cover
Contact Name
Firman Malewa
Contact Email
firman_999@iainpalopo.ac.id
Phone
+628114121449
Journal Mail Official
admin@jurnaldidaktika.org
Editorial Address
Office: Microteaching Building 1st Floor State Islamic Institute of Palopo (IAIN Palopo), Jl. Agatis, , South Sulawesi, Indonesia, 91914
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Didaktika: Jurnal Kependidikan
ISSN : 23021330     EISSN : 27454312     DOI : 10.58230
Core Subject : Education,
Material Development Testing, Assessment, & Evaluation Teacher Professional Development Learning Activities Education Policy Learning Facilities & Infrastructures
Articles 132 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)" : 132 Documents clear
Filsafat dan Pembelajaran Bahasa Inggris: Keterkaitan dalam Konteks Kurikulum Merdeka Belajar Ahmad Zaki Munibi; Zuriyati Zuriyati; Samsi Setiadi
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1392

Abstract

Sebagai dasar dari berbagai disiplin ilmu, filsafat diintegrasikan ke dalam pembelajaran bahasa Inggris dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan keterkaitan antara filsafat dan pembelajaran bahasa Inggris sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka Belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan tinjauan literatur sistematis. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara filsafat dan pembelajaran bahasa Inggris dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pertama, filsafat memberikan panduan bagi proses pembelajaran bahasa Inggris. Kedua, pembelajaran bahasa Inggris dapat dipandang sebagai aspek dari ontologi dalam filsafat. Ketiga, dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar, pembelajaran bahasa Inggris mengadopsi teori konstruktivisme. Keempat, pendekatan pembelajaran bahasa Inggris sejalan dengan pemikiran filsafat modern dan postmodern. Kelima, prinsip-prinsip filsafat moral diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk membangun kompetensi karakter Pancasila. Keenam, terdapat interaksi timbal balik antara filsafat dan pengajaran bahasa Inggris. Ketujuh, nilai-nilai aksiologis, epistemologis, dan ontologis filsafat tercermin dalam penilaian pembelajaran bahasa Inggris. Kedelapan, teori kebenaran dalam filsafat relevan dengan pembelajaran bahasa Inggris. Kata kunci: Filsafat, Pembelajaran Bahasa Inggris, Kurikulum Merdeka
Islamic Education Teachers’ Perceptions of the Curriculum Change from the 2013 Curriculum to the Independent Curriculum Muhammad Ma'ruf Asy'ari; Riza Arif M.Z; Indah Aminatuz Zuhriyah; Muh. Noaf Afgani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1396

Abstract

Curriculum change is one of the problems that arises related to the curriculum. There were various responses from teachers, students and parents regarding this curriculum change. Some of them argued that the curriculum was changed too quickly, giving rise to statement "change minister, change curriculum". This research uses a qualitative approach to the type of literature study (library research). Library study research is a type of research where data is taken through the process of reviewing books, journal articles, and notes related to the problem to be solved (Sari & Asmendri, 2020, p. 43). In this research, researchers studied several journal articles related to the research themes raised and then analyzed them using research procedures according to Kuhltau (Kuhltau, 2002) Perception in the narrow sense is defined as vision, meaning the way an individual sees something. Meanwhile, in a broad sense, perception is defined as a view or understanding, meaning the way an individual views or understands something (Rezki et al., 2020, p. 32). Kottler in Ririn Agustina and Dea Mustika states that perception is a process through which individuals select, organize and interpret information in order to obtain meaningful ideas (Agustina & Mustika, 2023, p. 362). Changing the curriculum from the 2013 curriculum to the independent curriculum is a good thing planned by the government to improve the quality of education in Indonesia due to the Covid-19 pandemic. So that the results of changing the curriculum can be seen in the field, it must be supported by teachers who are competent in their fields.
Transferable Skills-Based Career Guidance to Increase Student Career Maturity Ayong Lianawati; Muwakhidah; Ahmad Rofi Suryahadikusumah; Fifi Khoirul Fitriyah; Irfan Fahriza
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1402

Abstract

Career guidance based on transferable skills is needed so that students do not limit their career choices and are more confident in their career choices. Transferable skills are general skills needed to survive in today's world of work, and is part of the Sustainable Development Goals (SDGs) formulated by UNICEF.. The research aims to design and test a career guidance program containing transferable skills to increase student career maturity. A quantitative approach was used in this research; the method used was a quasi-experiment. The research was conducted on FKIP Universitas PGRI Adibuana Semester 8 students. The research sample will be chosen randomly, taking 20% of the research population. Data collection uses two tools: Transferable Skills Analysis and Career Maturity Scale. Research shows a significant change in student career maturity. The t-test results meet the H0 rejection criteria. Sig value. (2-tailed) = 0.00 and tstat = 59.500, indicating transferable skills-based career guidance effectively increases student career maturity. Research recommends that universities should be concerned about developing students' transferable skills in lecture programs and extracurricular activities in training, internships, and industry-based learning.
Implementasi Total Quality Management (TQM) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi di Berbagai Negara Teguh Trianung DS; Alfiya Farashati; Easyah Theoline; Tri Haryani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1403

