek Ads use speech that contradicts politeness strategy; that is, speech does not conform to negative politeness strategies by minimizing coercion. In the use of language, the Grab app commercial is polite compared to the Gojek app commercial. However, if it is seen from the possibility of their product promotion's success, Gojek might be superior by showing impoliteness to do polite things.
INTERFERENSI BAHASA TAE TERHADAP BAHASA INDONESIA NFN Suparman
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interferensi penggunaan bahasa Tae terhadap penggunaan bahasa Indonesia masyarakat Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian yang tergolong analisis deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini yaitu penggunaan bahasa Tae terhadap bahasa Indonesia dalam tataran morfologi yaitu proklitik dan enklitik, dan sumber data dari penelitian ini yaitu masyarakat Kecamatan Masamba (pasar sentral). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interferensi bahasa daerah Luwu terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi memberikan pengaruh besar terhadap bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 Proklitik dan 8 enklitik yang digunakan masyarakat Kecamatan Masamba pada saat berkomunikasi diantaranya proklitik ta, na, nda, dan ma, dan enklitik mi, pi, ji, ki, ko, ka, ta, dan na. Proklitik dan enklitik ini sering digunakan masyarakat dalam berkomunikasi karena merupakan bahasa pertama bagi masyarakat Kecamatan Masamba.
TIPE FOKALISATOR DALAM NOVEL PUTU WIJAYA:TELEGRAM A. Yusdianti Tenriawali; NFN Sumiaty
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.218

Abstract

 Analysis of the point of view in the intrinsic element of literary works is still dominated by the analysis of first-person, and third-person perspectives. But in the development of narrative text theory analysis, there was a change in the division of viewpoint types. In Bal's narratology theory, the point of view is called focalization, while the viewer in the point of view is called focalization. Therefore, how is the type of focalizer in the novel, specifically in the novel Telegram, became the focus of this research study. The purpose of this study was to identify the type of focalizer used in the novel. This research is a qualitative descriptive study. Data collection techniques used are reading and note-taking techniques. The data analysis techniques in this study include data identification, data classification, data analysis, and the conclusion of data analysis results. The results showed that the type of focalizer type used was internal focalization. The use of an internal focalization shows that the author of the novel tells the story from a first-person perspective, and the author does not appear in the story. Keywords: focalizer, novel, narratology BalAnalisis sudut pandang dalam unsur intrinsik karya sastra hingga saat ini cenderung masih didominasi oleh analisis sudut pandang orang pertama, dan orang ketiga. Namun dalam perkembangan analisis teori teks naratif, terlihat adanya perubahan pembagian tipe sudut pandang. Dalam teori naratologi Bal, sudut pandang disebut fokalisasi, sedangkan yang melihat dalam sudut pandang disebut fokalisator. Oleh karena itu, bagaimanakah tipe fokalisator dalam novel, khususnya novel Telegram, menjadi rumusan masalah penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi tipe fokalisator yang digunakan dalam novel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan teknik catat. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi identifikasi data, klasifikasi data, analisis data, dan penyimpulan hasil analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe tipe fokalisator yang digunakan adalah fokalisator internal.  Penggunaan fokalisator internal menunjukkan bahwa pengarang novel tersebut menceritakan cerita dari sudut pandang orang pertama,dan pengarang tidak menampakkan diri dalam cerita.  
NARASI TENTANG PEREMPUAN DAN PERSELINGKUHAN DALAM KUMPULAN CERPEN “KEDAI BIANGLALA” KARYA ANGGUN PRAMESWARI Tania Intan
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan narasi tentang perempuan dan perselingkuhan pada enam cerpen dalam kumpulan cerpen Kedai Bianglalakarya Anggun Prameswari. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra dan teknik analisis isi. Landasan teoretis yang menjadi dasar kajian adalah teori narasi dari Bal, Fludernik, dan Luxemburg, teori sosok perempuan dari Saryono, dan teori perselingkuhan dari Vaughan dan Brenot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosok perempuan di dalam kumpulan cerpen tersebut dinarasikan melalui elemen-elemen identitas fisikal-biologis, identitas sosial ekonomi, pandangan dunia, dan gaya hidup. Semua cerita berakhir sedih dengan latar yang muram. Perselingkuhan yang menjadi tema dominan dalam kumpulan cerpen tersebut menempatkan perempuan sebagai pelaku, namun pada akhirnya menjadi korban. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada perempuan merupakan hasil dari interaksi mereka dengan laki-laki.
ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGI DALAM SURAT DINAS DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJENE, SULAWESI BARAT Jerniati I.; Musayyedah Musayyedah; Ratnawati Ratnawati
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v9i1.248

Abstract

The purpose of this study is to describe the use of the Indonesian language with a specific sequence of morphological errors in the official letter of the Majene Regency Education Office. This study uses structural linguistic theory with morphological error analysis. This brief research uses a descriptive-analytical method that explains what it is about research object data. The data comes from outgoing official documents archived by the administrative staff of the Dinas Pendidikan of Majene Regency.. The results showed that the frequency of morphological errors was most often found in the wrong choice of words (including non-standard words). The frequency of frequent errors in the construction of words formed by prefixes or confixes in one of the basic words. Word constructions with such prefixes are generally written separately from the basic words. On the contrary, writing a proposition, in general, is written a series. Then the frequency of errors that are being an inaccurate diction on the construction of the opening letter of the letter which generally begins with the word "pay attention".Keywords: morphological errors, official letters, Dinas Pendididikan  of Majene Regencykesalahan morfologis dalam surat dinas di Dinas Pendidikan Kabupaten Majene. Penelitian ini menggunakan teori linguistik struktural dengan analisis kesalahan morfologi. Penelitian  singkat ini menggunakan metode deskriptif analitis yang memaparkan apa adanya tentang data objek penelitian. Data berasal dari surat-surat dinas keluar yang diarsipkan oleh tenaga administrasi Dinas Pendidikan Kabupaten Majene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kesalahan morfologis yang paling sering terdapat pada pilihan kata yang tidak tepat (termasuk kata yang tidak baku). Frekuensi kesalahan yang sering adalah konstruksi kata yang dibentuk oleh prefiks di- atau konfiks di-kan dengan salah satu kata dasar. Konstruksi kata dengan prefiks seperti itu  pada umumnya ditulis terpisah dari kata dasarnya. Sebaliknya,  penulisan preposisi di pada umumnya ditulis serangkai. Kemudian frekuensi kesalahan yang sedang adalah diksi yang tidak cermat pada konstruksi kalimat pembuka surat yang umumnya diawali dengan kata “memperhatikan”.Kata kunci: kesalahan morfologi, surat dinas, Dinas Pendidikan Kabupaten Majene 

Page 1 of 1 | Total Record : 10