Abstract

Pendidikan saat ini menghadapi kebutuhan akan peningkatan mutu yang berkesinambungan, terutama mengingat dinamika globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi implementasi TQM dari berbagai negara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi literatur. Data diperoleh dari kumpulan buku dan jurnal yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian data dianalisis melalui tahap reduksi, penyajian, dan kesimpulan. Studi ini menginformasikan bahwa TQM di berbagai negara menghasilkan dampak positif terhadap kualitas pendidikan tinggi. Di Hongaria, komitmen terhadap kualitas melalui pendekatan kolaboratif dan peningkatan berkelanjutan membawa reputasi yang lebih baik, kepuasan mahasiswa yang lebih tinggi, dan peningkatan daya saing. Sementara itu, Turki menekankan kepemimpinan kuat, keterlibatan pemangku kepentingan, dan kebijakan akreditasi ketat untuk menciptakan lingkungan pendidikan berkualitas. Di Australia, penerapan TQM bergantung pada perubahan budaya institusi dan pengakuan bahwa institusi adalah sistem yang saling terkait. Inggris, melalui badan QAA, memastikan standar kualitas tinggi dengan evaluasi ketat dan memperkenalkan kerangka penilaian baru yang mengutamakan tinjauan akademis internal. Institusi pendidikan tinggi perlu mengadopsi pendekatan TQM yang terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing mereka. Keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan dan penilaian mutu yang ketat menjadi kunci untuk mencapai standar pendidikan yang lebih tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Relevensi Kurikulum dengan Kebutuhan Kompetensi Guru Seni Budaya sebagai Profil Lulusan Dilla Octavianingrum; Latifatun Nisa
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1418

Abstract

Perguruan tinggi menjadi tempat untuk mencetak lulusan-lulusan yang memiliki hardskill dan softskill mumpuni. Namun, masih terdapat ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan kompetensi dunia kerja. Salah satunya disebabkan oleh kurangnya penyesuaian kurikulum dengan dinamika perubahan global, sehingga kurikulum yang berlaku pada prodi harus dievaluasi secara periodik untuk menyesuaikan kebutuhan kompetensi Guru Seni Budaya yang dibutuhkan pada dunia kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui relevansi kurikulum Pendidikan Seni Pertunjukan dengan kebutuhan kompetensi Guru Seni Budaya, yang ditetapkan sebagai profil lulusan, selain itu untuk mengevaluasi kurikulum Pendididikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian guru seni budaya, dan alumni Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan observasi, depth interview, Focus Group Discussion (FGD) dan analisis dokumen. Analisis dan triangulasi data juga digunakan untuk menguji keabsahan data dan menemukan kebenaran objektif sesungguhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum Pendidikan seni pertunjukan sudah relevan sesuai dengan kompetensi Guru Seni Budaya (kompetensi pedagogik, professional, sosial, dan kepribadian), akan tetapi perlu penambahan penguasaan teknologi, kompetensi kepemimpinan, kemampuan softskills, dan kompetensi yang berhubungan dengan sopan santun etika.
Tolerance of Religious Life Among Elementary School Students Sudarjo Abdul Hamid; Tobroni; Nurul Humaidi
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1456

Abstract

Religious tolerance is defined as an attitude of respect and acceptance of different beliefs without imposing personal views. The elementary school environment is one of the important places to instill these values, given the age of students who are still in the character development stage. This research uses a qualitative method with a case study approach to understand how religious tolerance is developed and implemented in the Leuwalang Elementary School environment. Data were collected through observation, in-depth interviews with teachers, students and parents, and document analysis related to school policies on tolerance and diversity. Through a case study approach, this research can describe the application of the value of tolerance in a situation that is concrete, specific and relevant to the local context of the school. Various challenges are faced in fostering religious tolerance in students, including the differences in religious understanding that they bring from home, the lack of understanding of the concept of tolerance at an early age, and the influence of the social environment outside school. The benefits of religious tolerance for students include the creation of harmony in the school environment, the growth of critical attitudes and empathy, and awareness of the importance of living together in a diverse society. By understanding and practicing tolerance, students are expected to become more open individuals who are ready to face challenges in a multicultural society. The results of this study show that religious tolerance not only creates a conducive learning atmosphere, but also shapes the character of students with noble personalities. The application of tolerance values from an early age is expected to create the next generation that is more tolerant, harmonious, and appreciates diversity in social life.
Implementasi metode Team Group Tournament dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Sekolah Dasar: Studi Literatur Review Dina Sefita Erawati; Warsono; Rony Rodiyana
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1571

Abstract

Metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT) telah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa di berbagai jenjang pendidikan. Penelitian ini merangkum temuan dari beberapa studi yang menunjukkan bahwa penerapan TGT dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan pemahaman konsep, terutama dalam pembelajaran matematika dan sains. Melalui pendekatan kolaboratif, siswa tidak hanya lebih aktif terlibat dalam proses belajar, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan akademik. Rekomendasi untuk penelitian di masa depan mencakup eksplorasi penerapan TGT di mata pelajaran lain dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, serta mempertimbangkan variabel yang mempengaruhi efektivitas metode ini. Kesimpulannya, TGT merupakan strategi pembelajaran yang sangat efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif, mendukung pengembangan pemahaman dan kreativitas siswa.
Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri pada Materi Ekosistem Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah Atas Widya Pinondang Sirait; Masdiana Sinambela; Ashar Hasairin
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1580

Abstract

Melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Salah satu strategi yang dapat dilakukan guru dalam melatih dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah dengan mengembangkan bahan ajar berupa modul berbasis inkuiri. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan modul berbasis inkuiri pada materi ekosistem yang layak, praktis dan efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas X SMA. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan menggunakan model ADDIE. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Tebing Tinggi sebanyak 2 kelas terdiri dari kelas eksperimen (34 siswa) dan kelas kontrol (34 siswa). Data penelitian dikumpulkan melalui lembar validasi ahli, lembar observasi, lembar angket serta instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis kelayakan, analisis kepraktisan dan analisis keefektifan modul dengan pendekatan independent sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul berbasis inkuiri pada materi ekosistem kelas X SMA telah memenuhi kriteria sangat layak berdasarkan penilaian tim validator ahli materi (85,1%) maupun penilaian tim validator ahli media/desain (94,0%); memenuhi kriteria sangat praktis berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru (89,0%) dan aktivitas siswa (83,8%); serta efektif diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibuktikan dari persentase ketuntasan belajar klasikal siswa kelas eksperimen yang mencapai 97,1% serta pengujian secara statistik dengan nilai thitung > thitung (4,945 > 1,665) dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Guru biologi memberikan respon yang sangat baik (86,3%) terhadap modul yang dihasilkan, serta rata-rata siswa juga memberikan respon yang tergolong baik (79,9%)
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Juni Yanto Zebua; Yulisman Zega; Yakin Niat Telaumbanua
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1212

Abstract

Matematika sebagai suatu disiplin ilmu yang lebih mengutamakan proses berpikir, dan di dalamnya terkandung aspek-aspek substansial yang menuntun siswa untuk berpikir logis menurut pola dan aturan yang telah tersusun baku. Kemampuan berpikir kritis adalah proses dalam kognitif murid untuk menganalisa permasalahan yang ditemui, mengidentifikasi serta menelaah informasi untuk menyusun strategi dari permasalahan itu sendiri. Permasalahan utama yang diperoleh bahwa siswa tidak senang belajar matematika, apalagi mengerjakan soal-soal yang jauh berbeda dengan materi yang dipelajari. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Instrumen tes kemampuan berpikir kritis ini berupa tiga soal uraian dan wawancara terpisah kepada siswa. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil tes yang diberikan kepada responden sebanyak 28 siswa diperoleh fakta bahwa kemampuan berpikir kritis siswa rata-rata tergolong rendah dengan rata-rata sebesar 42.95. berdasarkan wawancara siswa mengaku jawaban yang diberikan hanya berupa perkiraan saja tanpa diikuti alasan yang kuat pada jawaban yang telah ditulis/dipilih.
Pengaruh Tingkat Pengunaan Internet Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pascasarjana IAKN Ambon di Masa Pandemic Covid 19 Samel Sopakua
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1216

Abstract

Pengunaan internet sebagai alat atau belajar sangat berpengaruh terhadap jalannya proses kuliah bagi mahasiswa pascasarjana IAKN Ambon di masa pandemic covid 19. Tantangan pembelajaran online di atas, dan belum maksimalnya proses pembelajaran dan penilaian yang terukur di jaringan online, membentuk pemahaman mahasiswa yang tidak mencapai harapan ketuntasan belajar tersebut. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan uji statistik korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Tingkat Pengunaan Internet Mahasiswa Pascasarjana IAKN Ambon di Masa Pandemic Covid 19 pada skala penilaian sangat baik/sangat tinggi sebanyak 60 %, kategori baik/tinggi sebanyak 36 %, dan sisanya kategori cukup baik/cukup tingggi hanya 4%. (2) Terdapat pengaruh tingkat pengunaan internet terhadap hasil belajar mahasiswa Pascasarjana IAKN Ambon di Masa Pandemic Covid 19 dilihat pada kriteria Fhitung > Ftabel dengan nilai sebesesar 46,63 > 4.04, sehingga hipotesis altenatif (Ha) diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikan 5% dan dk 48. (3). Selain itu hasil pengujian statistik menunjukan besarnya kontribusi tingkat pengunaan internet terhadap hasil belajar mahasiswa Pascasarjana IAKN Ambon sebesar R2= 0.53 atau sebesar 53 %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kontribusi tingkat pengunaan internet terhadap hasil belajar mahasiswa pascasarjana IAKN Ambon sebesar 53 % sedangkan sisanya 47 % dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Page 1 of 14 | Total Record : 132